Text
Ku rebahkan tubuhku pada kasur empuk nan nyaman. Mataku belum terpejam, mungkin karena telingaku sedikit terganggu dengan bunyi deru mesin pengatur suhu ruangan. Atau bisa jadi, karena pikiranku masih sangat jauh menerawang. Mencoba menembus atap yang membatasi pandanganku untuk bisa melihat langit malam.
“Pernahkah terbit rasa rindu dihatimu? Pada heningnya malam. . Pada nafas-nafas murni dan tetesan embun yang mengiringi langkahmu”
Rindu, aku sangat rindu. Ketika punggung lelahku hanya beralaskan matras. Berbaring pada tanah tinggi dan dingin di atas sana. Iyaa, akupun rindu pada embun yang rasanya menusuk telapak kaki ketika aku memutuskan untuk pergi mengambil air di pagi hari. Atau tak perlu ambil air untuk menyeduh kopi, ada hal lain juga yang aku rindu. Menarik sleeping bag ku karena cuaca pagi yang masih terlalu dingin untukku
Aaah aku tidak pernah memaksakan diriku untuk pergi ke puncak itu. Merasa tidak perlu untuk berfoto dengan latar belakang matahari terbit itu, walaupun sebenarnya aku rindu melakukan itu
Aku rindu sinar matahari sore yang terasa hangat di Alun-Alun Suryakencana, tapi bukan berarti aku tidak suka tetesan hujan yang membasahiku sepanjang pendakianku.
Sungguh, aku rindu!
0 notes
Text
Kamu sudah punya tabungan?

Hari ini kamu masih sangat bergantung pada ayah dan ibu yah nak. Masih suka merengek minta susu, minta digendong
Ketika kamu jatuh, kamu selalu bangun dan minta ditiup pada bagian yang kamu rasa sakit, kadang sambil nangis, kadang minta ditiup karena kamu seneng aja ditiup.
Hari ini kamu masih selaluuu minta ditemenin main biarpun kamu kadang mainnya asik sendiri tapi seengganya kamu pengen ayah atau ibu ada di samping kamu.
Hal-hal itu engga akan lama. Cuma beberapa tahun aja sepertinya. . .
Nanti, kamu bakalan lebih sering main sama temen-temen kamu. Entah itu nanti kamu main basket, naik gunung, ngeband atau apapun itu
Nanti kamu akan belajar untuk bangun sendiri dan mengatasi rasa sakit, kecewa, marah atau sedih tanpa harus melibatkan ayah dan ibumu.
Nanti kamu pasti akan jadi lebih mandiri, lebih kuat. Lebih dari ayah dan ibumu.
Dan, suatu hari nanti kamu akan menghampiri ibu sambil bertanya “Ibu, ibu sudah ridho kan yah aku dengan (nama calon istrimu)? Aku minta doa dan restu mu, ibu”
Saat itu juga kamu menanyakan hal yang sama pada ayah. Satu hal yang akan ayah tanyakan padamu saat itu.
“Kamu sudah punya tabungan, nak?”
Pertanyaan yang dulu sempet kakek kamu tanyakan sama ayah ketika ayah minta ijin dan restu untuk menikah dengan ibumu
Dan sekarang ayah baru sadar, ternyata pertanyaan itu bukan cuma masalah tabungan dalam bentuk uang, rumah atau harta benda lainnya.
Tapi itu pertanyaan mengenai bekal apa yang sudah ayah siapkan untuk menjalani sebuah pernikahan. Agama, kesiapan mental, ego, pola pikir, mengambil keputusan, dan cara bersikap.
Semoga nanti ketika ayah bertanya itu padamu, kamu paham dan mengerti maksud dari pertanyaan ayah padamu. Dan ayah akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendampingimu untuk belajar dan menyiapkan dirimu menjadi manusia yang bisa melebih ayah dan ibu mu ini
Ingat nak, berapapun usia mu, ayah dan ibu selalu ada untuk kamu
0 notes
Text
Begini ternyata rasanya
Pernah suatu waktu, gw survey bareng dengan seorang kakak kelas gw. Agak jauh waktu itu surveynya. Ke suatu daerah di Merauke Papua.
Gw lupa tanggal pastinya, yg jelas sekitar 10 hari kita berangkat ke Merauke. Di lokasi, kita sehari hari tinggal di Basecamp yg disediakan oleh perusahaan. Secara fasilitas sih oke dan nyaman lah dan makanannya pun enak.
Kurangnya waktu itu sih cuma sinyal susah banget. Kalopun ada ya buat sekedar sms dan telfon biasa, itupun suka putus nyambung.
