itsannaira
itsannaira
Annaira
2 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
itsannaira · 10 months ago
Text
Tumblr media
Pesona Bunga Liar yang Tak Tersentuh
Matahari mulai merunduk ke barat, sinarnya tak lagi tajam melainkan lembut, seolah tersaring oleh angin sore yang sejuk. Panas terik yang tadi menguasai siang perlahan memudar, seperti api yang diredam oleh sapuan embun tipis. Aku berjalan menyusuri jalan setapak yang sempit, diapit oleh rerumputan liar yang menjulang tanpa aturan, seperti prajurit kecil yang menjaga sebuah rahasia. Jalanan sepi ini sudah menjadi teman setiaku setiap sore, langkahku selalu menuju satu tempat yang sama, taman bunga liar di dekat pantai.
Beberapa menit berlalu seperti angin yang membelai dedaunan. Saat taman itu terlihat di ujung pandanganku, hatiku melompat seperti burung yang baru dilepaskan dari sangkarnya. Bagiku, taman itu adalah surga kecil yang tersembunyi, penuh dengan bunga-bunga liar yang mekar sesuka hati. Di baliknya ada laut yang membentang, berkilauan seperti cermin yang memantulkan langit senja. Pasir pantai terlihat menghampar seperti selimut emas lembut. Aku berlari kecil, membiarkan angin membawa rambutku terbang bebas, sambil memetik beberapa bunga liar di sepanjang jalan. Bunga-bunga itu kuselipkan di telingaku, seperti perhiasan yang diberikan alam secara cuma-cuma.
Bunga-bunga liar ini, seperti puisi yang ditulis oleh alam tanpa tinta atau pena, seringkali diabaikan oleh mata yang hanya mencari kesempurnaan buatan. Mereka tumbuh tanpa aturan, seperti kanvas kosong yang dicoret sembarangan oleh tangan alam. Namun, bukankah itu yang membuat mereka begitu memikat? Mereka adalah keindahan yang lahir tanpa paksaan, tanpa rencana, namun tetap hadir dengan pesonanya sendiri. Setiap kelopak yang terbuka seperti senyum yang tak terduga, begitu tulus dan alami, memberikan kesan yang dalam bagi siapa saja yang rela meluangkan waktu untuk memperhatikannya.
Bunga liar, meski tak ditanam dengan tangan manusia, tetaplah bunga. Mereka mekar dengan kebebasan yang penuh arti, seperti bintang-bintang kecil yang menghiasi langit malam. Mungkin mereka tak dipuji seperti mawar atau anggrek yang dipajang di taman istana, tetapi mereka punya keindahan tersembunyi, seperti harta karun yang hanya bisa ditemukan oleh mereka yang mau mencarinya. Di antara semua bunga yang indah, yang tertata rapi dan dipelihara dengan baik, bunga liar adalah puisi alam yang tak ternilai, menunggu untuk ditemukan dan dihargai.
Mereka adalah simbol kekuatan dalam kelembutan, keindahan dalam ketahanan. Meskipun dilupakan oleh banyak orang, mereka bertahan, tetap mekar tanpa perlu sorotan. Bunga liar ini seperti kita, kuat karena badai yang pernah mereka lewati. Mungkin itulah yang membuat mereka begitu istimewa, keindahan yang ditemukan dalam perjuangan, dan keindahan yang terus bertahan, meskipun badai datang dan pergi.
1 note · View note
itsannaira · 11 months ago
Text
Tumblr media
Dalam kepompong sutra, aku merindukan angin yang membelai menenangkan. Namun, aku tahu bahwa kebebasan sejati dimulai dari kegelapan.
Terbungkus dalam keheningan, dunia luar bagaikan mimpi samar yang kutinggalkan jauh di belakang. Dulu, aku adalah noktah kecil yang merayap di lembaran kehidupan. Kini, aku terkurung dalam kepompong sutra yang kubentuk sendiri. Di dalam sini, hanya ada gelap yang nyaman, juga sunyi yang mendekap.
Sudah berapa lama aku tertidur di sini? Aku merindukan hembusan angin yang membawa aroma dedaunan, dan suara gemericik air embun. Dulu, aku bersama dengan teman-temanku, selalu bermain bersama, tertawa riang di bawah sinar mentari. Mengingatnya membuatku mulai merindukan mereka.
'Di mana kamu, sahabatku?'
Gumamku lirih, berharap suara kecilmu akan membalas. Sayangnya, yang kudapati hanyalah kesunyian.
Dalam kedalaman mimpi, aku melayang di antara awan kapas. Di kejauhan, siluet-siluet indah menari di langit biru. Mereka memancarkan cahaya lembut, seakan terbuat dari mimpi. Siapakah mereka, para penjaga rahasia langit? Atau mungkin, mereka adalah cerminan dari jiwa yang tersembunyi di dalam diriku?
Pagi hari ketika terbangun, aku merasakan sebuah panas yang lembut membakar dari dalam, mencairkan sekujur tubuhku. Aku merasakan diriku berubah, perlahan tapi pasti.
'Apakah ini sudah saatnya?'
Kulitku yang mulanya lentur kini mengeras, seperti patung yang sedang diukir. Sebuah tekanan lembut namun membuncah terasa di punggungku, seolah ada sesuatu yang mendesak untuk keluar. Dan akhirnya, dari balik kegelapan, sepasang permata ungu mulai mengintip, menandakan dimulainya babak baru dalam hidupku.
'Inikah yang mereka sebut sayap? Sangat indah, aku tidak bisa berhenti mengaguminya. Masih terasa tidak nyata, kini aku punya sayap'
Sayapku masih lembap, seperti kelopak bunga yang baru mekar. Aku berusaha menggerakkannya, perlahan-lahan. Setiap gerakan terasa begitu baru dan menyenangkan. Ketika akhirnya berhasil terbang, dunia terasa begitu luas dan indah. Aku melayang di antara bunga-bunga, merasakan hembusan angin yang lembut membelai tubuhku. Aku adalah kupu-kupu bersayap ungu.
Kupu-kupu dengan sayap warna-warni yang ku lihat di malam itu dalam benakku, baru ku sadari adalah Lumiéres dan Fluture, sahabatku. Kita tumbuh bersama, berbagi suka dan duka. Bahkan kini saat kita sudah menjadi kupu-kupu, kita tetap terbang beriringan, aku merasa begitu lengkap dengan kehadiran mereka.
Annaira.
3 notes · View notes