katahanoi
katahanoi
blue marigold
109 posts
life's to express, not to impress
Don't wanna be here? Send us removal request.
katahanoi · 17 days ago
Text
sangat cinta
dulu saya punya prinsip bahwa mencintai pasangan (halal) itu secukupnya saja. alasannya, saya melihat bahwa mereka yang sangat menyayangi pasangannya bisa menjadi sangat hancur ketika ada hal-hal yang tidak sesuai harapan. semakin cinta artinya harus semakin siap kalau-kalau tersakiti. kalau tidak mau tersakiti, jangan terlalu cinta.
setelah saya belajar lagi, ternyata mencintai pasangan itu justru harus sangat. harus brutal. harus ugal-ugalan. harus benar-benar segenap jiwa raga hati hidup mati. harus sampai pada titik: pasangan kita pasti ada celanya, tetapi rasa sayang kita jauh lebih besar dari cela itu sehingga yang buruk itu tidak ada artinya. mawaddah.
Tumblr media
dari titik nggak cinta ke titik kecintaan, di sana yang ada adalah nafsu. dari titik kecintaan ke titik mawaddah, barulah di sana ada cinta. memang, apa bedanya cinta dan nafsu? cinta itu mendorong kita menjadi versi terbaik, sedangkan nafsu menjerumuskan kita kepada perbuatan maksiat.
satu-satunya cara agar cinta (dan bukan nafsu) yang hadir adalah dengan melibatkan Allah. dan satu-satunya syarat Allah bisa terlibat adalah cinta itu harus halal dalam pernikahan. dalam pernikahan, mencintai dengan sangat adalah tanggung jawab yang menikah tidak hanya kepada satu sama lain, tetapi juga kepada Allah.
Tumblr media
tentang konsep mawaddah ini, kadang ada juga yang salah paham. dikiranya, karena pasangan kita sudah "wadud" kepada kita, kita jadi bisa seenaknya. kita jadi percaya diri bahwa pasangan kita tidak mungkin sakit hati. tidak begitu ya. perlu kesalingan untuk menghadirkan pernikahan yang mawaddah.
salah paham berikutnya, karena kita "wadud", kita rela diperlakukan seenaknya. tidak begitu ya. mawaddah itu mengurangi / meniadakan dampak patah hati saat ada yang tak sesuai harapan. yang tidak ada artinya itu patah hatinya. tetapi, mawaddah tidak meniadakan hal-hal yang memang perlu diperbaiki. kebaikan yang ada di tengah keburukan itu adalah kesempatan memaafkan. intinya, setiap pihak yang menikah harus terus berupaya memperbaiki diri---agar pasangan kita tidak perlu patah hati.
cintailah pasanganmu dengan sangat. dengan brutal. dengan ugal-ugalan. boronglah semua bahasa cinta. termasuk bahasa cinta yang keenam: tak perlu meminta. termasuk bahasa cinta yang ketujuh---bahasa cinta yang paling penting: melibatkan Allah.
378 notes · View notes
katahanoi · 29 days ago
Text
Aku percaya bahwa setiap hal akan datang dengan sendirinya di waktu yang tepat—saat kita sudah siap dan matang untuk menghadapinya. Meski kadang aku masih nggak sabaran, pengen cepet-cepet sampai di finish, sih. Atau menyalahkan diri sendiri, menyesali kelakuan diri di masa lalu dan berkata, "seharusnya tuh dulu gini" , "kalau aku (nggak) dulu gini, mungkin ini nggak akan terjadi" kemudian mencari pembenaran atas semua kelakuan fatal itu.
Menyalahkan apa yang terjadi di masa lampau itu kedengarannya renyah, tapi itu nggak mengubah fakta yang terjadi di masa kini, kan? Ada alasan mengapa kita (tidak) melakukan itu dulu, dan alasan itu masih valid. Sangat mungkin ketika kita ambil keputusan lalu yang kita sesali sekarang, kita tidak merespons sebaik yang kita lakukan hari ini. Yah, lagi-lagi, setiap hal akan datang ketika kita benar-benar sudah siap dan matang.
