Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Balada Kesedihan..
Kau terluka? Bacalah ini.
Semua manusia pasti merasakan kecewa. Kecuali mereka yang Allaah rahmati. Lalu kau ingin berhenti? Kau ingin menyalahkan takdirNya?
Percayalah, kemarahan mu tidak akan merubah apapun. Tidak menjadi lebih baik, yang ada malah memperburuk keadaanmu.
Kau menangis? Bacalah ini.
Semua manusia yang hidup pasti akan pernah menangis. Kesedihan tidak hanya kau yang rasakan. Lalu kau akan terus menangis? Kau akan marah kepadaNya?
Percayalah, kemarahan mu yang kau sertai tangisan dan makianmu, apapun itu. Tidak akan merubah apapun, sekalipun kau menangis tanpa berhenti. Yang ada kau akan semakin lelah dan lelah saja.
Jadi, sayang. Cukupkanlah itu semua. Tidak ada yang abadi di dunia ini. Semua rasa sakit akan sirna bila memang sudah waktunya untuk pergi. Kebahagiaanmu akan datang, ketenangan hatimu akan kau rasakan sekalipun kau tak mengejarnya. Sebab Allaah yang menjadikan kesedihan dan kebahagiaan itu hadir dalam hidupmu.
Pernahkah kau berpikir, kala ujian kesedihan, kepahitan itu datang kedalam hidupmu. kau telah menabahkan hatimu dengan banyak sabar dan syukur kepadaNya. Pernahkah? Jika belum, mulailah saat ini. Tak apa, belajarlah. Tak apa, tak ada kata terlambat untuk menjadi baik. Sebab pintu taubat akan selalu terbuka lebar selama kematian itu belum sampai kepadamu.
Mari berhenti untuk merasa paling merana dan paling menyedihkan di dunia ini ya. Sebab hidup yang kau kira sangat menyedihkan, sesungguhnya tidak benar-benar menyedihkan bila kau melapangkan sabarmu, dan melangitkan syukurmu.
Mari perkuat tauhid, bahwa setiap rasa sedih adalah cara Allaah untuk menguatkan mu dan melapangkan hatimu untuk tegar dijalanNya. Sesuatu yang kau tangisi pada hari ini, kelak akan kau syukuri pada akhirnya. Percayalah...
Hujan || 21.25
124 notes
·
View notes
Text
Berjuanglah sekali lagi. Tidak mengapa bila harus patah kembali. Tidak mengapa bila harus bersedih lagi. Tidak mengapa bila harus menangis lagi dan lagi. Tidak mengapa sayang, sungguh tidak mengapa. Sebab fase kehidupan memang seperti demikian.
Kamu tidak akan selalu menemukan kebahagiaan dengan terus menerus. Adakalanya kamu harus merasakan jatuh dengan begitu lukanya. Adakalanya kamu harus merasakan patah dengan begitu sakitnya. Adakalanya pula kamu harus menangis sampai kering air mata, mata airmu.
Sebab para Nabipun merasakan sedih di dalam kehidupannya, namun yang membedakan syukur dan baik sangka kepada Allaah yang tiada pernah terputus.
Berjuanglah sekali lagi ya, bila jalanmu tidak pernah mudah. Percayalah kamu tidak akan pernah dibiarkan olehNya berjalan sendiri tanpa pengetahuan meskipun itu hanya sedikit. Berjuanglah sekali lagi ya, sebab Rahmat Tuhanmu tiada pernah terputus dari hambaNya yang mau berupaya. Harapan itu akan selalu ada, ia ada dan selalu bertumbuh bagi mereka yang sedang berputus asa atas kehidupan pilu yang sedang dilaluinya.
159 notes
·
View notes
Text
Untukmu yang sedang merasakan lelah. Terimakasih sudah bertahan, meski seringkali kau mengatakan lelah. Namun menyerah tidak pernah keluar dari ucapanmu. Terimakasih untuk tetap berharap kepadaNya meski seringkali kau meyakinkan dirimu untuk tetap Istiqomah berjalan diatas jalan yang tidak pernah mudah.
