indarwan-iswan
indarwan-iswan
Indarwan Iswan
181 posts
Pembelajar & suka berjejaring I Writer I
Don't wanna be here? Send us removal request.
indarwan-iswan · 9 months ago
Text
The death of expertise
[3.4] Era baru dengan arus besar konsumsi media informasi menggerus kebenaran dan ketepatan informasi, seperti fenoma post-truth yg sudah merajalela. Tom Nichols bilang era matinya kepakaran, seperti pengalaman practicesnya di US dalam dua dekade terakhir telah menggeser peran para pakar, ilmuwan ataupun para intelektual. Saat pakar dimusuhi dan anti intelektualisme kian marak, jalan menuju kekuasaan yang korup terbuka lebar, dan nasib demokrasi pun semakin terancam. Keahlian yang telah didapat secara susah payah menjadi sia-sia ketika ada berjam-jam tayangan podcast, tv, atau ruang media sosial untuk diisi oleh sembarang person yang tidak memiliki kapasitas dan keahlian sama sekali dalam isu yang diperbincangkan.Di sisi lain, kelimpahan informasi dan teknologi komunikasi memberikan ruang bersuara & kepercayaan diri kepada orang - orang berkompeten untuk bersuara & berpendapat atas segala hal dan segala jenis peristiwa.
Ruang informasi itu menjadi berisik dan penuh dengan informasi tidak kredibel yang berseliweran. Sama dengan term dalam ilmu komunikasi, semakin terbuka dan mudah didapatkan suatu informasi, maka semakin rendah dan tidak penting informasi tersebut, begitupun sebaliknya. Sebenarnya, tulisan Tom Nichols dalam bukunya "Matinya Kepakaran" adalah pesan agar semua orang mencari informasi dan memperoleh informasi dari sumber yang tepat, demi kebaikan diri sendiri dan orang lain. Pesan ini juga penting untuk kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
0 notes
indarwan-iswan · 9 months ago
Text
Menghibur Pikiran & Membangun Pikiran
[3.4] Pernah baca kenapa orang-orang yang terlihat keren, rajin sekali membaca dan memiliki idealisme yang tinggi, namun dalam karir kok terlihat masih di situ situ saja. Terkesan lamban sekali dalam berproses dan meriah berbagai pencapaian yang luar biasa. Ada kemungkinan mereka terjebak dalam "menghibur pikiran" dengan bacaan yang membuat mereka nyaman, dengan lingkungan yang memuat nyaman. Mereka tidak "menumbuhkan pikiran" pada hal - hal yang lebih prioritas, hal hal yang langsung ke tujuan utamanya. Mereka banyak berkutat pada hal hal sekunder , mereka berat untuk melawan rasa tidak nyaman, rasa tidak aman, dan rasa tidak menghibur diri dari keadaan sebelumnya.Terkadang rajin baca juga tak menjamin, karena salah bacaan dan salah kontekstualisasi bisa berdampak tidak baik juga pada masa depan. Terlihat sepele, namun bisa berdampak besar, karena perbedaan dari kebiasaan antara "menghibur pikiran" dan "membangun pikiran.
1 note · View note
indarwan-iswan · 1 year ago
Text
[3.4] Obsesi Besar dan Kekuatan Grid
Obsesi-obsesi besar tidak terlepas dari akumulasi habit kecil yang selalu diupayakan secara terus menerus, atau James Clear menyebutnya ATOMIC HABIT.
Atomic dapat disebut sebagai bagian terkecil dari sebuah benda, bagian tunggal yg tak terbagi lagi dr sebuah sistem yg lebih besar. Ia juga sebagai sumber energi yg sangat besar dari dalam. Begitu magicnya dari membangun habit/kebiasaan.
Kalo dilihat day per day, tidak terlihat secara siginifikan progresnya, bahkan nothing. Tapi kalo diakumulasi dalam triwulan, atau tahunan, sebenarnya ada progres itu dan siginifikan. Tapi ya itu, syaratnya adalah konsisten. Irosnisnya, konsistensi adalah musuh terbesar untuk berprogres.
Ketika dicari, apa ya bahan bakar atau sumber energi dari konsisten itu ? Ternyata sumber daya bukan segalanya, tapi visi dan spirit yang terpatri pada otak, pikiran, dan hati. Ini dr mana dibentuknya ? Dari input yang masuk di pikiran (lingkungan, bacaan, pergaulan, etc).