Untuk diriku, terima kasih karena memilih diam dan tidak menyalahkan apapun atau siapapun maupun mencari pembenaran atas keputusan yang kamu ambil di masa lalu—walau aku tau kamu bisa saja melakukannya, dan tentunya itu hakmu. Terima kasih karena kali ini kamu benar-benar mempertimbangkan dari semua semua sisi sehingga kamu bisa lebih memahami permasalahan ini. Terima kasih karena kamu memilih menerima lantas memaafkan semuanya dan tidak meratapi hal-hal yang telah berlalu.
Aku tidak sebijak itu dan aku belum sedewasa itu, tapi aku tau aku jauh lebih baik dari masa laluku. Thank you, Hanoi🤗
1 note · View note
katahanoi · 2 months ago
Text
Tumblr media
2023, kami dipertemukan dalam satu organisasi yang sama. 2024, awal semua ini bermula. Yang tadinya hanya sebatas rekan kerja seorganisasi, merembet jadi teman biasa, lalu jadi teman dekat meski yaa ngga sedekat itu, tapi masih bisa dibilang dekat. Lucu memang, rasa itu ternyata tumbuh secara bersamaan, saat aku dan dia sedang saling menjauh di awal tahun. 2025, sama-sama tahu perasaan masing-masing meski memberitahu secara implisit, lewat kata yang tersurat, lewat kesaltinganku yang tidak bisa dibendung.
Hingga akhirnya, 17 April 2025. Aku sudah tak sanggup kalau harus berpura-pura tak ada perasaan apapun terhadapnya setiap kali kami berinteraksi. Lelah tiap kali kami saling lempar candaan "nanti undang aku ke nikahanmu ya" tapi dalam hati berteriak sebaliknya, "AKU MAUNYA NIKAH SAMA KAMU. TITIK."
Keberanian itu telah kupertimbangkan sejak lama namun baru bisa keluar melalui ketikanku malam itu. Maafkan aku Mas, aku tidak sanggup harus memakai topeng seolah biasa saja di depanmu atau ketika kamu bercanda dengan akhwat lain sedangkan hatiku teriris. Maaf, aku tak bisa memungkiri kata hati. Aku tau risiko memintamu melakukan ini adalah kehilanganmu yang mungkin saja akan menyukai akhwat lain. Aku takut itu terjadi, tapi tak apa jika itu yang terbaik untuk kita, mas.
Semoga ini hanya sementara ya, Mas. Kelak, jika tujuanmu masih aku, tolong temui aku sekali lagi. Pinta aku di hadapan ayahku. Katakan ikrar itu di hadapan orang-orang yang menghadiri pesta kita nanti ya, Mas.
Sampai bertemu di titik terbaik menurutnya. I'm still loving you.
3 notes · View notes
katahanoi · 3 months ago
Text
Alhamdulillah, Maha Baik Allah yang telah mengaruniakan sosok ibu yang penyayang dan tulus kepadaku. Ibuku sempurna di mataku dengan segala kekurangan yang terkadang membuatku dan ibu sering bentrok, serta kelebihan ibu yang sering membuatku terkesima lagi berdecak kagum.
Alhamdulillah, hidup sebagai anak bungsu membuatku melihat banyak hal yang telah dilalui ayah, ibu, dan kakakku. Alhamdulillah, ibu bukanlah orang yang memaksakan keinginannya kepada anak-anaknya dengan alasan "agar anak-anakku bahagia". Alhamdulillah, untuk urusan pernikahan ibu selalu mengembalikan hak itu pada kami (aku dan kakakku) dalam memilih jodoh.
Ibu, untuk cintamu yang tak terkira itu, semoga Allah balas dengan rahmatNya yang berlimpah dan semoga Allah izinkan aku membalas segala kebaikan dan cinta ibu kepadaku.
1 note · View note
katahanoi · 3 months ago
Text
- pesan untuk diriku yang kelak menjadi seorang ibu -
Anakmu bukanlah dirimu. Memang ada bagian-bagian dari dirinya yang menurun dari DNA-mu, tapi tetap saja dia adalah individu yang berbeda. Kamu yang melahirkan, kamu yang harus banyak-banyak bersabar, kamu yang harus terlebih dahulu memperkenalkan dunia ini kepadanya, serta kamu yang harus lebih dulu memahaminya.
