hijau-tropis-blog
hijau-tropis-blog
N.V.R.L.N.D
27 posts
*Aksara Sebelum Tidur*
Don't wanna be here? Send us removal request.
hijau-tropis-blog · 8 years ago
Text
Jalan-jalan
Cuman memang udah dr kecil klo pergi sholat udah biasa jalan kaki, jadi klo naik motor itu rasanya kek ndak pergi sholat. Huahuahuahua..
Dan baru ngeh, klo subuh-subuh itung2 joging. Huehuehuehue.
0 notes
hijau-tropis-blog · 8 years ago
Text
Rambang
..... Terkadang juga mereka menjauhi kematian sih". Arunika menjawab dengan setengah hati. Kadang kala, ia memang merasa aneh dengan rutinitas yang ia lihat sehari-hari dari makhluk-makhluk yang merasa Manusia.
0219,020218,-
1 note · View note
hijau-tropis-blog · 8 years ago
Text
Tadi malam gerhana bulan, super babsjehsekwosjsjkdkwjej moon. Ribet istilahnya, jd saya tulis kek gitu. Huahuahuahua. Jangan komplen, tulisan saya, terserah saya mau nulis apa. Hahahaha..
Agak kesal sih, ketutup awan dengan durasi waktu yg lama na'udzubillah. Tapi, sabar memang ada balasannya.
Apakah engkau melihat bulan yg sama pukul 00.00 keatas??? Ia begitu sempurna, sungguh percaya diri. Walaupun dibuka dengan malu - malu awan kelabu.
ShirayukiHime - 0149,02022018,~
0 notes
hijau-tropis-blog · 8 years ago
Text
Yah
Ia merebahkan tubuh dari duduk di kursi santainya yang landai. Dengan memindahkan arah pandang dari langit-langit yang di mana terkadang tergantungnya cita-cita ke arah kanan menuju Swastamita, Arunika memindahkan poros tubuhnya untuk lebih condong ke arah kanan. Lalu menyambung kembali dengan helaan nafas, "Yaaahhh.......
0206,300118,-
0 notes
hijau-tropis-blog · 8 years ago
Text
02:00am
Seketika ia sekelebat melesat di dalam kepala, melebihi pesawat tempur berkecapatan suara. Awan-awan yang terbelah pesawat itu mengukir tulisan, "Oh. Sepertinya, aku merindukannya".
0 notes
hijau-tropis-blog · 8 years ago
Text
C4ge
"Aku melihat orang-orang berusaha menghindari kematian, sejalan dengan mendatangi kematian mereka sendiri", Arunika menjawab sambil menyeleksi gambar-gambar ingatannya.
2308,290118,-
0 notes
hijau-tropis-blog · 8 years ago
Quote
Ada masanya aku mengagumi orang karena kualitas pribadinya; aku ingin seperti si Fulan dalam kematangan, kebijaksanaan, kesalehan, dan berbagai atribut yang hanya bisa dicapai melalui proses pembelajaran hidup. Lalu media sosial datang, menawarkan berbagai standar penilaian baru: likes, followers, viewers, comments. Kesampingkan substansi, kini keren adalah tentang popularitas. Anda bisa punya kepala kosong atau hati kotor, dan orang-orang tetap mengikuti Anda. Ya Allah, dan diri ini dalam sebagian besar waktunya sering teryakinkan dengan standar-standar palsu itu. Ampuni hamba yang lupa dan bodoh. Bukakanlah mata hatiku agar tak terjebak dalam kepalsuan dunia.
(via yasirmukhtar)
2K notes · View notes
hijau-tropis-blog · 8 years ago
Text
Terima dan di lempar kembali
Memangnya apanya yang kau lihat sehingga sama?", Swastamita melemparkan pertanyaan yang di lemparkan Arunika. Sembari memindahkan bantal dari pelukannya ke sandaran kepala, seakan-akan mereka berdua tak bertemu paham untuk masalah pelukan itu. 1937,290118,-
0 notes
hijau-tropis-blog · 8 years ago
Text
Sebuah pertanyaan
Dan kembali berganti. Arunika di atas kursi santainya, bertanya, "Apakah kau pernah melihat hal yang sama, Swastamita?". Dengan tatapan mata kosong, Swastamita menatap Arunika yg tengah sibuk dengan bantal kursinya yg seakan-akan tak pernah memberikan pelukan yang nyaman. 0119,280118,-
0 notes
hijau-tropis-blog · 8 years ago
Text
Welcome back to back.
