Photo
NADA DAN GAMBAR GERAK (Eps. 1 - The World of Fictional Musicians)
Apa band/musisi fiksi favoritmu?
Dalam Nada dan Gambar Gerak saya mengeksplorasi hubungan erat musik dan film melalui karya-karyanya. Di episode ini, saya membahas musisi fiksi favorit. Dari berbagai era, genre, negara. Pemilihan berdasarkan lagu, performance sampai juga karakter masing-masing yang unik. Ini dia nama-namanya.
Photo 1: Favorite musician forming a fictional band - The Weird Sisters (Harry Potter)
Seperti filmnya yang diisi banyak aktor handal asal UK, band yang mengisi prom di The Goblet of Fire pun diisi British Royalty. Jarvis Cocker dan Steve Mackey (Pulp), Jonny Greenwood dan Phil Selway (Radiohead). Mereka memainkan sesuatu yang disebut “Wizard Rock”.
Photo 2: Comedy duo that turn into a real band - The Blues Brothers (The Blues Brothers)
Dari gaya berpakaian, attitude, permainan musiknya, sampai petualangannya The Blues Brothers punya semua. Tapi tentunya kecintaan akan musik dan pertemuan dengan para legenda (Aretha Franklin, James Brown, Ray Charles!!!) membuat kisah mereka berbeda dan lebih epik dibanding band fiksi lainnya.
Photo 3: Inspired by real musician - Llewyn Davis (Inside Llewyn Davis)
Film-film musik pada umumnya bertema pencapaian kesuksesan, aktualisasi diri atau kemeriahan bermain musik, tapi di dunia nyata gue lebih sering ketemu orang macam Llewyn Davis - sangat berbakat namun bernasib sial, bitter sama dunia tapi main musiknya bagus banget. Film tanpa plot Coen Brothers ini bener bener kelam sekaligus realistis, menjadi favorit bagi gue yang memang suka tema kesepian dan kegagalan dalam hidup.
Photo 4: Amateur High School Band - Paranmaum (Linda Linda Linda)
Kalau musisi dan band sebelumnya diisi oleh mereka yang jago dan profesional, Paranmaum hanya band SMA yang ingin main di acara kebudayaan sekolah. Seperti remaja lainnya yang ngeband dan gue kenal di dunia nyata, mereka menghabiskan waktu dengan latihan sampe menyelinap ke sekolah malam malam, juga berurusan dengan masalah-masalah remaja pada umumnya.
Photo 5: Collection of Bands - Scott Pilgrim vs the World
Sex Bob-omb, Crash and the Boys, The Clash at Demonheads, Katayanagi Twin, Matthew Patel (and his Demon Hipster Chick). Scott Pilgrim vs the World punya band-band keren dengan nama-nama yang gak kalah keren. Dengan konsep Battle of the Bands (kadang secara harfiah berantem), film ini punya koleksi music performance yang seru. Favorit adegan musik di luar band: Bass Duel.
Photo 6: From Zero to Hero - Swing Girls (Swing Girls)
Joy of music itu milik semua orang. Gadis-gadis pemalas Yamakawa High School pengen bikin Big Band padahal gak bisa main musik sama sekali. Bukannya mundur, mereka malah pede aja main band dengan nama Swing Girls. Walau kesulitan memainkannya dan harus melewati berbagai tantangan, akhirnya dengan keteguhan tekad mereka berhasil mewujudkan impian ini. Scene menemukan ritem Jazz di keseharian itu juara! Endingnya juga menghangatkan hati. Film Jazz yang lebih bagus dari Whiplash bagi gue.
Photo 7: Journey of Self-Discovery - Hedwig and the Angry Inch (Hedwig and the Angry Inch)
Hedwig and the Angry Inch punya lagu-lagu catchy, dengan nuansa 70s rock/punk rock yang kental. Tapi bukan hanya killer tracks, liriknya juga bagus dan menggugah. Perjalanan self discovery dan kemarahan dari Hedwig Robinson, seorang queer yang lahir di East Berlin dinyanyikan dengan epik. Juga tentu saja performance Hedwig and the Angry Inch di tempat-tempat yang random tapi selalu maksimal.
Photo 8: The Myth - Brian Slade (Velvet Goldmine)
Melalui seorang jurnalis yang mewawancarai orang-orang terdekat Brian Slade, kisah sang glam rocker diceritakan. Sebuah konsep tua dari rock n roll, mega rock star dengan kepribadian berlapis dan misterius. Dan tentu saja yang menarik adalah musiknya! Dengan nama-nama kayak Thom Yorke and Jonny Greenwood (Radiohead), Bernard Butler (Suede), and Andy Mackay (Roxy Music) mengisi bagian The Venus in Furs. Juga Thurston Moore and Steve Shelley (Sonic Youth), Mark Arm (Mudhoney), Ron Asheton (The Stooges), Mike Watt (Minutemen) turut berkontribusi. Dan banyak lagi nama lainnya.
Photo 9: Manga Rock - Star Beck: Mongolian Chop Squad (Beck)
Dari manga tentang musik yang mengisi masa SMA gue, sebuah band yang bahkan udah gue nikmati sebelum gue denger lagunya. Pas nonton anime series-nya (ada live action juga tapi gausah dibahas kali ya) makin kagum deh karena musiknya juga keren. Dengan pengaruh band kayak Rage Against the Machine, band ini seru didengerin dan diikutin ceritanya.
Photo 10: England's Loudest Band - Spinal Tap (This is Spinal Tap)
As crazy as it sounds, This is Spinal Tap salah satu film fiksi terbaik tentang band. Meskipun satir, semua terasa real. Disebut juga bergenre Mockumentary, Spinal Tap secara berlebihan memparodikan band-band rock di era tersebut. Kocak, absurd, tapi juga true to the core.
11: Indonesia’s Own Fictional Band - Band Voni dan Jeffrey (Janji Joni)
Dari beberapa band yang pernah muncul di Indonesia yang terbaik masih dipegang bandnya Voni dan Jeffrey yang sedang audisi dan terpaksa ditolong oleh Joni dengan main drum. Selain Rachel Maryam dan Fedi Nuril, kehadiran Henry Foundation dan Iman Fattah menambah spesial band ini. Di belakang layar (menurut IMDb) ada nama David Tarigan, Harlan Boer, Age menulis lagu dan Leonardo Ringo, Rebecca Theodora untuk perform.
Honorable mention: Spinal Tap, Sing Street, We Are Little Zombies, The Wonders, Mieke Asmara, The Archies, Jossie and the Pussycat, Félicité
2 notes
·
View notes
Text
Top 100+ Tracks of the Year 2020
Jika kamu membaca tulisan ini hari ini maka saya ingin memberi selamat. Selamat sudah bertahan melewati tahun yang gila ini. Hmmm tunggu dulu kok saya kedengeran kayak musisi Motivational Pop ya. Sudahlah. Tahun ini emang hancur banget. Entah berapa kali saya nangis kalau malem hari. Susah banget rasanya gak ketemu orang, gak berkegiatan di luar, gak punya pacar (kalo yang ini memang gak punya juga sih selama ini), mengkonfrontasi masa lalu yang belum usai (lewat mimpi dan pikiran-pikiran negatif yang datangnya mendadak). Memang ngaco tahun ini. Apalagi jika kamu kehilangan pekerjaan, kehilangan teman saudara ataupun orang tua, kehilangan semangat. Saya cuma pengen bilang kita semua bersama dan tetaplah hidup walau tak berguna.
Musik tentu menjadi pendorong besar. Mendengarkan musik-musik yang dihasilkan oleh teman-teman musisi yang keren-keren abis membuat saya seakan mendapatkan suntikan semangat. Jadi daftar tahun ini juga bentuk apresiasi atas resistensi kalian untuk berkarya. Kalian hebat.
Di tahun ini, saya bukan hanya menemukan musik dengan cara tradisional (melalui media sosial si band) tapi juga cara unik seperti mendapatkan lagu seru di tiktok. Aplikasi edan yang saya scroll setiap sebelum tidur. Banyak lagu ajaib di dalamnya dan beberapa kebetulan masuk ke dalam daftar.
Maaf ya acakadut. Agak buru buru ini nulisnya. Selamat menikmati deh.
A
Abe Hoed - Gorgeous
https://open.spotify.com/album/0RbVAyTQZeksmGCBrZ47vT
Lagu gombal dari si bungsu dari keluarga Hoed. Hip hop cerah-asik-santai buat nongkrong di Ice Skating AEON.
Agrikulture, Muztang - Cerah Hari Ini
https://www.youtube.com/watch?v=ft4Kb0uMExY
Lagu optimis di saat pandemi ini sering gue puter untuk menyambut pagi. Rasanya ada suntikan semangat melalui electro pop yang ringan ini. Menanti Agrikulture lebih rajin lagi bikin lagu atau malah bikin album.
Aksan Sjuman and The Committee of the Fest - Multiverse
https://open.spotify.com/artist/3B0f97LMknuKoPYojoOX2d
Jazz trippy dari para jenius miring Indonesia. Kabarnya ini dibuatnya dadakan di studio. Melayang.
Alahad - Sisa Wangi
https://www.youtube.com/watch?v=CSJ_fLzChVg
Bahkan sebelum Billy Saleh keluar dari Polka Wars, gue sudah kesengsem sama proyek solonya. Dan gue rasanya keduanya akan baik-baik saja meski berpisah. Menunggu lagu-lagu dari Billy yang hangat seperti ini.
Allison - Dream On
https://open.spotify.com/track/4lWWDwWvGyXNPfUYyX7In5?si=kUYHggVgS7qD9kHyog3tuA
Ini sebenernya lagu yang udah lama banget ditulis dan direkam dari unit indie pop/shoegaze Medan, Allison. Dari pertama denger suka dan ternyata bertahun setelahnya masih nyantol.
Amerta - Bleeker
https://amerta.bandcamp.com/track/bleeker
Post Metal yang mumpuni mengobrak-abrik perasaan dengan kedetilan dalam kelambanan. Lagu yang mungkin mendefinisikan kegelapan hidup di masa pandemi. Suram tapi indah.
Amok - Racun Kota (Prontaxan Remix)
https://open.spotify.com/track/72XYP0VPGdrqmW12Yb5C85
Remix edan dari Prontaxan. Goyanggg bossku. Sering menemani gue di perjalanan pulang naik gojek di kala malam.
Ananda Badudu - Hiruplah Hidup
https://www.youtube.com/watch?v=EUtQxRR3aVQ
Selalu menyenangkan melihat Nanda berkarya. Dan ternyata ini merupakan single perdananya berkarier solo. Lagunya mengingatkan pada saat saya membasuh wudhu di saat subuh di suatu bukit di Padang. Dingin yang dibutuhkan untuk membangunkan.
ASAM (Feat. Skeletale) - Operasi Negasi
https://deadrec.bandcamp.com/track/operasi-negasi-feat-skeletale
Gila. Salah satu track elektronik terbaik yang gue denger beberapa tahun belakangan. Cocok jadi soundtrack film Cyberpunk. BANGIN’.
Asylum Uniform - Unconscious
https://asylumuniform.bandcamp.com/track/unconscious
Interesting dark wave.
Atlesta - Essential Love
https://www.youtube.com/watch?v=aIJVxIbPaHQ
Kalau soal lirik yaudalah ya bahasa Inggrisnya gak ketolong dan masih belum ada kemajuan haha. Tapi soal penulis lagu, Atlesta ini juara dan jauh lebih bagus dari sesama solois Malang lainnya. Sangat menantikan mainstream-nya orang satu ini.
Aul Persneling, Chicha - You Make Me Better
https://open.spotify.com/track/6h2ffmOUdlTNBCGEQHy8Oq?si=vU6DJYwgQPqnlQQeu6L9cg
Lagu yang “Alex Turner” banget tapi secara mengejutkan gue suka banget juga. Menemani gue kalau lagi mikir ngawur jam 1 pagi. “Being with you is all I wanna do” simpel tapi menggerakkan.
Aya Anjani - Roman Romansa (drey. Remix)
https://open.spotify.com/track/7v3G7sUyZYcCD8W5CVGa94?si=9vQsW9HZQD6NDoUzJ3Zx0w
Lagu aslinya menurut gue format terbaik yang cocok buat Aya. Apalagi kalau mengingat Aya gak pernah konsisten dan selalu kayak kesulitan menemukan warna yang pas buatnya. Versi remix-nya menurut gue bolehlah jadi alternatif pilihan buatnya. Electronic yang kalem dan malah pas sama vokal Aya yang nyaring.
B
Ballads of the Cliche - Step Out and Dance
https://open.spotify.com/track/2TLzW4wr0MnmYu0hwf1fF9?si=GvCRGjf6RtK9gbjWXKnAAw
Tentu gak bisa mengharapkan Ballads of the Cliche akan kembali ke era-era awal yang sepoi sepoi hangat. Tapi menurut gue juga pilihan bijak untuk melupakan itu dan mencoba Indie Pop semi-dancey a la Jens Lekman kayak gini.
Bangkutaman - Dinamika
https://www.youtube.com/watch?v=i0VDVqzVVEQ
Bangkutaman adalah satu dari sedikit band yang entah kenapa gue terima terima aja kalau nyomot influens bermusiknya. Terlepas dari itu, gue mengapresiasi manuver mereka yang terbaru, tanpa vokal, liukan instrumen yang saling bersahutan, produksi yang cakep. Boleh deh masuk daftar ini.
BAPAK. - Jon Devoight
https://www.youtube.com/watch?v=qhI6mPZioK4
Mindblown. Diulang berulangkali pun agresivitas dari BAPAK. tak membuat bosan. Bener bener suka sama intensitas dan kejutan di setiap titiknya. Edan.
Bars of Death - Bait Kematian
https://open.spotify.com/track/2M8Jb0wlWzzUq0eh8DHVW6?si=PFPJ0WK6R86czzkg4kOsGg
Dengan tiga personil yang kesemuanya sebelumnya berada di Homicide, Bars of Death secara mood dan struktur tinggal melanjutkan legacy besar itu. Mencekam dengan lirik yang mengancam. Masih menerkam seperti api dalam sekam. (ada ga tuh review-nya juga berima?)
Beta Daemon - Resonansi Sinar Gama
https://betadaemon.bandcamp.com/track/resonansi-sinar-gama
Pertemuan dua orang ngaco yang menghasilkan track ngaco yang seru. Post punk-ish yang membawa gue ke era MySpace.
Binar, Bilal Indrajaya - Harum
https://open.spotify.com/track/2W3fICKcPlSumNShCdl8BI?si=dSU-6r-LT8awc-EDxnyLVA
Indopop (atau ada juga yang sebut Paloh Pop tapi kurang tepat bagi gue) tampaknya akan terus masuk playlist gue sejenuh apapun genre ini dilumat dengan segala klisenya. Terlepas aransemennya yang masih Yockie-ish/Chrisye-ish, vokal Bilal menyelamatkan lagu ini dari kemudahditebaknya. Untungnya produksinya yang megah menurut gue sangat layak diapresiasi.
Bin Idris - Kisah Sang Katak
https://orangecliffrecords.bandcamp.com/track/kisah-sang-katak
Kayaknya apapun yang dibuat Haikal Azizi akan gue telan mentah-mentah. Termasuk lagu ini yang sebenarnya nggak sekuat lagu-lagu dari album solonya. Kekuatannya menurut gue adalah Bin Idris sebagai pengisah dengan keusangan di produksi musiknya yang terdengar bobrok namun kuat. Seperti iblis menggoda dan menasihati mereka yang kehausan di tengah padang pasir.
BLEU HOUSE - I’m Coming Out
https://music.apple.com/us/album/im-coming-out-single/1501745978
Salah satu lagu disco/funk/soul kesukaan gue dibawakan ulang! Betapa senangnya ketika tahu lagu ini diaransemen ulang sama orang Indonesia. Vokalnya memang gak seseksi Diana Ross yang lantang dan mengajak di versi aslinya, tapi menurut gue BLUE HOUSE sudah cukup menarik dengan interpretasinya sendiri. Electro-pop yang terasa estetika 80an-nya tapi masih juga terdengar modern di setiap belokannya.
C
Christabel Annora - Tirai Pembuka
https://open.spotify.com/track/2zyjwR6Pd5lWc2qLAS6Apg?si=yYSEukdWSQuietsg9b8Ykg
Lagu yang sebenarnya sudah memikat gue bahkan sejak diperdengarkan draft-nya. Lagu di mana mimpi gue tertaut di dalamnya. Dreamy dan penuh harapan.
Cotswolds - Star and Moonlight (2019)
https://hemalabel.bandcamp.com/track/star-and-moonlight
Track yang sebenarnya sudah ada sejak 2019, tapi baru gue ngeh di tahun ini. Cotswolds bagi gue masih jadi salah satu band post punk terbaik di Indonesia.
CVX, Mardial, Skeletale - Masa Remaja
https://open.spotify.com/track/4S5UbmCvckRJhDoTxo30mg?si=mE2JqmnoQFOcDYYWsg5w2w
Lagu yang membawa gue sontak kembali ke 2000an akhir ketika gue sedang menggandrungi Indietronica. Gak tahu deh ya kalau genre ini udah kembali lagi di 2020. Sangat anthemic dan bisa ngebayangin nonton di Istora lagu ini. Dipikir-pikir CVX ini kalau produserin Clubeighties seru juga kayaknya.
D
The Dare - 7.0
https://www.youtube.com/watch?v=4n-jmHRUIsA
Indie pop yang kayak begini selalu muncul di daftar akhir tahun gue. Tapi bukan karena genrenya saja, The Dare spesial karena semangat bermain dan kebebasan yang terasa banget di lagunya ini. Akan selalu membuat gue lompat-lompat (walaupun udah gak cocok ya sama usia).
denisa - Collide
https://www.youtube.com/watch?v=ziFZYr06dAo
Selalu menyenangkan mendengar talenta baru dengan musik yang segar. denisa bagi gue bisa unik, walaupun musik elektronik/pop terus bermunculan 3-5 tahun terakhir. Cool
Dipha Barus, Cade - DOWN
https://www.youtube.com/watch?v=zICTFYIy90k
Kayaknya setiap tahunnya Dipha pasti layak masuk daftar akhir tahun. Tipe lagu yang gampang jadi Club Favorites (walaupun ya ga ada club yg jalan ya selama pandemi ini).
Diskoria, Dian Sastrowardoyo - Serenata Jiwa Lara
https://www.youtube.com/watch?v=wO5H4n4m5_E
Satu dari top 5 gue tahun ini. Pop dengan disko 80s tipis tipis dan bossanova yang caem banget. Penulisan liriknya asyik. Aransemen lagunya enak diikuti walaupun sebenarnya cukup ribet. Emang Laleilmannino jagonya bikin ginian. Vokal Dian juga pas banget.
Dom 65 - Saraf
https://www.youtube.com/watch?v=Jicij1MO1Gc
Veteran punk rock Yogya kembali dengan lagu ini yg anthemic banget. Catchy puolll. Liriknya juga edan. Rilisan rock terbaik tahun ini buat gue.
Drs. F. Achmar - Dis-Allowed
https://open.spotify.com/track/2uPLiOmSs4YDJdxFskuQ1Z?si=1t-qFQWPRa2rtNzn7xO6Uw
Ade Paloh being Ade Paloh seperti biasa dan ya memang enak. Lagu yang adem ayem buat sore sore duduk duduk santai.
Duara - Sound of the Rain
https://open.spotify.com/track/5GCEgYDfdrS01mos0Zh5g8?si=OH_31gKgSWmO47-0bYTotw
Sunshine Pop yang mengingatkan gue pada The Monophones, tapi tetap dengan caranya sendiri. Underrated gem yang memang tipe lagu-lagu yang gue suka.
E
Efek Rumah Kaca - Palung Mariana
https://open.spotify.com/track/0zlwBjO6hOvgorKOcT3R4w?si=uTXCNkrLT9mclwUivEKZig
Satu lagu yang bisa gue nikmati dari album paling lemah ERK buat gue.
eleventwelfth - escape me from reality
https://www.youtube.com/watch?v=X8g0mA7WnY4
Salah satu yang konsisten di genrenya. Sejak 2014-2015 genre ini mulai rame, mereka bisa dibilang salah satu yang paling oke.
