jaditeh
jaditeh
selftalk
16 posts
tempat menepi, catatan kecil kehidupan, penikmat buku, suka menulis
Don't wanna be here? Send us removal request.
jaditeh · 2 years ago
Text
Andai dulu ibu berkata tidak merestui, tentu aku akan menolak lamaran anak ibu dan tidak melanjutkan menikah dengannya.
Pernahkah mertuamu mengirim whatshapp dan mengatakan
"Kamu itu hanya suka sama anakku, tidak suka sama aku. Bahagia to kamu nikah sama anakku? Seneng to. Bisa ganti apa kamu udah ngrebut anakku? Anak janda tapi sukses"..ketika usia pernikahanmu menginjak 6 th.
Disaat kamu dengan tulus mencintai mertuamu, krn perlakuannya yg terus tajam kamu mengambil spasi untuk menyelamatkan hatimu.
Dengarkan buuu...dengarkan. mengambil spasi tidak berarti menjauhi. Hanya menyelamatkan hati. Tapi kali ini aku benar2 memilih menjauhi tetapi tetap bersikap baik untuk menghormati kalau beliau orgtua suamiku. Hanya itu.
Terima kasih ya bu..atas lukanya.
Alhamdulillah dari awal nikah tidak pernah minta mahar mahal apapun. Semua semampunya.
Kalo soal blm mendapat keturunan, ingat bu, keturunan bukan dari pihak wanita saja. Tapi pihak laki2 yg juga ikut menyumbang serta ridho Allah untuk mengadakan atau meniadakan.
1 note · View note
jaditeh · 2 years ago
Text
Cinta bukanlah sebuah transaksi. Yg mana setiap yang take and mendapatkan give dari yg dicintai, tapi pengharapan memperoleh cinta yg semisal dari penerima cinta sangatlah dirindukan oleh pemberinya.
Kalau begitu, yasudah..
Fiksi yang menepi 06
Cinta bukanlah pengharapan (katanya), tapi menerima sedikit saja hal yg disukai dari yang kita cinta sudah seperti membuat kita bahagia tiada tara.
Hari ini aku belajar, 5 tahun pernikahanku bersamanya. Aku belajar untuk meminimalkan ekspektasi.
Tidak lagi meminimalkan..aku mulai mengkerdilkan ekspektasi. Ya..ekspektasiku untuk diperhatikan oleh pasangan sahku sendiri.
Hari ini aku belajar tentang bagaimana mengkerdilkan ekspektasi dalam rumah tangga.
Aku ingin menjadi pasangan yg terus memberi tanpa berharap dibalas.tapi lagi dan lagi, hatiku merangkak untuk berdoa "semoga dia, yg kucinta. Memberikan perhatian nyata dan tidak klisye belaka".
Aku menyebutnya klisye, krn setiap kali aku menyampaikan dengan baik2 bahwa aku ingin perhatiannya, tapi dia selalu marah dan berkata "terserah kamu, kalo kamu anggap aku kurang perhatian".
Komunikasi semakin renggang dan doaku, semoga rasa cinta yg sama seperti awal kita menikah dahulu masih sama untukku.
0 notes
jaditeh · 3 years ago
Text
Kini, aku berada di titik dimana aku sudah, entahlah apa ini yg dinamakan pasrah, atau ini yg dinamakan berusaha menerima dan tak peduli.
Yang pasti dia ada, dan itu valid.
bisa terasa tapi tak bisa diungkap kata
Ia membawa makna walau org memandang sebelah mata
Ia terasa sebagai duka, tapi org lain menganggap sebaiknya harus ku nikmati dengan suka.
Tapi ia valid adanya, mencengkram rasa, mematiknya hingga rasanya harapan itu seperti patah.
Ya, aku merasa patah. Hingga abu patahannya telah berhambur menjadi abu yg entah dia terbang kemana...
Tak apa ya patah?
Karna aku berharap, bekas patahan ini akan muncul semi daun yg baru
0 notes
jaditeh · 3 years ago
Text
“Tidak perlu terlalu kecewa jika apa yang kita usahakan tidak sesuai dengan harapkan, terkadang kita harus jatuh agar tahu dimana yang kurang baik dari rangkaian proses yang pernah dijalani, dan barangkali ada niat kita yang salah arah dan tempat.”
