lanariando-blog
lanariando-blog
good word, good life
22 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
lanariando-blog · 8 years ago
Quote
The end.
8 notes · View notes
lanariando-blog · 8 years ago
Link
Goodnight
1 note · View note
lanariando-blog · 8 years ago
Quote
Lelaki, ketika kamu mengibaratkan perempuan berhijab dan yang tak berhijab seperti permen yang terbungkus dan tak terbungkus, lalu banyak lalat mengerubungi; sadarlah bahwa kamu itu lalat. Uruslah dirimu sendiri dan menjauhlah dari yang kotor-kotor.
(via herricahyadi)
Karena tulisan yg enak dibaca belum tentu sarat makna, mungkin hanya asal bicara, atau hanya tebar pesona.
1K notes · View notes
lanariando-blog · 8 years ago
Quote
Bagian terbaik dari mencintaimu adalah; aku tahu, aku mencintai orang baik, dan tidak pernah salah mencintai orang baik. itu tandanya aku masih bisa membedakan kebaikan dan keburukan. aku masih bisa memilih dan memilah. dan aku tahu mata hatiku masih bisa mengenali orang baik.
Sekalipun belum tentu cinta itu berbalas, setidaknya aku tidak pernah menyesal karena mencintai orang baik.
Kurniawan Gunadi
(via kurniawangunadi)
Sangat mencintaimu
3K notes · View notes
lanariando-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Roda berputar
0 notes
lanariando-blog · 8 years ago
Quote
Hati-hati dengan sesuatu yang bernama penyesalan, sangat adiktif. Nanti kamu akan menghabiskan banyak waktu bersamanya.
From me to myself
0 notes
lanariando-blog · 8 years ago
Text
Memburu waktu
Eh bro, nanti selesai kelas jam berapa? / Kapan nih undang-undang? / Perjalanan kesana berapa jam? / Bisa gak kerjaan ini diserahkan ke saya jam 14.00? Itulah beberapa percakapan sehari-hari yang sering terucap oleh kita kaum urban. Ada yang tidak kita sadari, lambat laun kita sudah menetapkan standard atas semua kegiatan, yaitu waktu. Ketika prestasi kerja diukur dari seberapa cepat suatu pekerjaan diselesaikan, jarak diukur dari lamanya waktu tempuh, kebahagiaan diukur dari usia menikah, dan masih banyak lagi.
Waktu telah menjadi tolak ukur semua orang dalam bertindak dan mengambil keputusan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Tentu jawabannya bervariasi. Saya melihat dari sudut pandang pribadi jika waktu adalah momok yang ditakuti. Takut telat, takut lama, takut ketinggalan, takut menyesal, dan masih banyak lagi ketakutan terhadap hadirnya waktu. Tapi waktu diciptakan bukan untuk menakut-nakuti kita kan? Menurut saya, waktu adalah pembatas, batas muda-tua, batas hidup-mati, yang tiap orang memiliki batasnya sendiri.
Lalu kenapa orang melihat waktu sebagai hal yang berada diluar kendalinya? Kita semua tahu jika waktu selalu bergerak maju. Tak pernah sekalipun waktu berhenti dan menunggumu bertindak. Semua hal sejatinya kita yang pilih, ingin hidup seperti apa, ambil jalan yang mana, menjadi apa, tapi tetap apa yang terjadi adalah mutlak kuasa-Nya. Mengapa kita menyesal? Karena waktu membuktikan kalau kita salah? Waktu bekerja pada porsi yang sama bagi tiap orang, tidak ada orang yang hanya mendapat 22 jam dalam sehari pun tidak ada pula yang mendapat 25 jam sehari. Jadi, kesalahan bukan pada waktu. Segala ketakutan dan kekhawatiran, jangan dilihat dari waktu. Waktu tak akan menunggumu.
0 notes
lanariando-blog · 8 years ago
Quote
Sementara mereka menimbang domba mereka, saya menggemukkan domba saya
Peternak Skotlandia
0 notes
lanariando-blog · 8 years ago
Quote
Nunggu itu gak ngehasilin apa-apa.
Biji sawi
0 notes
lanariando-blog · 8 years ago
Text
The Struggle
Setahun yang lalu, disaat semua terasa baik-baik saja, tanpa ada apa-apa, aku menemukanmu di laman media sosialku. Aku mengenalmu, teman sekolahku dulu. Si cantik misterius berkacamata hijau atau biru–entah aku lupa, itu yang kuingat darimu. Lugu sekali waktu itu. Kamu. Aku.
