Perempuan sederhana yang sedang berproses menjadi wanita 💙
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Patah,
Karena rapuh.
Hilang,
Termakan waktu.
Dan memang akan terus seperti itu.
Nyatanya,
Hal tersulit dari patah bukanlah merelakannya.
Tapi,
menatanya kembali.
6 notes
·
View notes
Text
💖
Saya memang lebih senang dan banyak berucap lewat tulisan, rasanya takut sekali bicara di khalayak ramai, hingga akhirnya saya mengutip kalimat bung Fiersa begini;
“Saya adalah seorang penakut yang senang bersembunyi dibalik kata-kata”
Tapi sekarang, takut dan bingung bicara di khalayak ramai, rasanya menular pada tulisan-tulisan saya.
Iya, saya sedang entah meski dengan satu atau dua patah.
16 notes
·
View notes
Text
Plak!!
Kaum Cupu Literasi
Kita patut bersedih, memberi perhatian lebih
Pada semangat yang semakin menipis pipih
Simpati yang banyak patut diberikan
Pada generasi anti pengetahuan
Ini zaman serba mudah dimudahkan
Apa yang dimau didapat dalam satu kedipan
Media hanyalah lautan hiburan,
Moral dan pendidikan jarang didapatkan
Lelah pendidik memberi arahan dan nasehat
Jika kemudian itu hanya sekedar lewat
Habis dibawa lingkungan yang keras
Pada mereka apa yang pantas
Wajarlah kita harus banyak merenung
Kaum terpelajar hanya mengambil ijazah menumpang untung
Kampus sebatas tempat mengais kedudukan
Dikejar sekuat tenaga tanpa batasan
Merintih tumpukan buku yang berdebu
Memanggil-manggil mereka yang tiada banyak tahu
Seruan itu hanya terdengar nyaring
Sebab handphone mereka lebih indah berdering
Kaum literasi dianggap cupu
Karena hanya menatap lemabaran tua yang tak menentu
Jangankan untuk membeli buku
Membacanya saja di perpustakaan kampus terasa kaku.
Umat ini tidak membaca
Namun bermimpi memimpin dunia
Apa hendak dibuat
Pada otak yang sering melarat
Lapar tak mendapat nutrisi
Jauh dari ilmu,dari pengetahuan alergi
Kaum terpelajar punya tanggungjawab
Memberi contoh, melahirkan sebab
Jika tidak, ijazah digenggam pulang
Hanya menjadi kertas tua yang usang
Kaum cupu literasi
Hidup di dalam coretan intisari
Yang didapat dari selembar majalah yang hampir mati
Sebab kehilangan pembaca dan pembeli
Uang bulanan pun sering habis
Pada kursi bioskop atau diskon akhir bulan yang mengikis
Kampus bukan ajang pamer gaya
Tas bermerek atau kendaraannya
Kampus bukan hanya ajang mencari popularitas
Diangkat-angkat juga tak puas
Bukan pula menumpuk prestasi
Jalan sana, jalan sini ke luar negeri
Kampus harusnya lumbung solusi
Ditengah carut marut bangsa dan negeri
Gudang pengabdi ummat
Ikhlas beramal, hebat berbuat
Penghuninya harus insyaf menyadari
Ia ada bukan untuk sekedar
Mengejar nilai yang tinggi, heboh menggelegar
Ia ada untuk mencerna pengetahuan
Ditelan dan dikeluarkan jadi amal perbuatan
Untuk ilmu mereka seharusnya mengabdi
Bukan menumpang eksis bergelar S.Pd, S.H, S.Hi, SPd.i
87 notes
·
View notes
Text
Kamu mungkin punya banyak nilai plus.
Tapi,
Kalau nilai plus kamu dipergunakan untuk menyakiti orang banyak,
Kamu akan tetap minus.
—lmnrlmn
2 notes
·
View notes
Text
Allah perlahan-lahan memperlihatkan
Bahwa nanti,
Kemana kita akan pergi
Dimana kita harus menetap
Kepada siapa kita harus berbicara
Bahkan meluapkan segalanya.