Dulu mereka sempat lahir di Sony Xperia E, lalu meninggal bersama password yang lupa dan email yang entah apa, di lembar-lembar tumblr yang maya. Tak terkenang, namun tak membusuk di akhirat sana. Entah mereka memberontak muncul, bekerja sama dengan kerinduan yang airball, didukung pula dengan kembali suburnya ladang ganja paketan hari ini. Aku tidak tau, jangan tanya saya!? Setidaknya mereka bereinkarnasi, tak lagi receh seperti yang lalu. Mencoba sendu, menyayat dalam getir, dengan kisah-kisah ambigu. Egoisme? Sudah barang tentu. Karna memang harus begitu. Sekiranya terbaca, baca saja. Memijat saraf di kepala. See you on the other side.~ -SwastamitaArunika- 1620,270118,-
0 notes
hijau-tropis-blog · 8 years ago
Text
Subsitusi-alan
Selaras dengan ayam berkokok, Arunika tersadar dan memecahkan gelembung-gelembung mimpi dari tidurnya dan bergegas. Tanpa berpikir panjang, Swastamita menghamparkan deru-deru mesin karna ia telah lepas dari tali gantungan. 0629,270118,-
0 notes
hijau-tropis-blog · 8 years ago
Text
Sudut pandang
👾 : Arunika, kenapa kau meniup kearah langit??
👻 : Coba kau melihatnya dari situ, Swastamita. Lihat? Aku sedang meniup bulan, ia terlalu rendah. Aku takut ia akan ditarik oleh kurcaci sesembahan yg tak senang ad yg lbh tinggi dr mrk dalam gelap.
0218.270118,-
0 notes
hijau-tropis-blog · 8 years ago
Text
Swastamita dan Arunika
Sebuah catatan di antara surga dan telapak kaki koboy dan kuda jantan. Rada satir, sedikit getir. Cerita-cerita pendek bertegangan tinggi saat semuanya sirna. Ambigu, -
0 notes
hijau-tropis-blog · 8 years ago
Text
Pelipur lara (croft)
Tiba-tiba ia datang tanpa kabar. Para Pengembara di ujung cakrawala datang tuk bertegur sapa. Lalu terbenam di ufuk timur meninggalkan Swastamita, menanti Arunika. Begitu sebaliknya dan berulang, random tak tertebak. Hingga tiba interupsi dari Bintang Jatuh. 1151,260118 NVRLND, -
0 notes
hijau-tropis-blog · 8 years ago
Text
“Ibadah kita lebih pantas dimintakan ampun daripada dimintakan pahala.”
— Habib Zein bin Smith
Sebab barangkali dalam ibadah kita terselip ujub atau kesombongan.
594 notes · View notes
hijau-tropis-blog · 8 years ago
Text
Mencoba menulis romantis, halah susah.
Sebenarnya sudah dapat imajinasi, tertujukan untuk siapa, dan akan digambarkan seperti apa. Gadis ditengah samudera, ini judulnya.. Tokoh imajinatifnya nyata.. Namun apa daya, tiap tulisan yang keluar serasa fiktif.. Padahal gundah gulananya nyata.. Hadehhhhhhh... Tapi tetap, harus ada satu tulisan. Ntah itu puisi atau lirik, intinya harus ada tulisan buat Shirayuki Hime. HARUS.
