hoomanns-blog
hoomanns-blog
serendipity
236 posts
(n.) finding something good without looking for it.
Don't wanna be here? Send us removal request.
hoomanns-blog · 6 years ago
Text
“Lisan kerap mengaku sudah. Namun hati masih menaruh harap diam-diam. Bahkan sikap kerap menunjukkan peduli yang tak lagi perlu. Itu yang kau sebut dengan rela?”
bila memang sudah merelakan harusnya tak perlu lagi ada yang mengganggu benak. bila memang sudah mengaku beranjak semestinya tak usah lagi ada khawatir yang memeluk
Hujan Mimpi
1K notes · View notes
hoomanns-blog · 6 years ago
Text
Sstt, dia tidak rindu. Dia hanya sedang kesepian dan dia tahu kamu adalah seorang yang mau meluangkan waktu untuknya.
56 notes · View notes
hoomanns-blog · 6 years ago
Text
Jika dengan sendiri kamu merasa lebih baik untuk menjalani hari, lantas untuk apa memilih berdua jika pada akhirnya hanya saling memakan hati?
Terkadang hidup membawamu pada banyak pilihan. Namun, tidak untuk berada pada bayang orang lain. Terkadang hidup butuh untuk ditertawakan, saat kesedihan membelenggu namun tak bisa kamu hadapi.
Bukankah dua orang saling dipertemukan untuk memaknai arti hidup dan menjalaninya tanpa saling bersembunyi dibalik bayang satu sama lain?
258 notes · View notes
hoomanns-blog · 6 years ago
Text
Ada waktu dimana penulis bisa disebut pengecut, seperti:
Saat luka tengah merebak, saat rasa membumbung tinggi, saat rindu mengukir sesak, saat cinta mengisi hati.
Namun tak ada lisan yang tercipta. Tak ada ucap kata yang mewakili apa yang tengah dirasakannya.
Yang Ia lakukan hanya menulis.
Menulis.
Tulis.
Miris.
— Arief Aumar Purwanto
221 notes · View notes
hoomanns-blog · 6 years ago
Text
Semesta tahu aku rindu. Tapi lihat, barang sebentar saja tak diizinkan mataku bertemu matanya.
Aku bertanya pada senja, mengapa kami tak diizinkan bertemu?
Dan senja pun menjawab: jangan bertemu, nanti kamu tambah rindu.
Sekarang aku percaya bahwa semesta memang suka bercanda. Sebab, ketika dua orang yang pernah punya kata bersama berada di kota yang sama belum tentu bertemu; seperti aku dan kamu.
85 notes · View notes
hoomanns-blog · 6 years ago
Text
Lalu Bersama Waktu
Ada perasaan-perasaan yang selesai dengan sendirinya dengan berjalannya waktu, juga masalah-masalah kita yang lain. Perasaan-perasaan yang dulu seolah-olah tidak pernah selesai, berlalu begitu saja.
Saat tiba-tiba kita berdiri dan menyadari, bahwa semuanya telah selesai.
Barangkali, semenjak kita tidak lagi sibuk memikirkan juga merasakan. Saat kita mulai menjalani kehidupan yang riuh, menenggelamkan segala sesuatunya ke tempat yang tidak kita duga. Tempat bernama masa lalu.
©kurniawangunadi
2K notes · View notes
hoomanns-blog · 6 years ago
Text
“Jika niatmu hanya mengagumi, jangan salahkan perasaan yang tiba-tiba kamu temui. Jangan salahkan juga jika dia tidak memiliki hal yang sama.
Belajarlah untuk terbiasa dengan kemungkinan terburuk, maka kamu akan mensyukuri hal yang belum pernah kamu sadari.”
@badutcerdas - 14 Februari 2019
274 notes · View notes
hoomanns-blog · 6 years ago
Text
“Jika kita pernah tidak menyukai seseorang hanya karena sikapnya aneh dan tidak cocok dengan kita, berpikirlah kembali bahwa tidak ada orang yang menyukai kita tanpa mengorbankan perasaannya dan memahami keberbedaan kita.”
— Dedi Supendra
333 notes · View notes
hoomanns-blog · 6 years ago
Text
Hidup itu adalah tentang keikhlasan
38 notes · View notes
hoomanns-blog · 6 years ago
Text
Bersyukurlah karena kamu pernah kecewa, kehilangan hingga kemudian terjatuh yang membuatmu patah. Sebab, semesta sedang menyelamatkanmu dari seseorang yang salah. Seseorang yang tidak berhak hatinya kau jadikan sandaran hidup.
Semesta sedang menuntunmu menuju seseorang yang lebih pantas kau genggam.
159 notes · View notes
hoomanns-blog · 6 years ago
Text
“Yang tidak ada interaksi bukan berarti tak saling dukung. Karena sebetulnya, tidak pernah ada kewajiban untuk menunjukkan bahwa cara mendukung harus selalu diumbar-umbar.”
— Hujan Mimpi
697 notes · View notes
hoomanns-blog · 7 years ago
Photo
Tumblr media
Maaf kalau namamu terkadang masih kuselipkan di doaku, cuma sekedar minta yang terbaik tapi kalau dikasih lebih ya Alhamdulillah. Moveon gak semudah masak mie instan.
14 notes · View notes
hoomanns-blog · 7 years ago
Text
Lebih karena kekhawatiran kita ketika melepaskan apa yang saat ini kita genggam, kemudian tidak akan menemukan lagi yang lain yang lebih dari ini. Walaupun sebenarnya apa yang kita genggam itu melukai dan menyakitkan. Kita tahu bahwa Tuhan yang paling mengerti apa yang terbaik, apa yang kita butuhkan, tapi kita ragu, tapi kita tidak cukup yakin.
119 notes · View notes
hoomanns-blog · 7 years ago
Quote
Ada beberapa lagu bagus yang terpaksa nggak didengar lagi karena bakal ngingetin sama seseorang yang udah pergi.
(via mbeeer)
885 notes · View notes
hoomanns-blog · 7 years ago
Quote
Kau adalah orang baik yang menyakiti aku dengan cara-cara yang baik. Kau memegang tanganku, memintaku menjagamu, agar kau tetap ceria ketika bertemu dengannya.
(via mbeeer)
1K notes · View notes
hoomanns-blog · 7 years ago
Text
Kita tahu persis bahwa kadang mencintai tak harus dipaksakan, terlebih merasa memiliki. Yang kita cintai, memang punya hak untuk tidak mencintai kita.
Urusanku, (pernah) mencintaimu. Tidak mencintaiku? Itu pilihanmu.
Barangkali memang dia ditakdirkan untuk orang lain. Dalam perjalanannya, (semoga) kita akan semakin paham untuk memosisikan diri.
Tetapi, hal yang paling penting dari itu semua adalah… akan datang seseorang yang benar-benar tepat untuk kita cintai, yang harus kita segerakan untuk bertepuk pada kedua tangan.
Bila sudah menemukan, maka untuk seseorang yang padanya kita tak harus memiliki itu akan perlahan kita lupakan.
125 notes · View notes
hoomanns-blog · 7 years ago
Text
Untuk sosok yang pernah singgah, namun malah membuat hati ini menjadi patah:
Maaf.
Kamu akan kubuat abadi, lewat sebuah tatanan aksara yang kujadikan pemulih luka hati.
— Arief Aumar Purwanto
1K notes · View notes