jajalwaeofficial

[jajalwaeofficial]

Makna itu ada ketika ada masalah. Belajar memaknai itu sulit, perlu waktu mendapatkannya, perlu proses untuk menyelesaikannya. Kadang juga menyebalkan sekali ketika sedang menjalaninya. Adakah kiranya cara yang menyenangkan untuk melakukan prosesnya ?

Banyak cerita yang datang dari banyak orang. Kalau bisa disimpulkan memaknai suatu masalah itu dengan mengubah mindset. Yaa mindset yang dikendalikan oleh otak sebagai bagian inti tubuh kita. 

Yang pertama harus bersyukur bisa masih tetap bernafas walaupun sedang ada masalah. Selanjutnya selama masih bernafas artinya kita masih hidup, masih bisa berfikir. Kalau masih bisa berfikir berarti kita masih bisa membuat rencana cadangan. Berfikir dengan tenang apa akar masalahnya. Kalau sudah dapat refleksikan kenapa itu terjadi, rencanankan rencana selanjutnya agar tidak kejadian di kehidupan selanjutnya. 

Point kedua semua hal yang kita rencanakan pasti yang akan terjadi adalah berhasil atau gagal. Rencanakan kemungkinan yang akan terjadi keduanya. Jangan berekspektasi.

[jajalwaeofficial]

Haii apa kabar, sehatkah hari ini ?  Kalau tidak kenapa ? Apakah dirimu saat ini baik-baik saja ? Apakah pikirannmu sedang terngiang-sesuatu ? 

Ohh jika iya mungkin kamu harus istirahat sejenak, renungkan kembali apa masalahmu, carilah akar masalahnya. Ceritakanlah kepadaku, ayoo gk apa². 

…..

Ohh jadi begitu masalahmu. Sini aku coba tanggapi. Menurutku kamu itu orang yang beruntung. Beruntung masih dikasih umur dan bertemu denganki hari ini. Kamu itu orang hebat lho. Buktinya sampai sekarang dirimu masih sehat masih bisa bekerja dan masih bisa bertahan juga mengatasi segala problem yang ada. 

Jika dirimu menyalahkan takdir silahkan, gak apa² its okey itu normal kok, takdirmu sebagai manusia yang memiliki pikiran akal dan nafsu boleh melakukan itu. Tapi ingat kamu tidak bisa mengulang waktu. Jika menurutmu takdir yang sedang dijalani tidak sesuai dengan rencana itu bukan suatu masalah. Dirimu masih punya akal dan pikiran masih bisa berencana dan melakukan alternatif lain. Berpikirlah secara logis bagaimana cara agar rencana dan mimpi-mimpi mu bisa berhasil. Jika gagal di tengah jalan gk apa² its okay. Masih beruntung kami masih hidup ketika gagal.

Dari kegagalan kamu bisa belajar. Kami bisa tingkatkan value dan ilmu untuk mencoba lagi. Temuilah orang-orang yang bisa kamu tiru pangalaman dan kebiasaannya. Cobalah cara² yang kamu yakini benar dan efisien. Jangan lupa tambah ilmu dari kelas² dan majelis ilmu manapun. Yook coba di list apa yang kamu ingin pelajari dan kejarlah mimpi itu sampai berhasil. 

You're the best person in the world 

[jajalwaeofficial]

Kalau liat pencapaian orang lain tuh rasanya bikin cape. Kenapa sih orang lain yg seumaran dah bisa punya mobil, udh s2, kuliah di luar negeri ? Apakah mereka hanya beruntung lahir di keluarga mampu ? Hmm apakah aku yg kurang beruntung dilahirkan di keluarga yg tidak semampu mereka ? Kenapa ya takdir bisa begitu ?

Kecewa sih saat ini dengan takdir yg aku dapat, merasa kalah start sm mereka. Minder rasanya kalau ketemu mereka. Rasanya pingin sekali hidup sekali lagi buat mengubah takdir. Ahh kenapa sih bisa begini ?

Tapi disisi lain ketika orang lain ambis mengejar tujuannya, kok hidup aku nyantai nyantai aja ya. Masih bisa² jalan jalan, tidur nyenyak, lari pagi.