Sepuluh tahun berlalu tanpa berjumpa dan tahu kabarmu, tiba-tiba kamu terlihat berbeda di unggahan sosial media milik temanku. Kacamata hijaumu sudah hilang dari wajah cantikmu dengan tambatan jilbab yang membuatmu terlihat lebih indah dari bunga terindah.
Aku mencoba melakukan kontak denganmu, dingin, iya dingin. Sampai di suatu masa obrolan kita yang dingin berubah menjadi hangat. Aku tak ingin kehangatan itu meninggalkan percakapan kita. Aku ingin kita selalu hangat dan saling menghangatkan.
Waktu berlalu sangat cepat, itulah yang terjadi jika berjalan dengan orang yang tepat, tepat untuk berbagi, tepat untuk menerima, tepat untuk menikmati dunia. Kamu tepat ada di sebuah rasa yang membuat orang bisa melakukan segalanya. Aku pernah berkata:
“Nanti, saat kamu bersama orang yang tepat dan di waktu yang tepat, kamu akan lupa dengan dirimu sendiri, yang kamu ingat hanya sebuah keinginan untuk membuat orang tepat itu bahagia.”
Kita. Boleh aku memanggil “kita” ? Dengan jarak yang relatif jauh, kita jalani dengan rapat dan tetap hangat. Sekali atau dua kali sebulan aku mengunjungimu, bukan karena jarak yang terbentang, tapi aku ingin agar setiap kehadiranku, kamu tunggu. Aku ingin tiap pertemuan kita istimewa di hatimu.
Suatu kali di momen spesialku, aku kerasukan. Aku hilang ingatan untuk membuatmu bahagia. Aku malah menuntutmu untuk membahagiakanku. Aku kacau. Kesalahan yang aku pun tidak tahu itu salah sampai aku ingat jika hidupmu harus aku bahagiakan. Aku melakukan kesalahan dengan baik sehingga kehangatan pergi meninggalkan kita.
Dalam sebuah perbincangan kita, aku pernah memintamu untuk jangan pernah meninggalkan aku dan aku ingat jawabanmu. “Iya, kamu juga jangan tinggalin aku ya”. Kita kehilangan indahnya inti dari percakapan ini saat aku mempertanyakan kesungguhanmu. Kesalahan yang aku buat sungguh membuat hatimu terluka. Ego. Aku menyebutnya ego. Egoku untuk memilikimu.
Aku sadar seberapa kuat aku berupaya untuk memilikimu, tidak akan terjadi. Kamu milik Tuhan Yang Masa Kuasa, Tuhan yang memberimu jalan ke siapa kamu akan bersandar. Kamu lebih baik dari sekedar garis tangan yang sering kita candakan. Kamu lebih nyata dari Martabak Terang Bulan yang sama sekali tidak terang.
Aku sangat ingin bersamamu. Mungkin terlihat jelas di kedua mataku saat aku menatapmu. Begitu Tuhan Maha Tinggi, menciptakanmu sebaik ini. Kamu membuatku iri dengan segala anugerah yang Tuhan berikan kepadamu, tapi aku pun bahagia dengan kahadiranku yang melengkapi sempurnanya hidupmu.
Sampai di suatu akhir kamu mengatakan, “just leave”. Saat itu aku menyadari tugasku telah selesai. Segala upayaku untuk membuatmu bahagia, semua kehangatan yang sering kuingatkan, dan berbagai percakapan seluas gurun dan sedahsyat pergaulan anak muda jaman sekarang, berakhir. Aku ada jika kamu menginginkanku. Hal yang sama jika kamu memintaku untuk pergi. Aku minta maaf atas kesalahanku. You deserve better.
0 notes
lanariando-blog · 8 years ago
Quote
Ego.
0 notes
lanariando-blog · 9 years ago
Quote
Hal kecil ini terus tumbuh, makin besar hasilnya, dan terasa indahnya.
0 notes
lanariando-blog · 9 years ago
Quote
Just because you are listening, doesn't mean you care.
A friend
0 notes
lanariando-blog · 9 years ago
Text
Hal Kecil
Selamat pagi, Sayang 😊 Aku berangkat dulu ya.. Kamu udah solat? Makan dulu, nanti lanjut lagi kerjanya.
Kalimat yang sering kamu terima di handphone-mu maupun kamu kirimkan ke dia, kekasihmu. Bukan tentang seberapa sering kalimat ini terucap, tapi tentang hal kecil terkait kebutuhan dasar manusia, dihargai. Bisa kamu bayangkan ada orang di belahan bumi lain yang selalu mengingatkanmu untuk solat, memperhatikan kesehatanmu, dan menjaga kepercayaanmu dengan memberitahumu kegiatan yang sedang ia lakukan, bahagia bukan?
