Tumgik
kirschtarte · 2 years
Text
9 notes · View notes
kirschtarte · 2 years
Text
Celotah - celoteh : si korban hujan
Tumblr media
Suatu hari aku sedang menginap di kos teman, kami berdua berbaring di kasur sambil memainkan hp masing – masing. Sayup – sayup terdengar bunyi tes tes di atap genteng pertanda hujan turun. Hujan yang mulanya turun perlahan tapi pasti menjadi semakin deras, hembusan angin dari pintu dan jendela menambah tingkat kemageran kami berdua. Ditengah hujan, temanku tiba – tiba menyeletuk begini :
Teman : Enak ya kalau lagi hujan begini
Aku : Ya enak, jadi tambah nyenyak tidurnya
Teman : Bukan, maksudku pas hujan gini tuh baunya enak betul
Aku : Hah? Hujan ada baunya? 
Sejenak aku mikir, sejak kapan hujan ada baunya? Bau hujan, sekilas terdengar seperti istilah – istilah yang sering muncul di novel drama – romansa. Sejujurnya aku kurang begitu memahami esensi makna dibalik hujan, selain fakta bahwa hawa – hawa hujan membuat tidur semakin nyenyak, iya aku tau aku tukang tidur. Mungkin temanku ini keseringan baca buku romansa drama jadinya kebawa perasaan dan ikutan jadi mellow tiap hujan turun? Hmmm, entah lah. Dah, lah.
Temanku langsung berbalik melihatku dengan tatapan jengkel yang sudah sangat ku kenal sedari kami kecil. Untungnya walaupun jengkel dia lalu dengan sabar menjelaskan
Teman : Bau atau hawa yang keluar dari tanah setelah hujan itu nah, enak baunya.
Aku : Bau tanah kah maksudmu ni?
Teman : Iyaaa, bau tanah yang barusan kena hujan itu nah
Lalu kami diam dan melanjutkan kegiatan masing – masing. Beberapa hari kemudian aku sedang bersantai di kamarku, saat itu hujan turun dengan derasnya. Sama seperti keadaan waktu itu ada hembusan angin yang menambah tingkat kemalasan dan tidak ingin kemana – mana. Tiba – tiba aku keingat cerita temanku tadi, lalu muncul ide iseng nyobain gimana sih bau hujan yang dia maksud tadi. Aku pergi ke dekat jendela dan membuka jendela, swusshhhh langsung masuk dong itu angin dari luar sepaketan dengan tempias air hujan. Aku duduk sekitar 30 menitan didekat jendela memandangi pemandangan di luar dan menikmati hembusan angin serta hawa dingin. Sialnya, mendadak hidungku pilek mampet dan gak tercium bau apa – apa. Alih – alih mencium bau hujan seperti cerita temanku tadi, yang aku dapat malah pilek dan masuk angin, sepaketan dengan cipratan tempias air di muka.
Sejatinya, ekspektasi memang selalu jauh dari realita ya.
0 notes
kirschtarte · 2 years
Text
Interlude : Celotah - celoteh
Berawal dari celetukan iseng, percakapan singkat, kutipan yang tidak sengaja didapat entah dari film, lagu atau dari manapun itu asalnya, something I can relate to, dan bersifat sekilas selintas, aku mendapat ide untuk membuat cerita serial berjudul : Celotah - celoteh.
Tumblr media
Celotah - celoteh adalah kumpulan cerita, kutipan, maupun percakapan singkat yang aku ubah menjadi cerita pendek, singkatnya : kumpulan kalimat pendek yang diperpanjang menjadi sebuah cerita. Genrenya bebas, entah itu komedi, sarkas, drama, romansa, dan lain - lain. Bisa aja ceritanya saling terhubung, bisa juga tidak sama sekali. Yang pasti tiap cerita aku batasi jadi 1 halaman.
Karena idenya spontan, untuk sementara segitu aja.
Mari kita mulai. Selamat membaca dan selamat menikmati!
 XOXO
0 notes
kirschtarte · 2 years
Text
Mau menulis apa?
