hanalthf
hanalthf
Absurd Space
51 posts
menulis, karena saya bukan orang yang pandai mengungkapkan suatu hal dengan berbicara langsung
Don't wanna be here? Send us removal request.
hanalthf · 6 years ago
Text
Teman yang Sedikit
Ketika usia ini semakin beranjak. Kita semakin menyadari sebenarnya berapa teman yang kita miliki. Ketika kita menyadarinya, kita bersyukur karena memilikinya. Lingkaran kita akan semakin sempit, tapi justru semakin mendalam. Sungguh, teman itu bukan tentang seberapa banyak, tapi seberapa dalam.
©kurniawangunadi
2K notes · View notes
hanalthf · 6 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
❣️ If you’re use/save pls like or share💖
9K notes · View notes
hanalthf · 6 years ago
Text
Mau marah, tapi gimana? Kamu sedang berjuang untuk masa depanmu, sedangkan aku saja belum jelas jadi masa depanmu
30/03/2019
0 notes
hanalthf · 6 years ago
Text
Maka, itulah pentingnya menghargai orang
“Kadang kita lupa, satu kata bisa melukai. Kadang kita lupa, satu kata dapat mengecewakan. Kadang kita lupa, satu kata yang terlontar itu bisa menyebabkan seseorang merasa sia-sia telah berlaku baik selama ini. Bukan hanya kadang, tapi seringkali kita demikian melupakan hal-hal sekrusial itu. Hingga kemudian kita sadar, setelah mereka yang biasanya berada di dekat menjadi berubah tak peduli.”
— Hujan Mimpi
2K notes · View notes
hanalthf · 8 years ago
Text
Mengerti arti Bacaan Sholat
Sebenarnya jika kita tanya hati kita paling dalam. Apakah kita mengerti dengan semua bacaan Sholat yang kita baca? Memang jika kita ingin mengetahui dan mengerti apa yg kita lafadzkan saat kita Sholat, maka hal itu akan sangat jauh lebih baik, malah mungkin jika kita resapi kita akan mendapatkan apa  itu ke Khusyuk an dlm melaksanakan Sholat Fardhu kita. Rasulullah SAW bersabda “sholatlah seakan-akan engkau sedang melihat Tuhan atau Tuhan sedang melihatmu” ( Rukun Ihsan ).
Mari kita mulai belajar meresapi arti dari bacaan Sholat kita. Karena Sholat merupakan Dzikir yang sempurna.
Takbir Takbiratul Ihram —> ALLAAHU AKBAR
                              (Allah Maha Besar)
Iftitah Allaahu akbar kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw, waashiila. (Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak bagi Allah, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi, dan petang). Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam, muslimaa, wamaa ana minal musrykiin. (Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajahMu, yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh kelurusan, dan penyerahan diri, dan aku tidak termasuk orang-orang yang mempersekutuan Engkau/Musryik) Innasshalaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaati, lillaahi rabbil ‘aalamiin. (Sesungguhnya shalatku, dan ibadah qurbanku, dan hidupku, dan matiku, hanya untuk Allaah Rabb Semesta Alam). Laa syariikalahu, wabidzaalika umirtu, wa ana minal muslimiin. (Tidak akan aku menduakan Engkau, dan memang aku diperintahkan seperti itu, dan aku termasuk golongan hamba yang berserah diri kepadaMu)
  Al Fatihah Adapun Rasulullah SAW pada waktu membaca surah Al-Faatihah senantiasa satu napas per satu ayatnya, tidak terburu-buru, dan benar-benar memaknainya. Surah ini memiliki khasiat yang sangat tinggi sekali. Mari kita hafal terlebih dahulu arti per ayatnya sebelum kita memaknainya. Bismillaah, arrahmaan, arrahiim (Bismillaahirrahmaanirrahiim) (Dengan nama Allaah, Maha Pengasih, Maha Penyayang) Alhamdulillaah, Rabbil 'aalamiin (Segala puji hanya milik Allaah, Rabb semesta 'alam) Arrahmaan, Arrahiim (Maha Pengasih, Maha Penyayang) Maaliki, yaumiddiin (Penguasa, Hari Pembalasan/Hari Tempat Kembali) Iyyaaka, na'budu, wa iyyaaka, nasta'iin (Hanya KepadaMulah, kami menyembah, dan hanya kepadaMulah, kami mohon pertolongan) Ihdina, asshiraathal, mustaqiim (Tunjuki kami, jalan, golongan orang-orang yang lurus) Shiraath, alladziina, an'am, ta 'alayhim (Jalan, yang, telah Engkau beri ni'mat, kepada mereka) Ghayril maghduubi 'alaihim, wa laddhaaaalliiin. (Bukan/Selain, (jalan) orang-orang yang telah Engkau murkai, dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat) Melanjutkan tulisan yang ketiga, maka setelah membaca Surah Al-Faatihah, maka hendaknya kita membaca ayat-ayat Al-Qur'an.
