lelanasenja
lelanasenja
My Random World
47 posts
karena kadang kata lebih lantang berbicara dibanding suara
Don't wanna be here? Send us removal request.
lelanasenja · 6 years ago
Text
Andai Lelah Menghentikanku
Tak banyak yang tahu bahwa aku sedang berjuang dalam lelahku. Tak kuceritakan ini pada ayah dan ibu, tidak pula aku mengabarkannya pada kotak-kotak persegi empat foto di sosial media. Dalam pikirku, biar aku melakukan semuanya di jalan sunyi, hingga ayah dan ibu menikmati kabar gembiranya saja, dan teman-temanku mencicip seraup hikmahnya saja. Entah bagaimana, aku semacam tidak rela jika jalan sunyiku ini menjadi riuh oleh banyak pertanyaan, harapan, atau juga komentar-komentar dari orang lain, yang bahkan tidak sepenuhnya memahami apa yang aku perjuangkan. Atau, apa mungkin aku belum siap untuk menceritakannya? Ah, aku tidak tahu. Mungkin, nanti aku akan benar-benar menceritakannya pada orang yang sepenuhnya aku percaya. Kamu misalnya, sahabat sejiwa, semakna, dan semoga juga sesyurga.
Di jalan sunyi ini, banyak dinamika telah terjadi. Aku menjadi paham bahwa kata lelah dan segala problematikanya memang tersemat dalam makna kata berjuang. Terang saja, sebab tak ada berjuang yang tak lelah, tak ada berjuang yang jalannya lurus-lurus saja, juga tak ada berjuang yang tidak mempertemukan diri seseorang dengan selemah-lemah kondisi dirinya. Aku jadi ingat pesan ibuku, bahwa berjuang itu harus sampai terasa berkorbannya, sulitnya, juga lelahnya. Sebab, jika tidak demikian, bagaimana jika jangan-jangan sebenarnya kita tidak sedang memperjuangkan apa-apa?
Beberapa kali, bahkan berkali-kali, aku pernah ingin berhenti. Jalan yang harus kutempuh di depan rasanya gelap sekali. Aku takut tidak mampu melewatinya. Aku khawatir gagal di perjalanannya. Tapi aku lalu berpikir bahwa takut dan khawatir itu boleh jadi memang terasakan oleh siapapun yang berjuang, dan yang menjadi pemenang adalah dia yang berhasil melewatinya, menyelesaikan tantangannya. Aku juga kemudian teringat bahwa aku dibersamai oleh-Nya, yang tentu akan menuntun aku pada jalan-jalan terbaik-Nya. Lantas, apa lagi yang bisa menghentikanku? Tidak ada, maka kuputuskan untuk melangkah lagi, melanjutkan perjalanan dan perjuangan dengan harapan Dia senantiasa membantuku untuk memenangkannya.
Tumblr media
Kamu tahu, keputusan untuk terus melangkah ini bukan berarti tanpa resiko. Lelah adalah kudapan sehari-hari. Bukan hanya lelah fisik, tapi juga lelah jiwa, lelah perasaan. Tapi, aku ingin mempersembahkan perjuangan ini sebagai hadiah untuk ayah dan ibu, juga sebagai sebaik-baik amal shalih untuk-Nya. Jika aku berhenti, tentu saja semua itu hanya akan berhenti di angan-angan, menertawakanku yang berhenti karena lelah berjuang. Sudahlah, tak apa, lelah ini biar kupeluk saja. Sebab, bukankah kita tidak diizinkan berhenti ketika lelah dan baru boleh berhenti ketika selesai?
Untukmu yang juga sedang berjuang sepertiku, aku ingin membisikkan sesuatu. Lelah itu boleh, yang jangan adalah menyerah lalu berpasrah pada keadaan. Lelah itu niscaya, yang jangan adalah dikalahkan oleh kelelahan hingga meninggalkan perjuangan. Lelah itu tidak salah, yang jangan adalah menggerutu takdir-Nya dan berpikir bahwa Dia salah perhitungan ketika memberikannya untuk kita.
Selamat berjuang! Semoga semua bisa menjadi semanis-manis amal shalih yang kelak bisa kita banggakan di hadapan-Nya.
__
PS. Tulisan ini repost dari @healyourself.id silakan mampir ke Instagram HY untuk membaca tulisan-tulisan lainnya dan berdiskusi tentang tema-tema lainnya yang berkaitan dengan Psikologi dan Islamic Self-Help. FYI, bulan Oktober nanti insyaAllah kami akan membuka kelas online tentang mental health, lho!
543 notes · View notes
lelanasenja · 6 years ago
Text
Bertahan untuk tidak mengirim pesan kepadamu selama 8bulan belakangan ternyata menguras banyak tenaga. Butuh banyak aktivitas dan jalan-jalan agar lupa sepenuhnya. Tapi ya gitu ya, kebaikanmu dimasa lalu masih belum terganti. Dasar! Kenapa aku bisa jatuh cinta sedalam ini!