Ada dua bagian yang gak pernah aku lewatin pas lagi baca majalah : kata pengantar editor & rubrik spesial kolumnis. Kata pengantar itu ibarat ucapan selamat datang yang ada selipan spoiler majalah minggu ini bakal bahas apa. Rubrik spesial kolumnis biasanya ngebahas tentang suatu tema atau isu berdasarkan sudut pandang si kolumnis tadi. Keduanya punya kesamaan : sama – sama dari sudut pandang yang menurutku personal & subjektif, terutama rubrik spesial tadi. Menarik untuk tau : apa yang mendasari pandangan mereka tentang suatu hal? Kenapa bisa mikir begini? Kenapa bisa mikir begitu? Kok bisa kepikiran begitu? dan insights menarik lainnya.
Aku juga suka baca tulisan – tulisan di blog yang ngebahas tentang ide – ide dibalik suatu karya, entah itu seni ataupun musik. Banyak pemusik dan seniman yang posting tulisan tentang kreativitas mereka di blog & website. Kadang juga aku baca dari artikel terpisah atau Wikipedia.
Pas baca – baca tadi, aku kepikiran : kalo aku nulis blog juga gimana ya?
Lalu muncul lah pertanyaan yang lain : aku mau menulis tentang apa?
Tumblr media
Oke lah para seniman tadi menulis soal ide, inspirasi atau pengalaman dibalik karya mereka. Kolumnis dan editor menulis berdasarkan tema & isu yang udah ditentukan dengan pengetahuan dan ilmu mereka yang jam terbangnya gak perlu ditanyakan lagi. Sedangkan aku? Pengetahuan & pengalamanku masih sedikit, aku mau menulis tentang apa? Apa tulisan yang mau ku publish di internet yang bakal dibaca orang banyak? Dan masih banyak lagi pertanyaan – pertanyaan overthinking lainnya.
Di satu sisi, aku suka menulis secara serius, maksudnya menulis secara teknikal tentang suatu bidang yang aku kuasai. Di sisi lain, aku juga suka menulis tentang hal – hal yang random atau receh. Aku pengen tulisanku dibaca secara professional dan dilihat dengan serius, tapi aku juga pengen tulisanku dibaca apa adanya sebagai individu yang menulis sesuatu yang sekiranya bisa dibaca, syukur – syukur kalau tulisanku bisa dinikmati oleh pembaca. Bertahun – tahun aku log in dan off dari tumblr tanpa publish tulisan secara utuh. Kadang aku juga krisis identitas, mau tulisan sebijak ini, sebagus itu, kupatok tulisan dengan standar tinggi dari sederet penulis terkenal, kubandingkan diriku dengan mereka, lalu insecure sendiri dan akhirnya pusing sendiri.
Bisa kah aku menulis dengan caraku dan tetap jadi diriku sendiri? Bisa kah aku menulis sesuai mauku tanpa intensi lain, pun sekedar niat untuk keliatan keren dan bijak? Bisa kah aku nulis tanpa bayangan ketakutan akan hal – hal yang sebenarnya diluar kendaliku? Bisa kah aku menulis tanpa alasan khusus karna sebenarnya aku memang senang menulis? Bisa kah aku menulis tanpa terikat satu tema atau isu tertentu?
Aku nyadar 1 hal, aku sering overthinking tentang hal – hal yang sifatnya relatif. Selera orang kan pasti berbeda, sifatnya relatif, personal, tidak absolut dan pastinya subjektif. Aku ngehabisin waktu mikirin hal – hal yang sebenarnya diluar kendaliku, padahal aku bisa milih untuk mikirin hal – hal yang setidaknya bisa kukendalikan : ekspektasiku, pandanganku dan diriku sendiri.
Akhirnya kuputuskan untuk mulai menulis tanpa banyak overthinking. Sejujurnya sampai sekarang aku masih belum tau tujuanku menulis di platform ini untuk apa, yang aku tau : aku pengen nulis sesuatu genuinely tentang apa yang aku suka. Aku berharap siapapun yang baca tulisanku atau liat postinganku nanti, ngerasain excitement yang sama seperti yang aku rasain waktu baca majalah kesukaanku dan tulisan di blog yang sering aku baca tadi.
