Tumgik
hpir · 6 months
Text
Penolakan, 2021
Mari kita mulai dengan menceritakan puluhan kata "tidak lolos" di tahun kelulusan. Aku, seperti yang kamu tau, enggan menjadi bagian dari jurusan IPA, namun orangtua berkata sebaliknya, maka disanalah aku ditempatkan, tentu campur tangan-Nya. Namun, meski itu yang 'terbaik', aku tidak bisa memaksakan menjadi yang 'paling' di bidang Akademik, mengingat masih banyak tanggungan lainnya, mengingat bahwa aku tidak hanya 'mengurus' satu raga, dan yang paling berperan, aku membenci hitungan dan ilmu eksak, memang sedari awal di SMP, IPS adalah impian. Tapi, apalah daya, mari kita cari ridho orangtua (dan -Nya) saja.
Keputusan itu berdampak pada bagaimana aku mendapatkan perguruan tinggi, orangtua-ku dengan segudang ekspetasinya karena selama 3 tahun SMA, aku selalu bersinar. Namun, aku tidak pernah berniat mengambil jurusan Saintek, maka pindah jalur selalu jadi pilihan sejak tahun pertama di SMA. Perpindahan yang sungguh tidak mudah, maka aku menyerah diawal, berdoa yang banyak tapi usaha tidak jor-joran, ya? iyaa ketidakseimbangan itu berdampak besar.
Puluhan? aku lupa, tapi cukup banyak menghabiskan uang orangtua, karena biaya pendaftaran Universitas ternama, tidaklah sedikit, kan? Namun, layar laptop selalu menunjukkan "Tidak Lolos" disana. Aku tidak menangis, menyesal bahkan tidak ada perasaan kecewa lainnya. Dulu, aku terbiasa menerima keadaan yang tidak sesuai ekspetasi [sungguh berbeda dengan Bita Semester 6 ini yaa]
Namun, dari sana aku banyak belajar, bahwa nilai akademik kuliah-ku harus diatas. Penolakan tidak menyakitkan saat itu.
0 notes
hpir · 6 months
Text
Bita? Kembali?
HAAAAIIIIII, long time NO SEE.
iyaaaa, Bita si suka menulis ini sudah berdosa meninggalkan rutinitas baik itu bertahun silam, sekarang Bita sudah di tahun ketiga kuliah HAHHAH iyaaa kamu ditinggal 3 tahun yaaa
BANYAK SEKALI... teramat banyak. mau ditulis dari mana ya. singkat dahulu ya, kamu banyak berubah, Bita sayang. Kamu sudah bukan lagi Bita yang hatinya sekuat akar pohon besar, kamu menjadi Bita selemah-lemahnya, sudah banyak hal baik yang mendekat kepada-Nya tertinggal di belakang, nan jauh jaraknya.
Jangan sampai hatimu mati, Bita. Jangan sampai kau menyesal di alam sana. Jangan sampai kau meraung meminta kembali ketika sudah dipanggil. Bita, aku memohon kamu kembali lagi sebelum waktunya tiba. Jangan porak poranda karena perasaan.
0 notes
hpir · 4 years
Text
var, ternyata benar kisah kita dipotong paksa pandemi. belum usai pembayaran rindunya, muncul berita baru, katanya harus segera disudahi. vardienza itu artinya tangguh. aku percaya var, selama 3 tahun kemarin, kalau bukan karena kita tangguh, kita tak akan duduk disini. kalau bukan karena kita seberlian itu, kita takkan merasakan tahun terakhir disini. kita boleh sedih, var. karena memang semenyakitkan itu, tapi kita juga harus senang dan bersyukur karena tahun terakhir begitumenyenangkan. hidup memang seperti itu, tidak pernah menanyakan kesiapan kita. termasuk perpisahan ini, karena memang tidak ada yang siap dengan kehilangan.
sesering apapun kita bertengkar layaknya keluarga, percayalah var kita sungguh saling menyayangi. var, diluar sana nanti, jaga diri.
ak gakuat ngetik.
0 notes
hpir · 4 years
Text
yauda, nggapapa.
biasa aja.
0 notes
hpir · 4 years
Text
we fall, we broke. but, we raise.
