Tumgik
itsnaboo-blog · 2 months
Text
Tumblr media
Ga akan pernah siap
Kata senpai bunny kalau ada yang tanya “udah siap meninggalkan jepang” jawabannya ya ga akan pernah siap. Apalagi buat kita yang sudah terlampau nyaman begini. Si extrovert 90% sekarang jauh lebih nyaman dengan suara jangkrik tinimbang obrolan kanan kiri. Kadang justru merasa sangat terganggu.
Kedua adalah concern tentang anak. Beberpa waktu lalu saat aisha dinyatakan sakit, pikiran kami melayanh. Sempat ga ya di indo denger anak sakit terus melahap mencerna sedih sampai tuntas dulu. Karena yang banyak kami dengar perkara biaya masih jadi momok masih memotong kesempatan untuk bersedih sampai tuntas. Harus tegar pokoknya mah.
Percaya kok rezeki sudah ada yang atur. Tapi, at least kalau kita diberitahu di awal bahwa secara aturan manusia tertulis bahwa sudah dijamin misal oleh negara, setidaknya pikiran ibu ibu yang overthinking boleh dialihkan untuk hal hal lain yang tentu sudah bejibun. Tapi dipikir lagi, enak juga di indo pikirannya otomatis masih lurus ya dipakai untuk mikirin anaaak terus, kesehatannya lah pendidikannya lah kebutuhannya lah, kami kami yang di sini yang Allah cukupkan dengan aturan pemerintah yang mengcover itu semua justru diuji apakah benar waktu dan kesempatan berpikir yang lainnya dipakai di jalan Allah. Aah dilema memang. Tqpi kalau boleh memilih hidupnya di Indonesia kebijakannya seperti di jepang >.<
Mandat dari ibu sri sudah diberikan, beliau ingin segera kami pulang ke tanah air. Sepertinya kalau doa ibu sudah melangit, melawannya tidak akan kuasa. Pertama, ya ibu kami masya Allah si ahli ibadah, apalah aku masih excuse sana sini. Kedua ya kami pun masih bimbang dimana sebenernya langkah kami selanjutnya. Baik mari kita mantapkan untuk pulang. Mati kita wujudkan mimpi mimpi ibunda.
Tapi, sebelum itu….
Apakah boleh kita merencanakan kehamilan ketiga. Aisha sebentar lagi 2 tahun lulus ASI insya Allah lebih santai. Tapi ya membesarkan anak kan ga selesai di 2 tahun, pendidikan selanjutnya cukuo menantang. Masa iya mengesampingkan bayi untuk belajar lebih sering sama kaka pertama dan kedua. Tapi bercuddling cuddling masih jadi hobinkita. Bonus anak ketiga juga lumayan hahaha. Bonus materi dan waktu luang, cuti itu sangat menyenangkan. Entahlah mari kita istikhoroh dulu
0 notes
itsnaboo-blog · 4 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Notulensi kajian Al Ummu Madrasatul Ula bersama teh Karina Hakman (bagian 2).
Salman, 23 Agustus 2019
629 notes · View notes
itsnaboo-blog · 4 months
Text
#curidengarsandamachi
🧔🏻‍♂️: bun udah puluhan jamaah haji Indonesia dimakamkan di baqi loh
🧕🏻: masya Allah ya.
🧔🏻‍♂️: kamu tahu kan keutamaan meninggal di madinah? Masuk syurga tanpa hisab, dapat syafaat langsung rasulullah loh. Apa kita pensiun cari tinggal di madinah. Kan probabilitas untuk dimakamkan di baqi lebih besar.
🧕🏻: iya ini obrolan ama pinka tiap kita liat jenazah di haram, gimana ya caranya disholatin dn didoain jamaah haji gitu. Tapi katanya sahabat rasul yang sampai akhir hayat tinggal di madinah itu cuma dikit loh yah, meskipun mereka tahu faedahnya.
Karena kewajiban berdakwah juga dibebankan ke seluruh umat islam. Jadi sahabat2 nabi memilih untuk menyebarkan agama islam ke luar madinah. Jadi poinnya juga bukan dimana ditutup usianya, tapi bagaimana ditutup usianya.
🧔🏻‍♂️🧕🏻: ya udah kita sekarang mulai berdoanya ditutup usia di madinah saat umroh atau haji, husnul khatimah, masuk syurga tanpa hisab.
Maruk tapi aaamiiin ya Allah
3 notes · View notes
itsnaboo-blog · 4 months
Text
Meromantisasi Ayah Bunda
“Cobalah anak sudah gede, lebih diromantisasi hubungannya. Kalau kasih sayang pasti ada karena hidup lama, tapi romantisasi bisa saja semakin pudar karena kesibukan masing-masing. Apalagi adanya anak, jadi ketika berdua bahasannya anak lagi cicilan lagi, kurang soarks sparks yang dulu kan. Nah sparks ini masih perlu sampai usia pernikahan puluhan tahun juga”
Dengar nasihat ini, jadi melihat kebelakang. Bener juga ya kami berjalan saling menyayangi. Tapi di usia pernikahan muda kami (jalan 8 tahun kyaaa), Alhamdulillah Allah sudah ciptakan momen untuk sparks2 ini tetap muncul. Dan ini sering terjadi aku baru tahu ilmunya setelah Tuhanku set up semuanya untukku. Tentang parenting, tentang pasangan yang sekufu (aku pernah bahas sebelumnya), tentang banyak hal dalam hidupku sungguh aku rasa sudah ditulis dan diatur dengan sangat baik oleh yaa rabbi yaa qayyuum.
Dan tugasku hanya semudah memetik hikmahnya memang. All praises and thanks just to Allah. Kini bagian aku memetik hikmahnya. Tidak semua bisa diterima logika oranv lain, bahkan akan terdengar cocokologi, tapi buatku ini cara ternyamanku menemukan hikmah dari penciptaku.
Per April ini, Alhamdulillah anak anak dapat sekolah di dekat rumah. Aku dan suami yang bekerja di kota lain masih harus naik densha 30-50 menitan. Berbagai skenario kami rencanakan biar bisa efektif menjalani hari. Sampai akhirnya memutuskan beli sepeda listrik lagi buat aku mengantar anak-anak, dan pulang suami yang jemput.
Sebenarnya dalam hati agak sedih mengubah daily commute kita. Yang biasanya berangkat dan pulang bareng naik mobil sambil cerita di jalan. Karena suami paling suka ngobrol di mobil di banding di rumah, katanya
“Kalau ngobrol di sini kan Ayah liatnya jalan, ga perlu liat kamu. Candaa biar lucu” zebel wkwkw.
“Kunci sebuah hubungan adalah komunikasi” ini quote paling sering didengar dari jaman dulu, dan sepertinya sudah masuk sanubariku. Jadi aku senang sekali bisa memanfaatkan waktu sejam commuting ke kerjaan di mobil sambil ngobrol.
Tapi aku ga boleh egois dong, di belakang itu ada anak2 yang lelah perjalanan jauh, suami juga jadi harus muter dulu ke mutaka baru ke shibuya. Taihen deshou ne…
Daaan skenario Allah datanglah menjadi penghiburan sedihku.
Beberapa hari di awal april ini hujan. Yang mana sulit untuk aku bersepeda, jadilah suami mengantar kami dulu pagi pagi dengan mobil lalu kami parkir di stasiun terdekat. Kemudian ke kota naik densha. Setelah beberapa hari hujan, ternyata nyaamaaan. Kata suami apa kita ubah aja berangkat pulang anak-anak naik mobil aja. Daan jadilah kami antar anak2 tiap pagi bareng naik mobil 10-20 menit kemudian naik kereta bareng.
Semua nyaman Alhamdulillah. Dan kami tidam menyadari bahwa Pencipta kami memberika waktu luang untuk lebih romantis berdua. Kami hanya berdua menunggu kereta berangkat kerja. Seat war sudah pasti di keramaian ibukota, dan seringnya suami akan berlari mencari sisa satu kursi dan memberikannya padaku. “Yah pengen duduk tapi kamu belum, gimana lagi” Hahahahhaha semua berasal dari terpaksa wkwkwk. Deg-degan lagi kalau kami duduk sebelahan di gerbong kereta yang penuh. Ngobrol dengerin murottal berdua hahaha
Ooh gini ya treasuring waktu berdua pas udah punya anak. Masya Allah, udah disiapin setting tempat dan waktu, tinggal gimana kita memaknai. Alhamdulillah terpaksa romantis ini semoga jadi jalan forever till jannah ya husb.
Tokyo, 15 mei 2024
Nb; abis lovey dovey, jadilah ku kirim pesan random foto selvie dengan sticker lope lope. But husband give no reaction wkwkwkwkw it was too clingy he said
Tumblr media
0 notes
itsnaboo-blog · 4 months
Text
Tentang Al-kahfi
Sepertinya sudah banyak yang kini paham keistimewaannya.
Rasanya ia viral belum begitu lama, bukan karena aturan baru, tapi kita saja yang baru tahu.
Beberapa menandingkannya dengan yasin, aku tak mengerti kenap harus begitu.
Keduanya bermakna sama bagiku di hari jumat. Kuncinya jika mampu, kenapa harus satu?
Sekali lagi, ini bagiku yang lahir di keluarga NU tapi besar dan belajar di lingkungan baru.
Kuncinya lagi mencari tahu, tidak puas diri berhenti di titik kenyamanan.
Bukankah kewajiban belajar sampai ke liang lahat? Siapa yang bilang hanya 9 tahun?