4 notes
·
View notes
Text
Wanita, Tetap Wanita
“God made man stronger but not necessarily more intelligent. He gave women intuition and feminity, used properly, that combination easily jumbles the brain of any man i’ve ever met.” -Farah Fawcett-
Dadaku membusung bangga dengan segala sebutan kami
Lemah, cengeng, egois, bahkan manja seperti anak kecil
Namun tulang tetap tulang, tetap menggigil tanpa diselimuti daging
Walaupun kokoh menopang tubuh, kami pun sama
Bagaimanapun kuatnya kami, wanita tetap wanita
Aku, kami, bahkan dunia mungkin berkata kami rapuh seperti kristal
Biarkan mereka menilai seberapa kuatnya kita
Menjadi perempuan bukanlah sebuah pilihan tapi ini adalah takdir, kami senang mengambil keputusan atas hidup kami sendiri dan menjadi bahagialah yang aku sebut sebagai pilihan. Sesekali patah bahkan terpuruk sekalipun selalu ada kekuatan ekstra untuk bangkit kembali, begitulah cara kami menghadapi dunia. Pun saat hati jatuh cinta
Bukankah lautan dan gunung telah bersepakat menjaga bumi?
Namun tetap saja ombak tiba-tiba datang mengganggu pantai.
Lalu kemanakah kaki ini ku langkahkan?
Cinta selalu bisa memiliki aku, walaupun aku tidak selalu mendapatkan cinta
Kami menyala dalam kegelapan, kami berbisik dalam keheningan, Kami gagah dalam kelembutan, Kami bisa berbicara tanpa suara
Ketika pidana datang menghardik cinta, kami patuh pada takdirnya. Ketika piatu menangis dan meremukkan hati, kami hadir dalam pelukan
“Setiap wanita memiliki kekuatan yang tidak pernah mereka sadari,mereka memiliki jiwa yang tak pernah redup oleh kegelapan sang malam. Wanita akan selalu menemukan tempat terbaik untuk dirinya berteduh,karena insting seorang wanita tidak dapat dikalahkan oleh kemalangan nasibnya. Ombak yang kencang mungkin dapat menyapu habis deretan pasir disekitarnya,namun cinta dan ketabahan seorang wanita akan selalu mengaung dalam dekapan-dekapan kesunyian,bisikkan lembut yang menjadi keheningan akan petir yang menggelegar. Airmata telah menjadi sahabat para wanita yang selalu menemani disaat senang maupun duka ketika mereka terjatuh,mereka tahu bagaimana harus bangkit karena para wanita menopang dirinya sendiri dan berpegang pada kemandirian yang tak teraba oleh orang awam. Kedamaian dalam jiwanya berakar dari dalam dirinya yang terpancar melalui senyuman serta pancaran sinar dalam matanya,dan akhir cerita semua wanita diseluruh penjuru dunia sangatlah berharga,mereka berhak untuk dihargai dan bahagia karena mereka telah membagikan kebahagiaan kepada sekitarnya atau bahkan pada dunia. Menyinari dunia dengan kasihnya,memberi warna karena tawanya,memberi semangat dengan tutur katanya yang halus. Pada akhirnya keelokkan parasnya dan ketegaran hatinya adalah jantung bagi dunia”
0 notes
Text
Jadilah perempuan yang biasa saja
Biasa Melazimi Kewajiban,
Biasa mandiri, biasa terjatuh tapi tetap tumbuh,
Biasa menolong dan dilupakan, biasa disakiti tetap mendoakan,
Biasa tepat waktu, biasa istiqomah,
Biasa belajar tanpa diperintah.
Karena dunia memang akan biasa-biasa saja, yang hebat itu manusia yang melazimi kebaikan dan kemanfaatan.
285 notes
·
View notes
Text
Kesalahan yang banyak orang lakukan, tanpa mereka sadari ialah:
Terlalu enggan memberi kesempatan
kepada seseorang
untuk berbuat banyak di hidupnya.
1 note
·
View note
Text
Untukmu Yang Terlalu Sibuk, a k u r i n d u
Hai kamu, apa kabar?
Masih sibuk?
Semoga kamu tidak melupakanku, di sela-sela kesibukanmu. Aku selalu menunggumu, berkabar.
Walaupun aku sadari, kamu akan tetap seperti itu.
