ichdansc-blog
ichdansc-blog
Aksara Merah Muda
96 posts
WhateverWriter- Penulis Diary Melankoli Ketahuilah bahwa hujan tak selalu menyedihkan ● Menulis dan Berdagang ●
Don't wanna be here? Send us removal request.
ichdansc-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Hujanku dari Kapuas Sore ini gerimis jatuh. Entah mengapa hujan selalu mempunyai daya magis untuk membangkitkan kenangan. Percaya atau tidak? Hujan selalu jadi objek sasaran untuk mengatasnamakan rindu atau perasaan sendu. Begitupun diriku, kenanganku berputar beberapa tahun lalu. Saat itu adalah kali pertama aku mengenalmu, entah mengapa kaulah hujan bagiku. Daya magis darimu membawaku mengenang masa laluku. Lagi. Tapi kau tau? Daya magismu lebih dari mengingatkanku tentang masalalu. Kau membawaku keluar dari kubangan itu dan pergi menjauh. Aku jatuh hati padamu. Tak hanya itu, kau adalah deskripsi dari rasa percaya diriku. Kau adalah bayangan kesuksesanku. Dan kau adalah siluet dari masa depanku. Bukan hanya jatuh hati, sekarang aku mulai mencintaimu. Kapuas itu adalah icon indah dari tanah kelahiranmu. Dan ya, kau memikatku dengan itu. Dengan jitu kau berhasil menggambarkan cita-citamu bersamaku. Keindahan duduk menatap senja di kafe dekat sungai kapuas sana. Atau bercanda riang diatas sampan di bantaran sungainya. Kau tau? Kenangan itu bahkan masih melekat, meskipun kau sudah tak lagi dekat. Perihal hujanku, jatuhlah lagi bertubi-tubi pada hatiku. Saat ini, jarak bukanlah sekat. Karena takdir punya jalannya untuk tetap mendekat. Aku tau janji sucimu belum kau ikat, tapi aku tau benar bahwa kesungguhan hatimu sudah kau ikat erat. Sekarang pergilah. Hujanku akan jatuh di langit yang sama, ketika waktunya tiba..
Malang, 2017 #YWC
6 notes · View notes
ichdansc-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Resensi Buku “The Perfect Muslimah”>b IDENTITAS BUKU Jenis Buku : Non Fiksi Judul Buku : The Perfect Muslimah Penulis : Ahmad Rifa'i Rif'an Penerbit : Quanta Tebal : 291 Halaman Genre : Islami Harga : Rp. 59.800 TENTANG PENULIS Ahmad Rifa'i Rif'an, 24 tahun. Menghabiskan masa remajanya di Pesantren Miftahul Qulub, Lamongan. Lulus SMA ia mengambil S1-nya di ITS Surabaya jurusan Mechanical Engineering. Aktifitasnya kini sebagai engineer, enterpreneur, writer dan teacher Ia telah menulis puluhan buku motivasi, bisnis, dan religi. Karya-karya yang bestseller dan paling mendapat sambutan antusias dari pembaca antara lain : • Man shabara Zhafira (Success in Life with Persistence). • Tuhan, Maaf, Kami Sedang Sibuk. • Hidup Sekali, Berarti, Lalu Mati. • God, I Miss You : 100 Cara Mengobati Luka Jiwa Bersama Tuhan. • From Kuper to Super. • 9 Rahasia Doa Lulus Ujian. • Tombo Ati : Menyingkap 5 Rahasia Kebahagiaan Muslim. • Saudagar Langit : Membongkar 5 Kunci Kesuksesan Bisnis Manusia-Manusia Langit. • Bahkan Tuhan pun Berkurban. • Menggapai Malam Lailatul Qodar. SINOPSIS The Perfect Muslimah. Indah akhlaknya, teduh parasnya, brilian otaknya, mantap ilmu agamanya, luas pengetahuannya, dahsyat prestasinya, hebat kontribusinya. Auratnya terjaga, pergaulannya terjaga, perilakunya terjaga. Matanya berkilau oleh airmata takwa, bibirnya basah dengan untaian petuah, rambutnya tertutup oleh juluran jilbabnya. Bicaranya dakwah, pendengarannya tilawah, gerakannya jihad fii sabilillah. Hatinya penuh zikir, otaknya penuh pikir, dipercantik oleh terjaganya lahir. The Perfect Muslimah. Kaulah gemintang yang menghias langit yang pekat. Kaulah rembulan yang cahayanya teduh tak memanaskan. Kaulah bidadari bumi yang kelak jadi bidadari yang tercantik di surga. ISI BUKU Saat pertama kali melihat judul dan membaca sinopsisnya, pasti kesan pertama yang didapatkan adalah sesosok muslimah yang tak ada kekurangannya secuilpun. Atau tips menjadi wanita muslimah seperfect mungkin. Di dalam prolog, penulis memang memaparkan perihal perfect muslimah, hanya saja lebih pada subjektifitas pemikiran manusia karena sejatinya tidak ada manusia yang benar-benar sempurna di dunia ini. Tetapi isi buku menceritakan tentang kisah-kisah muslimah hebat yang menginspirasi muslimah lain untuk terus berkarya dan mengembangkan dirinya menjadi sesosok Perfect Muslimah di dalam versi masing-masing orang. Karena kesempurnaan itu relatif, dan seseorang harus terus bergerak menuju kesempurnaan tersebut. Kisah-kisah inspiratif di dalam buku ini dikelompokkan menurut tema yang sesuai dengan beberapa sub bab. Diantara kisah-kisah inspiratif tersebut, inilah beberapa kisah yang diulas dalam buku ini : • Kisah tentang seorang mahasiswi yang ingin hidup mandiri sehingga menolak uang beasiswa untuk kuliahnya. • Rahasia seorang muslimah yang tiap semester selalu meraih indeks prestasi tertinggi di kampusnya, berhasil kuliah di luar negeri, dan kini menjadi dosen di sebuah perguruan tinggi favorit. • Kisah seorang mahasiswi yang otaknya makin brilian saat memutuskan menjadi hafidzah (penghafal qur`an).  • Perjalanan hidup gadis yang ingin sekali menikah tetapi Tuhan tak jua mengabulkan pintanya. Ia baru menemukan jodoh terbaiknya saat melaksanakan petuah seorang bijak.  • Muslimah yang dulunya bingung antara pilihan karir yang cerah dengan menjadi ibu rumah tangga yang hebat.  • Kisah seorang gadis remaja yang meraih nilai UAN tertinggi tingkat nasional usai merutinkan tahajud, sedekah, dan doa orang tua.  KELEBIHAN Buku ini disajikan dengan bahasa yang lugas, easy reading dan berdasarkan kisah nyata. Dominasinya ditujukan untuk muslimah-muslimah muda yang masih mempunyai semangat tinggi membangun generasi Rabbani, tetapi tidak membatasi juga bagi pembaca di kalangan ibu-ibu. Meskipun dengan ketebalan 291 halaman tetapi tidak membuat pembaca bosan untuk membacanya. Di tiap tiap akhir bab dibutuh dengan kata-kata mutiara. Juga di tiap beberapa halaman dicantmkan kutipan kalimat yang perlu digarisbawahi dalam kisah tersebut. KEKURANGAN Meskipun mudah dipahami tetapi di beberapa kalimat terdapat kata istilah bahasa arab yang tidak diterjemahkaj, seperti : nusyuz, dsb. Hal ini agak sedikit menyulitkan pembaca yang awam terhadap ilmu agama. Harga yang dibanderol relatif mahal untuk kalangan pelajar dan mahasiswa. SARAN Buku ini recomended sekali untuk di mendongkrak semangat para muslimah-muslimah terutama kalangan muda. Memiliki buku ini membuat kita faham bahwa potensi yang kita gunakan sebenarnya hanya beberapa beberapa persen dari total keseluruhan potensi kita. Terbukti dalam kisah-kisah yang dituangkan Ahmad Rifa'i Rif'an dalam bukunya ini. Buku-buku karya Ahmad Rifa'i Rif'an yang lain juga recomended untuk dibaca. Semua bergenre Islami dan isinya kebanyakan perihal motivasi. Beberapa bukunya dijual sudah tersebar di toko-toko buku seperti Gramedia. Atau bisa didapatkan di online shop yang melayani pembelian buku Ahmad Rifa'i Rif'an, tentunya dengan bonus tanda tangan beliau. So, grab it fast guys! :)
1 note · View note
ichdansc-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Berbahagialah karena bahagia termasuk akhlak baik kepada sesama manusia.. Memang, karakter orang berbeda-beda. Tetapi seiring dengan pertambahan usia, perkembangan kecerdasan emosional juga pasti akan bertambah pula. Meskipun berkembang, tidak sedikit yang mengalami kendala dalam mengendalikan emosinya. Pernah tidak, ketika kita dihadapkan sebuah masalah yang sangat pelik dan belum menemukan solusi yang membuat hati kita tenang? Pernah. Lalu bisa tidak, kita mengendalikan rasa sumpek atau gundah gulana kita dihadapan orang disekitar kita? Jawabannya pasti antara iya dan tidak. Ada yang iya, saya bisa, ada pula yang tidak, saya tidak bisa. Letak permasalahannya adalah kembali pada diri kita sendiri. Profesionalitas diri, artinya menempatkan emosi kita pada tempat yang seharusnya. Masalah tidak akan selesai dengan melampiaskannya kepada orang yang sama sekali tidak bersangkutan. Pun masalah tidak akan selesai dengan kita menyimpannya saja dalam hati, itu nantinya akan menambah beban di hati kita. Lepaskan masalah itu hanya terbatas pada 1 atau 2 orang terdekat saja. Karena apa? Karena masalah tidak baik untuk diumbar-umbar kan? Dan lagi, orang tidak perlu banyak tau tentang permasalahan hidup kita. Mereka cukup tau bahwa kita bahagia. Itu sudah cukup membuat iri mereka. Artinya bukan dengan begitu kita takabbur, tidak. Poinnya adalah bagaimana kita mengendalikan emosi kita tepat pada tempatnya. Tetap beraktifitas seperti biasa, tetap tertawa seperti biasa dan lain sebagainya. Seberat apapun masalahnya, sesulit apapun solusi penyelesaiannya jangan pernah lari atau menghindar dari masalah tersebut. Namanya hidup, permasalahan pasti selalu ada. Jika kita menghindar, sama saja kita menumpuk masalah semakin banyak. Ibarat cucian kotor, kalau tidak segera dicuci maka akan terus bertumpuk dan kehabisan baju untuk dipakai ganti. Kewalahan kan? Ya itu masalah. Maka jangan lari, hadapi. Jalan saja terus, jangan pedulikan di depan kita ada batu atau lubang, bahkan jurang sekalipun. Jika memang sungguh rumit, pasrahkan saja, Allah nanti yang akan kasih tau jalannya, Allah nanti yang akan kasih jembatan dari jurang permasalahan kita. Perihal mengendalikan emosional memang sangat sulit terlebih ketika dihadapkan masalah pelik dan tak kunjung selesai. Tapi setidaknya kita tidak menunjukkan pada dunia bahwa kita orang yang terpuruk karena masalah. Biarkan orang tau kita bahagia, karena dengan begitu kita tidak menambah beban masalah mereka. Mereka punya masalah sendiri, maka janganlah kita menambahnya, itulah yang dimaksud salah satu akhlak baik kepada sesama. Semakin kita pandai mengendalikan emosi kita maka semakin tinggi pula grade kecerdasan emosional kita.