Sudahlah, 30 tahun sudah sangat menyerap energiku untuk memperdebatkan sesuatu yang tidak perlu.
Tapi dimana ada ilmu, sepertinya bisa dicoba satu dua melangkah
Al kahfi tidak hanya cerita tentang hari
Ia juga bercerita tentang pemuda yang tertidur beratus tahun
Yang harus hijrah dari negeri yang melarang mereka beriman kepada Allah ta’ala
Kemudian datanglah mereka ke gua, yang dengan perhatian-Nya Allah rawat raga pemuda pemuda ini tetap utuh setelah ratusa tahun kemudian
Yaa Rahmaaan, Yaa qayyum dan hanya Engkau sebaik-baiknya pengurus kami
Kisah lainnya yang menarik perhatianku adalah kisah Musa as dan khidr.
Sebelum mendalami al kahfi, nama khidr tidak asing bagiku.
Beberapa kalo ia muncul sebagai tokoh magic di buku cerita atau beberapa film religi seingatku.
Dan ketika aku menemukannya di kitab yang selama ini aku baca tanpa mengerti artinya, sangat mengesankan.
Ia datang sebagai tokoh yang tidak banyak bicara, tapi mengajari dengan contoh. Dan Musa as yang kita tahu adalah seorang nabi dan rasul, dan bahkan ulul azmi hadir meminta status murid oleh beliau.
Secara lahir, kami citizen yang judgmental ini menganggap paling tahu siapa statusnya harus di atas siapa. Kadang mudah juga melontar komentar “wah keren Musa mau menunduk pada khidr yang bukan seorang rasul” “wah bisa-bisanya Khidr diam saja saat diprotes musa”
Dan ternyata ini adalah ujian. Dan ternyata ini juga sarat hikmah bagi kita yang merasa berilmu merasa lebih tahu. Dan sekali lagi setidaknya bagiku ini sangat menampar.
Musa sudah diperingati aturan main menjadi murid khidr, tapi sayang sekali Musa tidak bisa lulus ujian ini. Terlalu lancang mengatakan kalau Musa merasa sok pintar sehingga tidak bisa diam dan memprotes tindakan khidr. Tapi jika dicerminkan kepadaku, jika aku memiliki peran seperti Musa, rasanya benar meskipun secuil kadang rasa merasa lebih puntar lebih berilmu menghantiui sehingga protes dilayangkan bertubi-tubi. Dan inilah mengapa ilmu harus disandingkan bersama adab, satu agar lulus ujian kedua yaa terlihat lebih indah kataku.
Beberapa waktu lalu kasus perceraian public figure semoat menjadi bahasan kami. Kami coba intropeksi rumah tangga kami. Kami melihat ujian merasa lebih tinggi bisa terjadi dimana saja.
Entah hartanya lebih tinggi, entah ijazahnya tertulis lebih tinggi, atau bahkan sertifikat kelulusan hafalan qurannya lebih tinggi. Aturan mainnya tetap ada. Saat-saat harus sami’na waatho’na itu nyata, tapi menahan ego rasanya tidaklah mudah.
Bukan patriarki, memang suami itu harus dihormati. Memang istri posisinya harus lebih menunduk. Dan catatan untuk kami agar bisa lulus ujian ini sama-sama, menelan anggur yang lebih manis dari shine muscat bersama, meminum air dari telaga kautsar bersama, ucap kita harus dijaga. Manusiawi merasa letih merasa tersakiti, tapi instropeksi dan memperbaiki diri agar Allah limpahkan kasih sayangnya lagi.
Hari ini hujan lagi, Alhamdulillah.
Tokyo, 13 Mei 2024
2 notes · View notes
itsnaboo-blog · 5 months
Text
Catatan mellow itsnaboo
May, 1st 2024
Beberapa hari ke belakang rasanya 30 tahun benar benar menghantam tubuhku dengan kencang.
Aku yang paling menanti waktu istirahat ketika Allah beri aku sakit, rasanya kini tak lgi sama.
Sakit yang di kata orang lain ini biasa, bagiku kali ini setelah 30 tahun membersamai terasa amat menyiksa.
Puncaknya ketika berdua dengan kekasih menderita sakit yang sama.
Sakit kepala dan demam ayah dan bunda, membuat buah hati tak terjaga.
Ini yang menyedihkan, bukan lagi bergantian bermain peran.
Bahkan satu saia tidak terpeluk dengan erat.
Puncak rasany ingin pulang memanggil ibu dan saudara. Meminta bantuan memegang aisha sekejap.
Sudah tidak terpikir tugas diluar. Makanan pun tersedia dengan lara di kepala.
Entah mengapa, pikiran melayang bagaimana jika kami meninggalkan mereka.
Bukan harta yang ku takutkan tak cukup untuk keduanya. Karena aku percaya sampai saat ini, tuhanku yang mencukupkan.
Tapi, tentang iman dan takwa aku belum benar benar membekali dengan usaha.
Rasanya waktunya berjalan terlalu cepat, tidak ada sisa untun membahasnya berdua.
Ibrahim 5 tahun, Alhamdulillah sedikit banyak sudah tertanam dalam alam bawah sadarnya. Aku mengamati dengan seksama, sedikit demi sedikit usaha kami ada buahnya. Sebegini saja rasanya sudah bangga.
Bagaimana dengan aisha yang 2 tahun saja belum genap. Ucapnya belum lengkap. Larinya belum tegap.
Persiapan menutup usia ternyata tidak semudah mengatur diri sendiri. Karena aku ingin kembali bersama di syurga. Semoga doa ibrahim terijabah
Insya Allah bunda akan berusaha lebih giat. Menjadi manusia dan mama yang kuat. Bismillah para agen muslimah, siapkan para penerus estafet tongkat dakwah
1 note · View note
itsnaboo-blog · 6 months
Text
sampe indonesia~
🧔🏻‍♂️👦🏻🧕🏻: ya Allah enak banget ya di indo, urusan logistik ga perlu mikir jauh. Keluarga semua deket. Banyak temen, semua care. Yuk cari peluang bfg lebih serius
*sampe apatoo~
🧕🏻🧔🏻‍♂️👦🏻: ya Allah kangen banget popok yang ada tapenya ih rapiih, bidet dan ofuroan lagii. Komporkuu yang otomatis mati klo kepanasan. Nyaman juga ya back to home ~~
1 note · View note
itsnaboo-blog · 1 year
Text
My hartbreaking moment
Finallyyyyyy, but still not that easy.
Sesak banget dadanyaa
Hanachan ibrahimkun, stay healthy stay happy.
Dan sungguh aku mengerti bahwa mereka bukanlah milikku
Dan sungguh aku lebih dari paham bahwa pemiliknya lah yang lebih dapat menjaga mereka dengan aman
Dan sungguh aku tak pernah meragu bahwa aku hanya dititipi,
Tapi
Ternyata tidak penuh
Sepenuhnyapasrah melepas apa yang selama ini dipinjami
Bahkan masih di planet yang sama
Tulisan ini mengalirkan rasa pasrah
Berharao setitik bisa meninggalkan asa
Asa untuk tetap bersama
Bismillah, karena keberkahan adalah yang kan ku tuju
Berjauhan adalah sebuah pintu
Pintu yang perlu didobrak untuk melepas sesak
Sampai bunda kembali, galaksiNya dan bunga indahNya
Sendai, H-1 before departure
A 67 kilos mom
5 notes · View notes
itsnaboo-blog · 2 years
Text
Being present
Selalu dilakukan, selalu bersama.
Sehari ga cuma sekali, minimal 5 kali kalau lagi ngga dihalangi.
Bisa lebih kalau haus bukan hanya jasmani tapi juga rohani.
Tapi apa iya sudah benar benar mengadakan diri ketika berdiri mengucap Allah maha besar?
Tapi apa iya sudah benar benar merendah ketika mengucap Mahasuci Allah yang Maha tinggi.
Bukan rendah secara lahir saja, tapi merendahkan hati dan meniadakan rasa tinggi.
Bukan karena setitik usaha kita, paper bisa dipublikasi.
Bukan karena secimit nasihat kita, Anak didik berprwstasi.
Ini murni hadiah dari Sang Pencipta yang Maha Pemurah lagi Maha Tinggi
Jadi, sudahkah?
Sudahkah kita bersujud dengan merasa serendah itu dan mengakui “Rabbiyal a’la wabihandih”?
Sudahkan kita mendirikan shalat dengen persiapan bertemu Penguasa Jagad raya ini?
Sudahkah kita memasukkan khusyuk dalam benak sanubari?
Ketahuilah, bahwa Allah Ta’ala memuji orang-orang yang khusyuk dalam shalat mereka,
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ
(1) “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman”
الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
(2) “(yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya” (Al-Mu`minuun: 1-2).
Dan apa itu khusyuk?
Imam Al baghawi menyatakan bahwa para ulama memberikan pendapat yang berbeda mengenai makna khusyuk. Akan tetapi tidak saling menyelisi bahkan saling melengkapi. Karena sebagian menjelaskan khusyuk secara batin dan sebagiannya melengkapi secara lahiriahnya.
-Ibnu ‘Abbas berkata: tenang dan merendahkan diri,
-Al-Hasan (Al-Bashri) dan Qotadah menafsirkan: (yaitu) orang-orang yang takut,
-Muqotil menyatakan: (yaitu) orang-orang yang rendah hati (tawadhu’)
-Dari Ali radhiyallahu ‘anhu, yaitu tidak menoleh ke kanan dan tidak pula ke kiri.
