"Rasa yang tak pernah berkata sama dengan logika" Milik seorang pria bernama Gilang Ramadhan
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Selamat jalan
27 tahun. genap usia aku menghirup nafas di dunia tidak ada lagi Ibu yang melahirkanku tidak ada lagi ayah yang membimbingku tidak ada lagi kamu yang berjanji padaku tidak ada lagi kamu sebagai tempat penuhi janjiku Aku hanya pesisir yang ditinggal deburan, Dijamah lalu pergi tanpa kabar, Dirayu tanpa tahu kapan sadar. Tidak akan pernah ada waktu yang tepat untuk bersiap. begitupun kita. sudah berlalu jalan panjang dibelakang. Baik itu gersang atau susuri hutan menyenangkan. Sudah waktunya. kini, kamu sudah hidup dengan pilihanmu berbagi dipan. Aku pun harus begitu. Aku tidak mendendam, Aku tidak marah, Aku tidak lagi kecewa atau berisak air mata. Meskipun kalimatmu ketika terakhir kita berbicara "kamu memaafkanku", aku tetap harus mengatakannya. Aku minta maaf atas segala kesalahanku. atas isak tangis akibat sikap dan perbuatanku, atas rasa sakit yang belum tentu sanggup aku bayangkan. Juga, Aku berterimakasih atas semua cerita kita beberapa tahun lalu. Semua cerita menyenangkan yang belum tentu aku dapatkan,lagi. Semua usahamu padaku. sudah saatnya aku membuka buku baru. Sama seperti dulu sebelum mengenalmu, bedanya, kali ini aku tidak akan menulis apapun di sampulnya. Aku titipkan doaku pada malaikat, agar hidupmu bahagia tanpa duka, lagi. Sedang aku, aku akan belajar berserah pada kehendak Sang Pemilik Semuanya. aku tidak akan menulis lagi disini, karena tidak ada lagi cerita yang bersautan didalam sini. aku tidak akan sering berkunjung kesini, karena hampir semua isakku ada disini, dan aku tak mau mengingatnya lagi. Kamu sudah lama berlalu, dan aku masih saja menunggumu di persimpangan itu. kini, aku berani angkat bibirku dan ucapkan selamat jalan padamu, seraya berkata "itu jalanmu, pilihanmu, aku langkahkan kakiku melewati jalan sebelahnya" Kali ini kita berpisah di persimpangan. Selamat jalan Arimbi Ramadhiani.
0 notes
Photo

seperti senja, sebagai penanda hari akan berlalu. begitu pula kabar itu, seperti penanda selamanya akan ditinggalkanmu. tak ada hak ku untuk sedih, kecewa atau marah. hanya ketidaksiapan yang menutupi segala hikmah. terima kasih atas arah yang kamu tunjukan. terima kasih untuk pelajaran yang kamu berikan. terima kasih untuk sebuah perjalanan yang kamu janjikan. terima kasih banyak. terlalu sombong jika aku mengucap dini hari nanti aku akan pergi. tapi, semua usahaku sudah selesai sampai disini, usaha yang aku banggakan tapi tak bernilai untuk Allah. aku biarkan kamu berlalu. Kali ini, tak ada sedikitpun niatku mencegahmu. semoga hidupmu bahagia dengan RahmatNya. Selamat meneruskan perjalanan, kita berpisah di persimpangan
0 notes
Photo

Semoga Mama sama Papa bangga Maaf lulusnya ga pas Mama sama Papa masih ada. Kalo dulu pas wisuda TK masih belum ngerti apa-apa, tapi sekarang beda. Ada rasa sedih yang ga bisa diceritain secara rinci waktu nerima ijazah ini. Ga ada orang tua yang disalami ketika selesai prosesi ini. Maafin ya Ma, Pa. Alhamdulillah sekarang udah resmi sarjana Semoga kedepannya jadi bekal yang berguna
0 notes
Photo