Namun setidaknya, rasa rindu ini sedikit terobati.
Tak apa aku akan jauh lebih mengerti lagi, jika kamu dan aku memang memiliki dunia yang tak sama
Kamu boleh sibuk 24jam
Bersibuklah 23jam, 55menit
Sisanya, untuk berkabar denganku
Selamat datang kesibukan pada duniamu yang secara langsung berimbas pada semestaku, selamat menempuh segalanya
Walau aku terlalu cemburu saat kamu berdampingan mesra dengan kesibukanmu, Walau aku terlalu iri saat kamu lebih mementingkan kesibukanmu atau aku yang terlalu merasa kesepian, ketika kamu menikmati harimu dengan segudang kesibukanmu itu
Kamu terlalu asyik dan mesra dengan kesibukanmu
Tahukah kamu?
Segala hal yang aku perbuat hanya untuk satu kebahagiaan kecil yang bisa kamu ingat dan tak hilang begitu saja. Lelucon, candaan, cerita, tawa, sedih, hal-hal kecil yang pernah terucap ketika kita berbincang
Semoga bisa membuatmu untuk selalu tersenyum ketika mengingatku, seperti halnya aku ketika mengingat segala tentangmu dalam keseharianku.
Hey, aku rindu.
Aku cemburu dan iri akan kemesraanmu dengan segudang kesibukan yang selalu kamu perhatikan itu!
Namun tak ku pungkiri, aku pun bangga kepadamu. Aku bangga kamu bisa menjadi seperti apa yang kamu inginkan
Senyummu mengalahkan sabitnya bulan untuk rasa banggaku padamu, namun sangat disayangkan andai kamu mampu membagi waktu dan rasa di sela-sela kesibukanmu. Tentu aku rasa memiliki dua kali lipat keberuntungan, harapanku kamu selalu bahagia dengan kesibukanmu
Walau aku merasa hampa, aku tak bisa mengekangmu. Kali ini yang dapat aku lakukan ialah mengekang diriku sendiri untuk memaklumi segala aktivitasmu itu
Walau ada pepatah yang bilang,
"Kalau ada seseorang yang tulus mencintaimu, sesibuk apapun kondisinya ia akan selalu menjadikanmu prioritas utamanya".
Awalnya kalimat ini membungkamku, membuat terdiam sejenak. Ya! kali ini tak ku pungkiri lagi, aku takut. Aku takut sebenarnya kamu mencintaiku atau tidak, terbesit pertanyaan bodoh yang memang pahit dipertanyakan
Namun ku tepis segera pikiran dan pertanyaan bodoh itu dari hati dan pikiranku, ku alihkan perhatianku dengan membaca kalamNya, menulis tentangmu dan tak lupa selalu mendo'akanmu dalam lima waktu dan heningnya sepertiga malam
Memang, aku harus overdosis dengan obat yang bernama kesabaran. Saat ini aku hanya perlu menunggu kamu melepaskan sejenak kesibukanmu dan berdo'a agar semua ambisi serta impianmu dapat terwujud atas dasar RidhoNya. Akan selalu kutemani kamu dengan do'a, akan ku perbincangkan padaNya untuk kesuksesanmu di masa mendatang
Ku harap, kamu datang.
Tak apa-apa jika aku bukan menjadi satu-satunya yang menguasai pikiran dan harimu, aku tak menuntut kamu untuk menjadikanku satu-satunya yang harus kamu perhatikan. Aku tahu kesibukanmu, masa depanmu, jauh lebih penting dari sekedar memikirkan sosok aku yang menyebalkan ini dan lingkunganmu jauh lebih menarik perhatianmu. Tenanglah, aku tak menyalahkan perkara itu.
