Tumgik
januarisore · 3 years
Text
About My Parents, Me, and Dentistry
Bulan ini saya sedang belajar mata kuliah ‘Pertumbuhan dan Perkembangan Anak’. Ketika sedang mengerjakan tugas individu, salah satu jurnal membahas beberapa pola asuh orang tua, diantaranya: (1) authoritative parenting; (2) othoritarian parenting; (3) permissive (indulgent) parenting; dan (4) uninvolved parenting. Saya yang membaca semua ciri dan tipe parenting tersebut tanpa sadar membayangkan kembali bagaimana orang tua saya membesarkan saya.
“Authoritative parenting ditandai dengan orang tua yang memiliki tuntutan tinggi terhadap anak, namun tetap menunjukkan tanggung jawab mereka terhadap anak-anaknya. Orang tua menetapkan standar yang jelas untuk anak-anak mereka, mengamati batasan-batasan yang mereka terapkan, dan membiarkan serta mendukung perkembangan autonomy anak. Perilaku buruk atau kesalahan yang dibuat anak mereka beri hukuman yang adil adn konsisten dengan menjelaskan alasan mengapa anak dihukum. Tidak ada kekerasan verbal apalagi fisik yang terlibat. Hubungan pola asuh ini dengan tingkah laku anak di klinik gigi adalah anak menjadi pasien yang kooperatif (tidak menangis atau menghindar dari dokter gigi, mampu berkomunikasi dengan baik, dan menunjukkan interest terhadap prosedur yang akan dilakukan oleh dokter gigi terhadap dirinya). Komunikasi dan kerja sama dokter gigi dengan orang tua anak menghasilkan perawatan terbaik.” -Balk J Dent Med, 2016
Setelah membaca deskripsi tersebut, saya sadar, pola asuh yang mereka terapkan masuk ke kategori authoritative parenting, pola asuh yang demokratis dan seimbang, yang merupakan pola asuh ideal. Samar-samar teringat kembali pengalaman saya ke dokter gigi di RS SOS Tembagapura sewaktu TK A. Dokter gigi yang saya temui tetangga kami, tinggal di Palapa Estate, namanya drg. Maya. Seingat saya, saya sangat senang dan selalu menantikan kunjungan rutin ke dokter gigi. Kunjungannya selalu menyenangkan. Dokter Maya selalu mempersilakan saya naik ‘pesawat’ (dental unit) dan memakaikan saya sunglasses (in case the dental light made me uncomfortable). Setelah beberapa kunjungan ke dokter gigi yang berbeda-beda dan sedikit belajar tentang prosedur ideal pemeriksaan gigi, ternyata drg. Maya menggunakan prosedur paling ideal. Tambalan pertama gigi susu geraham pertama kiri rahang bawah (gigi 84) saya bertahan lama dan terasa nyaman. First impression saya terhadap kunjungan rutin gigi sangat baik yang dibuktikan dengan ingatan saya tentang pengalaman yang meniggalkan kesan yang sangat baik.
Ibu saya ibu rumah tangga yang senang membaca. She literally taught me every basic knowledge about oral health. Beberapa kebiasaan baik yang ibu saya ajarkan sejak kecil terkait oral health selain menyikat gigi 2 hari sekali adalah:
1. Untuk anak-anak pasta gigi cukup sebesar biji jagung
2. Gunakan dental floss, bukan tusuk gigi
3. Jangan menyikat gigi terlalu keras
4. Cari gunting untuk membuka kemasan plastik, jangan pakai gigi
5. Kalau bisa tiap 6 bulan harus ke dokter gigi
6. Jangan makan makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin
Kebiasaan-kebiasaan sederhana itu akhirnya membuahkan hasil. Pada kunjunganku di poli gigi RS Bunda Depok tahun 2018, dokter gigi yang menangananiku memuji ketidakberadaan karang gigi (kalkulus) di gigiku. Karena ingatanku akan wajah dan nama orang cukup baik, aku lagi-lagi mengingat nama dokter gigi pada kunjungan itu adalah drg. Rahma, kami sekolah di SMA yang sama. Setelah pemeriksaan  drg. Rahma bertanya rencana jurusan yang akan kuambil saat kuliah, “Kenapa gak coba ambil kedokteran gigi aja? Seru lhoo..” Aku yang saat itu masih sangat ingin menjadi dokter kulit tersenyum kecil, “Iya dok, masih pengen coba FK.. Hehe..” But look at me now, dok, saya beneran masuk FKG 🤩
Intinya, saya sangat bersyukur memiliki orang tua yang cukup ‘melek’ dalam oral health dan bersyukur memiliki pengalaman kunjungan pemeriksaan gigi pertama yang sangat baik. Let’s study harder, Gume! I hope in the future you can leave a good impression on patients just like what drg. Maya did to you.
