irhamnianggit
206 posts
Tempat berbagi dan belajar soal hidup dari banyak sudut pandang
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Jika harimu berat, semoga ini dapat menjadi obat bagimu yang begitu lelah..
Ya Allah, Ya Hayyu Ya Qayyum,
Dzat yang Maha Hidup dan terus-menerus mengurus seluruh makhluk tanpa pernah lelah…
Dengan segenap kerendahan hati, aku datang kepada-Mu. Menundukkan hatiku, memohon ampun atas semua dosa-dosaku yang telah lalu…
Segala perbuatan zina, maksiat, dan kelalaian yang membuat hatiku gelap—ampunilah aku, ya Allah.
Ya Allah…
Ampuni dosa-dosaku, bahkan yang kuanggap sepele, yang tak kusadari, yang tak kusangka telah menyakiti-Mu…
Bersihkan hatiku dari noda masa lalu…
Lembutkan jiwaku untuk selalu berbenah…
Izinkan aku memperbaiki diri, izinkan aku tumbuh dalam hidayah dan cinta-Mu…
Bantulah aku untuk memaafkan orang-orang yang pernah menyakitiku, dan lembutkan pula hati mereka untuk memaafkanku.
80 notes
·
View notes
Text
semua ada takarannya.
semua sudah ada takarannya, sayang. semua sudah ada jatahnya masing-masing. barangkali satu pintu tertutup hari ini untukmu, akan ada pintu yang lainnya terbuka lebar untukmu. tidak ada makhluk hidup di dunia ini tanpa ada jatah rezekinya. semua makhluk hidup ada jatah rezekinya meski seringkali perasaan takut, cemas, khawatir selalu muncul.
semua sudah ada takarannya, sayang. semua sudah ada jalannya masing-masing. hal-hal yang kamu khawatirkan tentang masa depan yang belum pasti, tak boleh menjadikanmu seseorang tidak yakin atas kuasa Allaah akan hidupmu. setiap manusia memiliki jalan hidupnya masing-masing. setiap dari mereka punya jalan rezekinya masing-masing. satu pintu tertutup untuknya, akan ada pintu yang lain terbuka untuknya juga.
semuanya sudah ada takarannya, sayang. barangkali hari ini mungkin belum terlihat jelas untukmu. namun kamu jangan menyerah, ya. kamu tidak akan pernah tahu kebaikan apa yang sudah Allaah siapkan untukmu atas kesabaran dan yakinmu kepada Allaah, Dzat Maha Pemberi Rezeki.
semua sudah ada takarannya, sayang. maka jangan pernah putus asa dari rahmatNya. jangan pernah menyerah atas apa yang kamu yakini dan kamu upayakan meski itu langkah kecil. kamu tidak sendirian. kamu tidak benar-benar sendirian. dan kamu tidak akan dibiarkan oleh Allaah sendirian.
maka rengkuh kembali keyakinan itu, ya, sayang. meski kamu harus tertatih-tatih kembali untuk mengaisnya. meski haru satu per satu kamu mengumpulkan serpihan-serpihannya. rengkuh kembali menjadi utuh. agar harapanmu tidak pernah benar-benar padam bahwasanya Allaah menolong hambaNya yang mengalami kesulitan.
semua sudah ada takarannya, sayang. kamu tidak perlu khawatir atas apa yang sudah ditetapkan untukmu. yang perlu kamu upayakan adalah bagaimana akhir hidup yang baik dan indah. pulang dengan kepulangan yang mana Allaah ridha kepadamu, dan kamu ridha kepada Allaah. ridha dengan segala takdir baik dan buruk. ridha dengan tetap tenang sebagaimana pun takdir yang telah ditetapkan untukmu.
semua sudah ada takarannya, sayang. tabahlah, tenanglah, semuanya akan baik-baik saja selama kamu bersama Allaah. semua boleh pergi namun pada akhirnya hanya Allaah yang tetap kekal dan tinggal.
sudut ruang kepergian || 20 Mei 2025 || 20.57
86 notes
·
View notes
Text
Kehilangan apapun di dunia ini, belum ada apa-apanya dibanding kita harus kehilangan Allah dan keimanan yang kita miliki.