-Sa’id bin Jubair berkata yaitu (seseorang) tidak mengetahui siapa orang yang di sebelah kanan dan kirinya, ia tidak menoleh, karena demikian khusyuknya (menghadap kepada) Allah ‘Azza wa Jalla. ‘
-Ibnu Sirin dan yang lainya menafsirkan, yaitu Anda tidak mengangkat pandanganmu dari tempat sujudmu.
- Atha`, yaitu Anda tidak bermain-main dengan anggota tubuhmu dalam shalat…
-dan adapula yang menyatakan khusyuk dalam shalat adalah mengumpulkan konsentrasi (memperhatikan urusan shalat) dan berpaling dari urusan di luar shalat sembari menghayati makna bacaan dan dzikir yang diucapkan lisannya” (diambil dari Tafsir Al-Baghawi: 3/238-239)
Syaikh As-Sa’di rahimahullah menafsirkan ayat di atas (Al-Mu`minuun: 1-2),
“Khusyuk dalam shalat adalah hadirnya hati (seorang hamba) di hadapan Allah Ta’ala, menghayati kedekatan dengan-Nya, hingga tentram hatinya karenanya, tenang jiwa dan gerakannya, tidak banyak mengingat sesuatu di luar urusan shalat, beradab di hadapan Rabb-nya, menghayati seluruh apa yang ia ucapkan dan lakukan dalam shalatnya, dari awal hingga selesai shalatnya, sehingga hilang was-was (bisikan syaitan) dan berbagai pikiran yang jelek. Inilah ruh dan maksud shalat. Shalat yang seperti inilah yang ditulis pahalanya bagi seorang hamba. Jadi shalat yang tidak ada kekhusyukan dan tidak ada pula kehadiran hati -walaupun shalat seperti itu sah dan diberi pahala (pelakunya)- namun sesungguhnya pahala shalat itu sesuai dengan kehadiran hati di dalam mengerjakannya” (Tafsir As-Sa’di, hal. 637).
Jadi Khusyuk itu datangnya dari hati dan lahirnya akan mengikuti. Seperti hadist rasulullah
Dari Abi Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Nabi SAW melihat seseorang memainkan jenggotnya ketika shalat. Maka beliau berujar,"Seandainya hatinya khusyu' maka khusyu' pula anggota badannya. (HR. At-Tirmizy)
Lalu bagaimana jika shalatnya tidak khusyu? Misal, memikirkan keluarganya ketika shalat, apakah shalatnya harus diulangi?
Ulama berbeda pendapat mengenai hukum khusyu dalam shalat.
Jumhur ulama mengatakan, hukumnya anjuran dan tidak wajib. Karena mustahil seseorang bisa khusyu dengan sempurna dalam shalatnya.
Diantara dalilnya adalah hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إذا نودي للصلاة أدبر الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ؛ حتى لا يسمع التَّأْذِينَ، فإذا قَضَى النداء أقبل، حتى إذا ثُوِّبَ بالصلاة أدبر، حتى إذا قضى التَّثْوِيبَ؛ أقبل حتى يَخْطُرَ بين المرء ونفسه، يقول اُذْكُر كذا، اُذْكُر كذا؛ لِمَا لَمْ يَكُنْ يَذْكُرُ ، حَتَّى يَظَلَّ الرَّجُلُ لاَ يَدْرِى كَمْ صَلَّى
Ketika adzan dikumandangkan, setan menjauh dari masjid sambil terkentut-kentut, hingga dia tidak mendengar adzan. Setelah adzan selesai, dia datang. Ketika iqamah, dia menjauh. Ketika iqamah selesai, dia datang, lalu membisikkan hati hamba yang sedang shalat, ‘Ingat ini… ingat itu…’ padahal sebelumnya dia tidak ingat. Hingga seseorang lupa dan tidak tahu berapa jumlah rakaat yang telah dia kerjakan dalam shalatnya.  (HR. Bukhari 608 & Ahmad 8139).
Dalam hadis di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan kondisi orang yang digoda setan dalam shalat, hingga pikirannya melayang ke mana-mana, sampai dia tidak lupa jumlah rakaat yang telah dia kerjakan. Artinya, dia tidak khusyu dalam shalatnya. Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memerintahkan agar shalatnya diulangi.
Hanya saja pahalanya berkurang, bahkan bisa jadi tidak ada.
Dan memang pekerjaan syaitan memberikan bisikan waswas agar ketika tidak menghadirkan hati dan jiwa kita saat sholat. Tapi apakah rela beraliansi dengan musuh Adam as tanpa sengaja?
Dan untuk batasan khusyuk seberapa, sebagian mengatakan khusyuk yang paling minimal adalah ketika menghadirkan hati kuta ketika takbiratul ihram.
Imam nawawi berkata : paling rendahnya ukuran khusu' untuk orang awam yaitu ketika takbir ia ingat Alloh. Namun ini bukan berarti hanya mengingat di saat itu-itu saja. Namun harus tetep berusaha untuk terus mengingat-Nya.
Bahkan juga ada seorang 'ulama' bilang, cara untuk khusu' itu ada 2 di antaranya:
1. Berusaha untuk selalu ingat Allah
2. Usahakan ngerti sama apa yang dibaca.
Sholat khusyuk memiliki banyak keutamaan. Empat diantaranya
1. orang yang sholat khusyuk dapat memperoleh kebahagiaan (keberuntungan) di dunia dan akhirat. (Al muminum ayat 1-2)
2. memberi ketenangan dalam hati, dan tidak gelisah apabila mendapat musibah (cobaan) hidup. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT:
اِنَّ الْاِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًاۙ اِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوْعًاۙ وَّاِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوْعًاۙ اِلَّا الْمُصَلِّيْنَۙ الَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَاتِهِمْ دَاۤىِٕمُوْنَۖ
"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir, kecuali orang-orang yang melaksanakan salat, mereka yang tetap setia melaksanakan salatnya." (QS Al Ma'arij ayat 19-23).
3. menghapus dosa-dosa kecil, selama orang yang sholat itu tidak melakukan dosa besar, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
من صلى ركعتين لا يحدث فيهما نفسه، غفر له ما تقدم من ذنبه "Barang siapa sholat dua rakaat, di dalamnya dia tidak berbicara sedikit pun dengan hatinya tentang urusan-urusan keduniaan, niscaya diampuni dosa-dosanya yang lalu." (HR Ibn Abi Sya'ban). Dalam hadits lain, Nabi juga bersabda:
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ...مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ "Sholat-sholat fardhu menghapus dosa-dosa kecil yang dikerjakan di antara waktu-waktu itu, selama tidak ada dosa-dosa besar yang dikerjakannya." (HR Ahmad, Muslim, Tirmizi)
4. Kekhusyukan dapat membuat orang yang Salat merasa ringan dalam mengerjakannya.
Dalam QS.Al- Baqarah:45 Allah SWT Ta’ala berfirman yang artinya: “Mintalah pertolongan kepada Allah SWT dengan sabar dan sholat. Dan sholat itu sungguh berat, kecuali bagi orang orang yang khusyuk”
Dalam ayat tersebut di jelaskan bahwa kekhusyukan dapat membuat orang merasa ringan dalam menjalankan shalatnya.
Sehingga ia merasa tidak ingin keluar dari shalatnya, sebab sholat telah membuat hatinya lapang.
Dalam sebuah hadits yang shahih, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah berdoa: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan”10.
Dalam hadits yang agung ini, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menggandengkan empat perkara yang tercela ini, sebagai isyarat bahwa ilmu yang tidak bermanfaat memiliki tanda-tanda buruk, yaitu hati yang tidak khusyu’, jiwa yang tidak pernah puas, dan doa yang tidak dikabulkan11, nu’uudzu billahi min dzaalik.
Imam Ibnu Rajab al-Hambali berkata: “Hadits ini menunjukkan bahwa ilmu yang tidak menimbulkan (sifat) khusyu’ dalam hati maka ini adalah ilmu yang tidak bermanfaat”12.
Asal (sifat) khusyu’ yang terdapat dalam hati tidak lain (bersumber) dari ma’rifatullah (mengenal Allah Ta’ala dengan memahami nama-nama-Nya yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna), mengenal keagungan-Nya, kemuliaan-Nya dan kesempurnaan-Nya. Sehingga barangsiapa yang lebih mengenal Allah maka dia akan lebih khusyu’ (kepada-Nya).
Siapa sih orang yang paling khusyu' shalatnya di dunia ini? Pasti kita sepakat menjawab bahwa nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling khusyu' dalam shalat. Maka definisi dan standarisasi khusyu' yang benar hanyalah semata-mata yang paling sesuai dengan shalat beliau.
Dan khusyuk juga bisa kita capai dengan meneladani kisah rauslullah dan para sahabatnya dalam mengutamakan kekhusyukan. Mentingkirkan hal-hal yang menganggu kekhusyukan tersebut.
