Tumgik
hanyaikaa-blog · 6 years
Quote
Aku telah menyiapkan banyak huruf untuk menuliskan pertemuan. Aku selalu melakukan penjagaan terbaik atas hatiku sendiri, agar tak ada lagi kata pergi. Aku sering kali menanyai hatimu dalam diam; perihal kepastian, antara aku, antara kau.
10 notes · View notes
hanyaikaa-blog · 6 years
Text
Yes, you.
Belum Saatnya Berhenti
Kalau kau menyerah sekarang, lantas siapa yang akan membungkam segala caci maki mereka nanti? 
Siapa yang akan membuktikan bahwa cemoohan mereka itu salah? Siapa yang akan membuat mereka diam ketika mereka dengan bebas mengatakan bahwa kau bukanlah orang yang tepat dalam hal ini? Menyerah dan berhentilah hanya ketika kau sudah selesai. Bukan ketika sedang berjuang di tengah-tengah. Jika kau berhenti sekarang, maka itu mengartikan seluruh perkataan mereka yang merendahkanmu itu benar. Bahwa kau ini tidak bisa, kau itu payah, kau tak sanggup bertahan.
Selama kau nyaman di tempat ini, selama kau merasa bahagia di tiap pagi, tetaplah untuk terus berjuang sekuatnya. Jangan berhenti hanya karena hasilnya masih sedikit. Semua butuh waktu. Jangan hanya karena orang lain sudah lebih dulu ‘Besar’ maka kau jadi berkecil hati dan merasa apa yang kau kerjakan sekarang itu ‘Kecil’. Selama kau bahagia dengan apa yang kau kerjakan sekarang, percayalah suatu saat itu akan menjadi besar. Jika tidak besar bagi mereka, setidaknya itu besar bagi dirimu sendiri. Semua orang punya caranya masing-masing. Semua orang punya waktunya sendiri-sendiri. 
1K notes · View notes
hanyaikaa-blog · 6 years
Quote
Manusia itu ada dua: Satu, yang tidak peka. Dua, yang seperti kamu. Yang seperti jenis pertama.
😑
2 notes · View notes
hanyaikaa-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
Dalam kepalaku, namanya selalu menjadi yang paling sering berputar-putar. Termasuk segala kupu-kupu yang terbang di perutku, itupun ulahnya. Sulit dicari penjelasan tentang siapa aku baginya. Karena dari sekian banyak perempuan, aku tidak tahu, pada akhirnya siapa yang akan beruntung mendampinginya. Padanya, aku mempercayakan banyak hal. Ada banyak tempat-tempat indah yang sudah masuk dalam check-list untuk kami kunjungi. Dan ada beberapa surga yang diam-diam sedang kubangun bagi anak-anaknya; di telapak kakiku. Namun, semua mimpi dan kepercayaan itu sedang diuji. Dia sedang mampir pada hati perempuan yang lain. Tentu kamu tau, tentang bagaimana kesimpulannya.
3 notes · View notes
hanyaikaa-blog · 6 years
Quote
Pada suatu ketika, saat sedang ada laki-laki yang membangun kerajaan bagi calon permaisurinya; saat itulah, laki-laki yang kuharapkan melakukan hal yang sama untukku, justru sedang bertamu pada hati yang lain.
Patah
1 note · View note
hanyaikaa-blog · 6 years
Quote
Aku absurd. Dan kamu kesulitan dalam mengerti banyak hal. Kita adalah....
Sepasang kemustahilan.
2 notes · View notes
hanyaikaa-blog · 6 years
Quote
Ketika akhirnya kemarin adalah hari yang kau pilih sebagai sebuah kenangan terbaik dengan dia, maka keraguanku atasmu biarlah membulat sempurna. Kau memilih mundur, diatas susah payahku menyusun masa depan kita.
2 notes · View notes
hanyaikaa-blog · 6 years
Quote
Pada pagi yang jauh melebihi 365 hari, aku masih rajin menimbang; tentang seburuk apa aku sampai-sampai kau punya banyak alasan untuk tidak lagi ada bagi perempuan yang pernah kau sebut sebagai; bunga keabadianmu?
