Tumgik
iizzhuu · 7 years
Text
Ternyata Kitalah Penyebab Mereka Berbuat Dosa
Tumblr media
Apa yang kita tanam, itulah yang akan kita petik. Nampaknya hal itu telah menjadi suatu ungkapan atau pribahasa yang umum dipahami oleh banyak orang. Setiap perbuatan yang kita lakukan akan berdampak bagi diri kita. Hal ini sebagai pengingat pula bahwa setiap keburukan yang kita kerjakan suatu saat akan berbalik menimpa kita. Maka dari itu, jikalau tidak ingin hal-hal buruk terjadi pada diri kita, hindarkanlah berlaku buruk terhadap orang lain. Saya cukup kagum dengan konsep pemikiran bahwasannya setiap perbuatan itu merupakan akumulasi intervensi dari luar diri. Setiap individu manusi tidak memiliki kehendak yang bebas (kebebasan seutuhnya), karena pasti individu tersebut terikat dengan anasir atau pertimbangan lain dari luar dirinya yang membuat suatu penyikapan seseorang bergantung pada kehendak umum (kewajaran lingkungan). Oleh karenanya, tidak ada satu perbuatan diripun yang murni (sepenuhnya) atas kehendak pribadi seseorang[1] , melainkan pasti ada kontribusi dari luaran dirinya. Karenanya tidak ada kesalahan yang sepenuhnya adalah kesalahan pribadi melainkan itu adalah respon atau akibat dari lingkungan, hanya saja tepat atau tidaknya suatu penyikapan seseorang itulah yang menentukan benar atau salahnya perbuatan. Ada hal yang cukup menarik dari kelakukan orang-orang yang pernah saya temui. Dimana banyak dari mereka yang sangat antusias, semangat, dan lantang menyuarakan penolakan terhadap perbuatan kejahatan yang merugikan orang lain, utamanya adalah mengenai korupsi. Tentu hal ini merupakan perbuatan yang sangat baik, keren, dan sudah barang tentu patut untuk dicontoh. Saya sangat mengapresiasi mereka yang memiliki kepekaan tersebut serta berani berbuat lebih dibandingkan kawan-kawan lainnya. Sayapun tidak tinggal diam dan InsyaAllah berbuat hal yang sejalan dengan itu. Bukan ingin menyelisihi apa lagi meragukan sikap tersebut, saya hanya ingin memperjelas posisi permasalahan. Apakah murni sikap tersebut adalah kehendak dari pendirian (idealisme) pribadi, atau dilandasi karena sifat iri hati? Karena pada posisi yang ada sekarang, mereka belum mampu berbuat demikian (korupsi) sehingga mereka-mereka itu tidak terima dan menolaknya. Jangan sampai kita berada pada posisi yang kedua, kontra karena kita berada diluar, namun sama perilakunya saat berada atau terlibat di dalamnya. Saya apresiasi bagi mereka yang memang idealismenya kuat terhadap kebatilan tersebut dan semoga kita termasuk orang-orang yang dikuatkan idealismenya. Masih berbicara hal yang berikaitan dengan korupsi dan tentunya berkaitan pula dengan pembahasan awal mengenai impact dari suatu perbuatan terhadap perbuatan orang lain. Saya pernah berandai-andai, mengenai  perbuatan perbuatan yang agaknya kurang etis atau kurang diletakan pada tempatnya (penilaian subjektif dari penulis). Yakni ketika seseorang memiliki posisi/kedudukan yang menjadikannya memiliki relasi yang cukup luas dengan banyak pejabat pemerintahan maupun tokoh-tokoh politik di daerah dan negara ini. Relasi tersebut lantas dimanfaatkan untuk kepentingan seperti meminta uang yang ternyata sifat serta peruntukannya hanya untuk kepentingan pribadi maupun kelompok semata. Saya jadi terbayang, bagaimana jika seluruh relasi yang dimiliki tokoh tersebut melakukan hal yang serupa? Lebih suramnya bagaimana jika tokoh tersebut ternyata menduduki posisinya karena bantuan dari orang-orang didalam relasinya, yang lantas kemudian menyebabkan adanya hutang budi atau beban moral yang mengharuskannya untuk membalas kebaikan orang-orang tersebut. Akan baik nasibnya jika memang orang atau tokoh tersebut memiliki rezeki yang memang cukup untuk dirinya, keluarganya, dan juga untuk dibagikan pada relasinya. Dan beliau adalah orang yang cukup bersabar dan senang memberi sesulit apapun kondisi perekonomiannya. Jika tidak? Bisa jadi hal inilah yang membuka peluang seseorang yang pada awalnya baik, lantas kemudian menjadi pelaku korupsi. Tentunya hal ini akan menimbulkan pertanyaan besar dan menjadi suatu kenyataan yang mencengangkan, karena kenyataan tersebut sangat jauh diluar dugaan siapapun. pengakuan-pengakuan dari