Tumgik
laksmitazd · 3 years
Text
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Keberkahan hadir,kala syukur kita pada Nya semakin besar. Atas apapun yang telah Allah takdirkan untukmu,semoga sagala nikmat mampu mendekatkan hatimu pada Nya
Terkadang,ada pertemuan tak terduga yang berakhir pada ukhuwah yang saling menguatkan,yang menghadirkan banyak makna dalam kehidupan. Sadarilah,Rabbmu begitu mencintaimu
Jangan tinggalkan Nya, mari semakin mendekat pada Nya
Kejutan-kejutan Nya memang selalu mengesankan. Coba rasakan,maknai benar-benar,gunakan hatimu,sertakan selalu Rabbmu dalam segala urusan.
Jika kau rasakan sebuah duka,.sejatinnya bukanlah itu maksudnya. Bukankah seorang yang menyayangi tak kan ingin seorang yang disayanginya itu bersedih??
Begitulah Rabbmu,atas segala Takdir terbaik yang telah Ia tetapkan untuk setiap hamba
Bahwa sejatinnya,setiap apa yang sedang kau hadapi kini,ataupun yang akan terjadi padamu,. Nikmati saja,bersama segala kepercayaanmu pada Rabbmu
Karena Atas segala yang menghampirimu,baik atau buruk menurutmu,itulah yang Terbaik dari Nya yang begitu mencintaimu
Ya Rabb..,jangan tinggalkan kami
Ya Rabb..,bimbing kami
46 notes · View notes
laksmitazd · 3 years
Text
sesungguhnya, yang benar-benar aku inginkan darimu adalah ketulusanmu menerima apa saja yang kukatakan padamu
dengan berbisik, dengan gemetar, dengan ragu-ragu, dengan penuh keyakinan
tentang kita yang sebentar dekat sebentar jauh sejenak tenang sejenak riuh yang kupahami tapi tak kau pahami yang kau pahami tapi tak ku pahami 🤍
0 notes
laksmitazd · 3 years
Text
Makhluk Penuh Kepastian
Perempuan makhluk yang penuh kepastian. Tidak memiliki kepastian, jangan coba-coba mendekatinya.
Dalam satu waktu, kepastian dapat membuat mereka begitu bahagia seketika, seolah dalam sedetik bunga sedang mekar dalam kepala mereka. Di lain waktu, kepastian mampu membuat mereka menangis sepanjang hari, menahan pedih yang tak terbilang perihnya.
Perempuan selalu menginginkan kepastian. Meski diberitahukan kepadanya hari ini. Esok, lusa, dan seterusnya ia akan tetap menanyakannya lagi dan lagi. Menanyakan kabar kepastian itu, sedang di mana ia berada, dan apakah ia sedang baik-baik saja. Jika tidak memiliki kepastian dalam genggamanmu, jangan coba-coba mendekatinya.
Ajaibnya, tidak sedikit perempuan yang terjebak dalam hubungan pacaran. Bukankah pacaran adalah bentuk penggantungan dalam sebuah hubungan? Jangan salahkan jika nantinya berakhir pada air mata.
Tidak memiliki kepastian, jangan coba-coba mendekatinya. Apalagi membuatnya menunggu. Jangan sampai kecewa jika pada akhirnya ia lebih memilih mereka yang memiliki kepastian.
Karena perempuan, selamanya makhluk yang penuh dengan kepastian.
Bogor, 20 Juni 2016 | Seto Wibowo
235 notes · View notes
laksmitazd · 3 years
Text
16 Juli 2016
Tumblr media
Dan aku jatuh cinta pada upayamu.
(KG)
1 April 2016.
Aku masih ingat hari itu, hari dimana tanpa ada pembukaan atau basa basi, kau mengutarakan maksudmu.
Tidak masuk akal pula sebenarnya kau berbicara padaku tanpa kata pengantar hari itu; untuk mengambil tanggung jawab ayahku untuk membimbingku. Kamu tidak mempertimbangkan resiko, akan ditolak.
Kau tahu, tak pernah kubayangkan sebelumnya, itu kamu.
Kita bukan teman karib. Kita tak bertukar cerita panjang. Kita juga barangkali tidak saling kenal seutuhnya. Aku yakin, kamu tak mengenalku seutuhnya. Begitu pula aku. 
Ternyata itu kamu.
Seseorang yang berbicara apa adanya, tak membingkainya dengan kalimat indah. Kau utarakan begitu datar, pasti, tanpa kuharus menerka apa maksudmu. Karena kamu seperti itu, lugas.
1 Mei 2016
Aku pernah bermimpi, akan memiliki seseorang yang bisa kudengarkan setiap waktu kata-katanya. Tapi nyatanya, Allah terlalu baik. Ia menghadirkanmu untukku mendengarkan ceracauan ku yang ternyata lebih ekspresif untuk bercerita.