F
Fantastic June - Nothing in This World
https://open.spotify.com/track/7o28EqHP4wNKXWzTKrRJNL?si=5VRet7lLTDKoVj2TIKNEuw
Gak tahu deh betapa senengnya tahu Fantastic June akhirnya rilis album. 10 tahun lebih kayaknya udah nunggu. Salah satu bedroom pop terbaik.
Figura Renata - Serdadu
https://open.spotify.com/track/6x3k7892A2rLipziGNIc0B?si=NuSHWgpYS7a0kPUd1PDIiQ
Jujur awalnya agak skeptis karena lagu-lagu mereka dulu yang Banda Neira banget. Tapi begitu diputar, semua itu hilang. Arah musik berubah jadi pop rock yang manis. Masuk satu kotak sama L’Alphalpha yang suka rock tapi gak terlalu kenceng, pop tapi gak terlalu lembek.
Fuzzy, i - Ambiguity
https://www.youtube.com/watch?v=MKCy_cLPXG4
Unit noise rock/post-punk yang di single ini membawa gue ke band-band Jepang. Asik.
Fyahman - Hussein Club
https://deadrec.bandcamp.com/track/hussein-club
Akhirnya rilisan dari Gembi sejak dia mulai pake nama Fyahman ketika nge-DJ. Kelam, ganjil, tapi juga cocok buat joget. Dengan twist Saluang yang bikin track-nya makin serem. Ca’em.
G
Giga Destroyer - Gun Slave Units
https://gigadestroyer.bandcamp.com/track/giga-destroyer-gun-slave-units
Pembantaian telinga yang singkat padat dan nikmat.
Goodnight Electric - -Dopamin
https://www.youtube.com/watch?v=H0NmGTy5fHA
Sangat suka format band yang dipilih oleh GE untuk comeback-nya. Format terbaik setelah format asli di album pertama. Single yang sangat solid dan ‘dewasa’.
Goonz, VVYND - RUN IT BACK
https://open.spotify.com/track/0a32lnn0IePIWM5YhaDNTn?si=pdEsEhRDQKKyddz3G53VaQ
Lagu yang membawa gue kembali ke perasaan saat lagi muter radio di tahun 2000an. Pulang sekolah dihajar RnB chill. Kece.
H
hara - Ati Bolong
https://www.youtube.com/watch?v=NP6hsSMGNws
Merinding. Pilihan tepat buat Rara untuk memulai karier solonya. Dengan minimalis musik di belakangnya memberikan ruang untuk vokalnya yang lembut. Video komikalisasi melengkapi keanggunan lagu ini.
Hello Benji and the Cobra - Ku Datang Kembali (2019)
https://open.spotify.com/track/3o6CHbMsLU6x8pXO2mpMmg?si=AYU6KhYlTZeZ4_TmJWjAiA
Melewatkan lagu ini ketika dirilis tahun lalu. Hello Benji and the Cobra sadis. Masih setia dengan Psychedelic + Brit Rock yang atraktif. Tarik bang!
humsikk - Teenage Sound
https://humsikk.bandcamp.com/track/teenage-sound
Diambil dari album yang semacam mendokumentasikan proyek humsikk selama berkarya 10 tahun terakhir. Salah satu bedroom pop terbaik bagi gue.
Holiday Anna - Pulang
https://open.spotify.com/track/7i9laSDTg3rvy9hpJkpiGd?si=ypdFpI7oR5eqjeQXkx_otQ
Setiap denger lagu ini gue entah kenapa memikirkan kalau lagu ini adalah saudari dari Country Road. Bedanya ini mood-nya kayak turun dari Tangkuban Perahu dan melihat pepohonan yang hijau dan belum terkontaminasi.
Hong! - Harak
https://open.spotify.com/track/5kLefCDdAEoA7dltJqWDW2?si=QroY9K9wR0K5jXkr6_2_Yw
Salah satu band punk terbaik saat ini. Ancur. Chaotic. Kangen banget nge-gigs setiap denger lagu ini.
I
Iga Massardi - Sesuai Titik
https://www.youtube.com/watch?v=ta7o9KMKZsA
Dari dulu gue punya soft spot sama rip off The Strokes bentuknya gimana pun. Ditambah liriknya sangat sesuai dengan keadaan tahun 2020. Justru Iga kalau selow gini malah enak dengernya.
Indigo Moire - Footjam Whip
https://open.spotify.com/track/5VO3JmIoxo3pY6iZKc7VPg?si=b8uwK-v3TFGZFj2f6x787g
Salah satu band emo potensial yang datangnya terbang tenggelam (emangnya Netral??). Oke nih. Walau ya gini gini aja ya band-nya. Semua yang satu genre ini mirip mirip di telinga gue. Tapi ya ini enak.
It’s Different Class - Cakrawala (2019)
https://open.spotify.com/track/4tqEhsSFkEyCsLaaLlBMkI?si=rGbk9VoTS_SNBdFXhmgulQ
Satu lagi lagu dari band dengan vokalis Benji yang rilis 2019 tapi baru masuk daftar tahun ini. Mood-nya kayak single mereka yang jaman dulu, Matahari. Tipikal yang enak dimainin buat acara bakar-bakaran.
J
Jinan - Jaket Merah
https://open.spotify.com/track/46lG5Vbj7DFOO7vRMLTaLE?si=X5-ygnbETluehaMuX07oQA
Sebuah tambahan injury time. Artis yang gue tahu dari Agordi Club. Entah kenapa ada feel Yuna atau Zee Avi-nya. Instant like.
JKT48 - Rapsodi
https://www.youtube.com/watch?v=Xu1wA7CfhQg
Single original JKT48 terbaik yang pernah dibuat! (Karena emang baru ini). Sangat mudah dinikmati berkat adanya Shan... maksudnya adanya Lale Ilman Nino sebagai pencipta lagu. Radio friendly bermutu yang bisa di-singalong dengan gampang.
Joe Million - Kebanyakan Sinte
https://open.spotify.com/track/3psyVY5F7oQzM7PRLfW8op?si=m1LNB3PvTvWY9uGTkFG7ag
Gue berharap banyak (terlalu banyak malah) akan kolaborasi Joe Million dengan Mardial sebagai produser. Karena kebanyakan harap akhirnya albumnya agak sedikit mengecewakan gue. Apalagi karena gue adalah fans Sakaratul yang sinting berat. Kebanyakan Sinte agak mendekati mood lagu itu, Joe Million gila kerennya di lagu ini.
Jugo Djarot - Aeroplane
https://www.youtube.com/watch?v=qLC9dJHSQx8
Abaikan videonya yang jelek banget (rilisan Kolibri kok gini?). Meski begitu, lagunya bagi gue salah satu materi pop terbaik tahun ini. Super catchy, super interesting. Sampe masuk Spotify Wrapped 2020 gue nomer 1! Selalu gue puter kalau harus keluar rumah.
K
Kallula, Bam Mastro - home vacation
https://open.spotify.com/track/03SLIZaawDopJHEjOTjMtM?si=3ecVVQfuQCmT06c_trLrog
Pasangan Kallula dan Bam ini emang udahlah ya top tier pergaulan Jakarta. Lagunya juga pas banget buat mereka. Lagu yang bakal diputer sama DJ-DJ yang memandang rendah orang-orang yang minta Reza Artamevia diputer terus-terusan.
Kapthenpurek, Silen Open Up - Kaka Main Salah
https://open.spotify.com/track/7ysfvLYQFJbMHE0Su5tod0?si=XENooDtsQ9OyORKHVj7uVQ
Salah satu lagu yang gue temukan di Tiktok. Lagu angkot yang geli tapi juga muter terus di kepala. Nada-nadanya bikin angguk angguk. Sip lah.
Kelompok Penerbang Roket - Dikejar Setan
https://www.youtube.com/watch?v=pF1PV_HFHAA
Suka sekali dengan tema lirik dan 70s rock KPR yang familiar tapi seolah baru. Asik.
Kognes Park - 18/25
https://open.spotify.com/track/3zXHfLAcu3qjHCGGIYUFR1?si=7K6uhd7lQ4q-Zod8GVKk_A
Band asal Medan yang walaupun liriknya agak kurang nikmat dicerna, tapi nada-nada dan bentuk musiknya menarik. Potensial!
Kurosuke - Moscato (2019)
https://www.youtube.com/watch?v=siiAqq9Pp2g
Ini sebenernya single tahun lalu yang justru gue sering puter baru di tahun ini. Enak buat dansa sama gebetan, atau pacar. Sambil minum wine. Di hotel lumayan mahal.
L
Laze - Penghargaan
https://open.spotify.com/track/6A9phpE7QhfYOnet93yOrj?si=jhBvosLYRKSsoGuFnHA6MQ
Secara pribadi, gue sebenernya menganggap album ini materinya lebih cocok jadi album pertama, meskipun kualitas audionya ini jauh lebih baik dari album sebelumnya. Lagunya terlalu banyak dan terasa repetitif, minim kejutan. Satu lagu ini yang lumayan low key tapi liriknya yang dewasa gue suka. Walau kalau denger lagu ini kerasa banget ya Laze itu tradisionalis dalam hubungan bersama pasangan. Perempuan tuh domestik banget di liriknya. Tapi yah begitulah.. still a good song.
M
M. A. C. - Cuma Saya
https://open.spotify.com/track/2Q04yYboBvjndrY8UlOy6K?si=m14PYSGPSkWv1IH8QVe_Nw
Satu lagi lagu tiktok dari Timur Indonesia. Kali ini dengan pengaruh reggae pop yang kental. Asoy banget lagu ini.
Manny Rune - Daisy
https://open.spotify.com/track/60N8sRLYaYzh3ze5honDal?si=-gyFg4MrQCCfIGz3B739IA
Debut solo pop dari seorang yang gue tahu aktif banget di musik pop punk. Musiknya kekinian banget kayak lagu-lagu yang gue denger kalau dateng ke Music Gallery dan semacamnya. Tapi gue sangat tidak terganggu dengan itu, dia mampu membuat lagu ini jadi enak dan mudah dinikmati.
Mirrorlakes - Kosong
https://open.spotify.com/track/3fuptLTby7i4c5M8D5b8UN?si=z0nhPouhS9OwBOV2j6ay_Q
Ini kalau gak salah aliran musiknya namanya Slowcore. Dan memang slow banget ini. Agak mengingatkan dengan musik pop rock 90an. Sangat underrated dan sangat bagus.
Mocca - Simple I Love You
https://www.youtube.com/watch?v=mOmXCdcPCwQ
Lagu terbaik Mocca dalam 10 tahun terakhir bagi gue. Sangat simpel. Bikin love instantly. Breezy, warm, easy listening type of song.
Modern Approach - Temples
https://open.spotify.com/track/1bs9PkYnF5eWj50p1gPPl4?si=noSi1vO2Q-mq2JRWKBZZaA
Electronic, post punk, goth (?) yang mengejutkan buat gue ketika pertama dirilis. Cakep sekali nih band.
Mondo Gascaro - Lebuh Rasa (OST Aruna & Lidahnya)
https://www.youtube.com/watch?v=AIGMfpymazk
Lagu yang sebenernya pertama kali gue denger di tahun 2018 sebagai closing song film “Aruna & Lidahnya”. Seperti biasa Mondo menghadirkan perpaduan pop, jazz, bossanova yang sempurna.
Monica Hapsari - Chant of the Sun Scream
https://orangecliffrecords.bandcamp.com/track/chant-of-the-sun-scream
Love you, Mon. Merinding gue. Kayak lagu tradisional penyembah matahari.
Monita Tahalea - Laila
https://open.spotify.com/track/1TaCiZNUlnrns9DPb2jfw4?si=4TM1vMw-QXaZ12Rau4gVrg
Lagu yang beberapa bulan terakhir gue puter di dini hari untuk nangis. Gila beneran lagu ini. Sangat kuat dari sega tema, emosi, aransemen. Opening-nya sinematis kayak suara Monita keluar dari asep warna ungu.
Morfem - Binar Wajah Sebaya
https://open.spotify.com/track/3DVb6vcuoSbNFBGANhKgdu?si=sOXPZveSRAGjkSzJ2TM0vQ
Selalu menyenangkan mendengar Morfem. Lagu ini nafasnya senada dengan Roman Underground yang gue suka banget.
Much - Stay Inside
https://www.youtube.com/watch?v=lg9-BqBtoMw
Band pop punk yang gue cinta banget ini menulis lagu Stay Inside setahun lalu dan dirilis di saat lockdown baru-baru aja diterapin. Sangat relevan dan sangat menghibur gue di waktu-waktu terkelam itu.
Muchos Libre - Manusia Perak
https://open.spotify.com/track/4y8qdsXcgo9gGrLmebCJmn?si=pWQN7wF3Rg-L-IoK25eF3Q
Band punk rock yang selalu punya sesuatu yang seru di lagu-lagunya ini kembali dengan lagu bertema unik: manusia silver yang sering kamu temui di pinggir jalan dengan pengaruh 80s punk rock yang primitif tapi powerful.
My Violaine Morning - Memories
https://open.spotify.com/track/1zaAkvTX4UhyWLyUSgaqq7?si=jYHaAsjwT0-0bdvXlM8V9g
Band post rock yang udah ada dari saya SMA ini kembali dengan formula yang sebenernya ya semua band post rock emang gitu gak sih? Tapi skill mereka ternyata masih sebaik dahulu dan lagunya pun tak terasa hanya nostalgis tapi relevan sama dingin dan suramnya 2020.
N
Nakatomi Plaza - Let the Midnight Come
https://orangecliffrecords.bandcamp.com/track/let-the-midnight-come
Duet dua jenius yang secara mengejutkan memilih electronic post punk sebagai senjata. Cakep. Semoga terus berlanjut.
Nirmaya - Bila Malam Terkembang
https://www.youtube.com/watch?v=DNS5SiIgxws
Sebuah rilisan pop yang sungguh aduhai. Buat mereka yang suka memasak makanan tradisional, memelihara tumbuhan di rumahnya, menjalani hidup dengan kedamaian yang hakiki sebagai jalan utamanya. Lagu yang berbunga-bunga indahnya.
Niskala - Stadium IV (ft. Setyawan Agung, Ahmad Mursid)
https://open.spotify.com/track/1332pd404s6tkBbTUwy2Wl?si=AKTsreK9Q86TsmrNNM3oFg
Terombang-ambing di rumah sakit. Mau nangis setiap denger lagu ini.
O
Okin, Ocan Siagian - Ekspektasi
https://www.youtube.com/watch?v=2v3rPIKRlcw
Ini lagu yang norak banget tapi ai suka. Haha. Liriknya kayak artis 2000an semacam Kungpow Chicken. Musiknya jelas-jelas rip off 80an yang basic banget taaapi menyenangkan buat naik mobil dengan atap yang bisa dibuka.
Oscar Lolang, The High Temples - Melodies
https://open.spotify.com/track/4T9Ae4UxckmfNwFVrOY2cu?si=1zbk-2GeSd61Zoq5QuR8XA
Setelah albumnya yang ternyata gue gak suka sama sekali, Oscar kembali di tahun 2020 lebih getir, lebih banyak pengalaman hidup, lebih terkontrol dan justru gue suka.
P
Parlemen Pop, Elisya - Riuh Imaji
https://www.youtube.com/watch?v=MKeeUULwVM4
Ada playlist berjudul Jaksel Vibes yang memasukkan lagu ini. Benar sekali. Ini lagu yang harusnya jadi anthem Senoparty. Sangat chic. Minuman yang cocok: Martini.
Perunggu - Jenuh Kan Kutelan
https://www.youtube.com/watch?v=eJlO1iMmtek
Apakah ini akan menjadi kebangkitan modern rock abang-abangan 2000an? Dengan lirik bertemakan kelelahan bekerja korporat yang juga sebenernya ini sangat 2000an (mungkin terakhir kali Seringai bawa tema ini?). Solid production and arrangement too.
Polka Wars - Tien Shinhan
https://www.youtube.com/watch?v=9owGMns0fAY
Lagu terakhir bang Billy bersama Polka. Ada rasa-rasa Pearl Jam/Silverchair dengan Aeng yang nge-growl tipis tipis. Meski gue suka banget mereka bahasa Indonesia, tapi emang harus diakui kalau bahasa Inggris mereka juga masih salah satu jagoan.
Polyester Embassy - Laugh and Swell
https://www.youtube.com/watch?v=Yh5cTRm6jaM
Sebuah lagu elektronik yang menghipnotis dalam rangka kembalinya salah satu andalan electro-rock. Chill yang asik dari mereka. Tak sabar untuk menunggu full form.
Puff Punch - You’re Annoying But I Love You
https://open.spotify.com/track/4zyadvNzOp61PLVV1Zuahf?si=vLrQ9U84Sye-UjouipAIwQ
Gue paling lemah sama band indie pop/garage pop jadi tentu saja lagu ini segera jadi favorit yang terus gue puter. Sangat catchy, sangat percintaan remaja dan sangat-sangat lainnya yang udah sering ditulis tentang band sejenis.
Pullo - Loon
https://open.spotify.com/track/02bceCfOKFAk65u2EVNq4x?si=L35BmPsTRFmx_JnEcs_geA
Tentu saja post punk andalan kota Medan ini harus dimasukkan. Semakin sekarat, semakin dekat dengan kematian, kegelapan yang menyesakkan dsb dst. Mantap.
Purpla - Timur Jakarta
https://www.youtube.com/watch?v=l4BNXf9eRu0
Satu lagi lagu bertipe tongkrongan yang masuk ke daftar ini. Liriknya adalah catatan seputar hidup dan besar di Jakarta Timur yang personal. Walau gue cuma pernah tinggal sebulan Jakarta Timur tapi udah kebayang debu jalan, truk yang lalu lintas, dan warna hijau yang cenderung muram setiap mendengar lagu ini.
R
Rafi Muhammad, Kevin Suwandhi, Randy M.P. - Pandemic Remix
https://open.spotify.com/track/5YocVAyGmiBpnGd4XcBAem?si=lKctTC2RRYe5RXV628_fZg
Sebuah kolaborasi yang azique. Elektronik yang ngawang gini ai demen.
Rahmania Astrini - Finally Found You
https://www.youtube.com/watch?v=FSSy4vHypW0
Lagu radio friendly yang jikalau gue masih MD pasti akan masuk rotasi penuh. Terutama diputar saat hujan. Pulang di mobil sambil mikirin yang terkasih yaitu indomie kuah.
Rainych - Say So (Japanese Version)
https://www.youtube.com/watch?v=EsZbWAqU8xY
Lagu super ultra menyenangkan yang berfungsi semacam endorfin dan dopamin buat gue di tahun 2020 ini (gatau deh itu secara medis bener atau enggak) tapi yang jelas lagu ini gila! Rainych edan banget. Mata gue berkaca-kaca kesenengan tiap denger lagu ini. Canduuu.
Rich Brian & eaJ of DAY6 - Love In My Pocket
https://www.youtube.com/watch?v=xX9PYIIgoEA
Gue gak begitu suka albumnya tahun lalu dan mini albumnya tahun ini, tapi lagu ini enaaaak banget. Terutama yang versi duet sama Jae-nya Day6. Lagu radio banget yang harusnya bikin Brian makin terkenal. Danceable dan pas takarannya.
RL KLAV, Matter Mos - Crayon Eyes
https://open.spotify.com/track/7epb268ruxWnyNkwLcAMrJ?si=7IrgaECYR_egwxdFqMaUcA
R&B asik sekali lagi dari RL KLAV yang sudah beberapa tahun belakangan ini ada di radar gue. Matter Mos melengkapi dengan rap yang gak berlebihan.
Rollfast - Pajeromon
https://www.youtube.com/watch?v=6ZbFwwI31go
Peningkatan yang luar biasa dari album pertama. Semakin liar, semakin ganas, semakin cadas.
