katahatiaurelia
katahatiaurelia
Kata Hati
194 posts
karena lewat tulisan, kau akan tahu kata hatiku
Don't wanna be here? Send us removal request.
katahatiaurelia · 3 years ago
Text
H-30 For good ke Indonesia
Gimana rasanya?
ntahlah...akupun sulit mengungkapkan. "sedih" atau "bahagia" rasanya kurang pas untuk melukiskan hari-hari terkahir ku di sini. Begitu banyak hal yang masih harus aku persiapkan. Khususnya "Thesis" ku. Yang masih belum jelas bagaimana kelanjutannya. Rencanaku adalah untuk mengumpulkannya di akhir bulan Januari ini, sehingga aku bisa fokus untuk membungkus barang-barang dan juga perpisahan dengan teman-temanku. Tapi apalah daya, Thesis ku masih belum sejauh itu.
Semoga Allah masih memberi kesempatan untukku menyelesaikan per-Thesis an ini sampai sebelum aku balik.
5 notes · View notes
katahatiaurelia · 3 years ago
Text
27.02.22 -> 22.12.22
Melanjutkan tulisan tentang "Antara Taman Anggrek & Blok M".
Tulisan beberpa waktu lalu yang aku tujukan untuk variabel "I".
Namun.. Tak apa. Aku tetap senang. Semua butuh proses. Satu hal yang aku semakin yakini, “Aku punya Allah. Penentu segalanya. Meskipun pesan tak berlanjut, kalau Allah memang takdirkan bersama, makan akan ke berlabuh ke tujuan yang sama.”
Kalimat penutup pada saat itu yang bernada pasrah, namun terselip doa di dalamnya.
Tak pernah ada yang tahu rencana Allah dibalik setiap kejadian. Setelah drama menyakitkan yang terjadi kepadaku beberapa bulan lalu, ternyata menjadi awal kisah kami yang sempat "hampir dimulai".
Dia yang pernah menjadi cerita, kini hadirnya tak hanya sekedar cerita biasa.
"Kenapa?" "Dari kapan?" "Gimana ceritanya"
Beberapa pertanyaan yang sampai sekarng, diapun belum mau menjawab. Pertanyaan yang aku jadikan PR untuknya yang harus terjawab paling telat saat kata "Sah" nanti terlontar.
Ya Allah, semoga ini menjadi akhir penantian panjang selama ini. Semoga aamiin-ku dan aamiin-nya bersatu nantinya. Aamiin...
anw, selamat datang variabel I, see you soon insyaallah! :)
0 notes
katahatiaurelia · 3 years ago
Text
LAMARAN DIBATALKAN
Aku lupa tepatnya tanggal berapa. Hanya saja tidak berselang lama dari kegalauan Mr. D.
Kondisiku saat itu sedang sakit terkena Corona yang membuatku harus isolasi mandiri. Malam hari, disaat aku masih terbaring di atas tempat tidur.
Mr. D menelfonku lumayan lama. "Menurut Mr. W, aku belum siap untuk menikah. Aku tidak memiliki apapun. Aku tidak memiliki duit. Beliau menyarankan aku untuk mengakhiri saja. Fokus menyelsaikan kuliahku dan melamar kerja".
Manusia normal mana yang tidak akan bertanya "Kalau belum siap, kenapa waktu itu datang????" di saat mendengarkan pernyataannya.
Aku sudah lelah untuk meyakinkan. Dan pernyataannya langsung kusambut dengan meng-iyakan. Tak lama, aku matikan telfon karena tak ada yang ingin disampaikan olehnya lagi.
Sempat ku menangis setelahnya. Ku telfon Aziza & Amirah, yang saat itu sedang berada di ruang tengah dengan yang lainnya. Keadaan membuat mereka tidak bisa memelukku. Kalimat penguat hanya tersalurkan via telfon saja.
Satu yang pasti, perasaan yang teramat lega saat itu.
Rasa hati yang selama ini mengganjal lepaslah sudah. Tak ada penyesalan rasanya. Hanya sedikit sedih karena melihat semangat orangtua ku yang mendengar kabar anak perempuan sulungnya akan menikah. Namun takdir berkata lain.
Aku percaya, Allah menyiapkan orang yang lebih baik untukku, aamiin....
(Yess selesai juga nih cerita!!) hahaha
0 notes
katahatiaurelia · 3 years ago
Text
Hufft..... Ternyata cerita sebelumnya belum juga selesai. Baiklah....
