Tumgik
Text
"Berhati tangguh dengan berharap" tadabbur tafsir Fi zhilalil Quran Surah Al Muthoffifiin ayat 29-36
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dapati naik turunnya semangat dalam melakukan sebuah hal atau sebuah aktivitas tertentu sering sekali ditanyakan kepada para pengisi acara, para Ustadz,para dan motivator bagaimana caranya untuk menjaga semangat agar tetap stabil seperti saat pertama melakukan aktivitas tersebut. dalam tafsir Fi zhilalil Qur'an karya Sayyid quthb kita akan temui sebuah konsep tentang bagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyiapkan hati orang-orang Mukmin yang akan berjuang dijalan Allah dengan motivasi-motivasi ukhrawi khususnya dalam pembahasan ayat al Muthoffifiin 29-36 kita akan mendapati kurikulum Ilahi bagaimana agar hati kita berakar kan kuat yang berpengaruh pada pohon-pohon aktivitas kita.
dalam rombongan ayat ini dijelaskan bahwa pada saat periode Mekkah dan ayat ini pun turun pada periode Mekah bahwa orang-orang Quraisy sering mencela kaum muslimin mereka seringkali memperolok-olok dan mengganggu kaum muslimin, Lalu Allah Subhanahu Wa Ta'ala menghibur kaum muslimin agar senantiasa bersabar dengan janji-janji pasti dari Allah subhanahu wa ta'ala. dalam rentetan ayat ini kita tidak temui janji-janji Allah subhanahu wa ta'ala yang akan diberikan kepada kaum muslimin berupa hal-hal duniawi meskipun itu adalah kemenangan jihad, tapi Allah Subhanahu Wa Ta'ala menghibur dengan janji-janji kemenangan Ukhrowi dengan ganjaran ganjaran di akhirat kelak Kenapa begitu?
Sayyid quthub menjelaskan
"pertolongan di dunia dan kemenangan di bumi tidak pernah di singgung oleh Alquran periode Mekah Ketika memberikan hiburan dan pemantapan Alquran hanya menciptakan sesudahnya hati-hati yang siap mengemban amanat, hati yang seperti itu haruslah tabah, kuat dan tidak tertarik kepada kekayaan dan kesenangan duniawi Bahkan ia justru rela mengorbankan segala sesuatu dan siap memikul segala beban. tidak ada yang mereka tunggu-tunggu kecuali akhirat, tidak ada yang mereka harapkan kecuali keridhaan Allah subhanahu wa ta'ala sehingga terciptalah hati yang siap mengarungi dunia dengan keletihan, kemelaratan, halangan, siksaan, pengorbanan dan ketabahan, tanpa mengharapkan imbalan yang cuma sementara waktu didunia ini bahkan meskipun balasan di dunia di dunia ini berupa kemenangan dakwah kemenangan Islam dan kemenangan kaum muslimin. hati yang mengerti ini mengetahui bahwa dalam perjalanannya di bumi ini tidak ada sesuatu pun melainkan harus Ia berikan tanpa imbalan hanya menantikan akhirat saja sebagai waktu pembalasan dan waktu untuk memisahkan antara yang hak dan yang batil"
Jadi. Konsepnya adalah hati yang kuat adalah hati yang penuh dengan motivasi-motivasi ukhrowi. Karena hati yang seperti itu merupakan hati yang siap menerima segala cobaan yang hinggap kepadanya saat ia menempuh amal yang berbuah balasan di akhirat kelak.
Konsep ini bisa kita gunakan pada aktifitas-aktifitas kita dalm hal yang Allah ridhoi .. misalkan kita kuliah, menghafal quran, berdakwah dan sebagainya.. bagi yang kuliah, ketika ia dirundung masalah di perkuliahannya dia akan senantiasa tabah dan menjalani. Karena hatinya telah siap menerima itu semua demi menjaga "asa" nya mendapatkan kemenangan akhirat berupa pahala mencari ilmu.. demikian pula yang sedang menghafal al-quran, berdakwah dan aktifitas-aktifitas lainnya.. penuhi hati dengan berharap penuh kepada allah swt agar kita mendapatkan kemenangan ukhrowi. InsyaaAllah akan kita dapati hati kita kuat menghadapi berbagai macam cobaan yang menghampiri kita~
Ibnu Rohendi
1 note · View note
Text
Mengapa begitu banyak yang ingin islam lenyap dan muslimin bungkam?
Mengapa begitu banyak yang ingin islam lenyap dan muslimin bungkam?
Dalam kitab tafsir fii zilalil quran karya syeikh sayyid quthb ketika menjelaskan "gerbong tafsir" pertama dalam surat Al Muthaffifiin yakni ayat 1 sampai dengan ayat 6, sang penulis menyelipkan sebuah penjelasan penting tentang petinggi-petinggi quraisy "para pembungkam" syariat islam.. yang berkaitan dengan kecurangan-kecurangan yang mereka lakukan di berbagai sektor dengan didorong "kekuasaan" yang mereka miliki tidak lain disebabkan kesengajaan mereka menyalip motor akal yang dikendarai kesadaran dengan motor nafsu yang dikendarai iblis.. hingga yang mereka tuju hanyalah "kesenangan menipu" dengan mengorbankan "memerangi" akal sehat mereka sendiri.
Lalu mengapa mereka ingin islam lenyap dan muslimin bungkam? Karena akal mereka sadar betul, tau betul, mengerti betul bahwa hanya syariat islam lah yg bisa mengganggu aktifitas "nafsu" mereka. Hanya orang muslim dengam bimbingan syariatlah yang akan berteriak lantang ketika mereka menipu, ketika mereka bertindak curang, ketika mereka merampas, dan "ketika-ketika" yang lainnya yang meng amini nafsu-nafsu mereka namun ditentang tegas oleh syariat islam.. sungguh logis, ketika mereka ingin melenyapkan syariat islam dan membungkam orang-orang muslim, dan kini kita mengerti mengapa.
Lalu mengapa mereka berani?
Ayat ini turun pada periode mekkah yang dimana ayat ayat periode mekkah membahas tentang tauhid, aqidah, dan yang berkaitan dengan iman.
Lalu mengapa mereka berani? Ini tentang aqiadah, mereka tidak meyakini keesaan allah dan adanya hari kebangkitan seperti yang dijelaskan pada ayat yang ke 4-6. Jangankan motor akal yang dikendarai kesadaran, motor iman pun yang dikendarai wahyu tak sulit untuk mereka tendang untuk memenangkan motor nafsu yang dikendarai iblis.
Jadi, bila hari ini kita melihat banyak orang orang yang ingin melenyapkan islam dan membungkam orang muslim maka dapat dipastikan dia memiliki hajat nafsu, misalkan ada orang yang membolehkan memilih pemimpin non muslim, ada orang yang membolehkan mengucapkan selamat natal, ada orang yang menolak syariat poligami dan lain sebagainya maka besar kemungkinan dia memiliki "kepentingan" untuk nafsu pribadi atau komunitas.
Saudaraku pahamilah ini, ini bukan hal yang sepele karena ini berkaitan dengan aqidah yang difirmankan oleh allah swt. Dan ditafsirkan oleh para 'ulama.
Ibnu Rohendi
1 note · View note