Sehari-harinya Karina tentang apa saja yang bisa dibuat cerita atau sekedar rangkaian kata || Bukan pemimpi biasa
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Another masalah yang diselesaikan dalam mimpi.
Akhir2 ini bingung banget pingin ke makam mbah tapi ada makam yang di atas gunung yang susah banget dicapai. Dan rencananya insyaAllah sebelum puasa kesana. Semoga bisa. Tapi 2 hari yang lalu mimpi kalo aku bisa kesana dianter sm 2 orang. Aku nggak tahu dua orang itu siapa. Terus makamnya gampang banget nyarinya karna udah dikijing dan ada namanya gitu. Lega. InsyaAllah bisa kesana.
3 notes
·
View notes
Text
Yaudahlah rin, mau maksa gimana juga namanya nggak diajak kok maksa. 😅🥲
0 notes
Text
Akhir2 ini masalah2 seperti terselesaikan di dalam mimpi. Contohnya tadi malem, aku mimpi menyelesaikan salah satu masalah masa laluku soal rekaman. Ya, rekaman pembicaraan dua orang yang sedang membicarakan masalahku dengan seseorang. Entah bagaimana, aku menemui orang yang bersangkutan dan menyelesaikan secara baik-baik dalam mimpi. Bahkan, aku bisa membentak orang di mimpiku-hal yang nggak pernah bisa aku lakukan di real life. "Udahlah, nggak usah ikut campur, ini urusanku sama dia aja." Sebelumnya, di real life aku memang hapus semua sosmed yang berkaitan dengannya. Sulit dijelaskan pake kata2, tapi yang pasti ini berarti bahwa hatiku sudah lebih lapang, lebih lega, dan ikhlas tentunya. Satu masalahku terselesaikan di mimpi.
0 notes
Text
Mungkin tugasmu di dunia ini memang harus bikin orang lain seneng rin, meskipun dirimu senep. 🥲
0 notes
Text
Mas, kenapa ya ada orang yang ambisius?
Karena ada yang dibuktikan.
Oh iya? Gimana tuh maksudnya?
Ya, dia ingin membuktikan sesuatu ke lingkungannya. Mau membuktikan apa ke siapa itu yang perlu ditanyakan di hatinya masing-masing.
(Diapun melihatku tersenyum)
0 notes
Text
Hari Ulang Tahun dan Covid-19

Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah.
3 minggu lalu, tepat 4 hari sebelum hari ulang tahunku, qodarullah ternyata Covid-19 sempat mampir dan mengenai adikku. Awalnya dia panas, sempat dingin dan sempat kontak denganku selama beberapa menit saat maghrib.
Keesokan harinya, ibuku mengatakan bahwa adikku panas lagi. Aku langsung punya feeling kurang baik karena adikku masih sering bolak balik kampusnya dan bertemu teman-temannya.
Karena kebetulan temanku sedang menginap di rumahku, akhirnya kuputuskan untuk meninggalkan rumah dan menginap sementara di rumah temanku beberapa waktu. Aku ingat, 29 Juni waktu itu. Aku langsung membelikan sejumlah vitamin, termometer, madu, obat, masker, hand sanitizer, desinfektan, bahan makanan, madu dll karena aku sudah feeling kurang baik tentang kesehatan adikku. Aku memandu ibu untuk mengecek panas adikku menggunakan termometer, ternyata panasnya mencapai 38,5 derajat celcius. Akupun berusaha tenang meskipun tidak dipungkiri aku panik dan selalu menelpon ibuku dan meminta adikku tes Rapid antigen. Karena kondisi adikku tidak memungkinkan, ibu menunggu bapak untuk mengantar adikku rapid antigen. Dan ternyata hasilnya positif. Alhamdulillah, Bapakku tidak menemukan gejala di tubuhnya. Aku menyuruhnya dan ibu untuk tes antigen juga tapi bapak menolak karena tidak merasakan gejala apapun.
