Tumgik
helloiammaybe-blog · 8 years
Text
Karena semua yang tertulis diakun ini sampah, aku akan bikin akun baru. Thank you followers ♥
2 notes · View notes
helloiammaybe-blog · 8 years
Text
Dulu hujanmu tak hanya mampu merembes pada angkuhku, namun juga berhasil menerobos setiap sendi jiwa ragaku. Kini hujan itu, bahkan tak mampu lagi membawa rasa dingin dan sepi, sebab telah kuputuskan untuk mulai mencintai matahari.
0 notes
helloiammaybe-blog · 8 years
Text
Dulu hujanmu tak hanya mampu merembes pada angkuhku, namun juga berhasil menerobos setiap sendi jiwa ragaku. Kini hujan itu, bahkan tak mampu lagi membawa rasa dingin dan sepi, sebab telah kuputuskan untuk mulai mencintai matahari.
0 notes
helloiammaybe-blog · 8 years
Text
Seandainya boleh, aku ingin kembali masuk ke dalam hatimu. Menambal yang pernah robek dan mengumpulkan yang sempat terserak. Aku akan mengobatimu secara perlahan lahan. Hingga saat kau benar benar telah sembuh, akan ada masa ketika kenangan muncul lagi, ia tak akan cukup berarti untuk menyakitkanmu. Begitulah caraku mencicil rasa penyesalanku padamu, Sayang. Hiduplah lebih lama. Agar dapat kusaksikan kau telah menjadi teramat bahagia.
0 notes
helloiammaybe-blog · 8 years
Quote
Adalah sombong ketika manusia meng klaim dirinya bebas. Pada hakikatnya, manusia tidak pernah bebas. Definisi 'bebas' yang umum di asumsikan manusia sebenarnya hanyalah mengganti keterikatan. Dari keterikatan negatif ke keterikatan positif.
K kepada A.
0 notes
helloiammaybe-blog · 8 years
Quote
Kalau kau memang ujung mata penaku yang telah ditakdirkan jauh sebelum aku menjadi tinta, katakan, katakan sayang, apa yang akan kutulis selanjutnya?
0 notes
helloiammaybe-blog · 8 years
Quote
Menyingkirkan racun yang kita butuhkan bukan hanya persoalan tega, tapi juga pertanggungjawaban tentang 'jika kau tak berniat menjadikannya abadi menyatu dalam sistem tubuhmu, harusnya sejak awal kau katakan bahwa ia hanya sebatas menjadi kenangan', kau setuju?
0 notes
helloiammaybe-blog · 8 years
Text
Telah kuputuskan untuk bersedia jatuh lagi, padamu yang belum mampu kusentuh secara ragawi. Aku tak keberatan untuk mereguk masa lalumu, yang kau kata pahit namun kuyakinkan kau "Itu yang membuatmu setegar karang saat ini." Kau, angkuh dan mempesona. Hal hal yang seharusnya teramat lumrah untuk dikagumi. Namun tetap saja ingin kutanyakan, "Hei, Lelaki! Apa yang telah kau lakukan pada hatiku?" Sebut saja aku murahan sebab aku menyerahkan dan menghabiskan semuanya diawal. Menggebu gebu hingga aku kehabisan nafas. Lalu kusadari jalanku masih terlalu panjang dan aku tak punya sisa energi lagi. Memang begitu caraku jatuh, Sayang. Jika kau temukan tulisan ini dan berpikir ini tentangmu, kuberitahu : "Kau benar. Jika angkuhmu telah mereda, tolong kabari aku. Katakan jika kau bersedia jatuh bersama pada sesuatu bernama cinta."
0 notes
helloiammaybe-blog · 8 years
Quote
You have disappeared like the oxygen I held. Then, you will never come back because you have changed into different person like the carbon dioxide.
0 notes
helloiammaybe-blog · 8 years
Photo
Tumblr media
646 notes · View notes
helloiammaybe-blog · 8 years
Text
The Road Not Taken Robert Frost Two roads diverged in a yellow wood, And sorry I could not travel both And be one traveler, long I stood And looked down one as far as I could To where it bent in the undergrowth. Then took the other, as just as fair, And having perhaps the better claim, Because it was grassy and wanted wear; Though as for that the passing there Had worn them really about the same. And both that morning equally lay In leaves no step had trodden black. Oh, I kept the first for another day! Yet knowing how way leads on to way, I doubted if I should ever come back. I shall be telling this with a sigh Somewhere ages and ages hence: Two roads diverged in a wood, and I— I took the one less traveled by, And that has made all the difference.
