Tumgik
kayyishwr · 5 days
Note
Mas menurut mas, dengerin musik itu boleh atau enggak ya?
Ini tu pertanyaan yg muncul sejak taun 2000 an dan sekarang masih muncul juga (?)
Kenapa pertanyaannya tu lebih suka yg berselisih pendapat si, lama-lama emang yg perlu kita koreksi bukan jawabannya, tapi dari pertanyaan
Karena munculnya pertanyaan pasti buah dari pikiran, maka pertanyaan itu representasi dari cara berfikir kita
Dalam konteks ini, berarti kita masih suka berfikir perbedaan, kapan kita mulai berfikir ke arah persatuan(?)
Misal gmn ya cara bikin org mau ke masjid sama kaya org dateng ke konser; seneng, excited, pake baju yg bagus, gerombolan, dibikin story karena saking senengnya, nagih
Atau cara bikin org itu ga malu ngomongin soal islam di ranah publik, entah di warmindo, di warkop, atau yg lainnya
Atau cara bikin org itu peduli sama kondisi bangsa
Berat? Ya namanya juga diciptakan sebagai khalifah, pengelola bumi
11 notes · View notes
kayyishwr · 5 days
Text
Maaf jika tak sekarang, ataupun jika tak segera
Semakin berfikir, merenung, dan membaca, rasanya masih jauh dalam segala sisi
Maka, aku memilih untuk tidak terburu-buru, ingin banyak belajar, mengaji, dan memperbaiki diri
Hingga semoga doa ummi bertemu dengan ketentuan-Nya "insyaAllah yang terbaik buat Kayyis!"
41 notes · View notes
kayyishwr · 5 days
Text
Tulisan : Stimulus
Satu hari itu, sempat berkontak dengan salah satu kakak tingkat yang sekarang sudah resmi menjadi spesialis. Tentu yg dibicarakan dalam komunikasi kami adalah seputar dunia residensi, dan menariknya adalah kesimpulan yg beliau utarakan "namanya juga butuh stimulus dek"
Tapi, tulisan kali ini bukan soal dunia residensi, yg jika dibicarakan akan sangat wow hehe, ini soal stimulus
Stimulus, adalah soal rangsangan. Dan tiap kita memang butuh itu. Sebagaimana saat kita lapar, kita terangsang karena adanya bau makanan yang enak, atau minimal kita melihat sesuatu yang terlihat nikmat. Walaupun mekanisme lapar, tidak hanya dirangsang lewat penciuman dan penglihatan saja.
Stimulus, itu yang akhirnya membuat kita sadar dan bangun. Ya sebagaimana kalau kita tidur, kemudian terpapar sinar atau terciprat air, maka ada rangsang bagi tubuh untuk segera bangun.
Mungkin, inilah yang hilang dari diri kita. Soal stimulus. Kita tidak memiliki sesuatu yang merangsang diri kita untuk sadar dan bangun. Atau, jikapun ada stimulus yang hadir saat ini, lebih bersifat fisik, terlihat, dan sementara. Tidak salah, namun bukankah ada kehidupan setelah ini? Yang kita dimintai pertanggung jawabannya kelak?
Beberapa hari ini, perenungan jadi kesukaan, disamping karena lebih suka menyendiri, juga masih sendiri, dan berusaha untuk mandiri, maka munculah tulisan ini, soal stimulus.
Ada sebagian kita yang menjadikan harta sebagai stimulus bagi hidupnya. Ada sebagian kita yang menjadikan tahta juga sebagai stimulus. Kalau urutannya kalian menebak "ah pasti soal wanita juga" ya mungkin ada, tapi tulisan ini mencoba general saja hahah.
Tapi ada juga yang menjadikan orang tua sebagai stimulus, atau lebih besar soal keluarga. Ada juga yang menjadikan agama sebagai stimulus.
Kembali kepada pilihan kita, tapi aku harap, yang kedua terakhir menjadi prioritas kita. Karena stimulus yang lain itu bersifat sekunder, sedangan kita diajarkan untuk mengutamakan yang primer.
Ah sudah, tulisan ini bukan tidak berkonklusi, tapi semoga membangkitkan kesadaran, bahwa selama hidup, apakah kita punya stimulus-stimulus yang menjadikan hidup lebih greget, berambisi, dan penuh daya juang, dan selanjutnya apakah stimulus kita itu hanya bersifat fisik, atau sudah melampauinya; metafisik
Itu dia pertanyaannya!
