Text
Thought via Path
KEMERDEKAAN menuju Kedaulatan Bangsa Sepenuhnya 73 tahun Indonesia merdeka, sejak diproklamirkan oleh proklamator kita Soekarno & Hatta pada 17 Agustus 1945. Bangsa ini sudah banyak mengisi kemerdekaan. Bangsa ini sudah banyak teruji mempertahankan kemerdekaannya, bangsa ini sudah berpengalaman menangani separatis dan pemberontakan yang merongrong NKRI, dan bangsa ini sudah berpengalaman menghadapi tekanan asing yang ingin tetap menekan kemauannya untuk mengatur Indonesia sesuai keinginannya. Semua pengalaman itu menjadikan bangsa ini sudah tahan banting dan makan asam garam dalam mempertahankan kemerdekaannya, mempertahankan NKRI nya dan segala kedaulatan sumber dayanya. Tercemin dari pidato kenegaraan presiden SBY tgl 16 Agustus 2013 bahwa Aceh dan Papua termasuk NKRI tidak bisa diganggu gugat oleh asing…. Apakah bangsa ini sudah MERDEKA dan berdaulat penuh atas segala sumber dayanya? Jawabannya Tidak atau kata lebih ademnya belum. Negara dan bangsa Indonesia dianugerahi oleh Tuhan YME akan sumber Daya yang besar, baik itu Sumber daya alamnya yang besar, juga sumber daya Wilayah teritorial yang luas, juga sumber daya manusianya yang banyak. Semua kebesaran sumber daya itu mengundang bangsa asing untuk ingin ikut memiliki, menguasai dan memanfaatkan segala sumber daya Indonesia. Sebagai bangsa yang ditakdirkan berada dekat garis katulistiwa (Equator/dekat equator) memiliki sumberdaya yang besar, tetapi bangsa Indonesia yang berada di belahan bumi yang panas ini memiliki kecenderungan RAWAN Konflik atau tensi konfliknya lumayan tinggi. Menyelesaikan masalah dengan mengandalkan OTOT adalah bagian dari evolusi biogeneticpsikososio sejarah peradaban manusia. Dari jaman purba memang nenek moyang kita berjuang hidup dengan mengandalkan otot: makin kuat, makin jaya, makin menang, makin lama hidupnya. Setelah Ribuan tahun membentuk pola evolusi DNA melahirkan DNA bangsa yang BONEK bondo nekat dan wani mati masih tersisa kuat di beberapa suku bangsa negara yang berdekatan dengan Equator, juga beberapa suku bangsa di Indonesia ini. Hal yang berbeda kita temui di suku bangsa kulit putih mereka tidak senekad seperti suku bangsa di indonesia atau Afrika yang main hajar dan gebuk-gebukan tetap ayoo saja. Dengan berlimpahnya sumber daya bukannya melahirkan masyarakat yang adem dan makmur karena tercukupi dengan kelebihan sumberdayanya, tetapi malah cenderung saling gebuk, hajar satu sama lainnya sesama bangsa. Jadilah manusia/bangsa yang tinggal diluar equator yang relatif miskin SDA, MEMANFAATKAN hal terebut di atas dengan ‘menyerang’ bangsa ini secara terbuka maupun tertutup untuk menguasai wilayah Indonesia yang rawan konflik ini, tentunya dengan memanfaatkan DNA bangsa ini yang mudah gebuk gebukan dan mengolah konflik konflik di negara ini agar selalu ada untuk MEMPERLEMAH dengan tujuan asing bisa leluasa mengambil SDA-nya bangsa ini. Kedaulatan Ekonomi dan Sumber daya Bangsa Indonesia sampai sekarang belum mendapatkan Kedaulatan sepenuhnya akan sumberdaya nya dan yang memiriskan ternyata sebagian rakyat bangsa ini tidak menyadarinya bahwa, Indonesia sampai sekarang masih dijajah oleh asing dengan PENJAJAHAN PUTIH. Kesadaran rakyat Republik ini akan PENTINGnya kedaulatan ekonomi/sumberdaya Republik ini semakin hilang. Maka para Patriot wajib berjuang bagaimana cara agar rakyat SADAR dulu bahwa kita ini sedang terjajah putih, kalau tidak sadar ya rakyat bangsa ini akan mabok terus,, kita fly,dan kondisi ini yang diharapkan oleh asing. Penjajahan putih di Indonesia dimulai dengan penandatanganan UU no 1/1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) yang draftnya dirancang di Jenewa-Swiss yang di-dikte-kan Rockefeller, disahkan tahun 1967, maka perusahaan asing pertama yang kontraknya ditandatangani Suharto adalah Freeport !. Inilah kali pertama kontrak pertambangan yang baru dibuat. Jika di zaman Soekarno kontrak-kontrak dengan perusahaan asing selalu menguntungkan Indonesia, maka sejak Suharto berkuasa, kontrak-kontrak seperti itu malah merugikan Indonesia. Memasuki era Orde baru terjadi perubahan signifikann dalam regulasi Investasi asing di Indonesia dalam bentuk PMA (penanaman modal asing). Pemerintah saat itu menerapkan kebijakan berorintasi pada ekonomi pasar, PMA merupakan media penting bagi transformasi sumberdaya yang melimpah di Indonesia untuk meningkatkan pembangunanan ekonomi, PMA diperlukan untuk membawa modal, inovasi, teknologi, dan keterampilan yang dibutuhkan Negara. Meski lebih liberal di era orde baru tetap DIBATASI oleh Negara yang masih memainkan peran aktif dalam meregulasi modal asing di Indonesia oleh Badan Kordinasi penanaman Modal(BKPM) yang berperan sebagai lembaga yang mengatur dan memantau PMA yang masuk di Indonesia. Beberapa kebijakan pada orde baru yang makin melegalkan libralisai ekonomi di Indonesia sehingga terjadinya penjajahan putih: Pada thn 1986 diterapkan relaksasi pembatasan kepimilkan asing untuk perusahaan yang berorientasi ekspor beberapa sektor yang sebelumnya tertutup bagi PMA dibuka termasuk perdagangan ritel. Pada Tahun 1987 Investor asing diperbolehkan masuk bursa saham, pada thn 1988 larangan akan masuknya perbankan asing yang sedang berlaku selama 16 tahun dihapus. Join venture diperbolehkan untuk mendistribusikan produk asing secara lokal. Pada thn 1989 Ratusan Industri yang tidak termasuk dalam daftar negative dibuks untuk investasi sesuai dengan peraturan, Orang asing diijinkan membeli 49% dari saham yang terdaftar. Pada thn 1994 Persyaratan modal minimum untuk investasi asing dihapus, Sembilan sektor strategis dibuka untuk 95% kepimilikan asin. Kepemilikan asing ditingkatkan dari 80% hingga 100%. Persyaratan kemitraan domestik lebih mudah. Pada thn 1995. Sepuluh sektor dihapus Dari daftar negatif termasuk kendaraan bermotor. Pada thn 1997 Keputusan Presiden menghilangkan 49% Foreign Equality Limited pada saham yang dibeli. Penjajahan putih di Era reformasi dimulai ketika rezim Orde baru dapat diruntuhkan (kudeta putih) akibat hantaman krisis ekonomi yang disertai tekanan tekanan politik dari dalam dan luar negeri (Asing). Gegap gempita jargon perubahan seakan mewarnai langit Indonesia yang mendadak dilanda demam reformasi dan tidak disadari oleh sebagian rakyat Indonesia bahwa gegap gempita Reformasi itu justru menjadi “JEMBATAN EMAS” bagi penetrasi dan perluasan kepentingan asing dalam ekonomi Indonesia. Amandemen terhadap UUD 1945,dan munculnya berbagai Undang undang,peraturan pemerintah, deregulasi, dan Privatisasi telah memberikan jalan seluas luasnya bagi kekuatan asing untuk MENDOMINASI ekonomi Indonesia. Dimulai dengan cara kasar asing dengan mengintimidasi bangsa ini dengan adanya foto yang beredar luas pada tahun 1998 mengusik rasa Nasionalisme kita, ketika Michael Camdesus, Managing Director IMF bersedekap dengan arogan dihadapan Presiden Soeharto yang terlihat tidak berdaya pada saat penandatanganan dokumen LoI Indonesia dengan IMF, Ketergantungan Indonesia pada bantuan (Utang) IMF bukan hanya telah menyebabkan hargadiri dan martabat bangsa kita tergadaikan, melainkan juga terengutnya Kedaulatan dalam kebijakan ekonomi yang mestinya didasari nilai nilai luhur dalam konstitusi dan amanat penderitaan rakyat. Saat itu dimulai langkah langkah,perencanaan,penetuan dan pendiktean, kebijakan oleh aneka kekuatan asing dalam pengembalalihan HAK dan WEWENANG mengeksplotasi bumi Indonesia dan seluruh penghuninya melalui cara cara yang ‘SAH” secara hukum yaitu mulai PENDIKTEAN subtansi kebijakan lewat aturan aturan yang berkekuatan hukum yang dibuat oleh pemerintahan ataupun parlemen, sehingga kepentingan kepentingan kepentingan asing dilegalkan bahkan dijamin secara konstitusional. Beberapa contoh Undang Undang dan peraturan yang didekte oleh IMF hingga kedaulatan ekonomi kita terampas: -UU no 10 thn 1998 dan PP no 2 thn 1999 menyatakan Asing boleh menguasai saham 99 persen saham perbankan di Indonesia, menjadikan Indonesia Negara paling liberal disektor perbankan. Akibatnya pada thn 2011 asing menguasai kepemilikan pada 47 bank yang menguasai sama dengan 50,6 % dari total asset perbankan nasional yang mencapai Rp.3.065 Triliun. Juga Cikal bakalnya dari LoI tertanggal 10 april 1998 yg menyebutkan privatisasi secara penuh semua bank pemerintah, Padahal kita membuka kantor cabang bank Bumn di Malaysia dan Singapore aja sulitnya setengah mati. -UU no 22 thn 2001 sektor MIGAS diliberalkan dengan perlakuan yang sama antara pertamina sebagai perusahaan milik Negara dan pihak swasta termasuk swasta asing. Pertamina harus bersaing untuk mendapatkan tender mengelola migas milik Negara sendiri. UU ini melarang badan usaha termasuk Pertamina melakukan kegiatan usaha disektor hulu dan hilir. Akibatnya asing bebas menguasi migas Indonesia dan dari data dirjen Migas 2011 Pertamina dan mitra hanya menguasai 16 persen dari produksi migas, sisanya dikuasai asing. Jadi jangan heran dengan kasus pembubaran BP Migas dan berganti baju menjadi SKK dan ketuanya tertangkap tangan melakukan korupsi/grafitikasi, adalah bagian pemecahbelahan asing atas Pertamina menjadi bagian bagian kecil. -Di bidang PMA/Investasi. LoI IMF tgl 29 Juli 1998 disebutkan pemerintah Indonesia membuat komitmen agar aturan aturan Inventasi asing akan disederhanakan dan dipermudah, juga menghapus hambatan bagi investasi asing, dilanjut