happyimprovement-blog
happyimprovement-blog
Happy Improvement
2 posts
Improve Happiness with Writing
Don't wanna be here? Send us removal request.
happyimprovement-blog · 6 years ago
Text
Life Crisis
Orang bilang kehidupan yang sesungguhnya dimulai ketika memasuki dunia kerja. Well, ini berarti buat orang yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang perguruan tinggi kehidupan yg sesungguhnya dimulai ketika resmi dinyatakan sebagai sarjana. Setelah berjuang untuk sampai pada titik ini, muncullah jokes yang sudah melekat pada para sarjana baru, "officially pengangguran gue, resmi jadi beban negara nih gue". Momen wisuda jadi momen yg dilematik, karena sesungguhnya dibalik senyum ceria para wisudawan tersembunyi suatu pertanyaan yg menggalaukan, "what's next?, besok gue ngapain ya? Mending kerja apa kuliah lagi ya? Kerja dimana ya?". Dan pertanyaan yg agak menjemukan setelahnya adalah "Jadi abis ini lu mau ngapain? Kerja dimana sekarang? Kok lu masih disini (kampus) aja udah lulus?". Pertanyaan-pertanyaan yg wajar tp akan terasa menyebalkan jika kita dengar berulang dan tak punya jawaban yg membanggakan untuk menjawabnya.
Bagi seorang freshgraduate, kehidupan setelah lulus memberikan tantangan tersendiri. Kadang setelah lulus kita bingung menentukan tujuan hidup selanjutmya. Kerja, Kuliah, atau membuat usaha sendiri? Kerja dimana? Kerja apa? Kuliah dimana? Bikin usaha apa? Kemudian muncul beragam konflik dalam diri " Oke kuliah dulu aja deh, tapi kalau kuliah nanti gak bisa sambil kerja, tapi kalau kerja dulu nanti males untuk kuliah lagi. Kalau kerja kantoran kayanya bakal bosen deh, bikin usaha aja kali ya? Tapi kalau bikin usaha modalnya darimana?" Sekelumit konflik yg melelahkan baik secara fisik maupun psikologis.
Setelah selesai dengan konflik pribadi muncul lagi masalah baru, mendapatkan pekerjaan. Sudah bukan rahasia lagi bahwa sebagai freshgraduate, memperoleh pekerjaan yg sesuai dgn harapan merupakan suatu jalan yg penuh perjuangan. Banyak lowongan pekerjaan tetapi menuntut sudah punya pengalaman, ada lowongan untuk freshgraduate tetapi tidak sesuai minat, sudah kirim CV ke berbagai perusahaan tp belum saja mendapatkan panggilan, sudah mengikuti serangkaian proses rekrutmen tp harus gagal di tahap akhir, sudah diterima tapi gaji yg diberikan tidak sesuai, dan beragam permasalahan lainnya yg menjadi lika liku pencari kerja. Belum lagi orangtua yg semakin rajin bertanya, "kamu kok setelah lulus dirumah aja, cari kerja kek sana". Cuma bisa bilang dalam hati, "yah ibu belum tau aja saya udh kirim CV kemana-mana tp blm ada panggilan". Apakah menjadi pencari kerja memberikan banyak tekanan? Tentu saja. Apalagi jika teman-teman kita sudah mendapatkan pekerjaan, ketika berkumpul self esteem kita rasanya ada di titik terendah, mungkin lebih rendah dari inti bumi. Ketika kumpul keluarga juga semakin merasa tertekan ketika harus dibandingkan dengan sanak saudara lainnya yg sudah bekerja.
Tidak sampai disitu, muncul juga tuntutan tuntutan dalam hal lainnya. Diantaranya pertanyaan yg paling booming ditanyakan pada individu usia dewasa awal, "Kapan nikah? Kok ke undangan sendirian aja, mana pasangannya?". Di masa ini acara kumpul keluarga besar seringkali menjadi momen yg melelahkan, karena hampir setiap sanak saudara senang sekali menanyakan tentang pasangan ataupun rencana pernikahan. Belum lagi, dirumah sendiri orangtua menanyakan hal yg sama sejak pagi hari hingga malam hari, seperti tak ada topik obrolan yang lebih menarik selain pernikahan. Tuntutan dan beban untuk segera menikah atau memiliki pasangan seringkali semakin terasa ketika teman terdekat kita ataupun saudara seumur satu per satu melangsungkan pernikahan. Keluarga dan orangtua biasanya semakin giat menuntut kita untuk mengikuti jejak mereka dengan segera menikah.