Jangan memasang ekspektasi tinggi-tinggi pada anak, ya.
Jangan pula memaksakan kehendakmu pada anak. Jika apa yang kamu inginkan itu tidak diinginkan anakmu, ya jangan dipaksakan. Tugasmu hanya mengarahkan, bukan memaksa dia untuk membahagiakanmu. Dia berhak bahagia dalam versinya sendiri.
Tetap sayangi dia meski nanti polahnya terkadang di luar jalur. Jadilah rumah yang nyaman untuknya pulang.
Akan ada saatnya anakmu tumbuh dewasa dan menjalani kehidupannya sendiri. Dia tetap anakmu, tapi biarkan dia mengeksplorasi dunianya di luar rumah. Ingat, kamu hanya bertugas mengarahkan dan membimbing. Kamu tidak berhak menyampuri urusannya.
1 note · View note
katahanoi · 3 months ago
Text
Kalau soal angka, aku tidak kalah dengan mereka yang mengejar kuantitas. Aku bisa bersaing dengan mereka yang dzikirnya mencapai ratusan dalam sehari.
Kalau soal ilmu, aku juga bisa berlomba dengan mereka yang sudah mengkhatamkan bergunung-gunung buku atau menuntut ilmu di manapun itu.
Sebab kualitas bukan soal banyak-banyakan, tapi soal kebermanfaatan dan pengamalan, bagaimana dzikir dan lantunan ayat suci Alquran yang dibaca merasuk ke dalam jiwa, bagaimana seseorang berubah berdasarkan apa yang telah ia pelajari. Jika belum bisa mengajarkan kepada orang lain, minimal apa yang telah ia dapatkan bermanfaat untuk dirinya sendiri.
Hanya karena kita pernah menjadi hafidz, pernah mondok di ponpes terkemuka, bersekolah di sekolah yang berkualitas, lantas menjadikan diri kita hebat. Tantangan kita adalah bagaimana hafalan dan ilmu kita tidak hanya sekadar pernah, bagaimana kita konsisten merutinkan dan mengamalkannya di sela-sela kesibukan duniawi. Akhina Kamil Ramadhan
2 notes · View notes
katahanoi · 4 months ago
Text
Bila begitu banyak orang mengecewakan, mari jadi orang baik seperti apa yang kita mau. Memberi kebahagiaan kepada orang lain, menghargai segala upaya, tak usah menilai orang semena-mena, belajar menjadi pendengar yang baik, belajar menahan dari berkata yang tidak-tidak.
Mari belajar jadi orang hangat yang memberikan rasa aman kepada orang lain. Belajar menjadi orang yang tak memberi kekhawatiran kepada orang lain. Belajar menjadi orang yang tak dianggap bahaya oleh orang lain.
@terusberanjak
224 notes · View notes
katahanoi · 5 months ago
Text
Ternyata kita benar-benar sepasang ironi itu.
Selamat jalan, Tuan. Awal tahun ini aku benar-benar mengikhlaskanmu. Sampai bertemu pada titik takdir terbaik menurutNya. Aku tak lagi berharap tentangmu.
0 notes
katahanoi · 5 months ago
Text
3 Februari 2025. Satu hari yang penuh roller coaster buatku sebab dalam hitungan detik, moodku benar-benar jumpalitan: sedetik senang nan penuh harap, detik berikutnya sedih, patah hati, putus asa, kemudian satu-dua jam setelahnya menjadi gembira lagi.
Laa hawla wa laa quwwata illaa billah.
There will be no power change in state and there will be no power or strength except by Allah.
Dalam perjalanan pulang setelah mengajar privat hari itu, aku seakan dibuat tersadar bahwa apapun yang terjadi di luar kendali kita, itu terjadi atas izinNya dan kehendakNya. Ketika seseorang, entah sengaja atau tidak sengaja, menyakiti kita baik secara fisik maupun batin, itu terjadi karena Allah mengizinkannya untuk melakukan itu. Allah yang memberi dia kekuatan untuk melakukan itu. Pun sebaliknya. Ketika seseorang berbuat baik dan menyenangkan hati kita, Allah pula yang mengizinkan dia melakukan itu. Maka, untuk hal-hal di luar kuasa kita, adalah hal yang benar jika kita memasrahkan saja kepada Allah.