0 notes
hijau-tropis-blog · 8 years ago
Text
NVRLND INITIATIVE
SPESIES TERAKHIR DIMUKA BUMI karna sesungguhnya kebenaran itu milik orang yang tidak tau apa-apa NVRLND Pertunjukan dibuka dengan seseorang yg sedang menyeduh mie iinstant didalam sebuah cup, sambil bernarasi bebas hingga pertunjukan dimulai. Setelah ia selesai bernarasi, ia meletakkan cup mie tersebut diatas meja kosong sembari meninggalkan panggung. Dengan suasana panggung yang sedang kosong dihidupkan oleh musik dan lampu, keluarlah BUGLA dengan diam-diam merangkak menuju cup tersebut. Setelah ia sampai disana Ia menghabiskan mie tersebut dengan iringan musik. Setelah merasa kenyang ia pun tertidur. Selama ia tidur masuklah ACI yang memperhatikan BUGLA dengan tatapan yang aneh. Namun tatapan itu terhenti pada saat MADA masuk ketengah-tengah adegan itu. Seiring pertemuan mereka ditengah panggung dengan dibangun cengkrama singkat antar 2 orang asing yang tidak saling kenal, seketika saja salah satu dari kedua itu menikam lawan bicaranya. Setelah MADA menikam ACI, ia melepaskan pisau dan hendak beranjak pergi.. BUGLA : Woy Pembunuh, berhenti!! MADA : Siapa yg pembunuh? BUGLA : Anda!! Anda menikamnya. MADA : Wah, kamu bercanda. Mana buktinya? BUGLA : Saya melihatnya, saat anda berpaspasan dengan dia, Anda menikamnya. Sebentar, jangan kemana-mana. (mengeluarkan hp lalu mengambil gambar korban dengan flash menyala). MADA : Apa yg anda lakukan?? BUGLA : Mengambil foto korban dan barang bukti. MADA : Akan kau apakan poto itu??? BUGLA : (Tergamam sejenak dan mendapatkan solusi setelah melihat penonton) Poto ini akan aku angkat ke dunia maya, agar semua Warganet tau bahwa kau adalah seorang pembunuh. Mereka pun akan menyudutkanmu, menghakimimu hingga kau tak mampu lagi menampik bahwa kau adalah seorang pembunuh. MADA : Semua itu tidak penting, karna semua orang disini hanya ingin melihat apa yang ingin mereka lihat. Mengetahui apa yang ingin mereka ketahui. Mereka semua tidak akan membuang-buang waktu untuk melihat apa yang tidak ingin mereka lihat dan mengerti apa yang tidak ingin mereka mengerti. (berhenti sejenak). Yahh, kalau aku sih tidak akan ambil pusing untuk satu hal ini. Karna separuh dari hidupku tidak berada dalam perangkit canggih yang kau genggam itu. Lagipula,aku bukanlah bensiin yang dipantik api akan langsung membara.. wussss.. ACI : To…tolong saya!! Tooolong.. MADA : Kalau begitu saya akan melaporkan anda!! BUGLA : Melaporkan saya kenapa? MADA : Anda telah mencuri makanan orang lain. BUGLA : TIdak ada, saya tidak ada mencuri!! MADA : (Bergerak menuju meja lalu mengambil gambar cup mie yg sudah kosong). ACI : Tolong saya pak, ant.. (dipotong). BUGLA : Iya, iya, nanti saya antar. Anda ngapain?? MADA : Memfoto barang bukti. BUGLA : Lalu akan anda apakan poto itu?? MADA : Poto ini akan aku lempar ke dunia maya, agar semua Netizen tau bahwa kau adalah seorang pencuri. Mereka pun akan menyudutkanmu, menghakimimu hingga kau tak mampu lagi menampik bahwa kau adalah seorang pencuri. Apakah kau siap dengan konsekuensi itu???. BUGLA : kejahatan anda lebih besar dibanding saya. MADA : Bagaimana anda bisa mengkomparasikan seperti itu. BUGLA : Anda membunuh, dan, dan, dan saya hanya memakan makanan yg bukan milik saya. Bobotnya berbeda jauh. MADA : Ini bukan masalah bobot, bagaimana klo itu adalah makanan yg dia dapatkan dengan mempertaruhkan seluruh jiwa raganya. Dan dengan makanan ini ia akan