Kisah pertama dari sosok Rasulullah saw yang tentunya adalah pemimpin para khasyi'in atau orang-orang yang khusyuk shalatnya. Diriwayatkan, pada suatu ketika beliau shalat mengenakan khamîshah, sejenis kain segi empat berbahan sutra atau kain wol yang bagian atasnya dihiasi renda-renda atau manik-manik. Khamishah itu merupakan persembahan dari Abu Jahm. Usai shalat mengenakan khamîshah tersebut, beliau langsung melepaskannya seraya berkata, “Pergilah kalian kepada Abu Jahm membawa khamîshah ini, sebab baru saja ia mengganggu shalatku, lalu bawa saja kepadaku anbijaniyyah Abu Jahm.” Anbijaniyyah sendiri ialah kain yang mirip dengan khamîshah, tetapi tidak ada manik-maniknya. Hadits ini berstatus muttafaq ‘alaih, diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim
Maka shalat khusyu' itu adalah shalat yang mengikuti nabi SAW, baik dalam sifat, rukun, aturan, cara, serta semua gerakan dan bacaannya. Bagaimana nabi SAW melakukan shalat, maka itulah shalat khusyu'.
13 notes · View notes
itsnaboo-blog · 2 years
Text
Kangen nulis
Kebanyakan nulis di bayangan.
Mari kembali kepada draft yang ditinggalkan.
Ada banyak gambar meminta untuk dipampang
Tapi akunya masih pabalieut untuk menjelaskan
Pelan pelan dan perlahan tapi selamat sampai tujuan
Jiwa jawa yang mendarah
Apakah tanda jepang mulai menjajah
Tentu tidak
Kontrolnya ada pada kita
Mengintrol rasa dan asa, sesuaikan dengan amunisi yang ada
Amunisi bukan terkumpul pada vitamin dan mineral saja
Apalagi prohe dan karbo
Oh no no no no
Amunisi terbaik adalah bertransaksi dengan pemilii Jagat Raya
Sudah harus sadar, bisa apa aku tanpanya
Ibu-ibu dengan massa yang melebihi udara
Kita berdoa hanya semilir salju yang tau
Angin musim semi pun curi dengar tak akan mau
Ah kemana lagi jemari ini melangkah
Rasanya tidak karuan tapi berharap tidak menambah masalah
Tidak juga menambah keluh kesah
Apalagi pasrah
Jiwa jawa harus tetap muda
Target coba untuk ditancap di dada
Yakinkan diri bahwa insya Allah bisa
Sebulan ini hidup harus tertata
Bukan, bukan ingin pengakuan manusia
Tapi sebagai agen muslimah di mata dunia
Bukankah dakwah terbaik adalah dengan tingkah kita
Setidaknya itu tujuanku agar sampai kepada-Nya
Sekali lagi,
Karena bisa apa aku tanpa-Nya
Yang memenangkanku di setiap keadaan tersulit.
3 notes · View notes
itsnaboo-blog · 2 years
Text
Too much worrying
Kenapa sih manusia ini hidup banyak kekhawatiran?
Ga bisa apa jalanin aja. Inhale exhale dengan tenang tanpa menambah bpm apalagi naikin tensi
Tapi ya memang katanya kalau khawatir tanda kita menaruh perhatian benar pada suatu itu.
Mas Reza Rahardian pernah bilang kan kalau grogi naik panggung justru wajar karena artinya kita menanti nantikan latihan kita terpamoang baik atau tidak.
Tapi kalau berlebihan kayak memakan memori yang tidak seharusnya ya.
Entah ini bagian dari pospartum depression atau apalah, tapi hampir menginjak kepala 3 mungkin memang beban di pundaknya lebih banyak jadi thinkingnya over-overan.
Berkali kali tes kepribadian emang porsi ekstrovertku besar. Yah jadi ngobrolin apa yang ada di kepala sama orang lain seringkali jadi solusi.
Rindu banget sama senpaitachi sendai yang menasehati tanpa menghakimi. Selalu inget ilmu menasehati ala sandwich, meski sampai sekarang juga belum full applicable. Kasih pujian dulu, baru masukin konten nasihat, dan ditutup pake pujian lagi. Daan sore ini dapat sandwich lezat lagi, dari murobi favorit setidaknya sampai sekarang. Kangen bangeeet melingkar bareng dengan bubur medan atau sambal goreng kentangnya mba super cantik lahir batin dari pertama jumpa ini mah u.u
Galau banget jatah cuti sisa sebulan lagi. Rasa bersalah sama kolaborator yang ditunda-tunda kerjaannya. Belum lagi beberapa projek baru siap menyapa karena udah bilang iya jauh sebelum ini, dan Alhamdulillah (qadarullah) proposal tembus. Tapi dipikir lagi kok rasanya sama sekali belum siap buat membagi pikiran lagi antara urusan dalam dan luar rumah. Sekarang aja, anak pertama harus jadi korban setiap hari.
Ibrahim yang playful jadi dituntut lebih ngerti, jadi lebih disuruh-suruh, dan tentu saja mengalah lagi dan lagi. Ada perasaan sedih, iri bukan main ketika dia sudah tidak merengek lagi untun main bersamaku. Padhaal dia masih merengek minta main sama ayah. Tapj dia langsung ngerti kalau dede nangis bunda ga bisa sama diaa. Aaah kenapa dia tidak merengek, overthinking langsung terbayang “apakah dia sudah tidak sayang lagi sama aku? 😭 “
Tiap hari masih belum tuntas dealing with this emotion kan. Bayangkan nambah pikiran lagi nanti kembali bekerja dan amanh-amanah lain yang merasa sok iye udah bilang “yes I can” padahal belum adaptasi. Untung Kohei selalu mengingatkan, “you must remember a sleepless night at least for the first three months. And please take care for yourself and ask for help from your surroundings”
Dn sebuah berkah luar biasa sebenarnya ada di keadaan ini. Bersama kesulitan selalu ada kemudahan toh. Perlu meditasi di bawah langut berbintang, merasakan segala kemudahan yang ada tanpa sebenernya perlu mengkhawatirkan berlebih tentang masa depan yang sudah pasti di luar kendali diri sendiri. Tapi toh amanah tidak akan salah memilih pundak. Tinggal kita bebenah lagi, merancang sikit demi sikit langkah ke depan. Nggak perlu berlari kalau kaki sedang pincang, yang penting tetap maju ke depan. Dan khusus anak extrovert perlu pakai kacamata kuda juga, biar kura-kura tidak tahu kelinci sudah melaju jauh mendekati garis finish.
Mbak Riska sharing pengalamannya yang jauh lebih luar biasa. Yang dengan mudah bisa diambil pelajarannya, yang buat aku terbuka mata hatinya mengambil langkah untuk ke depannya. Bismillah harus lebih berani menyingsingkan rasa tidak enak kepada pihak luar selama masih bisa dinego kan. Si bayi ga punya siapa-siapa lagi, wajar mendapatkan porsi terbesar lagi. Kadang suka mewajari bahwa yang terdekat harus diajak susah bareng, biar pihak luar lebih nyaman berinteraksi sama kita. Hati-hati itsnaboo, porsinya mari kuta perbaiki.
3 notes · View notes
itsnaboo-blog · 2 years
Text
Mau nulis tentang anxiety tapi kok kayak banyak beraliweran tulisan bahwa ini tanda kurang iman.
Mungkin iya ya lagi ga sholat juga.
Tapi di titik ini kayak lagi diaduk antara anxiety pasrah, khawatir lagi, tapi ga tau harus gimana udah aja ga jelas.
Kalau kata ayah ibrahim, aku kayak liburan sebentar tapi besoknya ujian. Khawatir pengen belajar tapi namanya juga liburan. Tapi bedanya sekarang serasa ga bisa ngapa-ngapain. Atau sebenrnya bisa cuma terselimuti kemalasan hakiki ga tau lah.
Pengen nikmati tiap momen bareng keluarga sebelum mulai kerja lagi, tapi di sisi lain liat email orang-orang udah mulai circulate paper mereka lagi. Ngeliat kontrak kerja udah mau amhabis, draft pun belum selesai. Sibuk mikirin pikiran orang yang di luar kendali. Berujung lemes ah udahlah, ga bisa ngapa-ngapain juga. Ya udah biasanya juga emang lebih lambat dari lingkungan, biasa bukan jadi top star juga. Bilang gitu sama diri sendiri tapi tetep gelisah.
Belum lagi dikasih tahu gapapa fokus dulu di rumah. Masih aja kepikiran yang di luar. Udah dibilang gapapa ga ngajar dulu, tapi ga enak sama yang ngebackup jadi diambil. Udah dibilang sama ustadzah gapapa nyimak doang dulu atau murojaah sebisanya. Masih kabur karena murojaahnya aja ga sesuai target. Bisa ga sih hidup pelan pelan aja, yukkuri yukkuri dayo
Apa ya sebenernya yang membuat khawatir selain tentu saja kurang bermunajat ya. Apakah liat email itu masuk bermedsos? Ini matanya yang harus ditahan liat kanan kirinya, atau hatinya harus ditempa biar bersyukur enough dengan keadaan. Melogowo terhadapt beberapa impian.
0 notes
itsnaboo-blog · 2 years
Text
Kangen banget sama ibrahim
Hari ketiga puncak ga physical touch sama ibrahim. Kita yang tiap hari berpelukan dan saling menyatakan sayang dengan physicl touch ini baru banjir di gari ketiga.
Manusia ini emang tempatnya mengeluh. Tapi gapapa biar inget kalau lagi kalap, ternyata si anak yang suka jahil ini pinter banget dn layak untuk dirindukan. Tiap hari dia tetep berusha ketemu bunda meski ga boleh, ada aja ceritanya. Nurutnya masya Allah meski pintu kebuka kita ga boleh saling sentuh. Hari ini bahkan dia bawa bekal dan kasih sebagian coklat koalanya untuk bunda :(( pinter banget sih
Betapa yang paling ngerti kalau dibilangin, apalagi kalau bunda udah curhat sambil mangis-nangis. Di yang pertama akan memeluk dan bilang “gapapa bunda”. Sekarang nangis olangan.