Sekian.
#YWC #GWC #Day5
0 notes
ichdansc-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Bayangan Ayahku
Ayahku meninggalkan rumah tiba-tiba. Meninggalkan aku, ibuku dan kedua adik perempuanku. Usiaku masih 13 tahun. Aku menatap nanar pintu rumah. Dadaku bergemuruh menahan amarah. Aku tak tau masalah apa yag terjadi antara Ayah dan Ibuku, yang jelas aku memahami bahwa akulah laki-laki yang akan menjadi pahlawan bagi wanita-wanitaku di rumah ini, tekadku membara. Headline di koran kota menuliskan namaku sebagai pengusaha furniture termuda di Indonesia. Bisnisku tersebar dimana-mana dan aku bangga dengan itu semua. Baguslah, setidaknya kekayaanku akan jadi sorotan banyak media. Aku menyadari, harta zaman ini bisa jadi senjata untuk menaklukkan dunia. Tekadku selalu membara sejak 10 tahun silam, karena amarah tak tuntasku pada ayahku. Akan kutunjukkan bahwa aku lebih hebat darinya, apalagi hanya perihal ekonomi keluarga. Sebenarnya aku tak menyukainya, tetapi harus kuakui Ayahku menurunkan gen karakter yang menjadikanku tangguh. Karakter yang tak terkalahkan, tak terbantahkan dan kerja keras tinggi. Hingga suatu hari perusahaanku akan membuat kontrak kerja dengan perusahaan-perusahaan kecil agar furniture dari perusahaan kami bisa merambah ke berbagai kalangan masyarakat. Tak tahu apakah ini takdir. Aku bertemu lagi dengan ayahku, ia adalah CEO salah satu perusahaan yang akan menjalin kontrak kerja denganku. Saat ini dia berada tepat di hadapanku, di ruangan kerjaku. “Apa kabar Sandi?” kata pertama yang ia ucapkan menusuk relung hatiku. Aku diam beberapa detik lalu mengalihkan pandanganku pada map perjanjian dan mengalihkan pembicaraan. “Baik pak Deny, kita akan bekerjasama untuk kurun waktu 2 tahun, programnya nanti akan dijelaskan oleh manager bagian dan semoga perusahaan kita bisa saling bekerjasama dengan baik”. Hening. Aku mengangkat wajahku. Ada mata teduh beberapa puluh tahun yang lalu. Aku berdiri dari kursiku sembari mengulurkan jabat tanganku dan menepis kenangan itu. Ayahku ikut berdiri dan menerima jabat tanganku. “Senang bekerjasama dengan anda Pak Sandi” kemudian ia keluar dari ruanganku. Aku tertegun sejenak. Potongan-potongan kenangan kembali menghujani memoriku, dan kebencian itu terpupuk subur kembali. Entah setan apa yang merasuki diriku, ingin sekali perlahan kuhancurkan perusahaan klienku tersebut. Aku bisa, karena aku tak terkalahkan, tak terbantahkan, dan dengan kerja kerasku pasti keinginanku terwujud. Rencana licikku begitu mendetail. Kukirim tangan kananku untuk merusak pasar dagang perusahaan ayahku. Suatu waktu diam-diam aku membeli paksa saham terbesar di perusahaannya. Dalam waktu satu tahun kerjasama antara kami tak membuahkan hasil signifikan bagi perusahaan ayahku tapi jelas kutahu bahwa keseimbangan perekonomian di perusahaannya mulai menurun. Aku bangga dengan kerja kerasku. 5 bulan kemudian perusahaan ayahku gulung tikar. Aku jatuh cinta pada seorang gadis sederhana. Pertama kali aku melihat dia di toko buku. Dibalik rak buku fikih wanita aku memandangnya. Wajahnya teduh dengan jilbab panjangnya. Mengingat usiaku sudah cukup matang untuk berkeluarga, sejak saat itu aku melancarkan aksiku mendekatinya. Tapi karma berbisik padaku, ketika aku memersuntingnya dihadapan orang tuanya, ayahnya memberikan persyaratan bahwa aku harus membawa ayah dan ibuku. Aku pulang dengan hati gamang. Kuceritakan maksud tujuanku pada ibuku, tetapi beliau juga terdiam. Selama ini beliau hanya diam melihat kejahatan yang kulakukan pada ayahku, tapi aku tau beliau masih menyimpan luka pada ayahku. Ibuku menutup malam itu dengan nasihat yang menohok hatiku. “Nak, sebesar apapun dirimu, segagah apapun, tetap saja aku adalah ibu yang dulu melahirkanmu, dan ayahmu adalah ayah yang dulu memperjuangkan kehidupanmu. Sebenci apapun dirimu, tetaplah restu orangtuamu yang mendasari kesuksesanmu. Sekalipun bukan kesuksesan materi, kesuksesaan batinmu tergantung dari ridho ibu dan ayahmu. Pergilah menjemput restunya. Kau bukan pahlawan tanpa jerih payah ayahmu dulu”. Tak pernah aku menangis sejadi ini, kutangisi segala dosaku pada ayahku. Aku tak pernah membantah perkataan ibuku sejak dulu. Maka esok aku berniat melangkahkan kakiku menjemput restu ayahku. Aku menutup malam ini dengan hati tak menentu. Aku berada di rumah ayahku, cukup luas dengan desain yang sederhana. Sunyi. Dia sudah berada dihadapanku, tapi mulutku tetap terkatup kaku. Dia menghampiriku yang tertunduk lesu, lalu mengusap pelan rambutku. Aku tak kuasa menahan tangisku kemudian berlutut dan memeluk kakinya. Aku tau bahwa dia mengetahui apa yang kulakukan padanya selama ini. Ia berkata lirih disela-sela tangisku. “Sandi, ayah pernah melukai hatimu, bahkan luka itu belum sembuh dari hatimu. Kau tau Sandi? 10 tahun bukan waktu yang sebentar, selama itulah ayahmu ini menyesali kepengecutannya padamu dan adik-adikmu. Waktu itu ayah dituntut mempertanggungjawabkan sebuah kecelakaan naas. Ayah dihadapkan 2 pilihan sulit, antara nyawa seseorang dan keluarga ayah sendiri. Ayah kalut karena terdesak masalah ekonomi. Jadi ayah memilih sisi kepengecutan ayah ini, pergi melepas beban keluarga untuk menanggung beban nyawa seseorang. Maafkan ayah nak, maafkan ayah. Ayah tak berani menemuimu dan ibumu maafkan ayah nak..” Aku tak lagi menangis. Pandanganku nanar, berkelebat perilaku jahatku pada ayahku. Bodohnya diriku, sungguh bodoh. Aku mengira ayahku pergi dengan wanita selain ibuku, dan itu yang kutanamkan hingga 10 tahun berlalu. Aku bangkit dan merengkuh ayahku. Ia menangis sejadi-jadinya. Aku tau dibalik penyesalannya ia rapuh, terlebih ia sangat merindukanku. Hari ini semua menemukan benang merahnya. Kebodohan masalalu hanyalah sebuah penyesalan yang sudah berlalu. Kini aku tau, ayahku tak seperti yang kubenci dahulu. Sebaliknya, aku tau bahwa apapun keadaannya, bayangan ayahku adalah cerminan kehidupanku. Dari dulu, hingga kapanpun. Ayah dan ibuku, mengantarkanku ke hadapan calon mertuaku. Disambut gemuruh bahagia perasaanku menyunting gadis pujaan hatiku. Ayah mertua menyambutku, berbincang renyah bersama orangtuaku. Dan aku menatap kedua pasang mata lentik di hadapanku. Tersipu malu. 30 Oktober tanggal pernikahanku ditetapkan, terhitung 5 bulan dari hari ini. Aku memeluk ayahku, ia tersenyum bahagia dan berkata “Selamat nak, lupakan masalalumu. Mulailah masadepan barumu. Jangan bercermin dari kebencianmu pada ayahmu. Semoga kau senantiasa bahagia..” Kami pamit pulang, senyum merekah di wajah kami. Bahagia. Ah, ternyata bahagia seindah ini. Malang, November 2017 #YWC #GWC #Day4
0 notes
ichdansc-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Tips Bahagia dengan Gelombang Alpha Sudah banyak ya yang tau tentang hipnoterapi? Jenisnya ada banyak memang, dan di era saat ini hipnoterapi dilakukan di berbagai ranah baik dalam pekerjaan, pendidikan dan lain sebagainya. Beberapa waktu lalu saya mempraktekkan kegiatan hipnoterapi ini di kelas oleh dosen saya, beliau ahli di bidang hipnoterapi dan bekerja untuk beberapa bisnis hypnoeduc. Satu kelas dibuat dalam keadaan tenang dengan mata terpejam waktu itu. Masing-masing berhadap-hadapan 2 orang. Setelah benar-benar tenang beliau mengucapkan kata “SAMA” untuk kami tirukan dalam hati. Fokus kami hanya pada kata sama tersebut yang diulang beliau hingga 20x. Setelah itu beliau menginstruksikan kami untuk suit dengan spontan, dan hasilnya suit saya dan teman dihadapan saya adalah “SAMA”. Saya baru menyadari bahwa seluruh teman sekelas saya juga mempunyai suit yang “SAMA”. Dosen saya berkata bahwa, saat kita dalam keadaan alpha (gelombang otak yang keadaannya ketika tenang, sebagai gerbang alam bawah kesadaran dan kebanyakan didapatkan ketika mata terpejam, termasuk juga saat tidur), maka semua yang diperintahkan berulang-ulang akan tertancap dalam keadaan nanti saat kita sadar. Beliau juga mengatakan bahwa 80% kesuksesan atau kegagalan seseorang bisa ditentukan melalui keadaan bawah sadar mereka. Tentu saja hal ini tetap dalam lingkup besarnya ikhtiyar dan tawakkal kita kepada Sang Pencipta. Yang dimaksud menentukan disini adalah, dengan memprogram alam bawah sadar kita, maka program tersebut akan terlaksana dengan sendirinya ketika kita sadar karena sudah tertancap di otak kita sebelumnya. Dosen saya juga memberikan bukti ketika beliau sedang menghipnoterapi siswa kelas 9 di salah satu SMA negeri di kota saya yang nilainya buruk pada beberapa try out menjelang UN. Antara yakin dan tidak yakin pihak sekolah memutuskan untuk menghipnoterapi siswa-siswanya. Saat hipnoterapi berlangsung, siswa-siswa ditancapkan motivasi bahwa belajar mereka giat, bahwa setiap soal dapat mereka kerjakan, dan nilai mereka pasti akan bagus, seperti itu dan diulang berkali-kali. Terbukti pada try out terakhir, nilai-nilai siswa di SMA ini berubah signifikan dari sebelum-sebelumnya. Hikmah inilah yang bisa kita ambil manfaatnya bahkan untuk diterapkan. Untuk penerapan sederhananya mudah saja. Coba sebelum anda tidur (setelah anda membaca doa sebelum tidur), rileks-kan fikiran anda dan ucapkan secara bertahap apa yang anda inginkan esok hari, misal “Saya besok bahagia, ceria, dan berani berbicara di depan umum”. Ulangi minimal 20x dan yakinlah bahwa esok hari itu akan terjadi. Maka buktikan 24 jam esok ketika anda menjalani hari. Kebahagiaan hati dan keberanian anda akan terbentuk karena sebelumnya sudah anda tancapkan dan yakini dalam-dalam. Hati-hati, hal ini juga berlaku untuk prasangka negatif. Misalkan sebelum tidur yang dibayangkan adalah ketakutan menghadapi hari esok karena akan melakukan presentasi. Maka yang akan tertancap di alam bawah sadar anda adalah kurangnya percaya diri untuk menjalani presentasi esok hari. Secara otomatis pula itu akan terprogram ketika anda sadar keesokan harinya, dan hasilnya akan mengurangi rasa percaya diri anda. Well guys, pointnya adalah yakin, yakin, yakin. Selamat mencoba :) #YWC #GWC #Day3