Dunia dan isinya cukup sekadarnya saja, Allah dan ridha-Nya yang segalanya.
Laa hawla wa laa quwwata illa billah.
Bandung, 27 Mei 2025
@monicasyarah
14 notes
·
View notes
Text
doa untukmu
jika ada, semoga Allah mengangkat semua rasa sedih, marah, kecewa, takut, curiga, dendam, dan khawatir dari dadamu. semoga Allah menggantinya dengan kelapangan dan kesabaran. semoga Allah menghapus dosa-dosamu dari datangnya perasaan-perasaan itu.
semoga Allah memberimu petunjuk hidup yang terang benderang. semoga hidayah selalu turun kepadamu. semoga kamu mendapatkan undangan dari Allah untuk senantiasa bertaubat.
semoga kamu bisa menerima kenyataan, memperoleh kemenangan. semoga kamu bisa memeluk dirimu sendiri dengan kejujuran---dan menjadi lebih kuat setiap harinya. semoga Allah menyembuhkan semua luka.
semoga kamu bisa memaafkan orang-orang yang menurutmu jahat, yang menurutmu telah merebut kebahagiaanmu. orang-orang yang melukaimu. orang-orang yang kamu tertawakan, kasihani, benci. tolong maafkan (kami) ya.
semoga kamu segera dipertemukan Allah dengan seseorang yang baik, yang menyayangi segalamu dengan segenap jiwa dan raganya, dengan ketaatan dan keimanan yang semestinya. yang menghargaimu dan selalu cenderung kepadamu, hanya kepadamu. yang janjinya selalu ditepati. yang membawamu ke tempat-tempat jauh itu.
semoga semua mimpimu terwujud satu per satu. semoga kamu mencapai semua garis finish. semoga kamu menaklukkan semua puncak. semoga yang kamu cintai tumbuh dan mekar dengan hebat.
semoga kamu menemukan ketenangan dan kebahagiaan. di dunia. di akhirat. selamanya.
719 notes
·
View notes
Text
Dan semoga Surga selalu jadi tujuan paling utama kita.
Kita semua kesepian
Jika jalan yang kita pilih sekarang adalah jalanan yang sepi, jalan yang tidak dilalui banyak orang, pada hakikatnya memang kita akan menempuh sendirian.
Kita akan menempuh kesepian masing-masing.
Kawan-kawan dan sahabat yang selalu bersama kita hari ini pun, kelak akan menempuh jalannya sendiri.
Bersebrangan, berbeda paham, berbeda tujuan.
Kita akan tersesat di dalam kehidupan masing-masing. Kehidupan belantara pikiran yang penuh dengan tanda tanya.
Ada apa sebetulnya di depan sana? Apakah ini yang aku cari?
Semakin jauh, semakin kita tidak menemukan jawaban. Semakin jauh, semakin sepi, semakin sunyi jalan yang kita tempuh.
Tapi satu hal yang lebih penting dari tujuan, adalah berteman dengan rasa sepi yang ada dalam diri kita sendiri.
Rasa sepi yang menemani setiap langkah yang membawa kita ke tujuan.
—ibnufir
116 notes
·
View notes
Text
Seperti ini pun Tidak Apa-Apa
Salah satu strategi syaitan dalam menjerumuskan anak muda adalah menanamkan ketakutan akan kehidupan yang serba kekurangan. Melupakan bahwa Allah sudah menjamin rezeki dan memberi kisi-kisi dalam menjemputnya.
Apalagi dihadapkan dengan keinginan untuk menikah. Seringkali melupakan rumus hitungan rezeki ini dari Allah. Janji Allah akan mencukupkan kehidupan setelah menikah seakan semakin menjauh.
Ketakutan ini, bisikan ini terus menguat. Semakin membesar tak terbendung jika dihadapkan dengan standar kebahagiaan hari ini. Punya mobil, rumah, tabungan sekian milyar, dan sebagainya.