Terakhir dipisah jaman kena covid tapi masih satu atap masih bisa denger celotehannya, tangisannya. Sekarang mau video call aja susah, ga boleb berisik. Mau ketemu waktunyabga pas. Lebay banget padahal cuma 4 hari ya, tapi gapapa biar ngalir aja emosinya.
Masih khawatir sebenenya nanti membagi waktu gimana, biasa cuddling bermalas-malasan di kasur sambil cerita hari ini ngapain aja sama curhat bisa berjam jam sama ibrahim. Nanti apa ada waktu buat gitu lagi? Gimana waktu kita main game murojaah al-quran? Kangen bangeet ya Allah. TT
Besok ibrahim tanjoubi, semoga bunda udah boleh ketemu. Semakin tumbuh jadi pemuda yang bersungguh-sungguh sekali dia tuh. Ga pengen sesayang itu, tapi ternyata bener kayanya kitorang possesif sekali sama doi. Semoga Allah jaga ibrahim selalu ya nak, baik baik terus dan jadi teladan yang penyayang.
Udah ah gitu full of curhatan.
3 notes · View notes
itsnaboo-blog · 2 years
Text
Aku bukan ahli nujum
Malam ini banjir banyak sampai batuk batuk. Yah kalau ingat seberapa banyak kesalahan yang udah dilakukan ya ga akan abisnya sih memang penyesalan. tapi masih ada Alhamdulillahnya menyesal ketika masih bernyawa. Kalau sudah terima rapot di tangan kanan dan kiri penyesalan juga percuma. Kalau kata mba astin mau kita sabar atau ngga pas di siksa di neraka itu ga akan ada buahnya, jadi ya sabarlah ketika di dunia. Hari ini banyak cobaan datang. Datangnya banyak dari kekurangan ilmu seorang aku tentang parenting. Selama ini ya jalanin aja parenting dengan nilai dari masing-masing keluarga dan didiskusikan dengan ayah baiknya gimana. kecuali kalau mentok suatu masalah baru belajr. gitu weh terus. Tapi alhamdulillah lagi, Allah masih izinkan solusi datang meski usaha kami ya cuma gini gini bae.
Beberapa waktu terakhir banyak anak Indonesia mulai berdatangan ke Sendai. Ibrahim pun tumbuh semakin memiliki karakter. Dia sudah bisa menyampaikan apa yang dia inginkan dan tidak. Kami tahu bahwa anak belum saatnya bersosialisasi memang sampai 7 tahun sebisa mungkin. Agar tumbuh rasa nyaman dań percaya terhadap keluarga intinya dań tidak mudah diwarnai oleh lingkungan yang tidak kita inginkan. Namun, qadarullah, yang tolong jangan pernah tanyakan kepadaku langsung rasanya bagaimana harus membiarkan ibrahim memulai daycare dari sejak usia 11bulan. The most difficult question, even until now I am always considering to stop from my current position to let him learn and play with me at home. Yah, kayak angan-angan aja tapi ga yakin juga bakal lebih baik.
Melihat dia sudah biasa bertemu banyak orang, kami pun sering membiasakan dia datang ke masjid atau bermain dengan teman indonesia lain. Ada satu hal yang baru kami pelajari bahwa ibrahim ternyata akan terlalu excited jika bertemu orang baru. Dia jadi sulit untuk mendengarkan perintah kami, meskipun bekal 'nasihat' sudah diwanti wanti sejak sebelum pergi. Akhirnya setelah berdiskusi kami memutuskan untuk meminimkan aktivitas ibrahim bertemu anak-anak Indonesia baru karena tidak kuat dengan dia yang salting dan bahkan bisa tantrum setelahnya karena tidak ingin berhenti bermain.
DI satu sisi terlihat ini bisa menjadi solusi. Tapi malam ini kajian dari mba Nuniek, guru TK di YUAI tokyo benar-benar membuka mataku lagi. Keputusan kami yang membatasi pergaulan ibrahim dengan teman Indonesia ini ternyata bukan tindakan anti mainstream yang sudah dilakukan oleh orang tua Indonesia yang tinggal lama di Jepang. Nah, mba nuniek bercerita bagaimana efek ini nantinya ketika besar.
Tidak bisa dipungkiri, etika anak-anak jepang yang disiplin rapih itu sudah terkenal ke seantero bumi sepertinya. Aku yang tinggal di sini apalagi sudah pasti terlena dan bisa ku katakan aku cukup puas dengan hasil didikan sekolah terhadap ibrahim. Maka rasanya aku lebih rela ibrahim bergaul di sekolah dengan teman-teman jepangnya dibanding dengan anak-anak muslim INdonesia tadi karena yang aku lihat sekarang efeknya tidak terlalu baik. Namun sayangnya konsep dasarnya kita lupakan, bahwa mau tidak mau ibrahim tetap berbeda dengan teman-teman jepangnya. Aku yang tidak mau melihat ibrahim minder main di sekolah, justru secara tiudak sadar perlahan membunuh identitas dirinya. Ini kisah dari beberapa anak muslim yang tinggal lama di jepang oleh mba nuniek.
Banyak orang tua tidak sadar bahwa karena pergaulan dengan nihonjin sedari kecil membuat mereka minder kalau dianggap berbeda. Justru dengan mempersilahkan mereka bermain bersama anak muslim yang lain, atau menguatkan budaya islam akan memperkuat kepercayaan diri mereka. Sulit awalnya, karena sedari kecil mereka sudah harus menyadari bahwa mereka berbeda. Tapi buah manis akan dipetik kemudian. Sedangkan, untuk yang mau bermain aman sementara, buah-buah seperti ini yang kemungkinan akan mereka petik.
Anak jepang memang mandiri, disiplin, dan taat aturan. Namun, satu hal yang seringkali hilang adalah kehangatan dan kasih sayang. Anak-anak mereka akan tumbuh dengan sulit mengekpresikan rasa sayang mereka. anak kelas 5 sd saja sudah tidak mau disayang-sayang orangtuanya karena malu. Untuk orang tua ini pasti menyakitkan. Dan setelah SMA mereka sudah ingin berpisah dari ortunya untuk mandiri. Berbeda sekali dengan islam yang mengajarkan kasih sayang dan hormat itu berdampingan. Atau sharing makanan itu adalah yang baik, sedangkan nihonjin cenderung tidak mau menganggu orang lain jadi mereka tidak biasa sharing makanannya. Dan banyak hal yang harus kita cermati memang yang secara tidak sadar sedikit demi sedikit terbentuk wataknya tapi sedikit menyimpang dari ajaran agama. Bom atomnya akan meledak di masa yang akan datang. Untuk itu aqidah yang kuat itu krusial sedari dini.
Bom atom itu sempat meledak di pengalaman beberapa orang tua muslim di sini. ada kisah seorang anak bercerita bahwa Undokai (pesta olahraga) di sekolahnya akan diadakan tanpa kehadiran orang tua. Dia rela berbohong agar orang tuanya tidak datang, akrena dia malu orangtuanya berkulit lebih gelap atau pakai jilbab.
Atau yang menyesakkan lagi kisah ini,
"Mah akhirnya saya lulus, saya mau bicara boleh"
"Boleh tentu saja" sang ibu sudah sangat doki doki suru menunggu ucapan mungkin terimakasih
"Saya ada permintaan untuk hari kelulusan nanti"
"eh nani?"
"Saya ingin mamah tidak usah datang yaa. pleaase"
Apa lagi yang bisa dilakukan sang ibu selain meraung dalam hati. Sedih bukan main jika ada kejadian seperti ini. Dan Aku pun tidak ingin membayangkan yang begini sama sekali. :((
Kembali ke kasus ibrahim, aku sama sekali tidak bisa membayangkan efek samping yang seperti ini kalau tidak dengar pengalaman orang lain. Aku yang merasa aman-aman saja dengan pergaulan dia bersama orang jepang memang tidak boleh terlalu loss. HArus lebih kuat lagi mengajarkan aqidahnya. Harus lebih sering lagi didekatkan dengan kalimat toyyibah. Begini lah Tuhanku, Pemilikku memeringatiku. dengan cara yang sangat halus tapi mersap ke jiwa.
Lalu bagaimana menghadapi anak yang tantrum karena sikapnya yang jadi tidak bisa diatur itu datang? bukan dengan cara instan membatasinya untuk ini dan itu. Kita perlu stok yang sabar karena yang kita tanam akan kita panen di waktu yang panjang. tapi insya Allah sembari menunggu hasil panen, kita juga bisa banyak memanen hikmah kehidupannya kok. Sharing step by step oleh mba nuniek
1. Antisipasi. Sudah kami lakukan sebenernya, tapi kami yang berekspektasi hasilnya instan ini yang kurang benar. proses itu butuh waktu. Sebelum bermain bekali ibrahim dengan aturan yang lugas. "Kalau bunda/ayah bilang udah, ibrahim udah. Kalau ayah bilang makan, kita makan. Kalau ngga kita harus pulang ya" Pastikan anak mengerti ucapan kita dengan kalimat jelas
2. Jika sampai saatnya tiba, dia tidak memegang kata-katanya, kita harus disiplin dengan memenuhi kata-kata kita. misal tadi konsekuensinya adalah pulang, maka langsung pulang. Tunjukan bahwa kita tidak main main dengan aturan kita
3. Jika anak tantrum mengamuk sampai menyakiti diri/ orang lain peluk kencang sampai emosinya mereda. Kalau dia merengek saja diamkan sesaat sampai emosinya hilang. 