Panakkukang, 10.03.2020
22.52
6 notes · View notes
januarisore · 5 years
Text
anyways, we’ll make it through ladies, like always
79K notes · View notes
januarisore · 5 years
Text
“The devil doesn’t come dressed in a red cape and pointy horns. He comes as everything you’ve ever wished for.”
— Tucker Max, Assholes Finish First (via desireforart)
116K notes · View notes
januarisore · 5 years
Text
Tumblr media
someday, this place will be remembered.
0 notes
januarisore · 5 years
Text
dan karena Tuhanmu, bersabarlah.
QS. 74:7
161 notes · View notes
januarisore · 5 years
Text
Tumblr media
suddenly at the end of the day all of my fears come to me, without a little hello.
6 notes · View notes
januarisore · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
Selamat berjuang, little fighters! Senang bisa satu atap dengan kalian yang aneh-aneh tapi ngangenin. Senang juga hari ini bisa kenal kalian lebih dekat lagi, bisa tau sudut pandang kalian terhadap saya, bisa saling mendukung dalam doa, bisa tahu cita-cita kalian. We still have a lot to go, semoga apa yang kita impikan bisa tercapai.
Salam cheese chess chest!
Depok, 5 November 2017
22.20
2 notes · View notes
januarisore · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Tidak tahu bagaimana awal mula kita bisa jadi sedekat sekarang ini. Kita yang hampir sudah tidak punya rahasia. Sepertinya hanya kita yang berani menghabiskan isi kotak bekal tanpa sisa, mengambil uang langsung dari dompet, memakai barang tanpa minta izin, hingga menggeledah isi handphone satu sama lain.
Sangat beruntung aku bisa punya dua teman seperti kalian.
Tetapi belakangan ini ada satu hal yang cukup mengganjal hati. Our future. Kurang dari satu tahun lagi status kita sebagai pelajar akan berganti menjadi mahasiswa. Akankah kerja keras kita terbayar? Aku takut masa depanku tidak berjalan sesuai rencana. Aku takut aku tertinggal tidak dapat mewujudkan impian sementara kalian sudah menggenggam mimpi kalian.
We will probably split into different universities. I wonder how it feels not seeing you guys in my campus. Who will sit in the canteen table with me? Who will listen  to my dollar jokes and stupid thoughts? Who will explain things patiently to me since my brain works super slow? Will we still be able to contact one another?
Aku sayang kalian.
Depok, 7 Oktober 2017
18:47 saat gerimis.
2 notes · View notes
januarisore · 7 years
Photo
Tumblr media
174K notes · View notes
januarisore · 7 years
Quote
"What do you think true heartbreak feels like? And when I say true heartbreak, I mean the real heartbreak- not only what people pretend to feel when they’ve watched a sad movie and think that it’s poetic and nice.” she looked at her friend who had been stirring her coffee for minutes now. She wouldn’t meet her eyes. 
“I think more than anything, it just feels empty. No matter what situation you are in, it’s always the emptiness that hurts most. You can’t text that person to tell them about your day, and even if you didn’t even have them to begin with, you have no one to hope for any longer. And then there’s the self doubt; you begin thinking that you weren’t good enough for that person, even if everyone keeps telling you otherwise. And you watch them live their life, and no matter if they’re happy or not with how everything turned out, you will always find yourself wishing for one last time of everything. You will search for the exact color of their eyes when you look at other people, you will keep listening to their favorite song until it's tattoed into your brain. You’ll see their mother somewhere and you’ll be too scared to say hello. And the worst thing is, you won’t break down on your bed at 2AM and think about how close you were- but then you'll realize that your story has end.” 
She looked at her friend who had asked the question what felt like centuries ago, and she caught tears in her eyes. “This isn’t how every heartbreak feels. Everyone feels it differently. 
But this was mine.”
excerpt from a book I'll never write #1
1 note · View note
januarisore · 7 years
Photo
Tumblr media
367K notes · View notes
januarisore · 7 years
Quote
It’s truly sad to pray that you’d forget and get over the things that you wished, once, they’d stay forever.
q8ieng  (via wnq-writers)
god
2K notes · View notes
januarisore · 7 years
Photo
Tumblr media
287K notes · View notes
januarisore · 7 years
Quote
Don’t you think there is always something unspoken between two people?
Tennessee Williams, 27 Wagons Full of Cotton and Other Plays (via wordsnquotes)
16K notes · View notes
januarisore · 7 years
Quote
The scariest thing about distance is that you don’t know whether they’ll miss you or forget you.
Nicholas Sparks (via difficult)
67K notes · View notes
januarisore · 7 years
Photo
Tumblr media
114K notes · View notes
januarisore · 7 years
Photo
Tumblr media
Book of the week: The Subtle Art of Not Giving a F*ck by Mark Manson
Get the FREE Kindle Reading App
952 notes · View notes