Kamu memiki duniamu sendiri begitupun denganku, tapi bisakah sedikit saja kamu selipkan perhatian untukku disaat kamu tengah digandrungi dengan kesibukanmu itu? terlalu sulitkah? Tenanglah, aku tak ingin menyita banyak waktumu. Aku tahu waktumu bukan hanya sekedar untukku tapi juga untuk duniamu, adakah yang bisa kamu sadari dari sikapku? dari pesan singkat serta keluhanku yang tak dapat terucap oleh lisanku
Aku hanya ingin kamu mengerti, aku hanya ingin kamu pahami inginku. Sederhana, aku hanya menginginkan perhatian serta waktu mu
Aku tidak menyalahkanmu, aku tak ingin mencari api permasalahan denganmu tapi kamu terlalu berpikir sempit untuk mengartikan maksudku
Kalimat demi kalimat ini, aku membayangkan teduhnya binar mata indahmu, senyum serta alismu yang begitu sempurna sembari sesekali aku membayangkan suara canda, tawa, sapaan, serta intonasi bicara ketika amarah mulai menghampiriku
Tak apa, aku takkan marah.
Aku pejamkan sesaat kedua mataku, mengingat senyum, suara tawa, tangis dan candaanmu kemudian aku hanya mampu bergumam dan menghela nafas panjang. Semoga Allah selalu memudahkan setiap langkahmu dalam menuju kebaikan dan sembari aku berdo'a. Dan semoga adanya aku di dalam impian mu itu, jika perhatian tak dapat kuberikan secara langsung, jika perasaan tak dapat kutunjukuan setiap detiknya
Ketahuilah, akan ada satu jalan untukku agar selalu bisa menunjukannya dalam lima waktu serta sepertiga malam. Tak lelah ku ikut sertakan selalu namamu di dalamnya, semoga segala impianmu dapat terwujud. Aku akan selalu mendo'akannya
Kini, aku mencintaimu dengan penuh kesabaran
Kelak, jika aku benar-benar akan bisa memilikimu. Itu adalah hadiah terindah dariNya atas kesabaranku
Bantu aku, do'akan aku
Agar aku mampu untuk selalu mencintaimu dalam sabar dan ikhlasku.
"Dariku, perempuan biasa yang akan dan selalu ada, mencintai, serta mendo'akan yang terbaik untukmu. Aku, si mata yang selalu menghipnotis. Katamu".
1 note
·
View note
Text
Berawal Dari Hati
Inna'amalu bi niat
Ada segumpal daging dalam diri manusia,jika ia baik maka baiklah seluruhnya. Jika segumpal daging tersebut buruk,maka buruklah seluruhnya
Hati=jantung, raja dari keseluruhan manusia
Bagaimana agar dapat menundukan pandangan?
Bagaimana menjaga lisan?
Tundukan hati kita terlebih dahulu.
Iman asik,ibadah asik,bermula dari hati yang terpaut dengan masjid bukan tumbuh yang berada di dalam masjid: Ada orang yang jauh dari mesjid namun saat adzan hatinya yang terpaut dengan mesjid membuat kakinya melangkah ke mesjid, ada orang yang tubuhnya berdekatan dengan mesjid tetapi adzan tidak mampu memanggil dirinya melangkahkan diri kita ke mesjid (ust.Hannan attaki)
Hati adalah target dakwah islam.
Ingin rajin ke mesjid?
Hati terpaut dengan mesjid
Hati yang nyaman dengan mesjid
Takkan mungkin seorang sahabat Rasulullah mampu berani menghadapi musuh dalam peperangan,jika dirinya tidak menanamkan hati yang cinta terhadap syahid
Dakwah=Seni mengikat hati
Allah memalingkan manusia dari kebenaran: Allah menutup hati,pendengaran,penglihatan
Orang yang lembut: orang Anshar, orang Yaman, Tabi'in (generasi kedua setelah sahabat)
Ada seorang orang Anshar yang dikatakan sebagai ahli surga sebanyak 3x oleh Rasulullah, setelah dicari tahu amalan yang membuatnya menjadi ahli surga ialah hatinya selalu bersih dari rasa dengki. Mengapa orang Anshar sangat baik pada orang Muhajirin??