Seringkali kelelahan memang membuat langkahmu gontai dan kehilangan arah. Namun harapmu kepadaNya yang membuatmu untuk terus hidup dan melanjutkan perjalanan.
Segala kebaikan akan bermuara kepadaNya, segala kesedihan hanyalah sementara saja. Maka kau hanya perlu untuk menikmati setiap proses apapun itu yang terjadi dalam hidupmu.
Untukmu yang merasakan sedih. Terimakasih untuk kembali tersenyum. Terimakasih untuk kembali membangun harapan baru kepadaNya. Bahwa segala sesuatu ujian di dunia ini pasti akan ada akhirnya. Dan segala ujian kehidupan ini hanya dibutuhkan sabar yang meluas. Terimakasih untuk tidak bimbang pada hal-hal yang seringkali membuat orang jatuh dan enggan kembali.
Terimakasih untukmu, jiwa-jiwa yang setiap kali merasakan kecewa, engkau pulangkan perasaan itu kepada Allaah Azza Wa Jallaa..
Bunga kosmos yang kau petik hari itu || 05.30

195 notes
·
View notes
Text
Jangan patah hanya karena penilaian manusia. Jangan.
Jangan tumbang hanya karena mereka mematahkanmu. Jangan.
Jangan patah, jangan tumbang, sebab Allaah yang menguatkan. Mari bersemangat kembali untuk peran yang sedang dijalani hari ini, sekecil apapun peran itu...:))
124 notes
·
View notes
Text
“Untukmu yang hari ini patah raga dan hatinya, yang pincang angan dan citanya, dunia boleh bertingkah semaunya, tapi jangan lupakan bahwa Tuhan menjanjikan obat untuk semua luka dan sakit dari patahnya hari ini. Sabar, semuanya akan usai sebentar lagi, sabarlah sedikit lagi.”
—
Kamu boleh menangis oleh dunia yang menghimpitmu, tapi jangan terlalu lama dan justru mengurung diri. Sebab, sesiap kamu bangun dan kembali melanjutkan hidup, maka secepat itu pula pertolongan dan bantuan akan datang. Sabar, ya :’)
@jndmmsyhd
884 notes
·
View notes
Text
Menikmati Doa
Mungkin ada, seseorang yang Allah kabulkan doanya hanya dengan sekali ucap dan meminta, akan ada pula seseorang yang harus berkali-kali berdoa dan mengharap barulah Allah berikan. Bahkan ada yang mungkin berdoa sepanjang usianya dan hari ini belum pula Allah berikan.
Kamu tahu? Doa itu bukan perihal apa yang kamu harapkan dan doakan juga pengkabulan, sebab apa yang Allah beri belum tentu menjadi rezeki, ia bisa saja menjadi petaka atau ujian.
Doa itu soal ketenangan hati dan kedekatan antara hamba dan Tuhannya, doa itu perihal hubungan baik dan kenyamanan jiwa antara apa yang diharap dan kepada siapa ia melabuhkan kecemasannya.
Dan satu lagi, andai doa kita hari ini belum juga Allah kabulkan, maka teruslah berdoa dengan menikmati setiap doa yang keluar dari lisan dan air mata yang mengalir karena ketulusan hati.
Andai kamu siap, pasti akan Allah beri sebagai bentuk hadiah dan pemberian. Andai kamu belum siap, Allah juga akan memberi sebagai bentuk ujian atau sesuatu yang harus kamu selesaikan dengan baik.
Doa kita sama, hanya saja cara Allah mengabulkannya dengan jalan yang berbeda. Sabar, ya :')
@jndmmsyhd
661 notes
·
View notes
Text
Mari Berpisah.
Kita pernah singgah, dipersimpangan jalan yang membuat kita saling bertanya. Benarkah jalan yang kita tempuh ini? Apakah ada kebaikan dari jalan yang kita tempuh saat ini?
Kita bertanya, saling mencari jawaban. Meski entah aku ataupun kamu menemukan jawabannya. Namun masing-masing kita memilih hening untuk sejenak. Kita terlalu takut dengan sebuah perpisahan.
Sampai satu kita masing-masing kita telah sampai pada persimpangan yang mengharuskan kita untuk memilih. Bersama namun dalam murkaNya. Atau masing-masing dari kita berjalan sendiri sampai pada nanti takdirNya akan menemukan kita kembali.
Keputusan kita memilih untuk berhenti sampai disini saja. Aku tahu, bukan hanya aku yang menangis sebab perpisahan ini. Namun juga kau yang mungkin bersedih atas keputusan ini. Tetapi sekali lagi kita memilih reda dan berjarak sebab kita paham, tidak ada kebaikan bila meneruskan perjalanan ini.
Pada akhirnya kita menyerah bukan karena kita terluka. Kita memutuskan untuk berhenti sebab kita memahami. Tidak ada lagi kebaikan jika terus bersama. Kita sama-sama memahami bahwa harapan yang kita bawa adalah semu dan omong kosong saja.
Kita menangis, perpisahan itu menyakiti hati kita. Dalam doa memohon untuk dikuatkan. Tidak ada perpisahan yang baik-baik saja. Namun mau tidak mau kita harus berpisah jua.
Perjalanan ini membuat kita belajar banyak hal tentang kehidupan. Selalu ada akhir di setiap pertemuan. Perihal sabar, rasa malu, dan dosa. Ya, jika bukan karena dosa tak mungkin kita akan membuat keputusan sejauh ini untuk berpisah.
Selalu ada hikmah dibalik perpisahan. Bahwa, lebih baik memilih sendiri. Daripada harus berjalan bersama namun membuatNya semakin murka. Sesuatu yang tidak menujuNya sudah seharusnya dihentikan dengan semestinya. Cinta kita palsu, perasaan kita semu, hubungan kita jauh semakin baik kala kita memutuskan untuk saling memunggungi satu sama lain.
Dan kini, aku sudah bahagia. Aku sudah ditemukan oleh seseorang yang kebaikan hatinya seluas langit yang entah dimana batasnya. Aku sudah menemukan rumah dimana aku tenang dan nyaman didalamnya. Aku sudah berlabuh, aku sudah terjaga dengan baik di dalam rumahku. Seseorang itu sangat menjagaku dengan baik.
Persimpangan jalan yang membuat kita berpisah dulu. Setiap harinya aku memohon ampun kepadaNya. Bahwa kelak Allaah akan menutupi aib-aib di masa lalu. Bahwah Allaah akan mengampuni dosa-dosa kita atas ketidaktahuan kita di masa silam itu. Meski seringkali aku begitu takut bahwa kelak, debu-debu jalanan itu akan menjadi saksi dihadapan Allaah nantinya.
Mencukupkan diri || 10.32
230 notes
·
View notes
Text
Berjalan bersama Kesedihan.
Kala kamu tidak pernah mengerti tentang hidupmu sendiri, kamu bahkan pernah berpikir perihal kehadiranmu yang sesungguhnya..
Pernah tidak ya orang-orang itu bersyukur bertemu denganmu? Pernah tidak ya ada satu orang saja yang bersyukur atas kelahiran mu ke dunia ini? Pernah tidak ya ada satu orang saja yang merindukan kehadiranmu? Pernah tidak ya ada satu orang saja yang bahagia meski hanya melihatmu dari kejauhan? Dan pertanyaan pernah lainnya.
Sebab nyatanya seringkali dirimu ini merasa tidak diinginkan oleh siapapun sekalipun kepada dia yang sangat kau cintai.
Tatapan mata yang meremehkan, sinis, tersenyum kecut, membuang muka dan hal menyakitkan lainnya. Belum lagi ditambah dengan nada tinggi beroktaf-oktaf. Kalau sudah seperti itu kamu selalu melarikan kesakitan itu hanya dengan menangis riuh. Bertanya kepada Tuhan mengapa manusia begitu melelahkan.
Sebetulnya kamu tak perlu banyak tahu perihal perasaan manusia. Semakin dalam kamu tahu terkadang semakin dalam pula luka yang akan kamu terima.
Melelahkan ya? Iya, ini semua sungguh melelahkan. Namun percayalah perasaan lelahmu tidak pernah benar-benar berjalan sendiri. Ada satu hari dimana rasa percaya dirimu hilang dari muka bumi, perasaan tidak diterima tiba-tiba muncul menyeruak. Lalu kamu menangis, meminta kepada Allaah agar diberi ketenangan. Dan seketika itu tiba-tiba saja perasaan tenang itu hadir untukmu.
Percayalah, perasaan tenang itu muncul sebab rasa harapmu yang begitu tinggi akan pengabulan kepada Allaah. Itulah sebabnya hatiku tenang sekalipun beberapa waktu lalu dirimu dibuat kalut sekalutnya.
Jadi, kala nanti. Kamu merasa sedang di titik terendah mu, kamu diabaikan, kamu dimarahi, kamu dibentak, kamu bahkan diasingkan. Percayalah, kamu tidak dibiarkan olehNya dalam kesendirian dan dalam ketakutan itu. Kamu masih memiliki harap, sejauh lentera yang tak boleh kamu padamkan sampai kapanpun. Sejauh harapan utuh hanya kepadaNya saja.
Ceritakanlah sekecil-kecilnya rasa sakitmu. Katakanlah semua kepadaNya, sekalipun sudah banyak sekali air matamu jatuh menetes dan matamu menjadi bengkak pada akhirnya. Ceritakanlah, sayang, ceritakanlah kepada Allah saja.
Semoga segala perih pada hari ini akan menjadi kebaikan nantinya. Jika kamu mau bersabar dan tak pernah melepaskan doamu kepadaNya.
Kepadamu;
Terimakasih sudah bertahan sejauh ini, diriku..
187 notes
·
View notes
Text





Menemukan ini dari postingan teman, rangkuman salah satu kajian ustadz Adi Hidayat. Entah siapa yang buat ini, tapi MasyaAllah bermanfaat, semoga menjadi catatan amal kebaikan.
3K notes
·
View notes
Text
Apapun keadaannya seorang mukmin tetaplah tenang hatinya. Karna ia paham segala sesuatu yang menimpanya adalah suatu ketetapan yang pasti.
Ketika ditimpa musibah, ia mungkin bersedih. Tetapi kesedihan itu hanya sebentar saja, setelahnya ia akan memutuskan melapangkan sabarnya lebih luas lagi. Ketika diberi nikmat, ia berbahagia. Tetapi kebahagiaannya ia jaga dalam bentuk syukur yang melangit.
Keadaan seorang mukmin adalah keadaan yang kuat. Hati-hati mereka telah di beri ketenangan oleh Allaah Azza Wa Jalla. Sehingga kesedihan, kecemasan, kekhawatiran, tidak akan menahan langkahnya untuk berhenti mengutuk takdir.
Sungguh, keadaan seorang mukmin itu menenangkan. Pada hati-hati mereka telah diberikan banyak kebaikan oleh Allaah Ta'ala.
Kata suami, "Berbaik sangka kepada Allaah adalah salah satu penghambaan diri kepadaNya. Orang yang bertauhid wajib berbaik sangka kepada Allaah.
Berbaik sangka kepada Allaah akan mendatangkan tenang ke dalam hati seorang mukmin. Sebab ia bersandar sepenuhnya hanya kepadaNya. Dan ia yakin segala urusan yang telah Allaah tetapkan untuknya adalah baik.
Orang-orang yang berbaik sangka berarti ia benar-benar mengenal Allaah. Jadi, bagian mana yang perlu kita khawatirkan?
Tidak kah kau menginginkan keadaan seperti itu wahai diri? Maka melembutlah, agar kau mengerti.
154 notes
·
View notes
Text
Kebaikan yang diupayakan.
