Text
Entah seberapa jauh jaraknya. Entah sebanyak apa riuh perjalanannya. Entah dimanapun tempat berlabuhnya. Semoga selalu diyakinkan dengan: “pada akhirnya takdir terbaik Allah itu pasti datang.”
Tenang sayang, sebentar lagi ya, giliranmu. Bismillah. :)
471 notes
·
View notes
Text
Apa yang lebih cantik daripada hatimu yang begitu lapang dalam memaafkan seseorang bahkan sebelum ia mengucapkan maaf sekalipun? Apa yang lebih manis daripada senyum yang tetap kau usahakan dalam keterbatasanmu menahan amarah dan juga lelah?Apa yang lebih merdu daripada suara tangis yang kau keluarkan karena hatimu yang lembut tak kuasa melihat penderitaan seseorang? Dan apa yang lebih meneduhkan daripada bait-bait doa yang kau ucapkan lirih untuk orang-orang yang kau sayang?
Tak peduli seberapa tinggi penilaian manusia akan standar sebuah kecantikan. Kau dan segala kesederhanaan dan kebaikan hatimu sudah sangat menawan.
@milaalkhansah
272 notes
·
View notes
Text
Aku tahu jawabannya "Kenapa belum juga dipertemukan dengan seseorang itu padahal usia sudah sebanyak ini?"
Karena aku belum juga menjadi versi terbaik, lebih baik dari sebelum²nya, aku masih dalam mode penyesalan atas banyak hal, masih juga tenggelam dalam banyak gagal yang harusnya sudah selesai, aku masih sibuk berusaha berdamai dengan kesalahan² yang diri perbuat dulu dan kini, aku yang masih merasa harus bertanggungjawab pada beberapa kondisi dalam rumah ini, ya karena aku yang belum juga selesai dengan diri sendiri dan tidak mau menyeret orang lain masuk dalam ruang gelap berduri yang bisa² justru lebih melukainya ketimbang aku sendiri
Pertanyaannya "Mau sampai kapan kamu begini?" :'(
Rumah- Di Usahakan itu Harus, Ly
282 notes
·
View notes
Text
Apa yang kamu pikirkan dulu?
Kita mungkin menganggap diri kita tidak pernah tumbuh sebagaimana kita melihat orang lain. Bahkan saat ini, hidup di badan yang mungkin sudah berumur 30-an, rasanya pikiran ini masih kemarin sore menjadi anak-anak atau remaja tanggung yang lagi mencari jati diri.
Rasanya seperti belum layak untuk menanggung semua tanggungjawab. Dipaksa hidup mandiri. Dianggap mampu oleh keadaan. Dan juga dinilai sudah cukup berumur untuk menjadi lebih bijak.
Tapi rasanya, masih seperti anak anak yang tak tahu apa-apa. Kini harus berhadapan pada urusan-urusan yang melelahkan. Bekerja untuk membayar biaya hidup. Memikirkan masa depan. Mengurus keluarga. Dan juga hal-hal lain yang membuat kehidupan saat ini, rasanya semakin berat.
Dulu kupikir menjadi dewasa itu seru. Bisa punya motor sendiri dan jalan-jalan sesuka hati. Apa yang pernah kamu pikiran saat dulu anak-anak tentang menjadi dewasa? Apakah apa yang kamu pikirkan terjadi sekarang?
189 notes
·
View notes
Text
Menggerutu, menyalahkan keadaan, bertanya-tanya kenapa hidup begini, Hai daripada begitu kenapa tak coba lihat juga sisi positif lainnya? Masih bisa bangun tidur, masih bisa solat, masih bisa bertemu dengan keluarga dan teman-teman, masih bisa bersenda gurau. Hal-hal baik itu masih ada, kan? Masih terasa, kan?
Katakan pada dirimu setiap manusia punya episode bahagia dan ujiannya masing-masing. Bukankah sejatinya semuanya ujian? Mau itu senang atau sedih? Perankan dengan baik posisimu saat ini. Semua yang sedang terjadi akan lewat begitu saja asal tak pernah lepas bergantung dan berprasangka baik kepada Allah. Percayalah.
@terusberanjak
141 notes
·
View notes
Text
Hanya karena tak berisik. Mereka seenaknya mengatakan hidupku tak pernah terusik. Padahal lamunanku sering berujung pada kehampaan yang sakit. Seolah hanya hidup di ruang sempit, aku sesekali ingin pamit.