Rasulullah bersabda “Apabila engkau berdiri utk shalat bertakbirlah lalu bacalah yg mudah dari al-Qur’an “.
  Ruku’
Lalu ruku’, dimana ketika ruku’ ini beliau mengucapkan :
 Subhaana, rabbiyal, 'adzhiimi, Wabihamdihi (Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Agung)
—> dzikir ini diucapkan beliau sebanyak tiga kali. (Hadits Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, Ad-Daaruquthni, Al-Bazaar, dan Ath-Thabarani) Rasulullah sering sekali memperpanjang Ruku’, Diriwayatkan bahwa : "Rasulullaah SAW, menjadikan ruku'nya, dan bangkitnya dari ruku’, sujudnya, dan duduknya di antara dua sujud hampir sama lamanya.” (Hadits  Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)
I'tidal
Pada saat ketika kita i'tidal atau bangkit dari ruku, dengan mengangkat kedua tangan sejajar bahu ataupun sejajar telinga, seiring Rasululullah SAW menegakkan punggungnya dari ruku’ beliau mengucapkan:
Sami'allaahu, li, man, hamida, hu “Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya”. (Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim) “Apabila imam mengucapkan “sami'allaahu liman hamidah”, maka ucapkanlah “rabbanaa lakal hamdu”, niscaya Allah memperhatikan kamu. Karena Allah yang bertambah-tambahlah berkahNya, dan bertambah-tambahlah keluhuranNya telah berfirman melalui lisan NabiNya SAW (Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Abu Daud)
  Hal ini diperkuat pula dengan : Disaat Rasulullah sedang Sholat berjamaah, lalu ketika I’tidal beliau mengucapkan “Sami'allaahu, li, man, hamidah” lalu ada diantara makmun mengucapkan “Rabbanaa lakal hamdu”, Lalu pada selesai Sholat, Rasul bertanya “Siapakah gerangan yang mengucap “Rabbanaa lakal hamdu”, ketika aku ber I’tidal? Aku melihat para malaikat berlomba lomba untuk menulis kebaikan akan dirimu dari jawaban itu”. Maka sudah cukup jelas bahwa mari kita mulai melafalkan : Rabbanaa, lakal, hamdu (Ya Tuhan kami, bagiMulah, segala puji) Kesmpurnaan lafadzh diatas :
mil ussamaawaati, wa mil ul ardhi, wa mil u maa shyi’ta, min shai in, ba'du (Sepenuh langit, dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari sesuatu, sesudahnya) (Kalimat diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu 'Uwanah)
Sujud
Ketika kita sujud, maka dengan tenang hendaknya kita mengucapkan do'a  sujud seperti yang telah dicontohkan Rasulullaah SAW. Dzikir ini beliau ucapkan sebanyak tiga kali, dan kadangkala beliau mengulang-ulanginya lebih daripada itu. Subhaana, rabbiyal, a'laa, wa, bihamdi, hi (Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur, dan, aku memuji, Nya) Duduk antara dua Sujud
Ketika kita bangun dari sujud, maka hendaklah kita melafadzkan seperti yang dilakukan Rasulullaah, dan bacalah do'a tersebuh dengan sungguh-sungguh, perlahan-lahan, dan penuh pengharapan kepada Allah SWT. Di dalam duduk ini, Rasulullah SAW  mengucapkan :
Robbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii wahdinii, wa 'aafinii, Wa’Fuanni
(Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku, dan berilah rizqi kepadaku) Dari Hadits yang diriwayatkan Muslim, bahwa Rasulullaah saw, kadangkala duduk tegak di atas kedua tumit dan dada kedua kakinya. Beliau juga memanjangkan posisi ini sehingga hampir mendekati lama sujudnya (Al-Bukhari dan Muslim). Duduk At-Tasyaahud Awal
  Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu 'Uwanah, Asy-Syafi'i, dan An-Nasa'i. Dari Ibnu 'Abbas berkata, Rasulullaah telah mengajarkan At-Tasyahhud kepada kami sebagaimana mengajarkan surat dari Al-Qur'an kepada kami. Beliau mengucapkan : Attahiyyaatul mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatulillaah. Assalaamu 'alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alayna wa 'alaa 'ibaadillaahisshaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah.
