komoloo
komoloo
Komoloo
95 posts
It has been a long time
Don't wanna be here? Send us removal request.
komoloo · 8 days ago
Text
Hiruk pikuk yang ramai. Beberapa pasang kekasih atau beberapa orang duduk bergerombol.
Disebelah kiri duduk sendiri di meja yang luas. Menatap laptopnya, tanpa henti dan tanpa berpindah dari bangkunya dari pukul 7 sampai jam 11 malam.
Waktu itu, lelaki yang sedang berbincang dengan teman-temannya atau mungkin kakak-kakak nya, karena dia yang termuda dari mereka. Sesekali melirik ke arah kiri. Menatap berulang kali, melihat perempuan yang duduk sendiri di meja panjang.
Sesekali ada temannya yang nyeletuk, "berani tidak siapa yang bisa dapat nomernya, yang kalah bayar makanannya". Cuman bisa menolak taruhan temannya. Ada salah satu teman lelaki ini ingin foto bareng. Dia kesusahan untuk foto selfie. Terbesit untuk menyapa perempuan di sebelah kiri dan meminta tolong dia untuk memfotokannya. Tapi itu cuman sekilas, pikiran itu pun langsung menghilang.
Dalam perjalanan pulang. Dibalik setir kemudi, dia mulai memproses ulang. Ternyata lelaki itu masih terbanyang perempuan yang oernah bersamanya dulu.
0 notes
komoloo · 11 days ago
Text
Agama menurutku adalah hal gaib. Ada tidaknya tergantung pikiran pribadi masing-masing. Banyak hal tidak bisa dijawab secara langsung. Butuh waktu untuk menjawab hal tersebut. Untuk mencerna jawaban itu pun memerlukan waktu.
Ada berbagi cerita pengalaman diri mereka tentang agama. Percaya atau menyangkal, itu hak setiap orang. Namun itu hanya sebatas cerita dari orang, manusia yang bukan tuhan. Kitab adalah pedoman dasar kita hidup, yang isinya disampaikan atau ditulis oleh tuhan.
Terlalu banyak yang mengartikan sebuah kitab menjadi beberapa versi. Benar atau salah, hanya tuhan yang mengetahui.
Alangkah baiknya diam, jika memang berbeda. Dan percaya akan semua yang ada di kitab. Jangan mengharapkan timbal balik akan itu, cukup lakukan atau diam.
0 notes
komoloo · 11 days ago
Text
Menulis adalah dua kegiatan di satu waktu. Menyampaikan kata yang akan disampaikan. Menyusun kata-kata yang enak untuk dibaca orang lain pada waktu bersaman. Menurutku seperti itu, multitasking otak kiri dan kanan digerakan secara bersamaan.
0 notes
komoloo · 27 days ago
Text
Mengingat belum tentu menginginkannya.
Apa perasaan ini? Kenapa selalu berandai andai dengan nya? Atau itu hanya suka cita ingin menang? Apakah ini namanya rindu? Apakah ini perasaan cinta? Kenapa berbeda dengan rasa cinta yang dulu?
Di dalam kereta yang melaju dengan cepat, mengejar keterlambatannya. Bising kereta menemani lagu yang berdesing di telinganya.
0 notes
komoloo · 1 month ago
Text
Berpikir seadanya kadang lebih menyenangkan. Menikmati sebuah bacaan, hanya sekedar membaca tanpa mendalami.
Dari sebuah tulisan kita tidak tahu itu benar atau tidak. Hanya ada huruf yg kita lihat. Perihal benar atau tidaknya, perasaan kita yang membibingnya ke sana. Benar atau salahnya sebuah tulisan. Hanya bisa dinilai oleh siapa yang membacanya.
Terkadang lucu, seseorang tidak menyukai hal romatis. Sekarang menikmati bacaan romantis. Atau pernah menjadi bucin yang mendadak romantis.
0 notes
komoloo · 1 month ago
Text
Beribadah seadanya atau gaspool? Kalimat yang tabu atau mungkin orang tidak berani mengungkapkannya.
Sudah beribadah semaksimal mungkin. Tapi merasa doa kita tidak terkabul. Melihat orang yg selalu bersikap buruk, tapi selalu bergelimang harta. Dua sisi yang menurutku sumbernya sama. Pikiran dari orang tersebut yang menggiring 2 pemikiran itu.
Tidak salahnya mencari pahala berlebih. Tapi ingat, hanya tuhan yang menilai. Beribadahlah senyaman kita, asal tidak menyalahi dasar agama. Apapun yang terlalu dipaksakan, akan selalu berbanding terbalik.
0 notes
komoloo · 2 months ago
Text
Tidak ingin rasanya men judge sesuatu dari sampulnya. Tapi tuhan selalu menunjukan itu hal yang wajar. Seakan kita dipaksa mempercayainya atau kita diberikan apa yang kita minta, " Sabar untuk tidak men judge dari sampunya".
Waktu itu perut emang sedang tidak enak. Tenggorokan terasa pahit. Ingin mencoba buang air besar dan muntah, mungkin badan akan terasa enak.
Fasilitas yg terdekat, masjid samping stasiun. Permisi dengan dua bapak takmir masjid "permisi pak boleh izin menggunakan wc ?". Kedua bapak takmir membolehlahkan tapi untuk segera menuntaskan karena masjid mau di tutup dan akan di pel.
Melangkah memutar menuju tempat wudhu laki2. Ada seorang bapak sedang mengepel teras bagian depan. "Permisi pak, boleh numpang menggunakan wc sebentar?", ujar saya ke bapak tersebut. Bapak tersebut menjawab, " Janc*k, seenak nya mau pake wc, gak liat mau di pel?". Saat itu aku masih bisa memahami mungkin pekerjaan bapak itu berat. "Maaf pak", saya beranjak pergi menuju pintu gerbang masjid. Tapi si bapak tak berhenti hentinya berkata kasar seakan saya telah maling barang beliau. Tapi bapak-bapak takmir menghentikan saya, " Kok gak jadi mas?". "Gak apa pak", ujar saya. Tapi bapak-bapak tersebut menghentikan saya, "Gak apa-apa mas pakai aja mas pakai aja toiletnya, pakai aja toilet perempuanya, tapi segera ya mas, masjidnya mau di kunci dan di pel". "Terimakasih pak, maaf sudah merepotkan bapak-bapak" ujar saya ke bapak-bapak takmir masjid. Karena tidak enak untuk menolak kebaikan bapak-bapak takmir masjid, saya memutuskan beranjak ke toilet perempuan, untuk sekedar muntah, meredakan tenggorokan yang terasa tidak enak.
Badan sudah berasa mendingan. Duduk santai di dalam kereta, sejenak berpikir dan menenangkan pikiran. Ada apa dengan bapak tadi, pakai kaos tanpa lengan, rambut gondrong, mengemakan celana pendek jins sobek-sobek, dan merokok. Kalo memang setidaknya saya mengganggu pekerjaan bapak. Saya minggir, tapi kenapa bapak menghujat saya terus ketika saya beranjak pergi. Rokok yg bapak hisap bukannya sama aja percuma jika abunya jatuh ke lantai. Parahnya lagi, lantai yg bapak pel itu basah sekali sampai berasa hbs kebanjiran ketika menyentuh kaki, bahkan dengan melihat pun bisa tahu cara ngepel bapak asal. Kalo capek sama kerjaan, mending pendam dulu. Kerja di masid tapi ucapannya kek preman mabok. Udah tanya baik-baik, palah menghujat.
0 notes
komoloo · 2 months ago
Text
Sudah lama tidak menulis waktu dini hari. Banyak pikiran yang masuk tak terkendali. Dzikir pun jadi berasa malas.
Ada kalimat dalam sebuah lagu. "Sandiwarakah bahagiamu", sebuah frasa yg klise. Tapi intinya seberapa logika kita berpikir. Menyerah akan ketidakpastian atau terbutakan akan angan-angan akan ketidakpastian itu.
Hal yang mudah sebagai contoh. Hubungan tentang cinta. Ada peribahasa tentang " Cinta itu buta", kejadian sering terjadi. Salahsatu pihak akan terbutakan akan semua tindakannya. Atau mungkin ketidak pekaan yang berharap akan kepastian.
Mengejar hati seseorang yang masih menyimpan nama seseorang. Hanya akan menyakitkan kedua belah pihak. Pihak dikejar, akan terus memaksakan emosinya. Pihak pengejar akan terbutakan akan emosimu. Ekspresi atau mimik wajah seseorang tidak bisa menutupi keseluruhan emosi orang tersebut.
Agak kejam rasanya setelah pernah menjadi pengejar. Melakukan tindakan dikejar, untuk memahami perasaan manusia.
Tidak akan ada akhir kebahagiaan dalam kedua pihak. Terimakasih dan maaf sekarang mungkin akan jadi klise jika aku ucapkan saat ini. Karena kejadian itu sudah berlalu.
Jika mungkin aku berucap, aku berkeinginan mengucapkan terimakasih atau meminta maaf atas tindakan yang aku jalani saat itu. Terimakasih dan maaf, dua kata yang bagiku sangat sakral. Jika memang ingin disampaikan. Pikirkan terlebih dahulu, apakah itu memang ditujukan untuk mereka atau hanya memuaskan hasratmu saat itu. Karena kejadian akan masa lalu, mungkin adalah kenangan yang berat bagi orang itu.
