iwankanda

[iwankanda]

Apooo tih yang ado dalam utak u kini go?

[iwankanda]

Dulu, pernah terlintas hal yang paling bodoh. Ketika merasa bosan dengan hiruk pikuk dunia sampai berada di titik tidak peduli dengan apapun, bahkan dengan hal yang paling disukai sekalipun. Tapi cara tuhan memang indah, walau akhirnya terkadang tidak. Kalau saja dulu ceritanya berbeda, mungkin singkat kisahku.

Jadi, tolong berikan waktu tenangku sejenak.

[iwankanda]

Kalaulah memang mencari pengakuan: Setiap kegiatan akan didokumentasikan kemudian dibagikan di laman sosial media yang paling banyak menghasilkan view, pencitraan akan dilakukan semata agar terlihat lebih baik.

Tapi untuk apa? Riya? Tahta? Harta? Wanita? Atau mungkin seisi dunia? Sepandai apapun bersembunyi di balik kebohongan, tuhan pasti akan menunjukkan kebohongan itu.

[iwankanda]

Hanya aku dan tuhan yang benar-benar tau rasanya seperti apa.

[iwankanda]

I'm burning inside!

[iwankanda]

Now I'm falling to the feelings I was felt for couple years ago, but now is stronger than ever.

[iwankanda]

12 May 2020

Intro: C

  C                               F Akan kuberi alasan kesedihanku         Dm                                  G Cintai hati yang bukan jadi takdirku     C                                      F Bahagiaku kan tetaplah bersamamu        Dm                            Am  G Meski bahagia itu sangat jauhiku (*)

        F                       C Pintaku kegelisahan ini berhenti           Dm                           Am        G Harapku hati tenang seperti dulu lagi          F                            C Beratku pejamkan mata kala sang hati           Dm                             Am              G  F  Fm Berpacu dan berperang dengan angan ini      C                                        F Senang ketika berbincang dengan dirimu       Dm                                        G Walau tiada hal yang gerakkan lidahku      C                                           F Menyayangimu s’lalu dengan rasa baru     Dm         Am            G                 G7 Bukan milikku tapi tinggal dihatiku

Back to (*)

Intro: C F Dm G F C Dm Am G A

Back to (*) (1 note Up)

D                            G                                        Gm Kau ku inginkan, tuhan inginkan yang terbaik

[iwankanda]

Enak ya ngebully orang sampe mentalnya drop, ga kepikiran kalo orang itu bakalan mau ngelakuin tindakan bodoh: Bunuh diri, misalnya.

Mungkin, buat yang belum pernah ngerasa berada di titik paling bawah di hidupnya menganggap "bunuh diri" adalah hal paling goblok yang dilakukan oleh orang-orang putus asa, tapi saya doakan supaya jangan sampai ada lagi hal yang seperti ini. Saya pernah punya teman yang bunuh diri karena permasalahan kuliah. Iya, "hanya" karena permasalahan itu saja. Kita yang melihat mungkin menganggap remeh pola pikir yang mau bertindak seperti itu, tapi pertanyaan pertamanya adalah "Apakah kita sudah tau pasti bahwa itu saja permasalahannya?". Sering sekarang melihat permasalahan orang lain melalui sudut pandang dirinya sendiri tanpa memperdulikan sudut pandang orang tersebut. Bagi orang yang mentalnya masih kuat bisa saja mampu bertahan, bagaimana yang sudah benar-benar tidak tau lagi harus bagaimana? Apakah kita termasuk orang yang ketus menyepelekan permasalahan teman yang benar-benar sedang membutuhkan asupan semangat hidup? Saya harap tidak ada lagi hal yang seperti ini.

Jujur, saya pernah berada di titik ini dan bahkan punya pemikiran "bodoh" tersebut. Hanya saja sewaktu itu ada sedikit orang yang mampu membuat saya kembali berpikir kalau dunia ini masih mau menerima saya walaupun sedikit.