Diriku ini yang paling keras dididik untuk membiasakan berucap hamdalah, kemudian kalimat, "Seperti ini pun tidak apa-apa,"
31 notes
·
View notes
Text
Pencapaian hidup;
Salah satu pencapaian dalam hidup yang pastinya akan berbuah ketenangan; adalah ketika kita dengan penuh kesadaran mengakui bahwa setiap keluarga; pernikahan; dan manusia—sudah pasti memiliki jatah rejeki dan ujiannya tersendiri.
Dan segala kenikmatan pada orang lain, jangan hanya memandang nikmatnya, mereka pun punya ujiannya tersendiri.
Dan segala kesusahan pada orang lain, jangan hanya memandang betapa nelangsanya, sebab disisi yang lain Allah selalu mencurahkan kenikmatan pula untuk mereka. Yang tidak selalu mampu kita lihat, dan takkan pernah sanggup kita takar.
Dengan memandang segalanya demikian, mudah-mudahan Allah melindungi kita dari rasa iri dan dengki atas pencapaian; keindahan; dan apa yang tampak sempurna dalam kehidupan orang lain.
Mudah-mudahan Allah selalu lembutkan hati kita untuk mensyukuri setiap karunia-Nya.
Sebab, hidup ini penuh sekali plot twist. Apa yang bisa jadi kita dambakan dalam hidup orang lain agar ada dalam kehidupan kita; dilain sisi orang lain pun bisa jadi mendambakan apa yang kini ada di hidup kita agar ada di kehidupannya.
Mudah-mudahan Allah menjadikan kita untuk selalu peka membersihkan kacamata hati, agar memandang segala hal dalam hidup ini tidak melalui debu-debu dunia, yang mengaburkan banyak nikmat yang Allah curahkan.
Jumat, 18 April 2025 11.01 wita
187 notes
·
View notes
Text
Ruangaksara #244
Jika nanti
Jika nanti do'amu dikabulkan, tetaplah penuhi dirimu dengan rasa syukur yang besar.
Jika nanti semua pintamu diperkenankan, tetaplah ajari hatimu senantiasa membumi.
Jika nanti apa yang kamu usahakan berhasil dengan paripurna, tetaplah berdo'a agar kamu tidak pernah sekalipun menuhankan ikhtiar.
Jika nanti semua hal Allah mudahkan, tetaplah di jalan yang benar.
26 notes
·
View notes
Text
Tuhan, Kita, dan Waktu
Kita hidup di zaman yang menyembah kecepatan. Klik sekarang, kirim sekarang, perbaiki sekarang, sembuh sekarang, sukses sekarang, baik-baik saja sekarang, tanpa sempat benar-benar merasakan luka, kehilangan, atau bahkan harapan. Dan ketika hidup nggak sesuai ritme itu—ketika doa menggema tanpa jawaban dan pintu tetap tertutup—kita panik. Kita putus asa. Kita pikir penundaan itu penolakan. Kita pikir Tuhan nggak dengerin kita. Diamnya Tuhan kita anggap kalau Dia nggak peduli.
Tapi gimana kalau ternyata nggak seperti itu? Gimana kalau penundaan itu justru bagian dari rencana-Nya?
“Tenang aja. Tuhan nggak pernah terlambat.”
Meski mungkin kesannya cuma nasihat umum, kalimat itu terdengar menenangkan. Dan kalau kita resapi sungguh-sungguh, kalimat itu menghadapkan kita pada kenyataan bahwa kita nggak sepenuhnya pegang kendali atas hidup ini. Kita nggak bisa mengendalikan waktu, hasil, atau cara semesta bekerja di balik layar.
Kita mau Tuhan mengurus semuanya dengan cepat. Kita selalu ingin jawabannya. Kita ingin sembuh tanpa pernah benar-benar sakit. Kita ingin semua jelas, tanpa harus masuk ke kekacauan. Tapi, bukan gitu cara kerja-Nya. Tuhan nggak terburu-buru. Itu bikin kita frustrasi setengah mati.
