Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Ayo ayo perbaiki narasi. Pasti bisa kok. Apalagi sama anak. Belajar lagi biar ga terdengar sedang marah atau meremehkan ya, kuncinya sabar. Lebih mendengarkan. Ga disambi2 yang lain. Waktu cm sdikit, pergunakan sebaik2nya. Ciptakan memori yg baik untuk anak. Mereka suka jika ibunya fun, bukan marah2 melulu..yuk bisa yuuuk🥰🥰🥰
0 notes
Text
Ikhlas plis ikhlas..jangan marah, maafkan mereka ya diriku..kamu pasti bisa. Aku bangga sama kamu diriku, kamu hebat..maafkanlah.. ❤️❤️❤️
0 notes
Text
Semoga semua cobaan, bisa membersihkan dosa2ku, aamiin
Semoga bisa tetap berbakti apapun keadaannya, aamiin
Semoga tetap bisa memberi, dan dirihoi Allah, aamiin
1 note
·
View note
Text
Jadi orang over thinking kaya aku emang susah, apa2 dipikir, padahal yg lain sudah move on. Sampai heran sendiri, sama yg lain, kenapa mereka move on padahal menurutku itu masalah gawat yg harus dipikir??
Kaya mikir macam2, kalau gini gmn, kalau gitu gmn, efek kedepan gmn, macam2 lah, khawatir berlebihan..
Seperti contohnya masalah dengan ada 1 keluarga. Dia itu istrinya omku. Sebelnya sampe ubun2. Tapi lihat ibu dan ayahku yg tenang dan ikhlas aku malah bingung. Aku aja g terima, ko mereka bisa yaa..
Pengen seikhlas itu ya Allah..
0 notes
Text
Banyak lagi yang ingin kusampailan, pasti akan kusampaikan..
0 notes
Text
Aku pernah bilang bajwa kuncinya hanya 1. Komunikasi. Tapi hal yang ringan, mudah dan menyenangkan itu pun tidak pernah dia lakukan. Komunikasinya sebatas memelukku saat tidur, sex, dan nonton tv??
Sedihnya aku. Merasa tidak sembuh malah makin down. Tidak pernah semangat dan emosional..yang paling membuatku sedih adalah jika aku meluapkan kekesalan terhadap anakku, rasanya pengen mati banget, liat aku melukai anakku. Kaya gagal jadi ibu. Campur aduk mentalku. Justru anakku salah adalah karena orang dewasa di sekitarnya salah. Anak tidak salah, tapi orangtuanya (dan yang mengasuhnya).
Tapi jika seorang istri sakit hati, pasti anaknya juga ikut kena pelampiasan marah. Itu yang aku sesali banget. Kaya happy wife means happy life. But i ain't happy!
Bukankah karakter orang berbeda? Apakah sudah memahami karakterku selama 5 tahun bersama 1 atap?
Oh, aku lupa bahwa dia lebih suka sistem take control. Semua harus ikut dan patuh aturannya (sounds like her mom), maka semua akan baik2 saja.
Tapi, nyatanya tidak!
Ya, hatiku tidak baik2 saja.
0 notes
Text
Aku mau menikah karena ingin bahagia. Keluargaku pun aku anggap sama. Toxic terhadapku. Bukan keluarga yang negatif dan kasar. Tapi toxicnya cenderung terhadap mentalku. Merasa tidak dihargai dan diperlakukan adil.
Merasa menikah akan merubah hidupku, tapi ada beberapa hal yang aku rasakan sebagai kemunduran. Keluarganya juga toxic.
Jika sedang kalut dan marah, yang aku pikirkan hanyalah ingin punya rumah sendiri. Hidup bahagia sama anakku. Ga tergantung sama orang. Hingga tidak ada yang bisa meremehkanku.
Sedih sekali saat merasa tidak punya tempat kembali :(..
Dia yang aku harapkan sebagai tempat ternyamanku, justru sering banget mngecewakanku. Tidak pernah tanya perasaanku, mauku, pendapatku..
Yah, mungkin aku dianggap berlebihan. Tapi kadar mental orang berbeda. Aku berangkat dari jiwa yang rapuh. Hati yang terluka. Dihadapkan dengan kenyataan seperti ini kadang merasa jika mentalku tambah remuk.
Betul jika suatu saat aku pasti pergi ke psikolog. Ini hanya bom waktu sampai aku benar2 tidak kuat lagi menahannya...
0 notes
Text
Kebahagiaan itu wajib, katamu. Yang paling di dunia ini adalah bahagia. Ya bahagiamu. Tapi, bagaimana dengan bahagiaku? Do you ever concern for my happines?do you??
Selalu, hal yang sama. Pernah mengutarakan mauku, tapi tak sekalipun berubah. Akhirnya terlupakan dan maklum. Semua ini bom waktu. Ntah kapan akan meledak.
Mimpiku sederhana saja. Pengen bahagia. Setidaknya membangun keluarga kecil yg bahagia. Tapi ternyata keluarganya toxic. Terutama ibunya. Sebenernya baik tapi komunikasinya buruk.
Aku sendiri sudah berusaha berulangnkali memperbaiki. Berusaha selalu sayang dan hormat. But it does'nt work. Ditambah lagi dia yang aku anggap gagal mengkomunikasikan keadaan dengan orang tuanya. Sarannya hanya 1, tidak usah dekat2 dengan orang tuanya jika tidak mau sakit hati. Cara yang awalnya aku setujui, tapi lama2 aku yakini sebagai saran seorang yang tidak dewasa dan tidak mau belajar. Tidak dekat2 berarti tidak akan pernah ada komunikasi dan tidak akan lernah selesai masalah ini. Yang hanya akan membuat akan merasakan luka yang sama terus menerus.