0 notes
kirschtarte · 2 years
Text
Perkenalan Perdana
Tumblr media
Di masa muda  sekolah dulu, aku sering beli majalah di abang – abang penjual majalah eceran atau toko langganan majalah dekat rumah. Kenapa gak langganan? Di masa itu uang jajanku sistemnya harian dengan jatah Rp 2000 - 5000 perhari, harga langganan bulanan majalah mahal sekali. Belum ada Toko buku besar seperti Gramedia, Periplus, dll, adanya toko buku biasa yang stoknya terbatas dan majalahnya itu – itu aja. Harga majalah belum termasuk ongkos kirim karena dikirim dari jawa, sedangkan aku tinggal di Kalimantan. Jadi untuk mengakali harga yang mahal tadi, aku beli majalah secara eceran dari abang dan toko langganan. Jadwal kedatangan majalah gak sesuai jadwal terbitnya, kadang lebih sehari atau malah bisa telat seminggu. Kadang aku harus pesan dari jauh – jauh hari untuk majalah edisi tahunan atau edisi spesial, karena bisa aja majalah – majalah edisi spesial tadi stoknya gak ada di kotaku. Jadi di jaman teman – temanku lagi sibuk sms gebetan atau pacarnya, aku malah sms buat ngontak abang langganan majalah supaya nda ketinggalan stok majalah.
Waktu SD aku baca majalah bobo, jaman SMP baca majalah GADIS dan Donal Bebek, pas SMA masih baca majalah GADIS dan GoGirl. Dijaman sekolah dulu juga lagi marak komik manga, komik donal bebek, dan kumpulan komik – komik yang dijadikan 1 buku (ini lupa namanya apa), jadi semacam paket hemat dan gak bosenin karena isinya gak itu – itu aja. Sebenarnya masih ada banyak lagi majalah dan komiknya, tapi … aku lupa, hehehe. Dalam seminggu majalah terbit 1- 2x tergantung kelancaran jadwal kirim. Di hari terbit majalah, sepulang sekolah aku langsung ke toko majalah langganan, masuk toko langsung jalan lurus ke area majalah, abang penjual sampe hapal kapan waktunya aku datang buat cari majalah. Pernah waktu itu lagi trending Harry Potter, aku lomba cepat – cepatan dengan temanku buat dapetin Majalah Bobo Edisi khusus Harry Potter. Meeeeeen, udah kayak turnamen pas itu karna kami berdua sama – sama maniak majalah dan temanku itu ngefans berat sama Harry Potter. Untungnya abang penjual majalah langgananku itu gercep dan loyal, jadi aku menang dapat majalah duluan, makasi banyak ya abang.
Di majalah bobo aku lebih ke baca – baca cerita bergambar, kreasi kreatif dan interview kisah anak berprestasi. Beranjak ke majalah Gadis dan GoGirl, bacaanku mulai meluas ke preferensi musik, tontonan, fashion dan hal – hal terkini. Aku suka baca kata pengantar di majalah, berasa kayak baca spoiler gitu, ntar di edisi ini bakal ngebahas apa. Biasanya aku skip bagian percintaan karna …. waktu itu belum ada gebetan / pacar, jadi berasa kurang relate. Aku senang baca bagian event pensi – pensi sekolah, walaupun sayangnya disini … nda ada, jadi pas baca aku cuma bisa ngebayangin gimana serunya konser – konser pensi sekolah di kota – kota besar. Di sana ada acara prom, wisuda kelulusan, dll, disini nda ada cuy, mungkin karna aku tinggal di kota kecil. Bagian musik masih oke lah, bisa diikutin dari tv, waktu itu acara musik tv lagi bagus – bagusnya. Aku ingat baca top chart music di majalah trus nungguin video klipnya ditayangin di acara musik tv biar tau video klipnya gimana. Bisa juga request lagunya diputar di radio atau liat di internet. Untuk film harus sedikit sabar, well … disini nda ada bioskop, jadi cuma bisa nunggu ditayangin di tv (kalaupun tayang dan gak disensor), tunggu kasetnya ada di persewaan kaset langganan kami semua, itupun kalau stoknya ada karena kaset VCD/DVD legal belinya di toko kaset yang cuma ada di kota – kota besar. Opsi terakhir : download illegal, karena di masa itu belum ada layanan streaming film legal, orang - orang masih ke bioskop atau festival film, dan semua itu gak ada disini, cuma ada di kota - kota besar.