pemaksaan IMF tertuang dalam LoI 13 Nof 1998 berfokus pada isu privatisasi dalam hal ini pemerintah berencana melakukan privatisasi 150 BUMN selama satu dekade kedepan, menyentuh sektor telekomunikasi, listrik, energy, hingga perusahaan penerbangan nasional, dan LoI 17 mei 2000 mempercepat privatisasi BUMN yang bergerak di Industri strategis, dan pemerintah menyiapkan penjualan saham saham PT Telkom dan Indosat, yang tujuannya asing bisa masuk dan menguasai atas perusahaan yang bersifat strategis. -Di bidang Pangan liberalisasi pertanian di Indonesia ada pada kesepakatan AoA (Agreement on Agriculture) WTO yang merupakan perangkat aturan liberalisasi pertanian yang menghendaki penurunan tarif, penurunan subsidi domestik, dan pengurangan subsidi ekspor. Dalam LoI IMF no 98 tgl 15 januari 1998 disebutkan mulai tgl 1 Februari 1998 monopoli Bulog terhadap beras akan dihapus,termasuk monopoli import beras dan distribusi akan tepung terigu, gula dan bawang putih. -Di bidang Ritel dimulai dgn LoI IMF pd 15 Januari 1998 disebutkan Pemerintah Indonesia harus mencabut larangan Investor asing untuk memasuki bisnis GROSIR dan ECERAN, sehingga keluar Kepres no 99 thn 1998 dengan peraturan tersebut investor asing bisa masuk dengan mengatasnamakan usaha lokal, sehingga marak peritel asing mulai beroperasi di Indonesia memanfaatkan gemuknya pasar Indonesia seperti Sogo asal jeang, pada akhir 1999 Carrefour dari Perancis membuka Pertama usahanya dan awal April 2008 mengambil saham 75% PT Alfa Retalindo tbk. Juga Lotte Korea Selatan mengambil alih Makro dan memperkenalkan Lotte Mart dan departemen store. Liberalisasi ini memang menguntungkan konsumen tetapi mengancam pasar tradisional dan usaha kecil ritel masyarakat. Dan yang paling diingat dan menyakitkan bangsa Ini adalah salah satu LoI yang melarang Pemerintah Indonesia mendanai BUMN Strategis seperti IPTN, Pindad dan PT PAL juga penghentian program MOBNAS. Kronologi Liberalisasi sektor ekonomi di Indonesia setelah Reformasi: -Thn 1998 Kepemilikan asing dalam perbankan diperbolehkan penuh. -Thn 1999 BKPM tidak lagi memerlukan tanda tangan Presiden untuk persetujuan. Program Konten Lokal untuk kendaraan bermotor dihapus. Kendali kepemilikan asing pada perusahaan diperbolehkan,termasuk melalui akuisisi. Beberapa sektor dibuka untuk PMA termasuk ritel, perkebunan kelapa sawit, penyiaran,dan operasi minyak hilir. -Thn 2007 UU Investasi tidak jauh dengan persyaratan divestasi umum. Daftar Negatif baru membuka sektor untuk partisipasi asing yang lebih besar. -Thn 2009 Hukum pertambangan memungkinkan konsesi pemilikan asing…Hukum listrik memungkinkan operator swasta di daerah tidak dilayani oleh PLN. -Thn 2010 Daftar Negatif baru membuka beberapa sektor untuk partisipasi asing yang lebih besar. Dan masih banyak aturan aturan yang menguntungkan asing dan dibuka kran liberalisasi di Indonesia yang besar pasarnya dan sumber dayanya pasca reformasi. Akibatnya timbul pemikiran, apakah Krisis moneter dan Reformasi 1998 merupakan Grand Strategi asing untuk bisa menjajah putih Indonesia dan menguasai segala Sumber dayanya,dengan pendiktean aturan aturan kelembagaan yang membuat kepentingan kepentingan mereka DILEGALkan dan bahkan dijamin secara Konstitusional ??? Bahkan didahului dengan embargo militer saat 1991 dan dipertegas saat embargo militer 1999, agar militer Indonesia tak berdaya dan lemah sehingga tidak bisa membela dan menjaga kedaulatan rakyat ?. Bersambung KEDAULATAN TERITORI NKRI Sebagai Negara yang luas teritorinya terikat oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berada di persimpangan strategis dunia dan berisikan sumber daya alam yang besar, Indonesia menjadi Negara yang diperhitungkan Integritasnya oleh pihak asing. Sejak dulu sampai sekarang Indonesia kalau bisa ditarik menjadi blok sekutu pihak tertentu agar mudah dijinakkan dan diajak berkongsi untuk menguasai dunia. Kebijakan luar negeri kita yang Bebas dan aktif, Non Blok dan zero enemy menjadikan sebagian blok gemas akan sikap Indonesia yang tidak mau berpihak dan dianggap sebagai ancaman akan kepentingan mereka yang ingin mendominasi dunia. Dengan perlintasan laut yang strategis memiliki ALKI dan Selat Malaka menjadikan Indonesia penting bagi perlintasan pelayaran dunia baik sipil dan militer. Asing sangat ingin membagi wilayah Indonesia menjadi negar kecil kecil agar tidak menjadi Negara besar dan mudah dijinakkan dan tidak potensial menjadi ancaman oleh mereka dan bisa dikuras sumber daya alamnya. Pihak barat sudah sangat ingin mulai mengkerdilkan Indonesia sejak akhir 80-an mereka takut dan paranoid dengan kebesaran Indonesia baik itu di jaman Nusantara Sriwijaya, Mojopahit atau era 60-an jaman Soekarno dengan militernya terbesar di bumi bagian selatan. Saat ingin mengkerdilkan Indonesia, mereka masih punya tanggungan akan perpanjangan Kontrak Karya Freeport yang akan berakhir di tahun 1991. Untuk memuluskan perpanjangan KK tersebut Indonesia disuguhi mainan militer yang canggih saat itu, diberi pengharapan diikutkan warganya untuk menjadi Astronot di pesawat ulang alik. Tercatat kita diperbolehkan mengakuisisi F 16 falcon yang canggih pada saat itu, agar kita tidak menoleh untuk membeli Mirage 2000 Dassault yang Produsennya Dasault sudah percaya diri akan dipilih oleh Presiden Soeharto saat mengacungkan jempolnya di atas cockpit mirage saat Indonesia Air Show 1986 di Kemayoran. Saat Kontrak Karya Freeport yang kedua ditandatangani pada Tahun 1991 oleh Presiden Soeharto dengan jangka waktu 30 tahun dan bisa diperpanjang 2 kali selama 10 tahun, sehingga KK itu berakhir efektif pada Thn 2041. Tidak menunggu lama karena hajat dan keinginannya sudah terlaksana, pihak asing langsung mengobok obok kedaulatan NKRI dengan tragedi Santa Cruzz pada bulan November 1991 di Timtim (saat itu masih provinsi ke 27 kita). Dengan dasar peristiwa itu asing mengembargo militer kita. Merasa Indonesia lemah, sifat serakah asing ingin lebih menguasai sumberdaya Indonesia makin menjadi melalui konspirasi dibuatlah skenario Tragedi 1998 dan dilanjutkan merongrong wilayah NKRI Timtim agar lepas dari teritori Indonesia. Konon Salah satu syarat dari pengucuran Bailout IMF yang 43 miliar dolar itu adalah bersedia dilakukan jajak pendapat di Timtim. Kabarnya dana itu hanya beberapa percik dicairkan tahun 1999-2000, tak sampai seperempatnya. Dan sepertinya tidak menolong apa apa. Yang terbukti bukan mencairkan dana yang dijanjikan, tapi meminta pemerintah Indonesia supaya mencabut subsidi BBM, subsidi pangan, subsidi listrik, yang membuat rakyat Indonesia tambah miskin dan sengsara. Pernah IMF mengeluarkan dana cadangan sebesar 9 miliar dolar. Tapi, seperti dikeluhkan Menteri Ekonomi Kwik Kian Gie ketika itu, seperak pun dana itu tidak bisa dipakai karena hanya berfungsi sebagai pengaman. Jadi mirip hanya sebagai dana FIKTIF belaka. Setelah sukses melepaskan Tim tim dari NKRI, pihak asing masih ingin wilayah aceh merdeka, pada saat itu isu referendum Aceh sangat menyeruak agar bisa disetujui oleh Presiden dan bisa di-akalbulusi dan dicurangi seperti kejadian referendum di Tim tim, juga ingin mereferendumkan wilayah Papua. Untungnya saat itu tidak terjadi. Memerdekan Aceh selain berkaitan dengan sumber daya alamnya juga berkaitan sumber daya territori yaitu pintu gerbang masuk selat malaka. Selat Malaka adalah perlintasan pelayaran dunia yang paling sibuk tercatat 55 ribu kapal yang melintas setiap tahunnya dan betapa Singapura sangat diuntungkan sebagai pelabuhan cek pointnya, dan blok barat maupun blok timur sangat ingin menguasai Selat Malaka. Di saat kita lemah pun Negara jiran yang mengaku serumpun itu tidak membantu kita malah menggunting dalam lipatan dengan pencaplokan pulau Sipadan dan Ligitan.Belum lagi masalah patok darat yang selalu digeser geser oleh negeri jiran kita, yang dulu serasa disepelekan oleh pemerintah. Masalah ketimpangan taraf hidup dan kesejahteraan di wilayah border town kita menjadikan iming iming bagi warga Negara Indonesia untuk berganti kewarga negaraan ke negeri jiran. Keinginan asing memerdekan Papua adalah untuk mengamankan sumber pendapatan mereka dari hasil hasil Sumber daya Alam dari bumi Papua. Maka dari itu setiap adanya keinginan negoisasi hasil Kontrak Karya ataupun kebijakan pengharusan smelter selalu dijawab dengan gejolak di bumi Papua ataupun Aceh. KEDAULATAN LAUT Membahas masalah LAUT ini penting karena untuk MENINGKATKAN PERSATUAN bangsa ini. Karena secara tidak sadar selama ini penjajah dan asing selalu MENANAMKAN kepada generasi kita mulai SD bahwa laut itu adalah PEMISAH bukan sebagai PEMERSATU. Indonesia sebagai negara kepulauan menurut UNCLOS 82. Wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam, yaitu zona laut Teritorial, zona Landas kontinen, dan zona Ekonomi Eksklusif. Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa Indonesia menganut prinsip negara kepulauan sehingga laut antar pulau merupakan wilayah Republik Indonesia, bukan kawasan bebas. Deklarasi Djuanda selanjutnya diresmikan menjadi UU No.4/PRP/1960 tentang Perairan Indonesia. Setelah melalui perjuangan panjang, deklarasi ini pada tahun 1982 akhirnya dapat diterima dunia internasional dan ditetapkan dalam konvensi hukum laut PBB ke-III Tahun 1982 (United Nations Convention On The Law of The Sea/UNCLOS 1982). Selanjutnya deklarasi ini dipertegas kembali dengan UU Nomor 17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS 1982 bahwa Indonesia adalah negara kepulauan. Negara maritim masih cita cita dan kita akan menuju ke sana. Dengan adanya pengakuan PBB indonesia sebagai negara kepulauan, luas wilayah Republik Indonesia bertambah 2,5 kali lipat. Penetapan batas-batas maritim berdasarkan ketentuan United Nations of Convension on the Law of the Sea 1982 (UNCLOS ‘82) yang telah diratifikasi oleh Pemerintah RI melalui UU Nomor 17 tahun 1985. Konsekuensi dari aturan tersebut, wilayah yurisdiksi nasional Indonesia harus dipandang sebagai satu kesatuan wilayah baik ruang darat, laut, dan udara yang bulat dan utuh. Sebagai negara kepulauan, laut mempunyai makna penting bagi bangsa Indonesia. Secara politik, laut melahirkan konsepsi tentang persatuan tidak hanya ke dalam, tetapi juga keluar sebagaimana telah diakui UNCLOS ‘82. Efek dari penerapan Unclos UU ini menetapkan skema jalur kapal-kapal di wilayah perairan dalam 3 (tiga) Alur Laut Kepulauan Indonesia (disingkat: ALKI). Berdasarkan UNCLOS 1982, ALKI menjamin hak perlintasan bagi kapal-kapal asing termasuk armada militer beroperasi secara normal. Fenomena tadi bisa menguntungkan di satu sisi, namun sisi buruknya lebih banyak, mengingat saat ini laut kita tanpa pengawasan dan pengamanan maksimal. ALKI bisa menimbulkan ancaman serta gangguan kedaulatan teritori di bidang laut kita dari kejahatan, pencemaran lingkungan, penyelundupan, pembajakan, terorisme, trafficking in person, atau ancaman militer dari negara-negara yang melintas, baik dengan kedok pelayaran swasta, berdalih penelitian ilmiah, kerjasama dan latihan militer bersama, dan lain-lain. Dalam UNCLOS memang membolehkan “penutupan sementara” suatu negara apabila terkait kepentingan nasional dan demi keamanan nasional, namun konsekuensi bagi negara yang bersangkutran harus menyediakan jalur alternatif sebagai pengganti. Secara geopolitik, hal-hal semacam ini sangat dikhawatirkan oleh negara-negara lain (Asing). Dengan kata lain, bila kelak Indonesia mampu mengontrol sendiri choke points-nya, maka kapal-kapal asing yang lalu-lalang di wilayah ALKI tidak bisa bebas melintas atau bertindak sembarangan. Bagaimana seandainya Selat Sunda dan Selat Lombok ditutup sebulan guna latihan gabungan TNI-Polri dalam rangka memberantas ilegal fishing, atau memerangi terorisme di perairan?. Indonesia bukanlah negara maritim. Indonesia hanyalah negara kepulauan yang bercita-cita ingin menjadi negara maritim. Negara maritim adalah negara yang mampu mengelola sumber daya lautnya. Sedangkan negara kepulauan adalah negara yang terdiri dari banyak pulau. Saat ini justru negara kontinental yang mampu menjadi pentolan. Misalnya saja India, China, dan Korsel, Padahal SEHARUSNYA Indonesia bisa lebih MENONJOL karena merupakan negara yang memiliki laut yang cukup luas. Sebagai Negara kepulauan saja Indonesia BELUM mampu menjaga MAKSIMAL kedaulatan Lautnya. Wilayah Nusantara membujur sepanjang 6.000 kilometer lebih di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luasnya 5,18 juta km persegi dan 60 persen berupa laut. Sebagai negara mempunyai laut terluas di dunia, Indonesia tentu memerlukan radar pengawas pesisir dan kapal patroli dilengkapi radar navigasi dan penjejak . Dan itu semua belum cukup jumlahnya untuk mengawasi seluruh laut kita. Bahkan kasus terakhir berkaitan dengan batas ambang laut (AMBALAT) di perairan kita akan dicaplok oleh Negara jiran kita. Pemberian HIBAH radar maritim untuk mengontrol selat malaka oleh USA dan sudah diinstal. Juga rencana China memberikan radar yang sama untuk jalur alki yang lain menunjukan betapa strategisnya nilai ALKI milik kita, Pihak asing ingin mengontrol siapa saja yang lewat di jalur alki tersebut. Juga rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) yang lebih megah dari Suramadu akan menjadi REBUTAN asing untuk mendanai. Kabarnya China ngebet banget mendanai (Investor) ini ada maksud Udang di balik Rempeyek. Asing yang mendanai jembatan Selat Sunda akan memberikan pasal pasal yang memperbolehkan mereka memasang radar radar,sensor sensor dan kamera kamera di bawah jembatan itu untuk mengontrol siapa saja dan apa aja yang melewati di bawah jembatan Selat Sunda. Mengingat Letak Indonesia sebagai negara kepulauan di persimpangan yang STRATEGIS, kami berharap berbagi kerjasama, seperti berbagi INFORMASI soal SITUASI keamanan di laut (bisa diartikan alki) agar bisa dikembangkan (Ucapan Laksamana Locklear Panglima PACOM US NAVY). Memang Wilayah kita Ibarat PUSAT GRAVITASI keamanan maritim itulah sebabnya banyak negara Ingin meningkatkan kerjasama yang lebih baik dengan Indonesia. Sayangnya Angkatan Laut kita masih mempunyai kemampuan di level brown water, menuju ke green water belum ke blue water. Grand Strategy Maritim adalah mewujudkan KEKUATAN MARITIM (MARITIME POWER) yang dapat MENJAMIN KEDAULATAN dan INTEGRITAS WILAYAH laut kita dari berbagai Macam ancaman. Untuk itu TNI AL kita harus menuju kekuatan BLUE NAVY dan KONSOLIDASI terpadu aparat aparat laut kita seperti Satpolairud, DKP, Bakorkamla dan instansi lainnya yang bertugas dengan keamanan laut harus dalam kordinasi dan yang tepat. KEDAULATAN UDARA Dibidang Kedaultan teritori udara NKRI, selain wilayah darat dan laut, sebuah negara juga memiliki yurisdiksi wilayah udara sebagai klaim teritorial atas ruang udara di atasnya. Kedaulatan udara sama pentingnya seperti kedaulatan lautan. Kurangnya kedaulatan di laut mengakibatkan praktik perikanan ilegal dan pencurian sumber daya alam yang nilai kerugiannya bisa sampai triliunan rupiah per tahun. Konvensi PBB tentang Hukum Laut Tahun 1982 pada pasal 53 mengatur bahwa negara kepulauan seperti Indonesia dapat menentukan alur laut dan rute penerbangan di atasnya. Semua kapal dan pesawat udara menikmati hak lintas alur laut kepulauan dalam alur laut dan rute penerbangan. Dari ketentuan konvensi tersebut terlihat bahwa ruang udara nasional dipecah-pecah dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, ALKI II dan ALKI III dan tanggung jawab dibagi-bagi, sehingga ruang udara yang dipecah-pecah tidak dapat dikendalikan. Negara maju seperti Amerika Serikat pada kenyataannya belum meratifikasi Konvensi Hukum Laut Tahun 1982 (UNCLOS 1982), padahal negara lain sudah banyak yang meratifikasi, sehingga bila Amerika Serikat melintas perairan dan wilayah udara nasional Indonesia masih berpedoman kepada aturan-aturan yang lama, seperti “Traditional Route for Navigation. Hal ini sering membuat terjadinya benturan di mana berdasarkan aturan lama tersebut pesawat-pesawat Amerika Serikat melintas di atas rute tradisional yang mereka anggap sah dengan alasan bahwa Amerika Serikat belum meretifikasi UNCLOS 1982. Dan ini terjadi saat insiden Bawean saat mereka enak saja bermanuver di atas wilayah kedaulatan udara kita. Insiden penerbangan gelap lima jet tempur F-18 Hornet Angkatan Laut AS pada tanggal 2 Juli 2003 di sekitar Pulau Bawean menjadi pelajaran berharga. Padahal kita sudah mempunyai Bentuk penegakan kedaulatan atas wilayah ruang udara nasional, antara lain penegakan hukum terhadap pelanggaran wilayah udara kedaulatan RI, dan pelanggaran terhadap kawasan udara terlarang, baik kawasan udara nasional maupun asing, sebagaimana ditetapkan dalam pasal 2 ayat (2) UU No. 15 Tahun 1992, dan Peraturan Pemerintah RI No.3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan. Kawasan udara terlarang terdiri atas kawasan udara terlarang yang larangannya bersifat tetap (Prohibited Area) dan kawasan udara bersifat terbatas. Selain itu, terdapat pula pelarangan lain, yaitu perekaman dari udara menggunakan pesawat udara untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara. TETAPI Kedaulatan Udara kita masih rawan diobok obok oleh pihak asing dikarenakan kurangnya unit radar baik sipil maupun militer dan kekuatan angkatan udara dengan pesawat tempur kita yang minim menjadikan pengawasan kedaulatan kita tidak maksimal. Dan mirisnya sebagai tulang punggung pesawat tempur yang menjaga garis perbatasan dan juga sebagai pesawat Intercept kita masih mengandalkan pesawat Tempur Taktis Hawk MK 100/200 yang berkecepatan Sub sonic. Padahal untuk mengejar pesawat tempur F 5 jadul milik tetangga berkecepatan supersonic yang melakukan black flight di wilayah kedaulatan udara kita, Pesawat Hawk akan kedodoran dan memble. dede sherman 11 Dan paling miris pengobok obokan kedaulatan udara Indonesia adalah tentang FIR yang otoritasnya masih dipegang oleh Singapura. Flight Information Region ( FIR). Apabila otoritas Indonesia mau melakukan patroli di wilayah udara Riau dan Ranai misalnya, harus terlebih dahulu sampaikan/ lapor kepada otoritas Singapura Kondisi tersebut susah dibayangkan dan sebenarnya tidak bisa ditolelir, Bagaimana mungkin patroli di negara sendiri harus lapor atau izin ke negara lain, di sisi ini kedaulatan udara ini jadi hambar. Jadi FIR itu harus bisa dikendalikan dan dikelola Indonesia karena itu milik Indonesia. Diharapkan Sebagai negara bertetangga yang baik, diperlukan kerjasama yang baik agar Indonesia bisa memiliki FIRnya kembali. Profesionalisme dan dedikasi yang dibangun untuk kekuatan pertahanan udara, harus melahirkan grand aerostrategy Indonesia, yang mampu membangun interoperabilitas seluruh unsur pertahanan udara TNI dan mengakomodir seluruh potensi udara