Text
Waktu itu...
Aku kesal, waktu itu aku tidak berani untuk menyadari lebih awal.
Tentu saja.
Bagaimana mungkinĀ aku berani mengakui kalau rasamu tertuju padaku.
Jelas-jelas waktu itu kau bilangĀ :
āAku menyukai si ****Aā āSiapa? si (kita sebut saja) LunaA?ā āHehe.ā
Sejak saat itu, aku sudah meyakinkan diri untuk langsung berjalan mundur tanpa berpikir apa-apa lagi.
Aku berani membuang segala macam hayalanku bersamamu.
Sekarang aku mendukungmu untuk bersamanya.
0 notes
Text
Kita sebut saja "Pembuka"
Tak pernah sekalipun aku terpikirkan akan hal ini.
Aku juga tidak ingat sejak kapan kita menjadi dekat.
Sebentar,
Dekat?
Oke, menurutku. Entah bagaimana menurutmu. Aku tidak terlalu peduli.
Yang jelas, sampai saat ini, aku suka pernah berada pada masa itu.
0 notes
Text

This is not my favourite spot but it looks too beautiful to enjoy by myself. Have a nice day š¤ļø
0 notes
Text
Never know that I will need 3 years to see this beautiful side of Otista.

0 notes
Text
January 18, 2019. This picture was taken with #Huji Apps. I want to show you the golden sunset reflection at the blue building. It happened after a light rain yesterday. Hope it could help you to calm down your mind after another hard day. ā„ļø

0 notes
Text
Belajar dari Gita
Akhirnya aku bisa menuruti keinginan yang selalu tertunda sejak pertama kali baca buku ini, Rentang Kisah oleh Gita Savitri Devi.
Aku ingin mengawali tulisan ini dengan sedikit cerita. Awalnya aku tahu Gita dari Youtube, setelah random memasukkan keyword di search bar. Aku Muslim dan sejak SMA aku suka Jerman, jadi aku ingin tahu kehidupan di luar seperti apa, dan setelah melihat judul dari video Gita, aku sudah berasumsi pasti akan menarik. Aku suka bagaimana dia menjelaskan sesuatu, dengan bahasa yang menurutku rapi dan tentunya berbagai penegasan yang tepat di setiap dia mengucapkan sesuatu.
September lalu, dia menegeluarkan sebuah buku, Rentang Kisah. Jujur, awalnya aku tidak terlalu tertarik setelah membaca review dan komentar dari beberapa orang yang sudah membaca buku ini. Aku seakan sudah bisa menebak isi buku tersebut. Tidak akan jauh berbeda dari apa yang dia ceritakan di video Youtube-nya, seperti perjalanan yang dia lalui sampai bisa kuliah di Jerman. Seperti kisah-kisah roang-orang yang telah bekerja keras hingga bisa mencapai mimpi yang diinginkan.
Namun, pada suatu waktu, di saat buku itu sudah menginjak usia 3 bulan sejak diterbitkan, aku membaca salah satu komentar yang berbeda, yang membuatku langsung ingin membaca bukunya saat itu juga. Ya, sesuatu yang sejak dulu ingin aku ketahui, kisah asmara. Bukan kisah asmara biasa, tapi asmara dua insan yang berbeda keyakinan.
Mungkin kalian akan berpikir itu sesuatu yang biasa saja, gak ada menariknya sama sekali. Bahkan beberapa orang yang mendengar jawabanku yang seperti itu langsung berkomentar,
āAh elah, gue kira apaanā
"apa sih kok yang di kepoin bagian yang itu?"
