Tumgik
khdjhmrdhyh · 4 years
Text
Tantangan 15 Hari Zona #5 Day 11
Tumblr media
3 notes · View notes
khdjhmrdhyh · 4 years
Text
Tantangan 15 Hari Zona #5 Day 10
Tumblr media
0 notes
khdjhmrdhyh · 4 years
Text
Tantangan 15 Hari Zona #5 Day 9
Tumblr media
0 notes
khdjhmrdhyh · 4 years
Text
Tantangan 15 Hari Zona #5 Day 8
Tumblr media
0 notes
khdjhmrdhyh · 4 years
Text
Tantangan 15 Hari Zona #5 Day 7
Tumblr media Tumblr media
Assalamu’alaykum, good readers :)
Hari ini sudah memasuki hari ketujuh pada pengerjaan project stimulasi literasi baca tulis, hari ini saya mencoba membuat mind map bab 5 mengenai mewaspadai badai yang sudah saya baca 2 hari lalu.
Pada bab ini, dijelaskan mengenai apa saja yang harus kita dan pasangan waspadai dalam mengarungi perjalanan rumah tangga; Yang perlu dipahami disini adalah setiap keluarga memiliki masalah, dan yang membedakan satu keluarga dengan keluarga yang lainnya bukanlah pada ada atau tidak adanya masalah, melainkan sikap mereka (keluarga sakinah dan keluarga tidak sakinah) terhadap masalah, bagaimana mengelola dan menyelesaikan masalah serta menjadikan masalah sebagai penguat keharmonisan keluarga. Pada dasarnya, konflik adalah konsekuensi dari adanya interaksi. Dalam keluarga sakinah atau happy family juga memiliki masalah, namun didalamnya, mereka terdiri dari orang-orang yang disatukan dalam keimanan dan ketakwaan kepada Allah, maka mereka mampu menyelesaikan setiap masalah dengan mudah karena mereka sakinah, mawaddah, dan rahmah. Kondisi ini sangat berbeda dengan keluarga tidak sakinah dimana persoalan kecil dapat membuat mereka bertengkar hebat, saling benci, saling caci, dan akhirnya akan sulit menemukan solusi.
Selanjutnya, dalam pernikahan hal yang tak kalah penting adalah fondasinya, agar setiap masalah dalam rumah tangga bisa dikembalikan kepada akar yang sangat fundamental. Allah Ta’ala berfirman dalam QS. At-Taubah:109 mengenai fondasi yang sangat kokog dan fundamental bagi semua bangunan yang didirikan manusia, termasuk bangunan rumah tangga, yaitu takwa kepada Allah dan keridhaan-Nya yang dapat diwujudkan dalam visi dan misi berumahtangga. Ketika fondasi (keimanan dan ketakwaan) melemah, pasti muncul banyak masalah.
Setiap pasangan perlu mewaspadai gejala badai dalam rumah tangga. Badai rumah tangga akan datang seiring dengan hilangnya unsur-unsur cinta. Terdapat 7 gejala yang dapat dicermati agar dapat dihindari, antara lain hilangnya perhatian, hilangnya tanggungjawab, hilangnya rasa hormat, hilangnya pengenalan dan pengetahuan, hilangnya komitmen, hilangnya kelekatan, serta hilangnya gairah dan hasrat.
Sikap terhadap realitas kondisi ekonomi, sejatinya juga dapat membahayakan rumah tangga. Sikap hidup jauh lebih penting dibandingkan dengan fasilitas hidup. Ekonomi yang terpuruk maupun atau harta yang berlimpah sama-sama dapat menjadi badai yang menghancurkan apabila tidak dibarengi dengan sikap yang tepat. Sikap yang harus dilakukan oleh pasangan suami istri saat menghadapi badai ekonomi adalah duduk berdua untuk membahas masalah yang mereka hadapi, hingga berhasil menemukan solusi. Mereka harus mau terbuka dan berbincang untuk mencari solusi atas masalah ekonomi yang dihadapi. Jangan membuat langkah sendiri-sendiri karena bisa kontraproduktif. Selain itu pasangan suami istri hendaknya mampu bersabar atas kondisi ekonomi yang dihadapi, dimana sikap sabar ini akan menjadi salah satu faktor utama untuk menjaga keutuhan rumah tangga. Namun disisi lain, kondisi harta yang berlimpah juga bisa menjadi sumber petaka apabila tidak disikapi dengan bijaksana. Maka, ketika kita sedang dalam kondisi lapang, hendaklah kita semakin mendekat kepada Allah; Semakin banyak bersyukur, banyak beribadah, banyak berdoa, banyak bertaubat, dan banyak beristighfar.
