Tumgik
kapichan-cave · 5 years
Text
Hey, Nad lama tak menyapamu. Aku ingin bercerita sedikit, Nad. Ah, lebih tepatnya berkeluh kesah. Nad, kura-kura ini mulai merutuki kelambanannya, Nad karena orang-orang terus protes akan dirinya yang lamban. Tapi harus bagaimana, Nad? Kura-kura ini hanya bisa melesat cepat jika berada di lautan. Sementara kura-kura ini berada di daratan, terseok melangkah dengan cangkangnya yang berat. Ia belum dapat menemukan lautannya. Apa yang harus kura-kura ini lakukan, Nad? Menyerah jelas bukan pilihannya kan? Tapi terus terseok-seok melangkah di iringi rutukan-rutukan keras juga bukan inginnya.
3 notes · View notes
kapichan-cave · 6 years
Text
"Sejak itu Tuhan sebut kita sia-sia"
.....
"Yang sia-sia akan jadi makna"
#Amigdala #BandaNeira
1 note · View note
kapichan-cave · 6 years
Text
I'm not a fan of Zulaikha (except the Bika Ambon ofcourse 🤣) and I don't wanna be like her. Maybe that's why I don't deserve you.
10 Maret 2019
1 note · View note
kapichan-cave · 7 years
Text
Suara
Kau menjelma suara. Hanya suara, dan jantungku berdegup cepat, rindu semakin mencuat, dan pikiranku semakin tak sehat. Syukur tak kan lama. Ini hari terakhir aku mendengarnya. Jantung, hati, dan pikiranku selamat.
-Kapichan to Anokata-
1 note · View note
kapichan-cave · 7 years
Text
Tidak, terima kasih. Aku gak mau setiap sholat, alih-alih khusyuk, Aku membayangkan setan jalang yang muncul tiba-tiba di hadapan.
N.b: Aku lupa tahu dari mana ada adegan ini.
Ada yang mau nemenin nonton Pengabdi Setan?
Nontonnya wajib siang
2 notes · View notes
kapichan-cave · 7 years
Photo
Tuhan, terima kasih telah mendidikku menjadi wanita yang mandiri. Yang terus berusaha membaca peta, meski aku selalu payah -tak jarang nyasar- dan masih belajar tentang ini. Yang ke mana-mana memang harus sendiri, meski di awal penuh kekhawatiran. Yang menyembunyikan air mata rapat-rapat di depan orang lain -apalagi orangtua- meski sedang bersedih hati.
Meski aku tak yakin apa Aku bisa setegar Ibu ini jika di berada di posisi yang sama, Aku bersyukur untuk semua hal yang memaksaku mandiri sebelum ada yang hadir menjadi teman hidup. Alhamdulillahirabbil'alaamiin.
Tumblr media
“He had a heart attack at the office. He was only forty years old. We’d left the house together that morning, but he never came home. I was in shock. They told me to cry but I couldn’t. I lost so much weight. My children were still so young and I knew I’d have to fight alone. I’d let my husband pamper me for my entire life. We were always together. There were so many things I didn’t understand because he’d taken care of everything. He’d always driven us everywhere. I’d fall asleep in the car the moment we got on the highway. So I had to learn to read maps, and figure out directions, and how to wait for the bus. It made me so nervous when the crowd started pushing, but I learned to push too. I learned to go to the pharmacy and wait in line. It seems so simple, but my husband had always been the one who went to the pharmacy. I had to teach myself all these things. But God made it easy for me. The time has passed so fast. I supported us by working as a teacher and I’ve educated both my children. Now they’re teachers themselves. And my daughter is getting married this Saturday. My son is going to walk her down the aisle.” (Jakarta, Indonesia)
1K notes · View notes
kapichan-cave · 7 years
Photo
Tumblr media
Memento
26 Oktober 2016
0 notes
kapichan-cave · 7 years
Text
"Sudah tahun 2018, dan aku masih saja menuliskanmu. Sudah tahun ke berapa sekarang? 7, 6 atau 5? Entahlah, aku tak ingat pasti. Aku hanya berharap tulisan tentangmu ini akan punya akhir yang jelas, happy ending ataupun sad ending. Tidak seperti sinetron kekinian negeri ini, beratus bahkan hingga ribuan episode tapi tak pernah jelas endingnya."