Gagal itu tidak selalu buruk, terkadang ia baik untuk menyadarkan seseorang yang sudah buta oleh tujuan dan nafsunya. Jika kita tidak bisa disadarkan oleh aturan dan hukum yang kita ketahui, mungkin dengan ditampar oleh kegagalan barulah kita sadar.
Tidak apa-apa, bertumbuh itu memang penuh lika-liku dan naik turun, bukan? Ingat, dewasa itu melatih segala hal, termasuk rasa gagal dan rasa untuk memulai lagi. Patah itu pasti, tapi tumbuh dan menyambung lagi itu pilihan.
@jndmmsyhd 
653 notes · View notes
jaditeh · 4 years ago
Text
-Kembali Melangkah Untuk Dua Garis #6-
Tumblr media
-31 Agustus 2020-
Dengan sedikit drama bersama suami, dan beliau datang dengan diantar ojol. Tentu saja aku merasa bersalah.
Ba'da Magrib aku merasa perutku terasa melilit. Jika karna obat jenis femara yang aku minum rasanya tidak. Karna obat itu sudah habis beberapa hari yang lalu.
Suami pun akhirnya tidak bisa mengantarku. Berbekal transferan ke rekening aku berangkat sendiri dengan bismillah.
Deg-degan sih rasanya, tapi kali ini aku sangat menyiapkan mentalku jikalau lagi dan lagi harus mendengar berita yang tidak enak di telinga, pikiran, dan hati.
Kutelusuri lorong rumah sakit,.....
0 notes
jaditeh · 4 years ago
Text
Gak cuma hatimu yang merahjambu.
Tak terasa usia pernikahanku dengan dia sudah 4 tahun lamanya.. Rasanya baru kemaren dia meresmikanku menjadi istri, lalu kita kontrak rumah bersama, memberiku surprise kulkas warna merah jambu lengkap dengan isianya, lalu kembali berangkat merantau ke ibukota.
Pagi itu entah bagaimana critanya... Aku harus berangkat kerja dan tak bisa mengantarkannya ke Bandara Ahmad Yani.
Seperti biasa, karna jarak rumah kontrakan kami berdua cukup jauh, biasanya beliau memakai ojek online mobil.
Sepulang kerja aku membuka pintu kontrakan.
Seperti biasa, aku selalu membiasakan diri setelah berpergian kemanapun/pulang kerja kamar mandi tujuan awalku, untuk mencuci kaki dan tangan tentunya.
Masuk kamar mandi aku tidak begitu sadar.. Bahwa didepan pintu kamar mandi ada suara kulkas yang bergetar, keluar kamar mandi baru ku tengok suara mana ia berasal...
Ternyata kutemukan kulkas merah jambu tua dengan ucapan ILOVEU disertai coklat dan bunga...
Setelah aku buka ternyata lengkap dengan isiannya, ada sirup, buah, daging, sayur, frozeenfood, jajan...
Ku telephone dia yang sudah disebrang sana...
Apa jawabannya? "enggak. Itu mungkin yg beli ibu kost dititipin ke rumah kita"
Konyol sekali dia.... Tapi aku suka....
Diusia pernikahan ke 4 ini aku berharap mudah mudahan dalam pernikahan ini, kami berdua bisa bertumbuh bersama untuk mencapai tujuanrumah tangga yg pernah kita berdua cita-citakan, tidak ada yg merasa lebih dari siapa, komunikasinya semakin baik, semakin bertaqwa kepada Sang Pencipta, dan satulagi.. Aku tidak tau, bukannya aku menyerah tapi lebih kepasrah, semoga Allah memberi rumah tangga kami berdua keturunan yg qurota 'ayun.
0 notes
jaditeh · 4 years ago
Text
-Kembali Melangkah untuk Dua Garis #5-
Dokter memberiku obat jenis Regumen.. Obat itu kini sudah habis, namun kenapa tak kunjung si merah menemuiku.
Karna sudah terbiasa terlambat haid, akupun sesantuy itu...