1 note · View note
hanyaikaa-blog · 6 years
Quote
Sampai dengan malam ini, aku masih terkagum pada kemampuanmu memilih pergi,
dari seorang aku
1 note · View note
hanyaikaa-blog · 6 years
Quote
Sedang mencandui Sesuatu yang Indah
Padi ❤
2 notes · View notes
hanyaikaa-blog · 7 years
Quote
Aku mencoba hening, Atas setiap rasa, Pada setiap luka.
Rumit
1 note · View note
hanyaikaa-blog · 7 years
Text
Candu~
Candu, Andai kelak kamu menemukan tulisan ini, semoga mata kita belum pernah saling menatap. Karena sejauh kita saling mengenal, aku jadi gemar mengagumi seluruhmu dari kejauhan. Bukankah jaraklah yang membuat kita akrab? Perbedaan adat dan waktu pula yang telah sukses mewarnai percakapan kita. Candu, Segala yang aku mau, melekat dalam seluruhmu. Ini membingungkan. Aku selalu terbayang bagaimana cara mendapatkanmu, atau justru... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . cara melepaskanmu. #hanyatulisan
4 notes · View notes
hanyaikaa-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
. Pada akhirnya, Stase Maternitas selesai. Dan hidup saya selama menjalani pendidikan profesi udah ngga akan bertemu ibu melahirkan, bayi-bayi mungil, aroma ketuban, juga banyak hal lain yang khas Maternitas. Ini adalah stase yang sudah positif sejak awal saya duga, bahwa saya tidak akan menyukainya. Namun, saat hari ini terlewati sebagai hari terakhir, semuanya berputar arah. Maternitas berubah menjadi asyik. Di stase ini, saya 'bermain' dengan banyak bidan, koass, juga residen. Dan dari merekalah saya belajar, bahwa lelah saya dalam menempuh pendidikan ini, belum ada apa-apanya dibandingkan dengan mereka. Semoga semangat saya dan teman-teman nggak naik turun sampai dengan Stase Medikal Bedah yang panjang selesai 8 minggu kedepan, juga seterusnya. Hidup ini untuk mencari pengalaman, bukan? Dan pengalaman di dunia kesehatan, rupanya memang perlu banyak kesabaran. Thank you, orang-orang di belakang layar yang supportnya mengalir setiap waktu. Sebenarnya, kalian lebih sabar dibanding saya. Thank you!
1 note · View note
hanyaikaa-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
. Kita pernah punya pagi yang manis. Saling tatap saat terbangun, keluar tenda, dan menghirup udara segar di shelter terakhir menjelang puncak gunung tertinggi pada sebuah pendakian. Kita tak akan mampu melupakan suatu pagi yang malas. Saat kita terbangun dalam keadaan lapar. Dan hanya Nutella yang kita punya sebagai teman roti tawar sisa kemarin. Pagi yang satu ini juga akan tetap abadi. Saat aku harus bangun pagi buta, bersiap ini itu, berhias sedemikian rupa. Hanya untuk duduk di sampingmu. Di depan penghulu. Semua pagi itu terakumulasi dalam mimpi. Tersimpan erat sebagai sebuah rencana. Yang lekat menyibukkan malam-malamku, untuk berpikir, tentang mimpi bagian mana yang akan terwujud esok pagi. . . . . #hanyatulisan
2 notes · View notes