4. Selesai emosinya mereda ajak bicara dengan suara pelan dan buat ia mengerti. Gunakan bahasa yang baik agar tidak membuatnya trauma. 
5. Komunikasikan dengan pasangan agar disiplin dengan aturan yang sudah disepakati bersama. Langsung memenuhi permintaan anak yang sedang tantrum itu hanya sementara dan akan menyebabkan ia melakukan hal yang sama di lain waktu. 
6. Bersabar dan berhusnudzon hasil yang baik kepada Allah. doakan anak kita selalu kepada sang Penciptanya. Doakan diri sendiri juga agar senantiasa diberikan kekuatan dan kesabaran. Sisanya kita pasrahkan kepada Allah.
Bismillah mari kita sama-sama bertumbuh menjadi agen penjaga bumi yang baik :"
4 notes · View notes
itsnaboo-blog · 2 years
Text
My hubby my cutiepie
Pada suatu malam sabtu
“Bun kamu tau drama attorney attorney gitu ga? Ini kok rame di ig ayah katanya bagus baru tamat”
“ Tau itu yang aku ceritain tadi pagi ada webtoon baru diambil dari drama itu. Katanya bagus, dia ratingnya lebih bagus dari filmnya junho dulu. Terus pemain cowonya namanya lee junho juga lagi”
Drama the red sleeve sepertinya jadi yang terakhir kami tonton, hanya karena yang main lee junho 2pm. Bias jaman sma, dan suamiku paham betul tentu saja haha.
“Wah bagus ya berarti. Harus nonton ini”
Berhubung anak sudah terlelap sejak ba’da maghrib, dan besok libur, kita coba nonton bareng episode 1.
Sepanjang nonton, pak suami suka pause2 untuk tanya ini itu ini itu yang notabene emang newbie di per k-dramaan. Gemes banget ini pak bapak dari dulu kalau nonton mesti banyak nanya. Jadi inget jaman dulu awal2 aku ajakin nonton harry potter atau avengers, ga jadi bisa tidur pokoknya.
Jadilah lewat jam 12, aku yang overthinking jadi susah terlelap meski seisi rumah sudah tidur. Mau nulis aja lah.
Bentar lagi 5 tahun pernikahan, wow asli ga kerasa. Udah punya anak juga tapi sering banget ngerasa kami bertiga tuh kayak geng main aja. Akunya juga masih ngebocah. Kita lawakannya pun krik-krik. Jadi ga berasa udah nikah ya. Padahal 5 tahun kan kayaknya bukan waktu sebentar. Dan lagi sekolah2 bae berasa jadi muda.
Menilik ke awal pertemuan sama si bapak, semakin dipikir makin bersyukur banget dijodohkan sama beliau. Aamiiin jodoh sampai syurga ya pak wendi. Awal-awal tentu saja aku yang menarget duluan. Siapa yang lebih cemburuan, lebih insecure? Tentu saja aku. Paling takut ngepost tentang si bapak, karena takut banyak yang suka. Meski bapaknya sering bilang “bun yang mikir ayah keren cuma bunda kok”. Tapi semakin ke sini semakin belajar, yah suamiku masih punya Tuhannya, aku ga ada hak milik lagi. Jadi mau share aja lah bahwa ada loh makhluk Allah yang sebaik ini. Dan aku percaya masih banyak juga yang seperti ini bertebaran di muka bumi. dan Allah baik banget kasih beliau jadi pendampingku tentu saja. Biar yang Punya aja yang jaga.
Dari awal ketemu udah keliatan family man banget. Sayang banget sama keluarganya, patuh sama orangtuanya. Senurut2nya anak yang sampai sekarang aku lihat ga pernah bantah kata orang tuanya. Masya Allah ini sih yang suka bikin aku tertampar kalau lagi menanggapi perkataan ibuku. Alhamdulillah punya mertua juga ngga kayak di cerita2 pada umumnya yang terlalu menguasai anaknya, ini tuh kayak masya Allah sekali rejeki bisa liat teladan sikap patuhnya suami ke mertua dan sifat lembut dan sayangnya mertua ke suami dan ke aku juga. Bahkan dari awal ketemuan di tempat makan dulu, ayam bakar bu Imas. Jadi salah satu ilmu parenting langsung yang bisa aku ambil persis seperti yang orang2 dapatkan di seminar. Sedikit berbeda dari ajaran keluargaku yang mungkin bisa dibilang lebih disiplin lah. Dan ibrahim adalah kombinasinya.
Selain berasal dari keluarga yang penuh cinta, dapat pasangan yang “polos” ga kayak laki-laki pada umumnya itu anugerah sekali. Ada loh laki-laki bener polos, dan ini jadi tujuan aku ke ibrahim juga.
Jaman sekolah dulu sering denger “ga ada cowok yang ga nonton bokep” “bapak2 biasanya suka tuh jokes2 jorok”. Tapi kenyataannya ada kok yang ga begitu. Bener-bener “polos” dari yang begitu. Dan pasangan aku adalah salah satunya. Emang narget sih dari dulu pengennya dapat yang rupawan lahir batin dunia akhirat ekwkwkwk.
Ibarat sebelum islam ada, ga semua masyarakat quraisy itu jahil (mabuk, judi, dan segala maksiat lain). ada kok sahabat rasul yang dijaga dari kemaksiatan dan jahiliyah. Sebutannya hanif, hati nurani mereka sudah against sama maksiat, Allah jaga. Jadi positif aja masihada kok calon pasangan impian meski rasanya di lingkungan kita kok ga ada yang cocok. One day in a one certain place, we will meet him/her for sure. Don’t forget to pray with full of hopes and fears obviously!
Sebelum menikah pernah ikut kelas pra menikah kilat. Salah satu materinya adalah jodoh itu sekufu/setara/selevel. Masya Allah kan anugerah bertubi tubi dapatkan jodohnya yang baik dan ngobrolnya nyambung banget karena banyak miripnya. Aku dan suami kalau dulu jam ga ad anak pillow talk bisa ampe lama dari ngomongin keluarga, kajian ustadz, NBA, IBL, astronony, masa depan, balik ke sejarah islam. Ngomongnya kemana-mana juga nyambung Alhamdulillah. Terus ditilik salah banyaknya emang kita berasal dari keluarga yang mirip-mirip. Sama-sama bapaknya pendidik, sama-sama ibunya jadi atau pernah jadi guru TK. Banyaklah samanya ampe kita suka kaget-kaget sendiri saking samanya meski dipisah propinsi dan suku 😆
Suami aku yang tutur katanya lembut pakai sunda yang lemes pisan, ketemu itsna yang emang awalnya juga jawa kromo inggil. Saking lemesnya dulu tuh suka terheran-heran kalau ketemu laki-laki ini nyebut “saya” pake sebyt”nama sendiri”. Langsung “uuunchhh kawaiii. May I take one?”. Manis banget lah, sekarang udah ngga tapi tetep manis 😂. Kalau dilihat jawa-sundanya pasti beda, tapi kalau diliat sisi lemes dan kromo inggilnya kami temui banyak kesamaan. Yang dia juga risih kalau ada orang ngajak dia ngomong sunda “kasar”, bahasa yang dipake buat ke yang seumuran atau lebih muda. Ini yang aku rasakan sekali kalau ada yang ngajak ngomong ngapak tapi orang lebih tua atau baru ketemu. Bahasa ngapak itu setauku cuma di level ngoko, bahasa untuk ke seumuran atau lebih muda. “Ora ngapak ora kepenak” kata orang kebumen dsk, tapi buat aku “ngapak ora kepenak” kalau ketemu orang baru. I just can’t, di rumahku diajarkan untuk tidak ngoko (ngapak) sama orang baru apalagi yang lebih tua. Ya cocoklah kami.
Dan meski kami sudah 5 tahun menikah, kami juga sangat risih kalau ada candaan jorok. Langsung ingin menarik diri. Ini pun sama datang dari keluarga yang memang tabu membicarakan ini. Mungkin ini kurangnya dari keluarga asal kami, tidak diajarkan dengan jelas pendidikan sekaualitas. Aku rasa karena dulu ortu kami merasa tidak punya kapabilitas untuk menyampaikan dan takut malah menjerukuskan. Jadi bahasan seks itu tabu di sini. Aku ingat jaman sd pernah ikut ngaji kitab tentang hadas besar dan mandi junub, salah satu cara bapakku mendidik tapi ya akunya karena belum merasakan baligh, materinya saat itu seperti angin lalu. Agak menyesal pas udah dewasa sih, tapi media jaman sekarang keren-keren gapapa jadi ga berhenti belajar. Jadilah sekarang keluarga kami, the setiadis ikut aliran bahwa pendidikan seksualitas adalah penting disampaikan sesuai umur anaknya dan baik. Masih perlu banyak belajar untuk mengerti ini, tapi tetep kami kekeuh untuk tidak membawa topik ini dengan sangat ringan sampai menjadi candaan. Jadi prinsip2 yang mirip inilah yang alami akan turun ke anak kami. Ada banyak sifat kami yang harus mencocokkan dan memilih mana yang akan diturunkan ke anak, tapi untuk banyak kesamaan kami secara natural aja membawanya mengurangi satu bahan diskusi Alhamdulillah ya. Cuma tantangannya memang ibrahim sudah bersosial di usia dini. Paparan ilmu dari luar sudah bisa masuk. kami hanya perlu lebih ekstra mencekoki nilai-nilai yang kami bawa. Dan tentu saja meminta Dzat yang memiliki ibrahim seutuhnya untuk terus menjaganya.