Hari yg dinanti datang juga, Yups aku haid dengan perhitungan 47 dari HPHT.
Kuputuskan besok aku berencana menemui beliau (dokter obgyn senior), karena ini sudah cukup mepet waktunya untuk mendaftar, belum dengan perjalanan kerumah sakit.
Keesokan hari, aku menemuinya..dan beliau melakukan pemeriksaan PD, untuk menentukan jenis obat.
Aku kaget karena sepanjang perjalananku ke obgyn baru kali ini dokter melakukan pengecekan PD untuk menentukan jenis obat. Kata beliau "jika PD anda mengeluarkan air maka obat yang saya gunakan berbeda jenisnya".
Beliau kemudian meresepkan obat jenis Letrozol 2.5 mg diminum setiap pagi selama 5hari dimulai hari ke 3 haid, dan meminta saya untuk datang kembali di tanggal 10 september untuk melihat masa subur.
Jujur aku agak takut meminum obat ini, mengingat hasil pencarian yang aku cari di mr. Google bahwa obat ini adalah obat kanker payudara stadium awal.. Walaupun di dosis tertentu digunakan untuk mengobati PCOS, untuk menekan hormon androgen agar sel telurnya bisa besar. Yang menenangkan dari hasil pencarian adalah "obat ini seringkali digunakan untuk pasien yang resisten terhadap obat jenis clomiphen citrat" (ituuuu akuuuuhhh)...
0 notes
jaditeh · 4 years ago
Text
Jangan menunjukkan sisi istimewamu jika tidak perlu, karena kita hanya manusia biasa. Karena orang-orang yang tulus bermanfaat ia tidak akan berlomba agar dinilai sebagai sosok yang paling baik.
Diam-diam, memberi kesan dan mengagumkan. Jangan ditunjukan, biar saja mengalir begitu.. sebagaimana Allah menciptakan bahwa kamu adalah memang hanya manusia biasa.
Karena penilaian manusia bukan urusan penting, Allah yang utama.
Demikian seni merendah untuk meroket ala ayah. :)
Hujan puncak musim panas, kota hujan 21821.
59 notes · View notes
jaditeh · 4 years ago
Text
Eza : "belanja apa dek? , wowww...pisang dan pepaya.. Siap siap ini".
Aku : "siap siap apa?"
Eza : "siap siap headset.. Ngomelnya tambah kenceng".
😪😪😪😪😪😪😪😪😪😪😪😪😪😪😪
0 notes
jaditeh · 4 years ago
Text
Seharusnya aku memahami dan meyakini penuh atas firman Allah...
"Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)". (QS. Hud, Ayat: 6).
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS Ibrahim : 7)
dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu. (QS. At Thalaq, ayat 3).
Sehingga aku tak perlu merasa seperti ini.
Tumblr media
pict : Tumblr
0 notes
jaditeh · 4 years ago
Text
Tumblr media
-Kembali Melangkah untuk Dua Garis #4-
Hari itu, aku kembali menguatkan mentalku untuk kembali memeriksakan diri ke dokter.
Antara mencari second opinion, pengobatan jika memang benar saya seorang Polycystic Ovary Fighter, dan jika memungkinkan saya akan melanjutkan program hamil saya.
Saya direkomendasikan oleh salah seorang teman saya yang juga pejuang dua garis untuk ke dokter X untuk second opinion, mengingat beliau dokter obyn senior ditempat saya tinggal. Selain itu, teman saya terdeteksi penyebabnya di dokter tersebut.
Ditemani suami saya, saya datang ke seorang dokter obyn senior ditempat saya tinggal.
Ujian Infertilitas membuat saya sangat berterima kasih kepada Allah telah memberikan anugrah suami yang sabar dan menerima segala kondisi saya, karena tidak semua laki-laki bisa menerima dan mau bertahan, menetapkan pelukannya bersama seorang wanita dengan diagnosa Infertilitas, dengan segala resiko yang sudah dia ketahui (resiko mengeluarkan biaya terapi, pengobatan, obat/vitamin yg tidak murah, hingga resiko terburuk yang saya yakin tidak diharapkan oleh setiap pasangan yang menginginkan kehadiran anak dalam pernikahan mereka, yakni tidak memiliki keturunan, Naudzubillah... Semoga tdk terjadi di pernikahan ini).