Cara terbaik dalam mencintai adalah dengan mendoakan kebaikan orang yang kita cinta. Memberi hadiah adalah salah satu cara untuk menumbuhkan rasa cinta pada sebuah hati.
Bila hari ini pasanganmu memberikanmu suatu kebaikan. Maka berdoalah kepada Allaah dan mintalah kepadaNya agar banyak-banyak memberikan kebaikan kepadanya. Sebab hanya kebaikan sajalah yang pantas membalas kebaikannya dengan berkali lipat.
Bersyukurlah kepada Allaah bila hari ini pasanganmu begitu berupaya ingin membahagiakan mu dengan cara-caranya yang untuk ukuranmu mungkin terlihat sederhana. Sebab kau tidak akan pernah tahu bukan semaksimal apa upaya yang telah ia lakukan untuk memberikanmu sebuah kebahagiaan.
Tidak ada pasangan yang saling bertemu karena Allaah yang tidak saling berupaya untuk memberikan yang terbaik. Maka bila hari ini kau mendapati pasanganmu begitu berupaya sekali untuk memberikanmu kehidupan yang layak. Maka cara terbaik untuk membalas kebaikannya adalah dengan mendoakan kebaikan untuknya, bersyukur kepadaNya dan berupaya semaksimal mungkin untuk mengupayakan hal yang sama kepadanya. Dengan cara melakukan yang terbaik pada perannya masing-masing.
Bila pada hari ini kau masih mendapati pasanganmu masih ada disampingmu dan masih mendapati senyumnya yang bisa kau lihat setiap waktu. Maka teruslah berkomitmen untuk menjadi penyejuk hatinya sampai akhir perjalanan kehidupan ini. Sebab komitmen yang diupayakan tidak serta Merta karena ingin memberikan yang terbaik untuk pasangan. Namun ini adalah perintah Allaah. Perintah yang bila kita kerjakan hari ini dan hari-hari berikutnya. Akan selalu bernilai pahala disisiNya.
Tidak ada kebaikan yang sia-sia yang terlewat disisiNya. Semua tertulis dengan catatan yang tidak akan pernah meleset sedikitpun. Dan tidak ada kebaikan yang tidak dibalas dengan kebaikan olehNya. Semua kebaikan akan terbalas dengan kebaikan yang lebih banyak dari sebelumnya.
Pada sebuah rumah tangga tidak akan tegak hanya karena rupa, harta dan kedudukan saja. namun ia akan tegak sebab agama dan akhlaknya. Sebab bila cinta ia akan memuliakanmu. Bila tak cinta ia tak akan mendzalimi. Demikianlah bila agama telah ia pegang lekat-lekat dalam hidupnya.
Kebaikan yang diupayakan pada hari ini sebab karena Allaah yang telah memerintahkannya. Semoga upaya sekecil apapun itu akan berbalas surga di akhirat nanti. Jangan lupa ucapkan terimakasih, rasa syukur dan sikap bahagia kepada pasangan atas upayanya untuk membahagiakan diri kita pada hari ini. Sebab tak ada hal yang lebih membahagiakan ketika ia melihat seseorang yang diupayakan bahagia atas upayanya sekalipun itu adalah sebuah senyum. Dan satu lagi, doakan kebaikan yang banyak untuknya. Kebaikan yang tidak hanya di dunia saja namun kebaikan yang terus mengalir hingga dipertemukan dalam jannahNya nanti.
Tidak pernah ku lihat sebuah cinta yang lebih indah dari sebuah pernikahan yang dilandasi rasa takut dan cinta karena Allaah. Sebab sekecil apapun yang diupayakan dalam sebuah biduk rumah tangga akan selalu bernilai ibadah disisiNya.
Sekali lagi dalam pernikahan bukan hanya kebahagiaan saja yang nanti kita rasakan, namun juga ujian pernikahan akan kita lalui. dalam pernikahan suami memuji istri, istri memuji suami. bukan berarti keduanya tak pernah tersakiti, tak pernah kecewa.