Cuma curhat aja mengingat bisa kok dapetin pasangan impian, atau kayak dream job juga yang nyaman. Sedikit dari banyak hal lain yang aku suka dari suamiku yang dari awal udah ada. Semakin bersama selama 5 tahun Alhamdulillah semakin belajar sama-sama. Saling mengalah dan menurunkan ego. Masih berasa pacarannya. Padahal di awal mau menikah beliau bilang
“Nikah itu cintanua di awal doang karena penasaran, sisanya sayang karena kan punya tujuan utama”
Alhamdulillah ya masih sayang, apa ini masih awal juga rasanya masih membuncah juga. Masih banyak sparks lewat. Masih banyak mengejar tujuan ini itu, masih rame perjalanannya.
Bismillah 5 tahun awal ini jadi pondasi buat bangun tangga sampai syurga ya pak. Meniti tujuan-tujuan jangka pendek yang baru. Jangka panjangnya masih sama. Semoga bisa jadi keluarga yang senantiasa menyebar manfaat, biar ga dikatakan gaji buta tinggal di bumi. Udah dikasih fasilitas senyaman ini sama Yang Maha Kuasa kan, bareng-bareng sekeluarga bisa lebih bermanfaat. Aaamiiin
Sehat selalu dan berkah selalu umur dan hidupnya pak Wendi cahya. Sabar-sabar terus punya istri begini, selalu lembut dalam menasehati, selalu bisa jadi peredam emosi yang tidak stabil kayak bocah ini. Makasih udah selalu jadi teladan yang baik, makasih udah selalu lapang dengan semua ujian, makasih buat semua kerja kerasnya.
Ps: I am falling in love with you more and more now than the first time I was witnessing your sabr waiting for other motorcycles take your queue in parkiran sipil. ❤️ ❤️ ❤️
1 note · View note
itsnaboo-blog · 2 years
Text
Senpai rasa Kohai
Pagi tadi nemu quote dari iklan seminar parenting dan kajian keluarga  "Semakin dekat suami dan istri dengan Allah, maka semain harmonis dan bahagia rumah tangganya, begitupun sebaliknya".
Quote by siapa pun ga begitu peduli, ya motivasinya mengajak untuk semakin dekat sama Yang Maha Punya, hadiahnya ya keluarga yang harmonis. Mau kan? mau dong. Jadilah ajang perenungan diri, udah sedekat apa sih ini seonggok daging dengan Yang Punya. udah setakut apa sih melakukan hal yang tidak disukai-Nya diam-diam atau terang-terangan? Udah seberjuang apa membantu menjaga Bumi-Nya? 
Liar lah pikiran ini, merenung weh terus, tapi kalau tobatnya tobat sambal kan sama aja ;( Terus ditampar juga dengan 
إِنَّمَا ٱلتَّوْبَةُ عَلَى ٱللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلسُّوٓءَ بِجَهَٰلَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِن قَرِيبٍ فَأُو۟لَٰٓئِكَ يَتُوبُ ٱللَّهُ عَلَيْهِمْ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
Artinya: Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran ketidaktahuan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Nah tobat itu buat yang ngga tau efek sampingnya, yang ga tahu kalau apa yang dibuatnya itu Allah ga suka. Segera setelah kita berpengetahuan kita bertaubat, memohon ampun, menjauhi dan tidak mengulangi. Jadi istilah tobat sambel yang katanya jatuh ke lubang yang sama berkali kali itu bukan tobat kali ya. apakah ini yang dinamakan lingkaran syaitan? Na'udzubillah yuk lawan yuk TT
Tapi masih positif weh minta ampunan kita diterima. Biar sedikit memotivasi lah berubah jadi lebih baik sedikit. Dan jadi ingat setidaknya kalau kita berpengetahuan itu adalah tanda sayang Allah ke kita. Kalau berpengetahuan dań Allah palingkan dari kebatilan itu adalah tanda sayang yang lebih lagi. 
Semoga ini adalah tanda sayang Allah buat kita yang diberi pengetahuan apa yang kita perbuat itu bukan yang Allah suka, apa yang kita perbuat masih melenceng, atau apa yang kita buat akan berdampak buruk di masa mendatang. 
Akhir-akhir ini aku merasakan sebuah pergolakan antara batin dan rasionalitasku. Eh entah siapa dengan siapa deng, tapi yang jelas ada percakapan dalam kepala yang luar biasa intens dan rasanya aku harus tuangkan di sini. sudah beberapa kali aku ceritakan kepada beberapa orang tapi ya trerhenti karena setiap air mata keluar langsung sesak dada dan harus menenangkan diri. Entah kenapa ga bisa puas menangis di umur-umur sekarang karena bisa mengakibatkan batuk atau sampai muntah-muntah. Salah satu alasan ngga nonton drama wkwkkwk
Bermula dari pengumuman jabatan ketua di Sendai. Sudah biasa bahwa bakal calon adalah dipilih warga, sangat jarang orang mengajukan diri untuk posisi-posisi ini. Beberapa tahun ke belakang sering mengikuti karena berkali-kali pak suami dicalonkan tapi beliau menolak. Tahun ini namaku keluar sebagai bakal calon keputrian. Dari awal suami sudah menolak, beliau yang paling mengerti seberapa banyak tanggung jawab yang bisa bikin aku collapse, bahkan dibanding diriku sendiri. Ini kayaknya satu dari sedikit perintah beliau yang aku iyakan tanpa bernegosiasi dulu. Ya kan tugasnya istri nurut, tapi istri yang ini kalau apa yang dia mau itu ditolak masih dikejar tuh alasan kenapa ga boleh dan kadang masih nego-nego sampe mumet suaminya. Tapi lagi belajar lebih sami'na wa atho'na lagi. 
Suami menawarkan kepada panitia kalau beliau bersedia menjadi pengganti dengan dimundurkan istrinya, beliau boleh maju sebagai calon atau ya bantu-bantu di kepengurusan. Tapi miskomunikasi dengan panitia terjadi, ya jadilah intinya terpilih bakal calon lain.
Setelah pengumuman ini ada panitia yang menghubungi suami. Selepas sholat isya, aku cek suami ga pulang-pulang ada kali sejam dari jam biasanya tapi posisinya di depan rumah. 
'Kok ga masuk?' tulisku via whatsapp
'Bentar lagi ngobrol'
'Oh ok'
Setelah itu suami sampaikan ada dari kepengurusan sebelumnya yang harus back for good ke indonesia bercerita tentang problematikanya. Yang inti dari semuanya beliau bilang 'Titip keluarga muslim sendai ya mas'
Entah kenapa tetiba sesak aku mendengarnya. Awal mula datang ke sini senpaitachi sangatlah welcome. Sangatlah baik dalam menyebar kebaikan. Dari awal di sini pengetahuan tentang makanan halal itu satu sumber. Jelas dan detil. Dan saat membayangkan kembali si itsna 6 tahun lalu, Aku sangat bersyukur seolah ditarik dari posisi yang sangat dekat dengan luang kebatilan. Halal Haram ini crusial sekali dan akan selalu disampaikan untuk warga baru tiap tahunnya. 
Semenjak pandemi, pertemuan ini jarang sekali dilaksanakan. Informasi sudah datang dari berbagai arah. Sebenarnya setiap orang ya punya hak dan pendapat masing-masing kpercayaan apa yang perlu mereka pegang mengenai halal-haram. Tapi yang ditakutkan adalah mereka belum pernah mendengar sama sekali informasi jelas dan detil yang pernah aku dapatkan di awal. Kalau berjumpa warga lama masih makan 'Famichiki' di jalan aku sudah 'Ya udah sih'. Tapi kalau warga baru, pergolakan batin datang. mau nanya udah tahu belum tapi takut, tapi kalau ga diingetin kan kayak ngga memanfaatkan ilmu yang aku punya. 
Satu dari sekian topik yang jadi pikiran. Sebagai yang masih bertahan di sini, di satu sisi aku merasa sudah saatnya aku ikut bertanggung jawab untuk persebaran informasi semacam ini kepada warga. Sama seperti saat awal-awal aku datang. Senpaitachi yang baik hati selalu berbagi dengan cara yang baik. Tapi di sisi lain, saat berjumpa dengan warga baru entah mengapa aku merasakan ketidak cocokan. Ketidakcocokan menjadi senpai, karena terlalu nyaman menjadi kohai selama ini. 
Tidak sedikit warga yang baru datang sudah lebih banyak pengetahuannya tentang destinasi wisata, tentang life hack tinggal di sini. Jadi ya gitu lah. Ah entahlah dan secara umur seringkali aku dihadapkan dengan senior warga baru dibandingkan kohai warga baru. seperti terjun ke masyarakat, nggak mudah membuka benteng yang sudah kokoh berdiir dibanding yang baru dibangun. eh apa harusnya mudah ya? entahlah
Ya semoga tidak lama seonggok daging ini mendapatkan petunjuk dengan apa yang harus dilakukannya. tidak mudah sakit hati kemudian melangkah ke belakang hanya karena keceplosan orang yang tak berniat. 