Sepulang bekerja, suami menemani saya untuk bertemu dengan dokter tersebut atas rekomendasi teman yang juga penyintas infertilitas tapi Qodarullah, suami tidak bisa masuk ke dalam ruang periksa karena mungkin kondisi pandemi sehingga hanya boleh pasien yang ingin diperiksa yang diperkenankan masuk.
Saya menceritakan perjalanan program hamil, obat obatan, dan yang sudah diberikan dokter kepada saya, dengan kalimat awal "selamat malam dok, sebelumnya saya cerita dulu gak papa ya dok", kemudian saya melanjutkan cerita saya
Dokter tersebut mengatakan "dengan haid kamu yg maju mundur ini brarti kan kamu sudah terlambat 5hari.. Saya periksa dulu siapa tahu hamil".
Tapi saya yakin sih belum hamil, karena saya tidak merasakan gejala apapun, dan sesantai itu saya karena haid saya yang memang tidak teratur. Ditambah saya mengalami pukulan psikologis yang tidak bisa saya ceritakan setelah mendengar ucapan dokter sebelumnya yang mengatakan "kalo bulan depan dengan 3x Gonal F kamu belum bisa hamil ya berarti gak bisa (hamil) ". Wanita mana yang tidak terpukul, kalau dia divonis seperti itu. Dan stigma dari diri saya sendiri kepada diri saya sendiri sebagai wanita tidak sempurna pun muncul dan membuat saya rendah diri.
USG Transvaginal dilakukan dokter senior, kemudian dokter mengatakan "Tidak, kamu tidak PCOS, ada kok sel telurnya di sebelah rahim kiri cuma memang tidak berkembang".
"jadi saya gak PCOS dok,", tandas saya kembali untuk meyakinkan kalau saya tidak salah dengar.
"Tidak PCOS. Besok kamu saya kasih obat berbeda, ini saya kasih obat haid dulu karna kamu udah terlambat haid", ucap dokter tersebut.
Alhamdulillah, atas izin Allah dan doa tulus dari orang-orang yang saya sayangi diagnosa dokter sebelumnya salah.. Dan ada harapan baru di dalam diri saya untuk kembali menjalani program ini.
Semoga Allah mengizinkan kami berdua untuk mendapatkan keturunan, dan dipercaya untuk dititipi amanah tersebut.
2 notes · View notes
jaditeh · 4 years ago
Text
percakapan pagi tadi...
Aku : mas, aku beliin buku Bising dong, karyanya mas KG
Suami : emm.. dek, coba rekam suaramu kalo pas lagi ngomong, terus diputer.. Gimana? Udah bisingkan ..
Aku : 😪
0 notes
jaditeh · 4 years ago
Text
Tumblr Bikin Nyaman Karena ....
1. Karena tidak ada konsep waktu pada kontennya. Buat saya ini ada sisi positifnya, sih, yaitu bikin saya enggak merasa fear of missing out (FOMO). Enggak merasa ketinggalan karena baru baca tulisan yang padahal udah dipos 14 jam yang lalu—seolah 14 jam itu waktu yang lama banget. Sampai sekarang, tulisan saya dari lima tahun yang lalu masih aja ada yang nge-like atau nge-reblog. Wkwkwkwk.
2. Jenis kontennya bukan konten yang muncul berdasarkan tren semata. Ini beda kayak Twitter yang tiap hari tren obrolannya berubah-ubah. Atau Instagram yang kalau ada filter baru, tantangan yang ngetren, atau fitur baru, semua langsung nyobain. Facebook juga sama, kayaknya. Intinya, kontennya seiring dengan isu atau fenomena yang lagi ngetren di dunia nyata. Dan, menurut saya, itu bikin cepet bosan (dan capek). Ya, bayangin aja kalau lagi rame soal nikahan Atta-Aurel, semua ngomongin. Prinsip abundance of information. Sebuah informasi kalau terlalu banyak diunjukin malah bikin yang liat ngerasa jengah. Kalau Tumblr, menurut pengalamanku isinya ya begini-begini aja. Ya, random aja. Mungkin dipengaruhi sama akun yang saya ikuti juga, ya. Buatku itulah yang bikin Tumblr jadi timeless. Enggak bikin cepat bosan.