Keesokan harinya, aku terlebih dahulu bercerita ke mamaku. Respon beliau pertama adalah "Kok berubah lagi..?"
Namun sampai kepada kesimpulan, bahwa beliau tidak mempermasalahkan hal tersebut. Malah menasihatiku bahwa sikapku yang sedikit keras.
"Ya udah, kan masih lama. Mudah-mudahan nanti ada rejekinya. Gausah pusing".
Hal yang samapun disampaikan langsung oleh mamaku terhadap Mr. D.
Rasanya aku tak ingin terlalu rinci menuliskannya, karena mengingat cerita itu kembali malah hanya membuatku "malas".
Singkat cerita....
Dari pihakku oke-oke saja. Walaupun di dalam hatiku makin bergejolak. Merasa tidak siap. Merasa tidak diperjuangkan. Merasa lelah dengan sikap laki-laki seperti itu.
Dan......
0 notes
katahatiaurelia · 3 years ago
Text
H-3 Minggu lamaran
Baju sudah ready, hanya tinggal menunggu dibawa ke Jerman.
Saat itu, aku, keluarga Aziza dan ka Zahra dari Essen sedang berlibur ke Austria. Tujuan utama kami adalah acara Maulid di München. Hanya saja kami memilih untuk berlibur terlebih dahulu.
Di sini aku masih merasa normal semuanya. Sesampai di tempat acara pun, semua orang yang tahu bahkan menghampiriku. Berusaha meyakinkanku tentangnya. Begitu banyak nasihat yang kuterima. Yang tentunya menenangkan dan meyakinkanku. Semua nasihat aku terima. "Bekal pernikahan". Begitu pikirku.
Setelah balik dari acara.....
Setibanya aku di Bremen, Mr. D pun menelfonku.
"Aku baru dari rumah pak Yai..." Begitulah obrolan itu dimulai. P x L, yang membuatku sakit kepala.
Intinya adalah, dia keberatan dengan jumlah hantaran yang ku minta. Dan ternyata dia tidak memiliki duitnya. Jujur saja aku sangat kesal. Karena kenapa dia baru jujur sekarang. Dan diapun tidak langsung jujur kepadaku. Bahkan yang kurasakan waktu itu, aku sama sekali tidak diperjuangkan. Karena toh pernikahan masih lama. Masih banyak usaha yang bisa dilakukan.
Waktu itu dia masih bertanya kepadaku, "Kamu gabisa liat usaha aku?" hmmm jujur saja, "NGGA". Cuma kata itu tidak ku-ucapkan. Aku hanya terdiam.
Obrolan malam itu ku tutup dengan menyarankan nya untuk menelfon orang tuaku. Dan bercerita secara langsung tentang masalahnya.
0 notes
katahatiaurelia · 3 years ago
Text
H-4 Minggu lamaran
Pak Yai yang mendengar kabar baik ini membarikan saran untuk "nikah siri". Mungkin tabu di Indonesia, tapi di sini adalah hal yang wajar bagi orang Turki ataupun muslim. Tujuannya adalah supaya mereka bisa "pacaran halal".
Ntah kenapa, Mr. D sangat menggebu-gebu setelah mendengar ide ini. Aku tidak berani langsung merespon. Aku harus berdiskusi dulu dengan orangtuaku. Ya wajar saja, karena aku harus mendapatkan izin dari waliku. Dan ternyata orangtua ku tidak setuju dengan ide ini. Aku bisa mengerti itu. Karena mereka tidak melihat ada urgensi disitu. Akupun ada sedikit kekhawatiran. Ntah kenapa aku sangat tidak siap waku itu apabila langsung menikah.
Dimulai lah drama babak berikutnya...
Mr. D seperti sangat kecewa karena hanya lamaran saja. Padahal dari awalpun memang tidak pernah ada obrolan untuk langsung menikah. Itu hanya ide baru. Aku merasa seakan dia "menyepelakan" acara itu. Karena omongannya yang ingin mencari "cincin biasa saja" karena ini hanya lamaran saja. Aku yang mendengarnya sontak kesal dan menjawab, "Yaudah sekalian aja ga usah pake cincin-cincin-an."
Ya mungkin aku terdengar childdish, tapi aku merasa ini momen once in a life, jadi tak salah kalau aku ingin se-perfect mungkin.