nasional pada tataran operasional, dihadapkan kepada geostrategi Indonesia sebagai negara kepulauan dengan luas wilayah kedaulatan sebesar 1.900.000 kilometer persegi,”. Tugas TNI AU yang tidak dapat ditawar adalah memiliki kemampuan penangkal utama yaitu pengendalian udara (control of the air) yang merupakan “the first core capabilities of the air power” dengan upaya menata doktrin dan organisasi baru berdasarkan pemahaman, pengetahuan dan analisa yang akurat tentang berbagai tantangan dan peluang yang timbul akibat dari nanti di saat penerapan “Open Sky Policy 2015”. Beberapa retorika pun muncul: Apakah “PELEMAHAN dan PEMANDULAN” terhadap elemen serta kekuatan LAUT dan UDARA di Indonesia merupakan grand design pihak asing ?. Mereka takut bila Republik ini CERDAS serta kekuatan Angkatan laut dan Angkatan Udaranya KUAT, Bangsa ini bisa menyiasati geopolitik dan geostrategi negaranya ??? (Bersambung ) Jangan LUPAKAN Sejarah Mengapa di dalam Tulisan saya terdahulu kita harus menggugat LoI dari IMF ?. Rakyat bangsa ini harus SADAR akan penjajahan putih yang masih berlangsung di bumi Nusantara dikarenakan saat adanya gejolak gejolak yang terjadi di negara ini, ternyata akibat konspirasi asing yang ingin menguasai segala sumber daya Indonesia yang besar ini. Negara ini harus bangkit dan harus SADAR, bangun dan mulai berjalan, berlari mengejar KEMANDIRIAN agar bisa memanfaatkan semua anugerah yang diberikan oleh Tuhan YME kepada bangsa ini untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat sebesar besarnya. Di dalam buku terbitan Crawford House Publisihing, Australia yang berjudul: THE FALL OF SOEHARTO (diterbitkan hanya beberapa bulan setelah Soeharto mundur), ada cerita menarik. Buku setebal 261 halaman itu merupakan kumpulan artikel yang penulisnya sebagian besar adalah pengamat Indonesia dari Australia seperti: Jamie Mackie, Richard Robinson, Harold Crouch, Hall Hill dan Geoff Forrester. Buku ini mencoba menganalisis faktor-faktor yang mendorong mundurnya Soeharto dari jabatannya. Faktor utama yang disebutkan di buku itu adalah semakin memburuknya situasi ekonomi saat itu. Hall Hill menilai krisis ekonomi sejak Juli 1997 menyebabkan jatuhnya Soeharto. Krisis ekonomi yang disusul krisis politik mengakibatkan pelarian modal ke luar Indonesia secara masif, hingga menyebabkan anjloknya nilai rupiah mencapai Rp17.000,- per dolar. Rupiah yang lemah membuat pebisnis “collaps” karena tidak dapat lagi mengelola utang luar negerinya. Situasi ini diperburuk dengan besarnya utang luar negeri dan buruknya sistem manajemen keuangan dalam negeri. Harga barang kebutuhan pokok melonjak, sehingga menimbulkan keresahan sosial yang luar biasa. Begitulah. Yang dipahami orang waktu itu adalah Soeharto jatuh karena krisis ekonomi. Tapi belakangan, pemahaman itu berubah seiring dengan berjalannya waktu dan bersuaranya para tokoh yang terlibat memberikan analisa dan kesaksian. Analisa di balik jatuhnya Soeharto pun memiliki nuansa pemahaman baru. Ada pihak yang berpendapat lebih spesifik dari sekedar “Soeharto jatuh karena krisis ekonomi”. Mereka berpendapat “Soeharto jatuh karena IMF?” Pendapat ini antara lain dikemukakan Prof,Steve Hanke, penasehat ekonomi Soeharto dan ahli masalah Dewan Mata Uang atau Currency Board System (CBS) dari Amerika Serikat. Menurut ahli ekonomi dari John Hopkins University itu, Amerika Serikat dan IMF-lah yang menciptakan krisis untuk mendorong kejatuhan Soeharto. Ini dibuktikan dari pengakuan Direktur Pelaksana IMF Michael Camdessus).(pejabat IMF yang bersedekap melihat Presiden Soeharto tak berdaya menandatangani LoI) dalam wawancara “perpisahan” sebelum pensiun dengan The New York Times, Camdessus yang bekas tentara Prancis ini mengakui IMF berada di balik krisis ekonomi yang melanda Indonesia. “Kami menciptakan kondisi krisis yang memaksa Presiden Soeharto turun,” ujarnya. Pengakuan ini tentu saja menyambar kesadaran banyak orang (Rakyat Indonesia). Tak dinyana, krisis di Indonesia ternyata bukan semata kegagalan kebijakan ekonomi Soeharto, tapi juga berkat “bantuan” IMF. Jatuhnya Soeharto, ternyata bukan hanya karena sikut-sikutan di kalangan militer atau tekanan politik dalam negeri dan gerakan mahasiswa, melainkan lebih karena tekanan pasar keuangan internasional dan IMF. Pendapat sama, lanjut Hanke, juga dikemukakan oleh mantan PM Australia Paul Keating. Keating mengatakan “AS tampak dengan sengaja menggunakan ambruknya ekonomi sebagai alat untuk menggusur Soeharto”. Memang sampai saat ini masih menjadi tanda tanya besar, mengapa IMF ingin menjatuhkan Soeharto. Tapi, yang jelas, menurut para ekonom, masuknya IMF ke Indonesia seperti membawa kunci pembuka bagi GUDANG HARTA terpendam, yakni pasar Indonesia yang luar biasa dahsyat. Ini terbukti, setelah IMF menjadi “dokter” perekonomian Indonesia, perusahaan asing begitu leluasa berbisnis di negeri ini. Di setiap pojok kota, kini begitu banyak kantor cabang bank asing, restoran asing, perusahaan multinasional dan barang produk luar negeri. Dan ini harus menjadi PEMBELAJARAN bagi seluruh rakyat Indonesia, pemerintahan dan parlemennya untuk lebih berhati hati dalam mengatur Indonesia agar tidak Tiga kali terjebak dalam lubang yang sama. Jangan sampai kejadian lama terulang lagi di saat sekarang Indonesia menuju bangkit dan mandiri. Contoh di Suriah dan Mesir bisa menjadi Warning bagi Indonesia. Status kreditabel dan dipecaya diberi hutang oleh asing bagi Negara ini hingga kita terus menumpuk hutang luar negerinya seperti saat ini bisa menjadi boomerang kita seperti dulu. Menuju pergantian pemerintahan dengan akan diadakan Pemilu pada tahun 2014 nanti adalah masa RAWAN bagi perpecahan dan persatuan bangsa. Rakyat dan peserta pemilu WAJIB mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan golongan dan pribadi. Hal ini dikarenakan, bila asing ingin mengobok obok lagi Indonesia tahun depan adalah saat yang paling tepat atau menunggu moment setelah pemilu dengan opsi mengadakan kerusuhan dengan alasan menolak hasil pemilu yang dianggap tidak adil. Bila warga Negara ini CERDAS dan mendahulukan kepentingan bangsa dan menjaga persatuan dan kesatuan NKRI ini maka bisa menetralisir hasutan hasutan,penggalangan pengalangan untuk bertindak anarkis, tidak taat hukum, inkonstitusional dan sebagainya, yang bertujuan menjatuhkan Indonesia. MAINDSET NASIONALISTIK Memulai Menyongsong Kemerdekaan menuju Kedaulatan Bangsa Sepenuhnya cara yang jitu adalah MULAI.. Mulai sadar dulu, setelah tidak mabok dan Fly, karena bila rakyat ini terus mabok dan fly maka itu yang diharapkan oleh asing. Setelah itu kita merubah MINDSET LIBERAL yang sudah jauh ditanamkan oleh asing ke seluruh elemen masyarakat kita, Pemikiran Liberal sudah tertanama dalam di masyarakat bangsa Indonesia ini, bagaimana pola pendidikan, perekonomian dan gaya hidup masyarakat yang individual sudah mendewakan hedonisme yang mengutamakan kebendaan sehinnga sangat mendukung dengan pola evolusi DNA kita yang suka gebuk gebukan. Bila terjadi gesekan berkaitan mementingkan liberalisme akan dirinya yang individu dan asing thau betul itu adalah kelemahan terbesar bangsa ini. Padahal mindset liberal ini sangat bertentangan dengan nilai nilai luhur bangsa timur dan bangsa Indonesia yang lebih mengutamakan sifat gotong royong, saling menolong, rasa kesetiakawanan, koperasi, sesuai UUD 1945 dan Pancasila. Mengganti UUD 1945 dan Pancasila adalah hal yang tidak mungkin bagi asing tetapi mereka bisa menggiring bangsa ini untuk menjauhinya dan melupakannya apalagi menghayati dan mengamalkannya pada zaman sekarang ini. Dan anehnya bangsa ini tidak merasa di Intervensi saat aturan aturan liberal menyerang dan diadopsi oleh pengambil keputusan pemerintahan kita. Di kalangan pengambil kebijakan dan AKADEMISI cara pemikiran dan pengambil kebijakannya harus segera diubah ke MINDSET NASIONALISTIC. Mindset nationalcistic lebih berorientasi pada KEPENTINGAN NASIONAL. Ini penting untuk menciptakan dan menuju KEMANDIRIAN NASIONAL. Bahkan di negara maju dan menganut mindset liberal seperti US dewanya sistim liberalisme sudah mengadopsi pendekatan nationalistic dan mulai BERHATI HATI dalam mengadopsi pendekatan pasar. Melibatkan akademisi itu perlu karena mereka mempunyai peran penting dalam public discourse, menyangkut kebijakan kebijakan yang akan diambil pemerintah, karena bisa membikin opini publik dengan legimitasi keilmuan dan otoritas keilmuan. Salah satu analoginya dalam bidang kemiliteran. Kita mengubah mindseet bahwa barang import pasti bagus apalagi negara superpower yang bikin. Berdasarkan kajian ilmu pengetahuaan, kita bisa memilih Alutsista yang sudah bisa diproduksi oleh Industri Pertahanan kita (mindset Nasionalistic). Kalaupun kita harus membeli alutsista dari Negara maju pun karena Inhan kita belum mampu, harus tetap mengambil kebijakan yang sesuai dengan Mindset nasionalistic mengambil dari Negara yang bisa dan mau memberikan TOT , lisensi, produk bersama yang untuk jangka pandang agar Inhan kita bisa memproduksinya kelak. Mindset Nationalistic untuk kebijakan dalam bidang MIGAS dan Tambang saat ini perlu segera dilakukan. Kita sudah bosan melihat Pertaminan menjadi buruh dari Juragannya yang perusahaan asing karena bapaknya (Negara) lebih percaya warisan sumberdaya moyangnya dikelola oleh asing karena takut tidak kompetitif dan rugi (Mindset Liberal). Intinya