Selain soal kekurangan dan keberlimpahan ekonomi, masih ada problem yang muncul dalam kehidupan rumah tangga, yaitu pengelolaan keuangan keluarga.  Banyak dijumpai konflik yang muncul akibat pengelolaan keuangan yang tidak baik atau tidak transparan atau tidak adil, sehingga menimbulkan saling tidak percaya. Oleh karena itu, hendaknya keuangan keluarga dikelola dengan beberapa prinsip antara lain saling percaya, saling menjaga, saling terbuka, saling berbagi peran, dan memiliki rekening operasional keluarga.
Selanjutnya adalah godaan orang ketiga. Hal ini sejatinya tidak perlu menjadi kekhawatiran dan ketakutan berlebihan, yang harus dilakukan oleh pasangan suami istri adalah menguatkan bonding diantara mereka. Jaga selalu kedekatan emosional dengan pasangan, dan jangan biarkan ada jarak yang terbentang antara suami dan istri. Pahami bahasa cintanya. Bahagiakan hatinya. Rumusnya masih sama, jika Anda mampu membahagiakan pasangan Anda, maka ia akan bersedia melakukan apapun yang Anda minta; bahkan lebih.
Terakhir, badai yang perlu dihindari adalah konflik menantu vs mertua. Kekompakan suami istri dan kesabaran dalam menghadapi mertua adalah kunci utama untuk harmonisasi hubungan menantu mertua. Hal ini menjadi prioritas dan perhatian utama, karena akan menjadi fondasi dalam menemukan solusi terbaik saat ada konflik dengan mertua. Jika suami istri tidak kompak, maka masing-masing akan berdiri pada posisi yang berbeda. Masing-masing akan membela orangtuanya, sehingga hubungan suami istri akan menjauh.Dengan kata lain, untuk menuju harmonisasi menantu dan mertua, nomor satu adalah menciptakan harmonisasi pasangan suami istri.
Demikianlah review saya terhadap bab 5 buku Happy Family karya Cahyadi Takariawan. Semoga dapat bermanfaat ya good readers :)
Wassalamu’alaykum :)
Tumblr media
0 notes
khdjhmrdhyh · 4 years
Text
Tantangan 15 Hari Zona #5 Day 6
Tumblr media Tumblr media
Assalamu’alaykum, good readers :)
Alhamdulillah, akhirnya setelah 2 hari saya tidak mampu untuk melanjutkan membuat mind map dan review dari Bab 4 buku Happy Family yang saya sedang saya baca, hari ini saya bisa melakukannyaa~
Pada bab 4 kali ini, saya akan me-review tentang Tahap-Tahap Kehidupan Berumah Tangga. Sesuai dengan yang telah saya cantumkan dalam mind map diatas, dalam kehidupan berumah tangga ada 3 hal yang perlu dipahami oleh suami dan istri. 
Pertama, memahami siklus kehidupan berumah tangga yang terdiri dari 8 tahap yakni Tahap Keluarga Baru, Tahap Kelahiran dengan Anak Pertama, Tahap Keluarga dengan Anak usia Pra-sekolah, Tahap Keluarga dengan Anak-anak Sekolah, Tahap Keluarga dengan Anak Remaja, Tahap Keluarga Pre-launching, Tahap Keluarga dengan Anak Dewasa, Tahap Keluarga Usia Pertengahan, dan Tahap Keluarga Orangtua Usia Lanjut. Dalam menjalani tahap-tahap tersebut, suami dan istri harus banyak melakukan persiapan yang sesuai dengan fase yang sedang dialami. 