0 notes
helloiammaybe-blog · 8 years
Text
Another April on March
Aku tak mengenalmu. Belum. Suatu kebetulan aku menulis ini saat sedang turun hujan. Sayang kita sedang tak di kafe dan tak ada gelas untuk kau sentuh. Kalaupun kau ciptakan gelas imajiner, belum tentu kau bisa menjadi lelaki introvert kedua yang mendebarkan seluruh persendianku hanya dengan sentuhan digelas itu. Aku tak punya kuasa untuk mengatur babak hidup yang mana yang harus kuhadapi. Pun bertemu denganmu, di luar rencanaku. Kau, seperti yang kau katakan, adalah "objek yang patuh pada kehendak semesta", dan aku mengagumi keberanianmu untuk mendefenisikan diri sendiri seperti itu. April yang menakjubkan. Aku mulai menerima bahwa semua adalah konspirasi semesta. Dorongan, ikatan, atau perpisahan. Terlalu dini untuk memutuskan terlibat dalam kehidupanmu. Tapi kebebasan yang kau tawarkan terlanjur menggiurkan. Hujanku belum reda. Tuhan, selamatkan aku dari nikmat sementara.
0 notes
helloiammaybe-blog · 8 years
Text
Lagi Kalap Nulis
Kemaren di kafe Z, bareng Nunu. A bales pesan line. Laporan kalo doi habis mancing dan kesal karena untuk ketiga kalinya ga dapat apa apa. "I'm gonna plan a research of this stuff." "Lol. You're a pharmacist. What a very cross sectoral!" Ga lama doi nelpon. Dan bolak balik bilang "go skype" yang bolak balik kujawab "I dont bring my pc" dan bolak balik disahut "Okay, a video call by line then" dan bolak balik kusiram "My mobile has no front camera" dan bolak balik dibisingin dengan "You're lying. I want to see you now" Akhirnya ngalah dan nunjukin mukaku (dan Nunu) dengan pake kamera belakang hahaa what a bastard! Ngobrol ngalor ngidul. Bosen, kasi ke Nunu. "Please say something in Indonesian" "I cant" "Udah bilang aja." "No buck buck language." "The world is in a hurry. Say or I will end this call." "Okay okay wait." Satu menit, "Look," "Ya?" "Aku tsinnta kamu?" (Ngakak sejadi jadinya.) "I say it right?" "Ya" (ngakak lagi) "Aku memyuuuja you?" (Ngakak lebih gila) "Okay okay hahahaha stop this" (Yang di seberang juga ngakak) "Okay than reply with Arabic" "Kimi o Aishiteru" "No, I'm not Japanese. Say it in Arabic." "Ana uhibbuka fillah" (ngakak) (Doi ngakak lebih ga waras) "Wrong. It must be ...." (Lupa dia bilang apa kemaren haha) "Okay okay " (ngulangin kata) "El, you know I have a lot of fun now." (Ngobrol lagi) (Petir nyambar nyambar) (Matiin telpon) (Ditelpon lagi) "Thunder. Storm. Lightning. Dangerous." (Ngoceh ga jelas. Udah panik) "So what?" "Near to my place, a week ago, there was a girl died by thunder." "Because she made a call?" "No, she kept her mobile on her pocket." "No problem then" "Itu lebih bahaya bangke nelpon petir petir gini." "No buck buck please" (Matiin telpon langsung mode pesawat) (Hujan reda. Petir kelar.) Pesan masuk, "AKU CINTAAAAA KAMUUUUUUU." (Ngakak hampir semaput.) ~the end~
0 notes
helloiammaybe-blog · 8 years
Quote
Bagaimanapun, aku tahu tidak ada yang boleh bertanggungjawab terhadap apa pun putusanku selain diri sendiri. Maka dari itu, jika tetap kamu keputusanku, kecewa juga tetap menjadi tanggungjawabku.
(via kotak-nasi)
Padam.
149 notes · View notes
helloiammaybe-blog · 8 years
Quote
Mungkin cara Tuhan memisahkan memang menyakitkan, namun jika tidak seperti ini, kau tidak akan pernah sadar bahwa ia sudah tidak baik lagi bagimu.