Tentunya hal yang mudah untuk menerima perbuatan baik seseorang kepada kita. Maksudnya, kita sudah tahu apa yang akan kita lakukan terhadap orang itu.
Tapi bagaimana cara kita menerima perbuatan buruk seseorang kepada kita? Aku teringat akan dorongan ingin memblokir nomor orang yang secara tak sengaja menyakitiku, dan keinginan untuk keluar dari grup agar tidak satu lingkungan lagi dengannya. Dorongan itu aku lakukan secara impulsif. Tiba-tiba saja aku sudah memblokirnya. Namun sepertinya Allah ingin aku belajar lebih banyak darinya. Tak sampai satu hari, blokiran itu aku buka kembali saat emosi negatif ini sudah mereda.
Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. (QS. Asy-Syuuraa: 40) dan Allah mengulanginya lagi pada ayat 43 di surah yang sama: Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia.
Dua kali Allah ulangi pada surat yang sama. Allah ingin kita menotice ini. Kita pasti sering mendengar bahwa "mata dibalas mata, gigi dibalas gigi" dan di ayat 40 Surah Asy-Syuuraa ini pun Allah mengatakan hal yang serupa, bahwa balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal.
Tetapi inilah perbedaannya antara orang yang beriman dan berserah diri kepada Allah dengan orang yang tidak beriman. Kita diminta untuk bersabar, memaafkan dan berbuat baik bahkan kepada mereka yang telah berbuat jahat kepada kita. Allah telah menjanjikan pahala untuk kita.
Jadi, hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk menghadapi hal-hal di luar kendali kita, bahkan untuk hal buruk sekalipun adalah menerimanya dengan tangan terbuka, hati yang lapang, memasrahkan kepadaNya, dan mengambil hikmahnya. Sebab aku percaya bahwa apapun yang Allah berikan kepada kita pastilah sesuatu yang baik.
3 notes · View notes
katahanoi · 5 months ago
Text
the art of living in the present
Someone ever said that to live in the present, we need to appreciate the present itself. Which means two things: (1) what is happening now, and (2) something that is given to you, without asking for it.
To enjoy the present, we should focus on what is happening now, not in the past and future. That doesn't mean we don't think about them, especially the future. We think about it. We're sometimes worrying about the future and regretting what has happened in the past. But to be present we need to be here, at our right time and place. To open the present (the gift from our God) gratefully, we also need to be here, right?
So, instead of worrying the future or regretting the past, let's cherish the present with an open heart. Take it whatever God gives to us. Remember that God's present is always good for us. If it makes you sorrow a little bit, remember that it's just a moment. Be present and enjoy that.
3 notes · View notes
katahanoi · 5 months ago
Text
Kita memang tak punya tempat ideal untuk bersembunyi dari penilaian orang-orang sekitar. Kita selalu dinilai. Bahkan jika kita membuat akun kedua, ketiga, dan seterusnya di media sosial yang mungkin hanya diikuti orang-orang terdekat yang bagi kita rasanya mustahil bagi mereka memberikan penilaian kepada kita, well, tidak. Semua sama saja.
3 notes · View notes
katahanoi · 5 months ago
Text
18:55 - Cuap-cuap Hanoi
Pernah nggak bertanya-tanya kenapa ya Allah memberi kita hati yang perasa, kenapa Allah menciptakan kita sebagai manusia yang penuh empati, yang mudah bersimpati dengan orang lain, mudah mengerti orang lain.
MaasyaaAllah, hati yang lembut itu merupakan karuniaNya buat kita, ya. Yah, meskipun kadang kita merasa capek seolah "dituntut" mengerti keadaan semua orang. Bahkan ketika orang berbuat salah, kita masih saja punya seribu satu alasan, seribu satu udzur untuk memaafkan dan menerimanya kembali.
Hati yang penuh kelembutan dan ketulusan itu mungkin saja harapan semua orang yang tak memilikinya.