"orang tuh liat yang bagian pendidikannya coy, perjuangnnya dia bisa sampai Jerman"
Tapi serius, itu yang paling membuatku penasaran. Kalian mungkin tahu, cowoknya sekarang sudah menjadi Muallaf. Itu masih gak menarik untuk kalian? Kalau kalian masih menganggap aku penasaran karena dia bisa membuat seseorang menjadi Muallaf, gak sesederhana itu coy. Aku bahkan lebih penasara dengan proses yang mereka lalui, khususnya yang Gita lalui. Aku selalu penasaran bagimana seseorang yang ada di posisi itu menyikapi hubungan mereka.Ā
Menurut kalian mungkin itu sesuatu yang kekanakan, mengurusi percintaan di saat banyak hal yang lebih penting yang harus dilakuan, tapi hey, aku wanita normal, dan di usiaku hal-hal seperti tiu menjadi menarik karena kami akan mulai belajar menyikapi sebuah hubungan, bukan sekedar menjalani karena status yang disandang. Intinya, bahasan seperti itu akan menjadi menarik untuk orang-orang yang pernah ada di posisi seperti itu. Karena itu, aku jadi ingin tahu bagaimana orang lain menjalani hubungan āanehā semacam itu. Setidaknya aku ingin tahu bagaimana pandangan orang lain dan tentunya bisa membuka pikiranku lebih luas.
Buku itu tentu dibaca dari awal ya, supaya ceritanya nyambung. Meskipun bisa dibilang aku bukanlah orang yang cukup sabar, saat mulai membaca buku itu aku mencoba sesabar mungkin sehingga tidak ada satu kata pun yang terlewat untuk dibaca. Fyi, aku sengaja tidak membaca daftar isi supaya nanti bagian yang paling aku tunggu-tunggu menjadi surprise dan tentunya tidak membuat bagian lainnya dari buku menjadi kurang menarik.
Sejak awal membaca buku itu, aku merasakan setiap kalimatnya mengingatkan akan diriku yang dulu. Seperti sedikit bercermin dari orang lain. Meskipun sebagain besarnya tentu berbeda, makin ke sini aku menjadi makin bingung dengan pikiranku sendiri dan huh semakin malas. Namun, secara magis, setiap kata yang aku baca seperti memberikan motivasi untukku. Bagaimana dia berjuang, belajar, mencoba ikhlas meskipun awalnya merasa tidak nyaman. Merasa hampir gagal tapi bangkit lagi. Menurutku pengalaman orang yang seperti itu lebih bisa memotivasi daripada sekedar quote yang bertebaran di Google, ya memang quote itu pun juga dari pengalaman, tapi kalau lebih tahu akar munculnya quote tersebut tentunya akan lebih mengena. Udah setuju aja sama kalimatku yang satu ini.
Shortly, sampai pada pembahasan tentang asmara, yang paling aku tunggu-tunggu. Di bagian itu diceritakan bagaimana mereka bertemu, menyambungkan setiap obrolan sehingga menjadi semakin menarik, dan pada akhirnya menjalin hubungan, dan juga sampai pada titik dimana dia merasa bingung dengan hubungan yang telah mereka jalani. Masih biasa aja menurut kalian? Aku tahu persis perasaan itu, dan saat berada di posisi aneh seperti itu, dengan bodohnya aku menyerah karena tidak tahu harus bagaimana. Tapi Gita, dia berhasil, bahkan menunjukkan cara yang dia gunakanan. Menurutku ini seperti tips and trick untuk kalian wahai pasangan yang bingung antara menyalahkan atau membenarkan perasaan kalian sendiri.
Sedikit saja, hubungan beda keyakinan itu pada akhirnya akan membuat masing-masing dari kita menjadi egois dan lebih sensitif apalagi kalau sudah menyangkut keyakinan kita masing-masing. Mulai membanding-bandingnkan, menunjukkan kelebihan-kelebihan. Tanpa disadari, itu akan selalu terjadi. Kalau tidak, berarti kalian tidak pernah mencoba untuk memikirkan itu sama sekali, atau tidak benar-benar merasa berada dalam suatu hubungan. Masalahnya, mau sampai kapan kita berdebat tentang sesuatu dengan membawa embel-embel keyakinan? Untuk tidak memikirkan itu pun akan susah karena kita hidup dengan hubungan seperti itu, untuk yang menjalani hal yang demikian. Jadi, semuanya akan berubah jika kita mulai berpikir lebih keras, menyikapi hubungan yang kebanyakan ditentang oleh orang-orang.