0 notes
hpir · 4 years
Text
yauda, bersyukur dulu, lagi dan seterusnyaaa! 
camkan ini baik-baik, ya.
kita memang diajak berambisi, memiliki mimpi yang tinggi, malah kata pepatah ‘tuntutlah ilmu sampai ke negri cina”, dianjurkan pergi yang jauh demi ilmu. tapi para pendahulu tidak semudah ini dalam perjuangannya, maka wajar hasilnya diluar logika manusia. kau berharap banyak, tapi usahamu tak sekeras itu, jadi sadar ya, segera.
0 notes
hpir · 4 years
Text
apaya judul
apasi aneh. hahahah
kenapasi.
0 notes
hpir · 4 years
Text
selamat 18!
Sepertinya tanggal 14 bulan ini akan ada rutinitas tahunan menulis di web satu ini, mengingat yang dua tahun kemarin terlupakan begitu saja. Maka tahun ini, agar tidak jadi membosankan dengan ucapan ulang tahun panjang dan agar semoga doa-doaku menjadi rahasia, gua ingin merayakannya dengan cara lain, dengan menuliskan hal-hal terbaik dari manusia ini.
you need to realize if  u 
1. Pendengar yang super duper baik. asli deh, serius. untung ya, untung sempet kenal ditahun terakhir. dengan segala kerunyaman hidup, lu dengan sabarnya masih mau dengerin semua ocehan2 aku hahah meskipun kadang gua suka jail bilang 'gausa cerita ke afifah'. sebenernya, the most comfy place to telling my unimportant thought is u.  (agak geli tapi yauda ya guakan mau jujur disini)
2.  Sangat-amat-baik-kepada-teman. Yes, throughout this challenging year, you have shown this quality so much. Thank you for ALWAYS being there, untuk semangatnya, untuk bersedia di curhatinnya dan semua-semuanya deh pokoknya. Terimakasih sudah mengusahakan waktunya, mendukung kita-kita  melewati tahun yang luar biasa ini. 
3. SABARRR BGT FIX. walaupun lu jg suka kesel wkwk sabar dalam banyak hal deh, termasuk kasurnya gua recokin, ngga boleh tidur duluan, yaa inimah msih receh, pada tingkat tertinggi sabar menghadapi hidup ini, keluhan2 orang2 yang lu mungkin  ngerasa ngga membantu banyak tapi u did it, kok
4. Persisten. Walaupun kadang terlihat seperti terlalu santai, tapi lu sebenarnya amat gigih memperjuangkan apa yang lu inginkan. Kalo udah mau sesuatu, lu akan memperjuangkan itu apapun harganya dan lu ngga pernah setengah-setengah ngerjain apa yang lu kerjain, semuanya pasti hasil terbaik yang bisa lu usahakan.
5. Penghibur 10000% acurate! when u told me why u matter a lot karena lu selalu bisa buat orang seneng adalah hal yang bener, nggaperlu diragukan lagidah.   
Sebenarnya masih banyak lagi hal-hal luar biasa yang gua bisa tulis tentang orang caper sedunia ini. Tapi, kalau semuanya ditulis disini, tahun depan nulis apa dong? WKWKW.
Tulisan ini dibuat agar suatu hari nanti, apabila hidup rasanya sedang berat-beratnya sampai lupa kualitas-kualitas keren yang lu punya dan seberapa impactful pengaruh yang lu berikan terhadap banyak orang, lu akan kembali percaya bahwa lu keren, lu berharga and there are many who are willing to root for you.
Selamat bertambah usia, selamat menapaki tangga pertama dalam usia 18. Semakin bertambahnya usia, semoga semakin mendewasa, bersemangat memperjuangkan jenjang pertama dalam pendidikan tinggi.