kita ini wajib lebih mengedepankan KEPENTINGAN NASIONAL dalam segala bentuk kebijakan kebijakan yang diambil supaya tidak MELEMAHKAN posisi Indonesia kedepan dan generasi kita kedepan tetap memegang kedaulatan atas apa yang dimiliki Indonesia. Kita tidak boleh jadi GENERASI EGO apalagi pemerintahan EGO yang tidak memikirkan ke depan. Kita sudah bosan mewarisi kebijakan yang salah oleh pemerintahan pemerintahan yang dulu sehingga kita dan anak cucu kita menanggung kebijakan tersebut. Mindset liberal harus SEGERA diubah ke mindset nasionalistic dan itu bisa dimulai dari DIRI KITA SENDIRI dan ditauladankan kepada orang orang di sekitar kita. GRAND STRATEGI INDUSTRI NASIONAL Setelah mengubah mindset kita, baru menuju langkah kedua yaitu membuat GRAND STRATEGI Industri Nasional (GSIN) yang berbasis KONSTITUSI yakni UUD 1945. Tugas penting pemerintah ke depan adalah merumuskan secara bersama sama Grand Strategi Industri (termasuk industri pertahanan) apa dan Bagaimana GSIN yang layak dan KONSISTEN dengan nilai nilai UUD 1945. Dengan adanya strategi industi nasional yang JELAS. Partisipasi kita Indonesia dalam perjanjian perjanjian Internasional akan memilik ACUAN yang jelas pula. Karena kita akan tahu, apakah harus MENERIMA kesepekatan tertentu di percaturan bisnis global atau TIDAK menerimanyan karena bertentangan dengan grand strategi industry nasional kita. Kita pun akan memilik alasan yang KUAT untuk menolak suatu kesepakatn International yang dianggap merugikan KEPETINGAN NASIONAL. Analogi di dunia militer: misal (bila ada) apakah kita sekarang perlu menerima kesepakatan /Traktat Internasional atas kesepakatan tidak mengeksport kapal selam militer, Sementra 10 tahun ke depan kita sanggup membuat industri kapalselam dalam negeri ?. Ini contoh gampangnya, belum mengenai pasal pasal pelik di kesepakatan internasional di bidang migas, pertambangan, ritel, pertanian, perbankan, dunia penerbangan dan lain lain. Dengan adanya Grand strategi ini memudahkan para pengusaha, kalangan Industri juga rakyatnya untuk jelas bersikap bagaimana melakukan dan mengisi kemerdekaan ini dan merebut kedaulatan ekonomi kita di tengah derasnya arus keterbukaan Global dan liberalisasi ekonomi. Dalam jangka pendek sejumlah kebijakan pun perlu dibuat, diantaranya MEMPERBAIKI aturan aturan, pasal pasal yang merugikan kepentingan nasional yang sudah terlanjur dibuat. Berbagai aturan aturan yang tidak sesuai dengan Konstitusi HARUS segera diganti dan pemerintahah dan parlemennya harus berani melakukan ini. Paling tidak Mahkamah Konstitusi bisa menjadi LEGIMITATOR perubahan aturan aturan ini, karena MK memiliki kapasitas keilmuan yang bisa melihat konsistensi suatu aturan dengan UUD 1945. NAMUN kebijakan ini membutuhkan keberanian EKSTRA pemerintah karena pemerintah kita bisa berhadapan dengan kepentingan dari kekuatan yang sangat besar yaitu kapitalis Internasional yang terdiri dari korporasi besar yang dibacking oleh Negara Negara maju yang kuat seperti Amerika Serikat, Jepang dan Uni Eropa. Dan susahnya juga didukung oleh Lembaga lembaga internasional yang Indonesia masih bergantung dalam banyak hal dari lembaga lembaga tersebut. Belum lagi upaya upaya pelemahan pelemahan dan penggebosan, sabotase, blackops dan lain lain, untuk MENGAGALKAN upaya Negara ini memulai kemandirian. Kepentingan asing tidak memerlukan kegiatan berdarah darah untuk tetap bisa menjajah negeri ini seperti masa lalu, cukuplah dengan penjajahan putih cukuplah mereka memegang kendali kebijakam ekonomi negeri ini melalui pelembagaan, melegalkan dan meng-konstitusi-kan kepentingan mereka agar tetap terus berjalan menyedot segala sumber daya Indonesia. Analoginya, apakah kerang ini dibiarkan utuh Cangkangnya, tetapi isinya nanti sudah habis disedot ?.TETAPI perubahan ini harus segera DIMULAI untuk Indonesia yang LEBIH BAIK. Tanpa KESUNGGUHAN untuk menginsyafi dan berjalan menuju KEMANDIRIAN ekonomi bangsa semua modus Penjajahan Putih ini akan terus berlangsung dari waktu kewaktu. Kita mulai perubahan atau terus dijajah. MERDEKA..Merdeka…Merdeka.. Yaa Kemerdekaan menuju Kedaulatan bangsa sepenuhnya harus kita rebut. MARI BUNG REBUT KEMBALI By Patku Satrio Suroboyo Ditulis ulang... – Read on Path.
1 note
·
View note
Text
Thought via Path
TGB FOR (VICE) PRESIDENT 2019 Presidennya Siapa??? ================= (by : Iramawati Oemar) ••••••• Belakangan ini, jagad kabar politik di tanah air kita memang sedang ramai, maklumlah... 4,5 bulan lagi saatnya pendaftaran pasangan capres-cawapres ke KPU dibuka. Ada beberapa tokoh politik yang mengajukan diri atau diajukan oleh partai politik untuk jadi calon wakil presiden. Hanya saja pertanyaannya : mau jadi cawapres siapa?! Sebab jika seseorang mendeklarasikan dirinya sebagai capres, maka dia akan mencari cawapres. Sedangkan kalau hanya berani jadi cawapres, maka dia harus menunggu dilamar oleh capres, untuk jadi pasangannya. Diantara yang ikut meramaikan bursa cawapres, ada nama Tuan Guru Bajang Zainul Majdi atau lebih dikenal dengan sebutan TGB. Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud untuk mendelegitimasi TGB, namun lebih kepada saran bagi para pendukung TGB, agar sedari sekarang memikirkan langkah politik konkrit apa yang harus ditempuh dalam waktu 4,5 bulan yang singkat ini, agar TGB benar-benar bisa diusung. Sebab berpolitik praktis itu bukan semata mengandalkan emosi, semangat, euphoria, namun juga langkah yang cepat dan tepat. Ketimbang hanya menyebar meme/info grafis di media sosial dan grup WA, mungkin ada baiknya para endorser TGB membangun komunikasi politik riil dengan parpol pengusung. Sebab sistem demokrasi kita memang masih berbasis parpol. Sehingga jika sekelompok orang berkeinginan mengusung seseorang untuk maju dalam ajang Pilpres, yang pertama harus dipikirkan adalah "kendaraan" apa yang akan mengantarkan jagoannya mencapai tujuan. *** *** *** MAU LEWAT PARTAI APA? Pertama yang harus dipahami bahwa Pilpres BERBEDA dengan Pilkada, dimana belum dibuka ruang bagi calon presiden independen. Jadi, semua Paslon capres-cawapres haruslah diajukan oleh partai politik. Kedua, untuk Pilpres 2019 ada ketentuan PT. 20% dimana treshold yang dipakai adalah perolehan suara/kursi DPR RI setiap partai politik pada Pileg 2014 lalu. Jangan protes, aturan ini ditetapkan penguasa dan didukung oleh parpol koalisinya, sudah digugat ke MK, namun oleh MK tidak dibatalkan. Nah, kembali ke soal TGB, jika beliau akan digadang-gadang jadi cawapres, kira-kira parpol apa yang akan mengusungnya?! Sampai saat ini TGB masih nyaman berada di dalam Partai Demokrat. Masalahnya, akankah PD mencalonkan TGB sebagai cawapres?! Kalau iya, akan jadi cawapres dari siapa?! Jika mencermati pidato pak SBY sebagai Ketua Umum sekaligus "pemilik" PD pada Sabtu pekan lalu dalam moment pembukaan Rakernas PD, tampaknya ada sinyal kuat akan merapat ke kubu Jokowi, meski masih malu-malu dengan menyandarkan pada kalimat "jika Allah mentakdirkan". Oke, katakanlah PD nantinya berkoalisi dengan pak Jokowi sebagai presiden petahana, akankah yang diajukan PD adalah nama TGB?! Ataukah AHY?! Sekali lagi, jika mencermati tanda-tanda diberikannya AHY porsi untuk berpidato politik pada penutupan Rakernas yang disiarkan langsung sebuah stasiun televisi, tampaknya yang digadang-gadang untuk terjun ke arena kompetisi 2019 adalah AHY, sang putra mahkota SBY. Apa yang harus dilakukan para pendukung TGB?! Hanya ada 2 pilihan : TGB tetap akan memakai Partai Demokrat sebagai kendaraan atau tidak. Jika tetap bertahan ingin pakai Demokrat, maka faksi pendukung TGB harus benar-benar all out meyakinkan Pak SBY agar mengusung TGB saja sebagai cawapres. Artinya AHY mengalah dulu. Masalahnya: apa pak SBY mau?! Jika tidak mau, maka harapan TGB maju cawapres dari PD pupus! Sebab satu kendaraan tidak bisa dipakai untuk berdua. Lho, memangnya gak bisa apa TGB capres dan AHY cawapres atau sebaliknya?! Bisa saja, asalkan syarat 20% harus terpenuhi. Sedangkan PD hanya punya 10% saja kursi di DPR RI. Artinya perlu menggandeng parpol lain. Mungkin saja parpol yang dulu diajak berkoalisi di Pilgub DKI putaran pertama, kali ini mau diajak berkoalisi untuk Pilpres. Tapi, apa iya mereka mau memberikan dukungan "gratis" tanpa sharing sama sekali? Katakanlah PD mengajak PKB dan PAN untuk membentuk poros ketiga, apa iya Cak Imin dan Pak Zulkifli Hasan tidak ingin partainya mendapatkan hak mengajukan cawapres?! Nah, disinilah mentoknya! Benar bahwa satu kendaraan tidak bisa dipakai untuk berdua. Harus mengalah salah satu. Berharap AHY yang mengalah, tampaknya lebih tidak realistis. Yang realistis justru TGB segera "pindah kendaraan". Nah, pindah kendaraan kira-kira mau pakai kendaraan apa?! Membuat parpol baru sudah tidak mungkin. Bisa saja para pendukung TGB membuat partai baru untuk mengusung TGB, namun itu baru bisa ikut pada Pilpres 2024. Itupun jika syarat PT 20% dari hasil Pemilu sebelumnya dihapuskan. Nah, kalau membuat parpol baru tidak mungkin, maka yang mungkin hanya tinggal "PINJAM" kendaraan. Kendaraan siapa yang akan dipinjam?! Simpelnya : mau numpang pada parpol apa?! Kalau PD sudah memberikan sinyal kuat merapat ke Jokowi dengan menyodorkan AHY sebagai cawapres, maka faksi pendukung TGB logisnya ya berpaling ke kubu pendukung Prabowo Subianto. Sampai saat ini parpol yang komit untuk berkoalisi pada Pilpres 2019 dengan mengusung Pak Prabowo sebagai capres baru Gerindra dan PKS. Jika capresnya dari Gerindra, maka dengan memperhatikan fatsun politik, semestinya cawapresnya dari PKS. Dan PKS sudah punya 9 nama yang dijaring dari intern PKS, yang disebut bakal capres/cawapres PKS. Artinya jika PKS sudah sepakat mendukung Gerindra men-capres-kan Pak Prabowo, maka 9 nama itulah yang akan disaring dan diajukan jadi cawapres mendampingi pak Prabowo. Nah, TGB akan masuk dari mana?! Jika bergabung pada koalisi Gerindra-PKS tanpa membawa gerbong partai, siapa yang akan mencalonkan TGB?! Satu-satunya jalan TGB harus all out pendekatan kepada elite PKS, meminta agar PKS merelakan hak partai untuk mengajukan kadernya jadi cawapres, kemudian menggantikan dengan nama TGB. Artinya 9 nama yang sudah dijaring melalui mekanisme partai, akan disimpan dalam laci dan digantikan nama orang dari luar. Mungkinkah PKS mau?! Kemungkinannya kecil sekali. Nah lho!! Ternyata sulit juga, bukan? Dari 9 nama yang dijaring PKS itu ada nama Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat 2 periode, ada pula nama Irwan Prayitno yang juga sukses memimpin Sumatera Barat 2 periode. Artinya jika hanya mengandalkan pengalaman sebagai gubernur 2 periode, maka 2 calon dari PKS bisa diadu dengan TGB. Kedua daerah tersebut juga tercatat sebagai penyumbang suara besar bagi Prabowo pada Pilpres 2014 lalu. Jawa Barat bahkan propinsi terbesar di Indonesia dengan jumlah penduduk terbanyak. Jauh sekali jika dibandingkan dengan NTB, propinsi yang dipimpin TGB. Begitu pula jika figur keulamaan TGB yang diandalkan, maka kader dari PKS banyak yang juga ulama. Ada Hidayat Nur Wahid juga dari 9 nama itu. Secara kalkulasi politik, sulit sekali bisa memaksa PKS menganulir kadernya sendiri untuk digantikan dengan TGB. Langkah politik apa yang masih mungkin?! Merayu Gerindra agar meninggalkan PKS?! Rasanya ini juga impossible, sebab tanpa koalisi dengan PKS, Gerindra hanya punya treshold sekitar 13% saja. Apalagi koalisi Gerindra dan PKS sudah teruji soliditasnya pada Pilgub DKI. Begitupun pada proses pencalonan Pilgub Jabar, dimana Gerindra mengajukan cagub sendiri, namun kemudian PKS bergabung dengan menarik cawagubnya yang sudah sempat dipasangkan dengan Deddy Mizwar. Ini menunjukkan PKS lebih memilih berkoalisi dengan Gerindra. Jadi kemungkinan Gerindra akan meninggalkan PKS rasanya tidak mungkin. Bisa saja parpol lain bergabung. PBB misalnya, yang belum memiliki presidential treshold karena pada Pileg 2014 belum memiliki wakil di DPR RI. Namun figur Yusril Ihza Mahendra bisa menjadi magnet electoral yang bagus, dalam menarik suara eks anggota HTI yang pernah dibela oleh Yusril. Diplomasi politik masih mungkin saja terjadi. Tapi yang jelas, jika YIM bergabung, dia membawa gerbong partai, tidak sendirian. Sedangkan jika TGB yang bergabung, gerbong partainya ikut SBY. *** *** *** MENIMBANG SIAPA PRESIDENNYA Sampai saat ini nama capres yang mengemuka baru Jokowi sebagai petahana dan Prabowo yang sudah digadang-gadang oleh Gerindra. Nama lain ada beberapa, semisal Gatot Nurmantyo dan Rizal Ramli, namun sulit diajukan karena tidak memiliki kendaraan. Kalaupun terbentuk poros ketiga seperti prediksi sebagian pengamat politik, maka poros itu intinya adalah Partai Demokrat yang kemungkinan besar akan mengusung AHY. Maka, kalau TGB mau jadi cawapres, maka kira-kira jadi cawapres-nya siapa?! Kalau tadi sudah coba dianalisis mengenai kemungkinan "siapa" atau "partai politik apa" yang akan mengusung TGB, kini coba kita timbang-timbang mana capres yang lebih membutuhkan TGB sebagai wakilnya. Partai pengusung pak Jokowi sudah memberi syarat bahwa cawapres Jokowi haruslah yang dekat dengan ummat Islam. Hal ini wajar, sebab koalisi parpol pendukung Jokowi saat ini di tengah masyarakat masih dicatat sebagai parpol pendukung Ahok, yang juga dikenal sebagai penista agama. Belum lagi sikap partai koalisi Pemerintah yang mendukung penuh Perppu Ormas hingga pengesahannya menjadi Undang-undang Ormas, yang dianggap sebagai alat untuk menghabisi HTI dan membidik FPI. Perppu/Undang-Undang Ormas itu jelas bertentangan dengan aspirasi ummat Islam. Maka wajar jika Pak Jokowi butuh figur yang bisa menghapuskan stigma bahwa dirinya dan partai pengusungnya tidak dekat dengan ummat Islam. Maka, kehadiran TGB untuk mendampingi Jokowi justru tepat dan MENGUNTUNGKAN bagi Jokowi. Kalaupun kemudian TGB merapat sendirian ke kubu Jokowi dan Partai Demokrat membentuk poros sendiri, maka tak masalah bagi Jokowi karena dia tidak butuh lagi gerbong parpol untuk melengkapi PT 20%. Sebab gabungan PDIP, Golkar, PPP, Nasdem, Hanura sudah lebih dari cukup. Bagaimana dengan Pak Prabowo? Tadi sudah diulas bagaimana jika TGB merapat ke kubu Prabowo. Disana sudah ada PKS yang punya 9 calon dari kader partainya sendiri. Kubu Prabowo tidak pernah memberikan syarat bahwa cawapresnya harus yang mengesankan dekat dengan ummat Islam/ulama. Sebab selama ini Prabowo tidak terkena stigma "memusuhi" Islam/ulama. Keberpihakan Gerindra pada aspirasi ummat Islam dengan menolak tegas Perppu Ormas, adalah bukti nyata. Apalagi selama ini dalam penentuan Paslon pilkada, Prabowo cukup mendengarkan pendapat ulama. Pencalonan Mayjen Sudrajat, misalnya, sangat lekat menunjukkan betapa para ulama di Jawa Barat diajak musyawarah dulu dan bersama-sama mengumumkan. Apalagi berkoalisi dengan PKS yang merupakan partai Islam, sudah cukup memberikan stempel bahwa Gerindra adalah partai nasionalis yang religius juga. Jadi kemungkinan yang lebih besar membutuhkan figur TGB adalah Jokowi. Merapat ke kubu Jokowi meski tanpa membawa gerbong partai, masih dimungkinkan karena koalisi pendukung Jokowi sudah lebih dari 20%. Namun tentu saja tetap perlu dilakukan dialog mendalam dan serius dengan PDIP, Golkar, Nasdem, dll sebagai pengusung utama Jokowi. Nah, siapkah para pendukung TGB melakukan semua langkah-langkah politik itu?! Jangan hanya menebar meme/grafis bergambar wajah TGB dengan tulisan TGB sebagai capres atau cawapres. Apalagi ada salah satu gambar yang beredar di WAG, gambar pasangan TGB dan GN dengan mencantumkan logo FPI yang kemudian dibantah oleh FPI bahwa mereka belum mengeluarkan dukungan kepada siapapun. Memproduksi banyak gambar tokoh dengan kutipan kalimat seakan para tokoh itu mendukung TGB untuk jadi Presiden, juga tidak efektif karena tetap tidak akan membuka jalan bagi TGB untuk didaftarkan sebagai peserta pilpres. Apalagi pernyataan para tokoh itu belum tentu dalam konteks pencapresan. Artinya, meski ada ratusan meme perkataan ulama dan tokoh, mereka tidak akan mampu mengantar TGB mendaftar ke KPU. Mau mengusung TGB jadi cawapres bahkan capres sekalipun, sah-sah saja. Tapi segera pikirkan langkah-langkah politik riilnya. Ratusan meme/grafis disebar setiap hari sampai 4 bulan ke depan, bersepakat kompak membuat hastag/tagar dukungan bagi TGB di medsos, tetap tidak akan bisa mengubah wacana jadi realita. Maka saya sarankan para pendukung TGB agar segera bertindak realistis, supaya jagoan nya bisa benar-benar ikut dalam ajang Pilpres 2019. Mau jadi cawapres siapa dan mau pinjam kendaraan parpol apa, semuanya butuh dialog politik yang riil, bukan imajiner. Sekali lagi, ini hanya saran. Tulisan ini saya buat sebab dalam berbagai kesempatan berbalas komentar dengan para pendukung TGB, baik di medsos maupun di WAG, tampaknya belum terpikir di benak mereka akan maju melalui dukungan partai apa dan apakah cukup memenuhi syarat PT 20%. Semua tidak berpikir ke arah sana. Padahal, dukungan parpol adalah sebuah keniscayaan. Sekali lagi, mendukung tokoh untuk maju ke ajang Pilpres tidak cukup hanya mengandalkan emosi dan semangat belaka. Ada aturan yang harus dipenuhi, ada realitas politik yang tidak bisa dinafikan. Jika sudah melalui proses yang berliku dan negosiasi politik yang alot ternyata ujungnya TGB jadi cawapres Pak Jokowi, apakah para pendukung TGB sudah siap mental?! Pikirkan semua itu dan bergeraklah dari sekarang. *** *** *** Satu lagi, sekedar catatan, sampai saat ini TGB masih nyaman berada di dalam Partai Demokrat. Beliau masih ikut Rakernas pekan lalu. Dimana posisi TGB ketika partainya ikut menyetujui disahkannya Perppu Ormas pada akhir Oktober 2017?! Sama sekali tidak pernah terdengar sikap pribadi TGB yang bertentangan dengan partainya. Tidak pernah terdengar pendapat beliau soal dibubarkannya HTI tanpa lewat pengadilan. Jadi, meski setahun belakangan ini TGB road show ceramah keliling Indonesia, belum juga jelas sikap dan keberpihakannya terhadap aspirasi ummat Islam. Dulu TGB memang pernah di PBB. Tapi itu dulu. Kini PBB terlahir kembali, digawangi oleh Prof. Yusril Ihza Mahendra yang pakar hukum dan jadi pengacara HTI. Kalau TGB hendak kembali ke PBB, mungkin akan menimbulkan banyak pertanyaan mengingat selama di PD beliau tidak menunjukkan keberpihakan kepada HTI dan tidak juga menolak pengesahan Perppu Ormas yang jadi dasar pemberangusan HTI. Masyarakat tentu belum lupa. Yang dilihat ummat sekarang ini bukan hanya figur atau tampilan keulamaan semata, namun sikap nyata yang berpihak pada Islam dan aspirasi ummat Islam. Yang diatas copas Menurut saya tulisan diatas Analisanya Tajam... PT 20% mengubah jalan semua lawan untuk kembali berhitung dan mengatur strategi Kadang Kira resah, namun bukan berarti hati Tak tenang, Kita hanya bisa berdoa #InsyaAlloh2019PresidenBaru 😁 – Read on Path.
