ka-r1n

[ka-r1n]

[ka-r1n]

정신 차려, 카린아. 너 할구있어. (Put yourself together, Karin. You can do it.)

[ka-r1n]

Jika kamu keluar dan menjadi pemenang, apa rencanamu dengan uang yang kamu dapatkan?

ㅤㅤㅤㅤㅤ⠀᭮⠀ ͟🀢͟ ͟ ͟ ㅤ ⸻ 🧾 𓈒⠀𓈒 ᬀ⃨݃

'Memangnya aku bakal bisa keluar ya?' pikir Karin setelah membaca pertanyaan dari sistem untuk mengisi absensinya. Walaupun belum pernah turun dari leader-board, dia tidak bisa mengesampingkan pikirannya yang bersifat pesimis.

"Kalau berhasil, aku ingin menambah modal untuk cafe eomma. Aku tahu dia punya banyak hal yang ingin dia buat untuk cafe tersebut tapi kesulitan di bagian dana."

Karin menghela napas dan lanjut untuk berpikir lagi sambil memakan keripik kentang untuk mendistraksi dari pikiran 'jelek'nya itu.

"Dan untuk pergi ke Bali. Aku udah bilang sebelumnya juga. Kalau aku menang, uangnya juga akan aku pakai untuk terbang ke Bali dan menemui ayah."

Setelah merasa telah memberi jawaban yang cukup akan pertanyaan tersebut, Karin langsung pergi untuk mencari makanan lain karena pikiran 'jelek' sudah mulai menghantuinya lagi.

ㅤㅤㅤㅤ 🩹 ⎯⎯ ᛌ❤︎̩͙ ҈ིꨩ 𓂃 ࣪˖ ִֶָ ᬀ⃨݃

[ka-r1n]

잘하면 뭐 어때... 행복하지 않아면. (What's the point of doing good if you are not happy.)

[ka-r1n]

Are you doing okay, Dad?

Siapa orang yang dari dunia nyata yang sangat dirindukan saat ini?

Karin terdiam setelah mendengar pertanyaan dari sistem. Baru beberapa hari dia tiba di dunia permainan yang sebenarnya menipunya, tapi dia sudah mulai membiasakan diri dengan lingkungan barunya yang cukup asing.

Jika ditanyakan siapa orang yang dirindu, Karin punya beberapa wajah yang seketika langsung muncul dipikirannya.

Chandra, eomma, dan... ayah

"Ayah." gumamnya. Ekspresi wajahnya jelas menunjukkan kesedihan yang sedang tidak bisa dia sembunyikan karena dia tidak memegang makanan apapun saat ini.

Setelah kedua orang tuanya berpisah, dia sama sekali belum bertemu lagi dengan ayahnya. Mereka hanya bertukar kabar melewati telepon setiap hari ulang tahun dan tahun baru.

Alasan utama Karin ikut jadi peserta di Elysium Nirvana adalah reward yang dia nantikan. Dengan itu, dia berharal bisa terbang ke Bali untuk menemu ayahnya lagi. Sayangnya dia tidak tahu apa yang sebenarnya dia hadapi disini.

'Aku rindu ayah. Gimana kalau aku gak selamat dan gak bisa ketemu lagi untuk terakhir kalinya? Kenapa ya aku gak kepikiran nelpon ayah sebelum berangkat kesini?'

Setelah bergumul dengan pikirannya sendiri, Karin akhirnya menjawab bahwa dia paling merindukan ayahnya diantara semua orang yang dia rindukan.

"Semoga beliau baik-baik saja di Bali."

[ka-r1n]

I'm on my own now, but why does it feel like everything tied me inside the never-ending worries?

[ka-r1n]

᭮᭰͟ ⠀⠀✧ ㅤ ✿ᩨ ㅤ ꯭ ⎯⎯

◉ 𓈒⠀𓈒 𓊈 ❤︎ 너무 보고십다 𓊉

Sudah dua tahun semenjak Karin meninggalkan pulau Dewata untuk tinggal di pulau Jeju yang dikenal sebagai paradise itu. Selama itu juga dia tidak mendengar sedikit pun kabar mengenai Chandra.