Manusia masih akan tetap berusaha jika mereka masih memiliki harapan di hidupnya. Walaupun terkadang harapan itu dia sudah yakin tidak akan mampu mencapainya, harapan itu tidak akan sia-sia karena rencana tuhan itu jauh lebih baik daripada apa yang kita harapkan.

Nah, pemahaman di atas adalah salah satu kunci pemikiran yang tidak akan menjerumuskan ke dalam hal "bodoh" tadi. Untuk hal lainnya justru datang dari luar: teman, masyarakat, keluarga ataupun orang yang disayangi. Hanya saja di jaman yang serba terbuka saat ini, justru banyak hujatan ataupun hinaan yang didapat jika melakukan kesalahan sedikit saja.

Eits, supaya tidak salah kaprah, yang membuat saya berpikir bodoh tadi bukan karena jadi korban bully (justru saya sering ngebully), tapi lebih ke konflik personal. Saya tidak akan bahas, tapi saya selalu berharap banyak praktik konseling pribadi yang dapat menjaga rahasia orang lain di negara ini. Menurut saya, banyak orang yang melakukan hal yang tidak pantas alasannya karena mereka tidak dapat melampiaskan rasa ataupun pemikiran yang terpendam, takut salah tindakan bahkan diketahui oleh orang yang salah. Mungkin tau sendiri pelampiasannya kemana, iya, salah satunya narkoba dan saya akui saya berada di lingkaran ini karena berbagai alasan dan syukur Alhamdulillah saya sudah lepas sejak akhir 2010, kalau tidak salah tanggal 10 Desember 2010 terakhir saya menyentuhnya.

Kembali lagi ke topik pem-bully-an. Faktor berikutnya yang menurut saya sangat berpengaruh adalah keluarga, teman dekat ataupun pacar. Salah satu dari orang ini adalah tameng mental bagi korban perundungan, salah ucapan atau tindakan kecil saja kepada seseorang yang berada di titik terendah, mereka bisa saja berpikir hal yang tak sepantasnya dilakukan. Memang, tergantung mental, tapi kembali lagi: "mental manusia masing-masing berbeda".

Beberapa metode seperti konseling ke psikiater, curhat ke orang terdekat ataupun konsep keagamaan bisa membantu proses perbaikan mental tadi. Menurut saya pribadi, konsep keagamaan sangat ampuh dalam hal ini. Selain karena metode konseling mahal dan curhat ke orang lain bisa dibocorkan, konsep keagamaan juga bisa melatih diri menjadi pribadi yang lebih tenang dan beradab. Hal ini bukan berarti metode lain tidak bagus, hanya saja saya sering melihat kasus terbawa perasaan ketika menerima konsul dari orang lain. Akan terasa sedikit rumit kasusnya jika penyedia jasa konsul ataupun teman curhat tadi tidak bisa untuk melakukan penolakan secara cerdas.

Ternyata tulisan ini sudah panjang, beneran ga sadar, haha. Semoga kita bisa lebih peduli terhadap teman, keluarga atau orang sekitar yang membutuhkan penguatan mental kembali saat mereka terjatuh. Tidak memperdulikan fisik, ras, agama ataupun jenis-jenis pengelompokan yang lain.

[iwankanda]

Hi, Tumblr!

Kita sama-sama mengerti bahwa penyesalan bukan opsi pribadi. Jujurku belakangan ini penyesalan itu terjadi, harusnya tak ku ungkapi walau sesak meracuni, kau pun tau dimana aku kan menyimpannya lagi.

Aku rindu jauh hari sebelum rasa ini tak terkunci, padahal selalu ku nikmati walau hanya sendiri. Ya, diam kadang lebih berarti meski tujuan hati masih jauh terbang tinggi, mestinya ku biarkan mengalir lagi, meski tak bertepi, ku rasa mampuku pasti kulewati.

Nanti, tetap akan ku suguhi, setiap saat dia hendaki.