Akupun mengatur strategi dari jauh, aku yang di luar juga tidak boleh sakit. Dan keluargaku harus baik-baik saja. Bapak terus menolak tes antigen walaupun ibu sangat ingin. Diam-diam aku melapor RT secara diam-diam karena bapakku tetap bersikeras tidak melapor. Akhirnya kami berempat pisah area, aku di rumah temanku, bapak di ruang TV, adikku di kamarnya, dan ibu di kamarku yang beda bangunan dengan rumah utama. Setiap 2 hari sekali kupasok makanan, obat, vitamin dan keperluan lain yang dibutuhkan keluargaku. Di rumah temanku, aku betul-betul stres memikirkan keluargaku. Bagaimana jika ibu atau bapak yang kena? Bagaimana jika adikku makin parah? Dan banyak hal buruk lain menghantui pikiranku. Hari-hari itu adalah hari yang buruk bagiku. Menjelang ulang tahunku, keluargaku haris diuji seperti ini, padahal aku sudah menyiapkan pesta kecil untuk keluarga tapi aku harus menundanya. Doa dan harapan tiap hari kupanjatlan untuk kesembuhan adik dan ksehatan bapak ibuk. Aku sangat ingin menangis malam itu, tapi tidak mungkin karwna aku sedang berada di rumah orang lain. Aku sangat sedih apalagi saat bapak ibuk dan adikku mengirim ucapan ulang tahun yang sangat menyentuh. Aku menangis, ingin bertemu, memeluk dan bersenang-senang dengan mereka. Keluarga baruku yaitu temanku menyiapkan kejutan untukku saat aku ulang tahun. Mereka membangunkanku tepat jam 12 malam dan memberiku kado. Hari itu adalah ulang tahun yang menyedihkan. Harapanku hanya diberikan kesehatan bagiku dan keluargaku.
Sorenya sepulang aku membelanjakan keluargaku, akupun sakit juga. Badanku panas, aku sangat khawatir dengan keadaanku dan keluarga yang aku tumpangi. Aku yang masih parno pun berpikir, jangan2 aku terpapar. Setiap waktu, aku menanyai temanku, "Ibu nggak takut?" Beliau menjawab, "Nggaaaak, Mbak Karin ini kecapekan, banyak pikiran. Tenang ya mbak." Akhirnya keesokan harinya aku dibawanya ke dokter dan diberikan beberapa obat. Yang ada dipikiranku waktu itu adalah aku harus sehat, makan banyak mesipun banyak pikiran. Sehari hari aku panas dan Alhamdulillah tidak berkepanjangan karena itu hal yang kutakutkan. Ternyata aku terkena flu, beberapa hari aku tidak dapat mencium bau karena flu yang kualami. Akan tetapi aku tetap cemas karena aku menumpang rumah orang lain. Aku berusaha jaga jarak tapi sahabatku tidak mau dan tetap ingin menemani aku. Alhamdulillah mereka orang baik yang yang dikirimkan oleh Allah untukku. Aku yang parno menunggu selama 5 hari takut kalau mereka panas juga. Ternyata, memang akhir2 cuaca sedang kurang baik. Dan itu yang membuat kami merasa tidak enak badan selama beberapa waktu.
Keadaanku yang sakit membuatku izin dari sekolah selama mbeberapa hari hingga flu yang kualami betul betul sembuh. Aku tidak pernah mengabari ibu tentang keadaan sakitku. Tiap ibu bertanya apakah aku sehat, kujawab sehat juga. Selama kurang lebih 3 minggu aku menumpang di rumah temanku. Aku menelpon ibu setiap hari untuk menanyakan kondisi adik, bapak dan suara ibu selalu serak, bindeng seperti orang yang sakit. Aku bertanya, "Apakah ibu sakit?" "Nggak" jawabnya. Aku sangat sedih dan rindu sekali dengan keluargaku terutama ibu.
Pulang, menjadi kata yang aku rindukan. Pulang adalah hal yang sangat aku nantikan. Dan pulang adalah penyemangatku setiap hari. Akhirnya, tiba saatnya aku pulang ke rumah. Ketika motorku sampai depan gerbang, yang biasanya aku sendiri membuka gerbang, ternyata langsung terbuka oleh ibu-yang sudah menantikanku di balik pintu. Aku langsung berteriak kegirangan. Dan ibu menangis sesenggukan. "Loh, ibuk kok nangis?" Aku memeluknya dengan tangis dan berkata, "Kita sudah kumpul lagi." Dan kami saling bercerita tentang apa yang selama ini kami alami. Sorenya aku langsung menyambut bapak saat beliau pulang kerja. "Aku pulang" sambil tertawa keras. "Wih, yang baru pulang dari pengungsian.", sahutnya.
Hari ini ibu bisa tidur siang. Beliau bercerita bahwa selama ini tidak bisa tidur siang. Dan ibu terlihat makin kurus. Dan hari ini Alhamdulillah kami dapat berkumpul dan makan bersama di golden hour yang indah. Dan disitu aku tahu bahwa saat mengetahui aku ulang tahun dan mengirimkan ucapan ulang tahunku bapakku tidak dapat menahan tangis. Covid-19 benar-benar jahat, memisahkan anak dari orang tuanya, kakak dari adiknya. Ya Allah, semoga pandemi ini segera berakhir. Aamiin.