Sore itu, kafe sedang sepi dikarenakan cuaca yang buruk. Sedang ada badai besar yang mengakibatkan para pengunjung mengurungkan niatnya untuk datang.

Karin duduk di belakang kasir bermain dengan smartphonenya. Dia membuka aplikasi Instagram dan hal pertama yang muncul di berandanya adalah Chandra yang mengunggah foto. Karin langsung tersenyum melihat postingan Chandra.

Aku rindu sekali.

Seketika matanya berlinang air mata walaupun senyum masih terlukis di wajahnya. Tak lama, aliran air mata pun terbentuk di pipinya. Pasalnya, foto yang diposting oleh Chandra adalah foto dirinya dengan kekasihnya yang baru.

"Aku juga harus move on," gumamnya dengan suara yang kecil.

Namun Jiwon, ibunya Karin, dapat mendengar hal itu. Dia merasa kasihan pada anak semata wayangnya yang harus meninggalkan kekasihnya demi seorang ibu yang kesepian.

Karin segera menyeka air matanya setelah merasakan kehadiran ibunya. Jiwon mendekap gadis perempuannya itu dengan lembut sambil mengelus puncak kepalanya.

"엄마가 미안해, 카린아. (Maafkan ibu ya, Karin.)"

Karena ucapan tersebut Karin buru-buru merenggangkan pelukannya dan menggelengkan kepalanya dengan cepat. Melihat air muka ibunya yang seperti akan menangis, Karin berusaha meyakinkannya.

"엄마 잘못 없어요. 미안해 하지마세요 (Ibu gak salah. Jangan minta maaf.)"

Walaupun begitu rasa bersalah telah berhasil untuk menghantui keduanya. Badai sore hari itu dihabiskan mereka dengan menangis bersama dan saling menguatkan satu sama lain.

Mereka tidak menyesali pilihan mereka. Terkadang mereka hanya merindukan hal yang dulu selalu membuat mereka bahagia, namun kini kehilangan hal itu membuat ada ruang kosong yang harus mereka isi kembali dengan hal yang baru.

⠀⠀ ͝ ⏝ ᣟ݂༒ᣟ݂ ⏝ ͝

[ka-r1n]

Hope Bali holds you.

Kata orang, cinta pertama tidak akan pernah berhasil. Setidaknya di awal hubungan mereka, Karin dan Chandra, merasa semuanya terlihat seperti akan berhasil dan berjalan dengan lancar. Mereka merupakan cinta pertama untuk satu sama lain.

Apa pun rintangan yang datang dalam hubungan mereka teratasi dengan pembicaraan mereka yang terbuka dan jujur.

Chandra adalah semesta bagi Karin.

Karin adalah segalanya bagi Chandra.

Sampai akhirnya ada satu hal yang terpecah. Hubungan diantara ayah dan ibu Karin yang tidak bisa diselamatkan. Hal itu menyebabkan Karin harus dihadapkan oleh dua pilihan. Ikut dengan ibunya atau menetap di Bali dengan ayahnya.

Ayahnya punya semua di Bali. Keluarganya masih menerima dan bercengkrama dengan baik. Berbeda dengan ibunya yang sudah lama tidak dianggap oleh halmeonni (nenek) Karin.

"Kamu bisa tinggal disini kan bareng ayah kamu? Atau kamu bisa hidup sendiri, kamu kan sudah bisa menjaga diri sendiri? Lagi pula ada aku."

Kalimat demi kalimat yang dilontarkan oleh Chandra semakin membuat Karin berperang dengan pikirannya sendiri.

Sebelum membicarakan hal ini dengan Chandra, Karin sudah membujuk ibunya untuk tetap menetap di Bali walaupun harus berpisah dengan ayahnya. Namun proposal tersebut ditolak mentah-mentah lantaran ibunya sudah menyewa tempat di Jeju. Karin pun sudah memikirkan semua hal ini sebelum harus menyampaikannya pada Chandra.