0 notes
ichdansc-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Muslimah Jaman Now, Sharla Martiza
“Sharla, selain lagu ini kamu suka lagu apa? Lebih classical atau gimana?” “Itu.. Lagu Qasidah..” “Suara kamu bagus, dan stabil”
Pujian ini diberikan oleh seorang Kristiani kepada seorang Muslimah bersuara emas Sharla Martiza di ajang Kids Voice Indonesia. Ini bukan tentang perbedaan agama, tetapi lebih kepada Universalitas Islam di zaman now ini. Islam adalah kita (bagi yang beragama Islam), dan mereka (bagi agama yang bukan Islam) -QS. Al-Kaafiruun- Dari berita viral tersebut kita sepakat bahwa apa yang kita rasakan adalah suatu kebanggan. Kebanggaan atas Muslimah jaman now yang masih dengan bangga menyuarakan lagu-lagu Islami sebagai karakternya. Yang lebih mengagumkan adalah buah karya suaranya ini dielu-elukan oleh coach Agnez Monica yang notabene-nya bukan seorang Islam. Pernahkah sedikit terlintas di benak anda tentang salah satu seni dari Islam? Coba survey disekitar anda perihal “Seseorang yang mampu bersenandung sholawat, maka dapat dipastikan ia pandai pula bernyanyi segala genre, tetapi penyanyi di segala genre belum tentu bisa menyamakan nada seorang yang mampu bersenandung sholawat”. Hikmah Islam berlaku sampai hal-hal yang begitu mendetail seperti ini. Maka disitu pula-lah letak Universalitas Islam. Bermanfaat dalam segala keadaan dan dapat diterima semua kalangan. Sharla memberikan contoh positif bagi kita para muslimah-muslimah yang karakternya sudah mulai terkontaminasi dengan globalisasi dunia. Bahwa mengikuti perkembangan dunia haruslah pula disesuaikan dengan karakter kita, terlebih karakter agama kita. Thank you, Sharla… #SharlaYangMemukauAgnezMonica #UniversalitasIslam #YWC #GWC #Day2
0 notes
ichdansc-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Soto Ayam Lonceng Beberapa Tahun Silam Bukan warung spesial, hanya berkisar 5x6 meter luasnya. Tapi citarasa lokal dari kuah sotonya tak bisa diragukan. Nenekku salah satu penggemar spot eating ini. Dan entah mengapa dari sekian warung yang beliau favoritkan hanya satu ini yang kenangannya melekat di otakku. Sebenarnya bukan hanya tentang kelezatan semangkuk soto beserta kuahnya, selebihnya adalah tentang nenekku yang cerewet dan hobi mengomel ria. Mengomentari hal-hal yang terkadang tak perlu untuk dihiraukan. Kegemarannya juga membeli apapun yang elok ketika dipandang matanya, tanpa peduli berapa uang yang bisa beliau keluarkan. Bayangkan saja betapa resah dan bisingnya kalian mempunya seorang nenek yang hobi bercakap sepanjang masa? Rasanya sungguh agak membosankan dan pekak di telinga. Tapi dibalik itu semua ada satu sifat yang membuatku sering menitikkan airmata mengenangnya. Kedermawanan tak terhingga dan kemurah hatian yang langka. Seringnya memang dari keborosannya, beliau tak pernah lupa menyisihkan untuk sekitarnya, tetangganya, cucunya, bahkan orang yang tak dikenal dan dengan sengaja meminta bagian darinya. Sering pula beliau membeli sesuatu yang bahkan tidak benar-benar dibutuhkannya hanya karena belas kasihnya tiada tara. Tapi semua itu baru kusadari saat ini, saat hanya ada sisa bajunya yang kulihat di tumpukan almari, bekas kasur tempatku memijat punggungnya, juga panggilannya ketika hendak memberiku setengah bungkus nasi goreng (yang setengahnya sudah beliau makan baru saja) berputar-putar di telinga. Aku benar-benar menyadari saat ini bahwa dari omelannya ada cinta, dari kebisingannya mengundang rasa bahagia untuk sekitarnya, dan dari sifat borosnya ada rezeki yang diam-diam dilimpahkan olehnya kepada sesama. Hari ini pertama kali setelah kepergian Nenek aku memasuki warung favoritnya. Semangkuk soto ayam lonceng beserta kuahnya, membangkitkan lagi kenangan haru biruku bersamanya. Terlebih saat aku duduk disampingnya menambah kecap dan garam di mangkuk soto bersamanya. Di warung inilah, warung soto ayam lonceng beberapa tahun silam yang lekat sekali belum menghilang. Kenangannya. Nenek.. doaku semoga segala dosa atasmu diampuni, rahmat Allah beserta denganmu, dan tempat terbaik di sisi Allah menjadi singgasanamu. Amiin... #YWC #Day1
1 note · View note
ichdansc-blog · 8 years ago
Quote
Aku tau jika hujan adalah rindu, maka doa-doalah yang menjawab temu
0 notes
ichdansc-blog · 8 years ago
Text
Biar Kutulis Saja..