Romantic Echoes, Noh Salleh, Bilal Indrajaya - Yang Tercinta
https://www.youtube.com/watch?v=Tk5comX-Wxc
Menurut gue puncak berkaryanya Jakjek dan eksplorasi yang lebih jauh dari musik-musik yang menjadi seleranya. Semua pengaruh terdengar dengan jelas tapi gak terasa unsur jiplakannya. Sangat melodius dan pembagian suaranya juga cocok. Sedap! Salah satu yang terbaik dari 2020.
Rubina - Chega de Saudade
https://www.youtube.com/watch?v=FcHWoZznn3A
Klasik Jobim/Moraes yang dibawakan dengan anggun oleh Rubina. Gue sudah lama menantikan Bossas yang serius ini. Ditambah dengan range vokal Rubina yang bagus. Sangat potensial.
S
Sajama Cut - Adegan Ranjang 1981 ♥ 1982
https://www.youtube.com/watch?v=9mnRPg7kqXg
Sajama Cut yang mengingatkan gue pada awal karier mereka, meski lebih terpoles kali ini. Namun satu yang terus bertahan adalah betapa melodiusnya mereka. Dengan lirik yang puitis dan memang di atas rata-rata, lagu ini menurut gue highlight penting di indie rock beberapa tahun belakangan.
Sasan Fai, Maria Josefina - Jakarta’s Not That Bad
https://www.youtube.com/watch?v=PhLu5KFY8YI
Salah satu folk pop kejutan bagi gue. Sangat menikmati lagu ini terutama ketika naik transjakarta dan jalan kaki menuju Lapangan Banteng. Musik yang cocok untuk foto-foto 35MM-mu.
Saturday Night Karaoke - Pandemic Generation
https://www.youtube.com/watch?v=jj2FEvNmhic
Di tahun yang gila ini gue membutuhkan kegilaan SNK yang selalu mengajak berdansa. Sebuah lagu tematik yang cocok dipakai terus untuk mengenang 2020.
Scaller - The Unknown
https://www.youtube.com/watch?v=KybXJxTAwb0
Keluar di awal tahun ternyata menjadi semacam lagu pengantar kita memasuki gerbang ketidakpastian. Selain math rock seperti biasa apakah lagu ini juga terpengaruh midwest emo yang memang terpengaruh juga sih dari math rock? Nggak tahu. Tapi yang jelas lagu ini bisa bersanding dengan penggawa dua sisi musik tersebut.
Shewn - Climates
https://open.spotify.com/track/5nw91XlVsaBKjoVaPYH8of?si=4zHmdCS7S0CnfFOLjBITaA
Nah kalau ini baru beneran terpengaruh genre tersebut. Tetap konsisten setelah sekian tahun, gue selalu menikmati karya apapun yang keluar dari mereka.
The SIGIT - Another Day
https://www.youtube.com/watch?v=CNB2pTr4vns
Kembalinya The SIGIT ke kancah pertarungan setelah gak ada album yang bisa menyamai album terakhir mereka (kecuali Sigmun). Tapi sebenernya lagunya juga gak bisa keluar dari bayang-bayang terobosan yang mereka lakukan sendiri sekitar 7 tahun lalu. Tetap lebih baik dari banyak band rock masa kini.
Sir Dandy - Polisi Skena
https://www.youtube.com/watch?v=wPz9dfJwhbY
Sebuah lagu yang merespon isu yang gak kini-kini amat tentang orang-orang yang mempersekusi orang lain karena selera musiknya. Tahun ini kembali meresahkan yang berbentuk senioritas - junior yang malesin banget deh sih. Sir Dandy menangkap fenomena ini tentu saja dengan kritis dan tetap menggelitik. Ditambah lagi monolog dari Jimi yang tahu lah ya asalnya dari mana.
Skandal - Percuma
https://www.youtube.com/watch?v=mpiV_D49QkA
Lagu tema buat Slacker yang nonjok banget. Skandal satu dari sedikit band yang terpengaruh 90an tapi catchy dan ringan as hell. Bikin kangen moshing lagu ini. Sambil juga gangguin orang yang coba coba crowdsurf.
Sore ft. Angeeta Sentana - Avenue
https://www.youtube.com/watch?v=iFH5YiGqcLo
Salah satu lagu yang menonjol dari mini album terbaru Sore. Dan agak kaget juga karena di lagu ini Sore berkolaborasi dengan vokalis Grrrl Gang. Aduhai nih lagu.
Steffani BPM - About That Night
https://open.spotify.com/track/3POxDrrWMRdt70pd2B5zRH?si=TTsNEpSETsyUVg-2XvK4vw
Gak ah gak mau bahas lagu ini hehe
SUAR - Terjadilah
https://www.youtube.com/watch?v=uGmGOvG0HtM
Gak bisa lepas sih ya Pure Saturday itu dari Suar. Dan malah bagi gue lagu ini lebih dari Pure Saturday selepas dia. Asik banget buat goyang-goyang kepala dan sering gue puter di jalan.
T
Tarrkam - Wanita Ekstasi
https://www.youtube.com/watch?v=dxVd8Dm9v-s
Anjiiiing. Salah satu yang terbaik dari tahun ini yang jelas. Tarrkam memang bukan kayak di single-single awal, yang ini keliarannya lumayan terkontrol, tapi masih edan. Chaotic yang oke.
Tian Storm x Ever SLKR - Ampun Bang Jago
https://www.youtube.com/watch?v=dxVd8Dm9v-s
Ampuuuun bang jago. Jago banget nih lagu.
U
Utha Likumahuwa - Sesaat Kau Hadir (CVX Remix)
https://www.youtube.com/watch?v=ejhckZjjMNo
Sebuah remix yang awalnya kayak lagu dari La La Land kemudian berubah jadi New Order-ish. Remix lainnya di project ini juga keren, tapi yang ini yang paling nyangkut.
W
The Wellington - Unlover
https://www.youtube.com/watch?v=MDXPthJmQUw
Band Indie pop favorit akhirnya mengeluarkan album dan dengan produksi rekaman yang lebih yahud. Melodi yang gampang nancep ditambah polesan yang tepat sasaran menjadikan lagu ini salah satu yang terbaik buat gue tahun ini.
White Shoes & the Couples Company - Irama Cita
https://www.youtube.com/watch?v=wk6KIllPcbs
Benar benar sebuah sajian audio yang maksimal. Produksi yang lezat dengan emphasis pada bass dengan pengaruh 80an yang kental. Semacam progressive pop dibalut disko ditambah aransemen yang penuh kejutan khas WSATCC. Nikmat!
Z
Zeke and the Popo - Floating Brain
https://www.youtube.com/watch?v=Xpzqb1Aaumg
Kembalinya ZATPP setelah 10 tahun lebih kayaknya. Sangat menarik pilihannya. Menantikan karya-karya mereka terbaru lainnya.
3 notes
·
View notes
Text
Top 50+ Tracks of the Year 2019
Di tahun di mana saya benar-benar disibukkan dengan pekerjaan yang jauh dari musik (bersinggungan sih, tapi tak terlalu intens), saya ternyata berhasil mengumpulkan lagu-lagu favorit lebih banyak dari tahun sebelumnya. Bahkan melebihi saat saya kerja di majalah musik. Meski saya sudah tak terlalu aktif datang ke gigs dan bertemu dengan pegiat musik, saya bisa jamin daftar ini bebas kepentingan. Kalaupun ada niat untuk dibicarakan, maksudnya lebih supaya artis-artis yang berada di daftar ini lebih terekspos. Selera saya sih gitu-gitu aja lah, kalau saya denger lagu yang kebetulan pendengarnya gak sampai satu juta orang, bukan karena saya mau dianggap snob, tapi memang karena saya beneran menikmati lagu-lagu tersebut, tak peduli mereka lagi jadi bahan gunjing- eh pembicaraan atau tidak. Walaupun bukan berarti kalau tidak masuk daftar putar ini saya benci lagunya ya, bisa dua hal: saya memang gak sreg atau ya saya belum dengerin.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, banyak genre dapat ditemukan di daftar putar saya ini. Selera saya memang eklektik gitu deh. Gado gado. Dan seringkali agak norak. Enaknya bisa dengerin musik dari beragam genre, tahu kapan harus putar apa di situasi apa. Kalau lagi di jalan pagi hari dan di saat kerja saat deadline mendekat, lagu-lagu pilihan saya jadi lebih kencang dan keras. Kalau lagi sedih, lagu-lagu yang saya pilih jadi agak melambat. Kalau lagi santai, saya dengerin musik yang ganggu banget. Meskipun saya akui, saya gak bisa suka Andmesh atau pop melayu kayak gitu. Jadi maaf ya, saya gak akan masukin lagu-lagu itu.
Sedangkan lagu-lagu koplo, ada beberapa yang saya suka dengerin, tapi nggak masukin ke daftar, kayak “Salah Apa Aku” yang jujur saya udah cari, tapi belum nemu juga siapa yang nyanyi lagu itu sebenarnya. Atau kayak “Pamer Bojo” dari Didi Kempot yang sering banget saya dengerin di satu kurun waktu tertentu tapi gak ada versi live-nya yang direkam khusus (nanti saya cari lagi deh), karena bagian paling serunya adalah interaksi penontonnya, terutama pas yel-yel. Satu-satunya yang masuk dari genre tersebut ada di urutan teratas dalam daftar ini.
Selamat menikmati
3
3way Asiska - A Whole New World versi Arab Full Qolqolah
https://www.youtube.com/watch?v=-bWqcKzbQBY
A
A Fine Tuning Creation - Layangan Bunyi (Piano Version)
https://afinetuningcreation.bandcamp.com/track/layangan-bunyi-piano-version
Ache, Dandy Gilang - Clear Eyes Wide Heart
https://open.spotify.com/track/6XRViOTI57MNwCFU57Rpoq
The Adams - Masa-Masa
https://open.spotify.com/track/7IHaBEsQf7TFKmr0cOQZv4
ALICE - Your Beloved Hex
https://open.spotify.com/track/7Fu5nx4Wb5NNQH4AB1hXSJ
Armand Maulana - Bawa Daku Pergi
https://open.spotify.com/track/0MFjduOk5mgmBKtJDQPe0O
Atlesta - Living the Rumour
https://open.spotify.com/track/58qBAeFcnNnskpj06IiVzB
Avhath - Serpentine
https://open.spotify.com/track/2geV1YmtzzHdQa9DNQLOel
Aya Anjani - Juwita
https://open.spotify.com/track/6sKv1SIqMWkkWRffVFcYL8
B
Beetleflux, Dara Delila - Glimmer Lights Inside the Cuckoo’s Head
https://open.spotify.com/track/0Zwv61h0zhJyZgWH720vim
Beeswax - 0312
https://open.spotify.com/track/5HAkPRC4otNlT07oY5mWtR
Bilal Indrajaya - The Object of My Affection
https://open.spotify.com/track/4iMLelX4xF7nOig5IzpxFB
Bin Idris - Ibrahim dan Iblis
https://open.spotify.com/track/53PXio3gBLQKA22fcpepyj
Blue Room Boys - LEMIGO
https://open.spotify.com/track/5nVuFin9TFjs1IgQckvjp2
B.U.R.I.E.D - Dominate
https://buriedst.bandcamp.com/track/dominate-2
C
Christabel Annora - Dua
https://open.spotify.com/track/511XLbAvwfPcNhCARxrjOd
Circarama - Megantara
https://open.spotify.com/track/6CXiJwMPNVvPv3bNz5YKwn
Coldiac - TARA
https://open.spotify.com/track/2AxYEDYogHhEAlccbp8kIt
Cubfires ft Dandy Gilang - We Don’t Have Each Other
https://cubfires.bandcamp.com/track/we-dont-have-each-other-ft-dandy-gilang
D
Daramuda - Golden Dust (Sandrayati Fay)
https://open.spotify.com/track/72u9eBxId8PHqNeqOSBWs2
Diskoria - Balada Insan Muda
https://open.spotify.com/track/7rt1ze8gO84v4k9vBvb7JB
Diskoteq - Shout!
https://open.spotify.com/track/31F82BSaVCEplGUZmQKYHC
Duara - Sarariman’s Dream (2018)
https://open.spotify.com/track/2k5HR6YHUKkrnOFlWYcLdJ
E
Efek Rumah Kaca - Tiba-Tiba Batu
https://open.spotify.com/track/3xxdPicXyaiKbHJZSDbh8O
eleventwelfth - it’s all my mistakes
https://open.spotify.com/track/6Q06QyINDTFV2PoiA9n5Et
Emir Hermono, Clevt, Devin Adamn - 0812
https://open.spotify.com/track/78SupTgpsFYBY9Em3KVn8k
Eva Celia - Kala Senja
https://open.spotify.com/track/4oOaJMLIusJnGM5Fy8vMLN
G
Gabber Modus Operandi - Padang Galaxx
https://open.spotify.com/track/116QfKxT2Ld1kHX3RcTBE6
Glosalia - Hail Gundala
https://open.spotify.com/track/4ZsvoWbgM9IYBbtMN9Znvv
Goodnight Electric - VCR
https://open.spotify.com/track/6Exxiuu5VlgjSQO5UNDcQk
Greybox, Tara Basro - Green Kit Kat
https://open.spotify.com/track/0P0TTZs73TXRyVsUPBf0xm
H
Hong - Maruk (2018)
https://hongpunk.bandcamp.com/track/maruk
I
Ikkubaru - Street Walkin’
https://open.spotify.com/track/0qT7PaJsHg6UtyDrjgPLGf
Indra Lesmana - Hon
https://open.spotify.com/track/2CgFhKppVnaPq33VCrJ9Lx
Isyana Sarasvati - Lagu Malam Hari
https://open.spotify.com/track/29Ho5eVsCnxa6C2aAg36yc
J
Jamie Aditya Graham - Better With U
https://open.spotify.com/track/1P2F1qiyGGjQSLpf6XSmrF
Jangar - MSG
https://open.spotify.com/track/1YLWDk9CK5x6Y5yMkUX487
Jevin Julian, Kara Chenoa - No Clue
https://open.spotify.com/track/7gL3rdzbgo4QbjZCHFF9qB
Jirapah - Menjamur
https://open.spotify.com/track/4sIzmheaTD5llMzQEvD0Kg
Joe Million & Indra Menus - Jalur Sutra
https://open.spotify.com/track/2BLThhJMx3cwxZFbERaXzM
JKT48 - High Tension
https://open.spotify.com/track/7tFHwCNYlioOskZSCePjzr
K
KimoKal - Just Like You
https://open.spotify.com/track/0wmfZQkleBcyVvGFOqyoNa
Kurosuke, Kittendust - Velvet
https://open.spotify.com/track/3m9P9tPkZpHT1TOW8BZxQh
L
L’Alphalpha - Batas
https://open.spotify.com/track/7B67Bwjdt74e1DFlNkcQsm
Laze, A. Nayaka - NO HANDOUTS
https://open.spotify.com/track/5VnOHr3D6y7We50v9y5G9b
Logic Lost - Broken View/Hero Worship
https://open.spotify.com/track/0oVSBSGBE4dhE2BKLCUTk9
Lone - COCO
https://open.spotify.com/track/7Eu2TRf7zgxb2EGacGytZz
M
Maliq & D’Essentials - Senja Teduh Pelita
https://open.spotify.com/track/4jlhUj1aT0IxzaodNEV7xs
Mantra Vutura, Bam Mastro - Moonlight
https://open.spotify.com/track/22CkLebEQ9PxWVI0X4lg5l
Mardial, Moneva - U-Turn
https://open.spotify.com/track/1ocyTJCEBKOR0RUajhBRDF
Matiasu - Confusion
https://open.spotify.com/track/3VJohiMrJ5WUKPPpE5zYeJ
Matter Mos, Dipha Barus, Candra Darusman - Woosah
https://open.spotify.com/track/1UqSJdtY7pX5sYR97cqqiQ
Mirrorlakes - Three Songs
https://dismantledjkt.bandcamp.com/track/three-songs
Modern Guns, Ijal Bulb - No Chance to Bloom
https://open.spotify.com/track/09pelB1yK9pusrpxiauTqk
Mondo Gascaro, Rien Djamain - Dian Asmara
https://open.spotify.com/track/56NTZYneyuLmTXkxxusEZ1
Morgue Vanguard - Kontra Muerta
https://open.spotify.com/track/5Vi6WgRcsHC5Mqypca4NBI
N
NonaRia - Jadi Wanita
https://open.spotify.com/track/3MSAX6wyqaSuFvw6IvpkE9
O
ONAR, Elfa Zulham - Badai
https://open.spotify.com/track/4z6VOwKfclJHZyM3uIVcfX
Oneding - Ciptaan Manusia Runtuh Ciptaan Tuhan Tumbuh
https://open.spotify.com/track/4ZyeWMU8SXUD3elSgxF1RW
Oscar Lolang - Bila
https://open.spotify.com/track/5knpuoglhg77lYm9SZhRKh
Oslo Ibrahim, Romantic Echoes - You Made Me Cry
https://open.spotify.com/track/3LWu2PQKDOYEdHhVf2a2uC
P
The Panasdalam, Pidi Baiq - Secangkir Kopi
https://open.spotify.com/track/2LzcPAXnfQcMBzBndWOBsw
Pangalo - Menghidupi Hidup Sepenuhnya
https://www.youtube.com/watch?v=wYWYZ7QZ0r8
Parlemen Pop - Gairah Hasrat
https://open.spotify.com/track/33Fub6mMcONNnQq1PVI8eT
Pee Wee Gaskins - Lonely Boys, Lonely Girls
https://open.spotify.com/track/3ZPvs4LiO9OARQbYRNbfBm
Perunggu - Menyala
https://open.spotify.com/track/6QRhyzHZ45atTWZnGDheUv
Pijar - Antologi Rasa
https://open.spotify.com/track/6OCqpUodtcQ4OPUbkInEN7
Polka Wars - Terai
https://open.spotify.com/track/5gD0HRXoYGsCmGg41KNHhV
Polyester Embassy - Parak
https://open.spotify.com/track/3YczbMwRAz3jUiiA3SNOxu
R
Ramengvrl - whats ur problem
https://open.spotify.com/track/4Ktfx7qkCY1PkH3HwLkUU7
Rayssa Dynta - Under Cover
https://open.spotify.com/track/3mYWg0LTC11KvUUQSFDiwN
Riza Rinanto, Joyflowtin, Ayub Jonn - Capricorn
https://open.spotify.com/track/7sKJlkqgH5Bery3rA9E8cz
S
Scaller - North Star
https://open.spotify.com/track/77SGgcNC1XnAD1fVrRHiup
Setabuhan - Tabuh Langit Tanduk Jawara (Jonathan Kusuma Remix Version Two)
https://jonathankusumamusic.bandcamp.com/track/setabuhan-tabuh-langit-tanduk-jawara-jonathan-kusuma-remix-version-two
Setabuhan - Tabuh Langit Tanduk Jawara (2018)
http://yesnowave.com/releases/yesno089/
Sharesprings - Talk About the Past (The Wake Cover)
https://dismantledjkt.bandcamp.com/track/talk-about-the-past
The Sideproject - Touche
https://open.spotify.com/track/6jIk1e9ClhHyYHr3MmxsNT
Sigmun - Minotaur
https://open.spotify.com/track/0xkQwQm9EC2AsE3ByjL1YK
Skandal - Racau
https://open.spotify.com/track/2bKRKHwHMCO5E9nr1XnVj1
Sir Dandy, Soleh Solihun - Mudah-Mudahan Ramai Terus (MRT)
https://open.spotify.com/track/775L6xWqVgyLZIXkTTWISK
Sisilia Virgana - Pada Saatnya
https://open.spotify.com/track/4couARf8MF1fcA5LOLkmWP
Steffani BPM - Almost
https://open.spotify.com/track/7bhhJ7sgjMb1flCIq7FBKH
The Spouse - Sacred Heart (Soundtrack of Ave Maryam)
https://open.spotify.com/track/1ySFTirKodNpeuVuIaKHfz
T
Texpack, Edo Wallad - Gadog
https://open.spotify.com/track/4Vif0hBpQzKf4PzKku1XjB
V
Vague - Cangkang https://hemalabel.bandcamp.com/track/cangkang
Vira Talisa - Matahari
https://open.spotify.com/track/11m5P3zAy8LaiqcBUMuXqr
W
Wahono - Prambanan
https://divisi62.bandcamp.com/track/prambanan
Wangi Gitaswara - Biru (2018)
https://open.spotify.com/track/1281O74KB8mlIMsGDfVAH7
The Wellington - It’s So Fine
https://open.spotify.com/track/0qT7PaJsHg6UtyDrjgPLGf
Z
Zara JKT48, Widuri Puteri - Seperti Cemara
https://open.spotify.com/track/6F0QFVCPRAHu80j3CnOnkZ
Zat Kimia - Aku
https://open.spotify.com/track/2wjMUVtfMo8JEdS0qmbnRX
Zatua - Hey Joamal
https://open.spotify.com/track/7r7o2udKAsV9WXn6YjhNZX
Zeke and the Popo - Charlie
https://open.spotify.com/track/02QdvQFiX2CS85Is9fDIpD
Zigi Zaga - Psycho Mob
https://open.spotify.com/track/3X4nruelTguce5uSjEpnoU
2 notes
·
View notes
Text
Top 50+ Tracks of the Year 2018
Tahun ini saya kurang banyak pergi ke gigs seperti yang saya inginkan. Pekerjaan di dunia baru cukup menyita waktu (tapi nanti aja ceritanya). Meski begitu saya tetap berusaha mengikuti dan mencari tahu apa yang terjadi di scene musik. Lagu-lagu yang tertulis di bawah ini adalah mereka yang tertangkap radar, masuk daftar putar, dan sepertinya susah pudar.