Andaikan manusia gk punya nafsu hidup selow aja gitu semua orang, gk bakal ada tuh orang-orang ambis. Semua orang gk ada yg iri, termasuk aku sendiri yang selalu begitu.

[jajalwaeofficial]

Yuvi adalah seorang wanita berusia 28 tahun yang memiliki karir yang sangat cemerlang. Di usia semuda itu dia sudah menjadi seorang foodpreneur yang memiliki banyak bisnis seperti bisnis katering sehat, ice cream, dan bakery yang memiliki cabang di seluruh Indonesia. Untuk menjadi seorang pebisnis muda yang sukses, banyak sekali permasalahan hidup yang sudah dia lalui. Sejak SD Yuvi sudah mulai berlatih berjualan boneka danbo dari kertas yang dijual pada teman-teman adeknya di SD, jualan kertas binder di TPQ pada teman-temannya, ataupun jualan barang-barang lain yang berpotensi untuk cuan. Hal itu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Ada banyak caci makian yang dia terima dari teman-teman, tetangga, bahkan keluarga jauhnya. Tapi hal itu tidak menjadi rintangan yang berarti bagi Yuvi. Dia tetap semangat berjualan dan mengembangkan bisnisnya sampai sebesar sekarang.

Di tengah banyaknya permasalahan hidup yang Yuvi alami, tiba-tiba ada hal tak terduga yang terjadi. Di H-7 lebaran, dia tidak sengaja menyerempet pengendara sepeda motor saat belajar menyetir mobil. Padahal saat itu mobilnya hanya melaju di kecepatan 20km/jam, tetapi ternyata kejadian itu menyebabkan hal yang fatal. Si pengendara sepeda motor yang terserempet itu oleng dan tertabrak oleh pengendara motor lain dari arah sebaliknya yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi. Akhirnya ada 3 korban dari kecelakaan tersebut dan salah satu korbannya meninggal dunia setelah sempat dirawat selama 3 hari di rumah sakit. Memang pihak Yuvi dan keluarga sudah berupaya untuk bisa menyelesaikannya secara kekeluargaan, tapi dari keluarga korban tetap tidak terima dan menuntut untuk kecelakaan tersebut maju ke meja hijau. Hal itu saat memukul bagi Yuvi. Dia jadi depresi, tidak tau akan seperti apa masa depannya, dan mulai berpikiran untuk mengakhiri hidupnya. Masa depannya terasa sangat gelap. Di malam takbiran, dia diinterogasi di kantor polisi selama 3 jam dan di foto oleh polisi seperti tersangka kasus pembunuhan berencana. Saat diinterogasi tadi sebenarnya Yuvi tidak tahu kalau ada korban yang meninggal dunia. Beberapa kali si polisi itu memastikan ulang kepada Yuvi tentang kronologis kejadian kecelakaan tadi, apakah dia kenal dengan korban atau tidak, dan bagaimana jika ada korban yang meninggal dunia. Tapi jawaban Yuvi tetap konsisten dan akhirnya polisi percaya bahwa kecelakaan ini tidak disengaja dan Yuvi hanya dijadikan sebagai wajib lapor saja. Setelah itu pun dari pihak keluarga korban masih belum mau untuk menyelesaikan masalah tadi secara kekeluargaan. Sampai pada akhirnya ada seorang kenalan pengacara kelas kakap di ibukota yang membantu Yuvi untuk negosiasi dengan pihak keluarga korban. Negosiasi itu pun berhasil dan akhirnya pihak keluarga korban mau menyelesaikannya secara kekeluargaan dan menarik gugatannya ke kantor polisi. Hal itulah yang membuat Yuvi saat ini menjadi orang yang lebih santai dan berserah diri pada Allah SWT atas segala hal yang terjadi di dalam hidupnya, karena dia tau bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini pasti ada hikmah dibaliknya.

[jajalwaeofficial]

It's okay, ibu. Semua ada waktunya 🤍

Untuk kamu ibu-ibu dimanapun berada yang merasa kehilangan diri sendiri. Kamu ngga sendirian.

Semua orang di dunia terlahir dari seorang ibu, kan?

Percayalah ini akan berlalu. Anak akan tumbuh besar, dan kamu akan memiliki waktu untuk dirimu kembali lebih banyak dari saat ini.

Anak yang ada saat ini adalah ladang pahalamu.