memiliki tenaga kembali untuk mencari makanan-makanan yg lain. BUGLA : anggap saja yg anda katakan adalah benar. Tetap saja tidak bisa menampik bahwa anda adalah orang yg membunuh orang ini. MADA : Jadi anda mengakui bahwaa anda adalah pencuri makanan. BUGLA : Jangan mengalihkan pembicaraan, disini anda membunuh orang. MADA : Dari tadi anda berkata membunuh-membunuh dan membunuh, kan sudah saya bilang saya tidak membunuh siapa pun. Yahz walopun seandainya saya yg membunuhnya, dia tidak mati. Dia masih hidup. ACI : Tolong bawa saya kerumah sakit, cepat saya sudah tidak kuat lagi. Saya belum siap untuk mati. BUGLA : Ah.. Tuan apakah dia yg menikam anda??? cepat katakan!!! MADA : iya, dia yg menikam saya.. urhghhh. BUGLA : Nah, anda dengarkan!!? korban anda sendiri mengatakannya, bahwa anda yg menikamnya. ACI : Cepat, Tuan.. TOlong saya..urgghh.. BUGLA : Iya, iya.. tapi masalah ini masih blom selesai.. sabar sebentar Tuan. Kalau kita membiarkan orang ini lepas, mungkin saja ia akan… ACI : Tuan, mengertilah, nyawa saya lebih penting dari ia yg menikam saya. Apakah anda akan membiarkan nyawa melayang karna argumen-argumen ia melakukannya atau tidak. Setelah saya selamat, anda boleh memburu ia kembali dengan bekal kebijakan-kebijakan anda. Tapi untuk saat ini, nyawa ini lebih penting dari pada seorang pembunuh seperti dia tuan. BUGLA : Kenapa semuanya menjadi kompleks seperti ini, saya hanya ingin agar kejahatan ini tidak dibiarkan. Ntah nyawa siapa lagi yang akan dia renggut. Anda bertahanlah sedikit lagi, pabila semangat hidup anda sebegitu tingginya, bertahanlah beberapa menit lagi. Jangan biarkan sang kolektor nyawa mengantongi nyawa anda sampai kita berhasil menyelamkannya ke jeruji. MADA : Hahahahahahahahahahahaha, sungguh perkataan ksatria dari mulut pendosa. Sudahlah begini saja. Saya iba melihat kalian berdoa yang tak berdaya oleh keadaan ini dan menjuruskan saya sebagai penonton yang tertuduh. BUGLA : Semua ini terjadi karna anda melakukan ini, pabila tidak… MADA : Sudahlah, sudah..cukup.. tenggorokkan yang kering memungkinkan anda tuk mencuri air orang lain. Ataukah anda kan mulai tuk mencuri sekarang???? Apakah sehabis makan anda tidak haus? (adegan sedikit dihentikan dengan waterbreak sesaat) Mada : Hey, apakah kau sudah minta dengan yang punya??? …..DIALOG…. …..KOSONG…. …..BEBAS….. BUGLA : Cukup-cukup, sekarang kita perjelas.. Anda pelaku pembunuhan ini, dan saya mengakui, benar-benar mengakui bahwa saya adalah pencuri makanan. Jadi sekarang anda puas??? MADA : Hahahahahaha.. kenapa tiba anda mengakuinya?? apakah karna sehabis minum lalu pikiran anda menjadi terang??? BUGLA : Saya mengakuinya agar anda juga mengakui apa yg anda lakukan. Biar masalah ini tidak berbelit-belit. Dan saya cepat membawa ia kerumah sakit agar nyawanya selamat. ACI : Benar, jadi tolong, cepaaattttttt, selamatkan saya BANGSATTTT.. BUGLA : He eh, iya iya binatang… sabarrr.. karna anda yag meminta tolong jadi ikuti cara main saya. ACI : Cara main seperti apa lagi. Apakah engkau masih ingin bermain-main dan aku disini kehabisan darah dan mangkat??? HAH??? BUGLA : Aku mengerti dalam keadaan ini anda sedang panik. Tubuh mu menggigil, perlahan-lahan indra mu mati rasa dan seluruh kenang-kenanganmu seakan-akan diputar balik dihadapan mukamu, tapi.. MADA : (memotong dan tertawa kecil) lucu-lucu, sungguh-sngguh adegan komedi yang tidak komedi kalian ini. Sebagai penonton saya kurang