      Wa asyhadu annaa muhammadarrasuulullaah.       (dalam riwayat lain : Wa asyhadu annaa, muhammadan, 'abduhu, warasuuluh)
2. Menurut hadist yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Muslim, dan Ibnu Abi Syaibah. Dari Ibn Mas'ud berkata, Rasulullaah saw telah mengajarkan at-tasyaahud kepadaku, dan  kedua telapak tanganku (berada) di antara kedua telapak tangan beliau - sebagaimana beliau mengajarkan surat dari Al-Qur'an kepadaku : —> (Mari diresapi setiap katanya sehingga shalat kita lebih mudah untuk khusyuk) Attahiyyaatulillaah, wasshalawatu, watthayyibaat. (Segala ucapan selamat adalah bagi Allaah, dan kebahagiaan, dan kebaikan). Assalaamu 'alayka *, ayyuhannabiyyu, warahmatullaah, wa barakaatuh. (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu , wahai Nabi, dan beserta rahmat Allah, dan berkatNya). Assalaamu 'alaynaa, wa 'alaa, 'ibaadillaahisshaalihiiin. (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula, dan kepada sekalian hamba-hambanya yang shaleh). Asyhadu, allaa, ilaaha, illallaah. (Aku bersaksi, bahwa tiada, Tuhan, kecuali Allah). Wa asyhadu, anna muhammadan, 'abduhu, wa rasuluhu. (Dan aku bersaksi, bahwa muhammad, hambaNya, dan RasulNya).
Notes : * Hal ini ketika beliah masih hidup, kemudian tatkala beliau wafat, maka para shahabat mengucapkan : Assalaamu 'alannabiy (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi). Bacaan shalawat Nabi SAW di akhir sholat
Rasulullah SAW. mengucapkan shalawat atas dirinya sendiri di dalam tasyahhud pertama dan lainnya. Yang demikian itu beliau syari'atkan kepada umatnya, yakni beliau memerintahkan kepada mereka untuk mengucapkan shalawat atasnya setelah mengucapkan salam kepadanya dan beliau mengajar mereka macam-macam bacaan salawat kepadanya. Berikut kita ambil sebuah hadits yang sudah umum/biasa kita lafadzkan, diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan Al-Humaidi, dan Ibnu Mandah.
Allaahumma, shalli 'alaa  muhammad, wa 'alaa, aali  muhammad. (Ya Allah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada, keluarga Muhammad) Kamaa, shallayta, 'alaa  ibrahiim, wa 'alaa, aali  ibraahiim. (Sebagaimana, Engkau telah memberikan kebahagiaan, kepada Ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim). Wa 'barikh alaa  muhammad, wa 'alaa aali  muhammad. (Ya Allah, berikanlah berkah, kepada Muhammad, dan kepada, keluarga Muhammad) Kamaa, baarakta, 'ala  ibraahiim, wa 'alaa, aali  ibraahiiim. (Sebagaimana, Engkau telah memberikan berkah, kepada ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim). Fil Allamina Innaka, hamiidummajiid. (Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia).
Salam
“Rasulullah SAW. mengucapkan salam ke sebelah kanannya :
  Assalaamu 'alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah, serta berkatNya),
 sehingga tampaklah putih pipinya sebelah kanan. Dan ke sebelah kiri beliau mengucapkan : Assalaamu 'alaikum warahmatullaah
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah), sehingga tampaklah putih pipinya yang sebelah kiri.”
( Hadist Riwayat : Abu Daud, An-Nasa'i, dan Tirmidzi )
Mari di perhatikan, bahwa ternyata ucapan kita ketika menoleh ke kanan (salam yang pertama) lebih lengkap daripada ucapan kita ketika menoleh ke kiri (salam yang kedua )
———————————————————————————
Subhanallah dan Alhamdulillah, Maha Benar Allah atas segala FirmanNya. Luar biasa sekali ya arti dari bacaan Sholat ini. Makin merunduk kita, makin terlihat kecil kita, makin menangis kita.
