Tumgik
jejakluka · 2 days
Text
Jika selama hidup kita bertemu dengan orang yang salah bukan berarti kita yang tidak baik, anggap saja, dia datang untuk menyampaikan kabar baik dari Allah, bahwa jika nanti setelah dia pergi, akan ada seseorang yang Allah hadirkan sebagai tanda kesabaran, ketulusan dan kebaikan yang telah terabaikan.
Kapan? Bisa jadi nanti, lusa atau hari ini. Biarkan Allah yang menentukan, tugas mu hanya berdoa, ikhtiar, tawakal lalu bersabar sampai titik persimpangan takdir mu yang bersinggungan dengan kebaikan yang Allah hadirkan.
Jika tidak, cukuplah Allah sebagai tujuan dan satu-satunya harapmu.
____________ ditulis selepas subuh.
71 notes · View notes
jejakluka · 2 months
Text
Allahku.. pantaskan diriku atas doa-doa yang kupanjatkan
—dalam 365, hal. 195
738 notes · View notes
jejakluka · 3 months
Text
Selalu ngerasa iri tiap liat konten suami-istri beberes rumah bareng dimalam hari saat anak-anak udah pada tidur, iya aku iri karena aku selalu mengerjakan semua pekerjaan rumah sendiri. Dari mulai nyuci baju, nyuci piring, nyapu, beberes mainan, lipat² dll. Maka tidak jarang semua itu baru selesai ku kerjakan paling cepat jam 11 malam.
Kesel, marah, gerundel pasti, apalagi ngeliat pasangan yang cuma main HP ongkang² kaki atau bahkan tidur nyenyak. Dulu aku menganggap bahwa laki-laki bekerja di luar itu capek, tapi ternyata aku salah. Pekerjaan terberat di dunia adalah Ibu Rumah Tangga, ga ada jam kerjanya, ga ada hari liburnya, ga peduli mau sesakit apa pun, kerjaan rumah ya harus Ibu Rumah Tangga yang harus ngerjain.
0 notes
jejakluka · 3 months
Text
Menunda untuk menggapai.
Adakalanya kita perlu menunda sesuatu yang sangat kita inginkan untuk menggapai hal lain yang kita butuhkan.
Bahwa apa yang selalu berada di pikiran kita, tidak selalu harus tercapai di saat yang kita mau. Menunda satu hal untuk menggapai hal lain, mungkin adalah salah satu pilihan terbaik. Bukan melupakan sebuah keinginan, tetapi memprioritaskan hal yang lain.
Untuk kita yang selalu berusaha hidup dengan mimpi-mimpinya, yang selalu berpikir bagaimana mewujudkannya walau seorang diri, jika ada kesempatan untuk menggapai hal lain yang dibutuhkan, maka lakukan lah.
Karena kebutuhan lebih penting daripada keinginan, dan hal-hal yang menjadi prioritas perlu dikejar lebih dulu dari sebuah keinginan.
Mungkin ini saatnya untuk mengatur ulang waktu yang tepat untuk keinginan-keinginan tersebut.
@faramuthiaa
Cranfield, 22 Juni 2024 || 23.22 BST
133 notes · View notes
jejakluka · 3 months
Text
Semoga kamu segera berada pada kondisi, perasaan dan kalimat:
Ya Allah terima kasih, ini lebih dari apa yang aku harapkan :))
84 notes · View notes
jejakluka · 4 months
Text
Sekalipun nanti kamu kembali dalam bentuk terbaikpun, mencapai mimpi yang pernah sama sama kita upayakan, aku tetap tidak mau menerimamu kembali. Tidak. Tidak akan pernah.
Abadilah dalam keasingan. :))
Bandung, 16 Mei 2024
88 notes · View notes
jejakluka · 5 months
Text
Semoga Allah segerakan datang, seseorang yang dapat membawa diri ini hingga menyelesaikan titik akhir terbaik sebuah perjalanan, kebaikan akhirat.
رَبِّ لَا تَذَرْنِى فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْوَٰرِثِينَ
Bandung, 08 Mei 2024
101 notes · View notes
jejakluka · 5 months
Text
Jika jodohku masih lama, mohon tentramkan hatiku juga kedua orang tuaku ya Robb.. Jauhkan dari segala kekhawatiran. Sebab Engkau Yang Maha Mengetahui hal yang tidak kami ketahui.