3. Adem. Sejauh ini (sejak 2010), saya belum pernah lihat konten yang isinya ngajak ribut, spall-spill aib orang, atau komentar netizen yang akhlakless. Enggak tahu apa memang begitu atau perasaanku saja. Baca tulisan-tulisan di sini berasa lagi duduk-duduk di tengah perkebunan teh sambil minum teh kotak.
4. There's a boundary. Baca tulisan-tulisan di sini kayak nyimak buku diari. Tapi, saya hanya tahu ceritanya saja, saya enggak tahu orangnya. Jadi tetep kayak ada batas, tiap orang punya alam semestanya sendiri-sendiri. Dan, saya rasa kita sama-sama menghargai batas itu. Enggak berani masuk terlalu jauh ke semesta lain, kecuali sekadar lewat untuk say hello. Enggak pengin sok-sok ngerespons biar edgy, atau ngebantah pakai argumen enggak setuju biar beda. Gara-gara ini kali, ya, anak Tumblr enggak demen ribut.
5. Ini Tumblr banget. Tumblr itu enak buat ngomongin sesuatu yang deep. Apa karena di sini banyak filsuf? Hehehe. Yang saya rasakan, di Tumblr ada space pribadi yang luas buat para pengguna, engga sumuk. Beda dengan media lain yang padat merayap, bikin capek mikir dalem-dalem.
Eh, lagian, Tumblr emang bukan media sosial, sih, ya, melainkan hybrid antara blog dan media sosial. Jadi, maaf kalau perbandingan dariku ini tidak apple-to-apple. Hehe.
Btw, kalau menurutmu gimana? Ada yang mau berbagi?
1K notes · View notes
jaditeh · 4 years ago
Text
-Kembali Melangkah Untuk Dua Garis #3-
Kali ini, saya mendapatkan siklus haid 49 hari dari HPHT.
Seperti biasa, saya kembali ke dokter obgyn saya untuk melakukan program hamil (lagi)
Dokter menyarankan saya untuk melakukan pembesaran sel telur dengan obat dan suntikan.
Saat USG transvaginal saya bertanya kepada dokter "ada sel telurnya dok? ", dokter menjawab "ada".
Kenapa saya bertanya ada atau tidak sel telurnya? Karena, saya tahu jika biaya suntikan sangat mahal dan jika belum ada sel telurnya kemungkinan saya memutuskan untuk program di siklus selanjutnya saja.. Mengingat ada kemungkinan juga untuk saya tidak ovulasi kembali.
Semenjak saya resign, saya dan suami memutuskan untuk saya berkarir dari rumah (mengurus rumah, sebagai ibu muda rumah tangga dengan online shop kecil). That's way, saya merasa walaupun kami program hamil, saya tidak ingin terlalu membebani Eza dengan biaya program yang kami keluarkan.
Karna dokter bilang "ada sel telurnya", kami memutuskan untuk baik kita setuju untuk dilakukan pembesaran sel telur dengan obat minum dan suntikan.
Dokter memberi saya resep Clomiphene Citrate dengan dosis maksimal (150 mg) kembali, dan memberi catatan nama suntikan yang akan saya gunakan, dan untuk bertanya ke bagian farmasi mengenai stock persediaan dan harganya. (tanggal 15 Juli 2021)
Yang digunakan adalah "Gonal F".
Dan saya dijadwalkan suntik Gonal F pada tanggal 19 Juli, hari ke 6 haid. saya ditemani suami datang ke rumah sakit untuk melakukan suntik Gonal F. Akan tetapi, Qodarullah, Karena stock belum datang (kosong) maka kami batal untuk melakukan injeksi dihari tersebut dan dijadwalkan ulang setelah mendapatkan informasi dari pihak farmasi akan kesediaan injeksi tersebut.
Tanggal 22 Juli saya di beri kabar oleh bagian Farmasi rumah sakit, dan saya melakukan suntik Gonal F pada tanggal tersebut (hari ke 9 haid).
Perut saya merasa sangat mulas setelah injeksi tersebut. Tetapi bismillah.. Ucap saya.
2 hari setelah penyuntikan (tgl 24 Juli) saya datang kerumah sakit untuk pengecekan ukuran sel telur setelah melakukan pembesaran sel telur dengan obat C. Citrate 150mg (3 tablet) / hari selama 5 hari dan melakukan injeksi Gonal F.
Hasilnya adalah.........
"Tidak ditemukan sel telur" dan yang membuat saya down adalah dokter tersebut mengatakan kepada saya :
"siklus bulan depan kita obat minum dan 3x suntik. Jika masih belum bisa ya brarti ibu memang gak bisa (hamil) "
Jleeeeebbbbbb!!!!!!!!. ....
Wanita mana yang tidak terpotek hatinya, jika di judge oleh ahlinya yaitu dokter spesialis obgyn kalo "bulan depan tidak berhasil ya brarti tidak bisa hamil"....
Kalo yg berujar temen, tetangga julid mungkin masih cuek.. Ini dokter obgyn lho yg ngomong, bisa kita bilang beliau adalah ahlinya dibidang tersebut, lantas kenapa kata-katanya membuat drop.. Bukannya dokter harusnya solutif dan om lebih optimis daripada pasiennya? Apakah memang kondisiku seburuk itu?
Keluar dari ruang dokter saya menuju mushola yang letaknya di seberang jalan rumah sakit tersebut.
Saya sholat dhuhur disana dan menangis sejadi-jadinya...suami saya datang menjemput dan saya bercerita apa yang dikatakan dokter.
Kenyesekkan sebenarnya terletak di saat usg ada sel telur kenapa sekarang setelah proses pembesaran menjadi tidak ada? Hasilnya bukan "sel telur membesar tetapi besarnya belum memenuhi ATAU sel telur besarnya stagnan" tapi hasilnya "gak ada sel telurnya ini buk.. Iya ini gak ada buk" bagai disambar petir rasanya, belum lagi kata2 itu.
Saya menghubungi teman saya yang berhasil melakukan IVF. Dia mengatakan sebelum di suntik gonal F dia di cek hormon estragiol...dan menanyakan apakah saya sebelum di suntik di cek hormon tersebut.. Jawabannya TIDAK.
Ya, saya ditindak injeksi Gonal F tanpa di cek Lab satupun.. Cek AMH pun tidak...
Nangis... Setres... Anti Sosial... Selama kurang lebih dua minggu. Bahkan sampai sekarang pun saya jarang sekali melihat story instagram teman saya ataupun story WA orang orang yang membuat saya ciut hati atas kondisi diatas.
Hal ter down yang saya lakukan adalah saya meminta suami saya untuk mencari pengganti saya, karna dia pantas untuk bahagia. Karna saya terlalu insecure atas kepantasan saya untuk tetap menemaninya.
Yang suami saya katakan saat itu adalah "Tarik kata kata itu, aku bakal tetep nemenin kamu, dengan anak ataupun tanpa anak. Dokter bukan Tuhan. Kalau kamu sudah siap mental, dan sudah kuat mental.. Kita coba lagi ya....". Kata-kata itu membuat saya percaya diri kembali karna dia ternyata bersedia menemani saya dan saya sangat berterima kasih atas nikmat dan anugrah itu. Anugrah pasangan yang baik, yang sabar menemani saya di segala kondisi.
(C)bdp
7 notes · View notes
jaditeh · 4 years ago
Text
-Kembali Melangkah Untuk Dua Garis #2-
27 Mei 2021,
32 hari kemudian dari HPHT bulan April 2021. Saya datang kembali ke dokter obgyn saya untuk kembali menjalani program hamil. Kali ini saya diberikan dosis maksimal 150 mg dengan jenis obat yang masih sama, (Clomiphene citrate), dan aturan minum yang masih sama.
Qodarullah, saat pengecekan pertumbuhan sel telur dengan usg transvaginal. Saya tidak ovulasi guys! 😊 artinya apa? Tidak ada sel telur di siklus itu. Jadi saya haid tetapi tidak berovulasi.