0 notes
Text
Surah Yusuf teaches:
- the sick do recover - the missing do return - trials are eased - the sad become happy
All by the will of Allah!
4K notes
·
View notes
Text
Persib Bandung Urutan 20 Tim Paling Populer di Dunia
BANDUNG, infobdg.com – Tim Pangeran Biru masuk ke dalam daftar 45 tim paling terkenal di dunia menurut data majalah digital Result Sports.
Data yang dikeluarkan oleh media asal Jerman tersebut dilihat dari jumlah pengikut akun resmi media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, Periscope, Google+, dan juga Youtube setiap klub. Persib Bandung yang meraih total angka Digital Community sebanyak 14.493.249, menempati peringkat 20.
Raihan tersebut bahkan mengalahkan beberapa tim raksasa asal liga elite Eropa seperti, Tottenham Hotspur (peringkat 23), AS Roma (26), Inter Milan (29), dan Leicester City (30). Jika peringkatnya dibesarkan menjadi 150 klub, tidak hanya Maung Bandung saja yang masuk daftar ini. Tim asal Indonesia lain juga masuk, seperti Persija Jakarta (63), Arema FC (110), Sriwijaya FC (123).
Selain tim Pangeran Biru, salah satu bintang Persib Bandung, Michael Essien, juga masuk ke dalam daftar 60 besar pemain terkenal asal benua Afrika dari Result Sports. Gelandang yang didatangkan Persib pada tahun 2017 lalu itu menempati urutan ke 18 dengan total Digital Community sebanyak 2.562.722.
Semoga dengan hasil di dalam dunia digital ini, prestasi Persib Bandung di dalam lapangan juga mampu merangkak naik dan meraih trofi yang diidamkan Wargi Bandung.
Persib Bandung Urutan 20 Tim Paling Populer di Dunia was originally published on infobdg.com
3 notes
·
View notes
Photo


Peran media dalam membentuk karakter dan jatidiri peradaban Nusantara Contoh kata dibawah ini adalah mewakili betapa banyaknya perubahan yang harus dilakukan oleh semua elemen masyarakat. Satu kata dengan arti yang sama namun nilainya berbeda. Tewas vs Meninggal vs Mati Artinya sama tapi tingkat kesopananya berbeda. Kesopanan, dan budaya empan papan pada tata tulis sudah terkikis sedemikian rupa, hingga mengakibatkan tata moral masyarakat pun berantakan. Bagaimana tidak? masyarakat akan menerima informasi melalui media lalu masuk ke memory otak, kemudian informasi itu akan tertanam dan bisa jadi ditiru oleh mssyarakat. Meletakan sesuatu pada tempatnya ini sudah barang langka didunia tata tulis karena jarang yang membahas ini. jarang yang memperhatikan ini. Media adalah ujung tombak penyebaran informasi dizaman ini. Jika media itu kontenya bagus, mendidik, sopan, mengajarkan tata moral dan adab yang benar sesuai budaya timur yang terkenal halus dan luhur, tentu bangsa ini akan lebih cepat maju. Semua tahu bahwa informasi dimedia ahir-ahir ini cenderung provokatif, menyerang pihak lain. dan terkadang sengaja dimanfaatkan untuk ajang adu domba terhadap sesama. Padahal wajib semua orang yang mengaku beragama untuk menjaga keseimbangan, kebenaran, dan kefalidan informasi pada media. Wajib seorang juru tulis mengkonfirmasikan terlebih dahulu isi tulisanya kepada nara sumber sebelum diuanggah atau dicetak tujuanya adalah untuk mengantisipasi mising komunikasi, atau salah tulis sehingga merugikan pihak lain. Banyak kasus yang terjadi kesalahan baik yang disengaja atau tidak merugikan pihak lain karena kesalahan penulis, sehingga timbul fitnah dimedia. kalau sudah begini duit hasil kerja tidak akan barokah, fitnahnya kemana-mana dan dosanya akan bertumpuk terus menerus tanpa henti. Jadi siapapun dirimu Wartawan, infotainment, LSM dan orang-orang yang ada didepan publik sayangilah dirimu sendiri, kasihi para pembaca, jaga keseimbangan informasi dan cerdaskan rakyat karena beban ada dibahumu. Salam NKRI by Patsus Setiya biro Yogyakarta Gambar by Patsus Dede Sherman http://patriotgaruda.com/2016/01/08/peran-media-dalam-membentuk-karakter-dan-jatidiri-peradaban-nusantara/
0 notes
Text
*LGBT : Mengapa Didanai PBB??*
*LGBT: Mengapa Didanai PBB??*
Belakangan ini marak pemberitaan dan perdebatan mengenai LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual & Transgender).
Kenapa tiba2 soal LGBT ini jadi topik hangat? Gara2 emoji di Line, Viber, dll? Bukan!
*LGBT ini jadi ramai gara2 dipromosikan oleh PBB supaya diterima oleh dunia. Jurus ini disebut “social engineering” (Rekayasa Sosial)*
*1. Melindungi atau Mempromosikan??*
*Ini fakta, bukan hoax. PBB (UN) bahkan membentuk badan khusus bernama UNFE (United Nations Free & Equality)untuk mempromosikan LGBT. Silakan klik webnya: http://www.unfe.org. PBB juga menerbitkan perangko gay.*
Kalau sudah jadi program resmi PBB, sudah pasti ada bujetnya. Sudah pasti tak bakal surut dgn tentangan2 di media2. LGBT bakal terus dipromosikan agar masyarakat dunia lama-lama mendukung.
*Dalihnya adalah melindungi hak asasi manusia. Pada kenyataannya bukan melindungi, tapi justru mempromosikan gaya hidup LGBT...*
*UNDP bahkan menggelontorkan uang sebesar USD 8 juta (sekitar Rp 107 M) untuk mempromosikan LGBT di Indonesia, China, Thailand dan Filipina.*
Pertanyaannya, kenapa keempat negara ini — Indonesia, China, Thailand & Filipina — jadi sasaran promosi LGBT??
*Karena negara2 tersebut adalah “negara berkembang” yang penduduknya banyak. Ini ada kaitannya dengan politik depopulasi dunia, yang sudah dijalankan sejak lama, tanpa disadari oleh masyarakat dunia.*
*2. Program Pemusnahan Umat*
*Ini bukan hoax. Program “Pengurangan Umat Dunia” (=depopulasi) sudah dicanangkan dari thn 1920an. Nama programnya Eugenic, upaya untuk mengontrol populasi dan ras. Sponsor utamanya adalah Rockefeller.*
*Rockefeller, sebagaimana diketahui, adalah salah satu pimpinan the “Global Elites“, para pengusaha terkaya dunia yg memiliki ideologi “globalist” yang bercita-cita membentuk “New World Order“.*
Bagi pembaca yang belum paham hubungan antara Rockefeller dengan PBB, silakan baca referensi2 umum seperti Wikipedia, bahwa gedung PBB yang megah di areal seluas 7 ha di New York itu dibangun di atas tanah hibah Rockefeller.
*Penduduk dunia 7 miliar orang, menurut Global Elites kebanyakan. Apalagi sebagian besar penduduk dunia adalah orang miskin. Mereka tak mau penduduk dunia banyak dan miskin. Mereka maunya penduduk yg sedikit, produktif dan bisa menghasilkan uang buat mereka. Idealnya penduduk dunia cuma 500 juta orang saja.*
*Ini bukan rahasia. Mereka bahkan menuliskan tekad depopulasi itu dalam sebuah prasasti raksasa di Georgia, AS.*
Bagaimana caranya mengurangi jumlah penduduk...???
Ini juga sudah lama dilakukan, tanpa disadari banyak orang.
*Ciptakan perang dan pembunuhan massal. Pembunuhan etnis tertentu (genocide). Pembunuhan bayi (infanticide). Vaksin & Pemandulan (sterilisasi) massal di Afrika. Program Keluarga Berencana (KB) di seluruh negara mayoritas Muslim & negara berkembang. Sebarkan wabah dan virus termasuk AIDS dll.*
Coba saja perhatikan. Setelah ada PBB, justru makin banyak perang. 1950an: perang Korea. 60an: Vietnam. 70an: Uganda, Ethiopia. 80an: Afghanistan. 90an: Perang Teluk. 2000an: Perang Teluk jilid II. Selalu sasarannya adalah negara2 berkembang.
*Sekarang programnya bertambah satu: Pengurangan Umat Manusia dengan mempromosikan gaya hidup LGBT. Sebab, perkawinan sejenis ini tidak akan menghasilkan keturunan...!!!*
*Tujuan lain dari LGBT adalah melemahkan Angkatan Perang. Bisa dilihat pada foto pertama di bagian paling atas artikel ini, anjuran resmi dari UNFE dengan makna terselubung “daripada tentara pegang senjata, lebih baik pegang tangan sesama lelaki“.*
*3. Agenda 2030*
Seberapa serius Global Elites dan PBB mempromosikan LGBT?
*Sangat serius! LGBT adalah bagian dari Agenda 2030 yang dicanangkan PBB untuk “transformasi dunia”. Agenda 2030 mencakup tiap aspek dalam kehidupan kita.*
*IT’S A BIG DEAL !!!*
Tapi tak pernah dibahas oleh media-media.
*Agenda 2030 menggunakan bahasa keren “Sustainable Development”.*
*Tidak disebut LGBT, tapi disebutnya “free & equality”.*
*Sama seperti tipuan“globalisasi”, “pasar bebas” dll. Keliatannya ideal. Padahal itu semua adalah blue print untuk memuluskan Penjajahan Ekonomi negara² oleh korporasi Global Elites. Inilah yang dimaksud oleh Bung Karno dengan istilah NEKOLIM (Neo Kolonialisme dan Imperialisme).*
*4. Bagaimana Bersikap...???*
Kembali ke soal LGBT di Indonesia.
Dibekingi “Agenda 2030 PBB”, dan dana melimpah ruah, negara Indonesia bakal terus menerus jadi sasaran kampanye LGBT, sampai tahun 2030.
Faktanya, PBB ini bukan melindungi hak mereka (kaum LGBT) tapi mempromosikan gaya hidup mereka.
*Apakah anda ingin anak cucu Anda jadi gay, lesbian & transgender?? Apakah Anda ingin bangsa Indonesia jadi sasaran depopulasi lewat perkawinan sejenis...???*
Semoga kita semua menjadi Bangsa yang Berkarakter dan Berani Bersikap.