Untuk orang kaya gw yg engga main medsos secara intense dan agak males untuk chatting, sinyal susah tuh engga jadi sebuah masalah besar dan cenderung cuek aja gw nya. Toh di sini mau kerja ko bukan chatting
Tapi, buat kakak kelas gw tuh ga ada sinyal jadi masalah banget kayaknya. Dia seperti yg gelisah gundah gulana gitu. Ya elah, lebay pikir gw tuh. Mau kerja di kehutanan yah resikonya gini. Terimain aja.
Pikiran gw sedikit berubah, ketika satu hari pas lagi survey ke lokasi ambil data. Kakak kelas gw tuh duduk di bawah pohon, buka gallery hp dan ngeliatin foto dan video anaknya.
Ga sengaja sih gw liatnya, karena gw lagi lewat aja abis pipis di semak semak belakang pohon tempat dia duduk. Gw langsung nanya sama dia, "Anak lu, bang?"
"Iyaa, anak gw gar. Kangen gw" kata dia
"Sekangen itu bang sama anak? Bener berarti yah kata orang anak tuh bikin kangen? Rasanya kaya apaan sih bang?" Gw agak penasaran juga
"Nanti pas lu udah punya anak pasti bakalan ngerti gar"
Dan sekarang gw baru sadar serta merasakan apa yg dirasain kakak kelas gw itu. Segini gw survey masih di sekitaran Jabodetabek, masih ada sinyal. Sehari masih bisa vidcall liat anak. Ga kebayang rasanya kakak kelas gw itu 10 hari engga ada sinyal sama sekali buat vidcall. Luar biasa

Tunggu yaaa, sebentar lagi ayah pulang. Kangeen eh
0 notes
Text
Saat kamu terlelap
Sudah sebulan lebih sejak kamu hadir di dunia ini. Masih terbayang ruang bersalin waktu itu. Suara nafas ibumu bercampur dengan rasa sakit yang ia tahan. Bau darah dan suasana tegang jadi satu di udara.
Sekarang, kamu ada. Menatap ku dengan binar matamu yg tanpa dosa dan terkadang mengedip, membuat aku tidak percaya bahwa kamu itu manusia, kamu benar-benar hidup nak!
Tapi percaya ga, aku paling suka saat kamu terlelap. Disebelah ibumu. Tertidur dengan senyuman, kadang meringis juga. Entah apa yg kamu mimpikan.
Satu hal lagi, kapan yah kamu bisa panggil aku ayah?
0 notes
Text

Tuhanku, bentuklah putraku menjadi manusia yang kuat untuk mengetahui manakala ia lemah dan cukup berani menghadapi manakala ia takut..
Bentuklah ia menjadi manusia yang bangga dan teguh dalam kekalahan, jujur dan rendah hati serta berbudi halus dalam kemenangan.
Jadikan ia manusia yang hasratnya tidak menggantikan yang mati. Manusia yang selalu mengetahui Engkau dan sadar bahwa mengenal dirinya sendiri adalah landasan ilmu pengetahuan.
Tuhanku, didiklah putraku di bawah tekanan dan desakan, serta kesulitan dan tantangan. didiklah dia agar tangguh berdiri di atas badai serta berbelas kasihan kepada mereka yang gagal.
Bentuklah ia menjadi manusia yang hatinya jernih, cita-citanya tinggi. Manusia yang sanggup memimpin dirinya sendiri sebelum berhasrat memimpin orang lain. Manusia yang mampu menjangkau hari depan, namun tidak melupakan masa lampau yang setelah ini menjadi miliknya.
Aku mohon, agar putraku diberikan perasaan jenaka, agar bisa serius tanpa menganggap dirinya terlalu serius. Berikan juga ia kerendahan hati agar ia ingat kepada kesederhanaan dan keagungan asli, kepada sumber kearifan dan kepada kelembutan serta kekuatan asli.
dengan demikian, maka aku akan akan memberanikan diri berbisik : hidupku tidak sia sia
0 notes
Text
Cukup jadi suami dan ayah yang baik untuk istri dan anakmu
- selamat hari ayah
0 notes
Text
03.32
Hari hari terus berganti dan dibarengin sama jumlah positif corona yg juga terus nambah
Untuk yg kesekian kalinya, gw engga bisa tidur
Gw lagi mencoba menikmati kebiasaan gw yg dulu, duduk di teras, ngerokok sambil nikmatin suasana pagi buta. Ya biarpun sekarang agak keganggu sih karena ada kucing kecil yg gelendotan di kaki gw
Rasanya dulu gw engga pernah membayangkan gw bakalan duduk gini dengan kondisi yg sudah punya istri, tinggal di rumah kontrakan. Waktu cepat berlalu
Pftt, kacau. Pikiran gw lagi kacau
Kaya lalat nyebelin yg terbang sana sini. Ngiiing ngiiing ngiiin
Bolak balik. Gatau mau terbang kemana
Semoga semua ini cepat berakhir
0 notes
Text
O3.28
Gawat, gw sama sekali engga merasakan ngantuk. Padahal sesiangan tadi, gw engga tidur siang.