Input itu didukung oleh apa ? Saya kutip hasil riset dan tulisan di bukunya Angela Duckworth, kekuatan itu adalah GRIT, yaitu kekuatan kegigihan. Pepatah Arab bilangnya Manjadda Wajada, Siapa yg bersungguh - sungguh pasti berhasil.
Dalam daily hidup, pekerjaan atau bermitra, ataupun pengalaman pribadi, secara empiris saya banyak menemukan, bukan orang yang pintar, cerdas, bukan yang punya sumber daya, bukan yg punya daya gesit alami yg banyak meraih pencapaian, tapi mereka yg bersedia bertahan, terbiasa hidup bersama dengan badai, sembari menunggu badai berlalu, dan tidak ada kamus putus asa, dan selalu mencoba, mereka ini yang berhasil mencapai gerbangnya masing - masing.
Hukum alamiahnya sepertinya memang begitu. Grid itu membawa hasil, dan terbiasa bersahabat dengan badai, itu kekuatan, kebijaksanaan, dan bumbu dasar kehidupan. Kuncinya adalah kemampuan meracik itu semua. Sekian. Selamat berpuasa ya, gak terasa tersisa 25 hari lagi Ramadhan 🙌
0 notes
indarwan-iswan · 2 years ago
Text
[3.4] Konsepsi cerita:
Suatu sore menjelang malam, terjadi pertemuan dua teman lama, masa kecil yang penuh impian, penuh suka, tanpa banyak pikir panjang, melakukan dan mengekseskusi semua ide.
Pertemuan berlangsung haru dan apik, ada banyak cerita dan kenangan tak ternilai, tak bisa terulang, tapi selalu memenuhi semua relung jiwa dan pikiran.
Obrolan sampai dan berujung pada satu pertanyaan bersama, apa itu puncak kehidupan, apa itu kepuasan, apa itu kesuksesan, apa itu kebahagiaan, apa itu berkemanusiaan.
Sungguh apik, penuh tanya serta analisis, juga validasi asumsi dan konsep. Tidak bisa selesai obrolan dengan ujung dari topik tersebut.
Kami akhirnya sepakat untuk tidak sepakat, kami akhirnya berkontemplasi dengan kesimpulan masing-masing.
Semua obrolan bermuara bahwa akhirnya kami menemukan bahwa pendidikan itu tidak penting, kami temukan setelah proses pendidikan. Karena proses panjang dan akumulasi analisis pada penemuan kalimat di atas , kami pun melihat dan merasakan, bahwa pendidikan itu penting.
Tidak ada kesimpulan permanen dr obrolan kami, yang ada adalah proses pembelajaran yang tidak boleh selesai selama hembusan nafas keluar. Kami bersyukur, dan kamipun melanjutkan obrolan.
Sampai akhirnya, suasana kembali sunyi, kami kembali pada dalamnya pikiran masing-masing. Terima kasih Tuhan, kalimat itu timbul hilang dalam perenungan.
#sekian #value #brotherhood #mengikatmakna
0 notes
indarwan-iswan · 2 years ago
Text
[3.4] Semua urusan adalah kebaikan
Indahnya hidup bukanlah tentang apa yang kita alami, tapi tentang bagaimana cara kita melihat tentang apa yang kita alami.
Seindah apun peristiwa yang kita alami, kalau kita melihatnya dari sudut pandang yang kurang tepat, tidak akan kita temukan keindahan itu. Sebaliknya, seburuk apapun peristiwa yang kita alami, kalau ķita bisa melihatnya dari sudut pandang ýang tepat, niscaya akan terasa keindahanya.
Hidup bukan tentang keindahan atau keburukan, bukan tentang kebahagiaan atau kesedihan, etc. Hidup ialah bagaimana kita merespon segala apapun itu yang terjadi sepanjang waktu yang dititipkan pada kita untuk berkarya, dan mengisi momentum kehidupan.
Bagi seorang muslim, semua urusanya ialah kebaikan. Entah itu yang baik atau yang buruk, semuanya merupakan anugerah dan kebaikan. Pointnya ada pada kita manusia, bagaimana cara kita merespon semuanya sebagai sebuah kesyukuran atas segala nikmat-Nya.
0 notes
indarwan-iswan · 2 years ago
Text
[3.4] Pahlawan Profetik
Pahlawan besar dalam sejarah peradaban manusia, pahlawan yang membina dan mencinta dengan nilai-nilai kepemimpinan profetik.
Sosok sederhana dan penuh visi, ialah sepasang bidadari dunia terindah yang dititipkan pada manusia, Orang Tua.
Ibu dan Bapak, Kolaborasi paling modern dan satu-satunya di bumi ini sejarah mengelola cinta yang menginspirasi.