Namun karena diantara mereka saling memaafkan dan memberikan udzur satu sama lain, berlapang dada, dan berupaya menjadikan rumah tangga sakinnah mawaddah warahmah..
Ya Allaah berkahilah setiap rumah tangga yang didalamnya saling mengupayakan kebahagian satu sama lain. Labuhkanlah cinta diantara keduanya di surgaMu nanti. Sebuah tempat yang tidak lagi menemukan rasa sakit dan sedih.
tanggal 29 Ramadhan 1443 H, pukul 02.41. ditulis kala terjaga dan menuliskan ini dengan perasaan penuh syukur dan sedikit menangis sebab kebaikan Allaah yang berlipat-lipat untuk diri ini. Segala puji hanya bagi Allaah yang telah menyempurnakan kebaikan menjadi sempurna.
374 notes
·
View notes
Text
Belum menikah bukanlah aib, peranmu pun tidak akan berkurang hanya karena kamu belum menikah. Sekalipun kamu hidup melajang di usia yang katanya sudah harus menikah. Percayalah, menikah muda atau menikah matang semuanya ada masa sulitnya masing-masing. Semuanya memiliki kadar ujiannya yang berbeda-beda.
Sebab menikah bukanlah suatu perlombaan, yang dengannya kamu harus mencapai di usia ini diusia itu. Bukanlah sebuah perlombaan yang kamu harus mencapai garis finishnya. Menapakinya membutuhkan ilmu, sebab ibadah ini adalah ibadah terlama yang akan kamu arungi bersama pasanganmu.
Jadi, yang perlu kamu lakukan adalah berdoa. Kok berdoa? Iya, berdoa. Memohon kepada Allaah agar diberi kelapangan hati untuk menerima kedatangannya. Meminta kepada Allah agar dipertemukan yang dengannya kamu merasa bisa bertumbuh menjadi baik bersama, yang dengannya kamu merasa surga lebih dekat kala bersamanya. Visi misi dalam pernikahan jelas, dan saling nasehat menasehati kala sedang tidak baik-baik saja. Suami pakaian untuk istri, dan istri pakaian untuk suami. Saling melengkapi satu sama lain.
Dan tentu pernikahan akan terasa lebih ringan sekalipun ujian datang menghampiri, dikarenakan kita tak pernah lepas untuk memohon pertolongan Allaah. Agar di tolong dalam setiap keadaan sekalipun itu sulit dan getir. Jangan lupa syukur, kala pernikahan sedang di masa-masa bahagia. Dan tetap bersabar sekalipun di masa sulit.
Selektif dalam memilih itu penting, sebab kalian akan membersamainya tidak hanya sampai dunia saja, namun juga harus bersama-sama hingga jannahNya. Semoga Allaah menolong siapapun yang sedang di masa sulit dalam menanti, menjaga tetap taat dalam masa penantian bertemu jodohnya. Dan memberikan sakinnah, mawadah, warahmah untuk pernikahan yang sedang diupayakan hingga jannahNya.
Ramadhan dan kebaikan || 21.31
308 notes
·
View notes
Text
Rindu itu akan terjaga dan terhindar dari fitnah jika dilangitkan, ia akan membesar jika keduanya bertemu dalam doa, ia akan murni jika saling ikhlas atas ketentuan masa depan, dan rindu akan suci jika tidak mencemarinya dengan keburukan.
Tapi, rindu itu akan menjadi palsu jika menyerahkan semua yang dimiliki sebelum waktunya, dan rindu akan sangat menyedihkan jika yang diincar hanya fisik dan dunianya.
Dan kamu tahu? rindu itu akan sangat istimewa jika saling menjaga dengan cara yang baik.
Selamat menjaga rindu dengan cara yang baik, mengusahakan dengan yang baik, dan menjemputnya dengan cara yang baik.
