heart-to-heart-aurora

[heart-to-heart-aurora]

[heart-to-heart-aurora]

IZINKAN DIRIMU Memberi izin ke dirimu sendiri agar orang lain bisa menolongmu, mengintervensi masalahmu, saya yakin bukanlah hal yang mudah. Urusan mau minta tolong ke orang lain pun kita ragu, malu, bahkan takut.

Bahkan banyak yang memilih menenggelamkan diri, tak ingin siapapun tahu, tak ingin diketahui dan ditemukan, menghindari bertemu manusia lain.

Kalau ada masalah yang kamu sadar bahwa kamu tak bisa menyelesaikannya sendirian, kamu merasa tak ada yang bisa memahami dan mengerti. Izinkanlah dirimu agar bisa ditemukan, tak perlu bersembunyi. Izinkanlah orang lain menolongmu. Memang adalah hal yang sulit, memberikan kepercayaan kepada orang lain, mengetahui rahasia, masalah, atau sesuatu yang selama ini kita pendam.

Semoga apa yang sedang dialami saat ini, kita diberikan kekuatan dan juga teman-teman yang baik saat menghadapinya. ©kurniawangunadi

[heart-to-heart-aurora]

Kapan Kamu Tahu, Kamu Layak Mendapatkan yang Lebih Baik?

Berapa banyak sih di antara kita yang tidak bisa menghargai diri sendiri. Membiarkan diri kita dikelilingi oleh hal-hal yang buruk, membiarkan diri kita digenggam ataupun menggenggam hal-hal yang tidak layak, bahkan secara sadar menganggap bahwa diri kita “layak” mendapatkan yang demikian karena merasa tidak cukup baik untuk mendapatkan yang lebih baik.

Membiarkan diri kita terjebak pada hubungan yang tidak sehat padahal telah jelas dan terang benderang bahwa pasangan kita memang tidak baik, tapi bodohnya kita tak berani melepaskannya karena merasa kita tidak cukup baik untuk mendapatkan yang lebih baik darinya. Juga kekhawatiran kalau melepaskannya jangan-jangan tidak ada yang mau lagi dengan kita.

Membiarkan diri kita tenggelam dalam kebodohan, membiarkan diri kita yang malas untuk bergerak mencari ilmu dan lingkungan baru. Kita biarkan diri kita dikelilingi oleh lingkaran pertemanan yang kelihatannya seru tapi sering mengerdilkan mimpi kita. Pembahasannya yang ada hanya seputar gosip dan keinginan untuk tampil semakin memukau di media sosial. Pikiran kita menjadi sempit dan tak tahu apa-apa tentang dunia masa depan yang harus dipersiapkan sejak sekarang. 

Dan semua hal yang saat ini sedang kita jalani. Kita secara sengaja membiarkan diri kita mendapatkan hal-hal yang tak layak kita dapatkan. Dan kita tidak berani, tidak mau, dan tidak bisa melepaskan diri dari apa yang mengikat kita saat ini.

Kita secara sengaja merendahkan diri kita sendiri. Memberi nilai yang buruk dan tidak bisa memberikan penghargaan yang layak. Bahkan kita tidak bisa mencintai diri kita sendiri dengan benar. Di saat yang sama, kita juga sadar kalau hidup kita sedang berkutat pada pusaran masalah. Tapi, kita sendiri yang menutup pintu keluarnya.

Kita tidak bisa memberikan kesempatan ke diri kita sendiri, untuk percaya bahwa kita layak mendapatkan yang lebih baik.

Kurniawan Gunadi

[heart-to-heart-aurora]

Du’as are accepted when one does istighfaar and tawbah first.

Ibn Hajr’s Fath al-Bari (v. 11, p. 123)

[heart-to-heart-aurora]

Break time means.. coffee time! 

[heart-to-heart-aurora]

Dua watak berbeza

Aku lah yang sedang berpura-pura nampak ‘ok’ di depan orang lain.