Salah satu bagian dari aktor paling berpengaruh dan berjasa tersebut ialah pada sosok di mana surga pun terletak pada telapak kakinya.
Terima kasih yang mengalir dalam setiap moment, hari ibu bukan satu hari, bukan juga pada tiap hari, bukan tiap moment, tapi pada setiap nafas yang mengalir ialah pengorbanan cinta yang mengalirkan inspirasi-inspirasi besar yang mengubah dunia, melahirkan generasi-generasi terbaik aktor peradaban bangsa.
Ibu, hari pun terlalu lama untuk mengucapkan kata sayang, kalimat terima kasih, terlalu kecil dan sangat tidak berarti itu semua dengan semua cinta dan pengorbanannya.
Cinta yang selalu menghadirkan kedamaian, menebarkan nilai-nilai profetik, menunjukan jalan menuju sang Khalik, Allah swt.
Cinta, bagian cerita peradaban yang menjadi sejarah dan satu-satunya di bumi, dengan sosok yang istimewa pengambil bagian dan peranan terbesar di dalamnya,Ibu
0 notes
indarwan-iswan · 2 years ago
Text
[3.4] Industri Para Pahlawan
Perenungan yang mendalam pada sejarah akan mempertemukan kita pada satu fakta besar, bahwa sejarah itu industri para pahlawan;
Pada skala peradaban akan selalu terjadi pergiliran kejayaaan, pergiliran kepahlawanan, dan juga pergiliran peran-peran sejarah yang mendunia;
Peran-peran ini dilaksanakan oleh orang-orang besar dan mengambil peran yang tepat pada zamanya;
Saya mengambil salah satu dari ratusan aktor-aktor besar ketika masa Kejayaan itu dimiliki umat. Salah satu Khalifah besar, Sultan Harun Ar-Rasyid;
Saat itu beliau mulai memimpin ketika umur 20 tahun dengan wilayah kekuasaan kekhalifahan yang sangat luas. Beliau juga belajar langsung pada salah seorang ulama besar dan salah satu Imam Mahzab, Imam Malik.
Pada masa berikutnya, ketika masa kepemimpinanya, Imam Syafi'i saat itu juga se-umuran dengan beliau, mereka hanya berbeda peran, satu sebagai pemimpin yang adil, satu sebagai Ulama dan ahli Ilmu;
Sultan Harun Ar-Rasyid sangat pada hormat ahli agama dan ahli ilmu, dan selalu menempatkan mereka di atas dirinya, juga sering melakukan kordinasi dengan mereka;
Sultan Harun Ar-Rasyid juga begitu hormat pada Imam Syafi'i akan ketinggian akhlaknya. Imam Syafi'i sebagai salah satu Imam Mahzab Islam, sampai saat ini mayoritas muslim Indonesia mengikuti Mazhab Imam Syafi'i;
Orang-orang ini meninggalkan bekas kehidupan mereka, tapi bekas itu berdampak pada peradaban besar, berpengaruh pada pola-pola peradaban dunia, dan berdampak pada khazanah keilmuawan dunia;
Entitas nilai dan jiwa besar, serta keluhuran akhlak begitu besar dampaknya pada dunia. Padahal mereka hanyalah orang-orang biasa dan sedikit di atas rata-rata;
Namun kebesaran hati dan keimanan, ketinggian akhlak dan ilmu menjadi entitas dan standardisasi nilai-nilai hidup mereka, peradaban yang mereka bangun, dan kisah sejarah yang mereka tuliskan sendiri;
Peradaban besar hadir karena di dalamnya hidup dan ada orang-orang besar, dan rakyat yang dipimpin pun memiliki kualitas yang layak dengan kulitas aktor-aktor utama peradaban itu.
0 notes
indarwan-iswan · 2 years ago
Text
[3.4] Procastination
Menurut Fischer (2001), seseorang lebih menyukai waktu luang dapat dirasakan saat ini dibanding nanti. Akibatnya orang tersebut akan memberi bobot lebih berat pada waktu luang dibanding mengerjakan tugasnya.
Terdapat contoh penting dalam menjelaskan fenomena ini yaitu ketika seseorang dihadapkan dengan deadline yang sudah sempit, sedangkan dia belum mengerjakan tugasnya, orang tersebut akan tergesa-gesa mengerjakan tugasnya.
Kemudian datang info bahwa deadline diperpanjang, ia akan kembali menunda tugas tersebut dan baru mengerjakannya dekat dengan waktu deadline yang kedua.