Aku pernah bermimpi akan memiliki seseorang yang kata-katanya bisa aku kutip setiap hari di laman tumblr ku. Tapi nyatanya, Allah terlalu baik. Aku bahkan tak bisa menuliskan dengan sempurna bagaimana kau menghargaiku sebagai perempuan, tanpa perlu memproduksi jutaan kata indah.
Kau harus tahu, darimu aku belajar, bahwa laki-laki yang baik tak pernah membuat perempuan yang ia cintai menunggu. Karena kamu, memilih mengungkapkannya ketika kamu benar-benar siap mempertanggungjawabkan rasa itu.
Kau juga harus tahu, saat kau ketuk pintu rumahku saat itu, aku merasa itu mimpi. Aku tak pernah membayangkan, ada seseorang yang datang ke rumahku bahkan saat aku tak ada di rumah. Dan kamu datang sendiri; dengan yakin meminta seseorang yang tak sempurna ini, untuk menjadi pendampingmu seumur hidup.
Darimu, aku belajar, bahwa keberanian laki-laki itu selalu menghasilkan minimal 50% pertimbangan perempuan, untuk berkata ‘iya’. Kamu, berhasil melunturkan segala keraguanku selama ini, atas laki-laki. Kamu juga yang akhirnya berhasil mematahkan skeptisme pribadiku dalam memandang makhluk bernama laki-laki.
Aku, tidak pernah mengalami trauma atas kisahku. Tapi, aku trauma melihat sekian banyak kisah laki-laki yang bisa seenak hati memberikan harapan dan meninggalkan perempuan begitu saja. Aku trauma melihat seorang laki-laki dengan mudahnya meninggalkan seorang perempuan atas alasan legal bernama ketidaksetujuan dari pihak keluarga.
Aku jarang bisa menghormati laki-laki. Karena bagiku (yang sering kejam ini), menghadapi laki-laki harus menggunakan asas praduga bersalah, sampai akhirnya menemukan bukti bahwa laki-laki itu baik. Aku hanya bisa tertawa mengenang momen itu.
Sampai pada akhirnya, setelah aku berbincang dengan orang tuaku dan guru ngajiku, aku harus begitu tegas saat memberikan respon padamu saat itu, “Kalau memang kamu serius, kita usahakan bersama-sama. Bukan aku saja, atau kamu saja. Dan aku tidak mau, jika ada ketidaksetujuan dari keluarga kita, aku atau kamu menggunakan alasan tersebut untuk menyudahinya. Kalaupun kita ingin menyudahi proses ini, maka itu keputusan dari kita sendiri, yang memang ingin menghentikan perjuangan kita. Tidak perlu berlindung di balik alasan keluarga.”
Aku memang kejam. Harus kuakui hal itu.
Lalu aku yang terus menerus mempertanyakan keseriusanmu, di hari-hari menjelang hari pernikahan kita. Dan kamu, yang dengan persisten dan sabar meyakinkanku, bahwa kamu yakin, dengan segala keputusanmu; tanpa ragu.
Darimu, aku semakin yakin bahwa Allah selalu menyiapkan rencana yang lebih indah dari apa yang aku rencanakan.
16 Juli 2016
Terima kasih, karena tidak membuatku menunggu.
Terima kasih, karena telah menjadi laki-laki yang hadir untuk membuktikan bahwa laki-laki baik di dunia ini tidak hanya Ayah. Ini berlebihan, haha.
Terima kasih telah (sabar) mengupayakan aku. Semoga kita selalu jadi partner sampai ke surga. 
Semoga Allah mampukan kita, Mas.
Selamat 16 Juli.
Selamat bertemu untuk kita.
Selamat hari pernikahan untuk Bapak dan Mama.
Aku bahagia, bisa mencuri tanggal yang telah spesial sejak 26 tahun lalu, dan menjadikannya tanggal spesial untuk kita juga.
Sekali lagi, terima kasih, Mas. Maafkan aku yang (lebih) sering kekanak-kanak-an. Haha.
Kuta-Lombok, 21 Juli 2016
PS : Terima kasih karena tidak menuruti keinginanku ke Jogja. Lombok, gili trawangan, dan sate rembiga nya benar-benar membuatku senang bukan kepalaang :p
1K notes · View notes
laksmitazd · 3 years
Text
“Aku masih ingin mengetahui harimu, apa yang kau lalui siang tadi, ada cerita apa malam ini, apa saja yang kau makan di sore hari. Aku masih, aku selalu masih. Aku masih ingin mengetahui siapa aku di matamu.”