Bagimu, mungkin mereka adalah sosok kecil.

Tapi bagi mereka, kamu adalah dunianya 🤍

Jangan lupa, apa yang kamu tanamkan di masa kecilnya akan sangat berdampak untuk hidupnya kelak.

Waktu yang kamu berikan saat ini, adalah investasi bagi memori alam bawah sadarnya di masa depan.

Jika saat ini kamu memberikan pengalaman menyenangkan, niscaya dia akan menjadi pribadi yang bahagia. Pun sebaliknya 💙

Maka, jadilah dunia yang menyenangkan untuknya jika kamu ingin kelak ia melihat dunia sebagai tempat yang nyaman dan menyenangkan. Sehingga ia juga akan menebar kebaikan dimanapun ia berada.

Syukuri dan sadari bahwa tugas seorang ibu memiliki ganjaran syurga. Bahkan sejak proses kehamilan.

Ketika seorang ibu meninggal saat melahirkan, niscaya syurga menanti.

Ketika seorang ibu melahirkan, ia juga terlahir kembali dengan dosa yang terhapus.

Ketika seorang ibu berhasil menciptakan anak soleh / solehah, sama dengan menabung amalan yang tak akan putus sampai kapan pun.

Bukankah tujuan kita pada akhirnya adalah syurga?

Maka bersyukurlah untuk jalan yang Allah berikan saat ini 🤍

[jajalwaeofficial]

Setelah bermain main air yang begitu sejuk di Kedung Lesung, Ngawi. Mereka memutuskan untuk berjalan kaki kembali ke homestay. Dikala teman teman yang lain berpegang teguh untuk menaiki mobil jemputan. Di langkah langkah awal mereka berjalan menanjak, mobil jemputan teman teman berjalan melewati kami. Ada sedikit rasa kekhawatiran bahwa keputusan untuk berjalan kaki, malah justru mempersulit diri mereka sendiri, tak sanggup melewati semuanya.

Saat mobil mulai melintasi rombongan mereka yang berjalan kaki, mereka pun tertinggal di belakang. Salah satu dari mereka mulai terbesit suatu pemikiran. Terkadang kehidupan juga akan dihadapkan hal yang sama. Keputusan keputusan yang kita ambil, sedikit banyak membawa kita pada satu hal. Sama sama berjalan beriringan dan mulus selayaknya orang orang kebanyakan, atau sebaliknya. Justru tertinggal dan berusaha lebih keras untuk mendaki ke atas.

Namun, seiring waktu berjalan dan kaki yang terus melangkah ke depan. Tanjakan itu ternyata bisa dilalui. Justru mereka mendapatkan momen momen yang menyenangkan. Menikmati pemandangan, mengabadikannya melalui foto dan berbincang bincang sebentar dengan beberapa orang desa. Meskipun di akhir perjalanan air hujan mulai turun membasahi baju mereka.

Layaknya kehidupan ini terkadang apa yang kita anggap tertinggal, justru memberikan makna berharga. Mungkin “waktu tertinggal” kita memberikan kita “kesempatan baru” lainnya. Mungkin “waktu tertinggal” kita justru memberikan waktu untuk kita menikmati waktu kita sekarang, lebih berdamai dengan diri sendiri dan berangsur angsur mendewasakan kita dengan sengaja.

[jajalwaeofficial]

Manusia yang (tidak akan) Tinggal di Bulan

Sesampainya di Bulan, kekhawatiran Bobby mulai pudar. Satu persatu pertanyaan dan kekhawatirannya terjadi begitu saja. Di stasiun bulan, tiba-tiba muncul dua Alien yang mengendarai awan hitam menjemput Bobby.

Mereka kemudian berkendara ke terminal bulan dimana orang-orang sudah mulai berkumpul. Mereka semua datang dengan berbagai hal yang dibawa dari bumi.

Hari ini kami akan dilatih selama 3 hari untuk tinggal di bulan. Bobby sangat menantikan hari ini. Diperjalanan Bobby menemui banyak hal yang menarik. Ada durian yang beterbangan, ikan gembul yang melayang-layang, dan sawah yang bertingkat. Semua membuat Bobby terkesan.

Di kamp percobaan Bobby diterima dengan baik oleh kepala suku di bulan. Alien di bulan semuanya baik-baik. Tidak seperti di bumi: manusia yang kejam dan jahat. Selain itu di bulan udaranya sangat sejuk. Alien bekerjasama menjaga kualitas udara dan air agar dapat dinikmati oleh semua.

Hari pertama dilalui Bobby dengan sangat baik. Alien di bulan pintar bermain musik. Pintar membuat makan. Pintar membuat pangkalan bermaian. Ia mulai menikmati suasana di bulan. Berbagai kebaikan-kebaikan Alien di sini mengingatkannya akan rumahnya di Bumi. Ia mulai merasakan kerinduan pada suasana Bumi.

Keinginan untuk tinggal di bulan adalah sebuah keputusan tiba-tiba yang berawal dari bumi yang semaikin berisik. Padahal masalah-masalah tersebut adalah takdir yang menyiapkan Bobby untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Bobby memang sangat ingin tinggal di bulan. Tapi rumah sepertinya menjadi tempat yang indah untuk pulang kembali. Seperti kata Ibu Alien di kereta. Pergilah yang jauh, jangan lupa untuk pulang. Saat banyak hal yang berat kau lalui, ingatlah untuk beristirahat. Dan jangan lupa untuk pulang.

Di hari terakhir, Bobby membuat keputusan yang akhirnya ia pikirkan matang-matang. Sampai jumpa bulan, aku akan pulang!

[jajalwaeofficial]

Hari ini Bu Nanik seperti biasa memainkan alat musik tradisional untuk kedatangan tamu rombongan dari komunitas..

Citra Usia 70tahun keatas yang sangat rapuh, tidak berdaya dan tidak berbuat apa apa tidak terlihat sama sekali dalam diri Bu Nanik..

Anak anak muda yang melihat tampak kagum dengan Bu Nanik, salah satunya yg mengenakan baju dan kerudung ungu bergumam dalam hati,

"Apakah nanti aku akan bisa seperti Bu Nanik yang masih tetap produktif di usia itu?"

Selesai bu Nanik tampil, beliau makan dengan nyaman dan pulang kerumah..

Pintu rumah dibuka, halaman rumah yg luas, rumah dengan tiga kamar tidur satu kamar mandi itu tampak sepi sekali..

Anak anak beliau pergi merantau di kota seberang, sepuluh jam jauhnya dari tempat tinggal..

Cucunya pun hanya 1 yang tinggal dikampung halaman akan tetapi tidak serumah..

Oleh karena itu Bu Nanik sering menyewakan rumahnya untuk tempat tinggal sementara orang orang yg memerlukan tempat tinggal.

Selain untuk menambah penghasilan, beliau juga senang mendapatkan teman berbicara.

Bu Nanik tidak lelah untuk bangun pagi, memasak, ke sawah untuk menanam lalu menyiapkan makan dan merapikan rumah..

Semua dilakukan seorang diri..

Terlebih harus menyiapkan waktu jika ada tetangga yg menikah dan acara kesenian tradisional yang memerlukan beliau..

Meskipun capek, lelah dan lemah karena usia beliau yang terbilang senja tapi semangat beliau tetap membara..

Semua peserta yang tinggal dan mengikuti kegiatan sehari hari beliau sangat salut dan bersyukur bisa mengenal beliau

Dari gen y yang jompo tapi terbakar semangat oleh Bu Nanik "nama disamarkan"

- Ngawi, 04 November 2023-

[jajalwaeofficial]

Setiap kamu mulai menapaki fase hidup yang baru, kamu selalu khawatir, "Apakah aku bisa optimal melakukan semua yang menjadi tanggung jawabku?" Ketika lulus SMP ke SMA kamu bertanya-tanya "Apakah aku akan dapat teman? Apakah aku masih bisa dapat ranking? Apakah aku bisa dapat universitas yang bagus?" Ketika lulus SMA pertanyaanmu beda lagi, "Apakah ini benar-benar jurusan yang aku inginkan? Bagaimana jika ternyata di tengah jalan aku menghadapi masa-masa yang sangat sulit dan ingin berhenti saja?", dan seterusnya.