Kedua, memahami bahwa rumah tangga adalah siklus yang berulang. Sebuah keluarga memulai tahap pertama dari dua orang saja, yaitu seorang suami dan seorang istri, dan akan mengakhiri tahap kehidupannya dengan dua orang saja. Sebuah siklus yang berulang itu, akan terjadi pada semua manusia dan semua keluarga, walaupun kisah hidup dan dinamikanya bisa saja berbeda-beda. Dalam semua siklus itu, tentu kita mengharapkan keluarga kita selalu merasakan bahagia, dan mampu menikmati setiap fase dengan baik. Mencintai pasangan dalam setiap fase kehidupan berumah tangga (baik  pada saat sedang menghadapasi situasi senang maupun disaat susah, baik pada waktu lapang maupun di waktu menghadapi kesempitan, saat tengah mencapai kejayaan, maupun ketika tengah terpuruk) merupakan salah satu cara untuk dapat bahagia. Berdamailah dengan kondisi-kondisi tidak ideal yang selalu kita temukan dalam kehidupan keluarga.
Ketiga, agar bisa berbahagia di sepanjang fase kehidupan rumah tangga, maka yang juga harus dilakukan adalah sesuaikan harapan pernikahan kita, kedua belah pihak harus membuka diri seluas-luasnya untuk berubah bersama pasangan. Kita harus belajar terus menerus untuk mengerti, memahami, dan menyelami sifat, karakter, dan kejiwaan pasangan. Kemudian, berusaha untuk menyesuaikan dan menyelaraskan dengan sifat, karakter, serta kejiwaan kita. Selanjutnya, sediakan ruang kompromi. Jika memiliki harapan yang terlalu berlebihan dan tidak menyediakan ruang kompromi, yang akan muncul hanya ledakan kekecewaan. Ruang kompromi harus disediakan oleh kedua belah pihak untuk menjamin tercapainya keseimbangan harapan dan kenyataan. Ingat, Ruang kompromi ini menandakan adanya usaha perbaikan. Terakhir, rela menerima pengaruh pasangan. Tujuannya adalah untuk mencapai titik keseimbangan dalam kehidupan berumah tangga, yang bisa dinikmati oleh suami dan istri. Ketidaksediaan atau ketertutupan diri untuk menerima pengaruh pasangan kita adalah sebentuk ‘kesombongan’ yang harus dihilangkan. Dengan cara tersebut, maka tidak perlu ada yang terluka untuk cinta.
Demikianlah tahap-tahap kehidupan berumah tangga yang perlu kita fahami, semoga kita bisa menciptakan Happy Family didalam keluarga kita ya good readers :)
Sekian, wassalamu’alaykum :)
Tumblr media
1 note · View note
khdjhmrdhyh · 4 years
Text
Tantangan 15 Hari Zona #5 Day 5
Tumblr media
1 note · View note
khdjhmrdhyh · 4 years
Text
Tantangan 15 Hari Zona #5 Day 4
Tumblr media
0 notes
khdjhmrdhyh · 4 years
Text
Tantangan 15 Hari Zona #5 Day 3
Tumblr media Tumblr media
Assalamu’alaykum, good readers :)
Hari ini memasuki hari ke-3 pengerjaan project stimulasi literasi, begitu pun pada buku yang saya baca. Pada bab 3 ini, buku Happy Family membahas mengenai Suami Istri Bahagia; Karakter-karakter suami dan istri seperti apa yang dapat menciptakan sepasang suami istri yang bahagia.
Dalam buku tersebut, dijabarkan bahwa suami istri yang bahagia, terbentuk dari Suami yang shalih dan Istri yang shalihah, dimana masing-masing dari mereka memiliki karakter-karakter tertentu seperti yang disebutkan dalam Kitab Al-Musykilatuz Zaujiyah karya Syaikh Muhammad Utsman Al-Khayst.