Wallohualam
1 note
·
View note
Photo

AL-QUR'AN DAN SANG JENDERAL (diangkat dari kisah nyata) Suatu sore pada tahun 1525, penjara tempat orang tahanan terasa hening mencekam. Jenderal Adolf Roberto, pemimpin penjara yg terkenal bengis, tengah memeriksa setiap kamar tahanan. Setiap sipir penjara membungkukkan badannya rendah² ketika 'algojo penjara' itu berlalu di hadapan mereka. Karena kalau tidak, sepatu 'jenggel' milik tuan Roberto yg fanatik ... itu akan mendarat di wajah mereka. Roberto marah besar ketika dari sebuah kamar tahanan terdengar seseorang mengumandangkan suara² Ayat Suci yang amat ia benci. "Hai ... hentikan suara jelekmu! Hentikan!!!" teriak Roberto sekeras-kerasnya sembari membelalakkan mata. Namun apa yang terjadi? Laki² di kamar tahanan tadi tetap saja bersenandung dg khusyu'nya. Roberto bertambah berang. Algojo penjara itu menghampiri kamar tahanan yg luasnya tak lebih sekadar cukup untuk 1 orang. Dg congkak ia menyemburkan ludahnya ke wajah renta sang tahanan yg keriput hanya tinggal tulang. Tak puas sampai di situ, ia lalu menyulut wajah dan seluruh badan orang tua renta itu dg rokoknya yg menyala. Sungguh ajaib ... tak terdengar secuil pun keluh kesakitan. Bibir yg pucat kering milik sang tahanan amat gengsi untuk meneriakkan kata kepatuhan pada sang algojo, bibir keringnya hanya berkata lirih, "Rabbi, wa-ana 'abduka." Tahanan lain yg menyaksikan kebiadaban itu serentak bertakbir sambil berkata, "Bersabarlah wahai ustadz ... Insyaa Allah tempatmu di Syurga." Melihat kegigihan orang tua yg dipanggil ustadz oleh sesama tahanan, 'algojo penjara' itu bertambah memuncak amarahnya. Ia perintahkan pegawai penjara untuk membuka sel, dan ditariknya tubuh orang tua itu keras² hingga terjerembab di lantai. "Hai orang tua busuk!! Bukankah engkau tahu, aku tidak suka bahasa jelekmu itu?! Aku tidak suka apa-apa yg berhubung dg agamamu!!" Sang Ustadz lalu berucap, "Sungguh ... aku sangat merindukan kematian, agar aku segera dapat menjumpai kekasihku yg amat kucintai, Allah Subhanahu wa ta'ala ... Karena kini aku berada di puncak kebahagiaan karena akan segera menemuiNya, patutkah aku berlutut kepadamu, hai manusia busuk? Jika aku turuti kemauanmu, tentu aku termasuk manusia yg amat bodoh." Baru saja kata² itu terhenti, sepatu laras Roberto sudah mendarat di wajahnya. Laki² itu terhuyung. Kemudian jatuh terkapar di lantai penjara dg wajah bersimbah darah. Ketika itulah dari saku baju penjaranya yg telah lusuh, meluncur sebuah 'buku kecil'. Adolf Roberto bermaksud memungutnya. Namun tangan sang Ustadz telah terlebih dahulu mengambil dan menggenggamnya erat². "Berikan buku itu, hai laki² dungu!" bentak Roberto. "Haram bagi tanganmu yg kafir dan berlumuran dosa untuk menyentuh barang suci ini!" ucap sang ustadz dg tatapan menghina pada Roberto. Tak ada jalan lain, akhirnya Roberto mengambil jalan paksa untuk mendapatkan buku itu. Sepatu laras berbobot dua kilogram itu ia gunakan untuk menginjak jari² tangan sang ustadz yg telah lemah. Suara gemeretak tulang yg patah terdengar menggetarkan hati. Namun tidak demikian bagi Roberto. Laki² bengis itu malah merasa bangga mendengar gemeretak tulang yg terputus. Bahkan 'algojo penjara' itu merasa lebih puas lagi ketika melihat tetesan darah mengalir dari jari-jari musuhnya yg telah hancur. Setelah tangan renta itu tak berdaya, Roberto memungut buku kecil yg membuatnya penasaran. Perlahan Roberto membuka sampul buku yg telah lusuh. Mendadak algojo itu termenung. "Ah ... sepertinya aku pernah mengenal buku ini. Tapi kapan? Ya, aku pernah mengenal buku ini," suara hati Roberto bertanya-tanya. Perlahan Roberto membuka lembaran pertama buku itu. Pemuda berumur tiga puluh tahunan itu bertambah terkejut tatkala melihat tulisan² "aneh" dalam buku itu. Rasanya ia pernah mengenal tulisan seperti itu dahulu. Namun, sekarang tak pernah dilihatnya di bumi Spanyol. Akhirnya Roberto duduk di samping sang ustadz yg telah melepas nafas-nafas terakhirnya. Wajah bengis sang algojo kini diliputi tanda tanya yg dalam. Mata Roberto rapat terpejam. Ia berusaha keras mengingat peristiwa yg dialaminya sewaktu masih kanak². Perlahan, sketsa masa lalu itu tergambar kembali dalam ingatan Roberto. Pemuda itu teringat ketika suatu sore di masa kanak²nya terjadi kericuhan besar di negeri tempat kelahirannya ini. Sore itu ia melihat peristiwa yg mengerikan di lapangan Inkuisisi (lapangan tempat pembantaian kaum muslimin di Andalusia). Di tempat itu tengah berlangsung pesta darah dan nyawa. Beribu-ribu jiwa tak berdosa berjatuhan di bumi Andalusia. Di ujung kiri lapangan, beberapa puluh wanita berhijab (jilbab) digantung pada tiang² besi yg terpancang tinggi. Tubuh mereka bergelantungan tertiup angin sore yg kencang, membuat pakaian muslimah yg dikenakan berkibar-kibar di udara. Sementara, di tengah lapangan ratusan pemuda Islam dibakar hidup² pada tiang² salib, hanya karena tidak mau memasuki agama yang dibawa oleh para rahib. Seorang bocah laki² mungil tampan, berumur tujuh tahunan, malam itu masih berdiri tegak di lapangan Inkuisisi yg telah senyap. Korban² kebiadaban itu telah syahid semua. Bocah mungil itu mencucurkan airmatanya menatap sang ibu yg terkulai lemah di tiang gantungan. Perlahan-lahan bocah itu mendekati tubuh sang ummi (ibu) yg sudah tak bernyawa, sembari menggayuti abayanya. Sang bocah berkata dg suara parau, "Ummi ... ummi ... mari kita pulang. Hari telah malam. Bukankah ummi telah berjanji malam ini akan mengajariku lagi tentang alif, ba, ta, tsa ....? Ummi, cepat pulang ke rumah ummi ..." Bocah kecil itu akhirnya menangis keras, ketika sang ummi tak jua menjawab ucapannya. Ia semakin bingung dan takut, tak tahu harus berbuat apa. Untuk pulang ke rumah pun ia tak tahu arah. Akhirnya bocah itu berteriak memanggil bapaknya, "Abi ... Abi ... Abi ..." Namun ia segera terhenti berteriak memanggil sang bapak ketika teringat kemarin sore bapaknya diseret dari rumah oleh beberapa orang berseragam. "Hai ... siapa kamu?!" teriak segerombolan orang yang tiba-tiba mendekati sang bocah. "Saya Ahmad Izzah, sedang menunggu Ummi," jawab sang bocah memohon belas kasih. "Hah ... siapa namamu bocah, coba ulangi!" bentak salah seorang dari mereka. "Saya Ahmad Izzah ..." sang bocah kembali menjawab dg agak grogi. Tiba² "plak! sebuah tamparan mendarat di pipi sang bocah. "Hai bocah ...! Wajahmu bagus tapi namamu jelek. Aku benci namamu. Sekarang kuganti namamu dengan nama yg bagus. Namamu sekarang 'Adolf Roberto' ... Awas! Jangan kau sebut lagi namamu yg jelek itu. Kalau kau sebut lagi nama lamamu itu, nanti akan kubunuh!" ancam laki² itu. Sang bocah meringis ketakutan, sembari tetap meneteskan air mata. Anak laki-laki mungil itu hanya menurut ketika gerombolan itu membawanya keluar lapangan Inkuisisi. Akhirnya bocah tampan itu hidup bersama mereka. Roberto sadar dari renungannya yg panjang. Pemuda itu melompat ke arah sang tahanan. Secepat kilat dirobeknya baju penjara yg melekat pada tubuh sang ustadz. Ia mencari-cari sesuatu di pusar laki-laki itu. Ketika ia menemukan sebuah 'tanda hitam' ia berteriak histeris, "Abi ... Abi ... Abi ..." Ia pun menangis keras, tak ubahnya seperti Ahmad Izzah dulu. Pikirannya terus bergelut dg masa lalunya. Ia masih ingat betul, bahwa buku kecil yg ada di dalam genggamannya adalah Kitab Suci milik bapaknya, yg dulu sering dibawa dan dibaca ayahnya ketika hendak menidurkannya. Ia juga ingat betul ayahnya mempunyai 'tanda hitam' pada bagian pusar. Pemuda beringas itu terus meraung dan memeluk erat tubuh renta nan lemah. Tampak sekali ada penyesalan yg amat dalam atas ulahnya selama ini. Lidahnya yg sudah berpuluh-puluh tahun alpa akan Islam, saat itu dengan spontan menyebut, "Abi ... aku masih ingat alif, ba, ta, tsa ..." Hanya sebatas kata itu yg masih terekam dalam benaknya. Sang ustadz segera membuka mata ketika merasakan ada tetesan hangat yg membasahi wajahnya. Dengan tatapan samar dia masih dapat melihat seseorang yg tadi menyiksanya habis²an kini tengah memeluknya. "Tunjuki aku pada jalan yg telah engkau tempuh Abi, tunjukkan aku pada jalan itu ..." terdengar suara Roberto memelas. Sang ustadz tengah mengatur nafas untuk berkata-kata, ia lalu memejamkan matanya. Air matanya pun turut berlinang. Betapa tidak, jika sekian puluh tahun kemudian, ternyata ia masih sempat berjumpa dg buah hatinya, di tempat ini. Sungguh tak masuk akal. Ini semata-mata bukti kebesaran Allah. Sang Abi dg susah payah masih bisa berucap, "Anakku, pergilah engkau ke Mesir. Di sana banyak saudaramu. Katakan saja bahwa engkau kenal dg Syaikh Abdullah Fattah Ismail Al-Andalusy. Belajarlah engkau di negeri itu." Setelah selesai berpesan sang ustadz menghembuskan nafas terakhir dg berbekal kalimah indah, "Asyhadu an-laa Ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasullullah ...'. Beliau pergi menemui Rabbnya dg tersenyum, setelah sekian lama berjuang di bumi yg fana ini. Kemudian.. Ahmad Izzah mendalami Islam dg sungguh² hingga akhirnya ia menjadi seorang alim di Mesir. Seluruh hidupnya dibaktikan untuk Islam, sebagai ganti kekafiran yg di masa muda sempat disandangnya. Banyak pemuda Islam dari berbagai penjuru dunia berguru dengannya. Dialah ... "Al-Ustadz Ahmad Izzah Al-Andalusy". ----------------- Benarlah firman Allah ... "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS:30:30) Masya Allah... Semoga kisah ini dapat membuat hati kita luluh dengan hidayah Allah yang mudah-mudahan dapat masuk mengenai qolbu kita untuk tetap taat kepadaNya 😭🙏💚💚🕋👳😇 Aamiin ya mujibassailiin By Naga Samudera
0 notes