menikmati permainan kalian. BUGLA : Tentu saja ini bukan suatu yang lucu, kau tidak lihat ia berdarah-darah seperti ini. Semua karna Anda. ACI : Jangan, jangan perdulikan dia!!!!! MADA : Lucu atau tidak, itu masalah perspektif. Mungkin saja kita berada disudut ring yang berbeda??!! Hmm?? BUGLA : Tepat, tepat sekali. Kita memang berada disudut yang berbeda. Dan kau berada disudut yang salah!!! MADA : (berpikir sejenak) Aku akan membantumu untuk satu hal. BUGLA : kau ingin membantuku?? sekarang iblis pun ingin menjadi malaikat. MADA : Aku bersungguh-sungguh untuk yang satu ini, niat baik yang mungkin tidak akan kau tolak. Aku hanya ingin membantumu untuk mempertebal kadar egomu menuju sebuah kebenaran, bagaimana?? bukankah kau ingin semua ini cepat berakhir??? BUGLA : Ehh, Apa itu? MADA : Kau mengatakan aku seorang pembunuh. Bagaimana bisa aku menjadi seorang pembunuh tanpa ada yang mati karna ku bunuh?? BUGLA : (Berpikir bingung) maksudmu??? MADA : Kau biarkan dia kehabisan darah dan mati, lalu, taraaaaaaaaaaaaaaaaaa… aku pun sah menjadi pembunuh sesuai dengan keinginanmu. Bagaimana?? -keheningan yang hakiki- (Bugla larut dalam menimbang-menimbang, dan Mada mencoba beranjak pergi) BUGLA : Hey, kemana kau??? MADA : Karna disini aku gagal menjadi pembunuh. Sebaiknya kau segera selamatkan dia. Aku pergi dulu. Seketika saja Bugla menerjang Mada, dan pergumulan bertukar pukulan pun terjadi untuk menahan agar sang Pembunuh tidak melarikan diri. Dalam perkelahian itu, bertempat dengan suasana yang berbeda, perlahan-lahan Aci sang korban kehilangan nyawa dalam reka bentuk kecil kematian. Adegan berhenti ketika Bugla dan MADA jatuh tepat disamping atas kepala ACI. Mereka berdua menatap Aci secara beurutan. Bugla terdiam meratap, sedangkan mencoba untuk memastikan. MADA : Hey, hey Faggot??? Apakah kau sudah mati??? akhirnya selesai juga. BUGLA : A..a..apakah dia mati??? MADA : Ya. BUGLA : (tersenyum rambang), sekarang SAH, kau adalah… MADA : (memotong) kau yang membunuhnya!! BUGLA : (mencoba menyangkal namung dipotong kembali) MADA : Seandainya kau segera menyelamatkannya dan tidak membiarkan dia kehabisan darah seperti itu, dia tidak akan mati. Karna tindakanmu itu, dia mati. Selamat, anda telah membunuhnya. Predikat ini puyan berpindah kepada anda. BUGLA : Tidak-tidak, anda yang membunuhnya. Dan aku hanya melakukan hal yang orang lain akan lakukan, yaitu menangkap pembunuhnya. MADA : Hohohohohoho, tidak. A-ku me-ni-kam-nya, setelah itu dia mati atau tidak itu hanya perjudian. Dan kau yang melihat tidak menyelamatkan, jadi kau membunuhnya dengan membiarkannya. Berbicara bobot, aku yang menikam tapi tidak mati, dan kau yang membiarkannya hingga mati. Hmm??? (beranjak pergi) BUGLA : Kemana kau, hey.. Hey!! MADA : Apalagi?? pembunuhnya sudah ada disini!!! BUGLA : Ja..jangan pergi.. hey tolong aku.. aku tidak membunuhnya, aku hanya ingin smua ini berjalan dengan apa yang aku inginkan. Ia selamat dan kau ditangkap. Tapi..tapi.. kenapa menjadi seperti ini. Kenapa begini!!! Tolonglah aku, tolong.. seumur hidup aku tidak pernah melakukan hal yang benar. Dan saat iniku hanya ingin melakukan hal yang benar atas segala ketidak benaranku dimasa lalu. Apakah hanya sekali saja tidak boleh. Jangan pergi Tuan, tolong jangan biarkan saja menjadi pembunuh disini. Saya ingin hanya ingin melakukan hal yang benar.. MADA : Pecinta sejenis seperti dia layak untuk mati, biarkan saja