Saya berharap agar ini menjadi bagian dari jalan kemudahan untuk kita di dalam menggapai khusyuk dan memahami setiap gerakan yang kita lakukan. Maka jika kita tahu dan mengerti akan nikmatnya shalat itu, mari kita share ke keluarga kita.
Selamat meresapi dan jangan lupa untuk share ke orang orang yang kita cintai.
8K notes · View notes
hanalthf · 8 years ago
Text
Medan Juangmu
Krisis yang dialami oleh pemuda saat ini sangat berbeda dengan zamannya orang tua kita. Akses informasi yang begitu mudah kita dapatkan, banyak diantara kita yang tertekan karena merasa tidak menjadi apa-apa di waktu yang bersamaan, teman kita sudah sibuk dengan start-up nya, perjalananya, karirnya, karyanya, dan segala hal yang kita lihat dari unggahan mereka di linimasa.
Kita merasa tertantang tapi kita tahu, kita tidak memiliki keahlian di bidang itu. Kesukaan kita bukan di sana, dan kita semakin tertekan setelah kita melihat diri sendiri. Menjalani apa yang disukai ternyata belum membuat kita menjadi siapa-siapa. Apakah kita akan tetap mengikuti kata hati, atau beranjak mengikuti hal-hal terkini?
Saya kembali mengingat masa-masa sekitar 4 tahun yang lalu. Sewaktu saya masih kuliah. Di kelas besar, saya bukanlah siapa-siapa dibandingkan dengan yang lain. Perkara menggambar, saya kalah jauh secara keahlian. Perkara ide, masih juga tidak bisa menandingi kawan yang lain. Dan itu membuat ku sangat terpuruk. Saya bersaing di hal yang sama, dalam mata kuliah, dalam karya, dsb. Dan bertahun-tahun saya bersaing di hal itu, saya tidak pernah bisa mengalahkan teman saya yang lain. Bahkan dengan usaha terbaik yang bisa lakukan sekalipun, belum bisa.
Akhirnya, saya keluar dari medan persaingan itu. Saya menulis banyak sekali hal. Lepas dari kampus, teman saya berhasil masuk dan bekerja di perusahaan dan bidang yang dulu sangat saya inginkan dan saya berhasil melahirkan satu buku. Itu adalah perasaan “menang” pertama kali yang saya rasakan. Saya memilih medan persaingan yang berbeda, yang saya merasa bisa melakukannya. Dan menang itu bukan tentang saya bisa mengalahkan teman saya, tapi saya bisa memenangkan perasaan saya yang selama ini merasa terpuruk, merasa tidak beguna, merasa tidak bisa menjadi apa-apa, tidak memiliki kebanggan terhadap diri sendiri, dan perasaan inferior lainnya yang itu sangat sering dialami oleh pemuda difase Quarter Life Crisis.
Kini, sudah bertahun masa itu terlewati. Saya merasa tenang dan tenteram melihat bagaimana teman-teman saya kini meraih pencapaiannya masing-masing. Start-up nya yang tumbuh semakin besar, penghargaan yang ia terima, semuanya saya lihat di linimasanya. Saya tahu, medan juang kami berbeda. Saya tidak ingin bersaing untuk membuat hal yang serupa, tempat saya di sini, ruang sunyi -yang semakin nyaman kala hujan-, menulis berbagai macam perasaan yang tumbuh di hati manusia, merangkai-rangkai kejadian, menjadi tulisan-tulisan yang mengalir seperti sungai.
Bersaing dan berjuanglah di medan yang kita kuasai. Di ilmu yang kita tahu. Di tempat yang hati kita bisa merasa tentram. Di hal yang kita merasa Tuhan memudahkan jalan kita untuk beribadah kepadaNya.
Yogyakarta, 22 November 2017 | ©kurniawangunadi
2K notes · View notes
hanalthf · 8 years ago
Text
Rindu
Pernahkah kamu merasakan kerinduan yang sangat hebat?
Efek rindu itu benar-benar hebat.
Malas kuliah, malas gerak, malas makan, malas ngapa-ngapain. ASTAGFIRULLAH!
Inginku pulang, tapi tak memungkinkan.
