kata-per-kata
kata-per-kata
Kata per-Kata
33 posts
Maka, ini adalah cara sesorang menyampaikan bahasa.
Don't wanna be here? Send us removal request.
kata-per-kata · 2 years ago
Text
Welcome back, My Self !!
Tumblr media
0 notes
kata-per-kata · 5 years ago
Text
Kualitas
Jika ingin mengetahui apakah kita termasuk orang yang bersyukur, maka periksa kualitas ibadah kita sendiri.
Karena kualitas ibadah bisa jadi cerminan kualitas syukur seseorang.
“Semakin tinggi rasa syukur kepada Rabbnya, niscaya semakin baik pula kualitas ibadahnya.”
© Quraners
346 notes · View notes
kata-per-kata · 6 years ago
Text
Praduga Tentangmu
Tumblr media
Aku tidak perlu bertanya seperti apa rupaku di kepalamu. Mencari tahu ialah tugasku, mengingat ialah tugasmu. Di antara hujan-hujan yang ingin kulupakan, ada sederas hujan lain yang jatuh untuk kali pertama di atas lapang dadaku.
Di sana, kau tiba tanpa permisi. Berjalan menyeruak rerumputan seakan sudah mengetahui segala seluk-beluknya. Di sana, segala yang gersang mendadak rimbun kembali. Hadirmu, memberikan nyawa untuk perasaan yang (pernah) menemui kematiannya sendiri.
Aku tahu, kamu tidak membicarakanku. Tetapi, membaca apa yang kamu hidupkan di dalam katakata itu, membuatku berpikir apakah begini rasanya dicintai orang lain?
Setidaknya, biar semua ini jadi asumsi semu untuk sementara.
Sekian lama, aku (pernah) menunggu; sekian lama, aku berusaha belajar untuk memaknai perasaan yang memang takpernah tertuju padaku. Perasaan ini hanya bergerak satu arah—kepala ini selalu percaya bahwa apa yang dijalani berjalan dua arah.
Aku salah. Aku (akhirnya) menyerah.
Di penghujung hari, aku berdoa, barangkali aku akan menemukan—kamu. Tetapi, bisa saja aku terlalu berpraduga, atau kamu yang memang tak memberitahuku apaapa. Namun, bila semua itu benar, aku tidak tahu apakah harus melangkah menujumu saat ini atau bahkan di waktu yang lain—yang jelas, aku mencintaimu.
Jatuh cinta memang milikmu; menunggu kamu menyadari keberadaanku, itu milikku seorang.
Pada suatu hari di November 2018
427 notes · View notes
kata-per-kata · 6 years ago
Text
Terlewati
Jengah langkah di tanah merah, Meski berlumuran darah pada akhirnya tetap tak terarah. Teruslah teriak di telinga ini, sampai sesak rasanya kau tak akan puas. Kali pertama, kedua, dan seterusnya tetap aku tak berubah. Meski kepala sudah tak lagi ada, tetap tak akan merebah. Pikirmu telah lama mati, bersama semua omong kosongmu kala itu. Nyatanya masih berdiri, menikmati rasa malumu ditelanjangi hati. Kini apa lagi ? Masih berani menatap wajah diri ? Menepi !
0 notes
kata-per-kata · 7 years ago
Quote
Kapan-kapan jika ada waktu luang, kunjungilah tempat ini. Baca puisi-puisiku. Baca picisan-picisan itu. Tak apa jika kau jadi besar kepala karena merasa masih dicintaiku. Tapi setidaknya kau jadi lebih tahu tentang apa-apa yang mulutku tak mampu ucapkan kala itu.
(via mbeeer)
1K notes · View notes
kata-per-kata · 7 years ago
Quote
Menyesalah, untuk hal yg layak disesali.
mediawan.me
Tumblr media
0 notes
kata-per-kata · 7 years ago
Text
Selisir Rasa
Di antara sejuta makna yg terikat, sambutlah seutas hati kecil ini. Karena mungkin rasa tak lagi ku banggakan kelak, 
Di seberang sana, ada kiasan tak berujung menoleh kemari. Mungkin hanya tuk’ tunjukan kebungkaman nya selama ini,
Lihat, tak banyak kata yg bisa ku suratkan lagi untuk nona. Hanya karena lisan mulai mampu berselisir melepas rasa,
1 note · View note
kata-per-kata · 7 years ago
Text
Terkadang aku ingin menghilang, tak tampak pada setiap kenangan. Biar hanya ada aku dan bayangan. Sehingga tak perlu ku bersusah payah memahami apa yang orang lain rasakan.
Aku ingin pergi dari kerumunan. Tak peduli jika yang kurasakan hanya kekosongan dan kesendirian.