dia membusuk disitu!! ACI : (Bangkit dari kematiannya) Setelah saya matipun anda masih akan membiarkan saya tergeletak disitu.dimata hati nurani anda??? BUGLA : I..I..iya.. sebentar.. aku harus meringkusnya.. kalau tidak, aku yang akan dicap pembunuh disini. ACI : Apalagi yang sebentar-sebentar Tuan??? Oooooo, saya paham, ternyata anda sama saja dengan yang lain??? hanya karna orientasi saya berbeda, lantas anda akan membiarkan tubuh saya terlunta-lunta seperti ini?? BUGLA : Bukan seperti itu, bukan!! Anda jangan hanya menikmati penderitaan anda, anda tidak paham situasi ini. Saat ini saya berada diposisi yang disudutkan. Saya dicap sebagai Pembunuh!! ACI : Kalau begitu terima saja keadaan itu, seperti saya , menerima hal yang terjadi pada saya. BUGLA : Apanya yang harus diterima?? ini bukan hadiah, yang pabila ia datang aku kan sumringah dan meloncat kegirangan lupa dunia (memandang ACI). Argghh, sial.. Makhluk menyimpang seperti kau takkan mengerti hal ini. ACI : tak ada yang menyimpang dari hidupku, semua ini berjalan sesuai kodrat. Aku terlahir dengan rasa seperti ini, ya ku jalani seperti ini. Yah, tp itu cerita lalu. BUGLA : DAN KODRATKU BUKAN MENJADI PUMBUNUH. (lalu terpuruk menggumamkan hal-hal yg berkaitan dengan BUGLA yang menjadi pembunuh). MADA :Setelah matipun, pikiran beraroma bangkaimu masih membusuk lewat mulutmu. Sungguh tak sia-sia aku mengurangi kaum mu dari tanah ini. ACI : sebenarnya apa yang salah dari semua itu?? ini soal rasa, sebuah takdir bahwa aku menyukai yang sejenis dengan ku. Hingga mati pun masih saja… MADA : Asal kau tau, kau itu wabah. Rasa yang dicerna otakmu itu adalh penyakit. Tak ada manusia dimuka bumi ini yang mengatakan bahwa orang yang menjadikan beling, tanah, wipol, bensin, semen, komix satu pack, keramik sebagai makanan pokok itu normal. Meskipun lidah mereka mengatakan bahwa itu enak. ACI : Jangan kau samakan…… MADA : (memotong dialog ACI) Tentu saja sama, semua itu dijalani sebagai kesehariannya. Apa yang harus dibanggakan dari makhluk yang tak memfungsikan kelaminnya dengan benar. ACI : Aku hanya ingin jasadku ini dihantar ke kediaman orang tuaku. Setidaknya mereka bisa melepasku selayaknya aku keturunan mereka. (berpikir) Pabila sudah seperti ini tidak ada lagi yang bisa ku harapkan. Kak, setidaknya berikan aku teman dalam kondisi ini. Agar tidak kesepian dalam kesendirian. Kau seorang pembunuh sekarang?? TIdakkah kau dendam kepadanya yang telah menyulitkanmu seperti ini. Lampiaskanlah dendammu kepadanya, dan buktikan bahwa kau adalah sebenar benarnya pembunuh!!! Perlahan-lahan BUGLA berdiri setelah menerima bisikan dari ACI, dan berlalri gelap mata kepada MADA. Pukulan dari BUGLA berhasil dielak MADA, dan MADA mengakungkan lengan tangannya dileher BUGLA. Dengan dibantu tangan yang lain, MADA mengepit leher BUGLA dengan sangat kuat hingga BUGLA menggelepar kehabisan napas dan mati. Adegan diakhiri dengan ACI yang berbaring memeluk BUGLA yang telah mati. - Jatuhlah bola api raksasa dari angkasa. Menggemakan sangkakala sehingga kesenangan pun tertinggalkan dan para atheis berucap doa. Membelalakkan mata, karna mata adalah jebakan bagi para pengecap tanpa lidah. Mata - mata yang terjebak oleh pelatuk. Simpati dan empati picisan yang ketika bergesar kekanan berganti keapatisan menikmati hidup dalam euphoria hati. Hati-hati kesatria berkepala unggas. Hati-hati dengan hati. Jagalah Hati, hati-hati dijalan.
0 notes