Suami shalih memiliki 8 karakter; Pertama, Jujur dan Berterus Terang. Dalam islam, kejujuran menjadi karakter yang sangat fundamental. Kedua, Mempergauli istri dengan baik, dalam hal ini suami yang baik, santun, memuliakan, dan menerima kelebihan maupun kekurangan istrinya. Ketiga, suami yang shalih adalah suami yang mampu menyenangkan istri, hal ini dapat dilihat dari bagaimana seorang suami mampu menghibur dan bersikap bijak terhadap istri. Ia mampu berkata dengan bahasa yang menyenangkan, serta mau mengerti dan mendengarkan perkataan istri, tidak bersikap arogan meskipun suami adalah seorang pemimpin. Keempat, tidak pencemburu terhadap istri. Suami yang shalih, tidak terlalu pencemburu, tidak mengumbar prasangka, tidak suka memata-matai, dan tidak berlebihan. Kecemburuan yang harus dijaga adalah mencemburui hal-hal yang melanggar perintah Allah. Kelima, mencukupi kebutuhan istri, dalam hal ini suami memberikan belanja yang cukup kepada istri, tidak boros, dan tidak pula bakhil. Keenam, menjaga penampilan, suami shalih selalu tampil di muka istrinya dengan rapi dan meyakinkan, Ia selalu menjaga penampilan dan kebersihannya, sehingga yang tercium darinya hanyalah bau harum semerbak. Rasulullah shalallahu ‘alayhi wasallam mengajarkan kepada kita untuk tajammul dan tazayyun -berhias dan memperindah penampilan dihadapan pasangan, karena hal itu termasuk hak pasangan dan menjadi sebab yang kuat untuk mengikat cintanya. Ketujuh, menjaga rahasia keluarga. Suami shalih tidak suka menyebarkan aib dan kekurangan istri, tidak suka mengumbar rahasia keluarga, dan tidak suka menebarkan kelemahan pasangan. Ini menjadi sifat amanah dari para suami shalih. Kedelapan, menjaga kejantanannya. Sebagai lelaki, suami harus memiliki kekuatan fisik yang handal, sehingga mampu memuaskan istri, dan mampu melaksanakan peran serta kewajiban sebagai kepala rumah tangga.
Menjadi suami shalih bukan hanya peran dan usaha yang harus dilakukan oleh para suami, namun juga ada peran dan usaha yang harus dilakukan oleh para istri. Sikap istri yang memberikan kesejukan membuat suami tambah semangat melakukan hal terbaik untuk istri dan anak-anak. Pesan Nabi Muhammad  shalallahu ‘alayhi wasallam kepada semua istri, fanzhuri aina anti minhu, agar memperhatikan sikap terhadap suami. Sikap yang baik dan tepat akan melelehkan hati suami. Sikap yang jahat dan tidak bersahabat, akan mengeraskan hati suami.
Selanjutnya pembahasan mengenai istri shalihah yang memiliki 7 karakter; Pertama, cinta kesucian dan kebersihan. Istri shalihah akan senantiasa memperhatikan kesucian dan kebersihan, baik bagi dirinya sendiri, suami, anak-anak, maupun tempat tinggalnya. Hal ini karena istri shalihah mengerti dan memahami betapa penting nilai kesucian (ath-thaharah) dan kebersihan (an-nazhafah) dalam kehidupan setiap muslim. Kedua, menaati suami. Istri shalihah akan senantiasa taat kepada suami selama tidak dalam kemaksiatan. Nabi  shalallahu ‘alayhi wasallam memberikan penghargaan yang sangat besar atas sikap ketaatan istri terhadap suami. Ketiga, mendidik anak. Istri shalihah pandai mendidik anak-anak mereka serta tidak menyerahkan sepenuhnya kepada orang lain, karena Ia memahami bahwa kewajiban mendidik anak ada pada orangtua. Keempat, merasa cukup dan tidak suka menuntut. Istri shalihah akan merasa cukup dan bahagia dengan pemberian suaminya. Ia tidak menuntut suami untuk melakukan hal-hal yang diluar batas kemampuannya. Ia juga pandai berterimakasih kepada suaminya atas pemberian suami kepadanya. Kelima, berakhlak mulia. Istri shalihah adalah istri yang berakhlak mulia dan selalu tampil di setiap kesempatan dalam keadaan baik, perkataan dan perbuatannya senantiasa menyenangkan suami. Ada beberapa upaya untuk selalu menyenangkan suami, diantaranya bersikap antusian dan akrab, lembut dan menurut, serta mampu berkomunikasi dengan menyenangkan. Keenam, kompak dengan suami. Istri shalihah selalu menjaga perasaan suami, serta merasa selalu senasib sepenanggungan. Tindakan yang bisa dilakukan agar suami dan istri dapat kompak menjalani kehidupan rumahtangga diantaranya saling mencintai dan menyayangi, saling menjaga dan menguatkan dalam kebaikan, saling memberikan yang terbaik untuk pasangan, mudah menyelesaikan permasalahan, membagi peran berkeadilan, serta kompak mendidik anak-anak. Ketujuh, pandai bersyukur dan berterima kasih. Istri yang selalu berterimakasih dengan apa yang dilakukan suami akan mendorong suami untuk berbuat yang lebih baik lagi untuk keluarganya. Untuk itu, seorang istri harus selalu fokus untuk melihat sisi kebaikan suami, dan melupakan hal-hal yang menjadi kelemahan serta kekurangannya.