Semoga semua kebaikan hati, ketulusan sikap, dan keceriaan akan terus menjadi sikap yang dimiliki, sehingga energi bahagia dan positif selalu ditularkan. Semoga semua kebaikan-kebaikan semesta akan terus mengiringi, dan Allah SWT berkenan memudahkan setiap urusan.
cuma mau ngingetin, lu tuh manusia, nggapapa banget buat nangis, buat ngeluh, buat take ur time, asal ngga langsung bilang 'pasti jelek si inimah' HAHAH.
yaudaa, lu mah jago dalam banyak hal, fah. semangat men-jepangnya juga udah teope begete. 
sekian.\mau bilang sayang, tapi gengsi ya lo udah taulahya
0 notes
hpir · 4 years
Text
INGAT YA
emang harus super santuy dan nggak deg-degan, yaa ujungnya juga asal udah berusaha mati-matian kedepannya insyaallah Allah permudah. banget. 
percaya cukup sama Allah aja. duh apalah LTMPT tanpa Allah. wkwk
oiya sama harus tenang ya, kalau udah jalan yang terbaik, pastideh, yakin, kudu yakin, bakal masuk. ya kalau udah jalan yang terbaik, kan?
pasti banget masuk, kalo ngga disitu ya ditempat lain. cuma...
tunggu Allah iyain, Allah harus percaya dulu sama kamu. niatmu ituloh. perbaiki.
0 notes
hpir · 4 years
Text
substitusi
udah dibilangin berkali-kali. Hati itu sifatnya gampang banget terbolak-balik. Seneng ya udah sewajarnya, sedih juga. jangan ada yang dilebih-lebihin, jangan dikurang-kurangin. asli, deh.
Sekarang serius loh ini. kamu super ngeyel ya ternyata. 
AIYA.
untuk satu masalah yang selalu beulang tiap tahun, tolong ya sudahi semuanya. Harusnya kamu oke-oke aja kok dengan kedatangan manusia, bukannya emang kamu kemarin hari hanya menggantikan saja? lalu sekarang datang yaang utama, harusnya nggak papa, dong? Makanya, udah diwanti-wanti dari awal untuk ngga terlalu peduli, terlalu perhatian. Masih aja nggak ngegubris. rasain dulu deh sakit hatinya. nikmatin dulu. biar belajar dengan baik kalo perkara perasaan itu harus hati-hati banget.
0 notes
hpir · 4 years
Text
sayangi
TERAMAT BERSYUKURRR
hari ini, kemarin, esok, esoknya lagi. semoga selamanyaa!
diberi kolega kerja yang merangkap menjadi teman pulang.
alhamdulillah!
0 notes
hpir · 4 years
Text
*menghela nafas
Ditulis karena sudah terlalu jengah tak tahu harus diarahkan kemana. Dua pertanyaan yang kerap muncul akhir-akhir ini,
“dosa siapa yang menghalangi? aku? kamu? dia? mereka?” atau
“dosa sebesar apa hingga sekacau balau ini?”
lalu, aku harus apa? pecah sekali, teramat membingungkan. Semua suku seakan ambil bagian untuk memutar balikkan otakku, untuk mengaktifkan semua sel cemas, khawatir, takut, kecewa, kesal dan lelah milikku yang lama tak dibiarkan keluar. dalam satu waktu, beruntun. Seakan tak memberiwaktu rehat, berpikir sehat,
hahahahah tibatiba terputar lirik yang selama tahunan ini menjadi acuan.
literally, want to stop of this feeling, bruuh
“masalah yang mengeruh, ini belum separuhnya, biasa saja”
YAGASI BIT!
kamu dulu jago banget roleplay, ditemani evaluasi-hindia tiap hari. ah hampir lupa.
0 notes
hpir · 4 years
Text
Detik ini, menit, jam yang sudah terlewat, ntah yang dirasa atau terlewat tanpa makna -rasanya tidak ada-
 Aku berusaha sedemikian rupa menjadikan tiap detiknya agar bercorak
“waktunya 5 menit lagi ya”, 
0 notes
hpir · 4 years
Text
من رأى منكم منكرا فليغيره بيده . فإن لم يستطع فبلسانه . فإن لم يستطع فبقلبه .وذلك أضعف الإيمان
“Barang siapa yang melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan lisannya. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemahnya iman” (HR. Muslim, no.49).
kadang suka nanya ke diri sendiri, emang udah sejauh apa. sih mengingatkan seperjuangannya? 
0 notes
hpir · 4 years
Text
Padahal tadi malam, udah diikat dengan tulisan.
Kenapa masih begini kamunyaaaa
0 notes
hpir · 4 years
Text
Buta?