Katanya, senyumanku manis, tawaku riang. Aku seperti manusia tanpa celah musibah. Selalu diberkati berkah, hingga dicap takkan pernah mengerti rasa ingin menyerah.
Haha lucu, meraka sungguh ambigu. Ah kurasa mereka keliru. Aku tak murung bukan karena selalu beruntung. Tapi karena percuma bermuram muka dan banyak bicara, hanya untuk menerima sebuah iba.
Lelah telah lebih dari sering berkunjung, hingga kusesali bungkamku yang ulung. Sungguh, aku ingin memiliki tempat bercerita. Yang mana mengerti aku dengan segala dukanya.
Tapi, aku takut terlalu berisik. Bahkan hanya untuk sekedar didengar. Karenanya kusepakati diam dan terbiar, agar lukaku tak melebar.
192 notes
·
View notes
Text
Harga sebuah pilihan.
Tak ada keputusan yang kita pilih di dunia ini, yang akan selalu sepenuhnya sesuai harap tanpa kerumpangan.
Setiap keputusan yang kita ambil di kehidupan ini, selalu memiliki harga yang harus dibayar. Harga berupa ujian-ujian yang tak terprediksi ketika menjalaninya. Harga berupa pengorbanan dari tenaga, perasaan, bahkan waktu ketika memutuskan untuk bertanggung jawab.
Dalam kehidupan ini, apa yang kita inginkan, tidak serta merta terwujud secara ajaib, seringnya kita berjuang dengan tahapan upaya yang berbeda-beda dan tidak adil bagi diri, jika kita mengukur upaya kita dengan membandingkannya dengan orang lain, sebab akan membuat rasa percaya diri kita menciut, kaki kita goyah melangkah, padahal kita sangat berharga dan setiap orang memiliki kelebihan yang berbeda-beda.
Dalam kehidupan ini, apa yang kita lepaskan, tidak selalu merugikan kita, selalu ada alasan baik yang menyusul setelah kita perlu waktu untuk berdamai dan menerima kenyataan.
Dalam kehidupan ini, kita bertaruh dengan banyak peluang dan keterbatasan daya. Meski prasangka seringkali membuat pikiran kita merasa takut untuk terus maju pada pilihan yang kita yakini itu baik.
Kehidupan orang dewasa, mengandung banyak pelajaran dalam setiap detiknya. Dari sebuah amanah kita belajar bertumbuh menjadi manusia yang bertanggung jawab, dari sebuah keputusan besar yang kita ambil kita belajar menjaga kepercayaan Tuhan dan niat lurus mengembannya.
Kata seseorang, hidup adalah rangkaian sebab-akibat. Namun nyatanya tidak demikian, kadang ada akibat namun kita tak bisa menemukan sebabnya. Tidak segala hal dalam hidup ini memiliki penjesalan yang melegakan, dan tidak semua pertanyaan tentang takdir akan/ harus terjawab serta merta sekarang. Segala hal berproses, bersiklus dan kadang bisa jadi tak terprediksi. Padahal tugas kita bukan menebak-nebak bagaimana bentuk proses di masa yang akan datang, tugas kita adalah menjalani sebaik-baiknya hari ini. Kadang, kita perlu rem pikiran agar tidak merasa dikejar-kejar oleh ketakutan pikiran sendiri.
Ketika kita menyadari hal ini, semoga kita tidak menaruh harapan terlalu tinggi dari setiap rencana/keputusan yang hendak kita ambil. Agar ketika ada hal tak berjalan menyenangkan, kita tidak merasa menjadi manusia yang paling menyesal dan paling dikecewakan.
Pun ketika kita menyadari bahwa ketidaksempurnaan meliputi segala hal di dunia ini, semoga kita bisa lebih lapang menerima setiap keputusan yang tidak sesuai harap. Semoga seluruh bentuk pengorbanan kita dalam ranah kebaikan yang mungkin jauh dari kata "sempurna" dalam kehidupan ini, Tuhan berkenan menerimanya sebagai buah amal yang manis.
Ramadhan hari ke-8, 19 Maret 2024 10.51 wita
176 notes
·
View notes
Text
MARI BERKENALAN (LAGI)
Aku ingin membawamu ke kehidupan nyataku, membiarkanmu masuk untuk mengenal banyak hal dari diriku yang banyak kurangnya. Menjelaskan padamu bahwa hidupku tidak seperti apa yang kamu lihat dari foto-foto yang aku bagikan di media sosialku. Tidak juga seperti ragamnya cerita atau tulisan yang aku bagikan di halaman blog yang aku buat. Tidak juga sebaik dan seburuk perkataan orang-orang tentang diriku yang pernah kau dengar atau baca.