hanyaikaa-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Hari ke-12 yang terasa mengalir deras. Waktu-waktu yang kuhabiskan untuk praktik di rumah sakit adalah waktu yang begitu cepat selesai tiap harinya. Selama ini, aku berada di ruang anak. Tak ada anak yang sehat disini. Meskipun mereka lucu dan menggemaskan, sayangnya tubuh mereka tetap merasakan sakit. Aku jadi salut pada orang tua yang dengan begitu sabar bergantian menjaga mereka. Aku dan teman-teman sebagai mahasiswa perawat rasanya belum membantu banyak hal meskipun kami sudah berusaha selalu ada bagi mereka. Sungguh, disini aku jadi sadar seberapa hebat ibuku menjagaku semasa kecil hingga tidak pernah menginjakkan kaki di rumah sakit. Maka, orang tualah penjaga yang terhebat setelah Tuhan 😇
2 notes · View notes
hanyaikaa-blog · 7 years
Text
PENGUMUMAN KONTRIBUTOR DAN JUARA EVENT LOMBA "SECANGKIR KOPI"
Hai peserta event lomba Secangkir Kopi! Nggak nyangka ya, setelah saya harus membaca sekitar 220 naskah yang masuk, hari ini akhirnya harus saya umumkan hasilnya 😅 Jadi, inilah 100 kontributor yang naskahnya akan diterbitkan dalam antologi buku: Aas Charniago - Secangkir Kopi Pahit Adimatul Fadliyah - Cangkir Darimu Alirman Kampai - Secangkir Kopi yang Kaya Rasa Alvi Lailatil Q.S. - Semanis Pahit Andam Puri Winduniti - Kopi Penyeduh Kenangan Andika Maharaja - Secawan Kopi Ara Inarah - Secangkir kata Arnis Silvia – Cangkir Asrawati - Hitam Manis Ayu Kamalia Khoirunnisa’ - KOPInangku Dengan Sajak Ayu Wulandari Narhendra - SECANGKIR RASA PAHIT Besse Eka Ferayanti - Kopi Tak Bertuan Birgita Olimphia Nelsye - Pertemuan Kopi Bonnie Alpin - Secangkir Kopi Cahaya Timur - Kopi yang Kau Beri Chusnul Khotimah – Kenikmatan Daniel Fiantoro - Dia, Arabika, dan Purnama Desy Permatasari – Tuan Devy Nursantika - SECANGKIR KOPI BERSAMAMU Dita Oktaviana - Kopi Ini Duma Hardiana Manurung – BIOSKOPI Een Amelia – SIMBIOSIS Endah Lestari - Cangkir Kopiku Esti astuti - Eksitensi Faris Al Faisal - Linangan Kisah yang Tak Pernah Menguap Fatmawati Dewi - Candu Rindu Feby Prasetyo - Secangkir Kenang Fifi Novianty - Secangkir Kopi Cinta Fitri Nurmala - Seduhan Nikmat Fitria Damayanti - Tentang Secangkir Kopi Frizka Arlyfia - Aku Ingin Fuaddin Asrori - Sifat Kopi Fuatuttaqwiyah El-Adiba - Secangkir Kopi G. Fanani HRP - Dibalik Rasa Kopi Ghina Fauziyah - Genangan Hitam Berbalut Buih Hafidhul Ihsan - Bukan Urusanku Hana Farhani Maulida - Pahitnya Kopi Hestik Wulandari - USIA SENJA Humaira - Pahit tanpa rasa Igah Kepriani - Rindu Dalam Secangkir Kopi Indah Fuji Astutik - Cangkir Yang Meretak Intan Basri - Kopi Rasa Masa Lalu Inten Asmara Putri - Pemanis Kopiku Jannatul Ula - Pagi dengan Secangkir Kopi Khairil Anshari – Sesajen Khamariah Apriyana - Secangkir Kenangan Seambigu Gula dan Kopi Khoiru Ummah - Si Pahit Yang Manis Kurnia Putri - Sadar Diri Latifah Hanum - Habis Manis Kopiku Lilis Yuli Lestari - Kopi dan Sekilas bayangmu Lina Purnama Sari - Kopi Narasi Lisa Anggraeni - Kehangatan yang Tak Abadi Lutfi Kurnia Hanifah - Secangkir Sepi Luthfia Saparianti - Kau dan secangkir kopi Lydia Uthari Nurhadi - Pahit Akhir Cinta Maria Ulfa - Arogansi Kopi pada Tengah Malam Maulia indah eka aryanti - DELUSI DALAM SECANGKIR KOPI Meisya Fitri - Kepahitan Paling Wajar Mela Restiani - Kopi tanpa gula Mriyonda Riski Utami Sinaga - KOPI SANG PENANTI Muhammad Erik Nurhidayat - Secangkir Kopi Menyapa Mukhamad