Di dalam bukunya, Gita menjelaskan kalau dia sempat ingin sekali cowoknya itu melihat apa yang dia lihat, mengerti apa yang dia mengerti, dan ada timbul rasa ingin memaksa si cowok untuk mengikuti keyakinannya. Tapi pada akhirnya, dia tersadar kalau cara itu keliru. Lalu bagaimana caranya? Dia meminta kepada yang Maha Mengerti. Di sini aku sedikit tertegun. Selama ini aku seperti hanya sekedar tahu tentang 'bercerita' kepada yang Maha Mengerti, āmemintaā kepada yang āMaha Memberiā. Melihat ke dalam diriku sendiri, ternyata selama ini aku hanya membenarkan untuk meminta sesuatu yang masuk akal, yang menurut manusia pada umumnya ābenarā. Dan karena menurutku perihal asmara dari dua orang yang berbeda keyakinan itu salah, aku menjadi semakin merasa bersalah jika harus meminta petunjuk atau bahkan dipersatukan dengannya.
Mungkin bagi kalian seperti sudah tahu tentang hal itu akan langsung mengatakan, "Iya dong, kan seharusnya lo minta petunjuk dari Allah. Lo sih gak sering do'a ya?". Benar, kalau ada di posisi kalian, sebagai orang normal, yang pikirannya masih lurus mungkin aku juga akan bilang hal yang sama. Tapi semuanya akan menjadi berbeda ketika kita tersadar bahwa kita berada di posisi yang merasa bersalah, merasa terus disalahkan, ditekan dengan berbagai kata-kata menyakitkan dari sekitar, dan menurutku kalimat itu hanya akan terucap nanti setelah beribu tetes air mata kalian jatuh.
Selain itu mencoba untuk saling mengerti adalah faktor lainnya. Jangan saling memaksakan kehendak saat berdiskusi. Karena dasar pemahaman yang berbeda, buatlah untuk menyegarkan obrolan dengan bahasan yang dibenarkan oleh kedua belah pihak. Dan tentunya berdoa.
Karena itu, aku sangat bersyukur ketika membaca buku ini. Mungkin baru satu dari sekian banyak kisah yang ada. Tapi satu hal ini saja sudah membuat pikiranku menjadi lebih terbuka. Apalagi kalau ditambah dengan yang lainnya, mungkin aku bisa membuat buku juga nantinya. Hehe.
Mungkin kalau menurut kalian tulisanku kurang kuat untuk menjelaskan inti dari buku tersebut, kalian bisa baca sendiri dan mari kita sama-sama berdiskusi untuk saling bertukar pendapat tentang segala sesuatu dan kita mulai dair buku yang keren ini. Buku ini tidak hanya untuk mereka yang berada di suau posisi tapi juga untuk mereka yang ingin memberikan pencerahan untuk kerabat mereka yang ada di posisi tersebut. Banyak hal menarik yang bsa diambil dari tulisan ini.
Jadi intinya, selalu ada hal baru yang bisa kita dapatkan dari membaca. Apa pun buku yang kita baca. Meskipun pada awalnya kita berpikir sudah mengetahui apa yang akan diceitakan dalam sebuah tulisan atau buku, tapi setelah membaca itu pasti ada hal yang belum sempat terpikirkan yang tertuang dari buku tersebut. Benar, membaca itu menmbah ilmu. Berbagai macam ilmu. Dan itu gak bohong.
0 notes
Text
Talking About My 2017
2017 sudah berlalu. Banyak hal yang terjadi setahun belakangan, tentu, karena satu tahun bukanlah waktu yang singkat.
Berbicara tentang hal yang sudah terjadi selama 2017, membutuhkan waktu yang cukup lama untukku memikirkan hal yang menarik dari tahun ini. Karena sebenarnya, tidak ada yang menarik. Segala seuatu hanya terjadi begitu saja tanpa meninggalkan kesan yang berharga.