Sekelumit tuntutan dan tantangan yg harus dihadapi serta dijalani selepas menjadi sarjana bukanlah hal yg mudah. Tak sedikit dari kita yg akhirnya merasa bahwa diri kita tak berguna, merasa rendah diri, ataupun memilih untuk menghindari aktivitas sosial ketika kita belum dapat memenuhi tuntutan-tuntutan yg ada. Apa yg dialami ini seringkali kita kenal dengan istilah "Quarter Life Crisis", hal yang wajar dialami oleh individu di masa dewasa awal. Apakah quarter life crisis itu? Apakah berbahaya? Bagaimana cara mengatasinya? Semuanya akan dibahas dalam bab-bab selanjutnya dalam buku ini.
0 notes
happyimprovement-blog · 6 years ago
Text
Pernah kepikiran enggak, kalo abis lulus kuliah, abis wisuda, kira-kira ngapain lagi ya? Lanjut s2 kah? S2 apa ya enaknya? S2 dimana ya? Di luar negeri aja kali ya biar feeds instagram bagus? Ah tapi mahal... eh tapi kan bisa cari beasiswa! Tapi susah gak ya nembusnya? Aku kayaknya gak pinter-pinter amat soalnya, saingannya pasti berat. Bahasa inggris aku pas-pasan, pinter banget juga engga, bikin essai? Hehehe males ah, yaudah deh di dalam negeri aja kalo gitu. Tapi bosen gak ya kalo belajar lagi? Kan udah belajar dan sekolah terus dari sd....
Yaudah dehh pengen nyari uang dulu aja. kita kerja dulu aja kali ya? Tapi kerja apa ya yang bikin betah? Yang aku banget gitu, yang gak bikin bosen... terus sekalian yang menantang gitu deh dan gajinya gede. Coba apply ah ke BUMN, eh tapi ini penempatannya di seluruh indonesia, nanti jarang ketemu ibu bapak gimana? Yaudah ke perusahaan multinasional aja deh.... duh tapi bahasa inggrisku mentok banget nih.... yaudah deh yang kecil-kecil aja perusahaannya... hmm tapi kok gajinya kecil ya.... eh tapi kira-kira aku mampu gak sih buat kerja? Sebenernya keahlian aku dibutuhkan atau ngga ya? Pusing.... susah banget udah apply ke 4200 perusahaan kok belum ada yang nerima ya? Jangankan nerima, interview user aja belum pernah!
Udah ah pusing cari nafkah, pengen dinafkahin aja... mau nikah aja deh.... eh tapi sama siapa ya kan belum punya pacar......... terus siap gak ya aku sama peran jadi istri? Nanti kalo misal tiba-tiba tengah malem pasangan bangunin cuma minta bikinin nasi goreng padahal aku lagi enak-enak tidur, ngamuk gak ya? Udah rela belum ya weekendnya dipake buat nyetrika? Udah siap belum ya punya anak dan jadi orang tua?
Duh kok aku gak tau ya abis lulus mau ngapain...............
Here i tell you something
Tenang, berita buruknya : Hampir semua orang berkemungkinan memiliki pertanyaan yang sama kok. Berita baiknya : it shall pass. Kabar buruknya : it haunted you until......... yah kita gak tau sampai kapan, dan kalau salah menentukan jawabannya, itu akan mempengaruhi ke kehidupan kamu selanjutnya. Dampaknya panjang memang, tapi keadaan krisis ini gak akan berlangsung selamanya kok.
Keadaan krisis?
iya, biasanya, orang nyebut kondisi ini sebagai quarter life crisis. Kenapa disebut quarter life? Mereka pakai asumsi kalau manusia hidup maksimal ya 100 tahun, jadi usia-usia 20-30an disebutnya quarter life. Emang sebenernya apa sih quarter life crisis tuh? Merujuk pada wikipedia, quarter-life crisis adalah kondisiketika kita mulai bingung dan cemas tentang arah dan kualitas hidup kita ke depannya. Kenapa terjadi di usia 20 sampe 30an? Ya karena hidup kita dimulai dari sana, entah  dari meniti karir, memutuskan pekerjaan yang akan kita ambil, memilih pasangan hidup, yang pastinya kita berharap terbaik dan last a lifetime. Makanya kadang kebanyakan orang akan galau di usia-usia ini. Ya galaunya udah bukan sekedar kenapa ya dia gak bales chat aku tapi bisa update di igstories lagi, tapi INI SEBENERNYA IDUP GUA MAU APA SIH???
1 note · View note