Ilustrasi tersebut menggambarkan bagaimana ia menempatkan waktu luang lebih berat dibanding tugas, padahal dia tahu bahwa tugas tersebut lebih penting dibanding waktu luangnya saat ini.
0 notes
indarwan-iswan · 2 years ago
Text
[3.4] Hidup adalah masa karya
Hidup ialah masa karya kita. Ada bagian waktu dari hidup kita yang kita optimalkan pemanfaatanya dengan berkarya. Waktu hidup kita yang terbuang tanpa diisi dengan karya ialah umur kita yang terbuang. Maka sebenarnya hidup kita hanyalah akumulasi dari semua waktu yang kita gunakan buat berkarya.
Bersyukur, berbahagialah dengan kehidupan ini, karena kehidupan ini perjalanan yang indah, perjalanan yang sangat menginspirasi. Seperti sebuah kebaikan, ia banyak yang menyuarakan ,banyak yang menulis untuk dilakukan, banyak yang mengajak buat bergabung dalam sebuah amal kebaikan.
Tapi hanya sedikit yang peduli, hanya beberapa yang hadir dari hati, dan melahirkan inspirasi-inspirasi nilai-nilai kebaikan yang baru. Banyak yang menyuarakan kebaikan itu, tapi sedikit yang melaksanakan, hanya beberapa yang ikhlas melaksanakan.
"Padahal kebaikan itu sangat menginspirasi. Seperti halnya persahabatan, cerita pertemanan kita, seperti memori-memori indah saat kita bersama.
Filosofi sederhana yang ingin disampaikan, bahwa persahabatan itu seperti sebuah amal kebaikan yang terus menginspirasi lingkungan sekitarnya, menginspirasi orang lain untuk ikut ambil bagian dalam amal kebaikan tersebut.
Persahabatan itu memang seperti kepompong yang mengalami metamorfosis sempurna, dari tahap awal telur-larva-pupa- imago. Proses yang sangat panjang, dari hal kecil terbentuk seperti telur, kita mulai mengenal teman-teman kita, sedikit demi sedkit semakin banyak yang diketahui, semakin saling mengenal, semakin dekat.
Selanjutnya, terus berkembang, seperti halnya perubahan dari proses larva-ulat-akhirnya jadi imago, dengan berbagai proses, susah senang, kadang benci, suka, kecewa, tapi juga banyak hal positif, senyum, terbentuk entitas kepedulian dan rasa kekeluargaan, dan sebagainya.
Hasil dari sebuah persahabatan ialah entitas "kekeluargaan yang bahkan lebih kuat dibandingkan daripada saudaramu sendiri", seperti Rasulullah dan para sahabatnya, persaudaraan dan solidaritas yang maha dahsyat.
Itu semua hasil dari proses yang tidak mudah, banyak pengorbanan dan cerita inspiratif yang ikut terbentuk di dalamnya. Seperti kerasnya perjuangan sebuah telur pupa serangga dalam metamorfosis sempurna untuk menjadi pupa.
Proses itulah yang menguatkan entitas nilai sebuah persahabatan yang telah terbentuk.
0 notes
indarwan-iswan · 2 years ago
Text
[3.4] Cinta
Cinta kata yang begitu dalam, tidak memiliki definisi sebab ialah merupakan totalitas dari energi jiwa, ia memiliki kekuatan yang dapat merobohkan kuatnya dinding baja.
Kata cinta ini ialah kata fenomenal yang sulit dicari kata yang menyamainya. Ada banyak objek yang bisa menjadi sasaran pelimpahan kata cinta ini, ketika ia merupakan sebuah perasaan maka objek cinta ini akan mencari sasaran yang tepat.
Tidak sembarang, karena cinta ini punya kemampuan untuk memilih. Sebab cinta ini ialah kesucian, ia hanya mau menuju sasaran yang tepat , layaknya enzim yang hanya bisa beraksi pada substrat tertentu saja yang sesuai denganya. Begitu pun halnya dengan cinta ini, maka tempat yang suci ialah pilihannya.
0 notes
indarwan-iswan · 2 years ago
Text
[3.4]
Kembali, kata sederhana yang memiliki banyak makna. Kembali kepada yang benar, kembali kepada tujuan awal dari sebuah perjalanan, kembali kepada sebuah niatan, kembali kepada fitrah. Kembali lah pada Tuhanmu kembalilah kepada fitrahmu.
Kembali ialah menyusun energi, menyiapkan strategi yang lebih besar untuk sebuah perubahan, menyiapkan wawasan, ilmu dan kapasitas untuk memberikan peranan, menyiapkan modal untuk berkontribusi.