Aku pernah membaca kutipan di media sosial lain kurang lebih seperti ini, "lain kali, jangan katakan 'nggak papa' saat orang lain meminta maaf padamu. Coba sekali-kali katakan 'terima kasih' sebab ia telah meminta maaf padamu. Permintaan maaf itu yang sebetulnya kamu harapkan karena mereka tanpa sengaja melukai hatimu, kan?"
Sebetulnya sudah berkali-kali aku mencoba untuk mengucapkan itu. Tapi selalu saja "nggak papa", "it's fine", "aku ngerti kok" dan semacamnya yang keluar. Kuakui aku terluka, tapi aku pun bertanya-tanya apakah ini juga salahku yang mencoba untuk selalu ada untuk mereka bahkan saat aku tidak mengusahakan untuk itu?
Aku selalu bertanya-tanya hikmah apa yang Allah tetapkan untukku di balik diri yang memakai topeng ini?
2 notes · View notes
katahanoi · 5 months ago
Text
Frequently Asked Questions by English Learners pt.1
Miss, bagaimana caranya supaya saya suka belajar bahasa Inggris?
Aku termenung sejenak sebelum menjawab. Jika pertanyaannya "bagaimana saya bisa berbahasa Inggris?" maka akan aku sebutkan seribu satu cara efektif yang kuketahui agar mahir berbahasa Inggris. Namun, bisa dan suka adalah dua hal yang menurutku berbeda, yang mungkin dapat menjadi penguat satu sama lain. Sebab yang menjadikan kita "bisa" atau "mampu" adalah tekad atau kemauan dan belum tentu kita menyukai apa yang mampu kita lakukan.
"Witing tresna jalaran saka kulina (Perasaan cinta datang karena terbiasa)," jawabku pada akhirnya. "Kamu akan suka ketika sudah terbiasa. Yang perlu kamu lakukan adalah membuat dirimu sering-sering terpapar bahasa Inggris, bagaimana pun caranya. Saat kamu menyadari bahwa kamu bisa berbahasa Indonesia, apakah awalnya dikarenakan kamu suka? Tidak, kan? Kamu bisa karena kamu terbiasa mendengar dan memakainya. Maka biasakanlah dirimu terpapar bahasa Inggris dan kamu akan menyukainya perlahan-lahan. Jika belum suka, maka usahakan untuk tidak membenci. Kamu hanya perlu menemukan media yang tepat untuk belajar bahasa Inggris dengan nyaman."
0 notes
katahanoi · 6 months ago
Text
2025: Self Love, Family, Friends, and Busy Life
9 Januari 2025
Sebagaimana ucapan adalah doa dan manifestasi diri kita, maka untuk tahun ini aku tak akan berhenti berucap bahwa di tahun ini aku akan meraih hal-hal baik yang belum sempat aku raih di tahun-tahun sebelumnya dan berdamai dengan hal-hal yang di tahun kemarin terlalu kugenggam dengan erat.
Mungkin di tahun ini banyak orang tengah sibuk mencari pasangan hidup masing-masing. Sebetulnya aku pun menginginkannya. Namun kita harus tahu diri, kan? Kita harus jujur pada diri sendiri dan diriku merasakan ketidaksiapan itu, kegelisahan yang menimpaku di tahun sebelumnya saat cinta itu hadir tanpa aba-aba.
Maka, tahun ini kuputuskan untuk mengikhlaskan, mengembalikan cinta itu pada Sang Maha Cinta. Lalu kembali mengabdi pada Dia yang memberiku kehidupan, yang memberiku cinta tanpa syarat. Kembali mengasihi diri sendiri dan memberikan dampak positif bagi orang-orang serta lingkungan sekitar. Kembali menyibukkan diri dalam berbagai kegiatan sembari menyiapkan bekal untuk masa depan.
Untuk diriku, tetap fokus pada diri sendiri, tetap cintai diri sendiri dan orang-orang sekitarmu sebagaimana kamu mengasihi sesama manusia. I love you, my dear self :)
0 notes
katahanoi · 6 months ago
Text
aaaa hug for you yaaa <3 <3 Semangat jugaa dan semoga lekas membaik ^^
2025: Mengikhlaskan
Haii. Teruntuk kamu yang sudah kukenal sejak 2023 dan memberikan warna-warni di hidupku hingga saat ini. Teruntuk kamu yang telah bersedia menjadi pendengar keluh kesahku semenjak pertengahan 2024.
