Tumgik
laman-awandana · 1 month
Text
Ramuan, resep, rembulan.
Tumblr media
Dosisnya tepat, diberi beribu gram lengkung bulan sabit. Sudut bibirnya yang selalu tersenyum hantarkan hangat. Biarpun jemari miliknya dipenuhi plester, ia mahir menjulurkan kasih. Siapapun, siapapun boleh singgah di hidup Awandana dan akan Ia beri porsi dalam memorinya, untuk ia rekam dan cintai sepenuh hati.
Tidak ada kata kadarluwasa dalam kebaikan, Awandana percaya ia adalah kulkas yang selalu terisi. Perkataan apapun tidak akan berujung basi, selamanya Awandana jaga bersama dirinya di ruang penuh mimpi. Awandana hanya ingin jadi sosok ternyaman bagi puluhan manusia yang bersedia ingat namanya.
Ingat selalu Awandana saat melihat pipet warna merab, Ingat juga Awandana yang suka tersenyum kikuk sebab kemampuan berpikirnya kadang tersendat, Ingat terus Awandana, ya? Ia sedang dalam perjalanan menemukan versi terbaik dari dirinya.
Awandana berjanji ia akan bagi kasih yang dimilikinya dengan porsi sama besar kepada siapapun yang ingat kehadirannya. Jadi jangan pernah ragu meminta!
0 notes
laman-awandana · 1 month
Text
Kali ini bukan perihal awan, namun kawan.
Tumblr media
Dua tahun lalu, kaki Awan dibawa melangkah kearah lorong yang terasa tidak awam baginya. Gedung dengan puluhan tingkat dengan penerangan benderang, lautan manusia yang separuhnya pakai kacamata agar bisa membaca. Perutnya seketika mulas. Suasana baru, perlu usaha lebih untuk berinteraksi.
Beberapa teman seangkatan kemudian hadir dalam daftar kontak, menjadi teman bagi Awandana selama menjalani masa perkuliahan. Namun ada satu nama yang menarik sudut memori-nya kepada pengalaman lucu, Andira Shafrina Putriadi. Si kakak tingkat yang kini menjadi salah satu teman terdekat.
Berbagi suka duka dan keluh kesah perihal sulitnya menjadi waras karena dihadapkan kasus-kasus yang buat energi terkuras. Kak Andira memang dikenal sebagai sosok yang ramah di perkuliahan, Awan pertama kali jumpa dirinya saat tidak sengaja salah masuk ruangan. Awandana yang kikuk disambut juluran tangan tanpa rasa segan, hingga berakhir pada kata: “Kalau mau nanya-nanya aku, feel free ya Wan!”
“Awan, jas lab nya kenapa jadi gini hey!”
“Pacaran mulu nih bocah satu, Wan balikin buku dulu.”
Kak Andira lucu juga kalau marah-marah, buat Awan jadi senang menempelkan dirinya laiknya benalu.
Lalu entah sejak kapan, Awandana dan Andira semakin dekat berteman. Bahkan sampai tidak sengaja bertemu kembali di LamanRiang. Keduanya berbagi cerita hangat dengan bahasa di luar nalar. Mata panda yang sudah sering menatap, kadang juga saling curi waktu untuk curhat. Dalam tulisan ini, Awandana ingin ucapkan terima kasih pada Kak Andira yang belum sempat ia sampaikan karena seringkali malah berujung kekonyolan debat.
0 notes
laman-awandana · 1 month
Text
Tumblr media
Serupa rembulan yang membawa cahaya, Awandana lahir di Surabaya pada bulan mei hari kesembilan. Sembilan mei serupa dengan hari ketika perang dunia kedua telah usai; Awandana yang dipenuhi harapan baik oleh kedua orangtuanya semoga kelak berjiwa kemenangan.
Jiwa si dua ribu tiga begitu gemar dengan dunia kedokteran, mungkin sebab saat kecil Ia sering menghabiskan waktu bermain di bangsal pediatri. Kini Awandana yang hampir berusia dua puluh satu berkutat dengan serba-serbi biologi, memakai jas lab layaknya jubah seorang Raja. Jam tidurnya berantakan, namun ia pandai mengatur waktu untuk sesekali bersenang-senang bersama temannya disela kesibukan kuliah.
Awandana juga memiliki kemampuan untuk merasakan dan memimpikan dunia lain: dalam artian ia peka terhadap arwah yang seringkali mondar-mandir di koridor. Seringkali Awandana diajak bicara oleh mereka yang raganya sudah tiada.
0 notes