Namun, karakter-karakter tersebut tidak akan tercipta dengan sendirinya, melainkan harus dengan sejumlah usaha. Suami harus melaksanakan kewajiban untuk mendidik istri dan anak-anak agar menaati Allah dan Rasul.Jika ada bagian pengajaran keilmuan tertentu yang tidak mampu diajarkan oleh suami, hendaknya suami mengajak istri untuk belajar bersama atau memfasilitasi istri untuk belajar kepada pihak yang lebih kompeten.
Demikian lah review saya untuk bab 3 ini, semoga dapat menjadi manfaat yaa good readers :)
Wassalamu’alaykum..
Tumblr media
0 notes
khdjhmrdhyh · 4 years
Quote
Everything will work out in the end. You don’t need to know how. You just have to trust that it will.
Unknown (via thehopefulquotes)
1K notes · View notes
khdjhmrdhyh · 4 years
Text
Tantangan 15 Hari Zona #5 Day 2
Tumblr media Tumblr media
Assalamu’alaykum, good readers :)
Hari ini saya melanjutkan project literasi ini dengan membaca bab 2 dari buku Happy Family karya Cahyadi Takariawan tentang menguatkan landasan dalam berumahtangga.
Lalu, apa saja cara menguatkan landasan tersebut? Pada buku ini dijelaskan bahwa untuk menguatkan landasan, suami istri harus menjaga keseimbangan kehidupan berumahtangga, dengan cara melekatkan emosional (cohesion), menjaga keseimbangan antara situasi ‘chaos’ dan ‘rigidity’ (flexibility), dan membangun komunikasi yang baik sehingga tercipta suasana ‘engagement’ dan ‘openness to change’ (communication).
Kohesi (cohesion) akan tercipta ketika suami istri mampu menyeimbangkan kebersamaan (togetherness) dan ketidakbersamaan (separateness). Jika terjadi terlalu banyak separateness maka akan memunculkan kekeringan cinta, namun sebaliknya, jika terlalu banyak togetherness maka bisa menimbulkan kebosanan. Disinilah suami dan istri harus pandai menemukan titik keseimbangan.
Keseimbangan (flexibility) juga dibutuhkan dalam kehidupan keluarga. Dalam kehidupan keluarga, ada sisi stabilitas, namun ada pula sisi perubahan. ada hal-hal yang harus bersifat statis, namun ada pula yang harus bersifat dinamis. Fleksibilitas ini sangat penting dalam menjaga keharmonisan keluarga, mengingat kondisi keluarga selalu berubah dari waktu ke waktu. Tantangan yang dihadapi juga selalu berubah. Kondisi suami dan istri pun selalu berkembang. Maka, kita harus pandai menjaga sisi stabilitas dan menerima sisi perubahan.
Komunikasi (communication) antara suami dan istri akan terbangun dengan bagus apabila mampu menciptakan keseimbangan antara suasana ‘engagement’ dan ‘openness to change’. Terkadang, komunikasi suami dan istri harus mengutamakan aspek rasa, ini berguna untuk membangun kenyamanan hubungan dan menguatkan bonding. Namun, ada kalanya suami istri harus berada dalam level terbuka untuk menerima perubahan, ada adu argumen dan perdebatan untuk menghasilkan kualitas keputusan yang bagus.
Selanjutnya, menguatkan landasan berumahtangga harus berorientasi kepada akhirat, dimana tiap anggota keluarga ditanamkan untuk meraih kebahagiaan hingga syurga bukan hanya didunia, karena ada kehidupan yang kekal di akhirat nanti. Maka keimanan menjadi fondasi utama dalam kebahagiaan ini, jalani kehidupan berumahtangga karena Allah, prinsip “karena Allah” ini sangat mendasar, karena akan membedakan dengan pernyataan “karena yang lainnya”. Apabila dibingkai dalam niat “Karena Allah”, semua menjadi bernilai ibadah, dan akan dijalani dengan bahagia.
Selain keimanan, ada hal-hal lain yang menjadi fondasi kebahagiaan. Ketaatan kepada Allah, ketaqwaan, keberkahan, pengetahuan, dan kebermaknaan dibutuhkan untuk menjalani kehidupan berumahtangga yang bahagia.