Keringat yang menjadi sebuah tambahan 2 huruf di belakang nama. Sulit rasanya berbagi waktu antara kerja dan kuliah saat itu, tidak jarang juga saya membolos karena pekerjaan kantor, tapi saya tidak bisa, bahkan tidak boleh mengeluh, Karena pekerjaan itu yang akhirnya bisa memberi saya kesempatan berkuliah. Hari ini, setelah harusnya 2 tahun lalu ikut wisuda karena berkorban (untuk sesuatu yang dicintai tapi mengkhianati) akhirnya terlaksana. Perasaan senang karena telah telah resmi menjadi sarjana Perasaan haru karena hasil keringat yang akhirnya terlihat Perasaan sedih karena wisuda tanpa orang tua Semua bercampur, tanpa pembatas. Tapi, saya berusaha bersyukur. Mensyukuri apa yang Allah beri. Mensyukuri semua proses yang saya jalani Dan pada akhirnya saya berkata pada diri sendiri. "Gapapa telat yang penting tamat, ini buah keringat yang dulu tak terlihat"
0 notes
Text
Selama tiga tahun ini, perasaan saya terhadap Nona tidak pernah hilang, masih sama. Degup jantung masih selalu berpacu lebih kencang setiap mendengar nama Nona disebut, melihat foto Nona, membaca tulisan Nona. Maaf Nona 3 tahun lalu saya berjanji menemui kaka nona. Tapi tidak terlaksana karena beberapa pertimbangan, saya berhenti bekerja dan saya pun tidak mau membuat Nona atau keluarga Nona khawatir akan kehidupan Nona ketika bersama saya nantinya. Lalu akhirnya ketika saya bisa berfikir dengan benar, saya putuskan untuk menyelesaikan kuliah saya yang terbengkalai, mencari pekerjaan baru, setelah itu saya menemui keluarga Nona. Bukan tidak ingin berusaha, hanya saja kondisi itu yang membuat saya menunda niat baik saya. Sekarang saya sudah menyelesaikan pendidikan saya, pekerjaan pun sudah saya dapatkan, sekarang saya berniat meminta Nona untuk menjadi istri saya di masa depan. Mungkin akan butuh waktu, karena saya butuh waktu menabung. Tapi saya berani berjanji mengusahakan yang terbaik untuk Nona nantinya. Oya, Nona ingat ketika dulu saya bilang saya bernazar pada Allah untuk menikahi Nona ? Ternyata itu bukan nazar,ternyata itu adalah sebuah bentuk janji, Nona. Bukan Nazar. 3 tahun ini saya jalani sendiri pun bukan karena janji itu, tapi saya betul-betul mencintai Nona dan ingin Nona menjadi istri saya. 3 tahun ini juga saya memperbaiki diri saya, walaupun belum sempurna, setidaknya saya berusaha berubah. Demi kebaikan saya sendiri, demi orang di sekitar saya, dan demi Nona juga nantinya. 1 tahun belakangan, saya berusaha memperbaiki niat saya Nona, mencari letak kesalahan saya. Sejak 7 tahun yang lalu Nona, ada satu doa yang masih sama yang saya ucapkan di setiap solat saya. Saya meminta pada Allah agar Nona menjadi jodoh saya, meski kalimatnya tidak selalu sama. Tapi itu yang selalu saya pinta pada yang Maha Kuasa. Maaf jika saya lancang, maaf jika saya terkesan memaksa, entah kenapa Nona tidak pernah hilang dalam ingatan, bayangan Nona tidak pernah hilang dari pandangan, segala sesuatu yang berhubungan dengan Nona seakan tanpa lelah selalu bermunculan. Entah apapun itu, selalu saja membuat saya mengingat Nona. Mungkin ini namanya cinta Nona. Mungkin, karena saya belum pernah seperti ini sebelumnya. Hanya Nona, wanita yang berhubungan dengan saya yang menginjak rumah saya. Hanya Nona, wanita yang bertemu Ayah dan Ibu saya. Asal Nona tahu, jauh sebelum saya bertemu Nona, bahkan sebelum saya berjanji pada yang Maha Kuasa, saya sudah bertekad dan berjanji pada diri saya sendiri : "hanya ada satu wanita yang akan saya ajak menemui Ayah dan Ibu saya, ketika saya menemukan wanita itu, saya akan memperistri dia" Ternyata Nona lah wanita itu, satu-satunya wanita yang menemui Ayah dan Ibu saya ketika mereka masih hidup di dunia. Karena Nona istimewa. Hingga saat ini saya masih Ikhtiar mendapatkan Nona kembali, dengan semua cara yang benar. Hingga saat ini saya masih berusaha tanpa lupa berdo'a pada yang Maha Kuasa untuk menjodohkan saya dengan Nona. Walau terkadang semesta berbicara berbeda saya akan meminta Nona pada Pemilik Semesta. Walau terkadang jalan terjal di depan menantang, saya tidak akan mundur meski peluh dan darah bercucuran. Karena Nona istimewa Karena hanya pada Nona saya benar-benar merasakan cinta.
0 notes
Text
Permintaan
Kurang lebih 10 tahun saya kenal nona. Saya menyukai nona dari semenjak kita sama-sama masih kelas 1 SMA. Organisasi paskibra yang mempertemukan kita mungkin kini sudah berganti nama, tapi saya ingat semua momen yang saya alami ketika bersama nona. Saya tipe orang yang cukup peka dengan perubahan sikap seseorang terhadap saya, khususnya wanita, saya tahu Nona, waktu itu nona menyukai saya, saya pun sama. Hanya saja, jujur saja saya pemalu dan saya masih terlalu malu kala itu. Hingga akhirnya saya jalani hidup saya. Menjalani hubungan dengan orang lain tanpa melupakan nona. Baru mendekati lulus SMA saya berani menyatakan perasaan saya pada Nona. Hasilnya Nona sudah kubur perasaan itu jauh-jauh. Saya pun mundur teratur, kembali manjalani dengan wanita lain, sekali lagi, tidak melupakan Nona. Kembali setelah lulus kita bertemu, saling bertukar pesan hingga akhirnya perasaan itu kembali menguat. Saya rasa, Nona pun merasakan rasa yang sama kala itu. Hingga akhirnya, kita bersama, menjalani hari demi hari bersama, walaupun dalam kenyataannya jarak yang jauh memisahkan. Tapi komunikasi tetap berjalan seakan kita saling berhadapan, walaupun kadang rindu sulit ditahan tapi itu tak menjadi halangan. Tapi, dalam perjalanan, tidak selalu jalan mulus ditemui, terkadang kerikil atau lubang juga kita hadapi. Begitupun kita, cobaan mulai datang perlahan, menghantam terus menerus tanpa terlihat tanda untuk berhenti menerjang. Hingga akhirnya 3 tahun lalu Nona meninggalkan saya, karena kesalahan yang terus menerus saya perbuat, karena cobaan yang begitu kuat. Maaf Nona, saya belum dewasa waktu itu, kesalahan saya terlalu banyak. Saya minta maaf Nona. Saya minta maaf. Saya sadar saya salah, saya sadar dimana salah saya.
0 notes
Text
Aku masih mau menyerahkan hati yang kumiliki satu-satunya. Ambillah. Ini untukmu.
– @cindyjoviand
101 notes
·
View notes
Text
Penting bagiku, untuk mengetahui apakah kamu baik-baik saja di sana. Meski hanya lewat instastory-mu. Meski bukan dari kamu langsung. Karena bagiku, kamu penting.
– @cindyjoviand
349 notes
·
View notes
Photo