Waktu itu dia sepertinya menjadi sangat kalut. Karena pak Yai tidak mau datang apabila hanya sekedar lamaran. Yang menurutku, tidak ada salahnya. Karena dia adalah laki-laki. Pun, masih ada gus Wahyu yang bisa dimintai tolong menjadi walinya dia. Aku merasa saat itu, seakan-akan dia membuatku menjadi sumber beban hidupnya. Karena rencananya tidak sesuai dengan rencananya.
Aku mulai kesal dan diapun semakin kalut. Tapi aku tak memperpanjang itu. Karena, aku merasa harusnya ya dia tidak perlu pusing apa kata pak Yai. Toh keputusan menganai pernikahan kan memang seyogya nya ada di tangan orang tua pihak perempuan. Bagiku, semua oke-oke saja. Tidak perlu dibesar-besarkan.
0 notes
katahatiaurelia · 3 years ago
Text
lanjut......
setelah akhirnya aku mengatakan lanjut, dramapun dimulai.
Ah sebelum drama ini dimulai, aku akan menjelaskan terlebih dahulu. Pada awalnya, aku memilih untuk membuat grup yang berisi kami ber-empat. Karena aku tak ingin ada kontak langsung. Aku takut ada setan di antara kami nantinya.
Namun, Bu nyai (istrinya pak Yai) sepertinya merasa aneh dengan konsep taaruf seperti ini. Akhirnya, dengan berat hati, akupun meng-iyakan permintaan si mas nya untuk menghubungiku langsung. Tanpa melalui grup itu lagi.
Dari situlah semua drama dimulai.
Hampir setiap saat dia menelfon, hanya untuk menceritakan beratnya untuk dia mempersiapkan biaya pernikahan. Yang waktu itu membuatku bergumam dalam hati, "Heee...ko dia malah curhatin ini ke aku sih????".
Di awal-awal, aku masih berusaha meyakinkan dia bahwa insyaallah akan ada rejeki. Walaupun di satu sisi, tentu aku ada ke-khawatiran. Dikarenakan dia sebagai calon imam sepertinya ragu dan bingung rumah tangga akan dibawa kemana nantinya. Tapi aku tak pernah menyampaikan rasa raguku terhadanya. Aku berusaha meyakinkan selalu. Pun mamaku dan semua orang-orang di sekitarku.
Rasanya saat itu, di saat dia menelfonku, aku selalu lelah dan sakit kepala setelahnya. Kalau bisa dibilang "capek". Doaku tak pernah putus waktu itu, "Ya allah, kalau memang dia jodohku, lancarkan ya Allah selancar-lancarnya. Tapi kalau memang tidak, tolong jauhkan secepatnya ya Allah". Selalu seperti itu. Dan setiap saat orang-orang menanyaku, apakah aku yakin, to be honest, aku belum yakin waktu itu. Entah kenapa. Tapi aku selalu menjawab, "Ya insyaallah". Karena aku tak tahu apa rasa yang ada di hatiku. Aku selalu merasa mungkin itu setan.
Kamipun mulai merencanakan semuanya. Termasuk lamaran dan pernikahan. Kami memilih tanggal 22.10.22 untuk menjadi hari lamaran kami. Kedua orang tua kami sudah setuju, orang tua angkat kami yang di Jerman pun sudah setuju. Bajupun telah aku siapkan dari Indonesia.
Sampailah kepada sebulan sebelum acara lamaran.....
0 notes
katahatiaurelia · 3 years ago
Text
250622
Cerita ini masih berkelanjutan dengan cerita sebelumya.
Sesaat setelah kami selesai dari rumah tante Yuni, aku dan Aziza memutuskan untuk mampir di LIDL sebentar. Percakapan kami di bus cukup serius. Aziza banyak curhat tentang kakak iparnya. Perbedaan Kultur & hal-hal lain yang membuat Aziza & adik-adiknya sedikit keberatan. Tak mudah memang beradaptasi dengan anggota keluarga baru. Belum lagi budaya yang sangat berbeda. Menurutku kedua belah pihak harus saling ke tengah. Tidak melulu hanya Aziza dan keluarganya saja yang berusaha menerima dan beradaptasi. Pun sebaliknya.
Percakapan yang membawa kami pada satu kesimpulan "Kayanya ga deh sama orang Turki". Ya memang tak pernah terfikir sedikitpun oleh kami. Tapi dengan apa yang Aziza telah hadapi, menambah keyakinan kami.