— (via mbeeer)
2K notes · View notes
laksmitazd · 3 years
Text
“Ada begitu banyak cara bagi Tuhan untuk mempertemukan. Terlihat rumit padahal sederhana, terlihat jauh padahal dekat, terlihat orang lain padahal kamu.”
Semoga Allah mempertemukan kita dengan orang-orang baik.
Kurniawan Gunadi
(via kurniawangunadi)
3K notes · View notes
laksmitazd · 3 years
Text
“siapa orang yang paling mengenalmu? ia yang mengerti bahasa diammu.”
— S.A (via pena-kecil)
283 notes · View notes
laksmitazd · 3 years
Text
“Kamu tahu rasanya dipertahankan ? Bahagia, dan sering membuatku uring-uringan. Meski katamu diamnya laki laki itu bukan hanya diam, tapi diammu banyak sekali memikirkan usaha terbaik yang hendak kamu lakukan. Mungkin seperti itu laki laki, sadar bahwa tanggung jawab ada pada pundaknya. Dan perihal caramu memperjuangkan yang kadang membuatku tak mengerti, aku percaya padamu.”
— Terimakasih, lagi dan lagi. Penuh harap, Semoga kebaikan kebaikan, menemanimu. Semoga kemudahan di iringi keberkahan, menyertaimu. (via menyapamentari)
Hmmm….
225 notes · View notes
laksmitazd · 3 years
Text
Lelaki Romantis*
Lelaki romantis itu… adalah ia yang mengait tangan kita menghimpun doa, berpacu dan berlomba dalam ibadah-ibadah taqwa…
Lelaki romantis itu.. adalah ia yang bersedia membantu di tengah keletihan mengurus rumah tangga. Ia yang bersedia berkorban lebih letih untuk istrinya…
Lelaki romantis itu.. adalah ia yang mengingatkan kebaikan saat hati merasakan kelemahan iman. Adalah ia yang menguatkan, saat ujian-ujian berdatangan…
Lelaki romantis itu, adalah ia yang menghantar setiap langkah bersama menuju surga. Mengusap letih, menghilangkan perih, memberikan semangat jiwa. Agar setiap degup nadi tak lepas dari mengharap ridha-Nya…
Iya, definisi romantis kami mungkin telah berganti, saat gerak raga jauh melebihi apa yang mampu diucap kata. Maka bersyukurlah mereka yang memiliki suami romantis dalam kesehariannya, dan lebih tertunduk syukurlah saat sang suami mampu memuliakan istri dengan gerak langkahnya. Tak perlu kau ragu atau cemburu, karena lelah keringat dan pengorbanannya merupakan bukti besarnya cinta. Saat berfastabiqul khairat menjadi prinsip berumah tangga, semoga kebaikan dan keberkahan yang akan mengiring masa…. []
*versi Mbak  Dewi Nur Aisyah
194 notes · View notes
laksmitazd · 3 years
Text
Percakapan #2 : Masa Depan
Tumblr media
Hampir pasti bahwa setiap orang di dunia ini pernah mengalami ketakutan. Bahkan seorang nabi sekalipun pernah mengalaminya, apalagi kamu yang begitu mungil. Emosi seperti ketakutan, kekhawatiran, rasa cemas adalah sepaket tombol yang menyertaimu ketika Tuhan mengirimkanmu ke dunia yang sementara ini. Satu paket yang menyempurna dirimu sebagai manusia. Tak lepas dari itu, kamu sesekali sedikit takut mengenai masa depan. Kamu dibuatnya bertanya – tanya akan menjadi apa, akan mendapat apa, bertemu siapa, bersama siapa, melakukan apa. Hingga kadang semua pertanyaan itu tanpa sadar merenggut kebahagiaanmu saat ini. Kamu dibuatnya lupa bahwa kehidupan yang sesungguhnya adalah sekarang. Kita tak bisa meminta masa lalu memperbaiki dirinya, dan tak bisa mengatur masa depan untuk secara pasti sesuai keinginan kita. Yang bisa kita lakukan adalah memperbaiki hari ini untuk meminta maaf pada masa lalu, dan mempersiapkan masa depan di hari ini. Kehidupan yang sebenar – benarnya adalah hari ini. Hanya itu yang bisa kukatakan sebagai sisi lain dari dirimu.