Terakhir, samakan visi keluarga dengan seluruh anggotanya. Karena visi tersebut akan memandu kepada arah kebaikan. Pilih model keluarga berlandaskan Al-Qur’an, ada 2 keluarga bermartabat yang dikisahkan didalam Al-Qur’an, yaitu keluarga Imran dan keluarga Ibrahim ‘alayhissalam. Mereka adalah keluarga teladan dalam Al-Qur’an yang menjadi model bagi orang-orang yang beriman.Selain mereka, tentu yang menjadi rujukan utama adalah keluarga Nabi Muhammad shalallaahu 'alayhi wasallam bersama para istri dan keturunan Beliau, kita banyak mendapatkan contoh keteladanan, sebuah keluarga sakinah, dimana berhimpun didalamnya suami shalih, istri shalihah, serta anak keturunan yang shalih dan shalihah. Itulah Happy Family.
Sekian review saya untuk bab 2 buku happy family kali ini, semoga review ini sekaligus bisa menjadi sarana belajar saya untuk menjalani kehidupan berumahtangga dengan lebih baik lagi. Doakan yaa good readers :)
Wassalamu’alaykum :)
Tumblr media
0 notes
khdjhmrdhyh · 4 years
Text
Tantangan 15 Hari Zona #5 Day 1
Tumblr media Tumblr media
Assalamu’alaykum, good readers :)
Seperti yang telah saya sampaikan di prologue pada postingan sebelumnya, pada tantangan kali ini saya memilih untuk melakukan project mind map dan sedikit me-review apa yang telah saya baca.
Happy Family : Membangun Fondasi, Meraih Mimpi merupakan buku yang akhirnya saya pilih untuk saya baca dan saya buatkan mind map serta sedikit me-review-nya. Kenapa? Karena saya rasa saya butuh ilmu dari buku tersebut untuk kehidupan rumah tangga saya kedepan. Bagaimana saya menjadikan project ini bukan hanya sekedar menyelesaikan tantangan pembelajaran di Kelas Bunda Sayang IIP, namun juga untuk kehidupan saya.
Di Bab 1 buku ini, saya merasa ‘ditampar’ oleh kenyataan bahwa manusia -saya khususnya- memang sulit untuk merasa cukup dan bersyukur dengan apa yang sudah Allah tetapkan. Saya sering menjadikan bahagia sebagai tujuan tanpa tau sebenarnya apa makna kebahagiaan itu sendiri. Deuh, lieur..
Dalam buku tersebut, dijelaskan dengan sangat baik mengenai kenapa kita sulit untuk merasa bahagia, karena yang sering kita gemakan adalah “Saya INGIN bahagia”, bukan “SAYA BAHAGIA”. Sedangkan, kata ingin itu merujuk pada sesuatu yang ‘nanti’ bukan ‘saat ini’. Mengapa nanti? Mengapa tidak saat ini?
Terlebih, kita juga sering terjebak dalam citra bahagia, bukan bahagia yang nyata. Seiring dengan mudahnya kita melihat kehidupan orang lain, kita juga dimudahkan untuk melihat citra yang orang lain ciptakan, yang mungkin saja kenyataannya tidak seindah itu. Disinilah saya merasa malu kepada diri saya sendiri, bagaimana bisa kita bersyukur dengan apa yang kita miliki saat kehidupan orang lain yang kita inginkan? 
Padahal, rumus menjadi bahagia itu sederhana. Dalam buku ini disebutkan, menurut Elizabeth Hurlock ada tiga A yang menjadi aspek kebahagiaan, yaitu acceptance (penerimaan), affection (kasih sayang), dan achievement (pencapaian). Kebahagiaan bukanlah unsur tunggal, atau berdiri sendiri. Namun tersusun atas 3 aspek yang saling berkaitan satu sama lain; Sikap menerima, curahan kasih sayang, dan prestasi atau pencapaian.
Acceptance adalah sikap terbaik dalam menghadapi realitas yang tidak sesuai harapan, baik yang terjadi di masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa yang akan datang. Affection bersifat fitrah kehidupan, tanpa curahan kasih sayang, maka kehidupan manusia akan kering dan seperti robot. Dan yang terakhir adalah Achievement, dimana pencapaian lahir dari kompetensi, kerja keras, usaha, doa, dan bertawakal kepada Allah. Namun yang harus juga diingat adalah pencapaian tidak selalu dilihat dari hal-hal yang sangat besar dan istimewa. Jika kita pandai melihat secara positif segala kejadian dalam kehidupan, kita akan lebih banyak bersyukur karena adanya achievement pada setiap situasi dan kondisi yang sering kali tidak mampu dilihat orang lain.