Aku ingin membiarkanmu mengenalku berdasarkan apa yang kamu lihat dan rasakan. Lalu kamu dengan sendirinya menyimpulkan sosok yang kamu kenali ini dengan caramu sendiri. Dengan senang hati, membiarkanmu menilai diriku tanpa menekanmu untuk menerima. Aku, meskipun memiliki banyak harapan untuk diterima tapi aku juga menyadari bahwa tidak semua manusia akan menyukaiku dan menerima ketidaksempurnaan yang aku punya. Maka dari itu, menyiapkan ruang kecewa yang dipenuhi kesadaran akan penolakan sudah aku siapkan dari jauh-jauh hari.
Aku sudah siap. Ya, aku rasa mungkin sudah siap. Lebih tepatnya, seharusnya aku siap.
Jadi mari berkenalan lagi, bukan berdasarkan dari apa-apa yang selama ini kamu dapatkan dari kejauhan. Kali ini dengan cara yang berbeda, melalui pengamatanmu yang tidak sempurna tapi biarkan Tuhan yang menggerakkan hati dan langkahmu selanjutnya.
35 notes
·
View notes
Text
Tentang berbaik sangka.
Di perjalanan menjemput takdir-takdir baik-Nya, sudahkah kita benar-benar menerima kala rencana-Nya kadang tak sesuai rencana kita, seberupaya apapun kita. Tapi percayalah bahwa Dia adalah sebaik-baik Perencana, yang takdir-Nya selalu berhasil menjelma menjadi hikmah yang menjawab seluruh pertanyaan dan keheranan kita sebelumnya.

Di perjalanan menjemput takdir, adakah hati selalu terukir, akan kebersyukuran dan ke-berbaik sangkaan kita pada Dia yang selalu memberikan pertolongan kepada hamba-hamba yang fakir hingga kikir. Dia yang selalu memberikan kesempatan agar hamba-Nya kembali berharap hanya kepada Rabbal a'lamiin.
177 notes
·
View notes
Text
Tidak ada seorang pun yang bisa merasakan apa yang sedang kamu rasakan, jadi jangan repot-repot mengungkapkannya pada orang lain. Sembunyikan dan adukan pada Tuhan, sebab masalah yang diumbar itu ujungnya membesar.
927 notes
·
View notes
Text
Tak semua siap menjadi tempatmu berkeluh kesah. Tak semua siap menerima lukamu. Tak semua siap mendengar riuh di kepalamu. Manusia ada kalanya bosan. Manusia ada kalanya sibuk dengan waktunya. Pada akhirnya kamulah yang harus benar-benar menyayangi dirimu. Pada akhirnya kamulah yang harus benar-benar menghormati dirimu.
@terusberanjak
370 notes
·
View notes
Text
Pada usia yang kian hari kian mendekati ujung ini, semoga lekas juga mendewasa dalam arti yang genap. Harus mulai lebih peduli dengan sisa usia. Mulai untuk lebih tertata dalam mengatur rencana dan bijak dalam mengambil sikap.
Jangan memulai sesuatu karena orang lain, tapi semua harus dimulai dari kesadaran diri; niat yang lurus, menjalani dengan ikhlas, dan spirit totalitas dalam menjalankannya.
Sebab, apalah arti lelah jika tidak berbuah pada keridhoan Allah. Tiadalah kerugian bagi siapapun yang menjadikan ridho-Nya sebagai orientasi tujuan.
Tiada kata kecewa, sebab pada hasil burukpun, penilain-Nya akan selalu bijaksana dan adil untuk hamba-Nya. Allah tahu yang terbaik untukmu, Allah juga tidak pernah sedikitpun dzalim padamu.
Semoga kehidupan kedepan semakin mengajarkan arti kesungguhan iklhas dan ridho dalam menjalani segala ketetapan-Nya, menjadikan insan yang sepenuhnya iman dengan-Nya.
Aamiin yaa Rabbal 'alamin.
292 notes
·
View notes
Text
2023.