Aneh rasanya, kayanya baru kemaren kenal sama dia, mulai deket, hunting tigor, ampe nemenin dia beli tigor, dikibulin pernah, dimarahin sama dinasehatin sering, dikerjain apa lagi. Selama kenal dia, gua mulai kenal juga sifat sama pribadi dia kaya gimana,walaupun ga setengah umur gua kenal dia, gua berani ngerangkum kesan gua jadi satu kalimat : "Dia bener-bener orang baik" entah berapa ratus kilometer gua jalanin sama dia, entah berapa kali touring sama dia, rasanya ga pernah cukup, rasanya pengen touring bareng lagi. Tapi, Allah punya kehendak lain, Allah memulangkan lu duluan bab, gua ga percaya pas dikabarin lu udah pergi, gua masih ga percaya sampe akhirnya nganterin lu ke pembaringan lu yang terakhir. Rasanya ada lubang kosong yang langsung kerasa, nyesek, dan gua yakin yang lain pun ngerasain perasaan yang sama. Mungkin nanti rasanya ga bakal sama lagi tanpa lu di depan atau di belakang gua pas touring, tapi gua bakal selalu inget lu dan doain lu disana, gua ikhlas bab. InsyaAllah silaturahmi sama keluarga lu dan arum kita jaga, InsyaAllah nanti gua bakal ceritain ke anak lu gimana baiknya lu. Kita pasti kangen sama lu bab, Tenang disana ya bray. Semoga Allah menempatkan lu di tempat terbaikNya. Aamiin.
0 notes
Photo

Rasanya terlalu jauh Saya sudah cukup berani, malu dan takut. Saya berani akui, saya tersesat. Tolong beri arah saya jalan pulang Saya rindu rumah Saya rindu rumah Saya rindu rumah Rasanya sudah terlalu jauh Tolong...
0 notes
Photo

In faith, there is enough light for those who want to believe and enough shadows to blind those who don't. -Blaise Pascal- . . . 📷 @m_billah
1 note
·
View note
Photo

May every sunrise bring you hope May every sunset bring you peace
0 notes