Abthal - Bersama Seduhan Secangkir Kopi Muslimatul Karomah - Muslimatul Karomah Nadia Indriana - Secangkir Kopi Sendu Neng Eka - Kenangan Manis Secangkir Kopi Ni Wayan Ratna Ningsih - Nuansa Cinta dalam Secangkir Kopi Nindi Sheliana Putri Yunita - Si Tampan Nur Annisa Kusumawardani - Kopi Pukul Dua Pagi Nuraini - Janjimu sepahit kopi Nurmaya Sari - Kasih Yang Tak Di Anggap Nursalimah Nasution - Kopi Kerinduan Nurul Khotimah - Secangkir Kopi Beragam Nuansa Prepti Ayu Maharani - SECANGKIR KOPI MENEMANI Rachman Halim - Gerhana dalam Secangkir Kopi Raditya Andung Susanto - Secangkir Rindu Raisa Fardani Yuliana - Cangkir kopi racikanku Rifaldi - Memori Senja Bersama Moka Rifka Nuraini - Secangkir Kopi Beraroma Rindu Rizcha Mawadah - Kenangan yang Tertinggal Rizki Amalia Oktisah - Robusta Kedua Rizky Fitriyani - Pahit Katanya Rizqi Amalia - AROMA SENDU Rudianto Ari Nugroho - Ruang Waktu Genangan Kopi Rugi Astutik - Gadis Penikmat Kopi Sandra Sucipta Rimba - Cerita Secangkir Kopi Sore Hari Siti Mukaromah - Setitik Noktah Sofi Robiatul Adawiyah - Sudut Sepi Kedai Kopi Tilawati Syahera - Ayah dan Secangkir Kopi Tria Nur Awalia – Ampasmu Utia Mufliha - Kopi Bertabur Perih Verlyna Dian Pratiwi - Rindu Secangkir Kopi Vina Maulani - Kopi Kemasan Pagi Vintania Sari - SECANGKIR RINDU DALAM GELAS KOPIKU Wahyu Tom - Antara Aku, Kau, dan Kopiku Winda Tri Wulandari - Kaleidiskop Rasa Kopi Wulani Kisty Hasanah - Kopi Rindu Yudha Pradina – Pekat Yulia Nagil - Kopi Manis Untuk Ayah Yulian Nawal - Pahitku Ciptakan Kenangan Zaini Anindawati - Secangkir Kopi Panas Daaan JUARANYA adalah: Arnis Silvia - cangkir Raditya Andung Susanto – secangkir rindu Selamat ya! Kalian berdua berhak mendapatkan buku terbit, sertifikat cetak, dan voucher penerbitan sejumlah Rp. 100.000 (tidak dapat diuangkan). Kepada seluruh kontributor, kalian berhak mendapat e-sertifikat (sertifikat cetak + diskon 10% jika membeli buku), dan voucher penerbitan sejumlah Rp. 50.000 (tidak dapat diuangkan). Selamat ya! Terus menulis, jangan lupa abadikan karya kalian dalam sebentuk buku. Info cetak, kita tunggu sama-sama dari penerbit Inkumedia ya. Doakan semoga prosesnya lancar. Terima kasih sudah bergabung dengan kami, dan mohon maaf kalau saya sebagai penanggung jawab punya banyak kekurangan dalam pelayanan. Sampai ketemu lagi! Salam literasi ^^
1 note · View note
hanyaikaa-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
LEBIH DARI SECANGKIR KOPI Pada beberapa pagi, kopi mampu menjadi lebih dari secangkir kopi. Ia adalah teman, ketika hidup sudah sebegitu absurd untuk dilalui sendirian. Kadang, pahitnya mengingatkanku akan kebodohan-kebodohan yang telah kuperbuat. Misalnya, tentang kenangan-kenangan kita, yang harusnya sudah kuhapus dengan ikhlas pada beberapa bagian, namun nyatanya; belum. Atau tentang kebodohan bahwa aku pernah menyeduhnya berkali-kali dalam sehari, meski pahitnya tak jarang mengingatkanku akan kamu. Yang sama-sama menyukai kopi. Secangkir kopi, kadang menjadi teman, kadang menusuk dari belakang. Membuat tulisan yang kuniatkan manis, berubah menjadi sedemikian hambar. 📷 @lillalivetandme
1 note · View note