Kehidupan adalah misteri yang penuh tanda tanya. Apakah saya tetap sehat sampai tua? Dengan siapa saya berjodoh? Pintu rezeki mana yang terbuka untuk saya? Semua pertanyaan itu hanya bisa terjawab oleh waktu. Ada kalanya saya mendapatkan apa yang benar-benar saya inginkan, pun sering juga mendapatkan apa yang tidak saya persiapkan. Hal itu menimbulkan gejolak dalam menerima semua takdir-Nya.
Naik-turun roller coaster kehidupan membuat hati ini butuh persiapan yang lebih matang untuk menghadapinya. Hadirnya hal kecil ini sungguh anugerah luar biasa dalam menjalani trek roller coaster yang mendebarkan. Hal kecil ini mampu memberi keyakinan bahwa saya bisa mengatasi trek naik-turun-putar-kanan-kiri kehidupan. Yang terpenting adalah bisa menjaga saya tetap pada jalur yang benar dan aman.
Kehadiran yang menyenangkan hati dari setengah manusia-setengah malaikat, rela membagi waktu dan perhatiannya untuk orang yang dia sayangi, tidak hanya tentang dirinya semata. Kepada Gusti Allah SWT, dia memberikan ibadah yang tulus mengharapkan ridho dan ampunan dari-Nya. Kepada keluarga, dia memberikan kasih sayang dan seluruh jiwanya demi kebahagiaan orang tua dan kakak-adiknya. Kepada orang yang yang dicintainya, dia membagi seluruhnya perhatian dan waktunya yang masih tersisa pada dirinya. Habis. Tidak ada tempat di hatinya untuk memikirkan dirinya sendiri. Tak ada kebahagiaan yang menyenangkan hatinya selain melihat orang yang disayanginya sehat, selamat, dan bahagia.
Hal kecil yang dilakukan setiap hari, konsinten, mampu memberi arti besar dalam kehidupan penerimanya. Rasa haus manusia akan keinginan untuk dihargai, dianggap, bisa menjadi momok yang berbahaya jika tidak diatasi dengan benar. Sudah banyak contoh orang yang sangat ingin dihormati, bahkan dipuja dengan melakukan berbagai cara dan cenderung negatif. Jaga diri ini dan orang yang disayangi dengan rasa syukur. Segala hal bukan dinilai dari besar kecilnya, tapi dari niat, keikhlasan, dan pengaruh yang dihasilkannya.
1 note · View note
lanariando-blog · 9 years ago
Note
Aduh uti, aku yg belum nikah aja meng'iya'kan apa yg kamu tulis.
Assalammualaikum kak uti... Mau tanya boleh? Kak, lebih enak mana, single atau menikah? Suka dukanya apa? Terus perubahan apa yg dirasain bgt sebelum dan sesudah menikah? Makasih kak utiiii😊😊😊
wa’alaikumsalam Nabilah.izinkan saya jawab pertanyaannya sambil cerita ya.
karena usia kandungan yang semakin besar, saya mulai bisa lapar kapan saja. berbagai amunisi makanan darurat kelaparan pun selalu saya siapkan, salah satunya biskuit bayi. entah mengapa biskuit bayi begitu enak menurut saya. kebiasaan saya adalah–menyimpan biskuit bayi yang bungkusnya sudah terbuka di kulkas paling atas.
saat pertama kali melakukannya, mas yunus bertanya, “Kica, kok ditaro di kulkas?”
jawaban saya begini. sejak kecil, biskuit bayi adalah makanan kesukaan saya. waktu Dek Ute (adik saya) mulai makan MPASI, Ibu terkadang menyiapkan biskuit bayi. seringkali, sayalah yang menghabiskan karena doyan. nah, supaya tidak cepat habis, akhirnya biskuit bayi itu pun disimpan Ibu di kulkas bagian atas. alasannya gampang, karena tubuh saya belum cukup tinggi untuk menjangkaunya. setiap adik saya diberi biskuit, barulah saya pun diberi sepotong.
tiba-tiba di tengah obrolan itu, saya kangen sekali menjadi anak kecil. ketika yang dilakukan sehari-hari hanyalah menunggu waktu makan, waktu mendapat biskuit kesukaan. ketika tidak ada tanggung jawab dan dunia hanyalah untuk bermain. “kica pingin jadi kecil lagi,” kata saya.
“kenapaa?”