orang-orang terdekatnya menyatakan sangat baik dan jauh dari perkiraan bahwa tokoh tersebut bisa berbuat demikian. Itu baru sedikit pengandaian terhadap kasus yang memang imaginer pula.. Kembali pada persoalan dampak dari perbuatan kita terhadap perbuatan orang lain. Ternyata, contoh perbuatan yang saya kemukakan tadi, mungkin saja yang menyebabkan seseorang itu melakukan korupsi. Tuntutan-tuntutan dari pihak luar yang sejatinyalah membuat seseorang itu terpaksa berbuat sesuatu yang sangat tidak dikehendakinya. Memang, semua itu akan kembali kepada ranah personalnya, kemampuan seseorang untuk menahan diri, menentukan pilihan, dan benar salahya penyikapanlah yang akan mementukan perbuatan yang akan dilakukan. Namun, poin yang ingin saya gali adalah ADA KONTRIBUSI ORANG LAIN dari perbuatan tersebut. Sehingga? MENYEBABKAN PERBUATAN YANG SALAH ITU TERJADI. Sampai disini kita perlu merenung dan berpikir sejenak, ternyata bisa jadi perbuatan yang kita lakukan merupakan penyebab orang lain berbuat dosa. tidaklah seseorang Entah sepakat atau tidak, namun saya rasa inilah realita yang ada disekitar kita saat ini. Maka dari itu mempertimbangkan suatu perbuatan sebelum dilakukan menjadi sangat penting, utamanya jikalau perbuatan itu berkaitan atau bersinggungan dengan orang lain. Karena sudah barang tentu, kita dan orang lain yang akan merasakannya. Memang konsep dosa bagi sebagian orang merupakan sesuatu yang imaginer. Tetapi menjaga agar perbuatan kita tidak melukai orang lain maupun menyebabkan orang lain menjadi buruk sudah pasti harus kita hindarkan. Karena tentu tidak ada yang menginginkan suatu keburukan menimpa diri. Seperti diawal, apa yang kita tanam itulah yang akan kita petik. Dan sepertinya, adalah suatu kewajaran jikalau kita meminta maaf terhadap (perbuatan) kesalahan yang kita lakukan, baik itu disadari maupun tidak disadari. Disadari artinya kita tau dan paham bahwa perbuatan yang kita lakukan adalah salah/tidak sesuai. Dan tidak disadari merujuk pada konsep awal, kita tidak sadar bahwa itu merupakan sebuah kesalahan, maupun ternyata perbuatan kita menyebabkan orang lain berbuat salah. _____________________ [1] etika dan realitas objektif
2 notes · View notes
iizzhuu · 8 years
Quote
Pada dasarnya kopi itu pahit. Tinggal bagaimana kita menikmatinya. Berdamai dengan rasa alaminya Atau menambah gula dan creamer untuk memperbaiki rasa yang ada
0 notes
iizzhuu · 8 years
Quote
Kadang hidup semanis gula Kadang pula pahit seperti kopi Yang pasti Keduanya berdampingan dan sama sama nikmat
0 notes
iizzhuu · 8 years
Quote
Tulisan bukan arti kelemahan. Kata ada bukan juga untuk menggantikan suara. Hanya saja, menyampaikan sesuatu yang tak sanggup diutarakan oleh bicara. Karena tulisan akan bertahan selamanya.
0 notes
iizzhuu · 8 years
Quote
Cinta tak melulu soal memiliki. Lihatlah awan, yang selalu ikhlas pada hujan Meskipun ia menjadikannya tiada.
Cerita hujan
0 notes
iizzhuu · 8 years
Photo
Tumblr media
Pahit yang selalu dinanti
0 notes
iizzhuu · 8 years
Quote
Hujan dan tepian jendela adalah perpaduan sempurna. Dengan keduanya, aku sanggup menyambung ingatanku kembali. Bahkan pada sesuatu yang sejak awal ingin kulupakan.
Cerita hujan
0 notes
iizzhuu · 8 years
Quote
Dan hujan bukan hanya tentang air yang terjatuh dari langit. Ia juga mencipta ketenangan bagi penikmatnya. mengalirkan irama kesejukan ke seluruh alam. Sekaligus mesin waktu yang memutar kembali kenangan masa lalu
Cerita hujan
0 notes
iizzhuu · 8 years
Quote
Ditengah kebisingan jalan raya aku tersadar Setetes dua tetes air langit membasahi Aroma dingin syahdu menusuk tubuh Setiap rintiknya setia menemani perputaran roda Dan pada akhirnya aku basah kuyup juga
Puisi hujan
0 notes
iizzhuu · 8 years
Photo
Tumblr media
Ranah baru, konsentrasi baru, keluarga baru, pengalaman baru, masalah baru. Semoga banyak nilai yang bisa dicuri dari keluarga ini. Senat Mahasiswa Undip 2016
0 notes
iizzhuu · 8 years
Text
sedari senja hingga fajar menjunjung, ternyata pesona dirimu masih membawa luka lama. seolah mengajakku untuk terjatuh kembali, jatuh dalam perasaan dahulu yang sengaja aku matikan. 
mati demi menjaga perasaan lainnya, tanpa bisa sedikitpun memikirkan prioritasku. 
