kintakaaksa

[kintakaaksa]

akan kutitipkan pesanku kepada aliran air,

pada tiap riaknya yang tak lama lagi akan kutemui,

yang aromanya akan memenuhi rongga dadaku,

yang tiap tetesnya juga pernah memeluk tubuhmu,

bahwa,

suatu saat nanti,

tolong bermurah hati lah padaku,

jangan jadikan aku arah tuju telunjukmu,

karena engkau,

engkau yang meminta aku membunuh bagian diriku,

engkau yang takut duniamu runtuh karena aku,

di mimpi maupun di barisan pertanyaan 'apa kabar?',

engkau yang hanya memandangku ketika itu memudahkanmu.

bermurah hati lah.

karena aku juga manusia yang bisa merapuh.

[kintakaaksa]

Tentang Lingkaran Cokelat di Tangan

aku selalu suka pakai gelang. jenis gelang yang kupakai berubah-ubah. ketika kecil, aku senang menyusun manik-manik. sedikit lebih besar, aku sempat pakai gelang dari kabel tis—karena gelang kabel tis jadi kadar ukuran anak-anak beken di saat itu (iya. aku juga sempat punya keinginan untuk jadi cukup beken di kalangan orang-orang). lebih besar lagi, aku suka pakai gelang berbahan tali.

semua berhenti sampai aku memliki gelang—yang kuidam-idamkan sejak lama—ini:

kenalkan, gelang dari biji-bijian pohon sebelik sumpah—atau sebalik sumpah, sejujurnya aku kurang tahu yang mana yang lebih benar cara penulisannya.

aku tahu tentang sebalik sumpah ini dari kak Windy—idolaku. ia seorang editor, travel blogger, story teller... intinya banyak hal yang semua-muanya membuatku kagum. kalau tidak salah, kak Windy membagikan cerita soal sebalik sumpah setelah ia mengunjungi Orang Rimba atau Suku Anak Dalam di Taman Nasional Bukit Dubelas.

katanya, siapa yang menggunakan gelang atau kalung dari biji pohon sebalik sumpah ini, maka setiap sumpah yang buruk yang dilontarkan pada si pemakai gelang/kalung sebalik sumpah, akan berbalik kepada si pemberi sumpah. tapi, makna lain yang dipercaya kak Windy, lebih aku sukai:

sebalik sumpah jadi pengingat untuk diri sendiri, bahwa apa-apa yang kita ucapkan, akan berbalik pada diri kita sendiri.

entah kenapa, pengertian versi kak Windy lebih tertanam di hatiku. mungkin karena terasa lebih lembut dan tidak tajam? tidak mengandung penghakiman terhadap orang lain karena...

each of us, owns our own actions.

gelang sebalik sumpah yang kerap melingkar di pergelangan tanganku, adalah hadiah dari mas partner. hadiah yang ia sisipkan begitu saja tanpa tahu bahwa aku mengidam-idamkan gelang itu sejak lama. katanya, ia membeli itu karena tahu tentang gelangnya dari satu film.

sejak itu, ini jadi gelang favoritku.

[kintakaaksa]

🩵🧡

*manifesting this kind of amazing drawing ability for myself*

smea cmreaturem

[kintakaaksa]

re-learning things

Ichthyology was one of my favorite subject because it's the only subject where I can draw. It was also during that time I got a chance to see a specimen of bamboo shark that was newly discovered, I think it happened around 2013-2014, and I can't remember which species it was. is it Hemiscyllium halmahera?

[kintakaaksa]

The light was shit that day, my friends.

Braunkehlchen ♂️ (whinchat) im Büsnauer Wiesental, Vaihingen.

[kintakaaksa]

Misool Kali Kedua

tulisan ini saya buat untuk memperkuat ingatan saya sendiri tentang perjalanan kedua kali ke Misool Selatan, yang ingin saya kenang sampai jauh nanti.

——

Misool Selatan yang kutahu sebelumnya hanya pelabuhan Kampung Yellu, homestay tempat kegiatan, puncak harfat, dan gua keramat. sebagian kecilnya saja sudah begitu berkesan, dan tahun ini aku ke sana lagi dengan bentuk kegiatan yang berbeda.

