itsmeloraa

[itsmeloraa]

Over 100 journalists have been killed in Gaza since October 7th.

[itsmeloraa]

A little girl died from hunger in Khan Younis, southern Gaza, despite being in the area where aid trucks are distributed. Another family in the north in Gaza city was forced to eat a donkey, which for many in Palestine is inconceivable culturally. Bisan says there isn't even water (clean OR dirty) for them to drink or wash with.

[itsmeloraa]

[itsmeloraa]

also, a friendly reminder, the world we live in now consists of an active genocide.

of warcrimes being posted on twitter by the official account of israeli government.

of people looking at children, women and men being bombed, killed, starved and butchered and saying it is okay because of a single terrorist group, THAT ISRAEL CREATED.

of westerners saying to look away from the slaughter happening in gaza because your mental health is more important than thousands of lives.

of israeli politicians straight up using propaganda from nazi handbooks to dehumanise palestinians, calling them less than human, less than the rest of us, animals.

and what one palestinian man posted on his social media hit me more than anything: “if we actually were animals, people would care.”

[itsmeloraa]

Never condemn Hamas. Palestine has a right to self defense! 🇵🇸

[itsmeloraa]

Just dropping these here for now sorry i dont have time to do image ids 😟

Support our troops! Know the Resistance fighters!

[itsmeloraa]

talk

about your day

about a nice interaction you’ve had with a random stranger

about an instance that made you realize how small the world is

about your first crush

what the meaning of love is to you

what your favorite poem is

[itsmeloraa]

Please reblog the posts about Palestine, don't just ❤️..

Reblog, Reblog, Reblog!

[itsmeloraa]

To,

the Beautiful flowers of Gaza who will now bloom in Jannah.

When you cried for your parents I cried for disappointing you. When you mourned the death of your siblings I cried for not being able to stand with you. When your body was below the rubble and you were counting your last breath with shahadas on your tongue I wished for that level of imaan. I am sorry children, I am sorry I couldnt save you. Shame on me. Shame on us. Shame on the entire humanity. Will you forgive me when its difficult for me to even forgive myself??

I'm sorry Gaza's flowers

[itsmeloraa]

Well said🖤

Just because someone has a gorgeous heart & gentle nature doesn't mean they're naive or fragile. You don't know the type of chaos it took for someone to become that calm. Never confuse kindness for weakness...those ppl have survived the hardest battles — they're smart & strong af

[itsmeloraa]

Setelah dipikir-pikir, gue kalo lagi adu argumen dalem kepala tuh keliatan pinter banget, berasa kek filsuf-filsuf besar yg mengetahui seluruh isi dunia. Pas ngomong sama orang di real-life malah bego banget, kek yang ha-ho-ha-ho gajelas. Pas ngasih argumen rancu banget, kalimat ga teratur, pemilihan kata juga jelek😭😭. Yang keluar dari mulut sama yg ada di kepala beda banget. Syukur² si temen bicara paham

[itsmeloraa]

Today I forgive myself. Not just once. Again, and again, and again. As many times as it takes to find peace.

Unknown (via heavyrain-dc)

“Forgiving myself“ adalah something yang sampe skarang tuh masih coba gue lakuin dengan bener. Let’s say that I allow myself to mengeluh, to feel sad, but the point is I can’t accept my weekness. ujung-ujungnya, bukannya forgiving, malah belok ke blamming. Exhausted juga kalo tiap hari berantem sama diri sendiri. 

[itsmeloraa]

Batasan Itu Bernama "Cukup"

Jika kamu mencari yang lebih cantik, maka kamu akan menemukannya. Begitu pula soal tampan, akan selalu ada yang lebih dari yang telah kau jumpa.

Jika kamu mencari yang lebih baik, kamu pun akan bertemu dengannya. Dunia yang dihuni oleh tujuh miliar jiwa akan membawamu bertemu dengan mereka.

Jika yang kau cari adalah yang lebih soleh atau sholehah, maka kau pun akan berjumpa. Semua hanya perihal waktu saja.

Jika yang menjadi tolok ukurmu adalah mereka yang lebih banyak harta, maka perjalanan singkat ini akan membawamu ke sana.

Selalu begitu.

Akan selalu ada yang lebih cantik, lebih tampan, lebih baik, lebih soleh, lebih sholehah, lebih kuat, lebih banyak harta dan sebagainya. Kita akan selalu bertemu dengan yang lebih. Tiada henti dan begitu seterusnya.

Hingga kita sadar bahwa batasan kita adalah rasa cukup. Hingga kita mengerti bahwa untuk mengendalikan semua keinginan-keinginan yang berlebihan itu, hanyalah dengan memenuhi ruang hati kita dengan perasaan yang bernama cukup.

Perasaan yang terbuat dari kesadaran diri. Sesuatu yang mengantarkan kita pada cara-cara untuk mengukur batasan yang kita punya. Agar kemudian kita tidak terlupa bahwa sudah terlalu banyak manusia yang menginginkan lebih. Namun mereka lupa tentang cara mengukur diri sendiri.

Bukankah perjalanan hidup ini akan lebih mendamaikan nurani? Saat kita merasa cukup pada semua hal yang telah kita miliki.

Sehingga kita pun tahu caranya menyederhanakan keinginan. Sehingga kita pun sadar bahwa keberkahan hidup adalah tentang rasa syukur atas semua hal yang telah diberikan Tuhan.

Dan untuk menggapai rasa syukur itu, tentu kita perlu menetapkan batasan yang diberi nama ...

CUKUP!

Source : @ulvafdillah

01:31 a.m || 08 November 2021

[itsmeloraa]

Berdoa adalah perihal sederhana untuk meminta kepada Tuhan. Setelah meminta kita hanya berusaha untuk meyakini dan menunggu agar dikabulkan. Bagian tersulitnya kita tidak sabaran.

[itsmeloraa]

“There’s a Japanese phrase that I like: koi no yokan. It doesn’t mean love at first sight. It’s closer to love at second sight. It’s the feeling when you meet someone that you’re going to fall in love with them. Maybe you don’t love them right away, but it’s inevitable that you will.”

— Nicola Yoon

[itsmeloraa]

Ternyata saya hanya perlu berani mengakui kelemahan saya kemudian belajar untuk memperbaikinya. Selama ini yang saya lakukan adalah menghindari sisi lemah saya, saya selalu mengatakan "tidak bisa" pada hal-hal yang berpotensi memperlihatkan sisi lemah saya kepada orang lain, bahkan kepada ibu saya sendiri. Saya begitu takut untuk memperbaikinya, semuanya terlihat mustahil.

Tapi itu semua berubah ketika saya memutuskan untuk mengakhiri ketakutan saya, progres saya memang belum baik tapi setidaknya ketakutan saya sedikit terobati. Ternyata selama ini saya terlalu angkuh, melihat segalanya dari kacamata ketidakmungkinan, padahal Allaah Maha Berkehendak, Allaah mampu menghadirkan rasa berani pada diri seseorang, Allaah mampu membuat yang tidak bisa menjadi bisa, saya hanya perlu meminta bukan merutuki, tapi seringnya saya lupa, padahal saya punya Allaah yang Maha Memampukan.

[itsmeloraa]