Don't wanna be here? Send us removal request.
Text

Kupikir hanya senja yang berlalu, ternyata langkahmu juga.
1 note
·
View note
Text
Gelas yang kau tinggalkan semalam masih tersisa bercak: bibirmu dan hawa nafsuku.
katanuning
1 note
·
View note
Text
Aku duduk di antara Batur dan Agung Tipis-tipis pulasan oranye menyapu pipi senja Perlahan, semburatnya jelas Sedetik kemudian, kabut ikut turun meramaikan sambekala Tubuhku tidak lari dan jiwanya tak pernah sengaja melarikan diri Apa yang tersaji, kucicipi hati-hati Bibirku merapal kalimat yang tak lazim Gerakannya menghembuskan bulat-bulat udara dari dada Dingin tak pernah sebersahabat ini Ia kerap memeluk api yang redup dan nyala tanpa aba Di kedamaian kubilang, rezekimu tak pernah lupa waktu Jika waktunya, sampailah ia meski sudah tinggi dan tinggal semua upaya Kau hanya perlu percaya Tangan Tuhan berada di mana-mana
1 note
·
View note
Quote
Matamu tak lagi menampakkan bayangan. Tenggelam dalam kelam.
katanuning
4 notes
·
View notes
Quote
Kau adalah vanila di perpaduan aromatic dan citrus. Di pertemuan kecup berjumpa tengkuk.
katanuning
1 note
·
View note
Quote
Kedatanganmu adalah persiapan perayaan patah hati. Sesemarak mungkin.
katanuning
0 notes
Quote
Tak butuh pisau untuk saling melukai. Cukup kau sebut satu nama yang seumur hidup aku tak suka. Satu kata saja untuk membuat goresan menganga.
katanuning
0 notes
Quote
Kembalinya kamu mungkin bukan cinta. Tapi, kumpulan rasa bersalah.
katanuning
0 notes
Quote
Aroma apa ini? Tanya dia. Aroma harapan dipatahkan kenyataan. Jawabku
katanuning
1 note
·
View note
Quote
Mendengar hiruk pikuk yang tak ada di sekitarmu. Tapi riuh bersahutan di kepalamu. Di imajinasimu. Di hatimu.
katanuning
0 notes
Text
Semoga kau memeluk mimpi-mimpimu. Lewat perjalanan tak berliku.
Bersama siapapun di sisi saat itu.
0 notes
Text
Aku ingin membiarkan mataku menangis.
Tanpa bertanya apa alasannya.
Tanpa sibuk menjabarkan isi hatiku.
Tanpa tameng bahwa aku baik-baik saja.
Aku hanya ingin menjadi seapa-adanya.
0 notes
Quote
Hidup hanya satu kali. Dan satu kali sudah cukup asal kau bersamaku.
katanuning
1 note
·
View note
Photo

“Tidak ada kebetulan di dunia ini.” Gue percaya kalimat di atas. Dan mengalaminya langsung, berturut-turut, beberapa minggu terakhir. Seperti hari ini, Allah mempertemukan gue dengan @anggieningrum, teman dari @rinkarl di sebuah cafe di BSD. Nggak tahu gimana awalnya, percakapan mengalir begitu saja. Pembahasan yang paling mengena adalah tentang ‘hidup’. Kita semua lahir dengan hidup masing-masing. Seolah ada tas di punggung kita yang berisi mimpi, bahagia, harapan, dan masalah yang sudah ditakdirkan untuk berada di sana. Kesulitan yang ada, kebahagiaan yang hadir, jatuh cinta yang mampir, dan patah hati yang bikin meringis semata-mata hanya cara Tuhan agar kita bisa merasakan ‘hidup’ itu sendiri. Dan semua hal, patah dan bahagia saat ini, akan berlalu dengan sendirinya. Semua ada waktunya. Ada usai, ada mulanya. Gue nggak tahu bagaimana kalian menjalankan hidup kalian. Tapi, terima kasih banyak karena sudah bertahan. Terima kasih banyak karena sudah memilih untuk tetap menjalani kehidupan ini. Apapun yang sedang kalian hadapi. Karena inti dari hidup adalah bagaimana cara kita bertahan hidup. - @anggieningrum https://www.instagram.com/p/Ce_Y2x8PXA3/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes