Tumgik
jafarrsidik · 3 years
Photo
Tumblr media
Macan dahan kalimantan (Neofelis diardi) yaitu kucing liar berukuran sedang yang ditemukan di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Pada tahun 2006, beliau diproduksi menjadi sebagai spesies terpisah dari kerabat tidak jauhnya, Neofelis nebulosa.[3][4]
Nama Bornean clouded leopard (macan dahan kalimantan) diterbitkan oleh WWF pada 14 Maret 2007, mengutip Dr. Stephen O'Brien dari U.S. National Cancer Institute menyebut, "Hasil kajian genetik jelas-jelas menunjukkan bahwa macan dahan kalimantan harus diasumsikan sebagai spesies yang terpisah".[5]
Tahun 2008, IUCN mengklasifikasikan spesies ini sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan, dengan ukuran populasi efektif total diperkirakan kurang dari 10.000 individu dewasa, dan tren populasi yang menurun.[2]
Karakteristik
Macan dahan kalimantan yaitu kucing dan pemangsa terbesar yang hadir di Kalimantan, dengan badan yang kekar, beratnya sela 12-25 kg sedangkan panjangnya seiktar 90 cm. Gigi taringnya sepanjang dua inci, secara proporsional terhadap tengkoraknya ini yaitu gigi taring terpanjang dibanding kucing-kucing yang masih hadir. Ekornya mampu tumbuh sepanjang tubuhnya, menolong keseimbangan tubuhnya. Pola bulunya berupa oval tak teratur baik dengan sisi tepi hitam, dan di dalamnya hadir titik-titik hitam (yang menyebabkannya lebih gelap daripada macan dahan Malaya).
Pada lapisan rambut pada tubuhnya terdapat tutul-tutul yang konon berwujud mirip awan, yang memberinya nama clouded leopard dalam Bahasa Inggris. Meski para ilmuwan telah mengetahui keberadaannya sejak awal masa seratus tahun ke-19, beliau diidentifikasi sebagai spesies yang terpisah tersendiri pada tahun 2006, karena sebelumnya diasumsikan sebagai subspesies dari macan dahan (Neofelis nebulosa).[4][3]
Penyebaran
Probabilitas macan dahan kalimantan hanya terdapat di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Di Kalimantan, mereka bisa ditemui di hutan hujan dataran rendah dan dalam kepadatan yang lebih rendah di hitan tebang. Catatan di Kalimantan menunjukkan di bawah 1.500 m (4,900 kaki). Di Sumatera rupa-rupanya mereka hadir lebih banyak di kawasan perbukitan dan pegunungan. Tidak dikenal apakah mereka masih hidup di Kepulauan Batu, tidak jauh Sumatera.[2]
Film dokumentasi pertama tentang kucing ini diambil pada Juni 2009 di Sabah.[6]
Dulunya spesies ini mampu ditemui di Jawa, tapi tidak hadir catatan yang menunjukkan keberadaan mereka sejak masa seratus tahun Neolitikum.[butuh rujukan]
Perilaku
Hukum budaya macan dahan kalimantan tidak banyak dikenal karena sifat alaminya yang penuh rahasia. Perkiraan umum yaitu mereka yaitu makhluk penyendiri.
Macan dahan kalimantan kebanyakan berburu di atas tanah dan menggunakan keahliannya memanjat untuk bersembunyi dari bahaya.
Sejarah Taksonomi
Meski menggunakan nama "macan", macan dahan kalimantan tidak berkerabat tidak jauh dengan macan tutul. Spesies ini dinamakan Neofelis diardi untuk menghormati naturalis dan penjelajah Prancis Pierre-Médard Diard; pada masa seratus tahun ke-19 Felis diardii merujuk Macan Dahan/Macan Dahan Kalimantan, atau dalam bahasa sehari-hari "Kucingnya Diars.[7].
Sejarah evolusi
Analisis genetik Neofelis nebulosa dan Neofelis diardi memperkirakan bahwa kedua spesies memisahkan diri 1,4 juta tahun yang lalu, setelah satwa-satwa ini melewati jembatan tanah yang sekarang telah tenggelam untuk sampai Kalimantan dari Asia daratan.[8]
Pelestarian
Karena perilaku yang pemalu, macan dahan kalimantan sulit untuk dipelajari. Banyak populasi mereka tidak dikenal secara pasti. Namun, kajian dan pengambilan film terbaru (Dr Robert Martin) memperkirakan populasinya sekitar 5.000 dan 11.000 kucing akbar tersisa di Kalimantan, dan 3.000 sampai 7.000 di Sumatera.[5] Di negara-negara tempat kucing ini berasal, perburuan macan dahan merupakan perkara yang dilarang. Namun larangan ini tidak terlalu berpihak kepada yang aci penegakannya.
2 notes · View notes