Aku ingin menulis, pada daundaun yang berjatuhan bebas seperti kenangan. Dalam baitbait itu aku ingin menulis, apa saja yang ingin kutulis. Tentang keberadaanku yang rindang dan teduh dalam kerinduan. Aku ingin menulis, pada becek di tengah jalan. Seperti tetes hujan, air akan bertemu dan berujung air, ketika waktunya datang. Aku ingin menulis, ketika malammalam datang menjemput senja, memulangkan matahari pada tempatnya. Disitulah aku tau, menulis bukanlah keterikatan. Tentang apasaja yang harus ditulis, atau apa apa yang dipaksa ditulis. Biar saja jemari menulis, saat sumsum tulang belakang menransfer sinyal pada otak dan memerintahkan jemari bergerak. Itulah visualisasi gerak motorik. Menulis adalah perasaan, jiwa, ketenangan. Candu jika kubilang. Tapi bagaimanalah, biar kutulis saja semauku :) Bululawang, 300117. 12pm
2 notes · View notes
ichdansc-blog · 8 years ago
Text
Senja dari Jendela Kereta
Tumblr media
selain garis-garis jingga kenangan pun melekat di jendela bersama getar tanpa jeda
kursi kosong di sebelahku telah menjelma sosokmu yang dipesan oleh rindu
stasiun-stasiun memberangkatkan sepi mendentangkan lonceng pengabar pergi tanpa menyebut namamu lagi
seirama derak gerbong dan gesekan logam pertemuan hanyalah decitan lelatu dalam ingatan
baris lampu kereta yang terang menampakkan wajahmu dalam butiran tak henti-henti berjatuhan
tapi tak ada apa-apa lagi sebab kehilangan adalah kaca sunyi memantulkan buram wajah sendiri
(2017)
– menyebut: @kelaspuisi, @narasibulanmerah, @menatapmu, & @sketsarindu
15 notes · View notes
ichdansc-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
PURNAMA DATANG, PURNAMA MENGHILANG (2)
Baru saja memutuskan untuk berdiri sekuat tenaga, seseorang menyentuh bahuku. Aku seketika menoleh. Purnama? ——————- Purnama beralih ke hadapanku sembari berlutut, ia hanya menatap lukaku. 2 menit, aku tau dia mengkhawatirkanku. Kemudian ia berdiri lagi menarik lengan kananku membantuku bangun. Angin malam ini berhembus pelan tapi terasa begitu dingin, entah mungkin efek sisasisa hujan. Tak hanya seluruh tubuh Purnama yang kuyup, bajuku juga basah lantaran terjatuh tadi, bahkan rok panjangku terkena bercak darah lukaku. Genap berdiri, aku merintih, jilbabku bahkan sudah tak karuan, tapi tangan Purnama semakin erat memegang lenganku. Ia menuntunku dengan kekuatannya, ia bilang akan mengantarku pulang. Dalam perjalanan kecil itu, aku memandangnya, merasakan kekuatan tangannya di lengan kananku. Tangan kecil ini… Purnama memang bukan sosok yang hebat, bukan sosok yang tangguh, bukan sosok yang berkesan, ia hanya Purnama. Iya, Purnama. Wajah remaja tanggung berusia 10 tahun yang kadang cemong dengan noda di pipi dan dahinya, tapi aku tau wajah ini menyimpan berjuta kekuatan. Tangan yang erat memegang lenganku kadang di beberapa ruas jarinya terdapat lukaluka goresan, tapi aku tau tangan ini yang tak henti menabung harapan besar. Matanya, hatinya, senyumnya, kepang rambutnya. Entahlah Purnama, aku tak tau harus menjelaskan apalagi tentangmu.. Sampai di rumahku, aku menyuruhnya mengambilkan kotak P3K dan segera kuobati lukaku, aku ingin segera menginterogasinya kenapa ia sampai menghampiriku ke rumah Andi