"Perempuan cantik merdeka dengan berbagai jenis bahagia di hatinya"
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Kelak kita menjelma kampung halaman bagi seorang anak
yang menghabiskan masa kecilnya berkawan dengan ombak, sampan, dan batu karang.

0 notes
Text
Maha suci Tuhan yang telah menciptakan sepasang mata dan lesung pipimu.
0 notes
Text
Kelak - akan kurayakan hari pernikahan kita dengan nikmat hidangan nasi santan dan ikan kerapu kesukaanmu.
Akan kurayakan dengan memberimu banyak sekali hadiah ciuman juga pelukan.
Tentu saja sayangku - setelah usai semua pekerjaan rumah kita.
0 notes
Text
Sepotong senja yang kemarin kita temui di kuburan itu sayang.
Andai saja ia seorang lelaki. Sudah pasti akan kujadikan kekasih sebelum aku kau pinang.
0 notes
Text
Sayang, malam-malam dan dingin begini. Ada sepasang mata yang enggan terlelap sebab rindu yang sesak begitu penuh di dadanya.
0 notes
Text
Tadi pagi, kau menemui rindumu telah berubah menjadi hantu
kelopak matanya menggelap dan wajahnya mengembang sempurna seperti adonan tepung roti di dapur ibu
dengan mesra ia bertanya padamu. Mau sarapan apa sayang ? bakpao gandum atau messes coklat dari bibirku ?
0 notes
Text
Nona, perempuan pemalu dan rindunya padamu selalu saja malu-malu kucing. Sesekali ia datang ke rumahmu tapi tak pernah berani mengetuk pintunya.
Nona, perempuan cantik, merdeka, dengan berbagai jenis luka menganga di hatinya. Kelak kau temui rimbun luka, lebat serupa rimba-rimba hutan. Atau genangan kenangan berwajah rahasia yang telah membentuk rawa-rawa.
Nona, telah menjelma burung hantu dan belalang kupu-kupu. Seringkali ia seperti madu hutan liar; sangat manis, sedikit memabukkan - cukup mampu membuatmu kembali utuh.
Paling menarik, sebab kau bisa memesan berbagai macam jenis rasa kesepian yang bermukim pilu di dada sebelah kirinya - pilih sesukamu.
Nona, akan setia menyambut lelahmu pulang kerja, memasak makanan kesukaanmu, merawat semua luka-lukamu, mengobati kesepian-kesepianmu. Dan rahimnya sudah lama bersedia menjadi rumah bagi anak-anakmu.
"Jadi sayang, kapan aku kau pinang ?".
1 note
·
View note
Text
Seperti Rupi dan puisinya, aku juga mau berbulan madu sendiri, menyelami mata air dan Labuang Nipaiya di matamu.
Menyesap nikmatnya aroma tembakau, kebun kopi dan pohon cengkeh di bibirmu.
Sesekali aku mau mandi hujan sore-sore, dan berenang jauh mangarungi samudera Binanga di lesung pipimu.
Namamu serupa sulur-sulur cahaya surgawi, syair-syair paling manis dan mantra paling mujarab bagi segala resah gelisah dan kesepiaku.
Kau seumpama badik-badik sang nelayan, jangkar kesayangan dan perahu layar; sengaja dibawa angin mengunjungi jauhku di tengah-tengah pulau.
Pada cantik Toa Bitombang, tanah sakral para leluhurmu; buatkan satu untukku - rumah kayu dari pohon cendana, daun rumbia dan batang lontar.
Perihal panai, erang-erang dan merayu hati ibu - aku piawai.

0 notes
Text
Aku adalah penjara yang sengaja menawan hatimu di atas permadani seorang perempuan penyamun yang sedikit gila
sedang malam-malam panjang yang kesepian di bibirmu adalah saksi nyata setelah Tuhan
0 notes
Text
Februari dan musim hujan yang sedikit basah, luka menganga di mata ibuku, yang tak pernah selesai merapal doa-doa paling mujarab - agar aku tetap utuh dan kembali padanya
Februari dan musim hujan yang sedikit ngilu, aku perempuan gigil sekaligus bugil, lemah tak berdaya dicumbu garangnya tangan-tangan takdir
diatas permadani para pesakitan, dibawah cahaya lampu-lampu temaram - diantara kikuk suara mesin ventilator, dan isak tangis para kekasihku
Februari yang musim hujan, aku terlelap sangat cantik dalam dekapan dua kalimat syahadat.
Dan Tuhanku yang maha rahman lagi maha rahim; terima kasih karna aku masih di izinkan bernafas, beribadah dan mencintaimu
* (Ruang oprasi)
0 notes
Text
Air mata menggenang penuh di pipiku - dan aku tak pandai berenang.
0 notes
Text
Cintaku kepadamu telah memilih melukai dirinya sendiri; sebab ia tak ingin memberimu anak-anak dosa yang tampak manis, lucu dan menggemaskan.
Cintaku kepadamu telah memilih merawat luka-luka, menikmati kesepian dan merindukanmu sendirian; sebab ia hanya ingin menjadi tenang, tak gegabah dan tak perlu banyak khawatir.
Cintaku kepadamu akan kulakukan dengan benar, dengan hikmat, dengan cara-cara yang Tuhan ingin.
0 notes
Text
Tak kutemukan cara paling manis, paling nikmat, paling romantis dalam merawat cinta.
Selain mendoakan segala kebaikan mereka yang kucintai.
0 notes
Text
Jangan berani mencintai seseorang, jika kau masih buta dalam hal mencintai Tuhanmu, orang tuamu, dan dirimu sendiri.
Sebab cinta itu sia-sia dan penuh luka-luka.
0 notes