Aku suka baca – baca rubrik fashion, pengembangan diri, dan kolom khusus tulisan jurnalis atau penulis lainnya. Di rubrik fashion biasanya dibahas tentang fashion untuk teenager, bahasanya bilingual atau englonesian atau jaksel alias campur – campur. Jadi secara gak langsung aku juga belajar membiasakan untuk bilingual. Yang aku suka dari rubrik fashion karena selain membahas hal terkini seputar fashion, ada juga bahasan tentang fashion yang sesuai dengan bentuk tubuh, makeover sesuai bentuk muka. Ada rubrik kreasi DIY, yang biasanya bakal kulipat sebagai penanda atau kubikin jadi scrapbook khusus DIY yang walaupun pada akhirnya nda ku apa - apakan karena sejatinya aku adalah imposter sejati. Jadi dari remaja udah diajarin untuk dressed up properly sesuai budget dan kondisi masing – masing. Dressed up to express, not to impress. Di kolom khusus tulisan jurnalis atau kolumnis serasa diajak untuk deep thoughts tentang suatu hal, kadang aku kayak diajak mikir dan hasilnya malah dapat perspektif dan insights baru. Ketika majalahnya udah lama dan berumur tahunan, biasanya kubikin majalah dinding untuk hiasan di kelas atau kolase di binder dan bahan scrapbook.
Suatu hari pas lagi scrapbooking, aku dapat ide untuk bikin mading online yang isinya semua tulisanku dan hal – hal kesukaanku yang bisa ku post disana, sama seperti mading. Pas itu aku lagi senang – senangnya utak atik sosmed facebook, hias Friendster, dll, lebih ke set fitur dan tampilan sebenarnya. Seru aja bisa nemu media yang bisa ku atur sesuka hati, isi medianya rekomendasi film, musik, tulisan, atau hal apapun yang menurutku menarik untuk ku publish. Ada banyak fase berjalan sebelum akhirnya aku tau apa yang sebenarnya ku mau : aku tetap pengen punya platform atau media personal yang modelnya kayak mading (majalah dinding), bisa kuisi tulisan, gambar, video, suara, dan hal – hal lainnya. Tumblr itu semacam perwakilan dari diriku sendiri yang bebas, tidak terikat, cuek, straightforward, random dan serius tapi gak serius – serius amat.
Tumblr media
0 notes
kirschtarte · 10 years
Quote
I know what I want, I have a goal, an opinion, I have a religion and love. Let me be myself and then I am satisfied. I know that I’m a woman, a woman with inward strength and plenty of courage.
Anne Frank
0 notes
kirschtarte · 10 years
Text
My favorite : 
People who have a religion should be glad, for not everyone has the gift of believing in heavenly things. You don't necessarily even have to be afraid of punishment after death; purgatory, hell, and heaven are things that a lot of people can't accept, but still a religion, it doesn't matter which, keeps a person on the right path. It isn't the fear of God but the upholding of one's own honor and conscience. How noble and good everyone could be if, every evening before falling asleep, they were to recall to their minds the events of the while day and consider exactly what has been good and bad. Then, without realizing it you try to improve yourself at the start of each new day; of course, you achieve quite a lot in the course of time. Anyone can do this, it costs nothing and is certainly very helpful. Whoever doesn't know it must learn and find by experience that: "A quiet conscience mades one strong!” 
July 6, 1944
Anne Frank, The Diary of a Young Girl
0 notes