Keluar dari LIDL Aziza melanjutkan obrolan. "Hamimah sama Maghfirah sampe bilang, mereka seneng banget sama kamu. Walaupun dateng ga bawa apa-apa, tapi akrab sama semuanya. Sering main ke rumah walaupun mba Aziza ga ada. Tiba-tiba aja datang. Main sama kita semua. ngobrol di bawah sama ummi".
Ya yang bisa kusimpulkan, kurang lebih sosok kakak ipar yang mereka inginkan mungkin seperti itu.
Langsung saja aku sambut dengan candaan, "Ahh mas Fathan sih gamau sama aku. Padahal aku juga pengen banget punya ipar kaya kalian".
Sebuah candaan yang juga terselip niat serius di dalamnya. Tapi seperti yang Aziza bilang,"Ya gimana Li, gabisa dipaksakan :(."
Ya Allah kalau boleh titip pertanyaan, pengen banget nanya sama masnya,"Aku kurang apa sih mas?" :(
Gagal sih fix 22 Juli ku :(
0 notes
katahatiaurelia · 3 years ago
Text
Nikah 220722
Hari ini aku mendapatkan undangan makan siang di rumah tante Yuni. Salah satu ibu Indonesia yang sudah ku anggap seperti ibu di sini. Selain tante Ully tentunya. Percakapan kami tiba kepada ke randomanku menulis agenda di tanggal 22 Juli 2022. "Nikah" ! begitulah yang tertulis disitu. Sudah pasti aku yang menuliskannya. Tapi aku tak tahu pasti kapan aku menulis itu.
Kami semua tertawa lepas membahas tanggal 22 itu. Yang mana, tak lebih dari sebulan dari hari ini. Amirah, Tante Yuni & teh Tina sudah membagi semua tugas untuk hari itu. Di mulai dari tim-tim beserta tugasnya, sampai ke Rundown acara. Ya ampun luar biasa lengkap yaa.... Kurang lebih seperti ini rundown yang mereka susun: 1. Di mulai dengan akad di jam 10 pagi 2. Kemudian acara solat Jumat yang akan dilaksanakan di musholla, karena akad akan berlangsung di musholla. 3. Kemudian dilanjutkan dengan sesi berfoto di Bürgerpark 4. Burdah malam 5. Selesai
Hahhaa.....lucu bukan? kami hanya tertawa terbahak-bahak membahas ide menikah itu. Yang sangat tidak realistis kataku. Bukan acaranya, tetapi karena calon yang belum ada. Ya.....kalau dari versiku sih ada. Dia yang ku suka dari 8 tahun lalu. Tapi, kayanya sih dia "no"...
Sad yaaaa.... Duh bikin judul sebulan mencari cinta bisa kali ah, lucu kayanya wkwkwk
0 notes
katahatiaurelia · 3 years ago
Text
Penghujung Juni 2022
"Apa kabar?"
Pertanyaan itu kutujukan untuk diri ini. Yang saat ini "lelah", namun tak tahu lelah karena apa. Rasanya terlalu banyak energi yang habis, terlalu banyak rencana yang akupun bingung darimana harus ku mulai. - Menulis Thesis - Mengurus dokumen VISA adik-adikku - Mengurus dokumen kucing-kucingku - Mengurus surat keluar rumah - Memberitahu Aziza tentang kepulanganku - dll
Ah rasanya terlalu banyak. "To much food in one plate", begitu kurang lebih pepatah Wong Buarat.
"Gausah dipikirin. Di jalanin aja. Jangan mikir terlalu banyak, nanti capek. Yang di luar kuasa kita, serahkan sama Allah". Begitulah kurang lebih pesan ibunda disaat aku curhat mengenai keresahan hati ini.
Terkadang malu, kalu mengeluh "lelah". Banyak orang lain yang teramat lelah, tak ada apapun bila dibandingkan denganku. Tapi apalah daya. Ku juga hanya manusia biasa. Bolehkan untuk lelah?
Untuk Aurelia, ditulis di hari Jumat, ditemani oleh Mako yang sedang tidur gelendotan di tangan kananku.
0 notes
katahatiaurelia · 3 years ago
Text
Dear F
Sudah lama tidak bercerita. Mari kita mulai curahan hati ini :)
Sudah hampir di penghujung. Masih bolehkan aku berharap? Walaupun ku tak kunjung melihat tanda-tanda itu darimu, tapi aku masih menginginkan jawaban yang sama..