Karena orang-orang Anshar mencintai orang Muhajirin, Allah yang menanamkan cinta dalam diri orang Anshar mencintai Muhajirin karna Allah
Orang Anshar tidak memiliki rasa dengki dalam hati orang Anshar. Hayyin, easy going
Orang yang selalu menginginkan kebaikan dalam diri oranglain
Cinta membuat orang: mudah memaafkannya, mudah membantunya, mudah memakluminya "Hati-hati membenci sahabat-sahabatku, berarti membenci diriku" Rasulullah SAW
Adanya dengki membuat kita selalu merasa tidak nyaman, hassad, hilal (tidak senang melihat oranglain)
Menjadi orang sholeh:
-Bencilah dengan perbuatan buruk, hingga merasa malu saat seseorang membahas keburukan tersebut yang ada pada diri kita
-Saat mendengar Al-Qur'an bertambahlah imannya, bergetarlah hatinya saat mendengar nama Allah karena bahagia berada didalam hatinya. Bukan di luar hal selain itu
Belajarlah: Bahagia berasal dari hati, dan sumber bahagia hakiki adalah saat selalu menaruh Allah dihati (Qolbi Jannati - Hatiku adalah Syurgaku)
Melembutkan hati:
-Dzikirlah agar membuat hatimu bahagia dan melembut, dzikir layaknya amplas yang melembutkan kayu,meskipun awal tidak menikmati dzikir nantipun terbiasa. Malah hati terasa kosong tanpa dzikrullah
-Sering melihat orang yang lebih kurang dari kita, membuat hati kita cepat lembut. Mudahlah kita berkasih sayang dengan orang lain
0 notes
Text
Apa Sebab ?
Apa sebab orang bisa menyukaimu?
Bahkan jatuh hati?
Padahal engkau tidak cantik seperti yg lain, bukankah itu perasaanmu? kamu merasa tidak juga lebih pintar, lebih baik bahkan lebih shaliha. Tapi mengapa ada yang bisa menyukaimu? bahkan rela jauh-jauh datang ke rumahmu, rela bekerja lebih keras untuk mempersiapkan hari-hari baik kemudian hari denganmu
Apa sebab orang bisa menyukaimu?
Sekalipun menurutmu, dirimu begini dan begitu?
Apa hendak dikata, bukankah berulang kali kamu dengar bahwa cantik itu relatif? berdasarkan perasaan bukan berdasarkan standar iklan di televisi, bahkan sejauh mana ukuran kebaikan seseorang itu juga relatif. Baginya kamu itu baik dan itu lebih dari cukup untuk mengalahkan pikiranmu tentang dirimu sendiri yang merasa kamu belum cukup baik
Apa sebab orang bisa menyukaimu, bahkan jatuh hati? barangkali itulah sisi yang tidak bisa kamu lihat, ada orang yang bisa melihat sesuatu yang tidak bisa kamu lihat dari dirimu sendiri dan memang kita tidak bisa menilai diri sendiri dengan baik
Boleh jadi masa lalumu amat buruk tapi baginya itu tak berarti, boleh jadi kulit wajahmu kusam dan gelap tapi baginya itu tidak berarti, boleh jadi kepandaianmu tidak seberapa tapi baginya itu tidak berarti.
Lalu..
Kira-kira, apa yang berarti darimu baginya??
Barangkali kamu akan menemukan jawaban itu nanti di tatapan matanya, juga bagaimana setiap kata-kata yang keluar darinya, juga bagaimana ia memperlakukanmu
Barangkali juga kamu tidak akan menemukan jawaban itu segera, butuh bertahun-tahun untuk mengerti dan memahami mengapa ada orang yang bisa menyukaimu.
Bahkan jatuh hati :)
0 notes
Text
T E R T A M P A R K E R A S
Tertampar
Tersadar betapa mendangkalnya diri ini, akibat terlalu banyak konsumsi konten bergizi rendah.
Konten kecil, ringan, renyah, gurih atau manis, namun terus menerus memenuhi isi kepala. Menyisakan sedikit saja ruang untuk hal yang bergizi tinggi.
Mungkin itulah mengapa belakangan lemah sekali dorongan saya untuk menulis—sebab tidak ada isi yang layak dituangkan dari kepala ini.
Saya tetap membaca buku sebenarnya. Tapi saya sadar, waktu saya untuk berefleksi menjadi berkurang. Alih-alih, di waktu tersebut pikiran saya tergunakan untuk “luntang lantung” di linimasa.