(via mbeeer)
Pengen ngetag manusia
1K notes · View notes
helloiammaybe-blog · 8 years
Text
Tengah malam yang provokatif. Tiga perempat kepalaku terbangun dan me-recall beberapa potongan pembicaraan dengan beberapa orang sejak kemarin. Mamak : Bung, kalau nanti ga lulus gimana? Kakak : Ya dicoba lagi. Ya kan ly? Aku : Hehe iyalah, yang penting ga ambisius. Nothing to lose aja. Di sekolah, Ibu Lia : Berarti ga jadilah lomba mewarnainya hari ini ya kak? Aku : Iya, dek. Ibu takal pun ga datang datang. Ibu Susi : (buka buka buku panduan Kognitif, tiba tiba ditutup) Ah, besok ajalah dikopi. Sains besok apa, ly? Aku : (lihat buku Sains yang kebetulan terbuka) Eh, kok pas ya. Kami besok bikin parasut. Aku belum coba pula. (Baca baca petunjuk) Oh, oke. (Mengguman) Oh, oke. Siang - sore ngobrol dengan bintang yang lagi ngejar matahari sambil mandangin bulan (literally!) Jelang malam, Aku : Dek, gimana persiapan? Klan : Apanya? Aku : S2 Klan : Gatau nih. Ga jelas. Aku : Apanya? Klan : Akunya. Hahaha. Gatau. Aku banyak midnightmaresnya akhir akhir ini. Aku : Aku liat si nisa ada komen komen soal toefl. Klan : Aku ga jadi lagi ambil toefl. Pake yang tahun lalu aja. Aku : Lainnya gimana? Klan : toefl aja. Malam, Aku : Bang, kostumnya gimana? Abang kan tau pakaianku gimana Abang itu : Gimana dek? Aku : Ya pake rok, jilbabnya gimana. Kan tau. Apa cocok ke tema filmnya? Abang itu : Oo, pake gamis aja ya. Usianya kan sekitar 30-35tahun. Nanti si AM-nya pake kemeja warna soft celana bahan kain. Gimana? Aku : (ketawa) Oke bang, diusahain. Abang itu : Oh iya, scene yang ada elly-istrinya AM- kalo ga sabtu, minggu ya. Atur jadwal ya dek. Aku : Oke siap (masih ketawa) Kampret banget nih semesta, mesti satu frame dengan si seniman hahaha T.T Tengah malam, Kebangun. Kucing bertekak. Sepupu sms minta nomor ambulans dan polisi. Ada kecelakaan depan rumahnya. Eh, ini tulisan apa laporan sih?
0 notes
helloiammaybe-blog · 8 years
Text
Hujan dalam Gelasku
Hujan lagi Maret ini. Dan sekitar sebulanan lagi, usiaku bertambah (atau berkurang?) satu. Jadi teringat dulu pernah punya cita cita (?) untuk menikah di hari dan bulan kelahiran pada usia yang sama dengan tanggal kelahiran hahaha. Dipikir lagi, itu semestinya setahun lalu. Nyatanya, meski aku pernah menduga bahwa tahun ini aku akan mengakhiri masa lajang, aku selalu belum siap. Terlalu banyak pertimbangan walau akhirnya kubenarkan. Wangi petrikor tercium lagi. Dan terus terang aku tak suka mengotori kenangan. Aku pernah punya satu hujan bersamamu. Aku pernah jatuh pada caramu menyentuh gelasku. Juga pada pengakuan pengakuanmu. Aku tak suka berdusta, kau memang pernah ada dalam hatiku. Lalu setelahnya, ada banyak hujan yang hadir dan kau kerap menanyakan, apakah hujan hujan tersebut masih sama dengan hujan yang pernah kita punya. "Dek di sini hujan. Di sana?" Aku memahami pertanyaanmu. Tapi aku memaksakan diri untuk menghentikan semuanya saja. "Abang ngerasa hampa. Tapi nggak tau dimana. Mungkin perlu perbaiki hati aja ini." Aku mengerti perkataanmu. Tapi lebih baik aku pergi setelah memutuskan untuk tak terlibat lagi. Denganmu aku pernah punya satu hujan. Biarlah hujan itu abadi pada masa itu. Aku akan menyimpan potongan potongan pembicaraan dan gestur kita, dalam ingatanku. Kau hanya perlu tetap sehat dan melanjutkan hidup untuk tau, bahwa kita berdua berhak bahagia dijalan pilihan kita masing masing.
0 notes