Di akhir bab 1 ini, juga dijabarkan mengenai forgiving untuk kebahagiaan. Menjadi orang yang pemaaf, akan membebaskan orang tersebut dari tekanan dan ketidakbahagiaan. Memaafkan juga salah satu ciri orang yang bertaqwa ‘aafiina ‘aninnaas - memiliki kemampuan untuk memaafkan kesalahan orang.
Namun memaafkan bukan hanya berlaku untuk orang lain, kita juga harus memaafkan diri sendiri, atau self-forgiveness. Dimana kita berhenti menyalahkan diri sendiri secara berlebihan atas terjadinya sesuatu, berhenti dari perasaan merasa tidak berharga, bersalah, atau perasaan bahwa diri kita tidak pernah cukup.
Hmm.. menyedihkan bukan? bahwa ternyata untuk menjadi bahagia hanya bermula dari diri sendiri, kita tidak bisa berpegang stigma yang ada di masyarakat. Yang ada, kita terjebak pada hedonic treadmill, istilah tersebut menggambarkan orang yang mengejar kebahagiaan dengan terus berlari, menambah kecepatan, dan tidak pernah puas dengan kecepatan yang dicapai. Namun sampai dimanakah mereka? Tetap ditempat semula.
Sebagai penutup, saya akan mengutip sebuah tulisan dari Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitab Ighatsatul Lahafan yang menyatakan, “Para Pecinta Dunia tidak akan terlepas dari 3 hal: Kegelisahan terus menerus, keletihan yang berkelanjutan, dan penyesalan yang tidak pernah berhenti.”
Semoga kita semua dijauhkan dari hal tersebut ya, dan melatih diri sendiri untuk bahagia dengan apa yang sudah kita capai dan miliki.
Sekian review saya untuk Bab 1: Membangun Kebahagiaan, terima kasih sudah meluangkan waktu kalian ya good readers..
Wassalamu’alaykum :)
Tumblr media
2 notes · View notes
khdjhmrdhyh · 4 years
Text
Prologue : Tantangan 15 Hari Zona #5
Assalamu’alaykum, good readers! 
Saya kembalii~~
Setelah beberapa waktu lalu ada banyak hal yang terjadi; yang membuat saya akhirnya terpaksa skip mengerjakan tantangan di Zona 4, kali ini saya siap kembali untuk berpetualang di Zona 5 :)
Tantangan kali ini adalah tantangan membangun karakter dengan literasi baca tulis dan literasi digital, dimana kami diminta untuk memilih project apa yang akan kami kerjakan dalam 15 hari kedepan.
Saya sendiri, akhirnya memutuskan untuk membuat mind map dan resume sebuah buku yang sampai saat ini belum khatam saya baca, yaitu Happy Family : Membangun Fondasi, Meraih Mimpi karya Cahyadi Takariawan atau akrab disebut Pak Cah.
Rencananya sih, saya akan meng-khatam-kan buku tersebut dalam 15 hari. Semoga bisa terlaksana dengan baik :)
Project akan dimulai di hari ini, saya sudah menyiapkan beberapa amunisi untuk memudahkan saya dalam menjalankan tantangan ini, doakan saya yaa :)
Sekian prolog dari saya :)
Wassalamu’alaykum :)
Tumblr media
1 note · View note
khdjhmrdhyh · 4 years
Text
Tantangan 15 Hari Zona #3 Day 10
Tumblr media
Assalamu’alaykum, good readers :)
Hari ini memasuki hari ke-10 saya dan suami melaksanakan family project untuk tantangan di Zona 3 ini. Awalnya saya berniat untuk menonton video dengan suami di sore hari setelah saya pulang dari klinik dan sebelum suami saya bekerja, namun ternyata sakit kepala saya kambuh, dan membuat saya merebahkan diri dan beristirahat sore tadi.
Akhirnya, lagi-lagi saya dan suami tidak berkesempatan menonton video bersama. Namun, saya sudah memberikan 2 video dari Samara series yang disampaikan oleh Ust. Salim A. Fillah kepada suami saya, dan suami saya setuju untuk menontonnya.