saat hujan lebat tadi. Masalah lukaku dan nyerinya sebenarnya belum selesai, tapi aku tak peduli. Aku menatap dalam mata Purnama di hadapanku. Ia seketika tertunduk. Baru saja aku akan membuka mulutku, “Kak..” ia menyelaku bicara. Aku mengehmbuskan nafas perlahan. “Iya?” “Aku lapar kak..” wajahnya masih tertunduk. Ya Allah, begitu polos anak ini.. Aku mengangkat dagunya, terlihatlah wajah manisnya. “Sekarang kakak tanya, kamu belum makan mulai kapan?” “Aku belum makan dari pagi. Tadi aku keluar dari rumah, Bapak sama Ibu nggak tau aku keluar. Aku takut, aku lapar, aku nyari kakak, aku pengen peluk kakak” matanya mulai berkaca-kaca. Ya Allah.. aku tau maksud dan arah bicaranya. Segera kupeluk tubuh kurusnya. Beberapa menit kami tenggelam dalam tangisan, aku menatapnya lagi dan mengusap airmatanya. “Kamu tunggu sini, kakak ambilkan makan dulu, kamu makan yang banyak, minum yang banyak ya” Aku kembali dari dapur membawa nampan lengkap dengan isi dan peralatannya. Memberikannya pada gadis dihadapanku. Di menerima nampan dariku malumalu. “Kalau kamu nggak mau habisin ini semua, kakak nggak mau ketemu kamu lagi” aku purapura memasang tampang ketus. Tanpa pikir panjang ia mulai melakukan apa yang aku perintahkan. Ia begitu menikmati makan larut malamnya. Sesekali Purnama mengalihkan pandangannya padaku, tersenyum. Kemudian melanjutkan kegiatannya. Dan aku masih memandangnya, mataku kembali berkabut, mulai basah, dan jatuh bulir perlahan. Purnama..
To be continued..
1 note · View note
ichdansc-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Semua orang bertanya padaku, mengapa kau masih saja bertahan dalam kesendirian? Dalam kesunyian? Bagaimana bisa kebahagiaan datang menghampirimu? Mendekapmu secara perlahan dengan seorang yang kau cintai saat ini . “Aku memilih sendiri dalam kesunyian, bukan berarti aku diam tanpa kebahagiaan yang akan kujemput. Tentu tidak, aku tak akan rela jika kebahagiaan yang sedang menungguku untuk menjemputnya hilang, terhempas, terbawa oleh harapan-harapan yang tak terlisankan padanya”. Kau tak usah menghawatirkanku kembali, yaaa aku mengerti kau sangat peduli denganku, tapi, biarlah aku menjemput kebahagiaanku dengan caraku sendiri . Memang terlihat berbeda jika diperhatikan, tapi bagiku, kebahagiaan datang saat aku tak menjemputnya dengan keegoisanku sendiri. Aku percaya cinta bisa datang kapan saja, bisa saat aku berdiam diri, saat aku bersua, bahkan saat aku bermimpi . Sekarang, kau sudah mengetahuinya bukan? Sungguh, aku sangat yakin akan takdir Tuhanku, DIA pasti selalu memberi yang terbaik untuk hamba-Nya, jika memang bukan sekarang. Yaaa, mungkin nanti saat di waktu yang tepat kelak . Tapi, untuk kau. Bukan berarti aku melepaskanmu begitu saja, perlahan aku yakin ucapan-ucapan yang tak terlisankan padamu suatu saat kau akan mengetahuinya. Entah saat aku sudah pergi jauh meninggalkanmu, atau bahkan saat kita menjadi satu keluarga bahagia yang sebelumnya selalu menyimpan banyak ungkapan yang tak pernah kita ketahui. . @nilam.tikasari >> nilamtikasari.blogspot.com . Kontribusi oleh @nilam.tikasari
#duniajilbab
15 notes · View notes
ichdansc-blog · 8 years ago
Photo
Pada satu waktu, izinkan aku..