Yep, selain membutuhkan asupan, pikiran pun membutuhkan ruang untuk berefleksi—untuk mengolah, menyerap, dan mendistribusikan asupan ke seluruh penjuru hidup kita.
Maka, mari kembali membuang semua hal, kecuali yang mengantarkan kita pada kepuasan hidup.
Hai pikiran, kamu ikut puasa bersama perut dan nafsu ya.
279 notes
·
View notes
Text
U J I A N
Renungan ujian bila Allah memberikannya kepadaku, selalu aku bertanya
Kenapa aku yang terpilih?
Kenapa aku mesti di uji?
Apa salahku sehungga ku harus menerima ujian ini?
Padahal mereka sama sepertiku, atau bahkan mereka yang lebih lalai dalam menta'ati perintah Mu. tetapi mengapa setelah itu kesenangan dalam hidup tetap Allah berikan? kenapa limpahan nikmat Allah selalu tercurahkan?
Saat itu kaki ku mulai layu, bagai langkahan ku tiada arah tujuan. Dan akhirnya disitu aku melutut, berserah diri hanya padaNya
Yaa Allah, aku hamba yang tamak
Tamakkan nimat dunia sedangkan kau telah memberikanku nikmat yang melebihi dari cukup,pun tak tertanding nilainya dengan setetes hujan yang kau berikan. Yaa Allah aku hambamu aku lupa bahwa engkau maha berkuasa,aku lupa nikmat dunia hanya sementara,aku lupa semua ini pinjaman semata yang jika aku kejar semakin menjauhlah aku dengan syurgaMu ya Rabb
Ujianmu tarbiyyah untukku agar aku mengenang dosa yang lalu untuk menambahkan tingkat keimananku agar tetap terus dijalan Mu, mungkin ku pandang ujian itu terlalu besar sedangkan itu tanda kasihMu kepadaku. Aku tahu engkau rindukan suaraku untuk memohon ampunan,engkau rindu semua ungkapan keluh kesah yang ada didalam hatiku
Yaa Allah
Tiada lagi yang aku harapkan selain kekuatan dan ketabahan untuk terus menta'atiMu,untuk melawan segala kesedihanku agar tetap percaya takdirMu adalah satusatunya jalan yang terbaik untuk hidupku,teruslah menyayangi hambaMu yang berlumuran dosa ini ya Allah,jangan lupakan hambaMu yang hina ini.
Sebab aku yakin, segala bentuk apapun ujian yang kau beri pada hambaMu itu karena mempercayai ia bisa melewatinya hanya dengan selalu mengingatMu
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan (Kami telah beriman) dan mereka tetap diuji? Dan sungguh kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang berdusta. Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari azab kami? Sangatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu!" (QS.Al-'Ankabut 2-4)
0 notes
Text
Namanya Ketulusan
Kau tahu? ia tumbuh tanpa diperintah.
seperti ilalang dipadang pasir, atau serupa daun yang menjalar pada tiang-tiang. kusebut lagi namanya ketulusan,pohon dengan daun rimbun pelindung terik yang memekik,rindang memanggil sejuk yang tak lagi ditekuk kemarau panjang
Lalu kupikir kau mengerti soal tulus bisa kau tanam dalam hati,akarnya menghujam kuat kuat hingga isi kepalamu tak lagi soal timbal ataupun balik. Tetapi bagaimana kau mengiring rasa seikhlas jasad yang melekat pada jiwa ?
Main-main rupanya, manis yang kau ucap tak berasa apa-apa. Nikmat di awal dan pahit bersisa. Ku pikir, hatimu seluas hamparan tanah yang penuh ditumbuhi pepohonan dan ubi dengan daun yang menjalar. Ada kursi taman di antaranya, menanggalkan hiruk pikuk lelah yang entah.., hanya saja kau ini hampir gersang tak ada hujan atau sungai yang mengairi setiap jalur yang berkeliling mengitari. Hingga satu demi satu hijau dedaunan merapuh lalu gugur melebur ke tanah yang sama sekali tak basah
Tulusmu dangkal, hanya nampak sebagai indah dari jauh dan dekat menjadi tak utuh dan kau tahu? bahwa tulus tak perlu penguntit, bahwa tulus tak perlu raja bernama curiga, hanya saja perlu percaya yang istananya tak perlu dibuat-buat sengaja
Tulusmu dangkal, maka sejak itu kau mati dilahap gersang yang tersisa hanya kepingan bayang-bayang, Ditemani senja yang nakal.
kamu !
sipemilik tulus yang dangkal
masih ditempat, waktu, dan suasana yang sama :)
0 notes
Text
Sedang Apa Kita di Malam Pergantian Tahun Nanti?