Aku cuba jadi gembira dan menggembirakan mereka supaya dapat tutup sisi lain yang tak perlu pun orang tahu keadaan sebenar diri aku.

Aku mempamerkan kehidupan yang indah-indah sahaja, supaya tiada yang runsingkan aku. Hakikatnya memang tiada siapa pun kesah.

Aku adalah yang sedang sedaya upaya berlawan dengan diri saat sendirian dan bertahan dengan keadaan sekeliling.

Aku merasakan kehidupan ini sudah tiada gunanya lagi, jiwa aku telah lama pergi.

Hanya kerana Tuhan, aku masih di sini. Sesungguhnya, hati aku sudah lama mati.

[heart-to-heart-aurora]

Allah punya banyak cara jika sudah waktunya. Waktu Allah, bukan waktu kita.

Jangan pernah lelah dalam memantaskan. Jangan pernah bosan untuk berdoa.

Kerana mengulang doa itu ibarat kita mengayuh sepeda yang pasti sampai pada satu tujuan

…seseorang yang di sana.

Seseorang pilihanNya itu jauh lebih baik dari seseorang pilihanmu sendiri.

Aku, …sedang berusaha menjadi seseorang yang begitu pantas menurutNya…

untukmu.

Allah punya banyak cara jika sudah waktunya.

Bersabarlah. Bersabarlah dengan tanpa batas.

[heart-to-heart-aurora]

come with me?? 

Mezquita, Córdoba | Spain (by Kevin Tadge)

http://ktadge.tumblr.com

[heart-to-heart-aurora]

One day, my little library in home. #wishlist ##inshaAllah #biiznillah

[heart-to-heart-aurora]

This Is The Scientific Explanation For Why Introverts Like Being Alone

culturenlifestyle:

Topic: Psychology, Introvert || via FYP-PSYCHOLOGY

As an introvert, I need plenty of quiet downtime. If I spend too much time socializing — or am just “out and about” too much in noisy stores or coffee shops — I don’t feel like myself. I get mentally drained and even physically tired. I get cranky and short with people. Every little annoyance, like a crying baby in public, seems magnified. I fantasize about holing up in my apartment for a day or two to recharge my energy.

Keep reading

[heart-to-heart-aurora]

[heart-to-heart-aurora]

Mungkin di dunia ini ada banyak orang yang mencintai seseorang dengan sangat dalam tetapi sayangnya mereka hanya mencintai dalam diam.

Contoh: Aku. // A. W.

10 November 2017.

(via surat-pendek)

Dan, itulah aku. 

[heart-to-heart-aurora]

Kepada diriku di masa depan, aku, dirimu di masa lalu ingin meminta maaf. Tolong maafkan dirimu yang dulu, karena pernah begitu mencintai seseorang sampai dia lupa untuk mencintai dirinya sendiri. Tolong maafkan dirimu yang dulu, karena pernah lupa untuk mementingkan dirinya sendiri hingga dia merasa tidak akan ada seorang pun yang akan mementingkan dirinya. Kini aku sadar bahwa mencintai diri sendiri lebih penting dari apapun. Siapa lagi yang akan mencintaimu di saat dunia sedang membencimu kalau bukan dirimu sendiri?

Sebuah permintaan maaf dari diriku di masa lalu untuk diriku di masa depan. // A. W.

11 Agustus 2017.

(via surat-pendek)

[heart-to-heart-aurora]

[heart-to-heart-aurora]

Dia

Dia, aku simpan kemas dalam memori hatiku. Dia, yang ku lihat telah benar-benar bahagia. Dan, aku sangat teruja melihat kehidupan barunya. Dia, yang dahulunya menjadi penghuni di carta hatiku, kini perlahan-lahan aku lepaskan agar tangisan ini tidak berulang lagi. Bahagialah wahai sahabat. 

[heart-to-heart-aurora]

[heart-to-heart-aurora]

Semangat yaa. Semangat meminimalisir dosa-dosa☺