Jadi jika masih terbebani akan perasaan pribadi. Selesaikan terlebih dahulu. Sebelum menyentuh orang lain.
0 notes
komoloo · 2 months ago
Text
Bulan ramadhan sungguh indah. Selalu ada cara untuk mencari pahala. Sekedar duduk dimasjid dari ashar sampai tengah malam, sudah membawa kesejukan. Akan selalu ada orang yang mengaji. Suasana sekarang sudah berbeda.
0 notes
komoloo · 2 months ago
Text
Manusia jika berhungan dengan dunia. Tidak ada yang namanya baik.
Aku teringat akan beberapa fase yang diceritakan teman atau mungkin disebut "mantan tanpa status". Ketika dia berusaha menyembuhkan dirinya kala itu. Seorang do**er, menyarankan untuk mengirim pesan ke seseorang yang dulu menyakitinya dengan ucapan terimakasih. Sebuah saran yang menurutku sebuah keegoisan yang dikemas dengan " Positif ".
Tanpa sebab tanpa ada yang membuka pintu. Tau-tau sudah ada yang duduk di ruang tamu. Bercerita seperti saudara kandung yang berkunjung ke rumah. Apa bedanya saran kalian dengan seorang maling? Apalagi jika orang yg meminta saran kalian ada yang memutuskan hubungan tanpa ada pembahasan saat itu. Seketika orng yg meminta saran ke kalian muncul kembali di rumah kalian? Apakah kalian menyepelekan hubungan dimasyarakat? Menganggap diri kalian paling hebat, sudah mempelajari berbagai hal dan mendapatkan gelar tersebut. Atau mungkin karena kalian merasa sudah cukup berat dengan tugas kalian. Cukup menyikapi apa yang diceritakan pas**n yang datang ke kalian. Tanpa memikirkan apa cerita yang dicerita kan pasien lengkap atau tidak. Atau berpikir apakah ada beberapa kemungkinan jalur saran lain yg kalian saran kan?
Ada cara untuk sembuh, tanpa harus merepotkan orang lain.
0 notes
komoloo · 5 months ago
Text
Duduk di serambi masjid. Sejuk tenang, sesekali angin meniup menyegarkan badan. Terbenam dalam pemikiran-pemikiran "seandainya". Seakan ingin lari secepatnya. Apapun itu aku akan selalu di depan, entah menang atau kalah, aku harus di depan.
Kalau tidak busa menahan. Setidaknya di rumahnya akan muncul harapan.
0 notes
komoloo · 5 months ago
Text
Fanatik
Jika berhubungan dengan komunitas ini. Aku lebih baik menghindar. Entah karena solidaritas atau karena kesamaan konsep sepaham. Aku tidak cocok untuk terikat akan satu hal.
Yang aku temui, mereka tergabung karena emosi yang sama. Emosi itu selalu berlebihan. Tidak ada konsep keseimbangan. Yang mengarahkan mereka untuk condong ke satu sisi.
Berbeda dengan pemikiran orang yang mengejar kesempurnaan atau orang dengan pola judgment. Tidak ada celah untuk kompromi diantara mereka. Terkurung dalam lingkup sangkar yang mereka buat sendiri.
#ambis #ego #morning
0 notes
komoloo · 5 months ago
Text
Keknya udah terlalu lama membahas tentang orang lain. Baik atau buruk tentang mereka, lebih baik removed pemikiran itu setiap malam. Dan memulai hari dari tombol start kembali.
Kita tidak akan selalu bisa membalas kebaikan seseorang saat itu atau mungkin tidak ada kesempatan sama sekali. Dalam hal benci atau dendam, kita pun tidak bisa membalas mereka secara terang terangan. Entah itu keuntungan atau kerugian yang akan kita dapatkan.
Semua hal hanya tuhan yang maha mengetahui. Tuhan sendiri yg melukiskan jalannya takdir. Jadi baik atau buruknya seseorang lbh baik pasrahkan segala hal terhadap tuhan. Semua perihal perhitungan tuhan yang jauh lebih tau dari kita.
Cukup jalan kedepan dengan rutinitas yang membosankan. Bertemu malam, titik akhir dan melepas segala macam energi. Memulai kembali esok harinya.
Semoga tulisan ini membantu mu. Dan maafkan atas sikap ku dulu.
#semoga
0 notes
komoloo · 10 months ago
Text
Menulis kembali
Sudah lama aku berhenti menulis. Karena menulis mengingatku dengan kalian-kalian yang sudah terlewatkan. Menghilang dan pergi, seakan berharap sewindu seperti dilagu-lagu dengan indah berjalan.