Seperti di daftar-daftar tahun sebelumnya, cakupan musik yang masuk cukup luas. Hip hop, electronic, metal, jazz, pop, dan seterusnya. Senang sekali rasanya mengetahui bahwa musik Indonesia masih beragam dan kian menyenangkan eksplorasinya. Tak melulu satu warna, riang dalam perbedaan.
Dan tentu saja, saya berharap kalian yang membaca blog post ini terinspirasi dan menemukan idola baru. Tidak selalu setuju tidak apa-apa. Tujuannya hanya membagi nama-nama yang nempel di kepala saya. Sangat mungkin ada yang terlewatkan. Mungkin karena saya lupa, tak masuk jangkauan saya, kurang cocok untuk dimasukkan daftar akhir atau saya tidak terlalu suka.
Untuk membuat daftar ini berbeda, tahun ini saya menuliskan sepatah dua patah kata komentar mengenai lagu yang masuk. Nulisnya gak terlalu serius dan apa yang terlintas di pikiran saja.
Baiklah. Selamat menikmati.
Terima kasih
A
A. Nayaka, Emir Hermono, Laze - School
https://www.youtube.com/watch?v=0oq6DQPczmc
Duet yang sudah lama ditunggu terjadi juga dan hasilnya tidak mengecewakan
The Adams - Pelantur
https://open.spotify.com/track/3bljaEQ9marL20H7b71XvM
Power pop dengan maximum power dan kadar pop yang tinggi. Dengan referensi album awal, salah satu yang terbaik dari tahun ini!
Airport Radio - ... Of the Street
https://open.spotify.com/album/2lJNq5a41RmySmItp3pByW
Membuka mata melihat matahari setelah malam sebelumnya tak ingat apa yang terjadi
Ardhito Pramono - Bitterlove
https://www.youtube.com/watch?v=lbYc76YluJQ
Jazz pop generik tapi menggelitik
Asam - Antitesis
https://soundcloud.com/dead_rec/asam-antitesis-mastered
2 AM, somewhere in the middle of the city, underground basement, intoxicated, pissed of by the government
Atlesta - Pesona
https://open.spotify.com/track/2dhiqpLm92UmA7BDjWoscn
Karena gue gak begitu demen album sebelumnya lumayan terkaget sama lagu ini. This is the kind of jam I want to listen again and again.
Atsea - Be Found
https://www.youtube.com/watch?v=deZ_VkzbzOg
Satu lagi yang biasanya saya kurang sreg, tapi nyangkut di sini
Aya Anjani - Roman Romansa
https://www.youtube.com/watch?v=NALcPZ9BG28
Candy-coated heart with love waiting to burst
B
BAP., Bedchamber - malam
https://open.spotify.com/track/28Dxcwmt6t4v8WwdqbTlgv
This is the shape of hip hop to come.
Barasuara - Guna Manusia
https://open.spotify.com/track/0u8TdwUAhFzJQz7Lk2wLkD
Suntikan synth ternyata sangat cocok untuk musik Barasuara yang selalu berusaha grand dan pretensius
Bedchamber - Swells
https://www.youtube.com/watch?v=CUy6uH6powA
Kayak Barasuara gak sih? Enggak ya? Atau referensinya sama kali ya. Di samping itu, repetisi drum dan dentingan gitar mengawang plus vokal yang haunting. Top notch.
Beeswax ft. Steffani BPM - Maze of Mind
https://www.youtube.com/watch?v=2M6O1yLqZv8
Sedih juga ya lagunya
Bilal Indrajaya - Biar
https://www.youtube.com/watch?v=KqjU2ULPIps
Produksi Vega Antares & Dionaldy Iqbal memperkuat citarasa Dewa 19 yang ingin dituju. Puing pengaruh Ahmad Dhani yang tersisa kini.
Bin Idris - Raya
https://open.spotify.com/track/5OSCxonW6c5pgHafyBPyXR
Kompilasi musik dalam kubur part 1
The Brandals - Retorika
https://www.youtube.com/watch?v=XO64QY43WLQ
Melanjutkan era DGNR8 yang berpusat pada groove dan dengan lirik yang lebih eksplisit
C
The Cat Police - What They Do In the Summer (2017)
https://www.youtube.com/watch?v=e20QUB07xzg
British pop yang jadi selera saya
Christabel Annora. Wahyu - St. Andrew Square
https://open.spotify.com/track/7mYduXQjzefv3TE4S1Hr94
“Wah, nge-jazz sekarang rek? Apik iki. Lagu Christmas pol. Wuenak.”
Cubfires - Stay Too Long Where You Don’t Belong
https://www.youtube.com/watch?v=rUTz7iX0l8U
Crayola Eyes - Oscillation
https://orangecliffrecords.bandcamp.com/track/oscillation
Psikadelia yang membius
CVX - Irama Melaju
https://open.spotify.com/track/6GondEWbhru499MlcfwJTl
80s influenced electro pop that fits for Senam Kesegaran Jasmani di Klab
D
The Dare - Inthrovvvert
https://open.spotify.com/track/5qx6OWaGtTM7JdI3fne4lm
BEACH POP
E
Efek Rumah Kaca - Seperti Rahim Ibu
https://open.spotify.com/track/07eEhlCGJDQqHRyEh5V8gn
A perfect match: Najwa Shihab meets Efek Rumah Kaca. Lebih ringan dari yang biasa tapi masih punya bobot di atas rata-rata.
Enrico Octaviano ft. Marini Nainggolan & Agung Munthe - Shine a Little
https://open.spotify.com/track/4NDrLYSu6MY2GKwhktLu5y
Boleh juga lo, Co
G
Gardika Gigih + Tommy Herseta - Phase III
https://open.spotify.com/track/6TfgjkJ4sRrbftw0bD79Vz
I see colors
Grrrl Gang - Pop Princess
https://grrrlgang.bandcamp.com/track/pop-princess
Genre: coming-of-age, teenage angst, quirky romance
I
Iqbaal Ramadhan - Rindu Sendiri
https://www.youtube.com/watch?v=apCmyO5-cC0
Lagu Tema Grup Pilkada 2020
Ikkubaru - Street Walkin’
https://www.youtube.com/watch?v=Ot2cclhcPDY
Tokyo, 11 November 2018
Intenna - Golden Hair (Slowdive/Syd Barrett Cover)
https://gerpfastkolektif.bandcamp.com/track/golden-hair-slowdive-syd-barret-cover
Sebuah cover yang ambisius!
Isyana Sarasvati, Rara Sekar - Luruh
https://www.youtube.com/watch?v=ENteMb91jF0
Angelic voices + ethereal composition = lagu tersedih 2018
J
JKT48 - UZA
https://www.youtube.com/watch?v=HxucHjcVQAQ
A blast on a dancefloor
Joe Million, Indra Menus - Kidul Kulon
https://open.spotify.com/track/57nV8pVoAfoqIBSvtiHdFo
Rasanya pengen duduk di studio berlama-lama melihat proses kerja dua musisi ini
K
Kaves Kanes - Birds of Paradise
https://www.youtube.com/watch?v=msO5ThZOmM4
Zooey Deschanel bless this song
Klav & Rizkia Larasati - Ambition, Creation
https://open.spotify.com/track/7oND5yufatnHDnlg46dR3V
The first part: playful tunes, the second part: infectious melodies
Krowbar ft. Morgue Vanguard - Saga Malam Sabbath
https://open.spotify.com/track/78AHnugkPqKLRQNNDRB6Qs
Campur aduk semua sarkas, sinisme, sampel mencekam, rima lompat ke mana-mana
Kunto Aji - Jakarta Jakarta
https://open.spotify.com/track/1hkEZq89CmGX95GFA6j9Af
Jam 11 malam, baru pulang dari FX Sudirman, melewati jalan yang kosong sehabis hujan, lampu-lampu yang masih berbinar membuat gedung-gedung kokoh, jalanan yang membentang panjang, hingga peponohan yang seadanya di sekitar Sudirman sampai Slipi jadi romantis dan melankolis. Inilah Jakarta yang kutinggali.
L
LALAHUTA - Tunggu Apalagi
https://www.youtube.com/watch?v=op3m-KdDNVk
Musik pop Indonesia 2000-an
Laze, Ayub Jonn - Mengerti
https://www.youtube.com/watch?v=_vQ6N9_p_Bs
Cerdas mengolah kata dengan jenaka
M
Mardial ft. RAMENGVRL - Digital Love
https://www.youtube.com/watch?v=YhNFC1bIG_8
Lagu macam ini yang harusnya diputar terus di radio-radio Indonesia
Marion Jola - Jangan
https://www.youtube.com/watch?v=Y5q7etvf8_o
Pop kekinian super catchy
Masakre - Netherworld
https://masakreblood.bandcamp.com/track/netherworld
Dua menit yang terasa panjang. Headbangin’ material.
Matter Mos X A. Nayaka X RAMENGVRL X Dipha Barus - Decide
https://www.youtube.com/watch?v=wUc7RuL3eWc
Iklan rokok lokal paling bagus
Mocca - Teman Sejati
https://www.youtube.com/watch?v=TWeGlqEAs0I
Mondo Gascaro, White Shoes & the Couples Company - Indahnya Sepi
https://open.spotify.com/track/2dpmwU5gRLgydkmP8MYqsG
Detail sound, kolaborasi tepat guna, reka ulang dengan penuh lapisan, rancak bana!
Mondo Gascaro - April
https://open.spotify.com/track/7zz2EAAis1zHGVBvtLJ8ZT
Kaya tekstur, lezat tanpa mecin, penulis pop terbaik yang masih hidup dan aktif kini, semua orang harus bersyukur karena hidup di era-nya Mondo
Monica Karina, Dipha Barus - Skin to Skin
https://www.youtube.com/watch?v=qDMhip0k6-Q
“Mana lu cuy? Gak Jenja?”
Morgue Vanguard x Doyz - CSDB FM
https://www.youtube.com/watch?v=2VeJAtBl6q4
Mash-up dari banyak lagu-lagu hip hop maupun pop dari Golden Age of Hip Hop sebagai basis dari rap yang berwarna dari dua dedengkot Morgue Vanguard dan Doyz. A love letter, indeed.
Murphy Radio - Gracias
https://www.youtube.com/watch?v=_4DdV3IxhH8
“Mitsuha?”
“Taki-kun???”
N
NIKI - Sugarplum Energy
https://www.youtube.com/watch?v=Lqdx118ilhA
Best ballad
O
Odd Gesture - Saccharine
https://dismantledjkt.bandcamp.com/track/saccharine
“I will follow you When every lust come true...”
Oslo Ibrahim - Midnight Thought
https://www.youtube.com/watch?v=bmR7BzkPR68
Cocok nih buat diputer di Gramedia
P
Pijar - Lunar Biru
https://www.youtube.com/watch?v=h4w7OaxVVQM
Joget depan kolam sambil minum amer patungan
Polka Wars - Mandiri
https://www.youtube.com/watch?v=3edtMfPl_kM
“Lagi pengen nangis pas lagi di jalan malem-malem terus ngelihatin angkasa di luar, ada lagu yang lo rekomendasiin gak buat momen kayak gini?”
R
Raisa & Dipha Barus - My Kind of Crazy
https://www.youtube.com/watch?v=bp8zq2X0t2s
Added to playlist “Slow Jam 2000′s Vibe”
RAMENGVRL - I AM Me
https://www.youtube.com/watch?v=4G330XcXKeQ
This is the high level of swagness that most Indonesian rappers aspire to be, but will never be
Rekah - ...And You’re Still Thinking There’s No Such Thing As “Gulag”?
https://www.youtube.com/watch?v=WrsWZPJSmYQ
Musik Jamet pilihan anak warnet
Rendy Pandugo - Underwater
https://www.youtube.com/watch?v=oKBEjDrAi4E
I believe in pop rock and this is the good one
Rich Chigga - History
https://www.youtube.com/watch?v=rYE9WB22KZo
One of the best beat coming from 2018. Brian step up his own game and perfected the persona of “internet-craze sadboi”.
S
Saturday Night Karaoke - Lamar
https://www.youtube.com/watch?v=jDWPwCqP9GM
Konyol tapi agresif, agresif tapi konyol
Seringai ft. Danilla - Ishtarkult
https://open.spotify.com/track/129pWXgqXyqKnZgIz5SK1o
Slow-burn favorites
Sharesprings - So Comely
https://sharesprings.bandcamp.com/track/so-comely
The best indie pop/brit pop band ever
Sheila On 7 - Film Favorit
https://www.youtube.com/watch?v=cHKZ7eWiZjM
“Lagu kalo ada ‘na na na na’-nya pasti enak”
Sigmun - Behelit
https://orangecliffrecords.bandcamp.com/track/behelit
Selalu merasa kalau lagu-lagu Sigmun cocok menjadi pengiring untuk perang mistis epik yang menegangkan. Sebuah jam dengan lapisan-lapisan dalam yang memabukkan.
Sore ft. Vira Talisa - Rubber Song
https://www.youtube.com/watch?v=U93EuEiO1-c
Channeling their Smashing Pumpkins adoration with lovely approach
Suku Dani - Mau Apa?
https://open.spotify.com/track/1Fm5HGe7gcm12OcwVSH0bo
Lagu ngamen bule hobo dengan positivitas hippie
T
Talun Awan - Anakto
https://www.youtube.com/watch?v=gS_Ax1Xp0G8
Gila ye. Feeling-nya kayak pertama kali denger Sigmun. Sedap.
taRRkam - Bicara Masa Depan
https://www.youtube.com/watch?v=s9PyInJYq7w
Makin matang, makin straight-to-the-point, makin kelihatan levelnya di atas band seangkatannya
Texpack - Zirah
https://www.youtube.com/watch?v=rj4lc0txDnw
90′s Netral vibes
Tulus - Labirin
https://www.youtube.com/watch?v=ANLIBOKQVLc
Padahal kalau dipikir-pikir lagu Tulus ya gitu gitu aja, improvisasinya paling beda dikit tapi kok ya enak terus
U
The Upstairs - Semburat Silang Warna
https://www.youtube.com/watch?v=gijyPu-_pCU
Dibuka dengan drum yang menggelora dan kemudian disambut synth futuristik yang membuka tabir menuju kejutan demi kejutan lainnya, kemudian lirik puitis ala Jimi yang tiga dimensi, ini adalah pencapaian terbaik The Upstairs dalam beberapa tahun terakhir.
V
Vallendusk - Eons
https://open.spotify.com/track/7KG48KTwT7MxIhAdA2HOBG
Almost 9 minutes melodious epic black metal
Vira Talisa - Down in Vieux Cannes
https://www.youtube.com/watch?v=2yDQRSqVOYk
Vira yang spesial, Vira yang berhasil lepas dari bayang-bayang vokalis pop sejenis, Vira yang konsepnya menuju matang
W
The Whistling Possum - Them Are Pigs
https://dismantledjkt.bandcamp.com/track/them-are-pigs
A ‘fuck you’ gesture in a poppish posture
Y
Yura Yunita - Takkan Apa
https://www.youtube.com/watch?v=1ISgCtaRxeE
“Aruna dan Lidahnya” brought me here
0 notes
Text
Top 50+ Tracks of the Year 2017
Melanjutkan apa yang saya lakukan di akhir tahun 2015 dan 2016, saya mencatat lagu-lagu lokal yang berkesan di tahun 2017. Tiga tahun belakangan saya memang lebih sering mengulik materi dari negeri sendiri ketimbang dari luar. Bukan karena merasa nasionalis, tapi lebih disebabkan antusiasme pada musisi Indonesia yang setiap tahunnya terus mengejutkan.
Di tahun 2017 tren musik hip hop semakin menguat, sedangkan folk tetap punya jagoannya, sisanya indie pop, indie rock dan elektronik mencuat. Mengingat saya banyak sekali datang ke festival tahun ini, penampilan panggung jadi faktor yang turut menentukan. Ada artis-artis yang saya kurang sreg di rekaman, ternyata cukup menarik ketika live. Menemukan musik baru di festival juga merupakan hal yang seru.
Dalam daftar bisa juga dilihat kalau tak semua lagu datang dari tahun 2017. Ada beberapa yang dari tahun lalu, namun baru intens didengarkan tahun ini. Bisa karena musik videonya baru dirilis tahun ini atau saya yang kembali tanpa alasan tertentu, terdengar saja. Maka dari itu, maaf ya kalau ada beberapa yang terlewat tahun ini.
Sebenarnya juga tahun ini saya banyak mendengarkan album mahakarya dari Yockie Suryaprayogo yaitu Jurang Pemisah. Untuk itu paragraf ini didedikasikan untuk album hebat tersebut yang beberapa lagu syukurnya sempat saya tonton dimainkan live.
Terima kasih untuk para musisi yang membantu mengisi hari. Semoga bisa diberi kesempatan untuk berkarya terus dan menghibur orang banyak. Selamat menemukan dan mendengarkan musik kesukaan saya tahun ini bagi kalian yang membaca blog ini.
0 - 99
70s OC – Nongkrong 70
https://open.spotify.com/track/560s6ZWrbxQ9f0JgmLdSSE
A
A. Nayaka x Ramengvrl (Prod. Sihk) – Hyperballin
https://open.spotify.com/track/2CvvpLLO9UBvfvLRC23no4
Adrian Adioetomo – Tanah Ilusi
https://www.youtube.com/watch?v=QLtjyazXPVs
Adrian Khalif (Prod. Dipha Barus) – Made In Jakarta
https://open.spotify.com/track/3mLCSpoSQYcblWfwzs5jmn
Adrian Yunan – Mimpi Seperti Hidup
https://open.spotify.com/track/73briq2EEisv2Ej179B5IR
Afternoon Talk – Beautiful Day
https://open.spotify.com/track/1nqBdmlzJOodd2K6sPkaMr
Aldin ft. Mocca – Bundle of Joy
https://open.spotify.com/track/5rXGTYEfu9AH9h65Cu5dpI
Andien, Tomorrow People Ensemble – Warna Warna
https://open.spotify.com/track/41tU4epymAlayJnYmBNM7z
Anomalyst – Senyawa
https://open.spotify.com/track/3nzvsnYnaKJFuTJ7U5DfIa
B
BAP – Bad Decisions
https://open.spotify.com/track/75QItkJYOK4wdD2XYc5xkI
Barefood – Candy
https://open.spotify.com/track/31VxPWcFlGCVg3wm2AwKck
Bedchamber – Out of Line
https://open.spotify.com/track/502xcsoFDJQo6Biy2nNWok
Bin Idris – Jalan Bebas Hambatan (2016)
https://open.spotify.com/track/5BkqHSc5RZdM5sXhWygTdh
Bottlesmoker - Humba Sumba
https://open.spotify.com/track/7eKJh7wny2iHnFAj73l9oq
C
Cholil Mahmud, Yudhi Arfani, Zeke Khaseli, Riko Prayitno, Giovanni Rahmadeva – Lazuardi
https://open.spotify.com/track/0sZVMImklCW7f6FrwcHS2Y
Cleve – Jeda
https://dismantledjkt.bandcamp.com/track/jeda
Cotswolds - Spectrum of Our Time
https://soundcloud.com/hemarecords/cotswolds-spectrum-of-our-time
CVX ft. Antartika – Biru
https://open.spotify.com/track/6pCfWG8YEdrqM5VrjPLMZW
D
Danilla – Laguland
https://open.spotify.com/track/7G30hvTPpevxz9oO847smD
Dipha Barus ft. Nadin – All Good
https://open.spotify.com/track/3s8ik4CUIZXXGDBgD0EAZ5
Direct Action – Blush, Blush
https://open.spotify.com/track/6R0wcX3LQavgfOUqxurIh8
E
Eleventwelfth ft. Asteriska – Your Head As My Favourite Bookstore
https://open.spotify.com/track/1vis518k36KnPvvt1K9tF5
Emir Hermono ft. Rayssa Dynta – Call On U
https://open.spotify.com/track/32kVjTXe3Ls2fpvWzL6uy6
F
Figura Renata – Rasa dan Karsa
https://open.spotify.com/track/5QIdH1OBkc5ru2NBTeeMaE
Filastine & Nova – Perbatasan
https://open.spotify.com/track/0YJVYPpO9HB8MrOu39s6Wm
Fisika Matematika ft. BSTRD – Colors
https://www.youtube.com/watch?v=dY96dXQRywU
Future Collective ft. Anindita Saryuf – Molposnovis
https://www.youtube.com/watch?v=N9BktvObPTg
G
Gardika Gigih – Kereta Senja
https://open.spotify.com/track/1VNueIXrKgYiVJ1vNCu7EX
GAUNG – Summa Injuria
https://open.spotify.com/track/5mbsrbgiKqEKP8OTmvvGwN
Grrrl Gang – Thrills
https://open.spotify.com/track/67SwYFGwFJtFz8j5ev4rNf
H
Heals – False Alarm
https://open.spotify.com/track/3NFI8R8pUTja7orZLwqVbs
Hivi! – Remaja
https://open.spotify.com/track/1SaQZoFXNu7ZAxxKImzFgf
Hurt 'Em – Deceit | Patronage
https://www.youtube.com/watch?v=-fprNBCL9TA
I
Ify Alyssa, Gerald Situmorang – Gitar
https://open.spotify.com/track/1a57spRtwg2zOdHGkf9nNB
Ikkubaru - Chasing Your Shadow
https://www.youtube.com/watch?v=BDWkDaSbKcg
Irine Sugiarto – Altokumulus Kelabu
https://www.youtube.com/watch?v=x6BJFDTWoTs
J
Jason Ranti – Bahaya Komunis
https://www.youtube.com/watch?v=Z9owhSemjVw
Jemima – The Sleep
https://open.spotify.com/track/5isrhwChXoNj6YKQAkz8N7
JKT48 – Darui Kanji + Mr. Kissman
(Not Available Digitally)
Joe Million, Mardial – Sakaratul
https://www.youtube.com/watch?v=vjzqbowQUME
K
Kelelawar Malam – Jalan Gelap
https://www.youtube.com/watch?v=OrK1plj5MDc
Kelompok Penerbang Roket – Berita Angkasa
https://open.spotify.com/track/3ZqDDAJ5XKh3gkwLE6Q4XS
L
L’Alphalpha – Pulang Kembali
https://open.spotify.com/track/3ZqDDAJ5XKh3gkwLE6Q4XS
Laze – Kota Keras/ Waktu Bicara
https://www.youtube.com/watch?v=iNKk2P29P2I
M
Maliq N D’Essentials – Maya
https://open.spotify.com/track/1VFverGVBFSCcrqeETFU8b
Mardial ft. A. Nayaka – Rush
https://open.spotify.com/track/4J8kFjQaX0mkIp7GNdkmf8
Matter Halo ft. Nadin – Teralih
https://open.spotify.com/track/5tCuz8G2joSFqU7wwuSMZL
Melancholic Bitch – Bioskop, Pulau Lipat
https://open.spotify.com/track/6LbxkFnBTYPNvWwtgbdb3K
Merah Bercerita – Bunga dan Tembok
https://open.spotify.com/track/6jU6LwvNtUeLEyzJuyYgMi
Midnight Runners – Galih & Ratna (Remix)
https://midnightrunners.bandcamp.com/track/galih-ratna
Moonbeams – Coolibah '97
https://soundcloud.com/leeds_records/moonbeams-coolibah-97
Morfem – Roman Underground (2016)
https://www.youtube.com/watch?v=Swrya_UqbG4
Much – Be Seen
(not available digitally)
Murphy Radio – Sports Between Trench
https://www.youtube.com/watch?v=mLsludyIgDc
N
NAIF – 7 Bidadari
https://open.spotify.com/track/4nCGkarr1clVfNLUDlAFqI
NIKI – Chilly
https://open.spotify.com/track/2YYjP4oIs1iVlzHb5rXgUC
NonaRia – Antri Yuk!
https://open.spotify.com/track/3xtBHWu1OP5c2AXKvVfDyw
O
OM PMR ft. Kunto Aji – Too Long To Be Alone
https://www.youtube.com/watch?v=MHgrIeJKViI
P
Pijar – Tropis
https://open.spotify.com/track/0GFT0HMKqPUx1vaBkW8SpI
Polka Wars – Rangkum
https://open.spotify.com/track/4j9AWlGmYrQwjxvmObIzXm
R
Rafi Muhammad – Break The Rules
https://open.spotify.com/track/7g34GnjJF2qRX1FNNVEfsI
Ramengvrl – Go! (I Can Be Your)
https://open.spotify.com/track/6DBXh9x9A4Nc5QYKoZgaIO
Rand Slam X Jason Ranti – Manual Hidup Hepi Bab 1.1
https://www.youtube.com/watch?v=lxdvz5bRVo4
The Rang-Rangs – Ku Ingin Bersamamu
https://www.youtube.com/watch?v=zI7McX9ZiPQ
Rayssa Dynta – Something About Us
https://open.spotify.com/track/4fgFwacONIsulkNYG9Qf8P
Rendy Pandugo – 7 Days
https://open.spotify.com/track/1e85s2umVZekQ7VWjAPBIe
Rich Chigga – Glow Like Dat
https://open.spotify.com/track/4Tulf6yVo59f2ofSi3YUqW
Rusa Militan – Black Sun
https://open.spotify.com/track/7fmarSPA2eVljvkjQ7OKbU
Rock N Roll Mafia X Elephant Kind – Thrill Pills
https://www.youtube.com/watch?v=OEI4rmKKu58
S
Sal Priadi – Kultusan
https://open.spotify.com/track/6fmn8l7rJou9AFeobmxADO
Scaller – Move In Silence
https://open.spotify.com/track/2RgP3ORj8gV2Ed7mEbdutO
Seahoarse – Cricket Choir
https://open.spotify.com/track/3iPrATB1hQG8zhKkNZ5wzr
Secret Meadow – Water in the Flowing River
https://open.spotify.com/track/7ubph8ZUNlT300b8S25pOb
Sheryl Sheinafia – Gita Cinta
https://www.youtube.com/watch?v=c2GRs5kzLl0
The Spouse – Kelam Malam (Pengabdi Setan OST)
https://open.spotify.com/track/2PUpIsB4z3pmETqBdtpyTp
Sugarkane - Unhinged
https://soundcloud.com/hujanrekords/sugarkane-unhinged
Sugarsting – Chasing Pony
https://soundcloud.com/sugarsting/chasing-pony-demo
The Sweetest Touch – Crystal Shades
https://www.youtube.com/watch?v=IjPCgPPLJWo
T
Tarrkam – Codename DK
https://soundcloud.com/tarrkam-music/codename-dk
Teddy Adhitya – Let Me
https://open.spotify.com/track/7DbcYoZyhsud6xwjcAvCKg
Tigapagi & Danilla - Tidur Bersama
https://www.youtube.com/watch?v=507q_wy4fUw
U
Uncanny – Lone Survivor
https://open.spotify.com/track/0nB3ZlTrGsnQchzMyKY4M8
V
Vague - Sajak Pucat Pasi
https://open.spotify.com/track/5tOTN5yteCaeaz8K52H9WR
Vallendusk - Coronation
https://www.youtube.com/watch?v=ri077SDLsfQ
W
Wangi Gitaswara – Incognito (2016)
https://open.spotify.com/track/5jjQEsN8aT91bNb0hZQi4q
White Shoes & The Couples Company - Hidup Hanya Sekali
https://www.youtube.com/watch?v=OJJPe8kqGPw
Z
Zat Kimia – Feromon
https://open.spotify.com/track/6Lr8xonx89na2ROXtNW1W7
1 note
·
View note
Text
50+ Tracks of the Year
Meneruskan tradisi yang dimulai tahun lalu, saya mencoba mendokumentasikan lagu-lagu yang membekas di kepala selama setahun. Dibandingkan tahun kemarin, saya lebih rajin mencari tahu dan mengulik lebih dalam genre-genre tertentu. Keuntungan bekerja di media musik terbesar di Indonesia membantu juga saya mengakses lebih banyak informasi.
Di tahun ini, saya mulai menelusuri scene hip hop Indonesia. Kalau sebelumnya hanya melihatnya sekilas atau mendengar lagu-lagu yang kebetulan mampir di depan mata, tahun ini saya khusus memberikan waktu lebih untuk hip hop. Serunya tahun ini juga adalah tahun yang sangat keren untuk hip hop. Di luar kontroversinya, artis-artis berbakat turut berkarya menunjukkan karya-karya spektakuler. Bukan cuma ‘musik yang dibuat serius’ tapi parodi, cover maupun remix mendapat perhatian.
Selain hip hop, tentu saja sangat menyenangkan untuk melihat genre-genre yang saya sukai masih bisa menawarkan sesuatu: indie pop dan folk punya banyak rilisan baik sampai fantastis. Aksi baru maupun lama menunjukkan kalau kedua genre ini akan selalu menarik.
Di daftar ini anda dapat menemukan pop mainstream, indie rock yang slick, dangdut yang norak sampai J Pop yang disepelekan. Begitulah telinga saya, kadang bisa menampung sesuatu yang tidak orang sukai tapi toh saya menemukan kepuasan setiap memutar lagu-lagunya. Bagi saya, mendengar musik yang perlu diutamakan adalah kesenangannya, bukan sekedar kerennya.
Selain dokumentasi, pembuatan daftar ini juga adalah sebuah apresiasi. Salut buat siapapun di manapun yang telah mencurahkan waktunya menyalurkan gairah dan kecintaan terhadap musik. Oh iya, bagi anda yang membaca, semoga menemukan idola baru karena membaca daftar ini. Terima kasih.
A
A. Nayaka – Chapters
https://soundcloud.com/ariel-nayaka/06-chapters-prod-greybox
AGGI – Punk Boy Meets Punk Girl So What
https://rizkanrecords.bandcamp.com/track/punk-boy-meets-punk-girl-so-what
AK//47 – Ignorant Middle Class
https://www.youtube.com/watch?v=9KvAs-kHo04
Aldi Ramadhika ft. Jasmine – GOOD (Parody of Young Lex ft. Awkarin - BAD)
https://www.youtube.com/watch?v=ylNF1Xo1gWk
AriReda – Di Restoran (2015)
https://open.spotify.com/track/3WrhTkjAatBVsO53fwSmTm
Aya Anjani – Darling Selalu
https://www.youtube.com/watch?v=pEPL6rOCHzU
Ayub Jonn – With U
https://www.youtube.com/watch?v=LxOM86isfvY
B
Ballads of the Cliché – I’m In Love with a Girl Who Doesn’t Know I’m Exist
https://open.spotify.com/track/6nCP1l6xHMW6IoikMWyzP9
Banda Neira – Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti
https://www.youtube.com/watch?v=fY8L4K30hDw
Bangkutaman – Lelaki dan Hidupnya
https://www.youtube.com/watch?v=KNTRjK_TXUE
Bars of Death – Tak Ada Garuda di Dadaku
https://soundcloud.com/morguevanguard/bars-of-death-tak-ada-garuda-di-dadaku
Bin Idris – Dalam Wangi
https://www.youtube.com/watch?v=NBuFNVQgzTc
Binatang Liar – Perkenalan Singkat Part 2
(Not available digitally)
Bottlesmoker – Batara Pandita
https://www.youtube.com/watch?v=jQck6CPjeRI
Bourgeouis – Mattias
https://soundcloud.com/i-wanna-be-your-tiger/bourgeois-mattias
C
Christabel Annora ft. Iksan Skuter – Rindu Itu Keras Kepala
https://www.youtube.com/watch?v=gj4nh1d2MWA
The Clays – Hipotesa Asmara
https://soundcloud.com/thisisclays/the-clays-hipotesa-asmara
Collapse – Given
https://open.spotify.com/track/51MuUWsKVk4Yx6LGKm2l4t
The Cottons – It’s Only a Day
https://dismantledjkt.bandcamp.com/track/its-only-a-day
Crystal Opera ft. Young Lex – Kelelawar
https://www.youtube.com/watch?v=RjdE9WWa4Uo
CVX & Antartika – Biru
https://soundcloud.com/uprising_id/biru
D
Danilla – Pilih Menantu
https://open.spotify.com/track/56urCqwcTEEuoPWbUNvBnO
Decemberkid x Naj – Bad (Young Lex ft Awkarin Edit)
https://soundcloud.com/decemberkid/young-lex-ft-awkarin-bad-decemberkid-x-naj-edit
Dialita – Di Kaki-Kaki Tangkuban Perahu
https://soundcloud.com/yesnowave/dialita-di-kaki-kaki-tangkuban-perahu
Dipha Barus ft. Kallula – No One Can Stop Us
https://www.youtube.com/watch?v=D7INrJbaiH0
Dos 93 – AKU チンタ DIA (私はあなたがchrisye欠場)
https://soundcloud.com/cvxofficial/7-dos-93-aku-dia-chrisye
E
Emir Hermono ft. A. Nayaka – 3 AM In Jakarta
https://www.youtube.com/watch?v=UKvnoCmGdEY
Endah N Rhesa – Ruang Bahagia
https://www.youtube.com/watch?v=rDw2xApyODU
F
Filastine – The Miner
https://www.youtube.com/watch?v=G-XcKvIKE_E
Future Collective – Vista Panoramica
(Not availabe digitally)
G
Gamaliel Audrey Cantika – Never Leave Ya
https://www.youtube.com/watch?v=Gyxcuu7mD5Y
Grace Sahertian – Diam
https://www.youtube.com/watch?v=BXG1lRUvjpk
H
Harlan – Yoga Bersama Keluarga
(Not available digitally)
Hello Benji and the Cobra – Terbawa Emosi
https://soundcloud.com/hellobenji/terbawa-emosi
HIVI! – Pelangi
https://www.youtube.com/watch?v=bBjENsfyvFs
I
Indische Party – On Vacation
https://www.youtube.com/watch?v=guNM1KLMkks
Indrakustik – I Remember
https://open.spotify.com/track/4lJ9bas8bfkD16KXqNeIhI
J
Jason Ranti – Stephanie Anak Senie
https://www.youtube.com/watch?v=GQJ_EfkhGxs
JERE ft. Mighty Che – TV
https://soundcloud.com/jerefundamental/jere-tv-feat-mighty-che
JKT48 – Kapasitas Ikan Migrasi
https://soundcloud.com/xoxomond/kaiyuugyou-no-capacity
Joe Million – Si Miskin Omdonesia
https://soundcloud.com/joemillionraps/si-miskin-omdonesia
Joey Alexander – Sunday Waltz
https://open.spotify.com/track/6CwUQV4e5eO7CduZEhl1TP
Jonathan Kusuma – Autamatone
https://open.spotify.com/track/5u1ZJPqs1JqeyvsyaPHubz
K
Kelompok Penerbang Roket - Jimi Hendrikoes
(Not available digitally)
KimoKal – Lonely Child
https://www.youtube.com/watch?v=nhg0K9fzqBs
KLAV ft. Rizkia Larasati – You Make Me Feel Like
https://www.youtube.com/watch?v=ydlAkD-8w5E
Krautmilk ft. Ranmamuse – Candu (Awkarin Cover)
https://soundcloud.com/krautmilk/awkarin-candu-cover-krautmilk-ft-ranmamuse
L
L’Alphalpha – Tualang
https://open.spotify.com/track/1S0fEWIaICXVnMDopcH145
Laze – Budak
https://www.youtube.com/watch?v=HxdaDKNnwf0
Libertaria ft. Farid Stevy – Orang Miskin Dilarang Mabuk
https://open.spotify.com/track/0Q9M8D9XHupmhNXXLLagbM
M
Maliq N D’Essentials – Mendekat, Melihat, Mendengar
https://www.youtube.com/watch?v=6bnb-XTQlVM
Mardial ft. Laze & Yacko – Bad Seeds
https://www.youtube.com/watch?v=g5DTuAC3Wic
Mario Zwinkle – Funk Yeah
https://www.youtube.com/watch?v=AHLGGzrYVS0
Marlo Copo – Awkarin’s Confession Rap Cover
https://www.youtube.com/watch?v=VkbZDWzPgHY
Much – Break Heart, Break Apart
https://www.youtube.com/watch?v=hiiXRyFm6wk
Mustache and Beard – Senyum Membawa Pesan
https://open.spotify.com/track/2cRJeUIl3O6fdq6djaXvI5
Mutombo – Elaine
https://soundcloud.com/mutombo-373629426/elaine
Mondo Gascaro – A Deacon’s summer
https://www.youtube.com/watch?v=JkmTIavsAp4
My Secret Identity – Every Summer
https://soundcloud.com/tromagnonrecs/every-summer
N
Nerv.ous – Lagu Angsa
https://www.youtube.com/watch?v=uExjFDDQSUY
Nesia Ardi – Letnan Hardy
https://open.spotify.com/track/3NLKgnZe6zNUaedHIPQZkV
Niska – 4 Sample 20 Drumbreaks (2015)
https://www.youtube.com/watch?v=rOSI3h1-DGw
Nonanoskins – Catwalks
https://nonanoskins.bandcamp.com/releases
O
Oscar Lolang – Eastern Man
https://soundcloud.com/oscar-lolang/easternman
P
Peonies – Whispering (All the Colours)
https://www.youtube.com/watch?v=W99aM_GTWEc
Pijar – Wajah Fana
https://www.youtube.com/watch?v=JuATA6gLTfM
Pullo – Strained
https://soundcloud.com/ppppullo/strained
R
Raisa – Kali Kedua
https://www.youtube.com/watch?v=SHj2kJzVi_g
Rajasinga – Ada?