Hai, akhirnya kita sampai juga ya di penghujung tahun ini. Satu tahun yang penuh lika-liku. Banyak hal baru yang telah kita lalui bersama. Segala rintangan dan kepayahan bersama kita lewati. Bahagia, tawa, sedih, marah, kecewa, lengkap sudah kita jejaki bersama. Rasa-rasanya masih diluar dugaan kita bertahan sampai disini.
Ingatkah kamu saat itu, ketika harus melepaskan satu per satu impianmu. Baik itu karena mungkin keadaan saat itu tidak mendukungmu, atau karena sebab lain, yang kamu lakukan justru ucapan "It's okkay, it's okkay, Allah punya kehendak yang lebih sempurna."
Berulang kali kalimat itu terlontar dari lisanmu. Mencoba meredakan gemuruh yang ada di hati maupun kepalamu. Seolah tidak ada rasa kesal, atau kecewa di raut mukamu. Padahal aku tahu, pasti berat bukan menanggung semua itu sendirian? Tapi, aku bangga padamu karena kamu tetap yakin akan janji Tuhanmu.
Begitu banyak yang ingin aku ceritakan, tapi momen ikhlas dan mengikhlaskan ini yang paling aku ingat darimu. Jika boleh aku memberi satu diksi yang menggambarkan perjalanan kita di tahun 2023 ini , maka 'keridhoan' barangkali menjadi kata yang tepat mewakilkan segenap peristiwa yang kita alami bersama ini.
Andai saja bukan karena iman, mungkin kita tidak akan sampai disini, bukan? Maka jika boleh aku memberi pesan kepadamu, dan tentu saja untukku juga, maka pesannya adalah :
Betapapun kita mungkin seringkali payah dalam memupuk iman di dada, paksalah untuk terus merawatnya. Jangan sampai cahaya itu redup. Keyakinan itu harus kita rawat bersama.
Harapan dan optimisme harus terus kita nyalakan. Kita jangan sampai goyah akan ujian yang melanda ya. Kita harus terus yakin bahwa rapalan doa-doa kita pasti di-dengar-Nya. Jika datangnya lama, bukan berarti tidak didengar, tetapi mungkin Dia minta kita untuk sedikit bersabar.
Tidak apa, jika banyak hal yang mungkin tidak tercapai di tahun ini. Kita ikhlaskan saja ya. Berat memang pada mulanya, tapi aku yakin kita pasti bisa lalui ini semua.
You've been working so hard for years and you deserve all the best. Keep your head up. Don't be too harsh on yourself. Don't forget that your life's precious!✨
Kaleidoskop 2023 yang berisikan pesan dari diri untuk diri. Terimakasih 2023, buat semua kebaikan dan keburukan yang hadir, buat orang-orang begitu berharga yang telah ikut membersamai. Semoga kebaikan akan terus membersamaimu. Meskipun dari jauh, aku doakan yang terbaik untukmu.
Sampai jumpa.
109 notes
·
View notes
Text
Andai Tuhan takdirkan bertemu, bukanlah suatu masalah kamu berada di kutub utara dan dia di kutub selatan, sebab pertemuan itu pasti akan terjadi. Tetapi, andai bukan takdirnya bertemu, sedekat apapun dan sesering apapun kalian bertukar sapa, tetap tidak akan bertemu, yang ada justru biasanya malah meninggalkan luka.
Menikmati pergantian tahun di rumah saja bersama keluarga.
@jndmmsyhd
501 notes
·
View notes
Text
Semoga Allah menjagamu dikala seseorang yang kamu harapkan jadi masa depan malah pergi menjauh.
Semoga Allah menjagamu dari kekhawatiran berlebih tentang masa depan padahal takdir-Nya tidak akan pernah keliru.
Semoga Allah menjagamu sebelum Dia dengan tangan-Nya (yang Maha Kuasa) memilihkan seseorang untuk kamu temani berjuang🤍
173 notes
·
View notes
Text
Rasa Peka
Semesta
Selalu memberi teka teki rasa,
Pada setiap jiwa
Tapi apakah kita sebagai manusia,
Bisa untuk selalu peka?
2 notes
·
View notes
Text
Jalan Pertemuan
"Seseorang tidak perlu keluar dari jalan hidupnya sendiri untuk mencari partner di jalan lain. Karena orang-orang yang memiliki impian yang sama akan bertemu pada jalan yang sama suatu ketika. Pertemuan itulah menjadi kejutan."
- sebuah kutipan dari Buku Hujan Matahari @kurniawangunadi
1 note
·
View note