Kamu seperti tidak pernah berhenti khawatir. Padahal ketika kamu menjalaninya langsung, kamu bisa. Tidak selalu sempurna tapi tidak apa-apa kan? Kamu masih baik-baik saja sampai hari ini. Kamu ingat kan ketika kamu dapat nilai 50 pertama kalinya di SMA? Kamu menangis, sedih, mau menyerah, tapi ternyata kamu bisa. Lama-lama kamu belajar bahwa tidak semua hal harus sempurna, tidak semua hal harus sesuai dengan inginmu. Kamu memanggil kembali pengetahuan yang ditransfer gurumu lewat mata pelajaran PAI, bahwa manusia bisa merencanakan namun Tuhan lah yang menentukan.

Lama-lama kamu belajar bahwa proses adaptasi memang tidak nyaman; kamu merasa bahwa dirimu tidak tahu apa-apa di lingkungan baru, kamu merasa kesulitan, tetapi kamu masih bisa membuka diri untuk meminta bantuan. Lalu kamu menyadari bahwa sebenarnya kamu cukup cepat beradaptasi, dan tidak ragu untuk belajar hal-hal baru. Jadi di fase hidup selanjutnya, kamu tahu kan  apa pun yang akan kamu lewati, kamu pasti bisa? :)

[jajalwaeofficial]

Hari Senin sudah datang lagi. Padahal posisi sekarang masih di dalam kereta menuju kota yang berderet pabrik-pabrik disana.

"...sebentar lagi kita sampai di Stasiun Tawang. Kepada para penumpang..." informasi dari pengeras suara dalam kereta terdengar, tanda stasiun yang menjadi tujuan sebentar lagi telah tiba.

Kamu sudah siap kan menjalani pekan ini? Sepertinya kerut di keningmu dan desahan nafas berat sedang menandakan sebaliknya. Maskermu terasa semakin pengap ya. Hari-hari perjuangan akan dimulai lagi.

Aroma sedikit lembab tercium dari kamar kosmu saat pintu terbuka, setelah satu bulan liburan semester kamu nikmati. Tubuh letih selepas perjalananmu segera menemukan tempatnya sejenak, kasur empuk.

Matamu terpejam sejenak, menikmati empuknya kasur. Sudut matamu menangkap gulungan-gulungan kertas A0 di sisi kanan meja belajar. Tiba-tiba, rasa tekanan itu muncul lagi. Seperti beban berat yang menghimpit dadamu, membuat dadamu sesak sejenak.

Tapi entah kenapa, tanganmu seperti ingin menyatakan sebaliknya. Bergerak mengangkat tubuhmu yang masih ingin rebahan. Dia bergerak meraih gulungan kertas itu, dan membukanya. "Ini harus segera selesai," katamu.

Penggaris dan pensil mekanik segera menyusul kekuatan si tangan. Gulungan-gulungan kertas, kembali tertempel di dinding kamar dengan ujungnya yang berselotip.

Malam demi malam, hingga akhirnya Senin datang lagi. Satu pekan kemudian. Mata panda itu jelas terpampang nampak di cermin. Rambut yang seminggu ini kamu lupakan, kembali kamu sisir. Tapi ternyata susah, akhirnya cukup kamu ikat saja.  Toh, nanti tertutup kerudung.

Kertas bercap basah biru berukuran 1/4 kertas A4 lengkap dengan tanda tangan asdos dan dosen pengampu, beserta huruf A akhirnya berada di tangan. Hei kamu, selamat ya. Akhirnya berkurang sedikit beban yang terbentuk di pikiranmu.

[jajalwaeofficial]

Kalaupun ada cara yang lebih mudah untuk menasehati dirimu mungkin itu dengan berbagai kejadian yang tidak kamu senangi.

Sebab kalau kamu ada dalam situasi menyenangkan, kamu tidak akan belajar dengan maksimal. Kamu akan merasa biasa saja pada setiap kejadian. Dan seringkali kesulitan itu yang membuat kamu belajar lebih dalam.

Kamu masih ingat kejadian beberapa tahun yang lalu? Anak kecil yang hidup dalam jiwa mu itu berangsur belajar dewasa. Mungkin kamu tidak menyadari bahwa kesulitan itu membuat mu bertumbuh. Kamu jauh lebih memahami dan tau menempatkan diri. Mungkin kamu suka menangis-nangis saat dihadapkan pada semua kejadian itu, tapi kenyataannya dibalik tangis kamu menuju pribadi yang lebih kuat.