Kembali ialah pada makna sederhana, pada satu energi yang selalu ingin diwujudkan. Kembali dengan semangat kesyukuran dan semangat kebahagiaan akan kehidupan yang indah ini, hidup ialah inspirasi terbesar dalam sepanjang sejarah, segala ayat dan cinta-Nya ialah inspirasi kehidupan yang begitu menggugah.
Inspirasi yang memiliki energi untuk mengembalikan makna kehidupan pada satu entitas yang lurus sebagaimana yang diwahyukan Tuhan.
Kebahagiaan ialah kehidupan itu, kebahagiaan inilah yang memberikan inspirasi akan keindahan, kemahadasyatan anugerah dan cinta-Nya yang selalu mengalir dalam setiap hembusan nafas ini.
0 notes
indarwan-iswan · 2 years ago
Text
[3.4] Sosok Pahlawan
[3.4]
Sebuah bangsa yang berdiri, tidak akan pernah lepas dari suatu sosok yang menginspirasi, ialah pahlawan.
Entitas dari nilai-nilai perjuangan pahlawan tersebutlah yang terus menjadi rangkaian sejarah sebagai warisan ilmu untuk generasi berikutnya.
Pembangunan suatu bangsa ialah proyek dunia, umurnya sangat panjang bahkan jauh lebih panjang dari umur penduduk negara tersebut.
0 notes
indarwan-iswan · 2 years ago
Text
[3.4] Visi Besar
Orang-orang besar yang mengisi ruang waktu dan mengubahnya menjadi lipatan sejarah besar hanyalah orang-orang biasa yang belajar konsisten, orang-orang sederhana yang konsisten terus memberikan yang terbaik. Orang-orang dengan dengan entitas yang sama, obsesi besar untuk menjadi yang sebaik-baiknya di hadapan Allah. Itu obsesi mereka
"Setiap tempat dan momentum itu sebenarnya sama , namun yang membuatnya beda ialah aktornya. Aktor punya entitas makna yang dalam pada setiap waktu dan tempat, kesan dan kemampuan memetik hikmah, point ini yang memberikan hasil yang berbeda
Hidup ialah suatu tahapan, dan hal ini juga suatu hukum yang sama yang berlaku pada setiap entitas hidup yang lain.
Ada satu point penting, ketika telah melewati tahapan sebelumnya, dan menuju tahapan selanjutnya, maka rangkaian tahapan sebelumnya merupakan suatu rantai yang tidak boleh terputus. Tahapan sebelumnya tetaplah menjadi proses yang mengantarkanya menjadi siklus besar yang menyejarah dalam peradaban hidup manusia
Manusia itu punya sisi keangkuhan dalam pribadinya, namun kekuatan iman mengalahkan sisi itu Terkadang karena keangkuhan ini, lebih banyak manusia yang bertanya keabsahan suatu nilai daripada kebenaran suatu nilai.
Namun hikmah dari abad Jahiliyah dulu juga mengajarkan, sosok-sosok manusia angkuh yang bahkan menanyakan kebenaran firman Tuhan, benarkah ini Firman Allah ? Sisi keangkuhan itu telah mengalahkan suatu karunia besar dalam hati manusia, Cinta
Momentum itu sebuah perubahan, hidup ini menuju perubahan dalam segala prosesnya.Momentum terbaik itu lahir dari entitas momentum yang terbaik, tapi bukan itu yang penting , titik pointnya hanya hal sederhana melakukan sebaik-baiknya pada setiap entitas momen kehidupan
Pelajaran itu selalu datang setiap saat, hikmah itu banyak berserakan namun hanya hati yang ikhlas yang bisa mengambil momentum itu lebih baik di atas rata-rataSetiap pribadi punya episode hidup, bagian perjalanan dalam hidup, dengan segala ceritanya.
Setiap pribadi punya hikmah dan inspirasi setiap episode hidupnya, punya bagian terbaik dari hidup, punya peranan terbaik yang diambil.
Setiap pribadi punya nikmat tersendiri dalam setiap satuan waktu terkecil dalam episode hidup, ada kenikmatan anugerah-Nya, ada romantisme terindah, ada kebahagiaan yang menyejukan ada kesyukuran yang syahdu, ada cerita cinta yang selalu menginspirasi, ada nilai-nilai kepahlawanan yang kokoh, ada cerita sosok kuat dibalik kehebatan itu, dan ada entitas optimisme yang berkelanjutan.