“soalnya nggak harus ngapa-ngapain. nggak harus beres-beres, nggak harus nyetrika, nggak harus masak setiap hari. aku nggak bisa-bisa masak. huhu.”
yang mengejutkan saya, mas yunus menimpali, “kica kalau nggak mau masak nggak papa. nggak mau ngapa-ngapain juga nggak papa. ngasih nafkah yang tuntas itu tugas aku, bukan tugas kica. tapi kalau kica mau melakukan, pahalanya banyak banget. pahala sedekah untuk keluarga.”
saya merenungi yang mas yunus sampaikan–dan baru menyadari bahwa meskipun kelihatannya tanggung jawab bertambah setumpuk setelah menikah, bagi perempuan, menikah itu seperti kembali menjadi anak kecil. tidak ada kewajiban istri kecuali taat kepada suami, sama seperti anak kecil yang tanggung jawabnya hanya nurut kepada orangtua. apa-apa ditanggung suami, bahkan dosa-dosa kita pun juga ditanggung. 
setelah menikah, ada perasaan dijaga dan dilindungi yang begitu nyaman, sama seperti perasaan setiap dijemput orangtua sepulang sekolah dulu. setiap malam, ada yang nguyel-nguyel dan bercerita sampai saya tidur terlelap. belum lagi, saya dihujani dengan banyak sekali pelukan dan ciuman setiap hari. begitu pula dengan macam-macam panggilan sayang. sama seperti anak kecil, bukan?
yang berbeda, saat ini waktu makan ditunggu-tunggu karena itu menjadi media saya beribadah. yang berbeda, kalau saat kecil saya masih mencari-cari makna, sekarang saya belajar untuk menjadi makna (bagi orang lain). yang berbeda, semua keresahan yang dulu dirasakan sebelum menikah lenyap, menjadi keresahan yang lebih ada nilainya.
kesimpulannya, menikah itu enak. banget. syaratnya, dilakukan pada waktu yang pas, tidak tergesa-gesa. kedua, diniatkan dan dijalani sebagai ibadah. ketiga, disyukuri apapun keadaannya–dan siapapun yang menjadi pasangannya.
liefs.
463 notes · View notes
lanariando-blog · 9 years ago
Text
Cintaku tak sempurna jika bukan kamu yang di sampingku.
Izinkan Aku Memanggilmu 'Cinta'
Kemarin, air mataku berjatuhan membasahi bahumu saat kau bawakan aku sebuah kue tar di tengah malam. Sementara bibirmu berbisik lirih di telingaku “aku mencintaimu”.
Kau tahu, saat kau mengatakan kalimat itu aku mencium wangi “surga” dari mulutmu.
Izinkan aku memanggilmu Cinta, setiap hari. Setiap kau membangunkanku saat Adzan subuh berkumandang. Setiap kau merapikan tempat tidur setelah aku selesai mandi.
Aku tahu, jika ada super women terhebat di rumah ini, kau adalah orangnya. Tentu saja, karena kita tak punya asisten rumah tangga. Kau selalu menolak usulku yang satu ini.
Ketika pagi datang, kau bersibuk membangunkanku, sementara sesaat kemudian kau harus pergi ke dapur. Jika si kecil menangis, suaramu yang mendayu menjadi obat paling mujarab untuknya.
Awalnya aku fikir kau bukan manusia, karena dengan kesibukanmu itu kau masih sempat merapikan kemejaku, memasangkan dengan rapi sebuah dasi di sela kerah kemejaku. Bahkan kau masih sempat menyediakan sepiring nasi goreng beserta telor ceploknya.
Ternyata perkiranku benar, kau memang bukan manusia tapi malaikat yang menyamar menjadi istriku.
Kau adalah orang paling sibuk di rumah ini, tapi kau selalu membagikan cintamu dengan cara yang sempurna. Inzinkan aku memanggilmu Cinta, setiap hari, setiap namamu menjadi semangatku untuk menyapa dunia.
Ini belum berakhir, masih banyak kata yang ingin aku ungkapkan untuk menggambarkan sosokmu, karena ada ratusan ribu kata yang selalu ingin aku rangkai setiap kali melihat senyummu.
Izinkan aku memanggilmu Cinta, memberikan seluruh hidupku demi sempurnanya gelarku sebagai seorang suami, ayah dari anak-anak kita.
Jika Cinta adalah pelengkap, kau adalah penyempurna. Cintaku yang lengkap takkan terasa sempurna jika bukan kamu yang di sampingku. Aku mencintaimu seperti aku mencintai detak jarum jam yang sering mengingatkanku tentang keberadaan Tuhan.
Terimakasih istriku, bunda dari anak-anakku … ^_^
161 notes · View notes
lanariando-blog · 9 years ago
Quote
Kebutuhan itu pasif. Keinginan itu aktif.
0 notes