Tapi kalau kita berani berhenti sebentar untuk benar-benar melihat… momen sakit, jeda panjang tanpa jawaban, musim penantian—itu bukan penolakan atau hukuman. Itu arena di mana hal-hal terdalam dari diri kita mungkin sedang dibentuk dan siap dilahirkan: ketabahan, kerendahan hati, iman, kasih. Kita bukan cuma sekadar bertahan aja di masa tunggu itu, tapi melaluinya, kita menjadi sosok yang baru.
Di balik semua itu, mungkin justru ada maksud yang jauh lebih dalam. Mungkin penundaan itu adalah cara Tuhan menyelamatkan kita dari kehidupan yang perlahan mengikis jiwa. Mungkin patah hati itu disengaja dan langkah kita tertunda cukup lama agar kita sempat tumbuh menjadi seseorang yang benar-benar mampu mencintai dengan benar. Mungkin doa yang belum dijawab itu bukan karena Tuhan lupa, tapi karena hati kita belum siap menerima dampaknya—yang justru menghancurkan kita jika dikabulkan di saat itu juga.
Tuhan bukan mesin otomatis tempat kita masukin harapan lalu keluar jawaban. Tuhan bukan tukang sulap. Dia nggak terikat waktu kita atau tenggat yang kita buat-buat sendiri. Tapi Dia setia. Dan selalu datang di waktu yang tepat.
Kita bukannya dilupakan. Kita hanya sedang dipersiapkan.
Beberapa keajaiban memang butuh waktu lebih lama untuk mekar. Dan beberapa doa baru akan dijawab saat jiwa kita siap—bukan hanya untuk menerimanya, tapi juga untuk menjaganya.
Jadi, tenang aja. Tuhan nggak pernah terlambat.
Dia sedang mengajarkan kita untuk menunggu... tanpa kehilangan arah.
Dan mungkin, ya mungkin... Memang itulah keajaiban yang paling kita butuhkan sejak awal.
119 notes
·
View notes
Text
tekad, bertekad.
bertekad itu bersungguh-sungguh dengan melakukan action meskipun dengan langkah kecil, meskipun kamu tertatih-tatih dalam melaluinya, meski ya Allaah, ya Allaah setiap hari mengucapkannya.
ketika sudah bertekad, maka selesaikan. selesaikan apa-apa yang sudah kamu mulai, apapun kondisinya, bagaimanapun nantinya. tidak peduli apapun kendalanya, semuanya ditabrak selama dalam konotasi baik. Selama nggak haram, selama tidak mengambil milik orang, tidak dzalim. terjang apapun itu dan selesaikan hingga akhir. jangan pernah berhenti ditengah-tengah.
tidak mudah, namun percayalah. sesuatu yang kamu memulainya melibatkan Allaah, dan dalam perjalanannya pun engkau meminta pertolongan Allaah. maka engkau akan sampai pada apa yang engkau tuju. entah dengan sangat lama, entah harus menunggu bertahun-tahun lamanya, entah kamupun ingin sekali berhenti. percayalah, kamu akan sampai pada apa yang telah engkau tekadkan, dan engkau konsisten untuk menyelesaikan pada apa yang telah engkau mulai.
jangan pernah berputus asa. jangan pernah memiliki pikiran untuk menyerah. engkau punya Allaah Dzat yang Maha Kuasa. engkau punya Allaah Dzat Yang Maha segala-galanya. kamu diciptakan dengan begitu baik dan sempurna. yang menciptakanmu adalah Dzat yang Maha sempurna.
...
فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
... Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (Qur'an Surah Ali Imran ayat 159)
pada apa-apa yang sudah kamu tekadkan, mari selesaikan dengan komitmen bahwa kamu tidak akan dibiarkan menyelesaikan apa yang telah kamu mulai dengan sendiri. entah bagaimana caranya, entah bagaimana ketidakmungkinannya. kamu tidak pernah akan dibiarkan sendiri.
menata ruang || 16.45
109 notes
·
View notes
Text





Menemukan ini dari postingan teman, rangkuman salah satu kajian ustadz Adi Hidayat. Entah siapa yang buat ini, tapi MasyaAllah bermanfaat, semoga menjadi catatan amal kebaikan.
3K notes
·
View notes
Text
Nak, semoga kamu dijatuhcintakan pada jalan dakwah.
Jalan yang sepi dan tak bermewah-mewah.
Jalan yang tak menuntut pada hasil, namun keistiqomahan dalam berjerih payah.
Jalan yang ditapaki sang kekasih, Rasulullah.
Nak. Kuatlah dan yakinlah pada janji Allah,
kepada mereka yang hanya berharap ridha Allah..
200 notes
·
View notes
Text
kabar baik.
rutinitas berkunjung ke rumah orangtua adalah salah satu momen yang aku dan suami nantikan, terutama untukku. banyak hal yang aku dapatkan ketika aku mengunjungi Bapak dan Ibu dirumah. Ibu selalu ada banyak cerita yang selalu dibagikan kepadaku, Ibu memang seperti itu, sangat ceria seperti mentari yang tidak pernah kehabisan energinya.
ada di satu momen dimana aku dan Ibu duduk di ruang tamu, kami sedang mengobrol tentang banyak hal. lalu Ibu teringat dengan sebuah kisah dari teman Ibu yang kemarin menjenguk nenek di Rumah Sakit. Ibu mendapat cerita ini langsung dari temannya sendiri.
teman ibui: "Sekarang anakku L (inisial nama anak teman Ibu) sedang hamil 6 bulan, mbak. 17 tahun penantian, akhirnya sekarang bisa hamil, mohon doanya ya mbak semoga semuanya lancar."
teman Ibu memang memanggil Ibuku dengan panggilan mbak.
Ibuku: "Masya Allaah, Alhamdulillah." Ibu menangis ketika mendengar kabar tersebut.
Teman Ibu: iya, mbak. Alhamdulillah, suatu keajaiban dia bisa punya anak. karena kesabarannya dia ya Masya Allaah. aku sebagai ibunya saja kadang masih suka menangis sendiri melihat lika liku kehidupannya yang nggak pernah mudah itu.
bayangin saja, dia 10 tahun menikah dengan S (inisial menantu laki"nya), tidak memiliki anak. selama 3 tahun terkahir pernikahannya dia diuji suaminya stroke nggak bisa bergerak sama sekali. tidak lagi bisa bekerja, jadi dia memutuskan bekerja sebagai buruh tani untuk mencukupi kebutuhannya dan merawat suaminya sampai akhirnya suaminya meninggal dunia. dia sabar sekali, tak pernah sedikitpun aku mendengar keluhannya atau tangisannya didepanku sebagai ibunya.
setelah kepergian suaminya dia menjadi janda dan memutuskan pulang kerumah untuk membesarkan adik-adiknya. ia sekolahkan adik-adiknya dengan biaya dari dia menjadi buruh tani. dia tidak mengeluh kenapa nasibnya begini, dia ikhlas menjalani takdirnya tanpa mengeluh sama Allaah.
sampai akhirnya di tahun ke tujuh dia menjadi janda, dia dikenalkan oleh majikan yang punya sawah ke sepupunya. lalu tak berselang lama mereka cocok dan akhirnya menikah. sekarang L ikut suaminya di Makassar. dia jarang bercerita tentang kehidupannya yang dulunya sangat gelap dan penuh ujian bahkan tidak pernah aku dengar cerita kehidupannya. dia selalu tersenyum setiap kali aku tanya gimana kabarnya.
kemarin dia menelponku, mengabarkan kepadaku kalau saat ini dia tengah hamil.