0 notes
indarwan-iswan · 2 years ago
Text
[3.4]
Syukur ialah tanda penerimaan kita akan keputusan dan takdir Allah. Kehidupan ini begitu indah, isi dengan entitas dasar kesyukuran.Maka kamu akan mendapatkan energi internal buat berkreasi dan mengisi masa karya hidupmu.
Takdir Allah yang kamu alami sekarang, apapun dan bagaimana pun kondisinya, sikap terbaik ialah menerimanya. Berilah ruang dalam hati untuk menikmatinya, pahamilah, lalu konsepsikan dalam sebuah amal hidup yang kau lakukan dalam seluruh proses hidupmu.
Karena kehidupan adalah penerimaan akan takdir Allah, karena hidup ialah perjalanan indah, perjalanan menuju Allah. Seburuk atau sebaik apapun yang kamu rasakan sekarang ialah karunia-Nya, walau pun sukar bisa jadi itu ialah kondisi terbaik yang Allah berikan pada kita.
Bersyukurlah, dengan segala keindahanya. Sesulit apapun kondisimu sekarang, berbahagialah karena kamu masih punya Allah dan cinta-Nya, bahkan dalam setiap hembusan nafasmu.
"Maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya".(QS. Al-Nisa :19)
Ujian selalu meningkat sesuai kadar keimanan kita, karena Allah ingin kita lebih dekat kepada-Nya. Ujian itulah, senang atau susah ialah salah satu bentuk cinta-Nya untuk meningkatkan level iman
Karena indahnya hidup ini, karena bahagianya hidup ini dengan kesyukuran, karena ringannya kebaikan itu karena keikhlasan, karena nikmat-Nya pengorbanan itu karena rindu yang amat mendalam untuk bertemu dengan-Nya.
Kata Ulama Islam abad 20, Dr. Aidh Al-Qarni "hidup ini indah, dan yang paling indah ialah engkau dengan imanmu".
0 notes
indarwan-iswan · 2 years ago
Text
[3.4] Mereka yang Mengunjungi Masa Depan Indonesia
Ditemani rintik hujan di kota malam ini, saya ingin bernostalgia dengan sejarah bangsa ini dan berbagai aktor dibelakangnya. Hujan yang turun ini bukan kumpulan tetes air biasa yang turun tanpa makna, setiap tetasan yang tercipta membawa entitas kebermanfaatan. Tetes air hujan yang membasahi tanah bumi, jatuh dengan cinta dan pesan keseimbangan dari yang Maha Mencipta. Sama dengan visi hidup manusia, hidup dengan nilainya untuk menjadi yang dirasakan, menjadi ada dan yang dirindu, menjadi yang diikuti karena pengetahuan, narasi dan integritasnya
Saya teringat dengan kronologis besar bangsa ini melahirkan orang-orang besar yang mendesign negeri ini, orang-orang asing di tengah kegelisahan dan pergalakan penjajahan, Bung Karno, Bung Hatta, Bung Sahrir, dkk. Mereka dan generasinya telah memberikan peran besar dalam mendesign bangsa ini, Indonesia. Sebelum mereka mendesign Indonesia, mereka telah mengunjungi masa depan Indonesia, mereka telah merasakan rasanya masyarakat Indonesia, mereka telah merasuki dengan dalam cara dan struktur berpikirnya masyarakat Indonesia, mereka juga telah mengikat hatinya dengan negara dan bangsa besar Indonesia, sehingga layak generasi ini disebut salah satu dari sekian generasi terbaik Indonesia.
Bung Karno dalam salah satu episode hidupnya pernah di buang ke daerah terpencil Indonesia, di Ende NTT. Bertahun lamanya beliau dalam pembuangan, namun bukanlah menyurut semangat dalam dada sosok ini, justru beliau lebih dalam belajar dan memahami Indonesia. Itulah orang dengan jiwa leadership yang melekat, pembuangan bukanlah sebuah kemunduran tapi justru anugerah untuk bisa belajar dan merasakan masa depan Indonesia, di sudut-sudut terkecil Indonesia, di tempat-tempat terbelakang Indonesia, di antara suara-suara lirih dan harapan rakyat untuk kesejahteraan. Beliau merasakan itu semua, memahami itu semua sebelum akhirnya Indonesia didesign dalam narasi-narasi besarnya. Begitu pun sosok lain Bung Hatta misalnya, ketika kuliah di Belanda beliau mengumpulkan seluruh potensi kebangsaan Indonesia, mengumpulkan dan memupuk spirit nasionalisme ke-Indonesia-an bersama seluruh kawan-kawan pelajar se-nusantara untuk sebuah tekad kembali membangun Indonesia.