Kali kedua ke Misool Selatan, aku bisa melihat lebih banyak sisi dari Area IV Kawasan Konservasi Perairan Kab. Raja Ampat ini.

Upaya Pengawasan Kawasan Konservasi

ini kali pertama aku mengetahui tugas pengawasan di kawasan konservasi. sebetulnya, pengelola kawasan sudah punya tim sendiri yang memang bertugas untuk berpatroli di kawasan secara berkala, nama timnya adalah Jaga Laut. kali ini, tim kami ikut sekaligus untuk memantau lokasi pemanfaatan kawasan ada di zonasi kawasan yang mana, menyebarluaskan informasi tentang zonasi kawasan dan jenis ikan dilindungi, serta memantau kemunculan biota laut yang dilindungi.

selain tim Jaga Laut, ada juga tim pengawas di kawasan yang berasal dari LSM. tim kami sempat singgah di salah satu posnya, selain untuk melapor bahwa kami melakukan patroli, kami juga bertukar informasi tentang isu-isu apa saja yang terjadi akhir-akhir ini dari hasil pengawasan yang sudah dilakukan.

foto tim patroli di Pulau Daram

Pantai. Banyak Pantai!

salah satu yang selalu kutunggu dari kegiatan patroli di Misool Selatan adalah mampir di pantai pasir putih yang tersebar di banyak pulau.

sedikit selingan, sampai saat ini, aku merasa pasir pantai di Misool adalah pasir pantai terhalus yang pernah kurasakan. pantai yang kami sambangi juga hampir seluruhnya bersih dari sampah plastik, lebih banyak sampah organiknya (serasah daun).

kenapa aku excited mampir di pantai? karenaaa ini:

jejak penyu!!!

sejak pertama mampir, aku selalu mencari jejak mereka. ketika ketemu, minimal cengiran lebar terpampang di wajahku. mungkin karena melihatku yang langsung semangat ketika lihat jejak penyu, rekan-rekan lain di tim kalau mampir ke pantai dan menemukan jejak lebih dulu daripada aku, mereka akan berteriak memanggilku dan mulai lah sesi hebring sendiri aku mengabadikan jejaknya dalam bentuk foto.

aku senang karena jejak penyu ini juga jadi salah satu topik yang kubawa dan kutanyakan ke teman-teman di Jaga Laut serta senior-seniorku. selalu senang mendengar mereka menjelaskan ini dan itu kepadaku. selain itu, senang juga tahu bahwa masih banyak tempat yang bisa disinggahi penyu untuk menitipkan keturunannya.

aku pernah merenung memandangi penyu yang sedang bertelur, bahwa betapa percayanya mereka kepada alam dan Tuhan. mereka meletakkan telur-telur, menguburkan sebaik-baiknya, dan menyerahkan sisanya kepada alam untuk selanjutnya tidak pernah mengenal keturunannya hingga akhir hayatnya nanti. meskipun bertemu di tengah laut, mereka tidak saling mengenal.

hal yang menyatukan mereka hanya fakta mereka akan kembali ke pantai tempat mereka lahir setiap kali mereka hendak bertelur.

Pemandangan

Camp!

di perjalanan kali ini, aku tidak menginap di homestay. aku ikut ketua tim yang prinsipnya, di mana kita tiba sore itu, di situ lah kita ngecamp. akhirnya, tiga malam di Misool Selatan, kami tidur beralas papan. dua kali pakai tenda, satu kali hanya berjajar seperti ikan yang sedang dijemur, ahahaha.

malam pertama kami bermalam di dekat dermaga kampung yellu. tempat kami nge-camp masih satu area perkampungan, jadi kami harus berbagi tempat dengan masyarakat yang memancing saat dini hari di dermaga. suara ikan-ikan menggelepar di dalam ember dan suara orang-orang berbincang menemani malam kami di yellu.