Tumblr media
Alhamdulillah, meski dalam 15 hari tantangan ini saya merasa kurang maksimal dalam pelaksanaannya, paling tidak saya berhasil melakukan di ambang batas minimal pelaksanaan. Semoga meskipun tidak saya abadikan dalam jurnal seperti ini, kebiasaan baik yang menjadi family project kami dapat terus dilaksanakan.
Sekian jurnal saya hari ini, wassalamu’alaykum :)
Tumblr media
0 notes
khdjhmrdhyh · 4 years
Text
Tantangan 15 Hari Zona #3 Day 9
Tumblr media
Assalamu’alaykum, good readers :)
Hari ini sudah hari kesembilan saya melakukan family project pada tantangan di zona 3 ini, walaupun sebenarnya untuk teman-teman yang lain, hari ini sudah memasuki hari ke-13 tantangan. Apa dayaku sudah 2 hari ini, kondisi badan drop, jadi mencoba untuk bedrest.:(
Tapi karena waktu tantangan tinggal 3 hari lagi (dihitung juga dengan hari ini), saya mencoba memaksimalkan waktu yang tersisa. Awalnya saya juga nda sadar sudah semakin mepet deadline, tapi alhamdulillah di reminder Kasata di grup.
Saya langsung berikan link video ke suami yang sedang bekerja di kantor, kebetulan memang saya sudah tandai kira-kira video apa yang mau kami tonton. Alhamdulillah suami mau menontonnya sambil perjalanan pulang di mobil.
Tumblr media
Lagi-lagi video dari Ust. Salim A. Fillah, kali ini mengenai “Samara”, niatnya sebagai reminder saya dan suami, untuk kembali me-recharge visi dan misi kami dalam pernikahan. Semoga niat tersebut juga dapat diterima dengan baik oleh suami. Doakan yaa good readers. :)
Sekian jurnal saya hari ini, wassalamu’alaykum :)
Tumblr media
1 note · View note
khdjhmrdhyh · 4 years
Text
Tantangan 15 Hari Zona #3 Day 8
Tumblr media
Assalamu’alaykum, good readers~
Hari ini hari ke-8 saya melaksanakan tantangan family project  dengan suami. Tapi sayangnya meskipun hari ini hari ahad, suami tetap ada jadwal WFH dengan jadwal shift pagi. 
Awalnya, saya berencana mengajak suami saya menonton setelah beliau selesai bekerja, namun ternyata sore ini saya ada agenda mendadak lain yang tidak bisa saya tinggalkan dan belum dapat saya prediksi kapan selesainya.
Jadi saya coba meng-komunikasi-kannya dengan suami saya, dan suami saya setuju untuk sebentar meluangkan waktunya untuk menonton video bersama. Alhamdulillah pengerjaan tantangan kali ini tidak ada kendala berarti. 
Hanya saja saya kurang puas, saya merasa suami saya juga tidak terlalu konsentrasi menonton video tersebut, wallahua’lam apakah ilmu yang disampaikan masuk atau tidak huhu.
Untuk berikutnya, semoga saya bisa lebih pandai mengatur waktu pengerjaan tantangan. aamiin.
Sekian dulu jurnal saya hari ini, wassalamu’alaykum :)
Tumblr media
1 note · View note
khdjhmrdhyh · 4 years
Text
Tantangan 15 Hari Zona #3 Day 7
Tumblr media
Assalamu’alaykum, good readers :)
Alhamdulillah kami (saya dan suami) sudah memasuki hari ketujuh untuk tantangan family project kali ini, kebetulan suami juga sedang libur, jadi kami bisa lebih cepat untuk mengerjakan tantangan hari ini.
Pada pelaksanaan project kali ini, kami memilih untuk menonton video bertemakan Menghilangkan Rasa Insecure Dalam Hidup yang disampaikan oleh Ust. Oemar Mita, lagi-lagi sebagai pengingat kami yang terkadang masih suka lupa dalam mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan hanya karena melihat hidup orang lain yang ‘sepertinya’ lebih indah. astaghfirullah wa atuubu ilayh..
Semoga kita semua bisa lebih banyak banyak bersyukur yaa good readers :)
Sekian jurnal saya hari ini, wassalamu’alaykum :)
Tumblr media
1 note · View note