Kamu berpikir kamu perlu menyiapkan hati kalau di hari esok dia menghilang begitu saja. Seperti segenggam pasir yang ditiup angin. Karena kekhawatiranmu itu membuatmu terus bertanya padanya apakah dia akan terus menjadi temanmu? Satu – satunya teman yang cocok denganmu, yang mau mengerti dirimu. Bagimu dia adalah matahari yang mau mengorbit di galaksimu di antara milyaran bintang yang ada hanya dia yang menyetia menghidupkan hidupmu. Kamu khawatir terlanjur bergantung padanya, sementara bisa saja kelak dia akan menghilang seperti dentuman besar yang terjadi di awal kehidupan bermula. Jika semua ketakutan itu kamu pelihara, kamu lupa rasanya bahagia hari ini. Lupa betapa menyenangkannya menghirup napas lalu ia mengatai hidungmu yang kembang kempis seperti kerbau.
“Memangnya hidung kerbau kembang kempis?” Tanyamu manyun.
“Memangnya tidak?” Dia balik tanya.
 “Tidak tahu.”
“Kita sama – sama tidak tahu, jadi anggap saja hidung kerbau memang kembang kempis.” Lalu dia akan tertawa dan kamu ber’huu’ ria mengejeknya, tidak sepakat.
Ia mengajakmu menyepakati masa depan. Bukan untuk mendahului takdir, melainkan merencanakan kebaikan - kebaikan yang bisa dirancang hari ini. Tak banyak yang ia janjikan kecuali akan menjadi temanmu dan tak ingin menyakitimu dalam pertemanan kalian. Kamu diajaknya bermimpi lagi, berpetualang ke tempat - tempat dan impian - impian yang pernah kau lepaskan, yang dulu kamu menyerah sebelum sanggup digapai. Ia mengajakmu berani untuk memimpikan kehidupan baikmu di masa depan. Bukan berarti kamu tak boleh cemas. Melainkan mengubah kecemasanmu dan pertanyaan - pertanyaanmu menjadi serangkaian kerja keras untuk memperjuangkan yang terbaik. Karena satu - satunya cara untuk meredam kecemasan adalah merancang langkah demi langkah untuk memperbesar peluang kepastian.
Dan tentu, jangan lupa berdoa. Sebagaimana doa adalah rangkaian getaran hati, ucapan lisan, dan gapaian tindakan. Berbahagialah hari ini, maafkan masa lalu, dan berjuanglah untuk masa depan. :)
Sumber gambar : pinterest.com
40 notes · View notes
laksmitazd · 3 years
Text
“Jika kelak kau tanya kenapa aku memilihmu, maka pahamilah sesungguhnya bukan sempurna yang menjadikan cinta, tapi cinta yang menjadikan semua terlihat sempurna. Bersediakah berjuang dan tumbuh bersama?”
— (via quraners)
443 notes · View notes
laksmitazd · 3 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
16K notes · View notes
laksmitazd · 3 years
Text
“Berkali-kali ingin menyerah. Berkali-kali pula ada-ada saja cara semesta untuk menyemangati. Berkali-kali mengaku lelah. Berkali-kali pula Tuhan memberi kejutan untuk kembali siap menghadapi hari”
tak sedang ada yang becanda. tapi hidup memang demikian adanya
Hujan Mimpi
(via hujanmimpi)
890 notes · View notes
laksmitazd · 3 years
Text
Menemukan Cara
Aku hanya belum menemukan cara bagaimana untuk bisa mengenalmu. Boleh beri sedikit waktu? Karena barangkali bukan hari ini.
Aku hanya belum menemukan cara untuk memenuhi setiap kriteriamu. Barangkali kamu mengizinkanku untuk mempelajarinya? Karena ada hal-hal yang bisa aku usahakan untuk memenuhinya.
Aku hanya belum menemukan caranya. Termasuk menemukan cara agar sabar tidak selalu aku ukur dengan batasan waktu.
Yogyakarta, 4 Juli 2017 | ©kurniawangunadi
3K notes · View notes
laksmitazd · 3 years
Photo
Tumblr media
If you’re an introvert, follow us @introvertunites. 
860 notes · View notes
laksmitazd · 3 years
Text
“Cobalah kita belajar berbicara dengan merendah hati. Supaya di setiap lisan tidak seolah olah kita yang paling hebat menjalani kehidupan. Padahal kita pernah mengalami gagal, pernah ingin berhenti, pernah ingin menghilang, pernah takut, pernah ingin lari. Namun kasih sayangNya dan kuasaNya yang tetap memberi kita kekuatan untuk berjalan terus. Akui sajalah.. kita ini tidak hebat, sampai Allah menghebatkan kita. :)”
— Alizeti
193 notes · View notes
laksmitazd · 3 years
Text
Kita bisa pilih siapa yang akan kita biarkan pergi dan siapa yang akan kita paksa untuk tinggal. Kita bisa pilih akan tinggal di kehidupan siapa atau akan pergi dari kehidupan siapa.
Kita bisa pilih.
Tapi aku minta dipilihkan aja ah.
Sama Allah.
Yang Maha Tahu.
Kan?
660 notes · View notes