Dia yang datang, haruskah ku sambut? Bagaimana bila ku tolak saja? Tapi, siapa yang bisa menjamin kau lah yang menjadi jawaban dari doa-doaku?
Jauh di dalam lubuk hati, ntah kenapa masih berharap denganmu.. Engkau yang ku kenal sejak delapan tahun lalu.. Tak pernah ada percakapan di antara kita.. Tapi justru itu yang membuatku suka.. Tak pernah bertukar sapa... Namun bagiku kau tetap istimewa...
Hmmm...tapi kalau kulihat-lihat diri ini Mungkin tak pantas aku mendapatkanmu...
Dear F.... Kalaupun bukan diriku yang menemanimu nanti Biarkan aku pergi lebih dahulu sebelum melihatmu dengan yang lain
Tapi... Kalau ku memintamu di setiap doa ku, berrti masih boleh kan? he..he... Kalau tanganku tak mampu meraihmu, maka doaku yang akan kulangitkan untukmu....
23.06.22 Ditulis di beberapa bulan terakhir sebelumku pindah
0 notes
katahatiaurelia · 3 years ago
Text
Maru, Summer & another 3 babies
Aku mencoba untuk scroll down, apa saja yang aku sudah tuliskan sebelumnya. Sampailah aku ke tulisan tentang "Maru". Maru yang tak sempat kumiliki.
Ternyata aku belum cerita Maru yang sempat ada denganku. Ya...akhirnya Maple punya anak-anak. Maple adalah pengganti Maru yang tak sempat ku miliki waktu itu. Dan akhirnya aku memberi nama anak-anak Maple yang pertama "Maru & Summer". Maru, kucing jantan dan Summer kucing betina.
Mereka berdua sekarang diadopsi oleh keluarga Aziza. Yang membuatku jauh lebih senang lagi, karena mereka berdua diadopsi oleh keluarga yang benar-benar penyayang kucing. Akupun lebih lega. Apalagi aku masih bisa mengunjungi mereka berdua.
3 bulan setelahnya, Maple kembali melahirkan. Kali ini ke-tiga bayinya selamat. Maru & Summer aslinya juga punya satu saudara lainnya, namun tak selamat saat dilahirkan. Semoga ke tiga anak Maple kali ini sehat-sehat dan nantinya di adopsi oleh keluarga yang betul-betul menyayangi mereka aamiin...
0 notes
katahatiaurelia · 3 years ago
Text
Balik for good
2012 Desember - 2022.
Setelah hampir 1 dasawarsa tinggal di Jerman. Tiba saatnya, akan kembali ke ibu pertiwi. Yang pasti bukan karena permintaan hati nurani 100%, namun lebih ke request ibunda tercinta. Keputusan yang tak mudah. Sebelum meng-"iya" kan, tak tau berapa banyak airmata yang sudah jatuh. Rasa campur aduk, mengingat begitu banyak memori yang sudah tercipta. Tapi....wise man said "Ridho orang tua, ridho Allah".
Kalau difikir-fikir lagi, memang sudah waktunya. Mama yang memang dari dulu selalu memintaku kembali setelah S1. Dan juga statusku yang masih sendiri. Rasanya tak tega melihat mama yang selalu khawatir melihatku harus menjalani semua sendiri. Apalagi kalau sedang sakit. "Mama kasian kalau Ira apa-apa harus sendiri. Siapa yang ngurus".
Wajar memang rasanya seorang ibu berkata seperti itu. Mengingat lagi, Housemate-ku yang jarang di rumah. Sejauh ini aku tidak terlalu merasa terganggu dengan itu. Karena ada Aziza (sahabatku) yang tinggal di sebelah rumah. Selama ini aku selalu merasa aman. Bremen adalah rumah bagiku. Sampai ke satu titik, yang membuatku merasa tersadarkan oleh keadaan. Dimana Aziza & keluarganya harus karantina mandiri, karena salah satu adiknya positif korona. Yang membuatku merasa sangat sepi harus menjalani semua sendiri selama kurang lebih seminggu.
Lalu.... aku membayangkan bagaimana nanti setelah aku selesai S2 dan bekerja. Tidak ada jaminan aku akan mendapatkan pekerjaan di Bremen juga. Bagaimana apabila harus pindah kota? Kota yang benar-benar baru. Aku baru ngeh, aku tidak pernah benar-benar sendiri di sini. Maksudku, selain Allah pastinya. Aku selalu tinggal dekat dengan keluarga-keluarga Indonesia yang sudah menjadi keluargaku sendiri. Bagaimana apabila Aziza menikah dan harus pindah jauh dariku?
Beberapa hal yang membuatku membulatkan niat untuk pulang saja. Yang paling utama adalah "Orang tua". Rasanya aku selalu jauh dari mereka. Dan berhubung anak perempuan, yang apabila menikah juga menjadi tanggung jawab suami, membuatku berfikir lebih lagi. Rasanya pasti tidak akan semudah itu nantinya ingin bersama dengan orangtua apabila sudah menikah.
Mungkin...ini saatnya memang untuk kembali. Menghabiskan waktu dengan orang tua dan keluarga, beristirahat sejenak dari rutinitas yang melelahkan ini.
Semoga..Allah lancarkan semuanya. Terlbih lagi, harapanku untuk bertemu dengan si dia. Yang semoga menjadikan keputusan ini bulat, tak harus "Kesana kemari" aamiin.....
Oh iya, sampai tulisan ini aku upload, aku masih belum juga berani cerita ke Aziza kalau aku akan balik ke Indonesia tahun ini :(
0 notes
katahatiaurelia · 3 years ago
Text
Antara Taman Anggrek dan Blok M
2012 judul yang lebih tepat itu sih ya. Karena memori-memorinya banyaknya di situ. Lebih lengkapnya sih, Mall Taman Anggrek, jembatan busway Plaza Semanggi yang panjangnya bukan main, dan abang-abang nasi goreng dekat kos-an Putte.
Itu memori-memori awal, yang setelahnya ternyata masih berlanjut via Instagram. Tidak ada yang spesial, namun selang beberapa tahun kemudian, tepatnya 2017, Kami kembali bertemu di salah satu mall di Jakarta Selatan, sebut saja Kota Kasablanka (KoKas), yang kemudian dilanjutkan dengan jogging malam di Monas dan Taichan di Senayan. Kalau aku coba-coba ingat ke belakang, rasanya sih aku tidak ke-ge-eran sama sekali waktu itu. Hanya menganggap normal, teman biasa yang ingin mengajak bertemu. Dan tak lama setelah pertemuan itupun, dia menjalin hubungan dengan perempuan lain.
Tapi, kali ini aku putuskan untuk menulis cerita tentang dia, karena rasanya unik saja. Walaupun hanya sekejap. Kalaupun bukan dia yang terakhir, tapi hadirnya beberpa saat lalu cukup "beda". Hampir "baper" to be honest. Karena obrolan yang asik. Kesamaan yang cukup banyak. Cerita-cerita dan jokes yang mirip.
Sempat aku ceritakan ke kedua orangtua. Sekilas tentangnya. Tersirat doa di setiap kalimatnya.
Satu hal yang kurasa berbeda. Dimana aku tak berharap lebih, pun merasa sedih disaat yang ku harap ternyata berubah. Tak sama dengan angan. Karena ternyata hanya beberapa saat saja. Kukira akan berlangsung lama, ataupun lebih.
Namun.. Tak apa. Aku tetap senang. Semua butuh proses. Satu hal yang aku semakin yakini, "Aku punya Allah. Penentu segalanya. Meskipun pesan tak berlanjut, kalau Allah memang takdirkan bersama, makan akan ke berlabuh ke tujuan yang sama."
- Dari Aurelia untuk variable I
0 notes
katahatiaurelia · 3 years ago
Text
2022
Uh yeah! Sudah hampir Maret, baru ini kembali menulis di sini. Rasanya lumayan campur aduk kesibukan dan ke-gabutan he...he....
Masih mirip-mirip sih sepertinya dengan beberapa bulan lalu. "Ya gitu aja". Eh ada sih beberapa hal yang mungkin akan menjadi beda, seperti: - Tahun ini mungkin tahun terakhir tinggal di benua biru ini. - Tahun terakhir "leha-leha" in Thesis (Astaga...almost 8 Semester) - dan harapannya sih tahun terakhir "Single" hihi...aamiin ya Allah..
Oh iya...tahun ini insyaallah juga ada adik-adik dan sepupu-sepupuku yang akan berlibur kesini, sekalian bawa aku pulang sih hehehe.....