Tokoh-tokoh ini sebelum mereka berbicara tentang masa depan Indonesia, mereka telah lebih dulu mengunjungi masa depan itu, mereka telah lebih dulu menjemput entitas dan substansi nilai bangsa Indonesia. Maka saya merefleksikan Indonesi hari ini dengan pergolakan politik nasional hari ini, jangan pikir bisa memimpin Indonesia dan membawa perbaikan bagi bangsa, sebelum kita sendiri mengunjungi masa depan Indonesia itu. Substansi besar narasi mengunjungi masa depan Indonesia ini adalah sebuah nilai kebangsaan dan spirit pengabdian untuk negara, bukan sekedar cover politik untuk menciptakan dan mempertahankan eksistensi budaya patrimonialisme di pemerintahan dan sistem politik Indonesia.
Realita dan fakta era disrupsi 4.0 hari ini dengan bonus demografi Indonesia yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2025-2030, dimana potensi lebih dari 70% penduduknya adalah anak-anak muda usia produktif tentunya akan memberikan preseden tersendiri terhadap masa depan Indonesia. Realitas politik nasional dan persaingan perhelatan akbar demokrasi Indonesia saat ini, banyak memperebutkan suara millennial, dengan berbagai tawaran dan cover dan style anak-anak mudanya. Kondisi meningkatnya partisipasi anak-anak muda dalam kontestasi politik nasional memberikan implikasi persoalan politik menjadi sorotan dan asupan energi hangat untuk anak-anak muda.
Saya melihat ada kegelisahan bersama untuk sama-sama memberikan kontribusi terbaik untuk Indonesia, berbeda pilihan politik adalah wajar, namun menjaga persatuan dan kesatuan bangsa adalah prioritas bersama. Kedewasaan politik seperti yang ditunjukkan oleh para generasi awal pendesign bangsa ini, mereka berdebat habis-habisan dalam panggung politik, namun diluar panggung itu mereka bergandengan tangan dan begitu harmonis.
Substansi kedewasaan politik seperti ini yang saya sebut entitas pemimpin. Pemimpin itu bukan menciptakan pengikut, tapi menciptakan pemimpin-pemimpin berikutnya. Pemimpin bukan entitas yang valuenya ada hanya ketika dia hidup, namun ada atau telah tiadanya dia, pemikiran-pemikiran dan narasinya yang akan menggelorakan jiwa-jiwa yang penuh mimpi, tekad & harapan untuk peradabannya. Dia mendesign peradaban dari kekuatan narasi dan pengetahuanya, semua tergerak dan menjadi arsitek peradaban berikutnya.
Dia berpengaruh bukan karena kekuasaan, sebab kekuasan hanyalah pergiliran. Kepemimpinan tidak pernah diukur dari kekuasaan. Kepemimpinan ditakar oleh kekuatan nilai dan substansinya, pengaruhnya menembus umur peradaban, melewati masa hidup manusia dan zamanya. Dia memahami zaman dan perubahan sebelum yang lain paham, ia melihat zaman sebelum zamanya, ia membaca perubahan sebelum perubahan itu terjadi.
Entitas Dia yang saya maksud adalah pada terminologi mereka atau bentuk jamak, kelompok pemimpin, atau sekelompok manusia-manusia strategis. Jumlah mereka tidak banyak, bahkan tidak sampai sepersepuluh dari jumlah umat manusia umumnya. Tapi mereka mengendalikan narasi dunia dan peradaban. Mereka mendesign generesi, mereka mendesign kesempatan dan momentum, mereka mendesign pemikiran manusia dan mereka merekayasa alur perubahan. Apa kekuatan mereka ? mereka manusia biasa seperti umumnya. Hanya sedikit perbedaanya, belajar dan berusaha di atas rata-rata manusia #Sekian#MIK
0 notes
indarwan-iswan · 2 years ago
Text
Penilaian Hidup di Akhir, bukan awal atau di tengah
[3.4]
Sejatinya memang setiap hembusan nafas, setiap perjalanan, setiap satuan terkecil dari jenis aktivitas adalah serpihan puzzle kehidupan.
Apapun jenis dan nilai aktivitas, penting tidak penting, besar kecil, urgent mendesak atau tidak urgent, dst. Semuanya akan membentuk puzzle kehidupan, wujudnya memang belum terlihat, indahnya puzzle itu akan tergambar di akhir kehidupan.