L: sudah 6 bulan Mak, L disini sehat dan bahagia sekali. Allaah baik banget sama L. dikaruniai mas K (suaminya sekarang) dan sekarang sedang hamil. L bahagia Mak, Mak gak usah khawatir ya. insya Allaah nanti kalau L melahirkan, emak temenin L disini ya." ucap L via telp
temen Ibu: diantara anak-anakku mba, anakku L ini paling suabar. tak marahi dia gak pernah membantah, gak pernah bikin aku nangis, gak pernah bikin aku sedih, dia pinter, nurut sama aku. nggak neko-neko anak ini, taat ibadahnya, gak pernah pacaran, gak pernah genit atau centil sama laki-laki.
dulu aku mikirnya, Ya Allaah, anakku nasibnya kok begini, dia paling sabar, paling baik tapi kenapa nasibnya paling tidak beruntung dibandingkan dengan saudaranya yang lain. dan ternyata benar. mintalah pertolongan Allaah dengan sabar dan sholat. dia sabar sekali dengan ujian yang Allaah beri, tidak pernah mengeluh, tidak pernah marah.
aku mendengar kisah tersebut dari lisan ibu langsung, dibuatnya aku takjub sekali. betapa sabar itu tidak mudah, terasa sakit dan pahit saat melaluinya. namun sungguh janji Allaah itu pasti, akan memberikan kabar yang baik bagi mereka yang sabar.
Allaah hanya meminta kita untuk bertahan, untuk bersabar, untuk menahan diri dari rasa sakit yang kitapun sendiri tidak tahu kapan akan berakhirnya. pahit memang tapi inilah keyakinan akan janji Allaah. dunia ini hanya sementara, ujian akan datang silih berganti tanpa kita bisa menyeleksi ujian seperti apa yang kita mau.
hari ini rasanya seperti Allaah ingin memberiku sebuah pengetahuan perihal kesabaran yang tiada batasnya. ibaratnya kamu hanya disuruh untuk bersabar, nis, tawakal, dan menyerahkan semuanya kepada Allaah. tanpa rasa takut, tanpa rasa khawatir, tanpa rasa ragu pada janji Allaah.
kabar baik itu akan selalu datang bagi mereka yang teruji imannya dengan kesabarannya yang luar biasa. Allaah yang menguatkan mereka sebab keyakinan mereka kepada Allaah juga tiada batas.
Allaah bersama dengan orang-orang yang sabar dan sabar itu bukan berarti berdiam diri, pasrah akan takdir. tidak, tidak demikian. sabar itu bergerak, ia bergerak dengan melakukan ketaatan kepada Allaah, ia berupaya untuk meminta pertolongan Allaah setiap waktu, setiap keadaan.
sabar bukan berarti tidak boleh lelah. dalam sabar juga terkadang merasakan lelah dan rasanya ingin menyerah, namun ia meyakini bahwa berputus asa bukanlah akhir yang harus ditempuh.
rasanya seperti Allaah sedang ingin mendidik diriku melalui kisah ini bahwasanya balasan dari sabar itu sungguh indah, sungguh luar biasa. maka berikanlah kabar gembira kepada mereka orang-orang yang bersabar. sebab Allaah bersama orang-orang yang bersabar.
ya Allaah, benarlah hadiah dari rasa sakit, hadiah dari sabar yang tiada batas bukanlah kipas angin ataupun lemari es dua pintu, melainkan hadiahnya jauuh lebih besar dari itu semua yang terkadang logika manusia tidak mampu menjangkaunya.
فَٱصْبِرْ صَبْرًا جَمِيلًا
Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik. (QS. Al-Ma'rij ayat 5)
وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
...Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah ayat 155)
kamu hanya perlu sedikit bertahan dari rasa sakit dengan terus mengupayakan kesabaran yang tiada batasnya. sesuatu yang kamu tangisi pada hari ini, barangkali kelak akan sangat kamu syukuri nantinya.
Ramadhan dan hikmah didalamnya || 10 Ramadhan || 21.39
68 notes
·
View notes
Text
Tenang, ini hanya dunia. Semua lelahmu, sedihmu, masalahmu, bahkan bahagiamu hanya sementara. Dunia bukan tempat tinggal abadi melainkan tempat mengumpulkan bekal. Jadikan dunia dalam genggamanmu bukan dalam hatimu. Dunia bukan tujuan, ia hanya perjalanan menuju kehidupan yang kekal.