malam berikutnya, kami habiskan di satu rumah singgah kecil milik nelayan yang kuberi julukan: pondok antah berantah. kali ini, antara tim patroli dengan kru kapal sudah jauh lebih cair. sebelum malam turun, kami menghabiskan waktu dengan berenang di sekitar pondok. lokasi pondok dikelilingi batuan karst serta mangi-mangi (mangrove). kemudian selepas memasak makan malam, perbincangan hangat dimulai (tapi aku lebih sibuk lihat ikan di bawah pondok, sih). selain suara genset yang menjadi satu-satunya sumber listrik kami, suara para tim patroli dan kru kapal yang sibuk memancing ikan dengan senar juga bersahut-sahutan. tak hanya mendapat cerita, malam itu kami juga dapat persediaan ikan segar untuk makan.

malam terakhir, ini malam paling menyenangkan untukku dari seluruh waktu yang kuhabiskan di Misool Selatan kali ini.

kami tiba di dermaga puncak harfat ketika sudah mendekati waktu magrib, jadi sudah jauh lebih remang-remang dibanding hari sebelumnya. kami sempat duduk santai di dermaga, berenang (lagi) sambil sesekali lompat dari dermaga, dan berbincang lebih banyak. menjelang gelap, sebagian mulai memasang tenda, sebagian lagi memasak.

semakin malam, selain suasana yang semakin semarak dengan obrolan, makanan, dan... bintang-bintang yang bemunculan di langit!

karena ikan-ikan di sekitar dermaga tidak se-heboh ikan di pondok sebelumnya, aku akhirnya memilih rebahan di dermaga dan sepuas hati memandangi langit. mengobrol, menghitung bintang jatuh yang tertangkap mata, berpikir betapa beruntungnya aku melihat sekelumit galaksi tempat bumi ini berada.

oh, aku terlewat menceritakan satu hal. aku akhirnya jadi bisa melihat sedikit kehidupan di LOB, berbincang dengan wisatawan mancanegara, bertemu dengan kru sealegacy (para peneliti dan ahli biologi laut), melihat hasil tangkapan teripang yang ukurannya besar-besar, melihat paus, lumba-lumba, penyu, karang, anemon, kima, ikan-ikan karang...

yang kusesali hanya: aku tidak membawa snorkel dan masker.

tapi ini pertama kalinya aku ikut kegiatan dan tidak merasa stres sama sekali. tiap waktunya bisa kunikmati betul-betul, entah itu terkena ombak, meniti kayu-kayu di bagan, naik turun kapal, tidak bertemu air bersih sekian hari, terpanggang matahari... semua rasanya menyenangkan.

terima kasih atas kesempatannya, Tuhan. terima kasih.

[kintakaaksa]

Hemiscyllium hallstromi

Todays shark is...

The Papuan Epaulette Shark!

Fun Fact: They stay in shallow waters ranging from 0 to 30 m deep!

[kintakaaksa]

Reign of love, I can't let go

to the sea I offer this heavy load

–Reign of Love, Coldplay

[kintakaaksa]

I don't have to be the most awesome person to be loved by someone.

I don't have to always feel sad and getting mad just to be seen by someone.

because by being myself, there are already those sweet and caring people that sees and loves me for who I am.

[kintakaaksa]

sketch

[kintakaaksa]

Sea bunny 雲見ダイビング

[kintakaaksa]

[kintakaaksa]

and so I guess my presence will vanish like the morning mist that kissed by the sun

just an ordinary thing, goes unnoticed, in your colorful life

[kintakaaksa]

Swell sharks get their name from an anti-predator behaviour they've developed in which they swallow large amounts of seawater to cause their stomach to swell which they use to wedge themselves into small crevices, making it practically impossible for a predator to pull them out.

[kintakaaksa]

Hey all!

Please tell me about your favourite fish or a fish who ought to be appreciated!

I would like to learn. This is for everyone! :)

[kintakaaksa]

I love love love fang blennies because they can unhinge their terrifying jaws to reveal giant venomous teeth

But when their mouths are closed they’re just the Goofiest Goobers in the whole world.

No thoughts just Sit In Tube

[kintakaaksa]

In every present that you had, I was a wreck

...

and the hold that you had of me

didn't have any, at all

-- Embody Me by Novo Amor