Tapi, setidaknya ada satu hal yang mendominasi dan mungkin bisa dikatakan menarik, aku menyebutnya jatuh.
2017 merupakan masa-masa dimana aku merasa jatuh sejatuh jatuhnya. Hampir tidak bisa bangkit, dan tidak ada yang bisa menarikku dari belenggu itu. Bahkan menuju akhir 2017, aku masih banyak bertanya pada diriku,Ā
"Gue di sini buat apa sih?"
"Apa pentingnya gue di sini?"
"Kenapa gak ada hal yang menarik menurut gue?"
"Kenapa gue gak seperti orang kebanyakan yang bisa tertarik seenggaknya sama satu hal"
Berbagai macam pertanyaan seperti itu terus muncul di otak ku, layaknya orang yang sudah sangat putus asa dengan hidupnya.
Nyatanya, tidak ada yang menarik dari 2017, karena isinya keluhan semua.
Namun, beberapa hari sebelum pergantian tahun, aku mulai merasa agak sadar dan merasakan sedikit kebebasan yang selalu aku dambakan sejak dulu. Aku merasa bebas dari segala beban berat yang sebelumnya selalu menekanku. Sadar kalau ternyata aku lebih kuat dari yang aku bayangkan untuk bisa menarik diri dari segala hal buruk yang terus menerus aku pikirkan. Dan tentunya, aku menjadi sangat bersyukur karena aku masih diberik kesempatan untuk memulai dari awal lagi, memperbaiki segala cacat yang terbentuk selama tahun 2017.
Gak ada salahnya memulai dari awal lagi.
Yah, meskipun efek samping dari itu semua adalah munculnya hal yang tak terduga. Gue jadi lebih gesrek dari sebelumnya. Hahaha.
Ā Jadi, kalau dipikir-pikir, 2017 menjadi menarik di hari-hari terakhir.
0 notes
Text
DAPET BANYAK DI LILIEFORS 2017
22 Agustus 2017 lalu, aku mengikuti salah satu event kampus yang cukup berkesan. Sekaligus mengisi hari libur dan perayaan setelah pembagian IPK di kampus. Yak Liliefors 2017. Event tahunan kampus yang selalu mendatangkan pembicara-pembicara yang cukup menarik perhatian seisi kampus. Ini kali ketiga Liliefors diadakan sejak aku masuk ke kampus ini. Oiya, Liliefors yang dimaksud disini bukan pelatihan Statistika tentang uji Liliefors ya, Liliefors ini sebenarnya adalah singkatan dari Klinik Kepenulisan, Fotografi, dan Desain Grafis. Udaaah, gak usah terlalu dipikirin kenapa kepanjangannya jadi Liliefors, yang jelas Liliefors ini merupakan event berkelas dari salah satu UKM di Kampus, yaitu Media Kampus.
Setiap tahunnya, Liliefors akan menghadirkan pembicara yang cukup ahli dalam bidang kepenulisan, fotografi maupun desain grafis. Karena memang tiga hal ini sangat dibutuhkan untuk lulusan di kampusku. Seperti Liliefors 2017 ini, dihadirkan tiga ahli, yaitu Tere Liye untuk bidang kepenulisan, Adhitya Prayoga untuk bidang fotografi, dan Eka Sofyan Rizal untuk bidang desain grafis.
Kalian tentu sudah mengenal setidaknya satu atau mungkin dua pembicara yang diundang tersebut. Siapa sih yang tidak kenal Tere Liye? Aku yakin, semua muda mudi tentu pernah membaca quotes yang sering mejeng di sosial media. Selanjutnya Eka Sofyan Rizal, ahli desain grafis, aku menyebutnya begitu. Ternyata banyak desain yang pernah kita saksikan bersama di televisi yang merupakan hasil karyanya. Sebaiknya cari tahu lebih banyak deh. Yang teakhir Adhitya Prayoga, pegawai BPS, yang nantinya akan menjadi senior di BPS bagi lulusan kampusku.