Saat itu, saya bertanya pada dokter apakah saya sindrom metabolik PCOS (polikistik ovarium sindrom)? Mengingat jadwal haid saya yang acak acakan, susah turun berat badan, dan anovulasi.
Dokter bilang "iya". dan beliau meminta saya sabar, perjalanan kita masih jauh, jangan setres, masih banyak yg bisa diusahakan dan memberi saya resep vitamin C dan Vitamin E, seperti biasa.
Sedih sih.. Sedih pastinya... Menangis? Pasti. Saya tidak ovulasi dan di diagnosa PCOS jadi wanita mana yang tidak sedih.
Sebenarnya yang membuat sedih saya bukan karna saya tidak ovulasi/belum hamil. Tetapi yang membuat sedih saya adalah "Mengapa, saya tahu, jika saya mengalami infertilitas yaitu PCOS setelah usia pernikahan saya 3 tahun 9 bulan? ", Andai saya dan suami tahu lebih awal kalo saya adalah seorang PCOS Fighter, tentu saya tdk akan buang waktu lama2 dan sudah banyak yg bisa saya lakukan.
(C) bdp
0 notes
jaditeh · 4 years ago
Text
- Kembali Melangkah Untuk Dua Garis -
Tiga Tahun Delapan Bulan sudah usia pernikahanku bersama Eza. Keputusan kami untuk kembali melangkah program hamil datang karena sudah 62 hari dari HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) aku tak kunjung menstruasi. Tak nampak pula tanda kehamilan.
Sebelumnya, kami menikah di tahun 2017, dan menjalani Long Distance Married selama 2 tahun, 10 bulan, hingga akhirnya karena merasa pandemi membuat kami semakin lama untuk saling bertemu, akhirnya aku memutuskan resign dari salah satu perusahaan swasta di Kab. Semarang.
Setelah bersama 3 bulan, kami memutuskan untuk check ke dokter untuk memulai program. Dokter menolak kami untuk program dan menyarankan untuk program mandiri selama satu tahun.
"Memang, usia pernikahan Bapak dan Ibu ini sudah tiga tahun, akan tetapi kalian berdua ini kan baru seatap 3bulan, jadi saran saya Bapak Ibu dicoba program mandiri dlu selama satu tahun dengan jadwal berhubungan 3-4 kali dalam seminggu", kata Ibu Dokter, Sp.OG. saat itu.
Sebelumnya juga kami pernah ke dokter specialis kandungan untuk program hamil, akan tetapi saat itu dokter meminta saya untuk kembali lagi saat saya sudah seatap saja, karena gak memungkinkan saat LDM. Diberi jadwal berhubungan akan tetapi, tidak memungkinkan bersama dihari itu karna kami tinggal di kota berbeda yang perjalanannya tidak hanya sejam dua jam.
12 April 2021, aku kembali menjalankan program hamilku kembali untuk yang ketiga kalinya setelah program hamil saat LDM, dan setelah program hamil mandiri selama 8 bulan.
Kali ini jadwal haidku sangat kacau... Untuk itu aku merasa sangat kesulitan untuk melacak masa suburku dan kuputuskan untuk meminta bantuan ahlinya (dokter obgyn) .
Aku diberi resep vitamin C, Vitamin E, dicek USG perut dengan kondisi rahim baik, Tanpa Kista, Tanpa Miom. Alhamdulillah, aku lega mendengarnya.
Setelah 11 hari kemudian akhirnya aku haid.. Setelah 73 hari HPHT. Seperti biasanya, diberi obat penyubur (saat itu jenis Clomiphene Citrate) diminum selama 5 hari di jam yang sama.
Qodarullah, setelah pengecekan seltelur (ova) saya tidak bisa berkembang mencapai besar yang diharapkan ( 18 mm). Saat itu sebenarnya, saya menunda mudik lebaran jika sel telur saya memenuhi. Akan tetapi, Qodarullah sel telur saya tidak memenuhi secara ukuran dan Alhamdulillah, saya memutuskan untuk mudik, dan melanjutkan program ini di siklus berikutnya.
(C)bdp
1 note · View note