Jadi ini memang makna tersembunyi kalimat - kalimat Husnul khatimah yang sering kita dengar, kalimat yang menjadi doa bagi setiap manusia ber Tuhan.
Hidup adalah soal akhir yang baik, bukan di awal, bukan di tengah, bukan dalam proses, tapi di akhir. Masalah besarnya adalah, tidak ada satu manusia pun, entah dia intelektual, Nabi, Rasul, atau apapun dia yang tahu kapan akhir hidupnya. Tidak ada, tidak pernah ada, dan tidak akan pernah ada.
Sehingga setiap detak jantung, setiap kedipan mata, setiap hembusan nafas, setiap pergantian satuan waktu paling kecil, itu adalah misteri dan bisa menjadi akhir dari kehidupan.
Karena dia misteri, maka memaknai setiap runut peristiwa penting, mengambil pelajaran di dalamnya, dan mempersiapkan sebaik Abik akhir dr kehidupan di dunia.
Mudah sekali dikatakan, mudah sekali dituliskan, mudah sekali, tapi tidak dengan eksekusinya, tidak dengan konsistensi dalam implementasinya.
Semoga kita semua dapat menjemput akhir yang baik tersebut. Aamiin YRA.
#value #mengikatmakna
0 notes
indarwan-iswan · 2 years ago
Text
[3.4] Nilai pembelajaran justru hadir dr hal yang tidak bisa ideal
Tiidak terasa, tapi waktu memang sangat berharga, tidak ada satu pun barang yg bisa dibayar atau dibarter dengan waktu. Tenaga, jasa, kepakaran, etc bisa di balas dan divaluasi dengan sejumlah uang, apresiasi lain apapun namanya, tapi tidak dengan waktu.
Tidak akan pernah bisa. Waktu yg diambil dr seseorang dengan melakukan suatu janji atau pertemuan, waktu yg kita minta pada seseorang untuk membantu suatu urusan, waktu yg kita minta pada seseorang untuk berbagai hal lainya. Waktu aset yang paling berharga yg dimiliki setiap satu orang manusia, dalam konteks aset manajemen diri. Bukan konteks keyakinan dalam agama, etc seperti aset iman, tauhid, etc.
Apakah kita bisa mengembalikan waktu orang lain yang sudah kita minta untuk suatu pertemuan, pekerjaan, dst. Semua keringat, kepakaran, dan perjalanan bisa dibarter dan divaluasi, tapi waktu tidak akan pernah bisa.
Oleh karena itu, respect terhadap seseorang, respect terhadap background, respect terhadap apapun kondisi seseorang, respect terhadap semua respon dan cara seseorang berkomunikasi, menyampaikan pesan, dan semua pola interaksi. Maka respect salah satu cara efektif dan paling ampuh untuk menghargai waktu seseorang yang telah kita minta. Jika setiap satu orang memiliki kepekaan dan kesadaran seperti, maka sungguh indah hidup bersosial, bekerja sama, berkelompok, bersekutu, dan apapun nama dan jenisnya setiap afiliasi kehidupan manusia.
Namun saya berpikir, ah itu impian, itu harapan, itu keinginan saya sendiri dan batasnya hanya sampai jangkauan personal diri saya. Apakah dunia dan semua isi manusia dan pikirannya seperti itu ? Tentu tidak, kalo bisa seperti itu maka tidak akan pernah ada yang namanya nilai sabar, nilai respect, karena nilai itu tidak akan pernah hadir.
Nilai respect ini akan hadir ketika ada suatu kondisi yg berlawanan, nilai pembelajaran tidak akan pernah kita dapat jika semuanya adalah ideal dalam kehidupan. Sebab kehidupan adalah meramu dan mempertemukan antara ketidakidealan dan harapan atau utopis akan sesuatu yang ideal. Begitulah hidup, dan disitulah nilai pembelajaran itu hadir, berproses dan membentuk kita sebagai sebuah pribadi.
Akhirnya saya merenung, memikirkan, dan belajar berapa berharganya aset yg dimiliki ini setiap orang. Karena perbedaan cara menggunakan waktu justru yang menjadi kunci besar perbedaan hasil dan output manusia manusia di dunia. Waktu sama 24 jam, 7 hari seminggu, 12 bulan, dst, tapi hasilnya berbeda pada setiap orang.
Sekian dulu, saya lanjutkan kembali next time, tulisan ini muncul sembari perjalanan dan ingin mendokumentasikan puzzle -puzzle ide yg tiba-tiba hadir dalam relung pikiran dan jiwa. Thanks semuanya
0 notes