Menjadi dewasa memang selalu tidak mudah, tapi jangan menolak proses dewasa itu. Ingat, kan, kemarin kamu punya tujuan, jalan harapan dimasa depan yang ingin kamu rengkuh dalam bahagia.

Memang menjadi dewasa melelahkan, ia harus bersikap toleran pada sesuatu yang tidak pernah kamu suka. Dewasa juga menekan keinginkan mu untuk melakukan apapun yang kamu inginkan, tetapi hidup dalam jiwa anak kecil pada badan yang terus menua bukanlah solusi baik.

Beginilah, hidup harus bertahan, Nak. Meskipun tidak mudah, tapi kamu sudah berani dan kuat dan melaluinya, bukan?

Besok lusa kalau ada cerita hidup yang tidak menyenangkan, jangan buru-buru menyalahkan situasi. Pahami bahwa ia bisa menjadikanmu lebih dewasa.

Dirimu yang ku kenal dengan baik selalu punya cerita dan jiwa yang istimewa. Cerita mu dalam tiap scene hidup ini seringkali menjadi keinginan orang lain. Jiwa mu yang luas dalam penerimaan itu adalah sumber dari ketenangan hidup yang banyak orang inginkan.

Meskipun kamu sering lupa dengan keistimewaan ini, kembalilah pada catatan ini. Lihatlah ada pesan dari ku, kalau selalu punya hati yang sabar dan jiwa yang kuat untuk menghadapi banyak kejadian di masa depan..

[jajalwaeofficial]

Wush kita sampai bulan!

Perjalanan ke bulan ternyata membuatku takut dan khawatir. Banyak pertanyaan yang terulang dan tak terjawab. Kereta ini mulai berjalan. Kereta ini bernama WUSH. Kereta yang berjalan dengan konsisten disaat kendaraan lainnya saling berlomba menambah kecepatan. Selagi masih ada waktu untuk terus berjalan, kestabilan jadi pilihan yang pas untuk seorang yang memiliki ragam kekhawatiran ini.

Di gerbong kotak kami berisikan 2 kursi untuk 6 penumpang. Sayangnya hanya ada 5 yang datang dan ikut serta. Yang satu: takut ke luar angkasa.

Saat kereta sudah mulai berjalan yang Alien duduk mengajak ngobrol. Dimulai dengan basa-basi tentang asal, tentang pekerjaan, dan alasan pergi ke bulan. Ternyata sang ibu Alien tertarik dengan perjalananku ke bulan. Lalu obrolan itu menjadi sebuah pengingat untukku.

Hay nak…

Kamu harus selalu ingat bahwa hidup yang kita lalui adalah sebuah sistem one way traffic. Dimana yang sudah terjadi harus kamu percayai untuk tidak terulang. Dan sesuatu yang ada di depanmu adalah hal yang harus kamu lalui.

Kamu akan menghadapi banyak hal nantinya. Oleh karena itu ada satu kata yang harus selalu kamu ingat, “besok akan lebih baik.” Mungkin hari ini kamu belum mencapai keinginanmu, ucapkan lagi kata itu “besok akan lebih baik.”

Suatu hari nanti kamu akan mendapati hari dimana kalian akan mengganti ucapan itu dengan kalimat “hari ini sangat baik, namun esok hari akan semakin baik lagi.”

Nak, kamu sudah tiba di bulan. Hati-hati ya, jangan lupa untuk bermain! Jangan takut untuk bermain ke tempat yang jauh, dan jangan lupa untuk pulang. Ucap ibu Alien yang menahan pipis sampai saturnus karena takut.

[jajalwaeofficial]

Happy Graduation buat kamu yang udah berjuang sejauh ini. Gak kerasa ya udah 3 bulan lalu kamu berjuang ngurus" berkas buat pulang, dengan berbagai rintangannya dimna orang sana yg kalau ada yg susah kenapa harus pilih yang mudah😌.