19 notes · View notes
kayyishwr · 7 days
Note
Mas kayyis mau tanya, niat itu sepenting dan seberpengaruh itu ya mas??
Iya
3 notes · View notes
kayyishwr · 17 days
Text
"Cahayanya tetap menjadi pelita. Petunjuknya tetap menjadi hidayah. Bijaknya tetap menjadi hikmah. Pandangannya tetap menjadi visi. Nasihat-nasihatnya tetap menjadi petuah. Al Quran akan senantiasa menjadi kebaikan dan keberkahan, serta jalan nan lurus"
— Dr Muhammad Abdullah Daraaz, dalam buku "An Naba'ul Azhim: Perspektif Baru tentang Mukjizat Al Quran (Menjawab Berbagi Keraguan)"
48 notes · View notes
kayyishwr · 18 days
Note
Mas kayyis pernah ngerasa kurang nyaman tidak, ketika banyak teman teman di tumbler yang nanyain tentang nikah dan kriteria jodoh mas kayyis?
Biasa aja si, ga perlu terlalu serius dipikirkan, lagian yg nanya anonim semua haha
2 notes · View notes
kayyishwr · 18 days
Note
Mas, ak mau tanya nih. Semisal kita jatuh cinta sama akhwat yg paham agama dlm diam tp belom mampu buat gerak menikahinya, lebih baik cuek sama dia atau tetep friendly? Sebenere ak jg pengen banyak diskusi tapi ak jg pengen nge-jaga dia. Tp senyumnya selalu menghantuiku mas. Thx mas mohon nasihatnya
Lebih baik dipersiapkan dua hal; hal-hal yg diperlukan untuk segera maju menyatakan lamaran, yg kedua siap-siap untuk merelakan jika memang dia bukan jodoh kita
Pada laki-laki, ada kelonggaran untuk memilih, tapi ada konsekuensi untuk ditolak
Pada perempuan, ada kelonggaran untuk menentukan siapa yg akan dipilih, tapi ada konsekuensi untuk 'terlalu lama' menunggu
Tapi klo perempuan yg menyatakan gmn? Ya sama konsekuensi ditolak juga ada
Begitu mungkin😁
Mohon maaf lahir batin temen temen tumblr, mohon didoakan pemilik akun ini supaya bisa lebih baik ke depannya yak, dan mohon dimaafkan jika banyak ketikan yg kurang pas😇
21 notes · View notes
kayyishwr · 30 days
Text
Setelah Beramal
Setelah semua ini, apakah hidup kita berbeda?
Selamat ya, aku, kamu dan kita sudah bisa sholat 5 waktu
Selamat ya, aku, kamu dan kita sudah bisa mengkhatamkan Al Quran
Selamat ya, aku, kamu dan kita sudah menyelesaikan puasa sebulan penuh
Sepertinya banyak sekali kebaikan yg kita lakukan; berbagi secara langsung, atau sekadar donasi, atau kebaikan kebaikan yang lainnya
Tapi setelah itu semua, lalu bagaimana?
Mengapa aku, kamu dan kita tidak juga kaya seperti mereka
Tidak juga terkenal
Tidak juga pintar, sukses, naik karir, punya jabatan mentereng
Mengapa? Apakah setelah semua itu, aku, kamu dan kita hanya begini-begini saja?
Bukan begitu, tapi Allah sudah mengatakan di QS Al Ankabut ayat 2-3
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?"
Ya semua yang aku, kamu dan kita lakukan adalah bukti kita beriman; sholat 5 waktu, membaca Al Quran, puasa penuh dan segala kebaikan kita lakukan
Lalu untuk apa kita diuji?
"Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta"
Ujian itu untuk melihat, apakah aku, kamu dan kita jujur dengan keimanan yang ada di dalam hati
Maka jika ditanya, setelah beramal, setelah semua hal kita lakukan, setelah semua usaha kita ikhtiar; dalam rangka menaikkan derajat sebagai seorang mu'min, terjawablah
Teruslah konsisten, teruslah lakukan, jadikan kebiasan, jujurlah dalam hati kita, kita melakukan itu semua karena Allah
Biarpun tak sekaya mereka, biarpun tak sesukses mereka, biarpun tak seterkenal mereka, sabarlah terus, hingga akhirnya kita mendengar seruan itu sangat nyata di telinga kita
"Salaamun 'alaikum bimaa shabartum. Fani'ma 'uqbaddar, salam keselamatan atas kalian wahai orang-orang yg bersabar, Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu"
Jadi setelah beramal, setelah ini semua, setelah kita terbiasa, janji ya! untuk terus dilakukan😇🫵🤝
60 notes · View notes
kayyishwr · 1 month
Text
Saat kau tampil di depan, coba periksa yis; yang ingin kau tampilkan apakah hanya sebatas dirimu saja, atau keagungan Dzat yang menciptakanmu
Saat kau berbicara, coba periksa yis; yang kau bicarakan secara bangga itu dirimu saja atau kehebatan Al Quran yang menjadi pedoman hidupmu
Saat kau menulis, coba periksa yis; yang kau tulis itu sekadar membuat namamu terkenal atau kau mengenalkan Baginda Nabi Muhammad, yang karena dialah kita sebagai umatnya diperintahkan membaca
Periksa terus ya yis! Kau boleh saja dikenal, diketahui banyak orang, atau sering tampil di depan; tapi itu dalam rangka untuk mengenalkan keagungan Allah, kehebatan Al Quran, keteladanan Rasulullah
Atau jikapun tidak, itu bukan masalah bagimu yis, karena kau memang bukan siapa-siapa, tapi teruslah belajar, teruslah merendahkan hati, teruslah meminta nasihat, teruslah meminta hidayah
Bukankah yang Allah nilai dari seorang manusia itu ketaqwaannya? Semoga dengan itu Allah ridho padamu yis!
-2024
149 notes · View notes
kayyishwr · 1 month
Note
Permisi mas, saya mau izin tanya. Menurut mas bagaimana pandangan terhadap laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom berboncengan motor berdua? Dalam hal ini kondisi mendesak harus menyusul ke suatu tempat (di organisasi) yang cukup jauh sekitar 2 jam. Apakah hal tersebut termasuk haram atau tidak?
saran saya, ikut majelis yang pematerinya beneran ustadz, kemudian tanyakan soal ini
tapi klo dari saya gini :
inget, pertama hukum itu tidak cuma halal dan haram saja, kedua ini itu masalah fiqh yang tentu banyak ikhtilaf di kalangan para ulama (bukan seperti syariat sholat, puasa, zakat, haji yang sudah disepakati), ketiga diperlukan pemahaman konteks di saat itu (kejadiannya seperti apa, kondisinya bagaimana, orangnya siapa), sehingga tidak bisa menghukumi tepat atau kurang tepat
satu kasus ini, tergantung kita mau lihat pake kacamata yg mana; kacamatan organisasi, kacamata fiqh prioritas, kacamata fiqh dakwah, kacamata fiqh secara umum, atau kacamata yang lainnya
begitu
6 notes · View notes
kayyishwr · 1 month
Text
"Kalau saja uswatun hasanah, ditambahkan al, menjadi al uswatun al hasanah, maka maknanya tidak lagi menjadi teladan untuk semua"
Cuplikan perkataan Ustadz Talqis tadi malam di Masjid Kampus UGM. Awalnya tidak ada rencana kesana, hanya saja, klo kata adik saya "kita terlalu agile" wkwk sat set langsung berubah rencana, dan mampirlah ke masjid dengan nuansa akademis yg lebih terasa (ya ini jika dibanding masjid kampus saya akhir akhir ini heheh)
Memang belum takdirnya, seharusnya malam ini Prof Hamid yang mengisi untuk public lecturenya, tapi kemudian sepertinya berhalangan hadir, sehingga digantikan oleh Ustadz Talqis, dengan pembahasan yang tidak kalah menarik "Universalitas Al Quran, dalam perspektik linguistik" gampangnya, kupas al quran dari segi bahasa
Pas banget! Ini salah satu topik yang menjadi favorit, selain kisah-kisah atau ayat ayat kauniyah yang ada di Quran. Membedah kaidah dalam al Quran, jadi bikin makin tau, cinta, dan paham sama Al Quran