https://www.youtube.com/watch?v=me6WWg_rJQY
Rich Chigga – Who That Be
https://www.youtube.com/watch?v=_D9rN-hX0hE
Rizky Febian – Penantian Berharga
https://www.youtube.com/watch?v=dXoCVy43AIM
S
Saturday Night Karaoke – Never Learn
https://saturdaynightkaraoke.bandcamp.com/track/never-learn
Shadowplay – Kesal
https://medandjaya.bandcamp.com/track/kesal
Shanty, Tara Basro, Tatyana Akman – Pasar Geliting
https://open.spotify.com/track/30HSX3fOn1Yweah0gxbqQ1
Shanty Paredes – Berharap Tak Berpisah
https://www.youtube.com/watch?v=8k-9DIuuzXw
Skandal – Superfine
https://soundcloud.com/skandalrockband/superfine
Sky Sucahyo – Lejar
https://www.youtube.com/watch?v=Y0je7H4F5l0
T
TBRX – Manusia Pemakan Anjing
https://soundcloud.com/tbrxrock/manusia-pemakan-anjing
Terapi Urine Ft. Gilang Gombloh – Om Telolet Om
https://terapiurine.bandcamp.com/track/om-telolet-om-ft-gilang-gombloh
Tika & the Dissidents – Tubuhku Otoritasku
https://www.youtube.com/watch?v=-KNL7lUchtc
Timeless – Golden Age
https://www.youtube.com/watch?v=dZ4U7RLXnN0
Titiek Puspa – Tiga Dara
https://open.spotify.com/track/2Ilny8oIPDuzUzqQcNt6Ct
To Die – Slave by the Machine
(Not available digitally)
The Trees and the Wild – Empati Tamako
https://www.youtube.com/watch?v=v6q0Q_CunpQ
Tulus – Ruang Sendiri
https://www.youtube.com/watch?v=c0p-61mLUGw
U
Uncanny – Conform
https://cyerecords.bandcamp.com/track/conform
Uwalmassa – ꧑
https://soundcloud.com/divisi62/1a-1
V
Vira Talisa – If I See You Tomorrow
https://open.spotify.com/track/2B5mptUTfxrq1JTEUd4kTH
W
Water Sport – Romantika Gothik Remaja
https://open.spotify.com/track/75Q2zyiYwMgqo0WNBIKeqf
Wangi Gitaswara – Gerimis
https://soundcloud.com/wgitaswara/wangi-gitaswara-gerimis
The Whistling Possum – Some Pop Kids Are Even Worse
https://soundcloud.com/ndieoveongs/the-whistling-possum-some-popkids-are-even-worth
X
Xaqhala – Young Wack
https://www.youtube.com/watch?v=jCPvOHt_hmM
Y
Yosugi ft. Kidd Santhe – Hookie Hookie
https://soundcloud.com/culdesacollective/yosugi-hookie-hookie?in=yosugi/sets/friends-i-dont-have-many-of-those
Young Lex ft. Gamaliel – Slow
https://www.youtube.com/watch?v=nkm32elBk4o
2 notes
·
View notes
Text
Sebuah catatan tentang Eternal Sunshine and the Spotless Mind dan Coriouser and Curiouser
Sudah lama sekali, saya ingin menuliskan sesuatu tentang dua karya, yang pastinya akan saya singgung jika suatu hari saya diwawancara tentang “sebutkan karya favorit anda sepanjang masa” dan inilah hasilnya. Curiouser and Curiouser dan Eternal Sunshine of the Spotless Mind adalah dua karya yang menakjubkan, dua-duanya mempunyai kesamaan. Fondasi kedua karya ini adalah suatu tema yang universal dan telah di-recycle sesering mungkin hingga mencapai titik jenuh dan membosankan. Jika Charlie Kaufman dan Michael Gondry mengambil pijakan bernama Cinta, Santamonica mengambil pijakan bernama Pop. Dua-duanya adalah komoditi utama setiap orang, bahkan sampai membuat alergi segelintir orang. Anehnya, jika kita telisik secara cermat, meskipun kedua mahakarya itu didasarkan oleh sesuatu yang biasa, cara mereka menggarapnya bukan lah sesuatu yang biasa, membingungkan bahkan rumit, tapi mungkin yang paling absurd adalah kenyataan bahwa kedua mahakarya itu tetap saja, menghasilkan sesuatu yang manis dan mudah dicerna! Gila kan? Haha. Dalang Iyub adalah Gondry-nya scene musik tanah air, kalau Gondry bereksperimen dengan apa yang mungkin dilakukan kamera video, Iyub atau Joseph Saryuf bersenjatakan instrument musik, dua-duanya diberkahi bakat yang luar biasa, sehingga menghasilkan sesuatu yang out-of-the-box, hal ini dimungkinkan karena pengetahuan mereka atas senjata (dan tekhnik yang mungkin dilakukan) masing-masing yang luas, hasilnya pun mencengangkan dan membawa kita ke alam fantasi yang berbeda (dan kadang tak terpikirkan). Iyub, tidak diragukan lagi adalah produser musik bervisi menakjubkan, seperti juga Gondry, dia berani menaklukkan batasan-batasan yang ada dan memanfaatkan setiap kemungkinan. Jangan heran, kalau karyanya cenderung memusingkan, tapi adalah menarik ketika kita tetap terpukau dengan keseluruhan karyanya. Sedangkan dita, sang vokalis dan penulis lirik, boleh lah kita sejajarkan dengan Charlie Kaufman, dua-duanya puitis dengan caranya tersendiri, tema yang diangkat dalam setiap tulisannya pun sering kali tidak ringan, tetapi tetap saja mudah untuk dicintai. Perpaduan dua orang yang punya visi di luar batas adalah karya yang di luar batas pula, uniknya seperti yang telah diutarakan, tetap ada manisan yang membuat kita kecanduan kepada karya di luar batas itu. Dari sini, saya membedah kedua karya yang sangat saya cintai ini. Santamonica - Curiouser and Curiouser Apa kalimat yang tepat untuk menggambarkan album ini? Banyak reviewer dengan pengetahuan musik yang lebih luas daripada saya telah mendeskripsikannya dengan baik, tetapi saya menyimpulkan album dari duo suami istri fashionable ini sebagai “Soundtrack untuk film Alice in Wonderland-nya Tim Burton” Sejujurnya, cukup mengejutkan melihat lompatan yang mereka buat dari EP yang sekaligus dijadikan kado pernikahan dan debut professional pertama mereka. Tak ada sedikitpun nafas tersisa dari mini album sebelumnya, semuanya dirombak habis-habisan, genre musik dibengkokkan dengan semena-mena, kejutan menanti di setiap detik lagu, vokal dan lirik dita bolehlah saya bilang distingtif, akan menjadi menarik ketika kita jeli menangkap darimana influence mereka berasal, tapi tanpa harus berpikir sifat bermusik apa yang mereka campur adukkan, kita tetap dibuatnya mabuk. Barisan lagunya menarik dengan gayanya sendiri, tetapi tetap sulit dipisahkan satu sama lain. Nafas modern jazz, shoegaze, shibuya-kei, prog rock, math rock dan lain-lain yang mereka terapkan di berbagai lagu, menjadikan mereka band paling eklektik, untuk membedah album ini secara teliti pastinya akan menghabiskan berlembar-lembar halaman. Hehe Untungnya lagi, Santamonica adalah sebuah proyek yang sangat sadar diri, sadar kalau musik yang mereka mainkan cerdas dan menarik, mereka pun membungkusnya dengan sebuah imej yang memang cocok bagi mereka. Selain mengeluarkan ide dari kepala sendiri, bahkan mereka juga dibantu Art Director bernama Dibyokusumo, yang bahkan membantu mereka hingga sekedar pemotretan untuk sebuah majalah. Jadi, tak usah heran lah, kalau mereka dengan mudah dikenali. Tetap, dengan segala hal out-of-the-box yang mereka buat, mereka tetap bisa dikenal luas, hingga menjadi headliner bagi Melody of Life, festival bergengsi musik Thailand, terbukti lah slogan yang diciptakan Efek Rumah Kaca, bahwa “Pasar Bisa Diciptakan”, memang pasar bukan tuan yang harus selalu dituruti maunya! Satu pertanyaan menanti, kalau album ini sudah sungguh luar biasa, dan bahkan dijuluki sebagai album terbaik dalam 10 tahun terakhir scene musik local oleh salah satu newsletter musik bergengsi, apa lagi yang akan mereka suguhkan untuk album berikutnya? Charlie Kaufman-Michael Gondry – Eternal Sunshine of the Spotless Mind Kalau saja bukan Charlie Kaufman dan Michael Gondry yang mengeksekusi ide ini, bisa saja cerita tentang orang yang berusaha menghapus kenangan akan kekasihnya, menjadi sesuatu yang biasa-biasa saja, datar dan tidak menarik, memang dasar keduanya seniman nakal, ide cerita itu pun disulap menjadi sebuah karya yang cerdik dan tak masuk di akal, tetapi tetap membuat kita terhenyak lalu tersenyum. Eternal Sunshine, hebatnya dengan segala keunikan yang dibuatnya adalah sebuah kisah yang manis dan romantis, gagasan tentang “bagaimana bila kita bisa menghapus kenangan cinta akan seseorang?” adalah sesuatu yang dekat dengan semua orang, termasuk saya, yang sering ingin lari dari kenyataan, tetapi film ini pun mengajari bahwa “apakah kenangan akan lebih bermakna ketika kita memutuskan untuk menghapusnya begitu saja?”. Seperti juga nilai raport merah atau tamparan di guru ketika masih sekolah, putus dengan pacar adalah sesuatu yang menyakitkan, tapi apakah semuanya akan jadi lebih baik dengan keputusan untuk menghapusnya secara ekstrim, padahal nilai raport merah atau tamparan guru di sekolah, bisa menjadi bahan tertawaan menarik di kemudian hari, dan kadang membuat tersenyum-senyum sendiri. Gagasan ini lah yang menyuntikkan kadar manis dalam tubuh Eternal Sunshine of the Spotless Mind. Setelah berkutat dengan hal-hal yang memusingkan seperti di karyanya terdahulu, Kaufman berhasil menggodok cerita yang tak kalah menakjubkan dengan tema primitif. Gaya penulisannya memang tetap khas seperti yang dia lakukan di karya-karya sebelumnya, susah ditebak apa maunya, dan kuat penokohannya, ini yang selalu membuat karyanya menarik. Keberhasilan skrip yang dibuat Kaufman bisa dibilang ditentukan juga oleh Gondry, karena dia lah yang punya andil lebih untuk mewujudkan ide unik ini ke dalam bahasa gambar, alhasil emosi film pun keseluruhan ikut-ikutan meledak, menghasilkan kejutan dengan permainan efek yang memanjakan mata dan membuat berdebar-debar, Gondry dengan baik menerjemahkan apa maunya Kaufman dengan baik, sangat baik malah, karena tekhnik yang dia gunakan, malah menunjang jalan cerita bukannya menutupi kehebatan skrip yang sudah ada. ---------------------------------------------------------------------------------------- Pada akhirnya, kedua mahakarya yang keluar dari insan jenius ini, mengajarkan saya satu hal, mungkin memang benar tak ada lagi orisinalitas, tetapi eksplorasi sebuah hal yang sudah umum bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Tak ada batasan untuk sebuah ide, semua masih bisa diwujudkan. Hasilnya adalah sebuah redefinisi pop dan redefinisi cinta. Terima Kasih Santamonica, Terima Kasih Michael Gondry-Charlie Kaufman
Catatan: Ditulis dan diterbitkan di Multiply pertama kali pada 7 Oktober 2008. Ditampilkan sesuai aslinya.
0 notes
Photo
Tahun ini jadi tahun yang menyenangkan. Karena setelah sekian tahun, saya memutuskan untuk kembali mengeksplorasi dunia musik. Terima kasih teknologi yang memberikan kemudahan untuk mendengarkan berbagai jenis musik tanpa hambatan. Berbagai musik saya dengar tahun ini, Keluar dari kebiasaan membosankan patuh akan selera pribadi. Alhasil tahun ini saya bisa lebih menikmati berbagai genre yang jarang saya sentuh seperti post hardcore, emo ataupun pop punk.
Keputusan untuk membuat daftar favorit didasari oleh keinginan untuk memberikan apresiasi untuk mereka yang sudah membuat hidup saya berwarna tahun ini. Juga untuk mendokumentasikan perasaan yang tercipta di tahun ini. Jadi tentu saja semua murni selera pribadi.
Untuk membuatnya menarik saya memberikan beberapa peraturan seperti satu band/grup musik/solois hanya bisa masuk satu lagu saja. Lagu tak harus berada dalam album, bisa saja merupakan sebuah cover, soundtrack ataupun remix. Semua rilisan harus dirilis tahun 2015 (meskipun saya juga menyelipkan lagu-lagu enak dari tahun 2014). Oh iya, tambahan semua lagu adalah dari aksi musik Indonesia. Maka daftar ini pun jadi lebih variatif dan semoga menambah wawasan bagi yang membacanya.
Ini dia 50+ lagu favorit saya selama tahun 2015. Disusun berdasarkan alfabet.
Selamat menikmati.
A City Sorrow Built - Duka/Cita
https://www.youtube.com/watch?v=-4T9xYZuSWs
Adit Bujbunen Al Buse - Lintas Melawai Future Cop 1988 (Pendekar Cyborg OST)
https://soundcloud.com/bujubunengalabuset/lintas-melawai-future-cop-1988-pendekar-cyborg-ost
AGGI - College Friend (2014)
https://soundcloud.com/heyho/aggi-college-friend
Bagas Yudhiswa - Three Years Ago
https://soundcloud.com/bagas-yudhiswa/bagas-yudhiswa-three-years-ago
Barasuara - Sendu Melagu
https://soundcloud.com/arieyansyah/barasuara-sendu-melagump3
Beeswax - Fix (2014)
https://soundcloud.com/beeswaxtheband/02-fix
Deugalih & Folks - Buat Gadis Rasid
https://www.youtube.com/watch?v=oCAraixeXAs
Doyz ft. Morgue Vanguard - Testamen
https://soundcloud.com/grimloc/doyz-feat-morgue-vanguard-testamen
Tribut bagi kultur hip hop yang membesarkan mereka, Doyz dan Morgue Vanguard berkolaborasi untuk track hip hop paling menyenangkan tahun ini.
Efek Rumah Kaca - Putih
https://soundcloud.com/efek_rumah_kaca/putih
Lagu terkuat di salah satu album terbaik tahun ini. ‘Putih’ membuat merinding dari awal mendengar. Paduan spoken word dan vokal lirih dari Cholil membuat lagu ini sangat meditatif. Lagu ini juga terasa sinematis berkat penggabungan dua emosi, kelam dan penuh harapan. Rasanya seperti menonton film-film Terrence Malick.
Elemental Gaze - My Life Without Me
https://soundcloud.com/elementalgaze/my-life-without-me
Ellipsis - Tigris
https://soundcloud.com/orange-cliff-records/ellipsis-tigris
Fault - Silencer
https://soundcloud.com/heyho/fault-silencer
Jangle pop yang tak terpoles dengan vokal yang malas. Track 4 menitan yang punya banyak sekali momen menarik di dalamnya. Kepala mengangguk-angguk, badan bergoyang pelan, kaki terus bergerak terhipnotis mengikuti liuk iramanya.
FEM - Call It On
https://soundcloud.com/FEMOfficial/calliton
FSTVLST - Hal-Hal Ini Terjadi (2014)
https://soundcloud.com/baqiquek/hal-hal-ini-terjadi
Fuzzy, I - Animal Gaze
https://soundcloud.com/fuzzy-i/animal-gaze
Heals - Void (2014)
https://soundcloud.com/healsmusic/void
Indische Party - On Vacation
https://soundcloud.com/indischeparty/onvacation
Ikkubaru - Slide Away
https://soundcloud.com/hopeyousmilerecords/ikkubaru-slide-away
Indigo Moire - Perth
https://soundcloud.com/indigo-moire/perth
Intenna - Flowery
https://soundcloud.com/for-the-records/intenna-flowery
Isyana Sarasvati - Keep Being You
https://soundcloud.com/isyanasarasvati/keep-being-you-isyana
JKT48 - Escape
https://www.youtube.com/watch?v=5FdMhnqVQPI
Kaveh Kanes - November Crush
https://soundcloud.com/kavehkanes/norwegian-crush
Band dream pop terbaik saat ini. Lagu ini jadi perkenalan untuk album ‘Capital’ yang brilian. Petikan gitar yang mendendangkan nada-nada yang membius dimainkan berlapis menutupi vokal yang bernyanyi santai. Bagai melayang di antara hujan permen yang berjalan lamban.
Kelompok Penerbang Roket - Mati Muda
https://www.youtube.com/watch?v=iWmqw7PqAgs
Kimokal - Adiamo
https://soundcloud.com/kimokal/adiamo
Leftyfish - Code Name: Mosquito
https://soundcloud.com/leftyfish/code-name-mosquito
Maverick - Mass Deception
https://soundcloud.com/mvrcksounds/mass-deception
Milkman The Band - Barnaby (Risking It All)
https://soundcloud.com/milkmantheband/barnaby-risking-it-all
Mintygossips - 24/7 Wind Shear
https://soundcloud.com/royalyawns/mintygossips-247-wind-shear
Mocca ft. Aldin - Happy
https://www.youtube.com/watch?v=NwbJE3959WE
Monita Tahalea - 168
https://www.youtube.com/watch?v=vq4_XSPb9NM
Morfem - Tersesat di Antariksa
https://soundcloud.com/morfem/tersesat-di-antariksa-1
Lagu ini menunjukkan potensi terbaik dari Morfem. Track rock yang bising dengan sensitivitas pop. Ngebut tapi juga mudah untuk dinyanyikan bersama. Sedikit mengingatkan pada The Ramones, catchy dan bertenaga.
Much - Carried Away
https://soundcloud.com/itstoo-much/05-carried-away
Mustache and Beard - Tambora
https://soundcloud.com/mustache-and-beard/mustache-and-beard-tambora
Pathetic Experience - Segara
https://soundcloud.com/patheticexperience/segara
Pijar - Moonriver
https://soundcloud.com/pijarmusic/pijar-moonriver
Polka Wars - Mokele
https://soundcloud.com/polkawarsmusic/mokele
Rajasinga - Stoned Magrib
https://www.youtube.com/watch?v=ItTfi0NFys8
Ramayana Soul - Jayaraga Jiwa Mirangga Bhinneka Tunggal Ika
https://soundcloud.com/pasarlokal/ramayana-soul-jayaraga-jiwa-mirangga-bhinneka-tunggal-ika
Sarah Anjani - Hei! (2014)
https://www.youtube.com/watch?v=wb0sHjc3-QE
Pop rock
Saturday Night Karaoke - Took 18 Minutes
https://saturdaynightkaraoke.bandcamp.com/track/took-18-minutes
Sebuah lagu simpel nan manis. Campuran yang sudah lama tak terdengar di kancah yang pretensius ini. Terdengar seperti direkam dengan handphone, lagu ini terasa apa adanya, cocok dimainkan dalam momen kebersamaan yang erat di tengah malam.