Tumblr media
1 note · View note
lelanasenja · 6 years ago
Text
Tumblr media
Hidup adalah tentang rangkaian perjalanan dengan jejak langkah yang saling bersilangan, akan terus mengarah tanpa harus diperintah; entah melangkah bersama, atau justru bermuara pada sebuah perpisahan tanpa  jeda.
But I realized, with every goodbye, there'll be another hello. Berjumpa untuk berpisah, ditinggalkan atau meninggalkan. Mengajarkan juga pembelajaran. Dan suka cita, maupun keikhlasan.
2 notes · View notes
lelanasenja · 6 years ago
Text
Ada yang tak beranjak dari rongga dada yang kian sesak. Luluh lantah dalam hati yang terus gelisah. Remuk redam, penuh dengan kecamuk. Tapi ia tetap berpendar, meski temu ku padamu semakin samar : bayang dirimu dalam kotak memoriku.
Tumblr media
1 note · View note
lelanasenja · 6 years ago
Text
Tumblr media
Pengaruh hormon pms,
Apa sedang rindu ?
Rindu siapa ?
Rindu seseorang nan jauh disana yang lama tak bersua?
Atau rindu bocah yang beberapa waktu lalu mengisi hari kosongmu dengan hadir dan senyum malu?
Bangsat.
Hatiku porak poranda dan tersesat.
Atau lagi jauh dari Tuhan ?
Ya. Kurasa yang terakhir.
Hanya berjarak dengan Tuhan yang membuatmu mendengar bisikan setan.
Menyusup perlahan, menggunakan manusia lain untuk membuatmu tak lagi mampu bertahan.
Mengiris tipis pendambaan, mengais hina kerinduan
1 note · View note
lelanasenja · 6 years ago
Text
Tumblr media
"Lihat! Bahkan aku tidak bisa melihat jalanan depan karena tertutup punggung besarmu!"
"Tak masalah, kamu bisa mengandalkanku. Aku akan membawamu dengan selamat sampai tujuan. Asalkan kamu tidak terkena hembusan angin, biarlah aku menghalangimu. Berterimakasihlah karena aku selalu melindungimu dari sesuatu yang menyakitimu."
Dia menoleh ke samping kiri sambil tersenyum.
"Tubuhmu tak kuat menahan dingin, gampang masuk angin, heh!"
"Ck, kenapa bawa-bawa masuk angin sih. Gak jadi romantis kan." Kataku memberenggut kesal, dan dia pun tertawa lepas.
0 notes
lelanasenja · 6 years ago
Text
Tumblr media
Angin berhembus pelan, membawa kabar kerinduan. Ketika awan tersapu bersih hingga langit begitu cerah. Dulu, masa dimana kamu dan aku masih menjadi kita, gunung dan laut adalah pelarian bagi hati yang pesakitan. Bercokol kuat dalam ingatan, setiap kapas putih berarak di angkasa, senyummu terpampang nyata di depan mata.
Kamu. Aku rindu. Tapi hanya itu.
0 notes
lelanasenja · 6 years ago
Text
Tumblr media
Sejak hari ini, tidak ada lagi namamu dalam daftar kontakku. Mencoba menghapus segala tentangmu yang sudah mengisi ruangku sejak tujuh tahun silam. Kurasa cukup, tiada lagi tangis drama, kembali kepadamu setiap resah dan risau. Aku akan menutup rapat dari keinginan mencurahkan segala gundah pada telingamu, menahan diri untuk tidak bertegur sapa, meski sebatas menanyakan kabar apa hari ini. Aku akan menguburmu, dalam hubungan yang sekedar kenal, dalam rasa yang biasa-biasa saja.
Doakan aku, semoga selalu baik, meski melangkah tanpamu. Mohon pamit. Dariku, yang dahulu mencintaimu dengan begitu gilanya.
0 notes
lelanasenja · 6 years ago
Text
Tumblr media
Katamu, mimpi yang melangit tak ubahnya pugguk merindukan bulan, terlalu sakit jika kenyataan nantinya tak sesuai dengan harapan. Jadi cukuplah tau diri dan berhenti sampai disini.
Kataku, gantungkan saja anganmu setinggi angkasa, jika akhirnya harus terjatuh, ia akan tersangkut pada bintang-bintang, tetaplah masih lebih tinggi dari tempat berpijak kini. Karena bagian yang masih menjadi 'mungkin' adalah ranah kita untuk tetap berusaha.