Walaupun tidak semua dibedah, tapi paling tidak ada ilmu baru yang bisa diambil tadi malam, ya salah satunya kalimat pembuka tulisan ini, bahwa ternyata Allah menghendaki, Rasulullah itu bisa menjadi teladan bagi semua manusia, tidak hanya orang yang mengimaninya saja
"Hudallinnas" dan ini sejalan dengan tujuan diturunkannya Al Quran, petunjuk buat semua manusia, yaps semua, bukan org yg beriman saja
Bahkan, ada beberapa ayat yang menyerunya itu untuk manusia secara umum dengan kalimat "ya Ayyuhannas" bahkan ustadz talqis memberi contoh pada ayat yg berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari; soal makan
Ada ayat yg menggunakan panggilan secara universal untuk manusia, dengan konteks yg halal lagi baik
Ah iya, rasa-rasanya kita perlu mendalami quran lebih dalam lagi, jika ruwet soal hukum fiqhnya, pilihannya coba dalami lewat linguistiknya; keindahan bahasanya, tatanan kata serta pilihan konteksnya
Sudah dulu tulisannya, seminggu pertama ramadhan sebenernya banyak pengalaman baru dan berkesan, tapi kita cerita lain kali lagi, selamat senin, jangan lupa baca quran!😁🤝
63 notes · View notes
kayyishwr · 1 month
Text
Tumblr media
Romantisasi Al Quran🤲
Allahumma baarik
39 notes · View notes
kayyishwr · 2 months
Text
Tumblr media
Lagi chat sama salah satu kaka tingkat SMP dulu, sampailah pada pembahasan "bukannya kalau udah ada pasangan jadi lebih enak murojaahnya?"
Kira-kira begitu, kemudian tak bales kaya gitu, dan dia juga bales "tapi emang bener kok"
Wkwk, chat kita emang kadang gak jelas, nyindir diri sendiri, sambil berusaha jadi lebih baik
Oh ya, soal romantisasi; ya aku akui, dulu pun pernah terjebak pada persoalan seperti ini, membayangkan, berimajinasi, sampai kemudian sadar; hafalan itu ada pada diri kita bukan sekadar untuk diromantisasi, apalagi hanya sebatas dijadikan konten
Hafalan ada pada diri kita untuk djaga sebaik-baiknya, sendiri ataupun sudah berkeluarga
Hafalan ada pada diri kita untuk ditingkatkan terus kualitasnya, standar minimalnya adalah memiliki bacaan yang tersambung hingga rasulullah, dengan riwayat paling masyhur Hafs 'an Ashim
Hafalan ada pada diri kita untuk diperdalam pemahamannya, jadi bukan sekadar hafal tapi juga paham; asbabun nuzulnya, susunan katanya, klo bisa hingga tafsirnya
Ya begitulah, lagi-lagi soal keilmuan yang jadi acuan utama, semoga kita terus punya semangat ya belajar al Qurannya, ga usah mikir aneh-aneh "kayaknya enak kalau punya pasangan penghafal quran, jadi bisa ini itu"
Iya boleh punya keinginan kaya gitu, tapi jangan sampe kita malah jadi ujian bagi pasangan kita, yg akhirnya malah bikin menjauh dari Qurannya
Yuk semangat, mumpung ramadhan, ga usa banyak alasan
dari Kayyis H untuk Kayyis H😀
112 notes · View notes
kayyishwr · 2 months
Note
Menurut kakak, apa hal terbaik yg kakak rasa bahwa itu adalah alasan kakak diciptakan oleh Allah?
Beribadah
Bangun dengan niat karena Allah itu ibadah
Makan dengan niat karena Allah itu ibadah
Mandi dengan niat karena Allah itu ibadah
Kerja/kuliah/beraktivitas karena Allah itu ibadah
Istirahat karena Allah itu ibadah
Main karena Allah itu ibadah
Nongkrong karena Allah itu ibadah
Semua aktivitas kita, jika karena Allah itu ibadah
Untuk apa? Supaya Allah ridho
8 notes · View notes
kayyishwr · 2 months
Text
Sambil naik motor, aku di depan, ummi bonceng di belakang
Moment yg lumayan seru, karena ini jadi momentum ummi jadi mbah-mbah dan aku jadi uncle-uncle pertama haha; ya kami mengantar nasi kotak aqiqah, tepat hari ini akhirnya bayi yang sukanya nangis dan ngompol, anaknya Mba ku punya nama
Ada unsur namaku haha; entah mungkin abinya juga fansku dulu🤣 tapi kali ini namanya pake ism tafdhil dari kayyis -- akyasi (lebih cerdas, lebih manis😀)
Oh ya, sepanjang perjalanan ummi cerita banyak, banyak banget. Mulai dari temen-temennya yang kudu sabar bertahun-tahun baru ditaqdirkan Allah punya anak, ada juga soal keluh kesah seseorang yang pengen punya mantu kaya🙂, dan beberapa persoalan rumah tangga lainnya.