Banyak sekali pelajaran kehidupan yang kamu dapat disana, slah satunya skill masak. "Kangen banget Cilok, cibay, cilung, seblak buatan lu" Kata temen kamu yg masih disana dan gk bisa beli jajanan peracian.. Haha

Belum lagi berbagai kepanitiaan yg udah kamu lewati disana, seringnya jdi sekretaris. Katanya kamu itu rapi dan teliti buat masalah kesekretariatan. Selain sekre pubdok juga kan, kamu bisa loh desain-dedain poster pake Corel walopun laptopnya ampe ngelag😆

Kamu itu beruntung punya temen yang selalu ngajak kamu untuk selalu bertumbuh, sampe kamu kenal sma Career Class. It's powerfull sampe kamu mau untuk selalu mengusahakan apa yg kamu mau.

Career Class sedikit demi sedikit merubah mindset kamu untuk selalu bisa bertumbuh. Ini kan yang membuat kamu bisa untuk berada disini sekarang, berkegiatan dan berkenalan dengan orang-orang baik. Keep going to be better.

[jajalwaeofficial]

You have done well!

"Kamu hebat bisa sampai saat ini!"

Kamu dua tahun lalu gak akan percaya ketika melihat kamu yang hari ini bernafas dengan penuh rasa syukur. Hari ini kamu bertemu dengan orang-orang hebat, orang-orang yang memberi makna lebih di hidupmu. Aku tahu luka hatimu itu mungkin belum sembuh, tapi aku sangat berterimakasih sama kamu yang gak menyerah saat itu. Kala jalanmu sangat gelap, kamu terus mengumpulkan secercah cahaya agar jalanmu kedepan kembali tenang. Ketika untuk bernafas saja terasa sangat berat, kamu terus mendorong dirimu untuk menghirup oksigen yang terbatas itu.

Kamu gak perlu khawatir sama masa depan karena Allah SWT sudah memiliki rencana indah buat kamu. Walaupun dengan cahaya yang cukup, jalan ini tidak akan mulus, kamu tahu itu! Tapi sekali lagi, kamu gak perlu khawatir! Apa yang sudah ditakdirkan untuk kamu pasti akan datang ke kamu, seberat apapun jalannya, dan se plot twist apapun caranya.

Pondasi kebahagiaan adalah merasa cukup dengan dirimu yang sekarang. Selalu ucapkan Alhamdulillah untuk segala sesuatu yang kamu lalu dalam hidup, bahkan untuk takdir buruk sekalipun. Bersyukurlah untuk segala hal, bersyukurlah bahkan untuk hal yang sangat sederhana.

Alhamdulillah ala kulli hal!

[jajalwaeofficial]

Perjalanan hidup yang panjang membuat diri kamu yang hebat. Setelah banyak sekali kisah kehidupan yang sudah kamu lalui. Seperti perjuangan kamu untuk dapat melanjutkan sekolah. Keyakinan, usaha, dan doa yang tiada henti untuk terus diperjuangkan agar mendapatkan beasiswa. Dukungan dari keluarga yang membuat kamu yakin untuk terus melangkah. Tahun demi tahun sudah kamu lalui. 

Kamu masih ingatkan tentang kejadian yang mengubah hidup kamu. Dulu kamu yang terlalu tidak memperdulikan makan yang kamu makan, tidak peduli dengan tidur yang berkualitas, dan tentang kesehatan. Ketika itu kamu tiba-tiba sakit yang cukup lama, bahkan untuk berjalan saja kamu susah. Terkadang kamu menyerah dengan kondisi saat itu.

Ternyata setelah dilalui, kamu bisa menghadapinya. Bahkan dokter bilang kamu sudah remisi. Alhamdulillah ya.

Banyak sekali cara usaha yang sudah kamu kerjakan. Mulai dari kamu bergabung ke grup untuk belajar dan sharing, mengikuti berbagai macam webinar yang dapat mengingkatkan pengetahuan.

Kamu yang sekarang lebih peduli akan kesehatan dengan mengubah pola hidup. Bahkan sekarang kamu bisa untuk rutin olahraga setiap minggu minimal dua kali.

Sikap pantang menyerah, tidak malu untuk bertanya, dan terus belajar yang membuat kamu sudah hebat dapat melalui ini semua. Semangat terus untuk kamu.

[jajalwaeofficial]

Gemas sekali melihat kamu terus seperti ini. Merasa rendah diri dan penuh ketakutan. Apa sih yang kamu pikirkan?

Berkali-kali alasanmu, 'kamu tau kan latar belakangku gimana? Itu yang selalu membayangiku.'