Scaller - The Youth
https://soundcloud.com/scaller/theyouth
Shewn - Lawnmower
https://soundcloud.com/haumrecords/haum006-shewn-lawnmower
Sigmun - Vulture
https://sigmunmusic.bandcamp.com/track/vultures-2
Silampukau - Doa 1
https://soundcloud.com/omuniuum/silampukau-doa-1
Suara Awan - Kita Sama Sama Suka Hujan
https://soundcloud.com/sorge-records/suara-awan-live-konser-kita-sama-sama-suka-hujan
Swells - Banal
https://soundcloud.com/wrrecs/swells-banal
Tarrkam - 100 Juta Tenaga Kuda
https://tarrkam.bandcamp.com/track/100-juta-tenaga-kuda
TBRX - Sex Machine
https://soundcloud.com/tbrxrock/tbrx-sex-machine
Terapi Urine - Pasar Santa
https://soundcloud.com/terapi-urine/terapi-urine-pasar-santa
The Kuda - Hantu Laut
https://soundcloud.com/the_kuda/the-kuda-hantu-laut-1
Tigapagi - Sembojan
https://soundcloud.com/tigapagi/sembojan-sebuah-entitas-pendek
Vague - 23 (New Recording)
https://soundcloud.com/vaguemusic/23-new
Voyage of Icarie - Tide Riders
https://soundcloud.com/akamady-records/voyagers-of-icarie-tide-riders
Wu Ming ft. Vira Talisa Dharmawan - Terombang di Penantian (Cover)
https://soundcloud.com/tidawilson/wu-ming-terombang-di-penantian-feat-vira-talisa-dharmawan
Zzuf - Tonight
https://soundcloud.com/leeds_records/zzuf-tonight
4 notes
·
View notes
Text
Memperkenalkan: SUARASAMA
Nama grup musik Suarasama mendapatkan atensi besar musik dunia beberapa tahun belakangan. Suarasama memainkan world music yang memadukan musik batak, melayu juga timur tengah dan afrika. Baru baru ini mereka mengeluarkan album berjudul “Timeline” yang dirilis oleh Space Rec (Jakarta). Sebelumnya album mereka dirilis oleh Radio France Internationale dan dirilis ulang oleh Drag City Records (USA). Di tahun 1998 Suarasama mendapatkan tawaran untuk direkam dan dirilis oleh RFI. RFI adalah radio yang ditujukan untuk negara persemakmuran Prancis. Pada saat itu, mereka biasanya mengeluarkan album kompilasi dan Suarasama menjadi band pertama yang dirilis penuh. Album itu berjudul “Fajar Di Atas Awan” dan berisikan sembilan lagu. Ternyata, setelah bertahun tahun kemudian Bonnie Prince Billy dari Drag City datang dan tertarik untuk merilis ulang dengan lebih pantas. Musisi yang bernama asli Will Oldham tersebut adalah salah satu eksponen penting dari pergerakan alternative country di era 90an. Labelnya juga merupakan rumah dari berbagai musik Pavement, Merzbow, Jim O’Rourke dan lain lain. Berkat mempunyai label dengan hubungan yang bagus dengan dunia musik Amerika Serikat. Suarasama mendapatkan peliputan yang ekstensif dari berbagai media luar dan berpengaruh. Yang paling banyak dibicarakan adalah sebuah ulasan dari Pitchfork. Pitchfork, blog musik yang dikenal sangat kritis memberikan ulasan yang positif tentang album berjudul “Fajar di Atas Awan” yang kali ini dirilis ulang ke dalam vinyl dan CD. Joshua Klein mendeksripsikan musik Suarasama sebagai “The results are frequently too gentle to be outright stunning, but engagingly euphonious all the same. This is patient music, never in a hurry to get anywhere in particular, yet all the more impactful when it finally reaches its destination.” Sejak saat itu, Suarasama membangun reputasi yang spesial di kalangan pecinta musik. Di Indonesia, banyak anak muda yang mulai menaruh minat dan perhatian khusus ini berlanjut dengan sebuah label asal Jakarta bernama Space Rec. menawarkan untuk menjadi rumah album Suarasama yang terbaru. -- Awal pertemuan suami-istri di balik Suarasama adalah ketika mereka berkuliah di University of Washington (Seattle). Di masa itu, ada dua musik yang sedang berkembang World Music dan Grunge. Di masa itu, Irwansyah sempat bermain di dua band, yang satu memainkan musik Grunge dan yang satu memainkan World Music. Dengan kampus yang memeluk banyak kemungkinan pemahaman musik, Suarasama menghabiskan waktu mempelajari berbagai musik dari seluruh dunia. Terutama, musik Sufi yang sangat berbekas dan lalu ditularkan dalam aransemen Suarasama. Rithaony bahkan ketika itu diajar langsung oleh Nusrat Fateh Ali Khan (salah satu musisi berpengaruh di dunia). Selepas kuliah, keduanya pulang ke Indonesia dan memperdalam musik tradisional di kampung halaman sembari menularkan ilmu. Mereka mengakui bahwa dulu susah memperkenalkan jenis musik yang bisa dibilang aneh ini. Musik Indonesia ketika itu tidak langsung menerima Suarasama seperti sekarang. Dengan kesabaran dan tak lelah untuk bereksplorasi, Suarasama kini menikmati hasilnya. “Pada tahun 1995, kami memainkan musik yang sama sekali tidak ada di dunia.” Proses kreatif yang dilakukan selalu mengacu pada 3 elemen utama yang mengakar dalam musik yang dibuat oleh Suarasama – Humanity, Environtment, Spiritualism. Semua itu dibuktikan lewat lirik dan aransemennya. “Bagi saya, bermain musik bukan hanya senang, tapi juga keyakinan.” Tambah Irwansyah. “Menariknya itu ditangkap oleh mereka yang tidak mengerti liriknya. Berarti, energi musik itu yang sampai dan membuat kami bahagia.” Ujar Rithaony. Selain itu, mereka mengaku “Kita itu kalo perform kayak latihan yang pindah, ga ada pretensi. Musik Suarasama adalah cara kita untuk berkomunikasi.. ada kesombongan, ego yang terjawab dalam proses bermusik. Di etnomusikologi ada banyak pilihan. Irwansyah tertarik dengan musik ritual, musik yang berhubungan dengan kepercayaan, musik yang paling jujur dan itu menginspirasi. Energi itu keluar di Suarasama, mengekspresikan diri kepada yang di atas dan alam.” Kini banyak perubahan yang dirasa oleh pasangan ini, generasi muda lebih cair dalam menerima berbagai hal baru dan mau mempelajari tradisi yang telah mengakar. Hal ini tentu sangat positif. “Be musician, harus respect dengan tradisi, karena itulah roots kita dimana kita berada” -- Ada cita cita yang menurut Irwansyah belum terpenuhi yaitu ingin membuat sesuatu yang bisa berguna untuk generasi selanjutnya. Menurutnya, musik mempunyai dua fungsi utama yaitu serve as aesthetic and serve as knowledge dan yang terakhir di Indonesia belum terpenuhi. “Yang ditampilkan di media kita adalah racun. Thanks to Social Media yang membuat segalanya jadi lebih gampang sekarang.” Bagi mereka, apa yang salah dengan industri kita adalah caranya yang instan dan membuat artis artis itu tak teruji. Di Amerika juga ada Industri yang lebih masif. Tapi, jenis musik lain tetap berjalan dan diterima karena ruang itu ada. “Persepsi yang salah Independent Label seperti melawan arus padahal sebenarnya berfungsi memenuhi apa yang tidak terpenuhi oleh major label. Makanya musisi muda di Indonesia bermusiknya jadi kendor.” -- Selain berkesenian dan mengajar, mereka juga mendirikan Rumah Musik Suarasama, sebuah lesehan multifungsi yang didirikan dengan tujuan berlatih musik dan kegiatan lainnya. “Membangun kebudayaan mesti tumbuh dari rumah”
0 notes
Text
Cerita Irham
Ceritanya Irham, adekku yang paling kecil, udah masuk sekolah. Sekolahnya kedatengan brand gitu. Buat promosiin barangnya ke anak SD. Jadi MC nya nanya ke anak-anak. "Di sini ada yang suka jalan-jalan gak?" Irham tunjuk tangan. Terus ditanya sama MC: "Suka jalan-jalan kemana?" Dengan polosnya Irham bales "Ke kuburan" "Loh ngapain" "Ketemu sama bapak"
---
Sebulan lebih yang lalu pas nganterin bapak, namanya juga anak kecil ya, Irham masih bisa lari-lari, tapi kayaknya dia yang paling berat nerima bapaknya udah gak ada.
1 note
·
View note
Text
Racauan Tentang Cara Kita Berkomunikasi
Pemilu 2014 ini menarik sekali. Setidaknya untuk saya yang tertarik dengan cara kita berkomunikasi. Yang paling menarik adalah kegagalan banyak dari kita (termasuk saya) untuk menerima, menyerap dan menyebarkan informasi.
Mari kita bahas kenapa:
1. Cara Menerima Informasi Sebelum euforia pemilu berlangsung, banyak dari kita yang terbiasa untuk membaca headline tanpa membaca isinya. Hal ini makin parah di saat-saat genting sekarang ini. Banyak kesimpulan dadakan diambil, hujatan dilemparkan setelah membaca judul berita yang kadang tidak cocok dengan isinya.
Kebiasaan buruk itu makin jadi jelek ketika kenyataannya terlalu banyak informasi beredar dan faktanya sebagian besar sampah. Media yang kredibilitasnya bisa dipertanggungjawabkan pun bisa membuat kita bertanya-tanya atas pemberitaannya. Belum lagi, media-media yang memang isinya ditujukan untuk fitnah (Seperti PKS Piyungan, VOA Islam, Arrahmah, Trio Macan & Lainnya) atau blog-blog pribadi yang tiba-tiba muncul mencari perhatian.
Sebaiknya bagaimana? Di masa ledakan informasi saat ini kita harus pintar memilah apa yang pantas dibaca. Caranya? Sebisa mungkin perhatikan apa medianya, perhatikan biasnya dan tendensinya, lihat nama penulisnya, lihat kredibilitas penulisnya, cek backgroundnya, kemudian kroscek berita yang mirip tapi dengan angle yang berbeda, perhatikan juga tanggalnya, perhatikan kejanggalan logikanya.
Bacalah tulisan yang sifatnya karya ilmiah dan briset-riset politik tentang isu tertentu untuk mengerti pokok permasalahan.
Kenapa hal-hal tadi mesti dilakukan? Memilih presiden adalah pekerjaan yang berat. Salah pilih bisa berbahaya. Jadi tak apa sedikit capek untuk mendapatkan informasi yang benar ketimbang menerima informasi sampah yang tujuannya tidak baik.
2. Cara Menyerap Informasi
Setelah menerima informasi, kita secara natural membentuk suatu pemikiran yang kita percayai. Rangkaian berita yang kita serap secara tidak sadar membentuk siapa kita dan apa yang kita lakukan di dunia nyata. Maka dari itu, sebaiknya berpikirlah secara rasional dalam menyerap informasi.
Semua orang tentu punya prasangka pribadi ketika menyerap informasi. Bagaimana contohnya? Ingat ketika sedang bergosip tentang orang yang tidak kita sukai? Ada kecenderungan untuk mempercayai apa yang mau kita dengar dan mengolah informasi yang tidak berhubungan untuk dijadikan senjata yang dipergunakan untuk menjatuhkan orang.
Misalnya:
"Iya lah, dia makan aja gak beres. Gak ada teraturnya anak itu." Nah, prasangka ini masih dibawa ketika menyerap informasi dalam pemilu. Kebiasaan mencocok-cocokan atau dalam ilmunya Cocokologi sangatlah berbahaya karena membuat kita menjadi orang yang tidak adil sejak dalam pikiran.
Banyak dari kita yang memakai informasi salah yang diterima untuk menjelekkan pilihan yang tidak kita dukung. Alhasil, sifat kritis yang harusnya sifat dasar manusia tak berguna karena kita hanya memakai informasi untuk mendukung argumen kita, bukan mempertanyakan pilihan kita.
Dalam memilih presiden jadilah pemilih yang peragu. Semua orang tentu punya kebaikan begitu juga kejahatan. Pertimbangkan apa manfaat dan mudaratnya. Kritik calon pemimpin yang kita dukung ketika salah dan jangan membabi buta menyerap informasi untuk mendiskreditkan orang. Jangan memilih dengan hati, tapi pakailah pikiran. Pikirkan apa yang ditawarkan calon presiden, bukan cuma tampilan luarnya saja.
3. Cara Menyebarkan Informasi
Kalau dua hal sebelumnya sudah dilakukan dengan salah, yakinlah apapun itu informasi yang kamu punya akan menjadi sesuatu yang buruk untuk orang lain.
Banyak orang yang setelah mendapatkan rumor lalu menyebarkannya ke media sosial tanpa bertanggungjawab tentang informasi yang dia buat. Ketika informasi yang dia sebar dibantah oleh orang, kita tak melakukan klarifikasi dan ini berbahaya.
Sebaiknya, berhati-hati dalam menyebarkan informasi. Hindari yang sifatnya belum bisa dipastikan atau jika ingin menyebarkan, pakailah nada berdiskusi dan terimalah ketika dibuktikan oleh orang lain kalo kita salah.
Jadi, penghujung kata adalah pikirkan kembali baik-baik informasi yang kita terima, serap dengan masuk akal dan sebarkan lah sesuatu yang memang dirasa baik.
Silahkan dipergunakan di lain hari.
See you.
1 note
·
View note
Text
Bagai Hidup di Negeri Dongeng
Akhir akhir ini Path saya riuh sekali. Alasannya bukan karena teman Path saya makin banyak, tapi karena entah apa alasannya kebanyakan jadi outspoken, terutama urusan politik. Teman-teman saya ini adalah orang baik yang kalo ketemu langsung termasuk pribadi yang menyenangkan. Tak pernah rasa-rasanya dalam percakapan mereka menyinggung hal-hal politis. Pandangan politiknya pun tak pernah jelas. Maka ketika saya membaca status Path mereka yang begitu bersemangat bahkan cenderung berapi-api menyampaikan aspirasi. Tiba-tiba Path saya seperti kolom komen detik.com, penuh orang-orang yang kepingin sekali didengarkan. Ada apa gerangan?
Disclaimer: Sebelum lebih lanjut, saya perlu klarifikasi, tidak sembarang orang yang bisa masuk ke Path saya ini. Tidak semua orang saya approve dan tidak semua orang saya add sembarangan. Karena setelah merasa Twitter terlalu banyak omong kosong, saya perlu berpindah ke Path yang lebih santai. Saya juga bukan orang yang terlalu sering menerima broadcast message di bbm yang berisi propaganda gak jelas mengarah kebencian yang orang lain banyak terima. Orang-orang yang berada di Path saya tergolong orang yang berpendidikan, rata rata bekerja di instansi pemerintah, bank, media ataupun tempat tempat yang membutuhkan kepinteran untuk masuk. Kalaupun dia statusnya mahasiswa, mereka juga bukan tergolong aktivis, mahasiswa biasa saja. Kalaupun mengurusi kegiatan kampus, mereka adalah orang-orang yang pendapatnya didengar. Dengan asumsi ini, saya menyimpulkan mereka gak mungkin bisa jadi annoying. Karena cara berpikir mereka pastilah gak kayak orang-orang asing di luar sana.
Mulainya fenomena aneh yang membuat saya terganggu adalah kira-kira sebelum pemilu. Entah kenapa timeline Path saya terbagi dua: Orang yang Golput dan Orang yang Marah Karena Orang Lain Golput. Yang golput ini biasanya lebih santai, malah sambil ketawa tawa. Sedangkan yang marah karena orang lain golput lebih antusias. Yang lucu bagi saya bukan pandangan mereka, setiap orang boleh dong ngomong apa aja. Tapi yang lucu dan mengganggu adalah cara mereka mengemukakannya dan argumen mereka yang kedengeran gak masuk akal.
Mari kita bedah contohnya:
“Pilih aja siapapun, kita kan gak pernah tahu mereka bakal berbuat baik atau jahat”
Err… bukannya orang sebaik atau sebagus apapun kalo masuk sistem yang salah pada akhirnya akan salah ya? Terus, kalo milih siapapun aja tanpa tahu latar belakangnya atau malah maafin latar belakang jelek bukannya kemungkinan besar mereka bakal melakukan sesuatu yang buruk, nggak gitu ya?
atau
“Orang yang golput dan gak bayar pajak gak pantes protes soal negara ini”
Kirain negara menjamin hak-hak setiap warga negaranya? Bukannya kalo golput itu juga pilihan? Bukannya sebenernya gak semua orang bayar pajak? Terus, kalo dia terlalu miskin untuk hidup dan pastinya gak bayar pajak, gak boleh juga protes ya?
---
Logika yang diajukan temenku itu mungkin masih bisa diperdebatkan, tapi yang paling menyimpang adalah menurutku cara berpikirnya. Apa maksudnya tuh, van? Begini, yang dikemukakan di Path itu rata rata kayak celotehan negeri dongeng yang gak bener-bener tahu keadaan negara ini, terasa naif dan malah nyerang warganya. Seakan akan pemerintahannya udah bener.
Kok gitu? Karena temen-temen anti golput itu seperti hidup di negeri dongeng, okelah kita gak usah mempertanyakan moral pejabat negeri ini, karena bisa aja apa yang kita lihat sebenernya salah (loh kok jadi gini? kita ikutin aja dulu logika temen-temen yang anti golput). Gak ada satupun temen-temen yang baik dan pinter itu membicarakan isu isu konkrit yang udah jelas jelas ada di depan mata mereka: Misalnya, ketidakberesan surat suara dan gak nyampenya undangan pemilih ke tangan pemilih, belum lagi masalah administrasi yang ribet.
Dari percakapanku dengan beberapa teman yang akhirnya memilih golput, jawabannya justru tidak politis. Banyak yang tidak memilih karena dipersulit ngurusin administrasi atau malah tidak jadi memilih karena tempatnya terlalu rame.
Ketika kutanya temen-temen yang memilih, jawaban mereka juga tidak politis yaitu memilih supaya surat suaranya tidak digunakan orang yang bertanggung jawab atau memilih acak dan cenderung tidak perduli apa nasib suara mereka.
Jadi dari pengamatan kecil ini, kesimpulan yang bisa ditarik adalah: banyak pengamat politik Path yang hanya tertarik melihat sisi luarnya saja, tanpa memperdulikan sebenarnya gimana sih proses pemilu itu berlangsung dan gimana sih rangkaian terjadinya ketidakberesan dalam sistem politik Indonesia. Kesimpulan lain: Pada dasarnya masih banyak orang yang buta politik, alesannya bermacam macam benci keadaan yang diciptakan, merasa tidak mau memusingkan atau yang kebalikannya hanya ingin kelihatan peduli. Pembaca yang budiman bisa berpikir dan memilih sendiri jatuh ke kategori yang mana.
---
Selain perdebatan panas golput dan non-golput, ada juga yang menarik: perdebatan calon presiden. Bisa dibilang hampir tidak kelihatan seperti perdebatan sih, karena orang-orang ini bisa dibagi ke golongan: pendukung Prabowo dan bukan-pendukung Jokowi, kalo pun ada pendukung Jokowi rata rata omongannya gak sevulgar yang kedua di awal disebutkan. Gak tahu deh kalo di Path temen-temen lain ya. Yang jelas, di timeline ku gak ada yang dukung Rhoma Irama. Dan itu sangat menyedihkan.
Mari kita telaah apa sih yang terjadi di Path ku:
Pendukung Prabowo.
Tipe yang ini termasuk lantang dan fenomena di dunia maya adalah Prabowo disukai anak muda. Anak anak yang gak pernah ngerasain 98 atau mungkin gak pernah denger cerita tentang doski. Yang selalu dibilang orang mereka yang mendukung Mas Bowo adalah Mas Bowo itu orangnya tegas, dia kaya raya dan kelihatan nasionalis.
Yang jadi pertanyaan nih ya hehehe… kalo tegas kok kasus 98 gak mau diungkit? Hehehe
Selanjutnya tentang pandanganku kepada Mas Bowo ini mendingan baca ini aja deh
Selain itu, ada juga Anti-Jokowi.
Yang ini juga mengundang pertanyaan, tapi daripada disangka antek Jokowi mendingan saya bahas apa yang mereka dibicarakan oleh para Anti-Jokowi ini ya.
Kebanyakan dari mereka membahas Jokowi dengan membahas rumor-rumor gak jelas dan gak ada buktinya (Saya gak dukung Mas Joko loh ya, puhlis saya dukungnya Rhoma Irama). Ataupun membahas hal-hal kayak Mobil Esemka, keturunan aslinya dia dan bla bla bla.
Uniknya, anti-jokowers ini menyarankan orang-orang untuk lebih pintar mencari tahu siapa itu Jokowi sekaligus lebih rajin mencari tahu di Google.
Tentang ini, pandangan saya begini, di era pencaperan begini -eh pencapresan, banyak tulisan yang gak bisa dikonfirmasi beredar di Internet. Internet itu sangat luas tapi kita harus punya kata kunci yang tepat dan logika yang cermat untuk menerima berita. Misalnya begini: kalo mau tahu Paul McCartney itu masih idup atau ngga, kamu tinggal nge-search aja Paul McCartney is Dead, banyak teori yang bisa membenarkan mitos ini. Tapi, kalo ngelihat video video Macca yang terbaru, pastilah bisa menyimpulkan apakah Macca masih hidup atau kloningannya aja yang berjalan jalan di dunia ini.