Ada sesuatu yang mengganjal dalam pikiran
Akhir-akhir ini segala sesuatunya terasa aneh. Aneh, ngeliat orang iya hampir semua orang memakai masker dimana-mana
Corona, ini sejenis virus yang sedang menjadi momok saat ini. Gw ga paham sih (atau lebih tepatnya gatau) seberapa mematikan virus ini.
Yang gw tau sih cukup memabukan eh itu merk beer deng 😁
Gw engga perlu ceritain gimana awalnya virus ini menyebar, intinya sekarang sudah mewabah dimana-mana, bahkan bisa dikatakan jadi wabah global. Korbannya? Udah banyak juga tapi yang sembuh juga lebih banyak kok. Jadi masih ada harapan semua ini akan membaik
Saking mewabahnya ini si virus yang ga bisa discan pake windows defender, munculah kebijakan untuk work from home. Istilah kerennya mah WFH.
Gw sih dari dulu juga udah kerja dari rumah, soalnya emang freelancer ko ahaha tapi yang jadi masalah untuk freelancer seperti gw ini jadwal survei ke lapangan jadi pada dibatalin karena takut berpotensi menyebarkan virus cocod ini kesana kemari
OTOMATIS,
Kalo ga ada survei, berarti ga ada pemasukan dong. Kan kita sebagai freelancer dibayarnya per kegiatan survei.
03.51
Jirr kaget gw keringet dingin segede gede jagung. Istri gw ngigonya ketawa -__- mimpi apa coba dia
Balik lagi, dengan adanya wabah cocod ini ya semua freelancer kaya gw ini harus siap siap kalo nanti uang tabungan semua sudah habis. Sebenernya engga cuma orang kaya gw yg bakalan ngerasain dampak finansial karena cocod ini. Hampir semua, eh apa semua yah? Oke lah semuanya pasti akan ada imbasnya
Tapi,
Selalu ada hal yang baik yang bisa coba kita ambil dari kejadian ini.
Kita seakan dipaksa untuk istirahat sejenak dari kehidupan kita yang sehari-harinya selalu berkutat dengan kerjaan, hiruk pikuknya jalanan, bau asem ketek di krl, selap-selip diantara kemacetan
Kita jadi paham gimana pentingnya ngumpul bersama teman, sahabat, keluarga. Dikondisi sekarang kita masih bisa ngumpul pake aplikasi yang lagi hits itu loh zoom. Tapi dirasa kurang karena ga ngumpul dalam artian fisik.
Coba dulu, pas ngumpul lebih mentingin ngumpul sama yg ada di dunia maya
Mulai ngantuk, ada yang bilang sama gw
Apa yang terjadi hari ini, yg kita hadapi saat ini, jangan sampai membuat kita lupa bersyukur dengan apa yg sebelum-sebelumnya kita terima
Btw,
Udah bersyukur masih bisa nafas sampai hari ini? Kemarin sebelum ada cocod seberapa sering kita bersyukur masih bisa bernafas?
Udah gitu aja
0 notes
Text
Ngeri, banyak orang yg menjadi asisten Tuhan... memiliki kuasa untuk menentukan siapa dan dimana azab diturunkan
Tuhan, jauhkan aku dari mereka
0 notes
Text

Terbaring beliau,
Pada tanah yang selalu ia perjuangkan
Tanah yang mulanya gersang
Kini jadi sumber kehidupan
Selamat istirahat, Bapak.
Terimakasih atas segalanya.
1 note
·
View note
Text
Lagu itu mengalun pelan dari ruangan sebelah. . .
Aku mencoba memfokuskan diri untuk menikmati sayup-sayup nada yang hadir pada keheningan malam ini. Mencoba mengalihkan pikiranku yang sesak oleh sebuah impian, mimpi atau cita-cita atau apalah namanya itu
Menerima sebuah ketidakpastian, menerima sebuah ketidaksempurnaan.
Aah sudahlah, tidak perlu kuceritakan. Toh, nyatanya kalian mungkin tidak akan terlalu peduli juga, kan? Biarkan aku menggantungkan hanya pada-Nya
0 notes
Text
Aku harap kita selalu bersabar, karena kita tidak sama dengan mereka. Hingga waktu yang memaksa kita untuk menentukan pilihan
1 note
·
View note
Text
Biarkan aku berjalan, menyusuri liku dalam kesendirian. Pada kenyataannya semua hanya fokus pada nafsu belaka
0 notes
Text
Dunia dibentuk oleh sebuah keteraturan, tergambarkan dalam sebuah kanvas besar yang berisi hubungan sebab-akibat yang amat sangat luas. Inilah hidup dan kehidupan
- Padang, 2018.10.13
0 notes