Jika ada suatu bangsa yang paling takut akan datangnya bencana, maka bangsa kitalah yang paling layak untuk khawatir. Gempa bumi, puting beliung, tsunami, gunung meletus, likuifaksi tanah, bisa tiba-tiba terjadi begitu saja.
Di bawah tanah tempat kita berdiri ada perbatasan lempeng bumi yang saling bertumbuk dan pulau kita dikelilingi samudera besar. Kita tak sadar bahwa sebenarnya kita tengah dikelilingi bencana yang siap menghantam kapan saja. Tanpa bermaksud menakuti, bencana-bencana ini sedang ‘menunggu perintah’ untuk datang.
Bumi sudah tua. Akibat ulah kita sendiri, sakitnya semakin parah. Umat akhir zaman ini semakin mendekati hari akhir. Hitung saja, semakin banyak bencana terjadi dan semakin banyak pula macamnya.
Belum ada teknologi yang mampu mencegah dan memprediksi dengan tepat datangnya bencana-bencana itu. Berharap terlalu banyak kepada pemerintah, militer, atau institusi terkait rasanya juga tak ada yang mampu mencegah datangnya bencana itu. Lalu kepada siapa kita meminta pertolongan?
Seharusnya bangsa kitalah yang paling beriman. Paling banyak dan paling khusyuk ibadahnya. Paling bersih hatinya. Dan paling jauh dari maksiat daripada kebanyakan manusia di muka bumi.
Namun kita memilih larut dalam dunia dan lalai akan akhirat. Kita dekat dengan maksiat dan lupa dari mengingat-Nya. Bangsa macam apa kita ini? Terancam banyak bencana, tapi jauh dari-Nya.
Ada dua jenis manusia menyikapi bencana. Jenis pertama, mereka percaya bahwa bencana adalah kehendak sekaligus teguran Allah kepada manusia. Jenis kedua, mereka hanya menganggap bencana sebagai peristiwa alam dan tak percaya bahwa bencana juga datang sebagai bentuk kemurkaan-Nya. Jika kamu jenis kedua, abaikan saja tulisan ini.
Menjelang tahun baru, ada pertanyaan yang layak untuk kita renungkan. Sedang apa kita di malam pergantian tahun nanti? Sedang lalai atau sedang mendekat kepada-Nya? Karena yang paling menyedihkan sekaligus mengerikan adalah bencana yang datang kepada orang yang sedang lalai dari mengingat-Nya dan larut dalam kesenangan dunia.
— Taufik Aulia

548 notes
·
View notes
Text
Jangan Lupa Pulang!
Terlalu sibuk mencari pembuktian-pembuktian arti hidup membuat aku lupa pulang, terlalu banyak aku bertemu orang baru hingga membuat ku lupa dengan orang-orang yang selama ini bersama.
Sampai ketika sang ayah berkata “Jangan pernah lupa untuk pulang! Jangan lupa dimana rumahmu!” Dengan sedikit nada tinggi, akhirnya aku pun sadar.
Ya..
Akhirnya aku sadar, aku sedang berpura-pura dimana rumahku. Aku sibuk mencari pembuktian agar orang menghargai ku tanpa mereka tau siapa dibalik ku, mencari kehidupan-kehidupan yang tak pernah aku temui dimasa lalu.
Ternyata sudah terlalu jauh aku berjalan di luar zona nyaman, hingga ayah harus bersuara menggunakan sedikit nada tinggi. “Perjalanan memang membuat pribadi mu menjadi tangguh, tapi kamu juga harus ingat dimana rumahmu, jangan pernah lupakan rumahmu! karena itu satu-satunya tempat yang akan selalu menerima apapun keadaanmu”.
Jadi, jangan lupa pulang ya..
0 notes