-Kapichan to Anokata-
2 notes · View notes
kapichan-cave · 7 years
Photo
Tumblr media
Pertemuan kedua di tahun ini, setelah pertemuan pertama sembilan bulan yang lalu. Seperti biasa, kami hanya berkumpul jika memang ada yang harus dirayakan. Kami dekat, sekaligus jauh. Kami jarang bertegur sapa apalagi berjumpa, secara nyata maupun maya, tapi bukan berarti kami tak saling peduli. Jarang bertukar kabar, tapi mungkin terbantu instastory yg tak lelah mengabarkan apa yg sedang masing2 kami lakukan. Dulu, sebelum ada yang tereliminasi dalam hubungan ini, kami berinteraksi hampir setiap hari "di rumah kami". Drama demi drama kami lalui. Drama terakhir berujung pada tereliminasinya salah satu dari kami. Ah, saya sendiri kurang lebih dua kali mencoba hengkang dari "rumah kami" saking dramanya. Tapi tak tahu kenapa selalu bisa kembali lagi. Mungkin Tuhan masih ingin kami berukhuwah, mungkin masih banyak hal yang harus saya pelajari dari mereka. Ya, saya selalu mendapatkan hal-hal baru tentang kehidupan untuk dimengerti dari mereka, terlebih saat drama dan konflik terjadi dalam hubungan ini. Seperti yang sering diutarakan para pakar komunikasi antarpribadi, konflik dapat menjadikan sebuah hubungan berkembang dan lebih kuat, juga berdampak positif bagi orang2 yang terlibat di dalamnya jika kita paham bagaimana cara mengatasi konflik yang efektif. Iya, hubungan ini memang absurd tapi saya masih ingin belajar di sini sampai Tuhan memutuskan kapan saya harus berhenti belajar dari kalian. Terima kasih untuk semua yang diberikan, Amigos. Ah, sebelum saya lupa, selamat ulang tahun untuk salah satu personil Amigos @yusharap maaf perayaan hari ini lebih seperti "perayaan sembilan bulan tak bertemu" daripada perayaan ulangtahun. Semoga jaya terus di darat, laut, dan udara. #meetup #amigos #friends #teman #tulisan #merayakanpertemanan #ulangtahunyangtaksepertiulangtahun #perdananulistentangamigos #ehitusayabukanlagimerememangmatanyacumasegaris #hashtagmakinlamamakingakjelas #entahsiapayangkurangkerjaanbacahashtaginisampaihabis
0 notes
kapichan-cave · 7 years
Photo
Tumblr media
Feels like winter in somewhere. Ah, how I wish it was true. #seolah-olahdingin #seolah-olahsalju #aslinyamahpanasbener #workwhiletravel
0 notes
kapichan-cave · 7 years
Photo
Tumblr media
Mungkin ada yang bertanya2, foto apa yang saya unggah ini. Ini adalah foto rumah salah satu keluarga yang ada di Desa Dahari Selebar, Kec. Talawi, Kab. Batubara. Ya, gubuk yang ditutupi terpal itu adalah tempat tinggal mereka yang baru saja diterpa badai. Separuh bangunannya rubuh, hanya tinggal separuhnya yang tetap berdiri tegak. Saat melihatnya dari jauh, saya sama sekali tak menyangka bahwa bangunan itu merupakan tempat tinggal. Setelah melihatnya dari dekat dan bertanya2 sedikit pada yang si empunya rumah, saya kemudian membayangkan bagaimana rupa bangunan itu saat masih utuh. Tetap saja kecil, layaknya gubuk kecil di tengah ladang durian kakek saya di kampung. Bahkan sepertinya masih lebih kokoh bangunan gubuk di ladang itu dari tempat tinggal mereka. Karena gubuk di ladang, dinding dan atapnya terbuat dari kayu bukan tepas dan rumbia. Saya yang menghabiskan waktu sekitar sejam setengah untuk mewawancarai mereka saat itu, merasa nelangsa sekali sekaligus sangat bersyukur dan berterima kasih. Nelangsa karena turut sedih dengan musibah yang menimpa mereka tapi saya malah datang dengan rentetan