Tumblr media
Satu waktu, izinkan aku berada satu shaf dibelakangmu. Mengikuti gerakan sholatmu dan mendengar merdu hafalan suratmu. Bersamamu menapaki jalan menuju surga yang kita idamkan. . Satu waktu, izinkan aku berada satu shaf dibelakangmu. Bersujud ditempat yang sama. Atas nama cinta karena Allah semua bermula. . Satu waktu, izinkan aku berada satu shaf dibelakangmu. Merapal bersama semua doa yang kita harapkan pada Sang Kuasa. Menyatu indah dalam kepasrahan. . Satu waktu, izinkan aku berada satu shaf dibelakangmu. Mengaamiinkan doamu. Mencium tanganmu. . Satu waktu, izinkan aku berada satu shaf dibelakangmu. Mendampingimu berjuang dan menggengam tanganmu untuk bertahan. Mengadukan segala hal pada Sang Pemilik Kehidupan. . Satu waktu, izinkan aku berada satu shaf dibelakangmu. Menjadi bagian dari doamu dan tempat nyaman untukmu berbagi cerita. Cepatlah pulang ke rumahmu, Tuan. . Dariku yang menunggumu disajadah rindu. . Kontribusi oleh @aurinaaf
#duniajilbab
20 notes · View notes
ichdansc-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Purnama Datang, Purnama Menghilang
Aku duduk di trotoar yang rumputnya basah terkena hujan. Kakiku terluka, paku ini masih setengah menancap dan aku mencoba menariknya pelan-pelan. Darah mengucur setelah paku benar-benar lepas dari kakiku. Malang sekali nasibku, jalanan sudah sepi saat aku pulang dari mengajar les privat. Dan akhirnya aku hanya bisa merintih tak kuat berdiri. Baiklah, akan kuceritakan kejadian 1 jam yang lalu. Hujan telah lebat tadi saat aku mengakhiri kelas di rumah Andi, rekan didikku. Aku memutuskan akan menerjang hujan lebat itu meskipun dalam hatiku sedikit ragu-ragu. Andi besok ulangan, jadi banyak yang dibahas malam ini untuk persiapannya esok hari. Baru saja aku keluar dari rumah Andi, Purnama sudah berdiri tak jauh dariku. Sekujur tubuhnya kuyup, dia berdiri sedikit malu-malu. Aku ingin bertanya padanya apa yang dilakukannya hingga menyusulku kemari, tapi urung karena melihat matanya mulai berkaca-kaca. Aku menghampirinya, tapi Purnama berbalik dan berlari pergi menembus hujan lebat. Aku segera mengambil payung dari dalam tasku. Otakku seakan tak bisa bekerja lagi, aku tau telah terjadi sesuatu pada Purnama. Aku berlari mencari Purnama, kekhawatiranku padanya mengalahkan perasaan raguku menembus hujan lebat malam-malam. Kemana Purnama? Aku berlari gugup mencarinya hingga sesuatu mengenai kakiku, rasanya seperti tersengat lebah. Seketika aku terduduk hampir tersungkur, paku mengenai kakiku. Aku menyeret tubuhku berteduh di bawah pohon, gerimis. Purnama?Aku masih teringat wajah Purnama tadi, tapi rasa sakit di kakiku melenyapkan bayangannya. Aku duduk di trotoar yang rumputnya basah terkena hujan. Kakiku terluka, paku ini masih setengah menancap dan aku mencoba menariknya pelan-pelan. Darah mengucur setelah paku benar-benar lepas dari kakiku. Malang sekali nasibku, jalanan sudah sepi saat aku pulang dari mengajar les privat. Dan akhirnya aku hanya bisa merintih tak kuat berdiri. Mungkin bukan takdirku bertemu dengan Purnama hari ini, tapi semoga esok aku bisa mengetahui apa yang sedang terjadi padanya.Baru saja memutuskan untuk berdiri sekuat tenaga, seseorang menyentuh bahuku. Aku seketika menoleh. Purnama?
To be continued…
2 notes · View notes
ichdansc-blog · 8 years ago
Quote
Kenapa hujan? Karena Allah yang menciptakan Kenapa rindu? Karena Allah belum merubahnya darimu
0 notes
ichdansc-blog · 8 years ago
Text
TUA BERSAMAMU
Aku ingin tua bersamamu.. Menyambut shubuh dalam dua pasang sajadah yang selalu beradu. Hingga mentari menghangatkan jari jemari yang sibuk bekerja sebelum keriput mengerut di seluruh permukaan kulit kita Aku ingin tua bersamamu.. Dalam dekapanmu, menanti maghrib merasakan nikmatnya senja di belakang rumah. Menyaksikan mulutmulut mungil itu belajar berdoa, belajar mengaji dan kitalah saksinya. Hingga tubuh mereka sudah lebih dari tinggi badan kita, sebelum fisik kita mulai melemah walau hanya untuk berjalan saja Aku ingin tua bersamamu.. Mendampingimu dalam setiap suka dukamu. Mengiringi malam yang semakin larut dengan bercerita tentang kelucuan-kelucuan pangeran dan putri yang menyelip diantara kita, tertidur pulas didalam kenyamanan ayah bundanya. Memikirkan finansial untuk masa depan mereka sebelum Allah memulangkan kita sesungguhnya Aku ingin tua bersamamu.. Dengan keindahan-keindahan itu.. Aku ingin tua bersamamu.. Dengan kekuatan-kekuatan itu.. Aku ingin tua bersamamu..
Maukah kau menua bersamaku?
Malam Jum'at Mubarak, January12th17. 10p.m
2 notes · View notes
ichdansc-blog · 8 years ago
Text
Unsur Itu Kunamai Apa?
Menuliskan suku kata yang berunsur namamu aku takut. Ketika aku kelam dalam kehidupanku, aku ingin mencari-carimu. Tapi yang kutemukan adalah bisu. Kekuatanku memudar, saat kau beranjak selangkah dari hatiku, waktu itu.. Sekarang kutanya, bolehkah sedikit kupinjam kekuatanmu? Agar aku tak lagi takut untuk sekedar menuliskan suku kata berunsur namamu. Lalu kukirimkan sinyal yang menyatakan bahwa aku telah mampu berdiri karena kekuatan darimu.. Tinggallah, jangan sejenak, walau hanya kekuatan yang kau tinggalkan.. Bolehkah kupinjam? Setelah itu akan kuberi imbal balik atas kebaikanmu. Entah apa namanya, tetapi setiap sesuatu ini datang jantungku berdebar dan air mataku ingin luruh, kemudian perasaan takut kehilangan menyergap. Jadi nanti akan kuberikan saja padamu sebagai imbalan atas kebaikanmu. Jika nanti kau bertanya apakah itu? Entah kujawab apa, Dulu kunamai rindu.. tapi entah saat ini, aku tak tau harus menamai unsur itu bagaimana..
Selamat Malam. Bllwng08thJan17.11p.m
1 note · View note