@jndmmsyhd
663 notes
·
View notes
Text
Ujian
Ada yang masih sibuk dengan masak untuk jualan menu berbuka puasa ataupun sahur,. Ada yang masih sibuk mengejar omset agar akhir bulan bisa mencapai target berjualan baju lebaran. Ada yang masih sibuk mengerjakan pesanan kue kering, jajanan, dan kudapan untuk persiapan lebaran. Namun ada juga yang memilih stop bekerja, berdagang sebulan penuh lamanya demi fokus beribadah di bulan Ramadhan.
Status penuh dengan update jualan bukan berarti enggak beribadah. Story penuh dengan kesibukkan packaging jualan kue kering bukan berarti enggak maksimal di bulan Ramadhan.
Ada sebagian orang memilih masih harus bekerja keras bahkan lembur di bulan ini. Sebab masih ada hutang yang harus dibayar, orangtua yang sudah sepuh yang harus mereka kunjungi di kampung halaman, membelikan baju baru atau hadiah untuk anak-anak, atau bahkan mengejar omset agar bisa memberikan THR untuk karyawannya. Kita tidak pernah tahu amalan tersembunyi apa yang sedang mereka lakukan namun tak nampak dipermukan. Bisa jadi amalan ibadah mereka jauuh lebih baik dari kita. Sebab mereka menjaga niat mereka, sebab mereka menjaga keikhlasan hati mereka. Sementara kita, sibuk dengan prasangka yang belum jua benar adanya.
Kita hanya penonton di kehidupan orang lain, kita tak pernah tahu kesulitan seperti apa yang sedang Allaah uji dalam hidup mereka.
Maka tak pantas rasanya membandingkan mana yang lebih baik. Sebab yang terbaik adalah yang paling lurus niatnya. Sekali lagi, semua orang sedang berjuang, setiap orang punya ladang pahalanya. Hanya karena orang lain tidak mengerjakan apa yang kita kerjakan bukan berarti kita lebih baik dari mereka. Justru kita perlu bertanya kepada diri, bukankah itu termasuk kesombongan sebab merasa lebih baik dari orang lain?
فَاتَّقُوا اللَّـهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
“Bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu” (QS. At-Taghabun: 16).
Setiap orang memiliki ujiannya masing", dan setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda" dalam mengupayakan taqwa kepada Allaah. Dan Allaah lebih tahu perihal apa yang ada di dalam hati dan apa yang telah mereka niatkan.Ighfirly yaa Rabb ...
146 notes
·
View notes
Text
Mau Berubah, tapi Kebanyakan tapi....
Kecemasanku pada usia rasanya melebihi yang lain. Karena satu-satunya hal yang sepertinya tak bisa kukendalikan adalah usiaku ini, terus beranjak detik demi detik. Tapi aku merasa kehidupanku seolah berhenti sejak beberapa tahun terakhir.
Semenjak lulus kuliah dengan kebingungan mau menjadi apa, bekerja seadanya di depan mata sembari menikmati kesepian setiap hari. Karena teman-teman sudah sibuk dengan dunia kerja dan keluarganya masing-masing, aku sibuk dengan duniaku yang berhenti berputar. Kini di usiaku sekarang, aku merasa semakin jauh dari mimpiku padahal aku tidak tahu mimpiku apa sebenarnya. Bisa bertahan dari pagi sampai sore di kantor yang sangat membosankan ini saja sudah syukur.
Sembari menikmati kesepian karena tidak memiliki teman yang banyak. Aku tidak berpikir jauh bahwa harusnya dulu waktu sekolah, kuliah, aku harusnya banyak bergaul. Tapi aku hanya bergaul pada bangku kosong dan kesunyian perpustakaan, enggan berorganisasi, dan banyak hal lainnya yang membuatku tak membuka diri dengan pertemanan. Kini, aku menenggelamkan diriku ke dalam diriku sendiri. Tak ada yang bisa kuajak bicara, tak banyak yang mengenalku, maka wajar kalau tak ada yang tahu keberadaanku, apalagi jatuh cinta padaku dan berniat menikahiku. Rasanya semakin tidak masuk akal kalau aku akan bisa menikah di umur yang semestinya kata orang, ya sudahlah,
Aku tahu, bahwa sebenarnya jalan keluar dari semua ini adalah dengan membuat keputusan-keputusan besar. Tapi, aku tidak punya keberanian yang cukup untuk berhenti dari bekerjaan, untuk berkenalan dengan orang baru saja aku berkeringat dingin.