Kebiasaan baru ini, menyampaikan yang berat yang selama ini dinanti-nanti karena khawatir terlalu nge-jleb.
Manusia yang tak bisa lepas dari menghamburkan harta titipan orangtua yang juga titipan Tuhannya. Tiap waktu luang diotak hanya tentang memenuhi nafsu mata, syahwat, nafsu banyaknya komponen diri yang ku yakin sekali jika ditakar kemudharatan akan muncul paling banyak. Segala yang terlihat mengenyangkan nafsu akan dibeli, diperjuangkan.
Kau yang tak bisa lepas dari micin, minuman berperisa dengan macam komposisi -tak baik- untuk tubuhmu, kepedasan gila yang kau anggap menguji nyali, hijau-hijauan yang kau musuhi sedari kau kenal namanya.
“Kita menua bersama seluruh badan kita! dijaga!”
Bertemu lagi dengan manusia yang sama butanya denganku satu tahun lalu. penuh ambisi sampai lupa kita ini sedang begini karena dan demi siapa seharusnya? iya aku paham, ambisius itu bukti hati yang hidup, semangat yang berkobar, kecintaan terhadap pemimpi, tapi agaknya kau salah niat juga lupa posisi sebagai -yang katanya- muslimah berilmu untuk meninggikan Islam, namun sekedar untuk bergerak membuka buku saja tak sanggup, berjalan mencari berkah dan rIdho di ustadz bundamu saja tak mampu.
Kakimu,otakmu, hatimu, tanganmu, pikiranmu, lidahmu, matamu, sama sekali tak sejalan ya?
kau sedang menipu siapa? dirimu sendiri?
Dua hari lalu, dibacakannya secari kertas yang ia tulis ulang dari buku temannya setahun silam.
‘semangat mengejar mimpi, mimpi masih panjang, bla bla bla~’
iya, kata-kata yang tak asing didengar, tapi aku janggal dengan kalimat-kalimatnya, paragraf demi paragraf yang tertulis, meskipun lucunya adalah akulah penulis pertamanya.
dalam hati, ‘Ah, secetek itukah pikiranmu?!’
Dengan orang yang sama pun pemikiran yang menua hahah biasa disebut mendewasa.
Lalu keluar lagi kalimat baru,
“Gimana kalo kita mati muda?”
0 notes
hpir · 4 years
Text
67
Malam itu masih bersisa 67 tak ada perubahan, meski desas desus bertambahnya angka selalu jadi topik pengubah mood.
gausah ah, udah nyaman
capek gasi ngurus banyak angka kayak gitu?
udah ah, pokonya segini aja gausah diubah!
Seperti biasa tak ada nyali untuk keluar dari tenggorokkan, selalu berdiam diri mencaci maki bahkan takdir pun kerap diajak menjadi alasan. Seperti biasa mudah dibawa yang lain, ikut merasakan emosi yang sama. Seperti biasa sekuat apapun meyakinkan diri untuk meng-iya-kan keadaan, ujungnya merepoti otak dan badan.
tapi, mengapa sering kali lupa, hei?
Bahwasannya angka bertambah membuat nyalimu selalu diajak lebih dari biasanya, angka bertambah memaksamu cukup baik-baik saja. Sampai tak sanggup memikirkan overthinking ini seorang diri, akhirnya kalimatnya keluar. Jawabannya ntah bagaimana tina-tiba pola pikirnya berubah .
‘Kan dari dulu juga udah banyakan, Hei!’
ah.
Benar juga. Malah teramat benar. Aku kalah telak, aku akui.
Ntah, hanya saja tak berhenti disitu, masih ada yang mengganjal. Mengira-ngira bagian mana yang harus segera diperbaiki? Sebenarnya kau kenapa, sih? ini karena kau sedang lelah? puluhan lagu terputar sore itu kebanyakan liriknya selalu tertulis ‘meski berat kau tak merasa sendiri’ , ‘kau tak sendiran’, ‘jangan pernah merasa sendiri’.
Aku sore itu masih begitu terharu dengan mereka yang menenangkan selama 10 hari terakhir. Aku sore itu teramat tenggelam dalam kenyamanan menonton basket, yoga, mencuci dan menjemur alas hitam.
yah, udah abis waktunya. 
0 notes