0 notes
lelanasenja · 6 years ago
Text
Tumblr media
Katamu, langit begitu tinggi sedang laut begitu dalam, jarak yang membentang terlalu panjang hingga temu tampaklah semu. Kataku, langit dan laut tetap bisa saling menyapa, dibatas cakrawala. Bagaimana ? Bisakah kau lihat bahwa langit dan laut tetap bisa bersatu, tak bercelah, tak terpisah, diujung samudera ?
0 notes
lelanasenja · 6 years ago
Text
Katamu, sudah habis masa, layu dan kering tersisa. Kataku, sporanya sudah siap untuk terbang, lalu hinggap di tanah jauh, berkembang dan tak berbatas waktu.
Tumblr media
0 notes
lelanasenja · 6 years ago
Text
Kita yang sebatas pernah
Jepretan ini menjadi saksi, bahwa yang dulu sedekat nadi bukan jaminan akan tetap singgah dan tak kunjung pergi. Tuhan Maha membolak-balikkan hati, yang selalu peduli kini terlalu rumit untuk menjadi. Orang pertama yang memberi kabar kini beralih untuk saling menghindar.
Buat apa menyalahkan keadaan, memang begini adanya yang harus dijalani. Proses memang urusan manusia, namun hasil tetaplah kuasa Sang Pencipta. Aku dan kamu harus berpisah tujuan, karena takdir berkata demikian. Biarlah semua menjadi kenangan usang diujung relung paling palung.
Kita yang sebatas pernah, beriringan saling menguatkan, di jalan yang sama, meski tidak bersama.
Caption didedikasikan untuk seseorang yang pernah kugantungkan harapan kepadanya, namun juga mengajarkan bahwa berharap pada manusia hanyalah sia-sia.
(Foto hanya ilustrasi, taken by me, on somewhere only we know, a long time ago, when my heart beat faster after you looked at me).
Tumblr media
0 notes
lelanasenja · 6 years ago
Text
Akhirnya, kontaknya sudah aku hapus dari daftar buku telfonku. Biarlah menjadi sederet nomer tak dikenal. Seperti kita berdua, yang hanya tersisa sebagai dua manusia yang sekedar kenal, tidak lebih.
Tumblr media
0 notes
lelanasenja · 6 years ago
Text
Tumblr media
Kamu curang. Aku mencintaimu penuh, sedangkan kamu padaku tak sungguh.
Kamu curang. Aku berharap memilikimu utuh, tapi kau berlari semakin menjauh.
Lalu sekarang aku yang akan menjadi curang, diam-diam merapal namamu dalam setiap doaku, agar Tuhan memaksakanmu hanya untukku.
0 notes
lelanasenja · 6 years ago
Text
Tumblr media
Katamu rumah
Namun nyatanya hanya sekedar singgah.
Kukira akan jadi yang terakhir
Tapi tak lebih dari sejenak mampir.
Hati ini bukan villa di pinggir pantai
Kau datangi ketika jenuh, berkutat mengembalikan kebahagiaan tapi bukan untuk tinggal.
Rasa ini lebih dari tenda di sabana gunung
Kau bangun dengan sungguh, untuk merenung, tapi kemudian kau bongkar dan kau bawa pulang.
Aku.
Kurasa cukup.
Karena senyaman apapun berkelana, tempat terbaik adalah rumah.
Biarlah kamu pulang, ketempat kamu berada sebagaimana mestinya.
Aku akan menunggu.
Sampai suatu ketika, akan ada yang menganggapku tempat untuk menetap.
Satu-satunya.
Dan selamanya.
0 notes
lelanasenja · 6 years ago
Text
FIRST MEETING
Lagu don't look back in anger mengalun dengan volume sedang dari handphoneku. Lagu yang menjadi pelipur lara ketika stres dan jenuh melanda.
Berbagai masalah berkecamuk di kepalaku. Agaknya mereka saling berebut agar mendapat prioritas pertama dalam pikiran untuk dapat diupayakan.
Aku mengikuti iramanya dengan cukup lantang, berharap problem yang sedari tadi membebani ikut keluar seiring dengan bunyi yang ku hasilkan dari suaraku.
Tak masalah, toh ini rumahku sendiri. Meski malam minggu, tidak perlu kujelaskan bukan mengapa dimalam sakral ini aku lebih memilih di rumah dibanding keluar ?
Suasana di sekitar lengang, hanya suara jangkrik malam yang terdengar. Kebetulan di desa sebelah sedang ada hajatan, jadi tetangga-tetangga tidak ada di rumah, termasuk kedua orang tuaku.
Aku menyanyi lebih keras dari biasanya, sedikit tertahan karena harus tetap waspada, bagaimana jika nanti tetangga-tetangga berdemo di depan rumah dengan tuntutan polusi suaraku mengakibatkan sakit di telinga mereka ? Hell, suaraku memang tidak bisa dikondisikan.