Tapi ya gak bisa terus seperti itu. Mau sampai kapan kamu terus-terusan terpuruk, gak maju-maju.

Pertanyaanmu lagi yang sering kamu ulang-ulang, 'jadi menurutmu, aku harus gimana?' Capek loh aku menjelaskannya.

Kamu sadar gak kalau kamu punya potensi yang gak semua orang punya. Kamu pembelajaran. Itu kunci pertama.

Berapa kali kamu ikut webinar secara mandiri. Kamu rela menghabiskan uangmu untuk ikut berbagai macam pelatihan. Selama pandemi kemarin, kamu cerita kalau kamu ikut pelatihan guru lah, workshop pranikah lah. Terlalu sibuk. Sampai waktu untuk bersama keluarga kurang.

Orang semakin jauh merengkuh mu karena karena kamu terus menyibukkan diri. Tapi sekarang kamu masih gak percaya diri?

Lihat kemampuan menulismu melesat jauh. Kepercayaan dirimu untuk 'membedol' IG yang biasanya curhatan bin kegalauan itu pun perlahan menghilang. Digantikan dengan narasi cerita pendekmu. Belum lagi beberapa video reels yang mulai kamu posting belakangan ini.

Apalagi yang membuatmu merasa takut?

Meski katamu itu hanya tugas, tapi dari tugas-tugas itu membuktikan kamu mampu kan?

Kamu pasti mampu membuka hatimu juga untuk belajar nerima orang baru. Toh belajar adalah kesukaanmu. Jadii, yuk bisa yuk.

Aku percaya kamu bisa ko. Kamu mau jadi apa, konselor buat ibu dan anak? Ibu yang tetap bisa berdaya dari rumah? Mulai menulis lagi? Bisaa..

Sekarang tinggal kamu mulai membuka hatimu. Sampaikan semua mimpi-mimpi itu sama orang yang akan menjadi calonmu.

Kamu sudah coba tanjankan terjal yang bisa kamu lalui hari ini? Dari Kedung Lesung sampai homestay, kamu lalui itu.

Itulah hidup. Kadang ada tanjakan, kadang ada turunan. Di samping kanan kirinya banyak bunga yang cantik, pepohonan yang berbuah lebat, air selokan yang mengalir deras, dan juga kabut sebagai penghias jalan.

Gak semua hal sedih, pasti juga ada bahagianya. Jadii, kamu jangan takut lagi yaa..

[jajalwaeofficial]

Di sore hari, setelah perjalanan cukup panjang dan menanjak. Tibalah dirimu di homestay Bu Warti. Di malam yang disertai dengan suara hujan pertama yang turun di Ngawi, sendu dan dingin. Berlawanan dengan cuaca, dirimu mulai bercakap cakap ditemani teh panas, jagung dan ubi rebus, hangat dan menenangkan. Obrolan pertama bercerita tentang keluarga.

Perjalanan cerita Bu Warti dengan suaminya yang sudah meninggal 2 tahun lalu, hubungan beliau dengan anak anaknya yang merantau senantiasa memberi kabar, membuatmu tersadar. Alangkah bersyukurnya dirimu, memiliki keluarga yang masih lengkap. Namun, kamu jarang memberi kabar keluargamu, meskipun hanya sekedar memberi tahu kemana kamu pergi, dengan siapa kamu bertemu, seperti apa suasana di sana serta kesulitan apa yang sedang kamu hadapi.

Keesokan harinya, dalam perjalanan dari sekembalinya menikmati matahari terbit, kamu bertemu dengan orang orang desa. Mereka senantiasa memberi salam dengan ramah dan tersenyum. Tanpa terlihat ada beban sedikitpun. Padahal ketika terjadi sedikit cakap cakap, ternyata ibu itu hanya hidup sendiri. Beliau sudah tidak kuat berjalan kaki turun dan menanjak. Tanpa sadar, kamu melihat ke dalam dirimu sendiri, saat melihat tanjakan, kamu tak melihat itu sebagai kendala, karena kamu tahu dimana tujuanmu. Kakimu kuat melangkah, karena di dalam dirimu, kamu tahu. Bahwa di atas sana ada pemandangan yang indah dan hal hal yang lebih baik.