pertanyaan bukan bantuan. Tapi mereka dengan senyum hangat dan tutur kata ramah dengan sabar menjawab pertanyaan2 saya. Yang bisa saya lakukan sebagai rasa terimakasih adalah mendo'akan mereka agar keluarganya diberikan rezeki yang cukup dan tempat tinggal yang layak dan semoga rentetan pertanyaan yang saya ajukan itu akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup seluruh masyarat di sana nantinya. Aamiin ya Rabbal'alaamiin. #merdekakatanya #72tahunIndonesia #BangkitIndonesiaku #ceritarpjmn2017 #kilasbalik #verylatepost #throwback (at Dahari Selebar)
0 notes
kapichan-cave · 7 years
Photo
Tumblr media
"Dunia di mata manusia itu terbalik-balik, membingungkan bagi yang tak punya pegangan." - Dikutip dari tulisan 'Dunia Paradoks' oleh Kurniawan Gunadi. - #manusia #paradoks #architecture #spiralstaircase #blackandwhite
0 notes
kapichan-cave · 7 years
Text
Kesuksesan Orang Lain
Banyak yang bilang jika ingin bahagia, cukup dengan merasa bersyukur dengan apa yang kita punya. Tak perlulah melihat ke atas, lalu membandingkan hal yang orang lain dapatkan dengan apa yg kita punya. Tapi bagaimana jika "melihat ke atas" adalah hal yang tak bisa dihindari? Satu-satunya orang yang saya tabalkan gelar sahabat memiliki prestasi cemerlang dibandingkan pemuda/pemudi lain seusianya. Menjalin hubungan dekat dengannya, membuat saya sering tak sadar membandingkan diri saya dengannya. Saat kami akan beranjak dari bangku SMA ke bangku kuliah dulu, Ia lebih dulu diterima di Universitas tanpa harus ikut tes ujian masuk atau biasa disebut jalur undangan (PMP), sedangkan saya harus mengikuti les tambahan di bimbel yang biayanya tak sedikit agar dapat lulus UMB. Dia direkomendasikan oleh kepala sekolah untuk menerima beasiswa penuh S1 dari DIKTI dan semua urusan administrasi diurus oleh kepala sekolah, sedangkan saya harus mengeluarkan berbagai jurus bujuk rayu agar kepala sekolah yang sama mau mengeluarkan surat rekomendasi untuk saya dan tentu saja semua urusan administrasi saya urus sendiri (saat itu mengurus urusan apapun di biro rektor U*U sangat menguras tenaga, emosi, juga waktu) dan syukur alhamdulillah berkat izin-Nya saya mendapatkan beasiswa yg sama. Dia kemudian menamatkan S1 nya dalam jangka waktu 3,5 tahun. Saya? Yah, saya juga menyelesaikan perkuliahan dalam waktu 3,5 tahun tapi ditambah 1 tahun mengerjakan skripsi jadi total waktu sy menamatkan S1 adalah 4,5 tahun. 😅 Di saat saya baru wisuda, dia telah diterima jd mahasiswa S2. Tentang S2, kami telah menguntai benang impian ini dari SMA. Saya bercita2 S2 di Inggris, dia bercita2 S2 di Amerika (Bermimpi itu gratis, maka bermimpilah setinggi2nya. 😂) Impian itu tak berubah sampai kami di bangku kuliah S1. Hingga akhirnya dia mengubah negara tujuan S2 nya menjadi ke Inggris hanya perkara kekagumannya pada sekelompok remaja lelaki anggota boyband. Daaaan tebak saja ia lulus S2 di mana. Ya, dia lulus S2 di Inggris, tepatnya di University of Bristol, Bristol, United Kingdom dengan beasiswa paling bergengsi dr negeri ini. Di penghujung tahun lalu, ketika saya sibuk memikirkan bagaimana caranya agar dapat mewawancarai warga Pahieme yang motto hidupnya tiada hari tanpa ke ladang, Ia mengabarkan ia akan mengikuti konferensi ilmiah di University of Cambridge dan berniat untuk sekalian melancong ke London. Jangan tanya apa yang saya rasakan saat mengalami hal-hal tersebut, rasanya jelas saja