Aku menyanyi dengan cukup ekspresif, diiringi gerakan-gerakan spontan seperti orang menari. Walaupun kelihatannya lebih terlihat seperti gerakan acak orang kesurupan. Biar saja, toh tidak ada yang melihat.
Oke, ruang tamu ku sudah berubah jadi tempat karaoke dadakan, meski tanpa lampu gemerlap disko.
I'm gonna start a revolution from my bed
Di reff kedua, aku menggelengkan kepalaku kekiri dan kekanan.
'Cause you said the brains I had went to my head
Mataku mulai terpejam dengan bahu berguncang pelan.
Step outside 'cause summertime's in bloom
Tangan kananku terangkat ke udara di depan dada, menunjuk nunjuk seakan aku berada di atas sebuah panggung dengan jutaan penonton di depanku.
Stand up beside the fireplace
Tangan kananku berpindah ke bahu bagian kiri, menepuk nepuk seolah begitu terhanyut oleh lagu ini.
Take that look from off your face
Aku ikut menyanyi, dengan suara menggeram mengikuti Liam Gallagher. Oke, suaraku mungkin lebih seperti geraman kucing yang terinjak ekornya.
'Cause you ain't ever gonna burn my heart out
Tanganku melambai, menyuruh penonton di depanku untuk ikut bernyanyi
"One.. two.. three.. semuanyaa." Ucapku
So Sally can wait, she knows it's too late as she's walking on by
Tangaku terangkat penuh ke atas. Kepalaku menengadah. Seakan merayakan kemenangan.
My soul slides away, but don't look back in anger I heard you say
Tanganku masih berada di atas namun beralih bergoyang kekiri dan kekanan. Lalu tanganku mengepal di depan dada. meninju kedepan seolah menghalau resah yang bergelayut. Begitu lepas. Masih dengan mata terpejam. Mimik wajahku seperti orang yang mengeluarkan segala tekanan dari hati terdalam.
Aku merasa sedikit lega akan sesak yang menjerat dada. Beban hidupku seakan terangkat dan menguap bersama irama lagu Oasis yang melambat menuju akhir.
Lalu aku membuka mata, yang tak akan pernah ku sangka akan ada manusia lain di rumah ini.
Dia berdiri tepat di depanku, meski tubuh kami terpisah oleh meja dan kursi. Manik mata itu tepat menghujam korneaku.
Aku membisu, terdiam. Seiring dengan senyap di hpku pertanda lagu telah usai.
Dia tersenyum geli namun tertahan dengan kedua telapak tangan yang menutupi mulutnya. Pipinya sedikit menggembung dengan sudut kiri sedikit terangkat, ah kurasa manis sekali.
"Sori ya Fauzan, baru dateng udah di liatin keabsurdan macam itu, harap maklum adekku emang agak gila." Kata abangku yang tiba-tiba sudah berada di ruang tamu, menggelengkan kepalanya seolah tidak mengenal satu-satunya makhluk wanita di ruang ini.
"Gakpapa, aku terhibur kok. Adekmu lucu banget." Katanya lagi dengan suara bass berat diiringi derai tawa yang mulai lepas.
Tiba-tiba aku menyesal, sudah terlihat begitu memalukan dan berantakan di hadapan manusia tampan di depanku. Pertemuan pertama yang tidak pernah ku harapkan akan terjadi.
Lalu aku ? Hanya bisa menunduk dengan pipi panas dan tangan yang mencoba menutup mukaku.
Lucu.. lucu.. lucu...
Kata-kata itu terus terngiang di kepalaku, melesak luruh sendu hingga bahagia mulai mendominasi.
Namun satu yang kuyakini, hatiku sudah tertawan, sejak saat itu. Seiring dengan suasana hati yang berubah lebih baik, entah karena lagu ini, atau tersihir senyum hangat dan tawa lepasnya.
Tumblr media
0 notes
lelanasenja · 6 years ago
Text
Tumblr media
Aku begitu putus asa mengucapkan namamu disetiap sujudku, merapal doa hasil mengais harapan yang tiba-tiba sirna tanpa sisa.
Kesadaranku semakin pudar, menolak kenyataan bahwa semua angan ini bertambah samar.
Lalu realita seakan datang menampar, bahwa lagi-lagi, aku harus mencukupkan hatiku sampai disini.
Menutup sudah semua mimpi akan hariku yang akan diisi olehmu dimasa depan.
Dariku sekian, menancapkan luka yang begitu tajam di relung palung paling dalam.
Selamat tinggal, asaku. Aku masih terus berdoa untukmu. Bukan agar kita bersama, namun agar kita sama-sama bahagia.
.
.
But if you loved me,
Why did you leave me ?
Take my body,
Take my body.
All I want is,
All I need is,
To find somebody,
I'll find somebody like you.
(All I want - Kodaline)
0 notes