Cukup ya tentang pembicaranya, karena semuanya begitu menarik untuk diketahui lebih lanjut, dan lebih baik langsung dikepoin sendiri.
Jujur, hal yang membuat aku tertarik untuk mengikuti Liliefors ini karena ada Tere Liye, yang sangat aku kagumi, karena setelah membaca karya-karyanya aku selalu bisa mendapatkan sesuatu dan bisa mengubah cara berpikirku. Tapi, setelah mengikuti rangkaian kegiatan dari awal, aku jadi tahu bahwa aku mendapatkan lebih dari yang aku harapkan. Dari kak Adit misalnya, aku lebih tertarik untuk memahami pentingnya fotografi, bagaimana memulai fotografi yang cukup membutuhkan keinginan dan kepercayaan diri, bukan harus menunggu sesuatu yang lain untuk bisa menunjang terwujudnya suatu mahakarya yang bisa dibanggakan. Yang penting itu bagaimana melihat momen, begitu tuturnya. Dan benar sekali, sebenarnya kita diajarkan untuk menjadi seseorang yang lebih peka, melihat sekitar, mengabadikan, dan membaginya dengan orang lain. Pesannya simple, tapi sangat bermanfaat.
Selanjutnya Eka Sofyan Rizal, memberikan ilmu tentang bagaimana melihat sesuatu dari sisi berbeda. Satu hal, jika bisa diubah sedikit saja, tentunya dapat memberikan makna yang berbeda. Satu hal yang paling aku ingat saat ia menceritakan tentang pembuatan logo Angkasa Pura 1. Di mana, untuk membuat logo lainnya yang berada di bawah perusahaan itu, hanya membutuhkan modifikasi dari logo utama. Hanya merubah sedikit, untuk mengubah makna logo. Jadi, dari satu hal bisa menjadi banyak hal lain -- ini yang aku simpulkan.
Terakhir, yang paling berkesan, padahal ini sesi terakhir, sesi yang sangat membuat ngantuk saat jam perkuliahan. Tapi, sebagai seseorang yang baru kali pertama melihat secara langsung penulis buku yang selalu membuat terenyuh setiap membacanya, aku berhasil membuang jauh-jauh rasa kantuk itu. Bahagia, bagaimana dia memberikan ilmu sederhana yang syarat akan motivasi. Aku suka. Sampai sekarang masih terbayang-bayang suasana hari ini -- dan begitulah bagaimana tulisan ini dibuat, hahaha.
Aku tidak tahu jika yang didatangkan adalah orang lain selain yang ketiga yang diundang kali ini, tapi jika kegiatannya seperti ini, aku yakin bisa menambah ilmu seperti cara mereka menyalurkannya. Tidak terlalu lama, tidak membuat bosan, dan tentunya tidak membuat terpikir apakah nanti hasilnya bisa mempengaruhi nilai kuliah atau tidak -- pemikiran mahasiswa kedinasan banget ya.
Jadi, secara keseluruhan, aku sangat menikmati acara Liliefors 2017 ini, dan semoga kegiatan seperti ini selalu dilaksanakan, dan semoga semakin seru untuk kedepannya dengan menghadirkan pembicara yang mengasyikkan.
Ā Ā Peserta, baris ketiga kolom ketiga dari kiri.
0 notes
Note
Do you have any suggestions on romcom animes? I've watched a few and Ive stopped since I cant find any that catches my eyes
Well Iām not sure what youāve already seen but, the ones I really liked are:
Kaichou wa Maid-Sama!
Toradora
My Teen Romantic Comedy SNAFU
S A: Special A (But i read the manga instead so im not sure how the anime is ^^)
FREAKING OURAN HIGH SCHOOL HOST CLUB IS MY /FAVOURITE/
FRUITS BASKET IS ANOTHER FAVOURITE OF MINE
Iām sure I can think of more but I think these are some of the ones I really like ^^ Hopefully you havenāt seen all of them so this was actually helpful;;; ~Admin 404
22 notes
Ā·
View notes