0 notes
iizzhuu · 8 years
Quote
yang lucu adalah kita, aku dan kamu. aku bercerita tentang dirimu, sementara kamu membahas dirinya.
0 notes
iizzhuu · 8 years
Text
Lupa atau Melupakan
kamu mungkin terlupa, atau bahkan sengaja untuk melupakannya. namun izinkan aku sedikit saja mengingatkannya. karena ini penting bagimu dan penting bagi orang yang akan banyak bersinggungan denganmu. 
bukan, ini tidak penting bagiku, tetapi sebagai seorang yang peduli salahkah aku mengingatkanmu?
jadilah seorang yang memiliki pendirian. karena dari sanalah harga diri seseorang bisa dinilai. 
ada apa gerangan? 
sadarkah pada perkataanmu dulu, “lingkungan ini bukanlah passionku. aku tidak cocok berada disini”. dan kamupun kemudian mengesampingkan tanggung jawabmu. 
sadarkah perbuatanmu dulu, “aku tidak suka dengan lingkungan ini. banyak pertimbangan yang membuat aku harus keluar dari tempat dan kegiatan ini”. dan kamupun melupakan kewajibanmu begitu saja. 
kini setelah sekian lama, kamu melupakan kawan-kawanmu, meninggalkan mereka berjuang menyelesaikan tanggung jawabnya, dititik puncak pencapaian kamu kembali. tanpa merasa bersalah dan berdosa. seakan tidak terjadi apapun untuk dipertanggung jawabkan. 
kamu mendorong-dorong kami mengadakan perpisahan, lupakah kamu bahwa kamulah yang telah memutuskan berpisah lebih dahulu dengan kami? lantas untuk apa kini kembali dan berbuat demikian? kamu lupa atau sengaja melupakan.
kamu menuntut kami untuk berbagi hasil. lupakah kamu bahwa selama prosesnya kamu tidak melakukan kewajibanmu sebagaimana mestinya? lantas untuk apa kini kembali dan meminta demikian? kamu lupa atau sengaja melupakan.
parahnya kamu mengklaim bahwa kamu akan melanjutkan perjuangan ini, perjuangan kami. aku sungguh ingin bertanya, perjuangan apa? apa yang diperjuangkan? memang sejauh mana yang telah kamu perjuangkan? kamu lupa atau sengaja melupakan.
parahnya dengan jujur kamu pun mengaku tidak mumpuni dalam hal ini. lantas untuk apa memaksakan diri disini? kamu lupa apa bagaimana? atau haruskah aku menyebutmu tidak tahu diri. sadarkah dari pengakuanmu yang demikian kamu bukan saja tidak berguna, melainkan akan menjadi beban bagi yang lainnya. persis seperti yang sudah-sudah kamu lakukan. 
aku jadi bertanya tanya, kamu lupa atau sengaja melupakan. atau bahkan mungkin inilah hobimu sebenarnya. membuat kesalahan dan melupakannya. motivasimu untuk apa. aku sungguh bertanya-tanya.
bukan, ini bukan untuk kepentinganku. hanya saja aku tidak ingin hal yang sama menimpaku terjadi pada orang lain. ya, ini untuk kepentingan mereka. kebaikan bagi mereka. 
yang terpenting, ini untukmu, untuk kebaikanmu. kamu lupa atau sengaja melupakan. untuk itu aku mengingatkanmu. sadarlah, jika kamu memang orang yang mempunyai kesadaran diri.
jangan pernah bermain main dengan amanah
0 notes
iizzhuu · 8 years
Text
labil
terkadang suka bingung sendiri. betapa lemahnya hati itu, sesaat keyakinanmu kuat setegar karang, sesaat lainnya bahkan lemah selabil agar-agar.
mungkin karena itulah, ungkapan bahwa apapun jangan pernah disimpan di dalam hati, tetapi simpanlah di dalam doa. karena hati itu berubah ubah sifatnya, sementara doa kekal tersampaikan ke arsy-Nya.
0 notes
iizzhuu · 8 years
Text
amanah jangan dikejar, nanti malah gak dapet. tapi jangan lari juga dari amanah, justru malah dikejar amanah.
-amanah itu siapa
0 notes
iizzhuu · 9 years
Link
holaaaa new story begin!
0 notes
iizzhuu · 9 years
Link
0 notes