Terima kasih atas waktu yang telah kita bagi bersama (tentunya bersama pengurus lain juga). Sungguh, aku tidak bohong waktu aku bilang kamu adalah temanku yang berharga. Kamu memang berharga untukku, sebab nasihat-nasihatmu selalu aku pegang hingga saat ini.
Terima kasih telah menjadi teman berbagi cerita dan hobi. Ingin rasanya kusimpan selalu binar matamu saat menatapku dan senyum lebarmu saat berbicara padaku. Tapi sungguh, semenjak sore itu, aku tak tahu apakah sorot mata dan senyumanmu yang selalu kau berikan padaku itu tulus atau tidak.
Aku tau aku tidak cantik, aku tidak tinggi, aku tidak sepandai yang lain terutama di bidang agama, aku tidak sealim muslimah yang lain. Aku tau kekuranganku sangatlah banyak. Sangat banyak hingga kamu sendiri jadi tidak yakin terhadapku.
Katamu aku berbeda dari yang lain. Tapi bukankah setiap orang itu berbeda-beda? Lantas apa yang menjadikanku berbeda? Karena kamu sudah tahu perasaanku yang sebenarnya terhadapmu? Apa karena itu lantas kamu menganggapku sepele?
Memang ini salahku. Seharusnya aku tidak bertanya sore itu. Seharusnya aku juga tidak berharap banyak padamu.
Terima kasih ya, sekali lagi. Atas cinta dan patah hatinya. Bahkan jika perhatianmu padaku itu hanyalah empati, aku tetap berterima kasih karena telah membuatku sembuh dari luka lama.
Terima kasih, fii amanillah, Mas.
6 notes · View notes
katahanoi · 6 months ago
Text
2025: Mengikhlaskan
Haii. Teruntuk kamu yang sudah kukenal sejak 2023 dan memberikan warna-warni di hidupku hingga saat ini. Teruntuk kamu yang telah bersedia menjadi pendengar keluh kesahku semenjak pertengahan 2024.
Terima kasih atas waktu yang telah kita bagi bersama (tentunya bersama pengurus lain juga). Sungguh, aku tidak bohong waktu aku bilang kamu adalah temanku yang berharga. Kamu memang berharga untukku, sebab nasihat-nasihatmu selalu aku pegang hingga saat ini.
Terima kasih telah menjadi teman berbagi cerita dan hobi. Ingin rasanya kusimpan selalu binar matamu saat menatapku dan senyum lebarmu saat berbicara padaku. Tapi sungguh, semenjak sore itu, aku tak tahu apakah sorot mata dan senyumanmu yang selalu kau berikan padaku itu tulus atau tidak.
Aku tau aku tidak cantik, aku tidak tinggi, aku tidak sepandai yang lain terutama di bidang agama, aku tidak sealim muslimah yang lain. Aku tau kekuranganku sangatlah banyak. Sangat banyak hingga kamu sendiri jadi tidak yakin terhadapku.
Katamu aku berbeda dari yang lain. Tapi bukankah setiap orang itu berbeda-beda? Lantas apa yang menjadikanku berbeda? Karena kamu sudah tahu perasaanku yang sebenarnya terhadapmu? Apa karena itu lantas kamu menganggapku sepele?
Memang ini salahku. Seharusnya aku tidak bertanya sore itu. Seharusnya aku juga tidak berharap banyak padamu.
Terima kasih ya, sekali lagi. Atas cinta dan patah hatinya. Bahkan jika perhatianmu padaku itu hanyalah empati, aku tetap berterima kasih karena telah membuatku sembuh dari luka lama.
Terima kasih, fii amanillah, Mas.
6 notes · View notes
katahanoi · 6 months ago
Text
Tidak ada orang yang benar-benar siap ditinggalkan oleh siapapun. Meskipun ia tak menggenggam tangan-tangan mereka terlalu erat. Meskipun ia tahu bahwa manusia datang, singgah sebentar, lalu pergi. Yang ada hanyalah usaha untuk mengikhlaskan kepergian mereka yang entah sebentar atau selamanya.
2 notes · View notes