Aku pernah sampaikan, aku tidak mentolerir kata2 kasar. Tapi seperti kata2kunyang lain, semua hanya angin lalu baginya. Aku merasa kurang dihargai. Kurang dilibatkan dalam lengambilan keputusan dan kurang didengarkan. Khusus yang terakhir sangat kurang.
Cuma sekedar ingin cerita hari2 yang dilalui saja susahnya. Jika diingatkan seperti tidak mendengar. Mimpi banget punya pasangan yang perhatian.
Betul, dia tanggung jawab. Dia penuhi semua kebutuhan. Tapi dengan mengungkit dan sesekali menyindirku yang tidak menguarkan uang sebanyak dia. Bagiku hidup bersama dalam pernikahan bukan hanya materi. Pernikahan itu sendiri juga harus dipupuk agar tumbuh dengan baik.
Dengan perhatian, komunikasi, sikap saling menghormati dan menghargai.
Bukankah, dulu pernah bermimpi bersama seperti itu? Lantas ketika sudah bersama kenapa mudah sekali melukai. Setelahnya seperti tidak ada apa2.
Aku orang yang tertib minta maaf dan berharap sekali dia demikian. Tapi tidak pernah.
Kadang merasa sangat frustasi.
Cuma pengen bahagia saja...
0 notes
Text
Pengen makan secukupnya tapi ga kenyang.
Pas udah makan banyak, jadinya ga nikmat, seseg. Trus kudu gimana??
1 note
·
View note
Text
Harus bisa memposisikan juga. Ngemong banyak orang, karena bekerja dg orang yg lebih tua. Mungkin mereka pun tidak sadar jika membuat orang lain tidak nyaman. Mungkin mereka juga tidak sadar, jika secara tidak langsung mereka merasa lebih senior dan mungkin minta dihormati kali ya..tapi gpp juga sih, wajar. Yg penting tetap saling menghormati aja dah.
0 notes
Text
Ternyata orang sebaik apapun tetap ada kekurangan. Tetap sabar aja. Bahwa tiap orang memang berbeda dalam hal apapun :)
Yang tadinya dikira tidak neko2, sabar, relijius, dst, ternyata gampang terpicu, mempermasalahkan hal kecil, moody an dan mudah salah paham..weewww
Kita tidak pernah tau seperti apa kondisi seseorang yg sebenarnya. Perjuangan seperti apa yg sdh mereka lalui...
Ga ada yg sempurna ya ampuun. Tetap belajar untuk menerima segala perbedaan yah :)
0 notes
Text
Aku bisa dan tidak malas untuk tahu lebih banyak. Harus bisa menghalau rasa malas..huushhhh
0 notes
Text
Aku berani menghadapi tantangan!
Aku siap menerima tugas!
0 notes
Text
Aku
Aku, yg tidak pernah mau terlihat sedih
Aku, yg tidak pernah mau terlihat sedang ada masalah
Aku, yg tidak pernah mau ditraktir oleh temanku
Aku, yg tidak pernah mau dikasihani atau ditolong oleh temanku
Aku, yg tidak pernah mau mengeluh atau menceritakan masalahku
Aku, yang berjuang dg kesehatan mentalku
Aku, yg berjuang dg cara bergaul dan bersosialisasi, yg kelihatan sangat sepele dimata orang lain tapi sangat mengganggu dan menyita pikiranku
Aku, yg selalu menginginkan yg terbaik untuk keluargaku terutama anakku.
Aku yg tidak mau pinjam uang meskipun keuangan sgt terbatas.
Aku yg tidak mau melihat keluargaku sedih meskipun aku sendiri tertatih
Aku yg berusaha mendapatkan komunikasi yg berkualitas dengan pasanganku tanpa perlu adu argumen berujung sedih atau marah (sesederhana mencurahkan isi hatiku padanya 🙂)
Aku yg berusaha keras memenuhi kebutuhanku sendiri meskipun diremehkan
Aku yg bercita cita menjadi orang kaya sehingga tidak perlu menggantungkan hidup pada orang lain yg tidak ikhlas membantu.
Aku yg bercita cita menjadi orang kaya sehingga bisa mengcover kebutuhan keluargaku tanpa perlu mereka khawatir akan aku ungkit pemberianku.
Aku yg terlalu memikirkan orang lain tapi mengabaikan kebutuhan dan kebahagiaanku.
Aku yg keadaannya terbatas tp punya mimpi tinggi dan menyukai hal yg berkualitas (bukankah tidak mengapa?)
Untukku yg sudah berjuang sangat keras dalam diam..
Aku yang ingin bahagia
Aku yang kangen sekali tertawa lepas
Aku yang bermimpi tinggi
Aku memang beda, aku tidak seperti mereka, aku juara dihatiku, aku yg tidak seperti orang kebanyakan( memang siapa yg mengharuskan?), aku yg tidak menyukai kumpul bergosip, aku yg menyukai kerapian, aku yg suka berbenah, aku hebat! Akulah sang pemenang!
Teruslah berjuang..
Kamu hebat diriku, kamu dicintai dan kamu sangat dihargai, aku sayang kamu dan aku bangga denganmu, diriku!
0 notes