Rasanya saat aku sendirian saja, aku tidak ingin ditemani oleh diriku sendiri. Rasanya menyebalkan menjadi diriku sendiri. Tapi aku pun semacam tak punya hasrat untuk menjadi orang lain, rasanya tak bisa melangkahkan kaki untuk membuat hidupku berbeda. Aku berharap keajaiban, akan ada orang lain yang membantu hidupku ini. Tapi tidak ada.
Aku dan diriku sendiri, yang ingin berubah, tapi tidak kunjung bergerak. Hanya menatap orang lain dengan pertanyaan dan membandingkan. Begitu selama ini. Aku ingin marah, tapi ini diriku sendiri. KG
503 notes
·
View notes
Text
Menilik Tujuan
Dari semua tujuan yang kamu tuju, adakah tujuan itu mencari keridhaan Allaah? Atau dari semua tujuan yang kamu tuju, adakah tujuan yang bukan karena Allaah?
Mari menilik kembali, dengan jujur. Perihal tujuan yang tidak karena Alaah. Perihal tujuan yang tidak menuju keridhaan Allaah. Seringkali kiau melupa, bahwasanya tujuan baik tidaklah cukup jika niat dan tujuanmu bukan karena Allah. Sebab semuanya akan menjadi biasa saja atau bahkan tidak bernilai.
Maka bila kau ingin tujuanmu bernilai, mulai detik ini periksa kembali. Periksa dengan teliti. Karena sungguh menyakitkan bila pada hari ini kau berlelah-lelah mengerjakan sesuatu yang kau sangka itu kebaikan namun itu tak bernilai sedikitpun di sisi Allaah kelak di akhirat nanti..
Allaah, pada apa-apa yang tidak ku pahami dan ku mengerti pada hari ini. Tolonglah aku untuk memahami segala sesuatu yang tidak kumiliki ilmunya. Sebab akan sangat menyakitkan bila aku merasa cukup atas apa yang ku upayakan namun itu tak bernilai sedikitpun di sisiMu.
-aku, kepada diriku-
98 notes
·
View notes
Text
Luka dan Sebuah Tanya
Jangan pernah bertanya bagaimana caraku tetap baik-baik saja meski aku mendapatkan perlukan yang menyakitkan. Aku, tidak pernah merasa baik-baik saja kala terluka. Namun, aku memilih untuk mengadukan semuanya kepada Allaah.
Tak lain dan tak bukan agar perasaan ku tidak semakin terluka lebih dalam lagi. Aku tidak ingin menyakitinya dengan mengingat-ingat perihal luka yang telah ku terima. Aku ingin melupakan luka itu dengan mengadukan segala keluh serta sesakku kepada Allaah. Sebab, aku ingin bahagia. Sebab, aku ingin tenang.
Kala aku memandang langit dalam-dalam seketika terluka, aku melihat langit begitu luas dan begitu indah. "aku tidak ingin terluka lebih dalam lagi, Allaah. Cukuplah Engkau menjadi saksi, bahwa keadaanku sedang tidak baik-baik saja saat ini."
Air mata yang mungkin ingin sekali tumpah, berakhir dengan sebuah senyum yang merekah. "Alhamdulillaah, terimakasih untuk perasaan tenang ini, Allaah. Terimakasih sudah menguatkan sampai sejauh ini."
Jadi, kala dirimu sedang tidak baik-baik saja. Cobalah berhenti sejenak, pandanglah langit lekat-lekat. Dan mengadulah kepada Allaah dengan seluruh perasaan sakitmu. Agar dirimu kembali tenang, agar hatimu tidak terluka terlalu dalam.
150 notes
·
View notes