nelangsa. Dulu rasa iri dan tanda tanya besar bersarang di hati kenapa dia sepertinya gampang saja mencapai tujuan dan cita2nya, sedangkan saya perlu waktu yang lebih lama dan harus melewati jalan yang berliku. Tapi saat hal2 itu "terbiasa" saya alami, saya mendapatkan beberapa pelajaran yang dapat di petik dan membuat rasa iri dan segala tanya sirna seketika: 1. Melihat kesuksesan orang lain itu tidak salah, jika kita melihatnya dari sudut pandang yang lebih dalam. Ketika kita akhirnya tahu bahwa semua yang dicapainya juga melalui perjuangan dan kerja keras bukannya lempeng saja seperti yang kita lihat dari luar, maka kita akan merasa bersyukur dengan apa yang kita dapatkan sekarang sekaligus termotivasi untuk berjuang lebih keras untuk mencapai tujuan kita. 2. Kemampuan setiap orang berbeda-beda, maka jalan yang Tuhan berikan juga berbeda. Jika kita merasa jalan yang kita tempuh lebih berliku dan lebih lama mungkin itu cara Tuhan untuk menempa dan menguji kita, agar nanti ketika yang kita cita-citakan terwujud, kita benar-benar siap dan layak untuk menerimanya. 3. Tuhan Maha Mengabulkan sekaligus Maha Mengetahui. Segala do'a kita pasti dikabulkan. Hanya saja kita yang tak tahu kapan waktunya. Ada do'a yang segera dikabulkan di dunia, ditabung untuk di akhirat, atau diganti untuk mencegah dari musibah. Jadi yang perlu kita lakukan adalah luruskan niat, terus berjuang dan berdoa, dan jangan ragukan jalan yang Ia siapkan untuk kita. Selamat melanjutkan perjalanan, semoga kita dapat sampai pada tujuan masing-masing. Catatan: Ditulis untuk For Today Kelas A RPJMN SUMUT 2017, Senin, 22 Mei 2017.
0 notes
kapichan-cave · 7 years
Quote
Aku melihat punggungmu lagi hari ini setelah beberapa waktu. Hanya punggungmu. Jaket kuningmu itu penanda yang sangat mencolok. Terkadang aku kesal sendiri bagaimana mataku bisa menandaimu sebegitu cepat, di antara padatnya lalu lintas dan punggungmu yang hanya sekelebat. Aku rindu. Aku bosan hanya melihat punggungmu.
Kapichan to Anokata
0 notes
kapichan-cave · 7 years
Photo
Tumblr media
"Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah dan hanya kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." Q.S. Al-Fatihah : 5 - 7 (at Masjid Agung Haji Ahmad Bakrie Kisaran)
1 note · View note
kapichan-cave · 7 years
Quote
Mengikhlaskan memang tak pernah mudah, sekalipun itu mengikhlaskan hal yang bahkan bukan milikmu.
Kapichan
0 notes
kapichan-cave · 7 years
Photo
Tumblr media
"Perempuan, terbiasa menyelamatkan dongeng mereka sendiri. Menyayangkan ending yang tak sebahagia imaji-imajinya. Ah, romansa bukan perkara sederhana baginya, puteri harus berdansa dengan pangeran dan hidup bahagia selamanya. Tapi ini hidup, sayang. Bukan sekedar cerita sebelum tidur yang dibaca bunda. Hati remuk sudah biasa, kita ditakdirkan lebih kuat dari Cinderella. Percayalah, meskipun tak seindah dalam angan, hidup selalu memiliki bahagianya sendiri. Tentang jiwa yang selalu bersyukur, belajar, memahami, dan mengelola harap. Hingga akhirnya berhasil membalut lukanya sendiri. Kita, perempuan dalam nyata. Berhentilah memaksakan akhir cerita. Tuhan sudah berencana…ada kejutan istimewa untuk kita yang senantiasa bersabar. Jangan lupa tertawa, jangan lupa berbahagia!" Written by: @ajinurafifah Photo Credit: @syaravinalubis #beautyandthebeast #fairytale #dongeng #perempuan #belle #emmawatson (at Cinema XXI - Hermes Place Polonia)
0 notes