Yak, skill jadi tempat cerita banyak orang kayaknya nurun dari ummiku ini, soalnya kalau abah lebih banyak jadi tempat konsultasi fiqh🙏
Ya hikmahnya, aku jadi punya banyak bekal kedepannya, semoga saja, jadi lebih bijaksana, dan semakin tunduk kepada Allah
42 notes · View notes
kayyishwr · 2 months
Text
Takjub
Selalu takjub dengan kuasaNya; bagaimana Ia ciptakan langit tanpa tiang penyangga, bagaimana Ia hamparkan bumi yang tak bertepi, dan yang tak henti-henti membuat mengucap tasbih; kelahiran seorang manusia
Saat menyaksikan kelahiran seorang bayi dari perut seorang ibu, langsung terasa 'begitu beratnya beban seorang ibu'. Pernah juga sewaktu itu diminta mengazankan seorang bayi, bersebab bapaknya belum bisa hadir segera, sambil melihat wajahnya lalu berfikir 'alangkah Dia Maha Besar, Dia takdirkan makhluk baru; pertemuan dua benih cinta dan kasih sayang, yang kemudian ditiupkan ruh, disempurnakan sel-selnya, membentuk organ, daging, tulang, hingga dilapisi kulit"
Tapi pernah juga mendapati kasus, kematian seorang bayi, masih sangat kecil, tapi sempurna perkembangannya; mungkin bersebab hubungan yang tak sesuai dengan syariat, makhluk mungil itu dipaksa keluar sebelum saatnya
Ya Allah, jaga ketakjuban itu di hati kita semua, agar supaya, getaran iman masih terasa
Ya Allah, jaga ketakjuban itu di akal kita semua, agar supaya, logika dan nafsu tunduk di depan kuasaMu
Ditulis ini, bersebab officially menjadi om, uncle, ami -- apapun sebutannya😎
Semoga menjadi wanita secerdas Sayyidah Aisyah, dengan beribu hadist dihafalkan, sebagai rujukan solusi untuk umat
Semoga menjadi wanita setangguh Sayyidah Asma, berkontribusi dalam dakwah, walau apapun kondisinya
Semoga menjadi wanita sebijaksana Sayyidah Khadijah, penuh kedewasaan menemani Rasul tanpa banyak alasan dan tanya
Semoga menjadi wanita sesabar Sayyidah Fatimah Az Zahra, saat meminta pembantu lalu diajarkan dzikir yang lebih baik dari yang ia minta
Dan semoga yang lain, mengikuti jejak para wanita hebat
Ternyata gini rasanya punya ponakan😭 seneng terharu jadi satu
Terakhir, mohon didoakan supaya Allah lindungi dia dari fitnah dunia
"Bismillahilladzi Laa yadhurru ma'asmihi syaiun fil Ardhi wa laa fis samaa
Audzubikalimatillahi tammatin min syarri maa kholaq"
*tulisan ini memang personal, karena memang ini seharusnya akun personal tempat mencurahkan emosi hehe, jika sampai ke yang lain semoga menjadi hikmah, wasilah kebaikan
46 notes · View notes
kayyishwr · 2 months
Text
Sesak, syok, kecewa
Sesak; karena tau kasus ini melibatkan seseorang yang Allah titipkan hafalan quran pada dirinya
Syok; karena masih denial kenapa bisa peristiwa ini terjadi
Kecewa; karena merasa gak berdaya dan berfikir "apakah selama ini kita cuma asik berbicara di forum eksklusif tapi lupa untuk lebih inklusif"
Klo denger kaya gini tu, rasanya pengen marah, nangis, dan ya bener bener se sesak itu dadanya, kaya gak rela orang orang seperti mereka harus menjalani hal-hal semacam ini
Semoga Allah menjaga kita semua😭🙏
47 notes · View notes