Mencari kesibukan ini itu, nonton drama ini itu tetap tak bisa menghilangkan rinduku.
Alhasil, pecahlah tangisan untuk meluapkan segalanya.
Menangis memang tak mengubah apa-apa, tetapi setidaknya ada kelegaan.
Sabar, hanya menunggu kira-kira satu bulan lagi untuk bertemu. Makanya aku harus semangat menyelesaikan semua tugas yang diamanahkan untukku.
Aku yakin kita selalu terhubung dalam doa.
Semoga bapak, ibu, dan adik2 selalu diberi kesehatan ! :)
0 notes
hanalthf · 8 years ago
Text
Tumblr media
Bulan ke sebelas dari dua belas bulan yang ada dalam setahun..
Dan kamu pasti merasa "Kok udah mau 2018 aja ya, cepet banget".
Bagi orang yang senantiasa menikmati dan mensyukuri hidupnya pasti merasakan hari cepat berganti.
Bagi orang yang tidak menikmati hidupnya, pasti senantiasa mengeluh dan ingin hari cepat berakhir.
Nah, sebelum di penghujung tahun.. saya ingin mengingatkan sesuatu.
Sudahkah target-targetmu di tahun ini tercapai? (Atau malah lupa apa yang kita targetkan di awal XD)
Sudahkah kamu menebarkkan manfaat?
Sudahkan kamu berubah dari "kamu" di tahun yang lalu?
Yap, mari kita berbenah sebelum terlambat. Semangat menebar kebajikan! Semoga kita senantiasa diberi kesehatan dan dipertemukan tahun depan. Aamiin:)
Cr pict : pinterest
1 note · View note
hanalthf · 8 years ago
Text
Perasaanmu
Urusanmu terhadap perasaanmu, adalah urusanmu sendiri. Meski pernah ada yang datang, kemudian pergi. Ada yang memberi harapan, kemudian hilang bagai ditelan bumi. Semuanya menjadi urusanmu.
Sebanyak apapun kita membuat alasan, juga pembenaran. Dan seingin apapun kita menimpakan apa yang terjadi sebagai kesalahan orang lain. Justru, saat-saat seperti itulah yang membuat kita tidak bisa beranjak kemana-mana.
Hal yang paling sulit selain bersyukur adalah berlapang dada. Menerima kenyataan bahwa memang itu semua adalah kesalahan kita sendiri yang tidak mampu mengendalikan diri. Ketidakmampuan kita dalam mengendalikan perasaan, emosi, pikiran, dan membiarkannya terbang bebas memikirkan apapun. Kita terperangkap dalam asumsi yang kita buat sendiri.
Biarkanlah perasaan itu hilang seiring perjalanan. Seiring waktu saat kita berusaha menerima bahwa kitalah yang salah dan kita bersedia untuk memaafkan diri kita sendiri.
Memaafkan diri kita di masa sebelumnya yang lalai, yang lengah, yang tidak bisa mengendalikan perasaan, yang membiarkan orang lain masuk dan pergi begitu saja, yang membiarkan perasaan berbunga-bunga dengan asumsi bahwa ini akan berakhir indah selamanya. Padahal, kita tahu, kita tidak bisa mendahului takdir.
Upaya kita adalah menerima dan memaafkan, diri sendiri.
Yogyakarta, 2 November 2017 | ©kurniawangunadi
3K notes · View notes
hanalthf · 8 years ago
Photo
Tumblr media
I hope it’s filled with cute bunnies floating on leaves. :D Fall-colored leaves! 
Be a friend of Chibird on Patreon! Every little contribution helps give me the time and energy to continue drawing Chibird! 🌸
Webtoon | Instagram
3K notes · View notes
hanalthf · 8 years ago
Text
Kamu sudah berusaha sungguh sungguh tapi hasilnya mengecewakan? Mungkin kamu kurang dekat denganNya..
-Hana
0 notes
hanalthf · 8 years ago
Photo
Tumblr media
The companions of the Prophet ﷺ did not consider the leaving of any action as disbelief, except for the prayer (Tirmidhi, 2622)
1K notes · View notes
hanalthf · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Have you ever experienced that moment of crying so much because you missed the feeling of making sujood to Allah? Have you ever experienced that moment when you raise your hands for takbeerat and your tears just come running down just because you feel something inside you feels so much ease? Have you ever experienced being so lost that you almost lost hope but with one salah standing in salah, you’ve been recharged with imaan like never before? Have you ever missed praying and calling upon Allah that reading this makes you sob and cry already? Oh slave of Allah, this is your imaan telling you to come back to Allah. Indeed, it just takes one heartbeat to remember Allah.  So what are you waiting for? Go Pray.  ______ Have you ever wondered how the Sahabah felt when they testified the Shahada the first time in their lives? How they’ve finally found true guidance after years of misguidance? Every day we are called back with every Adhan, when will we answer? Come back. Pray again. Allah awaits for you.
2K notes · View notes
hanalthf · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Aku ingat hari dimana kita memulai segalanya.
Aku ingat satu tatapan hangat yang dimiliki matamu ternyata mampu mencuri perhatianku. Aku ingat bagaimana sebuah notifikasi darimu bisa membuat bibirku otomatis melengkung. Aku ingat malam-malam yang dipenuhi dengan obrolan yang mengundang tawa. Aku ingat caramu merayuku atau sesekali menggodaku hingga membuatku salah tingkah. Aku ingat betapa banyak yang mengagumimu lalu aku merasa beruntung karena berada di dekatmu. Aku ingat leluconmu yang selalu membuatku tertawa dan betapa seringnya kamu membuatku tersenyum dari jauh.
Aku ingat kita punya imajinasi yang serupa tentang mimpi-mimpi besar yang kita harap dapat terwujud. Aku ingat kadang-kadang kamu menyakiti hatiku dengan cara mengabaikan pesanku. Aku ingat sesekali aku juga menyakiti hatimu dengan cara tiba-tiba menghilang. Aku ingat kita pernah sedih pada sebuah cerita lalu kita menangis bersama hingga tidak merasa sedih. Aku ingat kamu pernah berjanji tapi sampai detik ini kamu belum mewujudkannya. Aku ingat saat aku kecewa tapi pada kenyataannya kamu tidak berupaya untuk ada. Aku ingat momen kamu kecewa tapi aku hanya diam lalu tak ingin membalas semua pesanmu. Aku selalu ingat dan bahkan tidak berusaha untuk menghentikan semua yang aku ingat.
Aku ingat semuanya. Hingga aku lupa bahwa ternyata, …hanya aku yang ingat. . . . Kamu tidak lagi.
971 notes · View notes
hanalthf · 8 years ago
Text
Bahkan, dengan aku "yang seperti ini pun" Allah masih sayang padaku!
Hana
0 notes
hanalthf · 8 years ago
Photo
💪
Tumblr media
Mid-Semester motivation! Renew all that energy and determination you had at the beginning (also applies to work!) and keep going strong! 💪✨
6K notes · View notes
hanalthf · 8 years ago
Text
Tulisan : Orang yang Tepat
Kalau kamu merasa kamu pendiam, mungkin itu hanya karena kamu belum bertemu dengan orang yang tepat untuk kamu ajak bicara. Kalau kamu sangat pemalu, mungkin itu hanya karena kamu belum menemukan lingkungan yang tepat untuk menjadi ruang yang nyaman bagimu agar kamu bisa menjadi dirimu sendiri. Kalau kamu merasa kamu kurang dalam segala hal, mungkin kamu belum bertemu dengan orang yang lebih kurang darimu, atau bisa juga orang yang mengagumimu pada hal-hal yang selama ini kamu keluhkan.
Seringkali, segala kekhawatiran kita terjadi kita hanya belum bertemu dengan orang yang tepat. Segala persepsi kita tentang diri sendiri itu hanya lahir dari pikiran kita, bukan orang lain. Sehingga, bertemu dengan orang yang tepat memang sebuah hadiah yang tak ternilai.
Orang yang tidak hanya bisa membuat kita menjadi diri sendiri, melainkan orang yang sekaligus bisa menjadi lingkungan yang kita bisa tinggali. Hidup dalam lingkungan tersebut, nyaman memang. Tapi, zona nyaman yang membuat kita terus tumbuh tentu lebih baik daripada kita harus keluar darinya kan?
Kalau kita tidak atau belum juga menemukan orang yang tepat tersebut, bukankah tidak ada salahnya kita berusaha untuk membuat diri kita menjadi orang yang tepat untuk orang lain?
:)
©kurniawangunadi | yogyakarta, 21 september 2017
3K notes · View notes