1 note
·
View note
Text
Benar kata seseorang, bahwa di setiap perjalanan itu selalu menyediakan pembelajaran dan hikmah yang bisa kita ambil.
Bulan lalu, aku pergi ke pulau Lombok. Ini juga pengalaman pertamaku naik pesawat. Hehe. Akhirnya, setelah tahun lalu sempat tertunda. Sebetulnya aku berencana mengunjungi seorang sahabat. Tapi selalu saja Allah menunjukkan hal-hal yang di luar dugaan meskipun sedikit mengecewakan, teman yang ingin kukunjungi seakan tidak antusias menyambutku. Alhamdulillah, Allah ganti dengan sahabat-sahabat baru yang betul-betul baik dan orang yang justru sering 'berantem' sama aku ingin sekali mengunjungiku dimanapun aku berada. MasyaAllah. Selama perjalanan, kami hanya tertawa mendengar celotehan tidak jelas seorang teman, cerita tentang makanan khas, mitos mitos. Pada suatu waktu saat aku tidak ada, sahabat baruku pun bertanya kepada Budi- panggilanku kepada seorang ibu yang kuanggap sahabatku "Bu, Karin dulu punya sahabat laki-laki yang dekaaaaat sekali, tapi dia sama Karin sudah tidak dekat lagi, ibu tahu?"
"Tahu." Jawab Budi.
"Alhamdulillah ya Bu, Karin nggak kenapa kenapa, dia tetep ceria." katanya seakan sudah tahu apa yang terjadi.
"Iya," Jawab Budi singkat.
Aku sangat terharu, saat kita cuma berdua dia benar-benar tidak membahas hal-hal yang membuatku teringat lagi dan sedih. Entah dia mendapat cerita itu darimana tapi yang kutahu dia betul-betul menjaga perasaanku dan tidak membahas hal-hal yang membuat sedih -karena memang aku ke Lombok ingin bersenang-senang. Terima kasih orang-orang baik, bahagia dan sehat selalu yaa.
0 notes
Text
The saddest thing in life is if you remember memories in your life that make you really sad, really sucks in your chest, but it can't make you cry.
0 notes
Text
Sebelum kejadian Nanggala 402 sempet bikin status tentang palung-palung yang nggak bisa ditebak isinya. Setelah kejadian Nanggala 402, dimana-mana yang dibahas palung termasuk palung Mariana. Duh rin, ngapain sih bikin status palung-palung segala. Untung nggak bikin status "palung di laut utara Bali".
1 note
·
View note
Text
Paling kalo orang isi hatinya itu kayak palung di laut selatan. Allah nyiptain isi hatiku kayak palung mariana, gak bisa ditebak. 😅
0 notes
Text
Mungkin kalau tiap manusia dikasih limit memberi maaf itu 1000x. Allah ngasih aku unlimited.😊
2 notes
·
View notes
Text
Awal tahun 2021 dapet tamparan keras lagi, dari siapa? Temen sendiri. Faktanya, banyak orang yang di depan pura-pura baik, di belakang eh yang nggak tahu apa-apa ikutan speak up dan nunjukin kesotoyannya. Banyak hal yang perlu dijaga, dan banyak pula yg harus dilepasin. Aku bikin ginian aja pasti nih, udah diomongin lagi. Emang aku tuh macem populer kalik ya. (PD amat lu). Wkwk
Emang yang bisa sembuhin dan semangatin kamu itu ya kamu sendiri. Oke, semangat buat aku, aku kuat.☺
0 notes
Text
Seseorang berpesan saat aku merasa betul-betul tidak nyaman beberapa waktu lalu, "Biarkan saja pada hal-hal yang nggak bisa kamu kontrol. Banyak yang orang lain nggak tahu tentang Karin biarkan saja, yang penting Karin nggak seperti yang ada di rumor itu." Apabila kita tidak bisa mengontrol persepsi orang, diam adalah jalan terbaik.
0 notes
Text
Focus on what you can control, and let go of what you can't. Persepsi orang lain misalnya. 🙃
0 notes
Text
Kamu yang menemani prosesnya, dia yang menemani suksesnya. Tugasmu hanya menemani dan memberi semangat untuk meraih kesuksesannya. Tugasmu selesai, kamu hebat. 😊
0 notes