238 notes · View notes
jejakluka · 5 months
Text
Terkadang kamu mengira jika kamu ingin pergi dan menghilang, padahal sebenarnya kamu ingin dicari dan ditemukan oleh seseorang.
©Fajar Sidiq Bahari (@fajarsbahh)
28 notes · View notes
jejakluka · 5 months
Text
Seburuk apapun kondisi keluargamu saat ini, bersabarlah. Ambillah pelajaran darinya agar kelak saat Allah mengizinkanmu membangun keluarga, bisa lebih baik, lebih hangat. Jadikan kondisi ini sebagai rambu-rambu untuk berhati-hati agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Semoga Allah pilihkan pasangan terbaik yang tepat untukmu membangun keluarga baru, pasangan yang dapat saling membantu untuk urusan dunia dan akhirat.
201 notes · View notes
jejakluka · 6 months
Text
Ada sebab mengapa Allah belum menginginkanmu untuk menjalin cinta lagi, yaitu karena Allah tahu kamu masih lemah dalam mengendalikan perasaanmu sendiri dan hawa nafsumu.
Dan percayalah bahwa kesendirianmu itu Allah hanya ingin kamu istirahat dari cinta yang salah, sampai Allah mempertemukan kamu dengan seseorang yang membuatmu semakin dekat dengan-Nya.
Rabu, 20 Maret 2024
190 notes · View notes
jejakluka · 7 months
Text
Ketika jalan yang kita pilih gak seramai jalan yang orang lain pilih bukan berarti hasilnya gak akan sama baiknya, kan? kita gak tau di depan kita bakal ada apa aja, tapi selama kita menitipkan segala halnya kepada Allah, bukannya harusnya kita tak secemas ini? Tenang... Allah selalu punya sesuatu yang special buat hamba-hamba-Nya yang melakukan segala upayanya buat Allah.
@terusberanjak
199 notes · View notes
jejakluka · 8 months
Text
Nyatanya bukan hanya anak pertama yang menanggung beratnya kehidupan dari keluarga, pun anak terakhir. Karena menjadi anak terakhir itu artinya kamu harus bersiap untuk selalu diremehkan sepanjang hidupmu
3 notes · View notes
jejakluka · 8 months
Text
23 Tahun: Seharusnya aku sudah selesai pada luka itu
Orang-orang yang dulu menyakitiku, mungkin sudah lupa bagaimana sedihku, perihku, serta tangisku pada hari itu. Goresan kecil di tangan dengan sedikit darah, perlawananku, serta kata pembelaan angkuh yang bisa aku keluarkan kala itu mungkin sudah hangus dalam pikiran mereka. Mungkin bisa jadi, jika aku ceritakan bagaimana bencinya aku atas kejadian itu membuat mereka bertanya: Apa benar aku pernah melakukannya?
Seharusnya aku bisa memaklumi perilaku anak kecil yang polos lagi sedang bersemangat untuk menunjukkan kekuatannya. Anak laki-laki yang ingin dilihat, didengar, disegani oleh lingkungan sekitar lantaran banyaknya orang yang melihatnya dengan sebelah mata dan merendahkan kemampuannya. Seharusnya aku bisa memahami bahwa anak laki-laki itu hanya meminta perhatian dan penghormatan meski menggunakan cara yang melukai seseorang.
Tapi nyatanya berdamai dengan masa lalu tidaklah mudah. kenang-kenangan yang aku peroleh dari masa kecil itu membuat pandangan hidup serta rasa-rasa yang hadir tetap berkaitan. Aku tetap terhubung pada masa itu, terutama setiap kali aku mulai percaya pada seorang laki-laki.
Banyak pertanyaan yang memenuhi pikiranku dan berkecamuk begitu kuat. Seringnya berbuah keraguan dan kesedihan serta gelombang yang mempertontonkan bagaimana kejadian masa lalu itu begitu menyakitkan.
Mampukah dia menghargaiku dengan sebaik-baiknya penghargaan? Mampukah dia memahamiku dengan segala bentuk kekurangan serta luka yang terkadang membuatku rapuh? Mampukah dia menahan perkataan kasar serta merendahkan tatkala amarahnya sedang berkecamuk? Mampukah dia tidak menghinaku saat kondisi fisikku tidak mampu memanjakan penglihatannya?
Ya, pertanyaan yang memenuhi isi kepala ini bukan lagi seputar harta dan kecukupan ekonomi. Kekhawatiran terbesar letaknya pada perilaku. Meski aku tahu bahwa luka ini berada pada kendaliku, tapi aku juga terkadang tidak mampu jika terus menerus dihadapkan dengan sinyal-sinyal yang mengingatkanku pada masa itu.