Di penghujung Februari 2025
10 notes
·
View notes
Text
Bila ada yang mesti setara dalam sebuah hubungan maka itu adalah keimanan, ketakwaan dan kecintaan kita kepada Allah Ta'ala. Karena hanya dengan itu saja kita bisa melewati segala ujian di dunia dan selamat sampai di surga.
Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya. (QS. Ath-Thur: 21)
©Fajar Sidiq Bahari (@fajarsbahh)
379 notes
·
View notes
Text
Lelaki yang sangat bersyukur itu salah satunya Aku.
Terima kasih ya kamu. Semoga kita bisa terus saling pada banyak hal baik yang sedang diperjuangkan.
Dan semoga semua yang dilakukan itu semakin memudahkan aku, kamu dan kita menggapai ridhoNya. Aamiin
Mengapa selalu harus perempuan yang bersyukur dipertemukan dengan sosok lelaki yang sholih? tidak bolehkah jua, lelaki itu yang bersyukur?
Ku tulis ini sebagai pengingat, bahwa rasa syukur itu harus hadir pada kedua insan, tidak boleh timpang hanya berat sebelah, seolah perempuanlah yang wajib bersyukur atas apa-apa yang terjadi
Bukankah kita lelaki juga harus bersyukur? dipertemukan dengan izin Allah, kepada sesosok perempuan yang mampu menjaga pandangannya, telingannya, mulutnya, dan kemaluannya; hingga ia mewujud pada rasa malu saat pertama kali bertemu
Bukankah kita lelaki juga harus bersyukur? dipertemukan dengan izin Allah, kepada sesosok perempuan yang sibuk sekali berkegiatan, tidak lelah mempelajari ilmu baru, mampu berkreasi dalam banyak karya, juga terampil mengelola banyak hal; hingga ia mewujud pada ketangguhan dan kecerdasan yang kelak akan ditiru dan dibanggakan oleh anak-anaknya
Bukankah kita lelaki juga harus bersyukur? dipertemukan dengan izin Allah, kepada sesosok perempuan yang terbiasa berbagi dengan sesama, disenangi oleh lingkungan terdekatnya, namun tetap menjaga adab-adabnya; hingga ia mewujud dalam keanggunan akhlak
Duhai, lelaki termasuk aku, mengapa ucapan terima kasih, berat sekali keluar dari mulut, seolah kita adalah pahlawan yang sempurna, yang menyelamatkan budak perempuan dari kekangan tuannya? Bukankah kita juga harus berterima kasih, dengan hadirnya ia, sosok perempuan yang Allah takdirkan, terjagalah diri dari hal-hal yang diharamkan, menjadi bewarna hidup kita yang tadinya hanya ada warna hitam dan gelap di lemari baju, dan semakin luas bumi Allah yang kita lalui, setelah sekian lama kita bingung hendak dengan siapa kita berpegian
Mari saling bersyukur dalam mencintai, karena dengan begitu akhirnya semoga kesadaran itu muncul, bahwa perjalanan sesungguhnya adalah untuk beriman, beramal sholih, dan saling menasihati dalam kebenaran
ditulis untuk kamu, kita, khususnya aku
274 notes
·
View notes
Text
Perihal mencintai manusia, tidak murni hanya cinta & bahagia saja dalam perjalanan panjangnya, akan selalu disertai dengan luka, amarah, dan juga kecewa.
Perihal mencintai manusia, nggak cuma tentang berjuang di awal aja, tapi berjuang untuk terus bersama sampai surga-Nya.
Kalau bukan iman dan ilmu yang jadi bahan bakar-nya, mungkinkah akan sampai? Kalau bukan Allah yang jadi tujuannya, mungkinkah akan sampai? Kalau tidak disertai rahmat dan ridha-Nya, mungkinkah akan sampai?
Perihal mencintai manusia, ternyata bukan hanya tentang aku dan dia. Tapi aku, dia, dan Allah.
Bandung, 13 Januari 2024
13/365 | @monicasyarah
9 notes
·
View notes