Selain itu, standar bagi anti-jokowers ini terlalu menghakimi dan walaupun kelihatan pengen positif, jatuhnya malah jadi negatif. Bagi mereka ini, kepengecutan Mas Bowo dan pandangan Mas Bowo tentang Wajib Militer, Pendukungan terhadap FPI dan lain lain itu terdengar tidak lebih bahaya daripada Mas Joko ninggalin Jakarta.
Btw, soal ninggalin Jakarta ini sama dengan kamu misalnya sales biasa terus diangkat jadi kepala marketing, apakah dengan kamu meninggalkan pekerjaan jadi sales kamu dianggap tidak bertanggung jawab? Tentu tidak, kamu hanya mengejar tempat untuk melaksanakan kewajiban yang lebih besar. Kira kira begitu.
---
Ngapain sih nulis panjang lebar begini? Sok mantap kali sih kau.
Sebagian besar karena resah sih (cailah), karena jengah juga ngeliat mereka yang bekoar koar ini. Masalah di negeri ini begitu banyaknya mereka gak pernah bahas atau cuil sedikitpun. Tapi, giliran yang sifatnya euforia mereka pada ikutan. Emang sih saat pemilu kayak gini tuh dinamakan Pesta Demokrasi. Tapi, seperti juga berpesta, orang yang paling teriak teriak bisa dibilang orang yang paling annoying. Orang yang asik asik aja dan pengen ketawa tawa lebih seru.
Semua orang boleh berpendapat, tentu. Tapi, kalo niat banget tahu politik. Saran ane nih yah gan: Bahas lah hal hal konkrit dan spesifik.
Ngerti pajak? Bahaslah permasalahan pajak dan cara menuntaskannya.
Ngerti olahraga? Ngerti industri hiburan? Ngerti kemiskinan? Ngerti lingkungan?
Buatlah dirimu jadi orang yang bener bener paham dan perduli bukan cuma ngomong ini itu tanpa arah.
Sekitar 6-8 tahun lalu pernah baca interview Paul McCartney, intinya begini:
"Seorang anak muda pernah bertanya kepada saya, bagaimana caranya mengubah dunia? Jawabanku: Kamu tidak bisa mengubahnya, tapi kamu bisa serius pada satu hal yang kamu sukai dan lakukan yang terbaik"
Kira kira begitu, oke?
0 notes
Text
[Essay] Camera as an Eye - Philosophical Look to Children of Men
Children of Men
2006
109 min
Filmmaker asal Mexico, Alfonso Cuarón telah dikenal sebagai salah satu sutradara dengan visi menakjubkan. Pada ajang penghargaaan Oscar ke 78, Cuarón yang lahir di Mexico City menjadi sutradara pertama kelahiran Latin yang memenangkan gelar Sutradara Terbaik. Bahkan, voter Academy yang kaukasian sentris pun tak dapat menafikan posisi pentingnya dalam dunia perfilman.
Sebelum memenuhi halaman berbagai majalah glossy lewat pencapaian menakjubkannya lewat film Gravity, dia bersama sinematografer setianya telah menggegerkan dunia film lewat Children of Men.
Salah satu andalannya adalah memanfaatkan kamera sebagai mata lewat pergerakan long tracking shots yang intens. Emmanuel Lubezki adalah nama Director of Photography yang bertanggung jawab membantu Cuarón mewujudkan visinya. Penggunaan ini mulai menarik perhatian melalui film Y Tu Mama Tambien yang bersifat personal sampai ke Gravity yang mengundang decak kagum.
Sejak awal, Cuarón berniat membuat film science fiction yang berlokasi di tahun 2027 ini dengan pendekatan a la The Battle of Algiers, film perang hitam putih yang disajikan dengan format dokumenter ketimbang Blade Runner, film sci-fi dengan tampilan mewah.
Untuk mewujudkannya, dia menekankan aspek filosofis yang tertera di film ketimbang melakukan produksi megah. Masa depan yang ada di Children of Men adalah masa yang suram dan tak jauh berbeda dengan tempat yang kita tinggali sekarang.
Seorang fans mengedit kumpulan take untuk film Children of Men yang diambil lebih dari 22 detik dan dari video yang diunggah ke situs Vimeo itu banyak adegan penting yang diambil agak panjang dibandingkan pengambilan gambar yang biasa. Selain itu, tercatat ada tiga adegan berdurasi tiga menit yang tampak tanpa putus sekalipun. Hasilnya, seakan akan kita berdiri di sana menjadi bagian dari film tersebut.
Setiap gambar yang diambil, bukannya tanpa arti. Berkali kali kita diajak untuk mendalami dunia yang sedang kita kunjungi. Setting bertindak sebagai karakter yang penting dalam film ini. Kita bisa melihat bagaimana imigran yang dipanggil Fugee dikerangkeng di pinggir jalan. Keadaan dunia sekitar ditangkap dengan miris dan perasaan bersalah. Cuarón dalam salah satu wawancara mengungkapkan keinginannya untuk memberikan keseimbangan antara lingkungan dan tokoh utama. Dan hasilnya, bisa dilihat melalui gambar yang bergerak rapuh ketika Theo –Tokoh utama yang diperankan Clive Owen– menangis sesudah mantan istrinya meninggal. Ada juga keindahan alam yang terabaikan ketika Theo berada di sebuah taman kanak kanak yang lama tak dihuni.
Yang paling fenomenal tentu adalah ketika one-take shot diambil dalam mobil yang sedang berjalan dan berbagai aksi terjadi setelahnya. Shot sepanjang 247 detik itu menampilkan kamera dengan lincahnya mengambil ekspresi aktor dari sudut sudut yang tak mungkin. Untuk mendapatkan hasil maksimal, Cuarón dan timnya membuat perangkat khusus yang memungkinkan mereka untuk melakukannya.
Shot panjang lainnya adalah ketika Theo berusaha lari dan menyelamatkan Kee dari kejaran Fishes dan dengan suasana kota yang dilanda perang. Direkam sepanjang 378 detik, Cuarón dan Lubezki berhasil menangkap kerusuhan dan menerjemahkannya ke layar sebagai ancaman tanpa henti yang membuat penonton deg-degan. Yang unik, ketika gambar diambil, ada darah yang muncrat ke kamera dan mereka memilih untuk mempertahankannya. Hal ini menambah nuansa realis yang dibangun sejak awal.
Pada akhirnya, Children of Men menjadi testimoni yang menarik tentang kemungkinan apa saja yang bisa dibawa kamera jika diperlakukan dengan benar dan dengan pendekatan yang berarti.
1 note
·
View note
Text
Suatu hari
Suatu hari
Kita akan berhenti bertemu
atau saling menyapa
Sebelum masa itu datang
Izinkan aku
Berterima kasih
0 notes
Text
[ULASAN SINEMA] TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK
Bertolak belakang dari prasangka awal yang banyak tersebar di social media, kalau Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (TKVDW) adalah rip-off dari The Great Gatsby dan Titanic justru film arahan Sunil Soraya ini bekerja dalam level yang mirip dengan film film Joe Wright. Kalau bisa menikmati Atonement atau Pride and Prejudice pasti dengan mudah terhanyut dalam drama melankolis adaptasi layar lebar dari sastrawan terkemuka Buya Hamka ini.
Perbandingan Sunil Soraya dengan Joe Wright untuk film yang dibintangi Herjunot Ali, Pevita Pearce dan Reza Rahardian tidaklah berlebihan. Wright, yang dikenal sebagai sutradara yang gemar mengumbar gambar gambar indah layaknya lukisan untuk mendukung agoni dan dilema yang dialami para tokohnya, Soraya yang sebelumnya menyutradarai Apa Artinya Cinta? dan menjadi produser untuk film box office 5CM, bisa dibilang beruntung karena dikelilingi tim yang luar biasa.
Peran Yudi Datau sebagai sinematografer dan Sastha Sunu sebagai editor memberikan nafas bagi setiap pergerakan kamera TKVDW. Lanskap Sumatra Barat yang dianugerahi oleh Tuhan dengan kekayaan yang luar biasa terpapar dengan apik. Durasi film yang mencapai 2 jam lebih tidak terasa membosankan berkat pengambilan gambar yang tidak monoton. Yang menarik, Sunil Soraya sebagai sutradara berani bermain main dengan pilihan komposisi gambar. Kita diajak melihat satu adegan dengan sudut yang tidak biasa, entah itu membiarkan kameranya berjalan jalan dengan rapuh, menyamarkan muka tokohnya atau kamera yang melambat dan banyak lainnya. Pilihan estetis ini kadang jadi bumerang. Beberapa adegan tak mencapai potensi maksimalnya ketika diimbuhi pewarnaan yang terkesan gaya gayaan, seperti warna biru yang dominan atau 'kebocoran cahaya' yang berulang ulang tak berusaha menjelaskan apa apa. Mereka ada, hanya karena dianggap dapat memolekkan adegan. Sebuah film yang bagus tak perlu bingkai yang menyolok. Nilai positif patut diberikan ketika kamera dengan gemulai menangkap hubungan antar dua anak manusia yang dilanda gundah. Adegan final Tenggelamnya Kapal dan percakapan terakhir antara Haryati dan Zainuddin tersaji secukupnya dan sepantasnya. Dengan keunggulan tekhnis yang seharusnya tidak perlu diherankan, TKVDW juga berhasil bercerita dengan utuh. Donny Dhirgantoro, Imam Tantowi dan Sunil Soraya mengadaptasi naskah yang sudah luar biasa dengan penuh penghormatan. Akhir kisah yang diisi dengan nuansa pengharapan positif pun terasa tidak janggal dengan tragedi yang dipersiapkan sejak awal.
Rasanya sudah saatnya sastra klasik Indonesia mendapatkan tempat tertinggi seperti yang didapatkan TKVDW. Buya Hamka menulis novel lebih dari dua ratus halaman ini sebagai kritik untuk perlakuan suku Minang terhadap perempuan yang dirasa tak adil. Di layar perak, pembuat film tidak berusaha mendiskreditkan satu lembaga tertentu dan menampilkan kisah apa adanya. Ketidakberpihakan ini memberikan penonton interpretasi bebas tentang apa yang disajikan. Zainuddin, Hayati dan Aziz ditampilkan selayaknya manusia normal. Yang bisa jatuh cinta, yang bisa sakit hati, yang bisa salah dan yang bisa patah hati. Skenario yang mengaduk aduk emosi ini diperkuat dengan pilihan untuk menampilkan bahasa Indonesia baku yang sesekali ditambahi bahasa daerah yang enak terdengar di telinga. Kita seperti diajak pergi menonton drama panggung yang megah dan tragis. Meski begitu, penghayatan peran para aktor bukan tanpa cela. Zainuddin yang dibawakan oleh Herjunot Ali sempat mengundang geli, terutama jika dia berusaha terlalu keras untuk menjadi serius. Aksennya yang masih juga belum berubah terasa membuat penonton mengernyitkan dahi. Pevita Pearce menyelami perasaan Hayati dengan cakap, meski beberapa kali pilihannya untuk bersedu sedan mungkin akan lebih nikmat dilahap bila dia memainkan ekspresi muka saja. Reza Rahardian menjadikan Aziz sebagai pencuri layar yang memperkaya film. Gerak gerik angkuhnya, dialognya yang renyah menunjukkan kalau aktor yang satu ini sedang dalam masa puncaknya. Satu kredit juga bisa diberikan kepada Randy Danistha yang kehadirannya tidak mengganggu layar.
All in all, Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk pantas disaksikan oleh orang banyak. Bukan hanya karena dia mengumbar kesedihan yang tak habis habisnya. Tapi juga karena dihadirkan dengan semestinya.
0 notes
Text
#SmartReview Pandji Pragiwaksono - Stand Up Comedy Tour
DISCLAIMER: I'm not trying to be smart here, but most of the content already edited to the friendlier version
(No, you won't find @Comiclocal on Twitter) 28 September, Raz Plaza, Medan kehujanan malam itu, tapi tidak menyurutkan kehadiran sekitar 200 orang, yang rata rata anak muda dalam usia kuliah, atau pekerja kantoran muda. Orang orang ini sedang berkumpul untuk menyaksikan Pandji, stand up comedian-cum-radio personality, yang sedang dalam tur Mesakke Bangsaku, dimana dia berkeliling ke beberapa tempat di Indonesia untuk melawak dengan dukungan Smartfren dan Citilink. Malam itu, saya bertemu dengan beberapa teman, yang kebetulan sebagian merupakan bagian dari keluarga 061 Stand Up Indo Medan, termasuk Rachmadi yang jadi MC (semua name-dropping ini mudah mudahan bakal jadi nilai plus untuk dapetin handphone Smartfren yang tentu saja jadi tujuan utama menulis review ini). Madi, yang memakai kaos sponsor, yang kebetulan juga tempat saya bekerja (Tauko Medan), memberi tahu kalau Mesakke itu bahasa Jawa yang berarti Kasihan. Jadi Mesakke Bangsaku = Kasihan Bangsaku. Cukup untuk memberikan kisi kisi akan acara macam apa saja yang dihadirkan.
(this room already tested with silence moment every time a comedian deliver unfunny speech)
Sebelum kita lebih jauh, mari kita bahas sedikit tentang Pandji, nama yang satu ini rasanya akan susah lepas dari ingatan akan sebuah acara quiz candid dengan catchphrase "Kena Deh" yang susah dilupakan. Nasib baik-nan-buruk ini (diingat akan satu acara saja padahal mengerjakan banyak hal lain yang menarik), jadi topik pembuka untuk acaranya tahun lalu yang kebetulan saya datangi "Merdeka Dalam Bercanda". Pandji, kemudian bersama Raditya Dika, entah bagaimana caranya menjadi barisan terdepan dalam ledakan Stand Up Comedy. Seperti juga revival Jilbab dalam bentuk Hijab, tiba tiba saja seluruh Indonesia terobsesi dengan sesuatu yang baru (yang sebenarnya sama sekali tidak baru), komedi yang pinter, yang tidak slapstick atau plesetan seperti yang biasa dilihat di tv, yang hanya melibatkan satu orang melakukan monolog tentang apa saja. Melalui berbagai kompetisi Stand Up Comedy, berbagai show tunggal, nama nama baru dalam dunia komedi pun hadir, dari yang lucu sampai tidak lucu sama sekali. Pandji, tahu benar kalau dia itu pintar, dia juga tahu kalau dia itu lucu, yang juga dia sadar betul adalah personal branding itu penting, maka jangan heran jika dia sering tampil dalam acara Marketeers, misalnya. Maka jangan heran buku pertamanya adalah How I Sold 1000 CDs in 30 Days. Yang didasari pengalamannya dalam karir rap-nya yang begitu begitu saja. Dengan kesadaran macam itu, dia pun membentuk persepsi publik berdasarkan kelebihannya itu. Dengan memilih ke-Indonesiaan dalam sudut pandang yang baru dan muda, Pandji melesat melalui buku, aksi sosial, show atau secara sederhana kicauannya di Twitter. Dia tahu, this things sells. Motivasi, kebanggaan kolektif, hal hal positif selalu akan jadi best seller dalam hal apapun. Tidak ada yang salah. Melucu itu tidak mudah
(sorry, we can't hear you Pandji. Talk to us. Do not talk to walls.)
Permasalahannya, melucu itu tidak mudah. Dan yang salah dipahami, Stand Up Comedy itu tidak melulu soal menjadi Smart. Apa misalnya Rowan Atkinson yang mengandalkan Physical Comedy melalui aksi konyolnya yang menyindir kekakuan orang Inggris dalam Mr. Bean itu tidak pintar? Tidak sama sekali. Troupe komedi favorit saya, Monty Python yang mengawinkan Surreal Humour, Dark Comedy dan Satire dalam bentuk acara televisi, film dan show malah sebagian personilnya lulusan Cambridge dan Oxford, yang tercermin dalam candaan mereka yang kurang ajar dan tidak masuk akal. Tapi, di Indonesia pada khususnya dan untuk keperluan reinventing/rebranding, Stand Up Comedy perlu dilabeli sebagai Smart Comedy. Karena well, tidak ada yang mau perduli kalau lawakan Warkop DKI itu pintar sekali. Hasilnya, Stand Up Comedy di Indonesia, alih alih menyegarkan, malah mengesalkan. Silahkan cari di Youtube (atau kompetisi Stand Up Comedy manapun) dan kalian akan menyaksikan impersonator Pandji dan Raditya Dika. Sedikit sekali, nama nama yang benar menarik dan biasanya cuma sepersekian menit yang saya bisa tahan kalau menyaksikan mereka. Komedi tidak perlu memberatkan dirinya untuk jadi pintar, dan tidak perlu berusaha keras untuk berkhotbah. Karena itulah yang dilakukan Pandji di setengah jam pertama acara "Mesakke Bangsaku”. Malam itu, saya yang duduk di barisan agak belakang sudah agak kesal dengan topi yang dijual di booth merchandise Pandji. Sebuah topi dengan kata “Mikir”. Apa orang Indonesia ini saking begonya untuk Mikir pun perlu beli topi?. Dan ternyata, itu lah yang dilakukan Pandji selama setengah jam pertama. Meyakinkan orang kalau 50 ribu yang mereka habiskan sangat pantas, karena kalian pasti akan tercerahkan. Pandji memutuskan untuk membahas minoritas di Indonesia, datanya diambil dari Badan Pusat Statistik. Data ini kemudian dijelaskannya satu satu, di sela penjelasannya dia melontarkan lawakan keseharian yang berhubungan dengannya. Difable, Pengusaha, Perempuan, Tionghoa, Homoseksual (tidak dalam urutan yang pas karena saya agak lupa). Sayangnya, untuk beberapa topik, candaan yang dilontarkan Pandji bukannya membuka mata, malah menjatuhkan. Paling kentara, ketika candaan soal Tionghoa, yang mendapatkan kernyitan dari orang orang tionghoa di dekat saya dan candaan soal Homoseksual yang agak homophobic. Dan yang paling jelas, tak ada candaan tentang Pengusaha, err karena tidak ada yang lucu soal orang orang yang hidupnya memonopoli sumber daya alam di Indonesia. Pada satu titik, Pandji tahu kalau untuk sebuah pemanasan, topik yang dia singgung terlalu banyak menghadirkan keheningan daripada orang yang terbahak bahak bahagia. People don’t spend their money for misery. Maka Pandji yang sangat peduli dengan Indonesia, dengan terpaksa ditanggalkan. Pandji memilih sosok lain, yang menurut saya jauh lebih unggul, sosok paman dalam acara undangan keluarga yang suka menghibur keponakannya. Berbagai anekdot, cerita lucu yang dia baca di internet, memilih orang lain untuk jadi sumber lawakan. Hal hal yang seperti ini (yang sebenarnya bisa ditemui sehari hari di teman terdekat kita semua) jauh lebih menarik. Pandji dengan pintar memanfaatkan kelebihannya menirukan suara orang lain atau karakter lain. Seperti, ketika menirukan suara penjaga mesjid yang keluar dari toa mesjid yang menurutnya mengganggunya. Atau pengalamannya ketika di diskotik. Pada akhirnya...
(Come into my Joke)
Setelah ngalor ngidul selama 2 jam, Pandji berhasil memberikan kebahagiaan bagi penonton yang hadir malam itu. Setidaknya, untuk sekitar 10 baris di depan, karena di belakang beberapa orang saja yang tertawa. Yang ternyata, tidak langsung berakhir karena Pandji memutuskan untuk membuka diskusi bersama penontonnya. And for me? It’s enough, Pandji. If I want to be clever like you, I will subscribing newspapers.
(Credit: All photo owned and tweeted by Stand Up Indo Medan. Since I had to wrote this piece to get a handphone with camera, I apologize.)
0 notes