-sepatahaksara-
29 notes · View notes
kata-per-kata · 8 years ago
Text
Kita adalah sepasang diam; tak ada satupun yang berani untuk mengungkapkan. Hanya berharap bahwa angin mampu berbicara lalu menceritakan segala rasa dan resah antara kita berdua. Sampai kapan kita akan bertahan dalam keheningan? Tak bisakah bibir kita terbuka dan saling mengakui perasaan? Ah, ternyata perasaan kita tak lebih besar dari sebuah ketakutan.
-sepatahaksara-
52 notes · View notes
kata-per-kata · 8 years ago
Quote
what used to make me happy feels gone or maybe i changed so where do i find happiness  why can’t i just feel happy
t.m. (via tmpoem)
2K notes · View notes
kata-per-kata · 8 years ago
Photo
Tumblr media
17K notes · View notes
kata-per-kata · 8 years ago
Quote
Kutitipkan Kelopak Usang..
Berjalan tertatih-tatih, ditengah terpaan angin dan kerasnya udara akhir musim penghujan tahun lalu. Bukannya tak tahu malu, tapi tak ada lagi tempat singgah kala dihempaskan kesangsian yang terus membisu, menyayat hati. Pucat wajah ini ditertawakan penghakim buta, sudah jelas dan pantas. 
Kutitipkan, kelopak terbuang ,usang dan renta. Pertanda tak sampai bisa sanggup terus mengingat duka. 
0 notes
kata-per-kata · 8 years ago
Text
Aku tahu aku bukan siapa-siapa bagimu namun aku selalu bersikeras mencoba untuk bisa menjadi seseorang yang berarti untukmu. Dan kau sendiri bahkan tak pernah melihat adanya aku. Aku terlalu bodoh, bukan? Ah cinta memang selalu seperti itu, melumpuhkan logikaku.
-sepatahaksara-
53 notes · View notes
kata-per-kata · 8 years ago
Quote
Meradang !
Terkelupas janji di tengah aspal jalanan, dimana dulu kau pakai tuk menyiram angan tumbuh lebat dapat kau petik. Kini tak hanya kau tebangi, kau hancurkan segala harapan yang tersisa tanpa rasa malu dan bersalah. Aku, dia, meraka.. akan datang kepadamu wahai pengganggam asa. Kelak akan menjerat langkah jinjit dibawah wajah lugumu yang lagi iba. Mengapa katamu ?!! Jelas, Kami Meradang !! (via mediawan-me)
3 notes · View notes
kata-per-kata · 8 years ago
Quote
i feel so lost i feel so alone like time is gone and i’m all on my own
t.m. (via tmpoem)
23K notes · View notes
kata-per-kata · 8 years ago
Quote
Yang enggak ada bisa jadi ada sih emang. Tapi, yang udah ada terus disangkal malah jadi makin berkembang loh, Ra.
Kanaya kepada Lara di suatu siang
(via
hujanmimpi
)
114 notes · View notes
kata-per-kata · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Aku ingat hari dimana kita memulai segalanya.
Aku ingat satu tatapan hangat yang dimiliki matamu ternyata mampu mencuri perhatianku. Aku ingat bagaimana sebuah notifikasi darimu bisa membuat bibirku otomatis melengkung. Aku ingat malam-malam yang dipenuhi dengan obrolan yang mengundang tawa. Aku ingat caramu merayuku atau sesekali menggodaku hingga membuatku salah tingkah. Aku ingat betapa banyak yang mengagumimu lalu aku merasa beruntung karena berada di dekatmu. Aku ingat leluconmu yang selalu membuatku tertawa dan betapa seringnya kamu membuatku tersenyum dari jauh.
Aku ingat kita punya imajinasi yang serupa tentang mimpi-mimpi besar yang kita harap dapat terwujud. Aku ingat kadang-kadang kamu menyakiti hatiku dengan cara mengabaikan pesanku. Aku ingat sesekali aku juga menyakiti hatimu dengan cara tiba-tiba menghilang. Aku ingat kita pernah sedih pada sebuah cerita lalu kita menangis bersama hingga tidak merasa sedih. Aku ingat kamu pernah berjanji tapi sampai detik ini kamu belum mewujudkannya. Aku ingat saat aku kecewa tapi pada kenyataannya kamu tidak berupaya untuk ada. Aku ingat momen kamu kecewa tapi aku hanya diam lalu tak ingin membalas semua pesanmu. Aku selalu ingat dan bahkan tidak berusaha untuk menghentikan semua yang aku ingat.
Aku ingat semuanya. Hingga aku lupa bahwa ternyata, …hanya aku yang ingat. . . . Kamu tidak lagi.
971 notes · View notes