setelah kupikir pikir, banyak juga yang ingin aku ubah dari diriku yang serba negatif ini.
coba kutuliskan awalnya dulu ya. siapa tau, ketika aku melupakan jati diriku yang positif ini, aku bisa kembali bercermin pada ketikanku sendiri.
di usiaku yang ke-20, aku ingin bisa berdamai.
aku tak mau lagi masuk ke lubang hitam itu, karna bagaimanapun juga penyesalan di akhir itu yang merusakku menjadi batu.
aku ingin, merawat aset dan bukan lagi sebagai angan. makan sehat, minuman gula dikurangi, olahraga, minum air putih lebih sering. dan tersenyum lebih lama :)
aku ingin, tidak lagi berada pada zona nyamanku. aku ingin bisa mengalahkan ketakutan atas cemooh dari diri sendiri. aku tak mau terlihat lemah lagi.
aku ingin berjuang dari awal. aku tak ingin tertinggal.
aku tak ingin waktuku tersita untuk hal yang tidak penting.
sebenarnya, sudah terlalu banyak sesak yang kutahan untuk tetap pada tempatnya, siapa coba yang ingin mempertunjukkan sisi lemahnya di depan orang lain?
diantara sisi lemah itu, kebiasaanku untuk selalu memfikirkan kemungkinan terburuk, sudah ada sejak awal menjadi mahasiswa baru.
yang kufikir, mungkin masa sulitku di kuliah ini karena aku diberi kesempatan masuk FK segampang membalikkan jari, padahal benar benar banyak temanku yang lebih layak. jadi yaa, inilah waktunya aku menerima sakitnya.
hei, aku tidak merendah. tapi ini nyata.
aku tidak cerdas, rajin pun tidak. nilaiku biasa saja, bahkan jeblok. alim? kamu kira aku sealim itu? ada perasaan lega bahwa kalian tidak tahu asliku seperti apa, pasti kalian menjauh karena jijik. lega...sekaligus kesal. kalian semua salah, tau? aku ini hina.
dan dengan takdir Nya, aku bisa mudah masuk FK. impian hampir 2/3 orang gak sih?
dulu, pertama kali nilaiku jeblok, aku tidak menangis. karena toh aku sudah biasa begitu.
yang membuatku sedih, semakin waktu berlalu, ada saat dimana...entah bagaimana, aku tidak merasakan tempatku disini.
ketika satu persatu kalian mulai mengerti, dan bisa menyampaikan apa yang disampaikan...aku iri.
lantas aku mau jadi apa?
rasanya kabut abu itu berputar putar, mempertanyakan.
teriakan negatif di otakku selalu aku tempis, meski terkadang menyisakan jelaga di kerongkongan, mendesak keluar.
lalu ekspektasi menjadi lebih menakutkan.
apa rasa pesimis ini begitu tinggi, atau memang kemampuanku yang hanya bisa sebatas ini?
seringku diam. hanya tersenyum lirih mendengar kalian mengcomplain tentang nilai yang masih aman namun belum puas.
terlalu banyak suara di kepala. yang satu ingin marah berteriak :
"HEY BERSYUKUR DONG!"
namun yang satunya menahan, memahami posisi kalian yang berjuang. lalu ia malah berteriak pada diriku sendiri :
"DASAR BEGO"
"KAMU GAK PANTES DISINI"
dan lambat laun suara itu bertambah, dan aku selalu sangat berusaha untuk meredamnya. jika saja ada yang memperhatikan, gelengan kepalaku yang spontan itu, ya, aku sedang mengusir semua suara jahat itu.
tapi ya, siapa peduli?
toh kita sebagai manusia juga pada akhirnya mengatasi diri masing masing kan?
aku paham. itulah mengapa aku tak cerita.
toh aku cerita atau tidak, takkan ada bedanya kan?
jika aku gagal, aku ingin, sangat ingin,
tidak melihat tatapan kasihan itu. sekali saja.
tolong, tak usah menghibur dengan kata kata manis.
semua itu hanya menimbulkan suara suara gelap itu rakus untuk berkata lebih lantang.
biarkan aku sendiri. sampai tiba saatnya aku bisa tersenyum lagi.
2019 is about to end. 2/3. and i'm doing worst by bring that dark side of me on surface.
toninght, out of nowhere, i'm kinda really want to be better, for real.
Allah. it's been long long time since i'm crying for help. how stoned my heart was. i can't even crying back then, my heart bump too fast, i feel exhausted. know i know why,
Allah surely knocked my door life.
and i notice it, finally.
Please koy, stop making your life worst by staying the negativity arounds.
just staph already okay? it's not healthy both on physical and emotional.
please change.
one step slow, but with pride.
please koy, let spend this last piece 1/3 of 2019 with positive vibes only.