"Kamu bisa LDR gak?" tanya Karin. Suaranya pun penuh dengan rasa ragu. Chandra tau arah obrolan ini akan mengarah ke akhir dari hubungan mereka karena sebenarnya mereka berdua tidak bisa berlama-lama jauh dari satu sama lain.

Tak ada yang menjawab pertanyaan Karin selain dari keheningan yang tercipta diantara mereka. Walaupun ini hal yang berat baginya, dia tetap harus memilih. Mereka berdua sama-sama tau bahwa ini akhir bagi mereka.

Candra memeluk Karin dengan erat. Tanpa mengucapkan apapun, semua orang tahu bahwa dia tidak rela harus melepaskan dunianya untuk pergi meninggalkannya.

"Eomma pasti senang punya anak baik yang memprioritaskan dirinya seperti kamu. Jaga diri kamu baik-baik, ya?"

Kata-kata terakhir yang terucap dari bibir Chandra mengundang isak tangis Karin. Chandra tidak ingin memaksakan kehendak dan memutuskan untuk menghargai keputusan berat yang dipilih Karin. Cinta pertama mereka pun usai seperti kebanyakan orang.

Bali, tolong jaga Chandra untukku ya...

[ka-r1n]

Tidak semua keputusan dapat di pertimbangkan, terkadang keputusan itu sendiri datang dari keputusasaan.

[ka-r1n]

Karin Ayu

Background Story

아빠나 엄마를 따라갈래? (Mau ikut papa atau mama?)

Keputusan terberat dalam hidup Karin adalah meninggalkan ayahnya di Bali untuk ikut pindah dengan ibunya kembali ke Korea Selatan. Karin Ayu adalah putri dari Bambang dan Jiwon pasangan Indonesia dan Korea yang memutuskan untuk bercerai karena sudah memiliki pendapat yang berbeda.

Setelah mengurus masalah dengan kedua orang tuanya, sebenarnya dia bisa saja memilih untuk tinggal sendirian karena dia sudah legal dan dapat membuat keputusannya sendiri tanpa dipengaruhi orang dewasa. Namun Karin tidak tega jika harus membiarkan ibunya kembali ke kampung halaman sendirian apalagi setelah neneknya yang menentang hubungan ibu dan ayahnya dulu.

Karin terpaksa berpisah dengan cinta pertamanya di Bali karena mereka sama-sama tidak dapat menjalani hubungan jarak jauh. Mereka juga tidak tahu kapan akan bisa bertemu lagi.

Di Jeju, Karin sibuk untuk mengurus restoran baru ibunya dan menjalani hidupnya yang sederhana sampai sebuah undangan ke Elysium Nirvana sampai ke tangannya. Mencoba tidak ada salahnya, kan? Kecuali yang dia coba adalah permainan mengerikan yang baru dia ketahui sesampainya di Elysium Nirvana.

Profile

Nama: Karin Ayu

Nama panggilan: Karin atau Rinrin

Tempat tanggal lahir: Bali, 20 Mei 2000

Kewarganegaraan: Korea Selatan

Hobi: Makan dan Melamun

Trivia

Makanan favoritnya Ramyun dan Coklat

Makan banyak itu coping-mechanismnya dari rasa sedih

Poninya sengaja dipotong miring oleh ibunya katanya karena cocok

Ibunya punya cafe lucu di Jeju

Sebenarnya dia pemalas

Suka kopi tapi semenjak di Jeju dia lebih sering minum es jeruk

Catatan Penulis

Karakter yang digunakan adalah Kasumi Miwa dari Jujutsu Kaisen.

Kasumi Miwa adalah milik Gege Akutami.

Penulisan Karin Ayu diperuntuk kepentingan roleplayer dan agensi tertutup Elysium Nirvana di X.

AYA.☽ adalah petunjuk bahwa penulis sedang mengambil alih karakter.

Mohon maaf kalau fotonya itu-itu aja soalnya gak ada banyak selain fanart yang akan dipake untuk ava.

Karin akan sering mengimbuhkan beberapa 한글 dan bahasa Korea untuk berinteraksi.