Bismillah...Ya Allah tolong mudahkan aamiin....
27.02.22 di Musholla Ar-raudha, lagi belajar bareng Aziza & Amirah
0 notes
katahatiaurelia · 4 years ago
Text
almost a year!
wewww kaget ga tuh? ternyata terakhir nge-post disini November 2020. Hampir 1 tahun. Antara "Terlalu banyak kegiatan" atau "Terlalu banyak gabutnya". Sampe lupa udah ngapain aja setahun ke belakang, karena memang ga kerasa karena Miss Koronce.
Ah kalau di runut-runut dengan memori pentium 5 ini, kurang lebih seperti ini mungkin ya: - September 2020: Pindah dari BIBA dan mulai di Apollon - Kayanya dari September-Desember 2020 ga ada yang spesial deh, selain hampir selalu ke kantor. Waktu itu belum full home office tuh. Kita skip ajalah ya kegiatan yang stagnan ini.
2021
okeh tahun baru nih, tapi status masih gitu gitu aja hehe...
- Januari: Mulai deh ini sering Home Office. Senyaman itu sih kerja dari rumah - Februari: Ah inget banget iniiii. dari Januari sebenernya udah riweuh demi Müller. Karena bolak balik ga lulus. Belajar demi ini mulu. Tiap hari ngafal, persiapan buat ujian online bulan Maret atau tengah Februari gitu. lupa. Tapi intinya, di awal tahun ini, hampir semua online. Awal semua kegiatan online. Mulai kelas sampe ujian. - Maret: Menerima kenyataan belum lulus Müller lagi. Dan akhirnya harus belajar lagi selama liburan. Padahal plan waktu itu, lulus ujian, langsung Thesis terus April pulang lebaran ke Indo, Juli kerja Vollzeit. Tapi ya qodarullah, gagal. Lagi-lagi memang manusia cuma tempat berencana. Keputusan terakhir kumaha Allah. - April: Ujian MÜNDLICH. the first and last ever!!! face to face sama Müller. wagelaseh ini rasanya. ga faham lagi. Tapi Alhamdulillah, Allah lunakkan hati beliau, Allah lancarkan semuanya. Dan akhirnya lulus, Yeay!!!! Tapi wait, jangan senang dulu. Plan yang lain kepaksa kegeser nih! - Mai: Karena hampir satu tahun stress demi Müller, akhirnya niat pulang ke Indo makin besar. Belum lagi mau lebaran. Yang tadinya mau thesis dlu, jadi ga jadi bos. Pulang deh ke Indo dengan menyisakan plan thesis. Tapi ya alhamdulillah ala kulli hal. - Juni: kena COVID-19. Wadidaw sih rasanya. kacooo!!! Sedih gabisa kemana-mana juga karena lockdown di Indo. Niat mudik ke kampung gajadi juga karena ini. Tapi bersyukurnya bisa ngurus mama yang juga kena COVID dan diurus juga. - Juli: Pulang ke dunia nyata lagi. Balik ke aktivitas semula. Ngantor, dll. - Agustus: Highlight bulan ini adalah lahirnya anak-anak Maple. Mungkin nanti bakal ada tulisan khusus tentang ini. 22.08 & 23.08, tanggal penting untuk Maple hihih - September: Bulan Deadline untuk satu HA terakhir & 1,5 CP dari General Studies. Alhamdulllah yang GS udah selesai, HA juga hampir selesai. Tinggal review dan submit nih. Menunggu berikutnya Thesis. Semoga pak Prof pembimbing ga kesel karena udah hampir setahun ga ada kejelasan dari eikeh hehehe..Tapi janji habis ini fokus ada 2: THESIS & KERJA - Oktober: nah ini nih, es geht richtig los!!!! THESIS & LAMARAN KERJA. Ya allah asli udah gakuat di kantor sekarng. Bos yang labil emang luar biasa menyiksa. Please ya Allah.....
Yowes kurang lebih seperti itu deh ya. Nanti gimana-gimananya, sek tak apdet lagi....
0 notes
katahatiaurelia · 5 years ago
Text
One call away....
Ntah nantinya kita akan berjodoh atau tidak, tapi aku pasti akan sangat berterimakasih karena sudah tulus dan selalu ada sedari 2012, pun setelah kita terpisah benua, terhalang perbedaan waktu. Semoga Allah selalu merahmatimu, melindingi dan memberkahimu selalu aamiin....
0 notes