Aku tahu bahwa berdamai dengan masa lalu adalah keharusan. Tapi berdamai bukan berarti melupakan semuanya. Ada sisa rasa yang masih menetap dan membesar tatkala diingatkan kembali. Perihnya, derasnya, sedihnya bukan perkara mudah untuk dihilangkan.
40 notes · View notes
jejakluka · 10 months
Text
Sungguh, saat ada masalah, yang kita butuhkan adalah Allah.
Manusia cukup tahu kalau kita sudah lulus ujian-Nya :))
83 notes · View notes
jejakluka · 11 months
Text
180.
Kalau kamu merasa dirimu tidak berharga dan tidak layak untuk dicintai maka kamu tidak sendiri, aku pun (pernah) merasakan itu. Perasaan yang sempat membuatku kehilangan kepercayaan diri, merendahkan diri dan rasanya ingin menghilang saja dari muka bumi.
Bertemu teman, karib dan mereka yang mengenal secara tidak langsung rasanya memalukan sebab tidak ada yang bisa dibanggakan dari pencapaian, merasa tertinggal jauh sekali di belakang dibandingkan dengan gemerlap prestasi yang mereka raih.
Puncaknya aku mengisolasi diri, memblokir semua akses komunikasi, memutuskan untuk tidak bersinggungan sama sekali, menghindari pertemuan dan menolak semua ajakan yang berisi reuni dan sebagainya. Melarikan diri adalah jurus andalan yang sering ku gunakan waktu itu.
Dan ternyata semua yang ku lakukan itu tidaklah benar. Mengurung diri dengan sedemikian rupa membuat diri sama sekali tidak berkembang dan kehilangan banyak kesempatan baik; bertemu orang baik, membangun hubungan baik, dan menjadi orang baik.
Coba lihat cermin. Kamu berharga. Kamu baik. Kamu hebat dengan segala pencapaianmu. Kamu tidak gagal walau kamu merasa tertinggal jauh di belakang. Kamu berhak untuk dicintai. Kamu layak untuk disayangi. Kamu sudah berjuang untuk sampai di puncak tertinggi.
Kamu dilahirkan dengan penuh cinta. Dibesarkan dan dirawat dengan doa tulus dari kedua orangtua. Kamu teman yang baik, pendengar yang baik terutama untuk dirimu sendiri. Kamu memiliki hati yang baik dan hangat. Kamu baik dengan semua kurang dan lebihmu.
Jangan merasa rendah diri~~~
Ditulis setelah mendengar cerita teman.
Hujan, 20.28 | 25 Oktober 2023.
147 notes · View notes
jejakluka · 1 year
Text
Hai Diri
Hai diri, aku tahu kamu babak belur menghadapi dunia ini. Aku tahu kamu mencoba bertahan meskipun rasanya sudah tak tertahankan. Aku tahu, kamu terjebak pada lingkaran tekanan yang tak putus, dari pasangan, dari orang tua yang kita harapkan, dan juga dari diri sendiri yaitu ketakutan.
Hai diri, aku ingin kamu menyadari bahwa kamu sangat berharga dan kamu sama sekali tidak layak untuk menerima semua ini. Kamu sangat layak untuk memiliki hidup yang lebih baik. Sangat layak untuk bisa memiliki kebahagiaan, tidak hidup dalam tekanan dan rasa takut yang berlebihan.
Hai diri, aku ingin kamu sadar bahwa orang-orang yang saat ini mengekangmu pada kondisi ini tidak layak sama sekali untuk mengendalikan hidupmu. Apakah kamu ingin hidup seperti ini seterusnya? Bangun, hadapi, dan beranilah. Sadarlah!
Hai diri, aku ingin kamu juga tahu bahwa banyak sekali orang yang bersedia menolongmu. Tidak usah malu untuk meminta pertolongan, mengatakan yang sejujurnya tentang hidupmu. Mereka yang sejati tidak akan mencela hidupmu, tidak juga mengolok pilihanmu kemarin-kemarin. Mereka akan membantumu, menciptakan ruang yang aman untukmu tinggali.
Hai diri, jangan malu untuk meminta tolong. Daripada kamu mati konyol, meninggalkan hal-hal yang seharusnya kamu jaga dan itu sangat berharga, yaitu hidupmu. ©kurniawangunadi
627 notes · View notes