Text
Bukan "mandiri banget", "berani banget".
Karena memang ga ada yang bisa diandalkan dan siap diajak kemana-mana selain diri sendiri. Ga bisa juga awalnya, ga berani juga awalnya, cuma yah mau ga mau kan tetap harus dijalankan, dilakukan, ditempuh. Tentunya dengan modal "bismillah, ada Allah selalu yang bantuin, temenin, mudahin"
Alhamdulillah, udah sejauh ini; Allah mampukan, Allah temankan, Allah kuatkan. ♡
38 notes
·
View notes
Text
Kalau jalan yang kamu tempuh tak sesuai dengan apa yang udah kamu rancang, gapapa, ga perlu sedih. Itu tandanya Allah mau kamu berjalan sesuai rencana-Nya.
Semangat ya. Husnuzhan sama Allah, Allah kan sebaik-baiknya Perencana :)
15 notes
·
View notes
Text
Di kimia, ada istilah "Like dissolve like", bahwa sesuatu itu akan terlarut pada sesuatu yg sama. Itulah kenapa air dan minyak tidak pernah bercampur, karena mereka beda jenis kepolaran nya.
Kalau dalam konteks manusia, seseorang pernah menyampaikan ttg "Value attract value", bahwa apa yg kita jadikan nilai pada diri kita itulah yg akan mendekatkan kita pada orang² yg serupa.
Karena"kamu akan menemukan apa yang kamu cari, maka carilah sesuatu yang baik diantara banyaknya hal yang bisa dicari"~~~
1K notes
·
View notes
Text
Hanya perlu memperbanyak syukur dan melihat ke dalam diri tanpa perlu bandingkan kiri kanan. Karena, selalu merasa tidak cukup itu sangat melelahkan
Pesan seorang teman;
"Menjadi dirimu sudah lebih dari cukup."
44 notes
·
View notes
Text
Tidak selalu patah berujung runtuh, bisa saja sebaliknya; menjadi tangguh dan kian semangat 'tuk terus bertumbuh.
Terimakasih
24 notes
·
View notes
Text
Menjalani hidup ini kurang lebih sama seperti kita sedang membuat masakan. Membumbui masakan terlalu banyak hanya akan membuat masakan menjadi tidak sedap.
Secukupnya saja.
Dan hidup yang kita jalani saat ini sebenarnya lebih damai dibandingkan apa yang kita pikirkan; sedih, khawatir, takut, jika begini dan begitu dan hal-hal menakutkan lainnya yg kita ciptakan sendiri padahal belum tentu terjadi.
Sehingga alih-alih menjadi produktif, waktu malah banyak habis terbuang untuk itu.
18 notes
·
View notes
Text
Ada banyak pilihan jalan kebaikan, dan jalan yang kita pilih bukanlah satu-satunya yang terbaik. Jadi jangan pernah memaksa orang lain untuk melakukan apa yang kita pilih.
Sebab kebaikan itu beragam bentuknya, yang mudah bagi kita belum tentu mudah juga menjalaninya bagi yang lain. Maka, selagi jalan yang ditempuh adalah jalan yang membuat masing-masing semakin dekat kepada Allah, tak perlu merasa lebih baik dari yang lain.
12 notes
·
View notes
Text
Terkadang dalam beberapa hal, memilih untuk tidak melakukan apa-apa adalah cara terbaik untuk mencapai sesuatu. Karena ada hal-hal yang memang di luar kuasa kita sebagai manusia.
Maka, jangan buang-buang waktu dan energi untuk hal-hal yang di luar kuasa kita. Cukup lakukan yang terbaik yang kita bisa.
Be kind, be thank full :)
24 notes
·
View notes
Text
Yaa Allah.. kami lelah jauh dari-Mu...
Mohon bantu kami di sisa ramadhan ini bisa mendekatkan diri kepada-Mu dengan penuh ketundukan.
Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul-'afwa fa'fu'annaa yaa kariim
13 notes
·
View notes
Text
Seburuk apapun kondisi keluargamu saat ini, bersabarlah. Ambillah pelajaran darinya agar kelak saat Allah mengizinkanmu membangun keluarga, bisa lebih baik, lebih hangat. Jadikan kondisi ini sebagai rambu-rambu untuk berhati-hati agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Semoga Allah pilihkan pasangan terbaik yang tepat untukmu membangun keluarga baru, pasangan yang dapat saling membantu untuk urusan dunia dan akhirat.
201 notes
·
View notes
Text
Sesenang-senangnya setan saat berhasil membuat kita bermaksiat kepada Allah, jauh lebih senang ia saat berhasil membuat kita berputus asa dari ampunan Allah atas maksiat yang kita perbuat. Dan atau berhasil membuat kita tidak merasa bersalah atas maksiat yang telah dilakukan.
Kerana itu menyadari bahwa kita berdosa adalah sebuah keberkahan dari Allah dan merupakan tanda keimanan.
Sebab banyak yang masih hidup dan bahkan sudah mati mengira bahwa mereka tidak melakukan kesalahan apapun.
Semoga Allah ampuni kita atas semua dosa yang pernah kita perbuat yang disadari maupun yang tidak, yang kecil maupun besar dan yang telah lalu maupun yang akan datang.
17 notes
·
View notes
Text
Salah satu cara agar hati bahagia lagi damai; melihat ke dalam diri, mensyukuri apa-apa yang telah Allah beri, tanpa bandingkan kanan kiri
52 notes
·
View notes
Text
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلۡإِنسَـٰنُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ ٱلۡكَرِیمِ
ٱلَّذِي خَلَقَكَ فَسَوَّىٰكَ فَعَدَلَكَ
Wahai manusia! Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah.
Yang telah menciptakanmu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,
(QS:Al-Infithar:6-7)
6 notes
·
View notes
Text
Tidak menjaga (muroja'ah) hafalan Qur'an setelah selesai hafal 30 juz, seperti menanam benih tumbuhan yang bagus pada tanah yang subur tapi tidak merawatnya; tidak rutin menyiraminya, tidak diberi pupuk, membiarkan rerumputan liar tumbuh di sekitarnya, dll.
Allahumma irhamnaa bil-qur'an
15 notes
·
View notes
Text
Membersamai Al-Qur'an; proyek seumur hidup
Beberapa hari terakhir ini saat mengikuti even musabaqah Al-Qur'an, terasa berbeda dari even-even sebelumnya. Hafalan Qur'an terasa sangat berat dan susah masuk, terasa seperti ada yang menghalangi, padahal ini bukan kali pertama even yang diikuti, tapi sudah berkali-kali.
Hasilnya pun sangat jauh menurun dari yang sudah-sudah. Namun bukan hasilnya yang aku sesali, tetapi diri ini. Sejenak mundur ke 10 tahun yang lalu, saat menyelesaikan hafalan terakhir satu per satu teman dan guru-guru menyelamati dan mendoakan. Tapi tidak dengan guru tempat aku menyetorkan hafalan, padahal aku sangat ingin mendengarkan ucapan selamat darinya.
Waktu terus berjalan, dalam perjalanan menjaganya hingga saat ini, baru aku paham kenapa beliau tidak mengucapkan selamat. Sebab, saat ayat terakhir dihafal, saat itu pula perjalanan bersama Al-Qur'an dimulai.
Menjaganya tak cukup hanya rutin muroja'ah setiap hari. Ada amalan-amalan sunnah apalagi wajib yang mesti dijaga. Ada diri yang mesti dijauhkan dari maksiat, dan maksiat ini sangat banyak ragamnya. Seringkali syaitan menjadikannya tampak biasa-biasa saja, sehingga tak terasa diri mulai terbiasa dengan perbuatan tersebut. Perlahan hafalan pun mulai menjauh. Bukan kita yang menjauh, tetapi ia-nya menjauh tak bisa menyatu dengan diri jiwa yang berkawankan maksiat.
Alhasil, even musabaqah kali ini benar-benar menjadi tamparan bagi diri ini. Sesekali kita butuh jatuh, butuh kehilangan, agar tau betapa berharganya sesuatu yang pernah kita sia-siakan.
38 notes
·
View notes