PS: If you read this, you know why I wrote every end of the sentences with the ending "i", that's your names suffix. You can also read down all of the posts.

[iwankanda]

Akhir januari gerimis menemani Ku sendiri di dalam kamar yang sunyi Rangkai kata dan nada dari kepala Tanpa sadar masih terbangun hingga jam dua

Aku terbang imajinasiku melayang Yang ku kenang hanya ada seseorang Semakin dalam rindukupun mulai menajam Wahai malam hati ini sudah temaram

5 menit berlalu ku ingin jadikan lagu Tak peduli orang tau hanya pelampiasan candu Kalimat tersusun tiada guru yang menuntun Kau bagai racun habis kan rasa tanpa sedikit ampun

(*) Ku habis kan malamku, hanya karna rindu Harapkan disampingmu Ingin jumpa disini, walau dalam mimpi Biar ku tempuh ini sendiri

Jarum panjang mendekati jam enam Mata terang rindu inipun belum padam Ku ambil handphoneku, ku lihat fotomu Berulang kali hingga ku sadar waktu telah berlalu

Tak cukup juga bagi rinduku tuk tawarkan rasa Rima yang tercipta harapkan pengganti kata Kantuk mulai melanda, tanpa ragu berdoa Semoga pagi nanti kau telah hadir disini

(*) Hmm~ (Fade out)

[iwankanda]

Hai, Tumblr!

Sudah berapa lama kita tidak saling berbincang dalam heningnya siang?

[iwankanda]

Muak!

Yang punya jagat raya itu Tuhan. Kenapa yang sombong justru makhluk kecil ciptaannya? Kalau bukan sombong kenapa mencoba mengakuisisi bahwa setiap ciptaan tuhannya adalah milik dia dan kelompoknya. Bukannya sombong itu sifatnya setan? Kenapa mudah marah jika ada perbedaan antara pemikirannya dengan pemikiran orang lain? Bukankah ibadahnya menjauhkannya dari sifat buruk? Bukankah junjungan utamanya mengajarkan ketenangan diri dan kedamaian untuk sesama? Tuhan itu maha adil. Dia tidak pernah murka. Dia maha pengasih dan maha penyayang. Jika ada perasaan panas dan tidak tenang dalam hati, percayalah... Itu adalah hasutan setan. Tenangkan diri sejenak dengan ibadah sungguh-sungguh.

[iwankanda]

Abu-abu

Saya hanya salah satu dari tak terhitungnya makhluk hidup di alam semesta ini. Ilmu yang saya ketahui hanyalah ibarat sehelai rambut makhluk microbiologi dari tak terhitungnya luas alam semesta ini, bahkan menurut saya itu sudah terlalu besar sebagai perbandingan dengan ilmu pengetahuan saya. Namun satu yang selalu tersirat di perasaan saya : Agama saya sangat-sangat besar dibandingkan alam semesta, apalagi Allah SWT yang telah menciptakan segalanya. Jadi untuk apa saya memaksakan kehendak karena merasa sudah benar sementara yang sudah benar saja masih banyak yang menilai hal tersebut adalah sebuah kesalahan? Intinya : Saya cuma sedang berusaha membuat pagar untuk pendapat saya sendiri berdasarkan berbagai pertimbangan tanpa mengikutsertakan emosi apalagi hanya mengetahui tanpa memahami.

Tidak usah berpikir terlalu serius dengan kata-kata ini. Tapi jika mengerti, terima kasih.

[iwankanda]

Lumayan... #SuuntoRun #SuuntoRunning #Suunto #Medan #Runmdn #Running #Run

[iwankanda]

#caption #wisdomcaption #awesomecaption #coolcaption #amazingcaption #creativecaption #goodcaption #motivationcaption #anothercaption #colorful #50mm #canon #random #update #hashtag #nofilter

[iwankanda]

Just another #update. #nofilter #photography

[iwankanda]