Tapi kenapa kalian mengganggu ketenanganku, separuh dari sewindu pun belum terjadi. Kenapa kalian muncul kembali. Jika kalian begitu semangat ketika pergi, maka pergilah. Sepertinya dulu aku pernah bilang begitu ke kalian, kenapa kalian suka datamg tiba dengan kecanggungan yg ingin menuntaskan hati kalian.
Capek rasanya menyerap tanpa sadar energi yang kalian pancarkan. Mungkin jika saat ini hujan, air mata ini mungkin akan mengalir begitu derasnya. Jika kalian datang kembali berbicara lah langsung tanpa ada rangkaian kata yang tersusun rapi seakaan seorang jendral akan berperang. Katakan langsung di awal, apa yang ingin kalian sampaiakan. Aku capek menyerap dan bertahan dengan sikap basa basi sebagai manusia. Aku mohon untuk kalian, jika ada yang membaca ini saat ini. "Berbicaralah langsung apa yang ingin kamu katakan atau ungkapkan, apapun itu. " Aku terima dengarkan semua, karena kita adalah masalalu yg pernah dekat. Aku mohon jgn ada siasat, sampai kan langsng.
Terimakasih
0 notes
komoloo · 1 year ago
Text
Kenangan dan Hujan
Suasana yg begitu tenang, namun hujan tak syahdu seperti yang dikatan oleh para pujangga. Hujan begitu derasnya turun diiringi dengan angin. Denting suara air jatuh mengenai semua benda dan suara angin yg bergesekan dengan benda, menciptakan suara yang menurutku abstrak.
Dari kebosanan itu, memutar playlist jkt48. Suasana hati mengikuti ritme suara musik. Lagu satu persatu berjalan mengalir, lagu ponytail shu pun diputar. Lagu yg bisa dibilang lagu kesukaan ku dulu.
Lagu yang menurutku penuh dengan romansa. Melihat orang yang kamu suka dari kursi belakang. Menikmati hal-hal apa yang akan dia lakukan di mejanya. Tidak ada sedikit kebosanan, bahkan pemandangan lapangan dari jendela kelas pun sudah tidak menarik.
Mungkin, bukan mungkin lagi tapi pasti aku saat itu tidak sadar perasaan itu. Menyukai semua hal dengan bau - bau romance. Pernah jatuh cinta dengan kakak tingkat beda agama. Namun yang ada cuman kesombongan yang muncul saat itu. Setiap bertemu dengannya cuman ada pertarungan dan perdebatan.
Duduk di bangku sebelah, mengikat rambut panjangnya. Pose yg membuatku terdiam sesaat di bangku sebelahnya. Mungkin jika diriku saat ini kembali ke waktu itu, aku akan bilang ke kakak, bahwa kakak cantik. Bukan meledekinya dengan kesombongan untuk menutupi rasa suka yang kumiliki.
Kejadian pun terulang, sepertinya sihir mulai bekerja kembali. Mungkin sudah berulang kali aku melihat dia mengikat rambut panjangnya ketika dia mau mengenakan mukena atau kerudung. Namun, suasana saat liburan dipantai memberikan damage yang begitu besar.
Dari luar mushola, aku menungu dia selesai sholat. Aku melihat dia sedang mengikat rambutnya di samping lemari. Ya, dia sangat cantik saat itu.
0 notes
komoloo · 2 years ago
Text
Terlalu rumit untuk memikirkan perasaan orang lain. Hidup hanya memilik 2 jalur, merugikan diri sendiri atau merugikan orang lain. Pasti akan ada yang beranggapan "kita bisa untung tanpa merugikan yang lain". Tidak, menurut banyaknya filisofi, ada yang dinamakan hukum sebab akibat. Dan hukum kebanyakan menganut sistem keseimbangan. Keseimbangan, bukan selalu tentang keadilan.
0 notes
komoloo · 2 years ago
Text
Terasa begitu sulit atau mungkin memang ini sulit. Hal yang membuat bodoh, bukan karena tindakan curang. Tapi karena tidak dapat menggunakan kecurangan tersebut karena tidak lengkapnya informasi.
Seperti halnya, lebih baik tidak mengetahui tentang sesuatu daripada mengetahui sebagian.
Rumit sungguh rumit, bagaimana jika tindakan kecurangan tersebut merupakan hal yang dianggap suatu keberuntungan yang diberikan tuhan. Tapi mereka tidak tau, kita seperti penonton layar bioskop. Kita cuman menatap layar dan membiarkan hal itu terjadi, dari hal yg kita suka atau tidak suka dari film tersebut. Pilihannya keluar saat film selesai drngan menahan sensasi atau keluar seketika.
Hal yang jauh lebih rumit, bayarannya. Semua yang ada di muka bumi, berlaku hukum sebab akibat. Dari hal tersebut, mereka tidak mengerti bayaran yang ditanggung. Walaupun hanya sebatas menonton saja.
3 notes · View notes