2 notes · View notes
itsnaboo-blog · 2 years
Text
Posyandu di Sendai II
Sejak hamil ibrahim kami selalu dibantu seorang interpreter kalau ada urusan di kantor Kecamatan. Namanya Narisawa-san atau risa-san.  “Hai, ohisashiburidesu ne” Lama tidak berjumpa kami saling menanyai kabar satu sama lain, ya terakhir setahun lalu di posyandu 2.5 tahun. Dia juga menyapa ibrahim, tapi ibrahim mulai tersipu malu dan kicep. “Iburahimu Ginga kun” Ibrahim dipanggil urutan pertama masuk ke ruang konsultasi. Di sini ada 3 atau 4 konter lupa, tapi yang jelas ibrahim selesai bersamaan dengan anak urutan ke 9. Oh ya kami akan ditempel nomor urut di baju, agar petugas posyandu lebih paham pengunjungnya. Jadi rata-rata di ruang ini konsultasi selesai dalam 30 menit, tapi kami selesai 1.5 jam sepertinya. Selain kendala bahasa tapi memang konsultasinya melegakan dan menyenangkan. Kami bahaslah berbagai concern yang sudah aku tulis di lembar questioner. Awalnya ibrahim diajak mengobrol. “Konnichiwa iburahimu-kun” Tanya nurse yang bertugas ibrahim berpaling tanpa menjawab di kursinya. “nansai desuka?” Kembali ibrahim ditanya tanpa jawaban. “ibrahim itu nansai, jawab dong. nanti bunda kasih eskrim” Sama sekali tidak berhasil bujuk rayuku pun. Aku mulai khawatir dan panik. Waktu-waktu seperti ini yang kadang bikin aku gelisah karena ibrahim yang super santun dan pinter di rumah ga bisa ditunjukkan ke orang lain. Aku takut dicap gagal mendidik anak. kalau kata ayah ibrahim. “Ini cara Allah jaga kita biar tetep ga somboog, jadi ibrahim ga show off pinternya” Tapi ya namanya itsna, mungkin masih haus sanjungan manusia. Akhirnya Nursenya beralih bertanya kepadaku tentang perilaku ibrahim yang seperti ini.  “ouchi de, nihongo hanasemasuka?” di rumah ngobrol bahasa jepang kah? Aku ceritakan dia sebenernya paham kok bahasa jepang. Karena di sekolah senseinya tak pernah melaporkan kesulitan komunikasi dengan dia. Di rumah pun kami ada buku-buku bahasa jepang yang sering dia ceritakan kembali kepada kami. Tapi memang mostly dia menggunakan bahasa Indonesia karena kami kurang mengerti nihongo.  Dalam beberapa waktu kami mengobrol ibrahim mulai bosan duduk di kursinya dan berusaha kabur dan berkeliling. Ibrahim memang memiliki rasa ingin tahu yang besar, dan aku paham dia ingin mengeksplore tempat baru yang tidak pernah dikunjunginya ini. Campur aduklah pikiranku yang ‘duh mana nih ibrahim yang penurut dan sangat mendengarkan kalau di rumah.’ Akhirnya pihak posyandu meletakan beberapa jenis mainan di meja konsulats. Membiarkan ibrahim memilih mainan yang dia suka sembari orang tuanya kembali mengobrol. Sampai beberapa waktu akhirnya ibrahim mau mengobrol dan bereaksi terhadapn kata-kata petugas posyandu. Kesimpulannya begini, “Ibu memang sulit untuk anak 3 tahun hanya disuruh duduk diam saja. Ibu tidak perlu khawathr. Ibrahimkun masih dalam batas wajar. LIhat dia hanya perlu waktu untuk menjadi terbiasa dan melakukan eye contact dengan kami. Memang terkadang timing ibu yang ingin anaknya sudah brasa dan timing anaknya tidak pas. Kita perlu lebih sabar, semangat Ibu. ” “Tapi Kadang saya tuh ingin seperti anak-anak lain yang kalau di restaurant duduk makan tenang. arena adabnya kan kurang baik misal dia selesai makan dia sudah ingin pergi jalan-jalan sedangkan kami orang tuanya belum selesai” “Ibu bisa melihat ini. Ibrahim bisa kok tenang duduk setelah dia mendapatkan mainan yang dia suka. Mungkin caranya ibu selalu sedia hal yang menarik untuk dia untuk bisa dikerjakan dalam keadaan duduk. Mewarnai, kertas lipat, atau mobil-mobilan ini.” Ah iya kenapa aku tidak terfikir ya hiks. “Iya sebenernya kadang kalau saya ada energi dan stok sabar saya akan ajak main berdua. tapi kadang saya lelah jadi saya hanya meluapkan keinginan saya tanpa solusi nyata.” “Tidak apa-apa ibu wajar ibu kelelahan. Ibu perlu komunikasikan dengan ayah untuk membantu. Ibu sudah berkerja sangat keras kok memahami dia seperti ini dengan keterbatasan waktu yang ibu miliki. Tidak mudah loh menjalani ini, dan ibu sudah melakukan yang baik” Ga tahan aku dipuji begini langsung berkaca-kaca. Tapi seperti biasa aku coba tahan dong.  “Kapan ibu merasa tersakiti atau mudah emosi ketika merawat ibrahim?” “Sebenernya lebih ke ego saya, saya ga tahan kalau dia main kotor-kotoran karena masih mudah masuk ke mulut dan hidungnya. Atau saya membayangkan saya harus membereskan semua kotor-kotoran tersebut” “Apakah ayah orang yang baik? Apakah beliau membantu?” Langsung mengalir deras lah selesai pertanyaan ini. “Iya, Ayah itu orang yang baik sekali. Dia selalu membantu saya. Bahkan sebenernya beliau yang membereskan semua kekacauan misal susu tumpah, atau main kotor-kotoran. Saya hanya bisa menahan marah dengan berpaling dari kerjaan itu. Atau jika hanya ada saya dan ibrahim di rumah, itulah saat2 saya akan lebih meledak. Saya merasa bersalah dan sedih kepada suami saya yang sangat baik.” “Ibu tidak apa-apa terkadang ibu emosi. Luapkan saja dulu selesaikan. Untung ya Suami ibu baik, pasti beliau mengerti posisi ibu. Ibu bicarakan kepada suami kegelisahan ibu. Jika perlu konsultasi dan mendengarkan kami juga siap di sini mendengarkan. Kita tidak perlu menjadi ibu yang sempurna, sudah sangat berat menjalaninya. Gapapa ya Ibu, ibrahim tumbuh baik kok” Aku yang sudah khawatir akan disalah-salahkan menurut teori parenting level dewa yang memang tidak boleh ada bentakan di antara kita, langsung meleleh dan entah kenapa merasa beban terangkat. Lega mungkin Karena akhirnya beban air mata yang selama ini ada kelar dengan entengnya. Ingus pun ngga ketinggalan mengalir. “Nanti ibu bisa ngobrol lagi juga sama ibrahim di waktu lain kalau ibu ingin ini itu. Pelan-pelan pahami kemauan ibrahim juga. Setiap anak punya timing berbeda, selagi masih dalam batas normal sedikit telat dari yang lain tidak apa-apa. Ibrahim sudah baik kok, namun memang timingnya saja yang berbeda. Silahkan konsultasi ke kami lagi kalau ada yang membuat ibu khawatir” Selesai konsultasi 1.5 jam yang tidak semuanya aku tulis di sini tentunya, Rasanya lebih melegakan. Dan efeknya seharian ini aku pasang telinga lebih banyak untuk ibrahim. Bahkan ibrahim sempat cranky di bus pulang pun aku masih bisa menanganinya dengan tenang. Keadaan saat itu hujan badai turun, kami masing-masing memakai payung berjalan ke bus stop terdekat. AKu lebih memahami keadannya yang sedang mengantuk berat. Yang biasanya aku akan mudah stress mengingat semua pandangan akan tertuju padaku karena tangisan si anak. Kali ini aku bisa memeluknya hangat sampai ia tertidur di bus. Papa hero pun datang menjemput di bus stop Sanjomachi, Ibrahim aku bangunkan dari tidurnya yang baru 5 menitan untuk turun. Cranky lagi lah ia menagih janjiku yang tadi katanya mau naik taksi bukan bus. Yah tadi pas kebetulan bus ke rumah datang, aku pikir bisa berhemat sedikit naik taksinya lain kali wkwkwk. Papa mulai bernego dengan bayi ibrahim untuk mengganti naik taksi dengan yang lain. Setelah nego alot, akhirnya naik taksi bisa diganti dengan sebuah ice cream dan coklat koala 7eleven di saat hujan badai. Padahal si bapak ini yang paling wanti-wanti untuk tidak banyak kasih ibrahim ice cream dan chocolate. beliau adalah polisi kebersihan gigi keluarga 😆  Sekian curhatan mamak-mamak emosyional untuk diingat. Alhamdulillah tes fisik ibrahim tidak ada yang menjadi concern berarti kecuali sebuah pernyataan dokter mata yang katanya hasil tesnya ada indikasi. Langsung aku teringat penyakit mata turun temurun keluargaku. Dokter memberikan rujukan ke dokter mata segera untuk memastikan dan misalpun ada sesuatu bisa ditangani sedini mungkin. Semoga hasilnya nanti baik-baik saja dan tidak mengganggu kehidupan ibrahim. Aamiiin. 14 Juli 2022,  Di lab setelah taifun, yang sepertinya orang-orang ga pada datang karena taifun lalu.
2 notes · View notes